• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLASIFIKASI ARTIKEL BERITA BERBAHASA INDONESIA BERBASIS NAÏVE BAYES CLASSIFIER MENGGUNAKAN CONFIX-STRIPPING STEMMER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLASIFIKASI ARTIKEL BERITA BERBAHASA INDONESIA BERBASIS NAÏVE BAYES CLASSIFIER MENGGUNAKAN CONFIX-STRIPPING STEMMER"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)1. KLASIFIKASI ARTIKEL BERITA BERBAHASA INDONESIA BERBASIS NAÏVE BAYES CLASSIFIER MENGGUNAKAN CONFIX-STRIPPING STEMMER Amalia Anjani A.1, Arif Djunaidy2, Renny P. Kusumawardani3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: anjani10@mhs.is.its.ac.id1, adjunaidy@its.ac.id2, renny@is.its.ac.id3. Abstrak— Aliran berita yang dinamis dan mengalami perubahan yang cepat memerlukan pengklasifikasi artikel berita untuk mempermudah proses kategorisasi dokumen berita. Pada saat ini sudah banyak metode untuk melakukan kategorisasi berita, tetapi kebanyakan terbatas pada penggunaan korpus bahasa asing tertentu saja. Korpus berbahasa Indonesia memiliki tantangan tersendiri karena mempunyai susunan imbuhan yang berbeda dibandingkan dengan bahasa asing lainnya. Dalam tugas akhir ini dibangun sebuah aplikasi pengklasifikasi artikel berita berbahasa Indonesia berbasis Naïve Bayes classifier dengan menggunakan confix-stripping stemmer. Sebelum proses klasifikasi dilakukan, praproses terhadap artikel berita dilakukan untuk menghapus stopwords dan memenggal artikel menjadi sejumlah token. Algoritma confix-stripping stemmer kemudian digunakan untuk mecari kata dasar dari setiap token yang dihasilkan. Aplikasi pengklasifikasi artikel berita berbasis Naïve Bayes classifier dibangun dengan menggunakan kata dasar yang diperoleh dari berbagai artikel berita yang mewakili semua kategori berita yang akan dikelola. Aplikasi pengklasifikasi artikel berita yang telah berhasil dibangun dalam Tugas Akhir ini telah diujicobakan terhadap sejumlah sampel artikel berita yang terdiri dari 12 kategori. Hasil pengujian menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun dalam lingkungan sistem operasi Windows mampu menghasilkan pengklasifikasi dengan akurasi, precision, recall dan f-measure berturutturut sebesar 87.675%, 88.21%, 87.65%, dan 87.69%. Kata Kunci— confix-stripping stemmer, klasifikasi teks, naïve bayes classifie, stemming bahasa indonesia.. I. PENDAHULUAN. A. liran informasi berita terus menerus diperbaharui dalam waktu singkat sehingga koleksi berita terus bertambah dengan cepat sehingga perlu dilakukan pengklasifikasian artikel berita secara otomatis. Saat ini pengkategorian artikelartikel berita tersebut masih dilakukan secara manual. Seorang editor berita harus membaca artikel berita yang akan diterbitkan untuk mengetahui artikel berita tersebut termasuk ke dalam kategori tertentu, hal yang tentunya kurang efisien. Oleh karena itu diperlukan adanya aplikasi pengklasifikasi artikel berita yang dapat membantu para editor berita dalam mengklasifikasi artikel berita dan mempercepat. tersampaikannya berita kepada para pembaca. Klasifikasi dokumen teks telah lama menjadi topik penelitian dengan berbagai teknik klasifikasi yang diantaranya adalah Naïve Bayes Classifier (NBC), K-Nearest Neigbour, Support Vector Machines (SVM), Rule Learning Algorthm, dan Maximum Entropy. Penelitian yang dilakukan tersebut sebagian besar masih menggunakan korpus yang berbahasa inggris maupun bahasa asing lainnya. Klasifikasi dengan metode NBC banyak digunakan dalam penelitian tersebut karena salah satu keunggulannya adalah metode ini hanya membutuhkan jumlah training data yang kecil untuk menentukan estimasi parameter yang diperlukan dalam proses pengklasifikasiannya [1]. Aplikasi pengklasifikasi dokumen yang ada saat ini belum ada yang mampu menangani korpus bahasa Indonesia. Tantangan klasifikasi teks dengan menggunakan korpus berbahasa Indonesia adalah stemming. Stemming merupakan proses menghilangkan imbuhan pada suatu kata untuk mendapatkan kata dasar dari kata tersebut. Bahasa Indonesia berbeda dengan bahasa Inggris yang imbuhannya hanyalah akhiran. Imbuhan pada bahasa Indonesia lebih rumit, yakni awalan, akhiran, sisipan, dan confixes (kombinasi awalan dan akhiran). Hal ini menyebabkan teknik stemming yang popular yakni, Porter stemmer tidak sesuai untuk digunakan pada bahasa Indonesia [2]. Salah satu teknik stemming bahasa Indonesia yang mampu menghasilkan keakuratan yang baik adalah stemmer yang diperkenalkan oleh Nazief and Adriani (selanjutnya disebut nazief stemmer). Teknik stemming ini menghasilkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknik stemming bahasa Indonesia lainnya seperti pendekatan stemming milik Arifin dan Setiono serta pendekatan milik Vega [3]. Namun nazief stemming memiliki beberapa kelemahan antara lain terdapat beberapa aturan, yakni jenis awalan, akhiran, dan peleburan dari awalan akhiran yang belum ada, dan nazief stemming tidak mencakup kata ulang misalnya 'buku-buku' dan 'bolak-balik'. Kelemahan-kelemahan tersebut disempurnakan oleh teknik stemming yang diperkenalkan oleh Jelita Asian dan teknik tersebut dikenal sebagai confix-stripping stemmer. Pengklasifikasi artikel berita berbahasa Indonesia berbasis NBC dan menggunakan confix-stripping stemmer ini melalui beberapa tahap. Secara umum tahapannya adalah praproses yang menangani proses penghapusan stopwords dan.

(2) 2. stemming, latih klasifikasi atau pembuatan model klasifikasi, dan uji klasifikasi yang melakukan prediksi klasifikasi dari suatu artikel berita yang belum diketahui kategori beritanya. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Praproses Teks. Tahapan ini perlu dilakukan sebelum proses klasifikasi. Tahapan praproses teks secara garis besar adalah: (a) Case Folding, yakni mengubah semua teks menjadi huruf kecil (toLowerCase) dan hanya huruf ‘a’ hingga ‘z’ yang diterima, karakter selain huruf dihilangkan. (b) Tokenizing, yakni proses pemotongan kalimat menjadi kata. (c) Stopping, yakni proses penghapusan stopwords, dan (d) Stemming yang merupakan proses pemetaan dan penguraian berbagai bentuk dari suatu kata menjadi bentuk kata dasarnya [2] B. Stemmer Bahasa Indonesia Teknik stemming telah banyak diperkenalkan dan teknik Porter stemmer merupakan pendekatan stemming yang banyak digunakan. Tetapi teknik ini memiliki banya kelemahan jika diterapkan pada bahasa Indonesia. Oleh karena kebutuhan terhadap teknik stemming bahasa Indonesia, muncullah berbagai macam teknik stemming. Salah satunya adalah teknik stemming yang diperkenalkan oleh Nazief dan Adriani, yakni nazief stemmer. Algoritma stemming Nazief dan Adriani dikembangkan berdasarkan aturan bahasa Indonesia yang kata-katanya menggunakan imbuhan, yakni awalan (prefix), sisipan (infix), akhiran (suffix) dan kombinasi awalan dan akhiran (confixes). Aturan imbuhan tersebut diformulasikan sebagai berikut : [[[AW +]AW +]AW +] Kata Dasar [[+ AK][+ KK][+ P]] Dengan: AW = Awalan AK = Akhiran. KK = Kata ganti kepunyaan P = Partikel. Langkah-langkah stemming dengan nazief stemmer adalah sebagai berikut. 1. Kata yang belum di-stemming dicari ke dalam kamus kata dasar. Jika ditemukan maka kata tersebut diasumsikan sebagai kata dasar dan tahapan berhenti. Akan tetapi jika tidak ditemukan maka dilanjutkan pada tahap kedua. 2. Hilangkan Inflectional Particle ('-lah', '-kah', '-tah','-pun') dan kata ganti kepunyaan ('-ku', '-mu', '-nya'). 3. Hilangkan imbuhan akhiran ('-i', '-kah', '-an') 4. Hilangkan imbuhan awalan ('di-, 'ke-', 'se-', 'me-', 'be-', 'pe-', 'te-') dengan iterasi maksimum adalah tiga kali:. yang dapat bermorfologi sesuai kata dasar yang mengikutinya. Sehingga digunakan aturan pada tabel 2.2 untuk mendapatkan pemenggalan yang tepat. c. Cari kata yang telah dihilangkan awalannya dalam kamus. Jika tidak ditemukan maka seluruh tahap dihentikan. 5. Jika setelah langkah ‘4’ kata dasar belum ditemukan, maka proses recoding dilakukan dengan mengacu pada aturan yang ditentukan. Recoding dilakukan dengan menambahkan karakter recoding di awal kata yang dipenggal. Sebagai contoh, kata ‘menangkap’ yang setelah dihilangkan awalan ‘me-‘ menjadi ‘nangkap’, karena kata ‘nangkap’ tidak terdapat pada kamus kata dasar maka recoding dilakukan. Hasil recoding ini adalah ‘tangkap’ yang dihasilkan dari penggantian karakter ‘n’ menjadi ‘t’. 6. Jika semua langkah gagal maka kata masukan dianggap sebagai kata dasar. Algoritma stemmer bahasa Indonesia lainnya adalah confixstripping stemmer, diperkenal kan oleh Jelita Asian, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil stemming yang diperoleh oleh nazief stemmer [3]. Perbaikan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Menggunakan kamus kata dasar yang lebih lengkap 2. Memodifikasi dan menambahkan aturan pemenggalan untuk tipe awalan yang kompleks. 3. Menambahkan aturan stemming untuk kata ulang dan bentuk jamak, misalnya kata 'buku-buku' yang menjadi 'buku'. Hal ini dilakukan dengan melakukan pemisahan kata tersebut menjadi dua kata yang masing-masing di-stemming. Jika stemming memberikan kata dasar yang sama, maka keluaran kata dasarnya adalah hasil stemming tersebut. Jika hasil stemming dua kata tersebut berbeda maka disimpulkan bahwa masukan adalah kata ulang semu dan tidak memiliki bentuk kata dasar lagi. 4. Mengubah urutan stemming untuk beberapa kasus tertentu. Algoritma stemmer yang diperkenalkan oleh Nazief akan menghilangkan akhiran lebih dahulu, baru diikuti penghilangan awalan. Namun menurut Jelita, cara ini tidak selalu berhasil pada beberapa kata. Sehingga diberikan aturan yang akan mengubah urutan stemming, yang mana penghilangan awalan dilakukan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh penghilangan akhiran. Aturan ini disebut rule precedence dan berlaku jika kata memiliki kombinasi awalan-akhiran 'be-lah', 'be-an', 'me-i', 'di-i', 'pe-i', atau 'te-i'. C. Naive Bayes Classifier (NBC). a. Langkah ‘d’ berhenti jika : (1) terjadi kombinasi awalan dan akhiran terlarang; (2) awalan yang dideteksi saat ini sama dengan awalan yang dihilangkan sebelumnya; (3) tiga awalan telah dihilangkan. b. Identifikasikan tipe awalan dan hilangkan. Awalan terbagi menjadi dua tipe: (1) standar = 'di-', 'ke-', 'se-' yang dapat langsung dihilangkan dari kata. (2) kompleks = 'me-', 'be-', 'pe-', 'te-' merupakan tipe awalan. Algoritma naive bayes classifier (NBC) merupakan algoritma yang digunakan untuk mencari nilai probabilitas tertinggi untuk mengklasifikasi data uji pada kategori yang paling tepat. Metode NBC menempuh dua tahap dalam proses klasifikasi teks, yakni tahap latih dan tahap uji klasifikasi. Tahap pelatihan menggunakan data latih yang dari data latih tersebut dibuat model klasifikasi yang akan menjadi dasar bagi.

(3) 3 tahap uji. Pada tahap uji klasifikasi dilakukan pengklasifikasian data uji yang sebelumnya belum diketahui kelasnya. Hal ini berbeda dengan data latih yang telah diketahui kelasnya. D. Evaluasi Performa Klasifikasi Dalam klasifikasi, terdapat beberapa cara pengukuran performa klasifikasi. Namun cara yang paling sering digunakan adalah dengan perhitungan akurasi, precission, recall, dan f-measure [4]. Akurasi merupakan prosentase dari total dokumen yang benar diidentifikasikan. Persamaannya dapat dilihat pada persamaan 1.   .

(4)  

(5)    .

(6)     .  100%. 2. Daftar stopwords. Daftar stopwords ini didapatkan pada tesis F. Tala yang berjudul “A Study of Stemming Effect on Information Retrieval in Bahasa Indonesia”. 3. Kamus kata dasar. Kamus kata dasar dibuat menyesuaikan dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.. (1). Precision merupakan perbandingan jumlah materi relevan yang ditemubalikkan terhadap jumlah materi yang ditemubalikkan. Persamaannya dilihat pada persamaan 2. |'()*)+,-. /012∩'().(4)+)/ /012| precision  (2) |'().(4)+)/ /012|. Recall merupakan perbandingan jumlah materi relevan yang ditemubalikkan terhadap jumlah materi yang relevan. Persamaan dapat dilihat pada persamaan 3. |'()*)+,-. /012∩'().(4)+)/ /012| recall  recall . |'()*)+,-. /012| |'()*)+,-. /012∩'().(4)+)/ /012| |'()*)+,-. /012|. (3). F-measure merupakan parameter tunggal ukuran keberhasilan retrieval yang menggabungkan recall dan precision. (Rijsbergen, 1979). Persamaan dapat dilihat pada persamaan 4. f-meassure . ;*=()14>40-*()1,** =()14>40-?()1,**. (4). III. METODOLOGI PENGERJAAN Metodologi pengerjaan tugas akhir ini dijelaskan seperti terlihat gambar 1. A. Penyiapan Data Adapun data-data yang harus disiapkan antara lain: 1. Artikel berita. Artikel berita merupakan korpus berbahasa indonesia yang didapatkan dari media online kompas.com. Artikel berita yang diambil untuk tahap pelatihan dan pengujian merupakan sampel dari masing-masing kategori berita dari pertama kali berita pada kategori tersebut diunggah hingga akhir tahun 2013. Kategori artikel berita yang diambil sebanyak 12 kategori, yakni kategori berita nasional, internasional, olahraga, sains, edukasi, ekonomi, tekno, entertaintment, otomotif, health, properti, dan travel. Jumlah sampel dari masing-masing kategori bervariasi tergantung dari hasil perhitungan sampel dengan menggunakan metode Slovin. Penarikan sampel artikel berita menggunakan metode systematic random sampling. Data sampel tersebut dibagi menjadi data latih dan data uji yang proporsinya 70:30 (Liu, Li, Lee, & Yu, 2004). Pada data latih, artikel berita telah diketahui kategorinya. Hal tersebut berbeda dengan artikel berita pada data uji yang tidak diketahui kategorinya.. Gambar 1 Metodologi Pengerjaan Tugas Akhir B. Praproses Teks Tahap ini terbagi menjadi empat tahapan seperti yang dijelaskan pada tinjauan pustaka pada bagian praproses teks. Tahapannya adalah case folding, tokenizing, penghapusan stopwords, dan stemming. Data latih maupun data uji hasurs melalui praproses teks. Untuk data latih, hasil praproses disimpan dalam sebuah file dengan ekstensi .arff. Sedangkan hasil praproses data uji disimpan dalam basis data. C. Tahap Latih Pada tahap ini dilakukan pembuatan model klasifikasi berbasis NBC. Masukan pada tahap ini adalah data latih yang telah melalui tahap praproses. Pada tahap ini dibuat model klasifikasi dengan cara menghitung fitur atau kata dan memberikan bobot berdasarkan data latih. Hasil model klasifikasi disimpan dalam sebuah file berekstensi .dat. Model inilah yang akan menjadi dasar pada tahap uji klasifikasi. D. Tahap uji Pada tahap uji, data masukan yang digunakan adalah data uji yang telah melalui tahap praproses. Pada data uji belum diketahui kategori beritanya. Aplikasi pengklasifikasi akan menghitung seluruh fitur yang ada dalam suatu artikel yang ingin diklasifikasikan. Pada perhitungan ini setiap fitur akan dibobotkan berdasarkan model klasifikasi dan hasilnya adalah nilai prediksi yang mengarah pada suatu kategori. Tampilan borang klasifikasi ini dapat dilihat pada gambar 2..

(7) 4. Gambar 2 Borang klasifikasi artikel berita Hasil klasifikasi tersebut disimpan dalam basis data sehingga dapat sewaktu-waktu diakses kembali. IV. HASIL PENGERJAAN TUGAS AKHIR Hasil yang didapatkan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: A. Data Uji Coba Data artikel berita yang digunakan merupakan sampel artikel berita yang diambil dari portal berita online www.kompas.com. Penentuan jumlah sampel pada masingmasing kategori menggunakan rumus Slovin dengan besar selang kepercayaan sebesar 90%. Total sampel artikel berita yang diambil dapat dilihat pada tabel 1. Sampel data tersebut dibagi menjadi dua jenis data, yakni data latih dan data uji yang proporsinya sebesar 70:30 untuk masing-masing kategori berita. Data yang digunakan dalam tahap uji coba merupakan artikel berita yang digunakan pada tahap uji klasifikasi. Tabel 1 Sampel data artikel berita Jumlah Jumlah Jumlah No Kategori Berita Sampel Data Latih Data Uji 1 Nasional 100 70 30 2 Internasional 100 70 30 3 Olahraga 100 70 30 4 Sains 99 70 29 5 Edukasi 97 68 29 6 Ekonomi 100 70 30 7 Tekno 100 70 30 8 Entertainment 100 70 30 9 Otomotif 99 70 29 10 Health 100 70 30 11 Properti 100 70 30 12 Travel 100 70 30 TOTAL 1195 838 357 Pengambilan data sampel menggunakan metode systematic random sampling. Hal ini dilakukan agar data sampel yang didapatkan mewakili seluruh artikel berita yang ada pada masing-masing kategori. B. Hasil Uji Coba Uji coba dilakukan dalam beberapa tahap yakni uji verifikasi dan uji validasi. Hasil verifikasi dilakukan terhadap fungsionalitas aplikasi pengklasifikasi dan hasil uji klasifikasi yang dibandingkan dengan aplikasi pengklasifikasi teks lainnya yakni aplikasi WEKA. Hasil untuk uji verifikasi. fungsionalitas aplikasi adalah seluruh fungsionalitas aplikasi pengklasifikasi artikel berita elah berjalan baik dan sesuai dengan desain aplikasi yang telah dibuat. Sedangkan untuk hasil uji, didapatkan bahwa klasifikasi yang dihasilkan oleh pengklasifikasi bernilai benar dan sesuai dengan klasifikasi yang diharapkan. Untuk tingkat akurasi dari hasil klasifikasi dibahas pada uji validasi hasil uji klasifikasi. Pada uji validasi dilakukan terhadap hasil model klasifikasi dan hasil uji klasifikasi. Hasil evaluasi dari uji validasi ini adalah sebagai berikut. 1) Evaluasi hasil uji validasi model klasifikasi Evaluasi model yang dihasilkan aplikasi pengklasifikasi artikel berita dilakukan dengan metode 10 crossvalidation, yang hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 2 10 cross-validation FAkurasi Precission Recall Measures K-1 86.904% 89.00% 86.90% 86.90% K-2 88.095% 89.10% 88.10% 88.10% K-3 91.666% 92.70% 91.70% 91.80% K-4 83.333% 84.30% 83.30% 82.90% K-5 86.904% 88.80% 86.90% 86.80% K-6 86.904% 87.70% 86.90% 86.50% K-7 89.285% 90.30% 89.30% 89.20% K-8 86.747% 88.70% 86.70% 86.60% K-9 80.723% 84.10% 80.70% 81.30% K-10 86.747% 87.80% 86.70% 86.50% Rata 86.738% 87.20% 86.70% 86.80% StdDev 0.0299 0.0256 0.0301 0.0294 Jika dibandingkan dengan WEKA hasilnya adalah sebagai berikut. Tabel 3 Perbandingan evaluasi model klasifikasi Aplikasi WEKA Akurasi 86.738% 86.857% Precission 87.20% 87.30% Recall 86.70% 86.90% F-Measure 86.80% 86.90% 2) Evaluasi hasil uji validasi hasil uji klasifikasi Berbeda dengan model klasifikasi yang menggunakan data latih, evaluasi hasil uji klasifikasi menggunakan data uji sebagai masukan datanya. Hasil uji klasifikasi menggunakan aplikasi pengklasifikasi artikel berita dapat dilihat pada tabel 5. Dari hasil tersebut dilakukan evaluasi yang mencakup perhitungan akurasi, precission, recall, dan f-measure. Hasil uji klasifikasi dengan menggunakan aplikasi pengklasifikasi artikel berita dibandingkan dengan aplikasi WEKA dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Perbandingan hasil uji klasifikasi Aplikasi Weka Akurasi 87.675% 87.675% Precison 88.21% 88.21% Recall 87.65% 87.65% F-Measure 87.69% 87.69%.

(8) 5. Tabel 5 Tabel Kontingensi Hasil Uji Klasifikasi Kelas Asli a nasional b internasional. Kelas Prediksi a b 25 0. c. d. e. f. g h. i. j. k. l. 0 0. 2 2. 0 1. 0 0. 0 0. 1 28 0 0. 0 0. 0 1. 0 0. 0 0. c olahraga d sains. 0 1 28 1. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 1 1. 0 21 1 0. 0 0. 1 2. 1 1. e edukasi f ekonomi. 1 0. 0 1 26 0. 0 0. 0 0. 0 1. 2 1. 0 0. 0 25 0 0. 0 1. 0 1. g tekno h entertainment. 1 0. 0 2. 3 0 24 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 28 0 0. 1 1. i. otomotif. 0 0. 0 0. 1 0. 0 0 27 0. 0 1. health k properti l travel. 1 0. 0 1. 0 1. 0 0. 0 26 1 0. 0 0. 0 0. 0 1. 0 1. 0 0 26 2. 0 0. 0 0. 1 0. 0 0. 0 0. j. 0 29. Dari hasil uji klasifikasi yang dapat dilihat pada tabel 5, ditemukan beberapa kesalahan klasifikasi dari data uji. Untuk tingkat kesalahan klasifikasi pada masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6 Tingkat Kesalahan Klasifikasi Tingkat Kesalahan No Kategori klasifikasi 1 nasional 16.67 % 2 internasional 6.67 % 3 olahraga 6.67 % 4 sains 27.59 % 5 edukasi 10.34 % 6 ekonomi 16.67 % 7 tekno 20% 8 entertainment 6.67 % 9 otomotif 6.90 % 10 health 13.33 % 11 properti 13.33 % 12 travel 3.33 % C. Analisis Hasil Uji Coba 1) Analisis Uji Verifikasi Berdasarkan hasil uji kebenaran pada fungsional aplikasi yang telah dilakukan pada bagian tahap uji verifikasi, dapat diketahui bahwa seluruh fungsional aplikasi telah berjalan sesuai desain yang telah dibuat pada bab IV mengenai desain aplikasi. Seluruh fungsi aplikasi pengklasifikasi artikel berita berjalan lancar dan dapat menangani skenario alternatif. Sedangkan untuk hasil klasifikasi, aplikasi pengklasifikasi artikel berita yang telah dibangun dapat mengklasifikasikan artikel berita. Aplikasi dapat menentukan kategori berita dari artikel berita yang belum diketahaui kategori beritanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa contoh hasil klasifikasi yang dilakukan oleh aplikasi telah sesuai dengan hasil klasifikasi yang dilakukan secara manual. Hasil klasifikasi. dari aplikasi juga menghasilkan hasil yang sama dengan hasil klasifikasi yang dilakukan melalui aplikasi WEKA. Walaupun pada hasil klasifikasi masih terdapat artikel berita yang belum dapat diklasifikasikan dengan tepat. Hal ini dimungkinkan karena kata-kata yang ada pada artikel berita tersebut menjadi fitur dari kategori berita lain. 2) Analisis Uji Validasi Hasil uji validasi terhadap model klasifikasi dengan metode NBC yang dibuat oleh aplikasi pengklasifikasi artikel berita mencakup perhitungan akurasi, precission, recall, dan fmeasures. Metode evaluasinya menggunakan metode crossvalidation dengan jumlah folds sebanyak 10 folds. Rata-rata akurasi dari model yang dihasilkan adalah sebesar 86.97%. Dengan nilai akurasi tersebut dapat dinyatakan bahwa model klasifikasi yang dihasilkan aplikasi pengklasifikasi artikel berita memiliki akurasi yang cukup baik. Sedangkan nilai precission adalah sebesar 87.60%, yang dapat dinyatakan model klasifikasi memiliki tingkat keakuratan yang cukup baik. Nilai recall sebesar 87% yang berarti bahwa model klasifikasi memiliki tingkat sensittivitas cukup baik. Dan nilai f-measures sebesar 87.10% yang dapat dinyatakan bahwa model klasifikasi cukup baik dalam menggali informasi pada teks. Perhitungan akurasi, precission, recall, dan f-measure dari model klasifikasi yang dibuat oleh aplikasi menghasilkan hasil yang sedikit berbeda dengan perhitungan precission, recall, dan f-measure dari model klasifikasi yang dibuat oleh aplikasi WEKA. Hal ini dikarenakan kata atau fitur yang dihasilkan oleh aplikasi pengklasifikasi artikel berita jumlahnya berbeda dengan yang dihasilkan oleh aplikasi WEKA. Jumlah fitur yang dihasilkan oleh WEKA lebih banyak daripada fitur yang dihasilkan oleh aplikasi yakni 7300 fitur. Sedangkan aplikasi hanya menghasilkan 7103 fitur. Hasil uji klasifikasi dengan menggunakan aplikasi pengklasifikasi artikel berita dan aplikasi WEKA memiliki hasil yang sama. Sehingga tingkat akurasi, precision, recall, dan f-measure juga sama. Tingkat akurasi dari hasil klasifikasi aplikasi pengklasifikasi artikel berita adalah sebesar 87.675% yang dapat dilihat pada tabel 4. Sedangkan nilai precission, recall, dan f-measure rata-ratanya secara berurutan adalah 88.21%, 87.65%, dan 87.69%. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil uji klasifikasi memiliki tingkat presisi dan tingkat sensitifitas yang cukup baik. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat digunakan oleh pengguna untuk mencari kategori berita dari artikel berita yang belum diketahui kategori beritanya. Pada tahap uji, aplikasi pengklasifikasi artikel berita menghasilkan beberapa kesalahan klasifikasi. Tingkat kesalahan klasifikasi dari masing-masing kategori dapat dilihat pada tabel 6. Pada tabel tersebut diketahui bahwa kategori sains paling banyak mengalami kesalahan klasifikasi kemudian diikuti oleh tekno, nasional, dan ekonomi. Kesalahan pada kategori sains menyebar pada hampir seluruh kategori berita lainnya. Hal ini berbeda dengan tekno yang juga memiliki jumlah kesalahan klasifikasi cukup tinggi, namun kesalahannya tidak terlalu menyebar yakni paling tinggi dimasukkan pada ketegori edukasi dan sains. Sedangkan kategori berita travel paling sedikit kesalahan klasifikasinya. Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa artikel berita yang salah paling tinggi dimasukkan ke dalam kategori berita edukasi, nasional, dan travel. Hal ini ini menunjukkan.

(9) 6. bahwa fitur pada ketiga kategori ini paling banyak memiliki kesamaan dengan kategori lainnya. Sedangkan kategori olahraga dan tekno paling sedikit mendapatkan artikel berita yang salah klasifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas ini memiliki fitur yang cukup berbeda dengan kategori lainnya sehingga artikel berita jarang disalah-klasifikasikan pada kategori ini. Dari temuan tersebut maka dapat dipastikan bahwa kesalahan klasifikasi terjadi karena kata yang menjadi fitur pada suatu kelas atau artikel berita juga menjadi fitur di kelas lainnya, misalnya adalah kata ’presiden’, ’partai’,’negara’ yang menjadi fitur pada kategori nasional juga menjadi fitur pada kategori internasional. Hal ini juga terjadi pada kategori lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi prediksi kategori pada tahap uji klasifikasi sehingga jika nilai prediksi pada kelas asli lebih rendah daripada nilai prediksi pada kelas lain, maka artikel berita tersebut akan diklasifikasikan pada kelas yang nilai prediksinya lebih tinggi. Hal ini menimbulkan kesalahan klasifikasi. Kesalahan klasifikasi yang terjadi dapat dikurangi dengan manambahkan data latih yang memiliki fitur lebih representatif, sehingga kata/fitur pada masing-masing kategori juga dapat lebih representatif. V. KESIMPULAN Setelah menyelesaikan perancangan dan pembangunan aplikasi pengklasifikasi artikel berita berbahasa Indonesia berbasis Naïve Bayes classifier menggunakan confix-stripping stemmer, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi pengklasifikasi artikel berita yang teleh berhasil dibangun dalam Tuhas Akhr ini telah berhasil diujicobakan pada artikel berita yang diambil dari portal berita online http://www.kompas.com dengan total data sampel sebesar 1.195 yang terdiri dari 12 kategori. Total data sampel tersebut dibagi menjadi dua jenis data, yakni 70% untuk data latih dan 30% untuk data uji pada setiap kategori berita. Aplikasi pengklasifikasi artikel berita berhasil mengklasifikasikan artikel berita sesuai dengan kategori beritanya. Aplikasi ini dapat dengan mudah digunakan, sehingga memungkinkan untuk diimplementasikan dan digunakan untuk membantu para editor berita dalam melakukan klasifikasi artikel berita berbahasa Indonesia 2. Dari hasil evaluasi kinerja aplikasi dapat disimpulkan bahwa: a. Model klasifikasi yang dibangun dengan menggunakan data latih menghasilkan klasifikasi dengan nilai akurasi, precission, recall, dan f-measure berturut-turut sebesar 86.738%, 87.20%, 86.70%, dan 86.80%. Kinerja model ini hampir sama dengan yang dihasilkan oleh aplikasi WEKA yang berturut-turut memberikan nilai akurasi, precission, recall, dan f-measure sebesar 86.857%, 87.30%, 86.90%, dan 86.90%. Perbedaan hasil yang sangat tidak signifikan ini mengindikasikan bahwa model pengklasifikasi yang dibangun dalam Tugas Akhir ini sudah valid. b. Hasil pengujian terhadap model pengklasifikasi yang telah berhasil dibangun dengan menggunakan data uji memberikan hasil klasifikasi dengan nilai akurasi, precission, recall, dan f-measure berturut-turut sebesar. 87.675%, 88.21%, 87.65%, dan 87.69%. Hasil uji klasifikasi ini persis sama dengan yang dihasilkan oleh aplikasi WEKA. Dengan demikian, aplikasi pengklasifikasi artikel berita yang berhasil diimplementasikan dalam lingkungan sistem operasi Windows dapat digunakan untuk membantu para editor berita dalam pengklasifikasian artikel berita berbahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA [1] Steinbach. & Kumar, V. Tan, Introduction to Data Mining.: Pearson Addison Weasley, 2006. [2] Z. Fadillah Tala, "A Study of Stemming Effects on Information Retrieval in Bahasa Indonesia," Netherlands, 2003. [3] J. Adriani, M. Nazief, B. Tahaghoghi, S.M. William, H.E. Asian, "Stemming Indonesian : a confix-stripping approach," ACM Trnsactions on Asian Language Information Processing (TALIP), 6(4), pp. 1-33, 2007. [4] J. Jian Sheu, "An Efficient Two-Phase Spam Filtering Method," Sciendirect, 2008. [5] C.V. Rijsbergen, "Information Retrieval Glasgow," 1979. [6] B. Liu, X Li, W.S Lee, and P.S Yu, "Text classification by labeling words," in Proceedings of the 19th national conference on Artificial intelligence, 2004, pp. 425-430..

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat mempunyai kecerdasan maka perangkat lunak tersebut harus diberi suatu pengetahuan dan kemampuan untuk

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2018 tentang Pembentukan Unit Kerja Pengadaan

Faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang PT GTS adalah potensi sumber daya perikanan di Indonesia masih cukup besar, peluang ekspor perikanan masih sangat

The data of this research is types of functions of hedges in the “review to related literature section” of undergraduate students’ skripsi of English Education Department of

Pada penelitian ini, data yang digunakan untuk menganalisis integrasi pasar produsen gabah dengan pasar ritel beras khususnya varietas IR64 di daerah penelitian adalah data

Detil serta totalitas dalam pengerjaan karya dengan teknik tapestry menjadikannya sangat menarik untuk dinikmati namun sayang banyak masyarakat yang tidak atau

Pada titik-titik tersebut terjadi peningkatan kecepatan karena pada titik terse- but merupakan titik awal diskretisasi pada arah vertikal, yang bersesua- ian

Tujuan penelitian ini, yaitu untuk pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi bidang teori akuntansi keuangan khususnya menguji teori agensi serta untuk menguji pengaruh