Tinjauan Pustaka
Statistika Deskriptif
Tabel Kontingensi
Metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data, sehingga memberikan informasi yang berguna dan hanya memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain seperti mean, modus, median, kuartil, range, varians, dan standar deviasi.
Walpole, 1995
Menurut Agresti (1990), cross tabulation yaitu suatu metode statistik yang menggambarkan dua atau lebih variabel secara simultan dan hasilnya ditampilkan dalam bentuk tabel yang merefleksikan distribusi bersama dua atau lebih variabel dengan jumlah kategori yang terbatas.
nij merupakan banyaknya individu yang termasuk dalam sel ke-i,j (total pengamatan pada sel ke-i,j), dengan i = 1, 2, ..., I dan j = 1, 2, ... , J
Wulandari, Salamah, dan Susilaningrum, 2009
Tabel Frekuensi Kontingensi I x J (Variabel A dan B)
Variabel A B1 Variabel BB2 ... BJ Total A1 n11 n12 ... n1J n1. A2 n21 n22 ... n2J n2. AI nI1 nI2 ... nIJ nI. Total n.1 n.2 ... n.J n..
Uji independensi digunakan untuk
mengetahui
hubungan
antara
dua
variabel.
Tinjauan Pustaka
Tabel Kontingensi
Pij merupakan probabilitas individu yang masuk dalam sel ke-i,j, dengan i = 1, 2, ..., I dan j = 1, 2, ..., J Wulandari, Salamah, dan Susilaningrum, 2009
Tabel Probabilitas Kontingensi I x J (Variabel A dan B)
Variabel A B1 BVariabel B2 ... BJ Total A1 P11 P12 ... P1J P1. A2 P21 P22 ... P2J P2. AI PI1 PI2 ... PIJ PI. Total P.1 P.2 ... P.J P..= 1 Agresti, 1990
Uji Independensi
Hipotesis:H0 : Tidak ada hubungan antara dua variabel yang diamati
H1 : Ada hubungan antara dua variabel yang diamati
Statistik Uji:
Daerah Penolakan: Tolak H0 jika
I i J j ij ij ije
e
n
χ
1 1 2 21)
-1)(
-(
;
) , ( 2 2db
I
J
db hitung
Pearson Chi-SquareSetiap level atau kelas dari variabel-variabel tersebut harus memenuhi syarat homogen, mutually exclusive dan
Tinjauan Pustaka
Uji Independensi
Regresi Logistik Biner
Regresi logistik biner merupakan suatu metode analisis data yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel respon (y) yang bersifat biner atau dikotomus dengan variabel prediktor (x) yang bersifat polikotomus.
Variabel respon y terdiri dari 2 kategori dan variabel y mengikuti distribusi bernoulli untuk setiap observasi tunggal
Agresti, 1990 Hosmer dan Lemeshow, 2000
Model Regresi Logistik
Model Logit p p
x
x
x
x
x
g
...
)
(
1
)
(
ln
)
(
0 1 1fungsi linear dari parameter-parameternya p p p p x x x x
x
...... 1 1 0 1 1 0e
1
e
)
(
p = banyaknya variabel prediktorTransformasi logit dari
(x
)
.. .j i. ijn
x n
n
e
nij = Jumlah nilai observasi atau pengamatan pada baris ke-i kolom ke-j
eij = Frekuensi harapan pada baris ke-i kolom ke-j
ni. = Jumlah nilai observasi atau pengamatan baris ke-i
n.j = Jumlah nilai observasi atau pengamatan kolom ke-j
Tinjauan Pustaka
Estimasi
Parameter
Wulandari, Salamah, dan Susilaningrum, 2009 Estimasi parameter dalam regresi logistik dilakukan dengan metode Maximum Likelihood. Metode tersebut mengestimasi
parameter β dengan cara memaksimumkan fungsi likelihood dan mensyaratkan bahwa data harus mengikuti suatu distribusi tertentu
yi i i ix
f
(
)
(
x
)
yi1
(
x
)
1
n i y i i n i i if
l
1 1 y 1)
(
1
)
(
)
(
)
(
β
x
x
i
x
L(β) = log l(β)
p j j ij x n i j n i i ij p jy
x
e
01
log
1 1 0
Fungsi Probabilitas untuk
setiap pasangan
Fungsi Likelihood
Estimasi varians
dan kovarians Nilai taksiran β
Teori MLE =>Turunan
kedua L(β) dimana matriks varians kovarians diperoleh melalui invers matriks
Turunan pertama fungsi L(β) yang non linier =>
metode iterasi Newton
Raphson
n i n i x x ij ij i j p j j ij p j j ije
e
x
x
y
L
1 1 0 01
)
(
β
Turunan L(β) terhadap βj = 0
p j j ij p j j ij x x i e e 0 0 1
x denganTinjauan Pustaka
Estimasi
Parameter
Estimasi varians dan kovarians
Estimasi Varians Kovarians didapatkan melalui turunan kedua L(β)
n i ij il i i l j)
π(
)
π(
x
x
β
β
L(
1 21
)
x
x
β
, dengan j, l = 0,1,...,pMatriks varians kovarians berdasarkan estimasi parameter diperoleh melalui invers matriks
ˆ
1ˆ
X Diag
V
X
β
ov
C
T , dimana matriks XT dan V np p p n T x ... x x ... ... ... x ... x x ... 2 1 1 21 11 ... 1 1 1 X ) ˆ 1 ( ˆ 0 ... 0 ... 0 0 ) ˆ 1 ( ˆ 0 0 0 ) ˆ 1 ( ˆ 2 2 1 1 n n ... ... ... ... V
Hosmer dan Lemeshow, 2000
Untuk menaksir standar error dari
yaitu dengan menghitung akar kuadrat dari diagonal utama matriks V
Tinjauan Pustaka
Estimasi
Parameter
Nilai taksiran β
Nilai taksiran dari turunan pertama fungsi L(β) yang non linier digunakan metode iterasi Newton Raphson
Hosmer dan Lemeshow, 2000
t 1
t
t(
t)
1(
t(
β
t))
β
q
H
β
β
p TL
L
L
β
β
β
q
,
,...
1 0
l j jL
h
2β
pp p p p ph
h
h
h
h
h
h
h
h
2 1 2 22 21 1 12 11H
n 1 2π
1
π
x
x
)
(
i t i t i il ij l j t jl tL
h
β
x
x
ij i t i i j t j tL
q
(
)
ny
π
x
1
β
x
p 0 p 0 x xe
1
e
π
j ij t j j ij t j t i x
dengan
H = matriks Hessian yang elemen-elemennya
Pada setiap iterasi berlaku
1) ( ) (tβ
tβ
Hipotesis: H0 :
H1 : Paling tidak terdapat satu
j = 1, 2, ..., p Statistik Uji: dimana Daerah Penolakan: Tolak H0 jika dengan db = p 0 j
0 ... 2 1 p
1
; 1 0
n i i y n ) , ( 2 2
db hitungG
n i i y n 1 1 ;n
n
1
n
0
n i y i y i n n i i n n n n G 1 1 0 1 2 ˆ 1 ˆ ln 2 0 1 Serentak
Hipotesis: H0 : H1 : ; j = 1, 2, ..., p Statistik Uji: atau Daerah Penolakan: Tolak H0 jika atau dengan db = 1 0 j 0 j )
ˆ
(
ˆ
j jSE
W
2 / Z
W
2 2 2)
ˆ
(
ˆ
j jSE
W
) , ( 2 2
db hitungW
Tinjauan Pustaka
Pengujian
Estimasi
Parameter
Hosmer dan Lemeshow, 2000Parsial
Tinjauan Pustaka
Interpretasi
Koefisien
Parameter
Hosmer dan Lemeshow, 2000
Intepretasi terhadap koefisien parameter ini dilakukan untuk menentukan kecenderungan atau hubungan fungsional antara variabel prediktor dengan variabel respon serta menunjukkan pengaruh perubahan nilai pada variabel yang bersangkutan.
Tidak terdapat hubungan antara variabel prediktor dengan variabel respon diambil jika nilai odds ratio ( ) = 1.
Jika nilai Odds ratio ( ) < 1, maka antara variabel prediktor dan variabel respon terdapat hubungan negatif setiap kali perubahan nilai variabel bebas (x)
Jika odds ratio ( ) > 1 maka antara variabel prediktor dengan variabel respon terdapat hubungan positif setiap kali perubahan nilai variabel bebas (x)
Nilai Probabilitas Regresi Logistik
Variabel Respon (Y) Variabel Prediktor (X) X = 1 X = 0 Y = 1 Y = 0 1 0 1 0 1 ) 1 ( e e 0 0 1 ) 0 ( e e 1 0 1 1 ) 1 ( 1 e 1 0 1 ) 0 ( 1 e
Tinjauan Pustaka
Uji
Kesesuaian
Model
Hosmer dan Lemeshow, 2000 Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model yang dihasilkan berdasarkan regresi logistik multivariat atau serentak sudah layak atau tidak terdapat perbedaan antara hasil pengamatan dan kemungkinan hasil prediksi model.
Hipotesis:
H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model).
H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model). Statistik Uji: dengan db = g-2
g k k k k k k kn
n
o
C
1 21
'
'
ˆ
Gagal Tolak HDaerah Penolakan: 0 jika, ) , ( 2ˆ
hitung
dbC
Tinjauan Pustaka
Penyakit
Diabetes
Melitus
Tipe Diabetes Melitus
1.
Menurut WHO, definisi dari diabetes melitus yaitu merupakan penyakit yang menggambarkan kelainan metabolik dengan berbagai
macam penyebab yang ditandai dengan hiperglikemia
dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein). Penyakit
ini terjadi akibat gangguan sekresi insulin atau gangguan
kerja insulin, atau keduanya.
Tipe 1 Tipe 2
Faktor-faktor yang Berpengaruh
2.
Keturunan Obesitas Tekanan Darah TinggiMerokok dan Stress Kerusakan
pada sel penkreas
Gaya hidup modern (konsumsi makanan instan)
Kurang aktivitas fisik (olahraga) Terlalu banyak konsumsi Lemak Level Kolesterol yang tinggi
Angka Triglycerid (molekul lemak) yang tinggi
Gejala-gejala
3.
Kencing yang banyak, rasa haus yang datang terus menerus, kehilangan berat badan yang berlebihan, kadang-kadang juga disertai dengan rasa lapar yang meninggi, serta penglihatan yang kabur. Kadang-kadang ada orang yang merasa heran kenapa berat badannya semakin menurun padahal merasa nafsu makan dan makannya meningkat. Pada tipe 1 yang terjadi pada anak-anak hampir pasti terjadi kelambatan pertumbuhan serta keadaan yang mudah terkena penyakit terutama penyakit-penyakit infeksi.
Infokesehatan (2012) Aminuddin, 2009
Aminuddin, 2009
Tinjauan Pustaka
Cara Mendiagnosa
4.
Efek dan Pengobatan
5.
Aminuddin, 2009
Aminuddin, 2009
Glukosa darah puasa (GDP) lebih atau sama dengan 126 mg/dl. GDP ini diukur setelah seseorang berpuasa paling kurang delapan jam. Biasanya diperlukan dua kali pemeriksaan GDP pada waktu yang berbeda untuk mendiagnosis diabetes.
Ada gejala-gejala diabetes melitus (hiperglikemia) seperti yang tertera di atas dan pada waktu pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) glukosa darah lebih atau sama dengan 200 mg/dl. GDS ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak diperlukan puasa sebelumnya.
Dengan tes toleransi glukosa oral (oral glucose tolerance test), glukosa darah lebih atau sama dengan 200 mg/dl. Biasanya pasien diminta makan atau minum yang setara dengan 50-75 gram glukosa
Mengakibatkan banyak komplikasi seperti penurunan
penglihatan, gagal ginjal yang memerlukan cuci darah, serangan jantung, stroke, mati rasa pada tungkai, gangrene atau matinya jaringan tubuh yang diakibatkan lambatnya penyembuhan luka yang mengakibatkan perlunya amputasi. Bisa juga terjadi komplikasi akut atau cepat berupa koma hingga kematian.
Pengobatan yang digunakan untuk diabetes tipe 1
pengobatannya hanya dengan insulin. Untuk tipe 2 bisa berupa diet saja, dengan obat, insulin atau kombinasi ketiganya
Sumber Data
Data faktor-faktor yang mempengaruhi anggota rumah tangga
menderita penyakit diabetes melitus di Provinsi Jawa Timur
Hasil dari Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) pada tahun 2007 yang diperoleh melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Populasi meliputi seluruh rumah tangga di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007.
Unit analisisnya adalah anggota rumah tangga di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007 yang terpilih sebagai responden.
Kerangka pengambilan sampel (sampel
frame) dengan menggunakan blok sensus dari
Badan Pusat Statistik.
Jumlah sampel blok sensus di Jatim sebanyak 1872 blok sensus dengan jumlah sampel rumah tangga 28.563 RT, ART = 100.966 ART
Y = 0 : Anggota rumah tangga yang pernah di diagnosis oleh tenaga kesehatan tidak menderita penyakit diabetes melitus.
Y = 1 : Anggota rumah tangga yang pernah di diagnosis oleh tenaga kesehatan menderita penyakit diabetes melitus.
Variabel Penelitian
Variabel Respon (Y) Variabel Prediktor (X)No Variabel Kategori PengukuranSkala
1 Jenis Kelamin (X1) 0 = Laki-laki1 = Perempuan Nominal
2 Umur (X2) 0 = 15-24 tahun 1 = 25-34 tahun 2 = 35-44 tahun 3 = 45-54 tahun 4 = 55-64 tahun 5 = 65-74 tahun 6 = 75 tahun keatas Ordinal 3 Pendidikan (X3) 0 = Tidak Sekolah 1 = Tidak Tamat SD 2 = Tamat SD 3 = Tamat SMP 4 = Tamat SMA 5 = Tamat PT Ordinal
4 Obesitas (X4) 0 = Ya1 = Tidak Nominal