• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.4 Data Produsen Sejarah Charis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2.4 Data Produsen Sejarah Charis"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

3

DATA DAN ANALISA

2.1

Sumber Data

Sumber data dan literatur yang digunakan untuk mendukung pembuatan tugas

akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:

Literatur: Buku dan media cetak.

Wawancara dengan pemilik pemilik Sekoteng Charis.

Website:

www.melindahospital.com

www.oscarindoutama.multiply.com

www.ekopras.com

www.kulinologi.biz

budaya-tiongua.net

Kuesioner

2.2

Data Produk

2.2.1 Tanaman Jahe

Jahe, atau yang dikenal dengan name ilmiahnya Zingiber officinale,

merupakan suku Zingiberaceae yang termasuk golongan herbal, tegak dan dapat

berumur tahunan dan mampu mencapai tinggi 40-100 cm. Jahe berperan sebagai

pencipta rasa, hidangan pembuka dan obat. Jahe dikenal sebagai salah satu

rempah-rempah Oriental pertama di Eropa. Jahe berasal dari China Selatan dan

sekarang dibudidayakan di seluruh Asia tropis dan sub-tropis, Brazil, Jamaika,

dan Nigeria, yang jahenya agak lebih pedas tetapi tidak memiliki aroma sesedap

jahe dari daerah lain. Rimpang segar, kering, atau bubuk ini diakui di dunia

karena karakteristik rasa, aroma dan teksturnya. Komposisi jahe adalah sebagai

berikut:

Kandungan Jumlah Protein 8,6 % Lemak 6,4 % Serat 5,9 % Karbohidrat 66,5 % Abu 5,7 % Kalsium 0,1 % Fosfor 0,15 % Zat besi 0,011 % Sodium 1,03% Kalium 1,4% Vitamin A 175 IU/100g Vitamin B1 0,05 mg/100g

(2)

4

Vitamin C 12 mg/100g

Tabel 1. Komposisi jahe

Jahe memiliki sifat khas yaitu beraroma harum menyengat dan rasanya

yang pedas dan hangat. Rasa pedas jahe berasal dari oleoresin, yang terdiri dari

zingiberen, zingerol, shagaol, resin dan minyak atsiri. Karena memiliki efek yang

dapat menimbulkan panas, jahe sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman

seperti sirup, bandrek dan sekoteng yang cocok diminum pada cuaca dingin.

2.2.2 Manfaat Jahe

Apabila digunakan sebagai bumbu masak, jahe memiliki manfaat bagi

tubuh kita sebagai pembangkit napsu makan, memperbaiki pencernaan serta

memperkuat lambung. Selain itu mengkonsumsi jahe berkhasiat untuk

mengeluarkan gas usus yang membantu fungsi jantung. Gliserol yang dihasilkan

oleh jahe juga berguna mengobati perut mual dan mencegah rasa mual pada

wanita yang sedang hamil muda dengan cara memblok serotononin (senyawa

kimia yang menyebabkan perut berkontraksi dan menimbulkan rasa mual).

Penelitian modern telah membuktikan berbagai khasiat jahe bagi tubuh

seperti menurunkan tekanan darah, menyehatkan jantung, menurunkan kadar

kolesterol dalam darah dan membantu pencernaan karena jahe mengandung

enzim protease dan lipase yang dapat mencerna protein dan lemak. Selain itu

karena sifatnya yang mencegah penggumpalan darah, maka gingerol juga

mampu mencegah penyumbatan pembuluh darah yang menjadi penyebab utama

stroke dan serangan jantung.

Di Asia, jahe biasanya digunakan sebagai obat tradisional untuk

menyembuhkan flu, diare, radang sendi serta batuk. Untuk mendapatkan manfaat

tersebut, jahe tidak perlu dimakan mentah-mentah namun dapat dengan

mengkonsumsi makanan dan minuman hasil olahannya seperti permen jahe,

wedang ronde, dan sekoteng.

2.3

Sekoteng

Menurut website budaya-tiohua.net, sekoteng mendapatkan serapan kata

dari bahasa Tionghua: shi guo t'eng, shi = sepuluh, menyatakan ada banyak

-seperti Candi Sewu, guo = buah, dan t'eng = kuah, sup.

Website kulonologi.biz menyebutkan bahwa konon, penamaan sekoteng

didapat dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun

1596. Kuah sekoteng ini terbuat dari santan kelapa yang dimasak bersama irisan

jahe, gula pasir dan gula merah. Sedangkan isian sekoteng, mulanya hanya

merupakan perpaduan dari dua budaya: kacang tanah dan kolang-kaling dari

Indonesia, serta roti dari Belanda. Seiring perkembangan, varian isian sekoteng

berkembang makin meriah. Kini, ada yang menambahkan kacang hijau rebus,

pacar cina, hingga kacang tanah sangrai ke dalam campuran sekoteng.

(3)

Agak berbeda dengan sekoteng yang sudah dianggap asli Jawa Tengah

yang memakai jahe sebagai penghangat, sikoteng (shi guo t'eng) bisa diminum

hangat atau dingin pakai es, dan tidak beraroma jahe. Di Singapura, namanya

adalah cheng-teng yang merupakan makanan pencuci mulut yang dapat disajikan

dingin atau hangat. Sekoteng Singapura ini juga disebut cheng teng di Kepulauan

Riau.

Di Medan, shiguotang memakai semangka, pepaya muda, jagung, buah

atap, cincau hitam, agar-agar, selasih, jali-jali dan irisan jeruk kietna. Cheng teng

(es koteng) di Tanjung Pinang isinya biasa berupa jali-jali, kolang kaling, biji

delima yang terbuat dari tepung dan diberi warna merah, jagung, jamur putih dan

keladi.

2.4

Data Produsen

2.3.1 Sejarah Charis

Awal mulanya, perusahaan Oscarindo Utama dirintis pada tahun 1949 di

Yogyakarta, Jawa Tengah. Usaha tersebut dimulai oleh sang kakek yang

kemudian diteruskan secara turun temurun. Visi Oscarindo Utama yaitu untuk

berusaha menjadi sebuah nama di seluruh dunia yang memproduksi produk

makanan dan minuman instan yang paling segar dan bernutrisi dengan harga

yang bersaing. Selain membidik pasaran lokal, Oscarindo Utama juga sudah

mengeskpor produk-produknya ke Belanda, Malaysia dan Kanada.

Selain memproduksi sekoteng, Oscarindo Utama juga memproduksi

beberapa produk lain, antara lain kecap istimewa Achli Masak, TBH Sirup, dan

Jamu tradisional instant ASIA. Sebelum Charis, Oscarindo Utama mempunyai

produk sekoteng yang bernama Super Sekoteng. Seiring dengan perkembangan

jaman, kemasan Super Sekoteng yang menggunakan warna emas dirasakan

terlalu kaku sehingga dikeluarkan produk Charis dengan penggunaan warna

merah pada kemasannya. Sampai sekarang produk Super Sekoteng juga masih

tetap berjalan dengan maksud untuk melakukan penetrasi pasar yang berbeda

dengan Charis. Sekoteng Charis lebih difokuskan untuk pasaran lokal Indonesia.

Nama Charis sendiri diambil dari kata charisma (karisma), dengan harapan

Sekoteng Charis yang sederhana dalam penyajiannya memiliki kenikmatan yang

penuh karisma dalam makna dan rasa. Setiap kemasan Sekoteng Charis

dilengkapi dengan dry jelly yang terbuat dari kacang hijau. Charis juga

merupakan minuman alami tanpa bahan pengawet, pemanis buatan dan

pengental.

Sekoteng Charis ingin menempatkan sekoteng sejajar dengan kopi dan teh

(coffee / tea break) karena sekoteng juga merupakan minuman yang dapat

dikonsumsi sehari-hari. Charis tidak menyebut sekoteng sebagai jamu. Hal itu

dihindari karena persepsi masyarakat yang cenderung menganggap jamu sebagai

obat sementara Charis ingin agar produknya dapat berdiri sejajar dengan

minuman lain seperti teh dan kopi.

Dalam wawancara dikemukakan bahwa Beliau berharap agar Sekoteng

Charis dapat menjadi sebuah ikon oleh-oleh asal Yogyakarta dan ingin supaya

Charis dikenal oleh pasar nasional.

(4)

2.3.2 Cara Pembuatan

Proses produksi terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Proses produksi gula jahe

Proses dilakukan dengan mengambil sari jahe dari jahe asli dengan

menggunakan mesin press jahe. Berikutnya siapkan gula,

rempah-rempah dan air sari jahe dan dimasak sehingga terjadi penggumpalan

dan terbentuk kristal-kristal yang disebut gula jahe.

2. Proses produksi jelly "tepung kacang hijau"

Proses pertama dilakukan dengan melakukan pemanasan tepung

kacang hijau dengan air dan gula pasir. Kemudian semuanya direbus

hingga membentuk sebuah adonan berbentuk "jenang" / "jelly".

Selanjutnya dilakukan proses pemotongan dan pengeringan dengan

oven pengering, walaupun sebagian dijemur di bawah sinar matahari.

2.3.3 Karakteristik Produk

Sekoteng Charis hadir dalam beberapa jenis, yaitu Sekoteng Jahe,

Sekoteng Cocopandan dan Sekoteng Spesial. Dalam pembagian kemasannya,

Charis terbagi menjadi 5 dan 10 pak dalam 1 kemasan dengan berat setiap pak

sebesar 44 gram. Setiap sachet dilengkapi dengan bungkus kecil yang berisi dry

jelly.

(5)

Gambar 2. Kemasan Sekoteng Cocopandan dan Jahe isi 5

Semua kemasan Sekoteng Charis terbuat dari plastik bening dengan

gambar dan informasi berwarna merah. Walaupun ada juga yang dikemas dalam

dus, isinya tetap dikemas dengan menggunakan plastik transparan dan diberi

jendela pada dus sehingga produk terlihat.

(6)

Gambar 4. Kemasan Sekoteng Special Jahe

Setelah 5 atau 10 sachet telah dimasukan ke dalam kemasan plastik yang

lebih besar, kemudian bagian atasnya diikat dengan menggunakan pita berwarna

emas.

Logo Sekoteng Charis ialah kata Charis dengan huruf script dan buah

sebagai titik pada huruf i. Tipografi pada kemasan menggunakan huruf sans-serif

yang mudah untuk dibaca sementara layout berkesan kurang teratur karena tidak

ada sistem yang jelas. Warna yang digunakan untuk logo ialah merah dan ungu.

Gambar 5. Logo Charis

Warna merah dan pita pada kemasan melambangkan warna kegembiraan,

kehangatan dan kesuksesan (unsur tradisi Cina). Buah pada logo yang

menyerupai buah ceri ialah metafor dari Sekoteng Charis, yaitu minuman dengan

rasanya manis jahe (daun jahe pada buah) dan berisi jeli (digambarkan sebagai

buahnya) yang berwarna-warni.

Data Kemasan

Nama Produk

: Sekoteng Charis

Jenis Produk

: Minuman

Alamat Produk

: Ledok Gondomanan 2

Nomor Telepon

: 0274- 375977

(7)

Nomor Daftar Legal

: P-IRT No. 209347102604

Jenis Pembungkus

: Plastik

Komposisi

Ekstrak jahe, gula tebu, rempah-rempah tradisional, hunkwe.

2.4

Data Kompetitor

Sekoteng Cap Anggur

Gambar 6. Kemasan Sekoteng Cap Anggur

Data Kemasan:

Nama produk

: Sekoteng Cap Anggur Super

Alamat

: Jl. Trimargo Wetan 5 RT 07/04, Yogyakarta

Jenis produk

: Minuman

Harga

: Rp 40.500,00

Jenis pembungkus

: Plastik

Visual

: Kemasan plastik transparan dengan cetakan di

bagian bawahnya berupa kotak berwarna putih dan

hitam dengan nama merek serta sebuah gelas.

(8)

Sekoteng Hanjuang

Gambar 7. Kemasan Sekoteng Hanjuang

Data Kemasan

Nama produk

: Sekoteng Hanjuang

Alamat

: Jl. Gegerkalong Girang 79, Bandung

Jenis produk

: Minuman

Harga

: * Rp 7.500,00 (Kantong kertas isi 5 sachet)

* Rp 60.000,00 (Satu pak isi 40 sachet tersusun

dalam 8 kemasan kantong kertas @ 5 sachet)

* Rp 7.000,00 (Kantong plastik isi 5 sachet)

* Rp 56.000,00 (Satu pak isi 40 sachet tersusun

dalam 8 kemasan @ 5 sachet)

Jenis pembungkus

: Kertas.

Visual

: Kemasan terbuat dari kertas berwarna kuning dan

biru muda yang dibentuk seperti kapal dengan

salah satu ujung yang melancip.

Komposisi

: Gula palem, gula putih, krim, jahe eskode, kelapa,

kismis, jeruk dan rempah-rempah.

Minuman tradisional Hanjuang merupakan minuman tradisional khas

Priangan (Bandung). Selain mengandung beragam khasiat dari segi kemasan pun

produk Hanjuang menjadi daya tarik tersendiri sehingga cocok untuk dijadikan

oleh-oleh dari kota Bandung. Semua minuman yang diproduksi terbuat dari

bahan-bahan alami dan tanpa pengawet dengan racikan komposisi yang diolah

secara teliti. Produk Hanjuang juga mempunyai bervariasi kemasan, mulai dari

kemasan kantong plastik, kertas, renceng sampai paket.

(9)

Jahe Wangi INTRA

Gambar 8. Kemasan Jahe Wangi Intra

Data Kemasan

Nama produk

: Jahe Wangi

Alamat

: Surakarta, Indonesia

Harga

: Rp 24.500,00

Jenis produk

: Minuman

Jenis pembungkus

: Kardus.

Visual

: Kemasan terbuat Kardus dengan motif batik

memenuhi kemasan. Pada bagian depan dan

samping terdapat kotak berwarna putih dengan

tulisan Jahe Wangi serta informasi produk.

Komposisi

: Gula pasir murni, sari jahe segar, garam.

Jahe wangi INTRA adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat

dari bahan alami pilihan dan diproses secara higienis. Dengan aroma yang khas

serta khasiat jahe yang memberi rasa hangat dan segar, Jahe wangi INTRA dapat

membantu menjaga stamina tubuh, cocok untuk tua dan muda.

2.5

Target Audience

Dari segi demografis target audience daripada Sekoteng Charis ialah pria

dan wanita yang berumur 35 - 60 tahun dengan golongan ekonomi kelas

menengah ke atas. Secara geografis, target berasal dari seluruh Indonesia yang

berdomisili di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Madura dan

Bali. Target sekunder ialah penduduk lokal Yogyakarta. Dari segi psikologis,

target merupakan orang-orang yang suka mengkonsumsi minuman tradisional

seperti wedang jahe, bandrek, dll dan suka melakukan aktivitas di tempat dingin,

sebut saja kemping dan naik gunung.

2.5

Kuesioner

Penulis mempersempit target audience menjadi wanita dan pria berumur

40-50 tahun dengan status ekonomi menengah keatas (A-B). Penelitian telah

dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 75 orang.

(10)

1. Apakah pekerjaan Anda?

a. Ibu rumah tangga

c. Wiraswasta.

b. Karyawan

d. Lainnya (sebutkan)

Tabel 2. Tabel pekerjaan.

Dari 75 orang responden, 31 orang adalah karyawan (41.3%), 27 orang

adalah ibu rumah tangga (36%), 16 orang ialah wiraswasta (21%) dan 1

orang dengan profesi lain (1%).

2. Berapakah penghasilan Anda perbulannya?

a. < Rp 2.000.000,00

b. Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000,00

c. Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000,00

d. Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000,00

e. > Rp 7.500.000,00

f. Ikut penghasilan suami

Tabel 3. Penghasilan per bulan.

27 31 16

1

0 5 10 15 20 25 30 35 Ibu Rumah Tangga

Karyawan Wiraswasta Lainnya 13.30% 12% 12% 30.70% 22.70% 9.30% Penghasilan < Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000,00   Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000,00 > Rp 7.500.000,00 Ikut penghasilan suami

(11)

Sebanyak 23 orang responden berpenghasilan antara Rp 5.000.000 – Rp

7.00.000,00 (30,7%), 17 responden berpenghasilan sebesar lebih besar

daripada Rp 7.500.000,00 (22,7%), 13 orang responden berpenghasilan

kurang dari Rp 2.000.000,00 (13,3%), masing-masing sebanyak 9

responden berpenghasilan Rp 2.000.000 – Rp 3.500.00,00 dan Rp

3.500.000 – Rp 5.000.000,- (12%) dan 7 responden mengikuti

penghasilan suami.

3. Apakah Anda suka dengan kebudayaan Indonesia (misalnya makanan dan

minuman tradisional, jajanan pasar, tempat bersejarah, batik, dll)?

a. Ya.

b. Tidak

Tabel 4. Minat terhadap kebudayaan Indonesia

Sebanyak 73 responden menyukai kebudayaan Indonesia (97%),

sedangkan 2 orang responden tidak menyukai kebudayaan Indonesia

(3%)

Kesimpulan: Masyarakat Indonesia walaupun dalam kesehariannya sudah

banyak dipengaruhi pengaruh barat, misalnya saja fast food, namun

mereka tetap masih menyukai dan peduli terhadap kebudayaannya.

4. Apakah Anda suka minum sekoteng?

a. Ya.

b. Tidak.

0% 97% 3% Pilihan Ya Tidak

(12)

Tabel 5. Penggemar sekoteng

Sebanyak 58 orang responden menyukai sekoteng (77%), sedangkan 17

orang lainnya menjawab tidak menyukai sekoteng (23%).

Kesimpulan: Sekoteng masih digemari walaupun banyak minuman lain

yang lebih modern.

5. Apakah Anda lebih menyukai minum sekoteng biasa atau sekoteng instan?

Tabel 6. Pilihan antara sekoteng instant dan alami

Sebanyak 39 orang (52%) menjawab menyukai sekoteng biasa karena

lebih menyehatkan dan tidak menggunakan bahan pengawet. 20

responden (27%) menjawab lebih menyukai sekoteng instant karena lebih

praktis, 9 responden menjawab bahwa keduanya sama saja (12%) dan 7

orang responden tidak minum sekoteng (9%).

Kesimpulan: Orang-orang lebih memilih sekoteng biasa (alami). Hal ini

dapat menjadi penghambat dalam penjualan sekoteng instant.

6. Dimana Anda biasanya membeli sekoteng instant?

a. Supermarket (Hero, Giant, Carrefour, dll).

0% 77% 23% Pilihan Ya Tidak 0% 52% 27% 12% 9% Pilihan Biasa Instan Sama saja Tidak minum

(13)

b. Minimarket.

c. Pasar.

d. Tukang sekoteng keliling.

Tabel 7. Tempat membeli sekoteng

Sebanyak 30 orang responden membeli sekoteng instant di supermarket

(40%), 20 orang responden membeli di tukang sekoteng keliling (26,7%),

6 orang responden membeli di pasar (8%), 4 orang responden membeli di

minimarket (5,3%), 2 orang responden membeli di supermarket dan

minimarket (2,67%), 2 orang responden membeli di pasar dan tukang

sekoteng keliling (2,67%), 2 orang responden lainnya membeli

supermarket dan tukang sekoteng keliling (2,67%), dan 8 orang

responden tidak menjawab (10,7%).

Kesimpulan: Sebagian besar responden membeli sekoteng instant di

supermarket, oleh karena itu media pemasaran Sekoteng Charis yang

dijual di supermarket sudah tepat.

7. Di antara pilihan-pilihan berikut, manakah yang paling Anda nikmati?

a. Teh

d. Minuman tradisional (sekoteng, bajigur, dll)

b. Kopi

e. Lainnya (sebutkan)

c. Jamu

Tabel 8. Minuman yang paling dinikmati

30 4 6 20 2 2 1 1 8 0 5 10 15 20 25 30 35 Tempat membeli Minimarket Tukang sekoteng keliling Supermarket dan tukang sekoteng

keliling

Pasar dan tukang sekoteng

36 21 2 15 1 Minuman Teh Kopi Jamu Minuman tradisional Lainnya

(14)

Sebanyak 36 orang responden paling menikmati teh (48%), 21 orang

responden menikmati kopi (28%), 15 orang responden menikmati

minuman tradisional (20%), 2 orang menikmati jamu (2,67%) dan 1

orang menikmati minuman lain (1,33%).

Kesimpulan: Teh dan kopi merupakan minuman yang paling digemari,

oleh sebab itu akan sedikit susah untuk Sekoteng Charis dapat

mensejajarkan dirinya dengan teh dan kopi.

8. Merek sekoteng instan apa yang Anda ketahui? (Silahkan jawab lebih dari 1).

Tabel 9. Merek sekoteng instant yang diketahui

Sebanyak 26 orang responden menjawab mengetahui Jahe Wangi Intra,

22 orang responden mengetahui Sekoteng Hanjuang, 18 orang

mengetahui Sekoteng Charis, 13 orang responden mengetahui Sekoteng

Cap Anggur dan 20 orang responden menjawab lainnya karena mereka

tidak tahu merek sekoteng.

Kesimpulan: Sekoteng Charis sudah dikenal oleh masyarakat meskipun

belum begitu meluas. Diharapkan dengan kemasan yang baru, Sekoteng

Charis dapat lebih terangkat namanya.

9. Apakah kemasan berpengaruh pada keputusan Anda dalam membeli produk

makanan atau minuman?

a. Ya

b. Tidak.

0 5 10 15 20 25 30 Merek

Sekoteng Hanjuang Sekoteng Cap Anggur Sekoteng Charis Jahe Wangi Intra Lainnya

(15)

Tabel 10. Pengaruh kemasan pada pembelian

Sebanyak 67 orang responden menjawab bahwa kemasan mempengaruhi

pertimbangan mereka dalam membeli produk makanan dan minuman

(89%) dan 8 orang lainnya menjawab kemasan tidak berpengaruh (11%).

Kesimpulan: Kemasan memang merupakan salah satu faktor utama yang

mempengaruhi pertimbangan orang-orang ketika membeli produk

makanan dan minuman.

12. Ketika sedang berbelanja, hal apakah yang pertama kali menarik perhatian

Anda?

a. Bentuk dan warna kemasan

c. Harga

b. Merek

d. Lainnya:….

Tabel 11. Faktor-faktor pertimbangan dalam berbelanja

Sebanyak 30 orang responden menjawab warna dan bentuk kemasan

merupakan hal pertama yang menarik perhatian mereka ketika sedang

berbelanja (40%), 26 orang responden menjawab merek (34,7%), 16

orang menjawab harga (21,3%) dan 3 orang lainnya menjawab lainnya

(4%).

Kesimpulan: Karena warna dan bentuk kemasan merupakan hal pertama

yang menarik perhatian konsumen, maka warna dan bentuk kemasan

0% 89% 11% Keputusan Ya Tidak 0 5 10 15 20 25 30 35 Pilihan Bentuk dan warna

kemasan Merek Harga Lainnya

(16)

yang dibuat haruslah menarik perhatian dan dapat lebih stand-out

dibandingkan produk sejenis lainnya.

13. Dari beberapa bahasan visual dibawah ini, pilihan mana yang menurut Anda

menarik dan sesuai untuk minuman tradisional?

a. Permainan tipografi

b. Permainan ilustrasi semi realis

(17)

d. Permainan pattern

Tabel 12. Visual yang cocok untuk minuman tradisional

Sebanyak 22 orang responden memilih permainan tipografi sebagai

visual yang cocok untuk kemasan minuman tradisional (30%), 22 orang

responden memilih permainan pattern (29%), 16 orang responden

memilih permainan ilustrasi semi realis (21%) dan 15 orang responden

memilih permainan ilustrasi dinamis (20%).

.

Alasan-alasan mengapa responden menyukai sekoteng, yaitu:

- Menghangatkan tubuh.

- Mengingatkan responden akan masa-masa yang sudah lewat

(nostalgia), misalnya ketika sedang pacaran, ketika kemping

dengan teman-teman kuliah, saat masa kecil dan juga ketika

responden masih tinggal di Jawa Tengah.

- Rasanya enak, manis dan ada isinya.

- Menyehatkan, untuk melancarkan peredaran darah dan baik

diminum ketika sedang masuk angin.

- Sesuai untuk cemilan di malam hari.

0% 30% 21% 20% 29% Pilihan Tipografi Ilustrasi semi realis Ilustrasi dinamis Pattern

(18)

Pendapat responden mengenai kemasan minuman tradisional yang

mereka anggap menarik, yaitu:

- Kemasan dengan desain tradisional namun berkesan modern.

- Penggunaan bahan kertas dan plastik.

- Terlihat elegan, mahal, tidak kampungan dan dapat tampak

seperti kemasan produk luar negri yang berkualitas.

- Desain klasik dengan tidak menggunakan visual yang

berlebihan.

- Penggunaan warna-warna yang tidak mencolok atau norak.

- Bersih, praktis, simpel dan tidak mudah rusak.

- Menampilkan visual bahan-bahan yang digunakan, disertai

dengan komposisi, cara membuat, khasiat, tanggal kadaluarsa

dan nomor Dep. Kes.

- Ada jendela pada kemasan sehingga produk dapat terlihat

(tidak semuanya tertutup).

2.6

Analisa SWOT

Strength:

- Mutu dan kualitas yang terjamin

- Sudah berpengalaman sejak tahun 1949

- Tidak menggunakan bahan pengawet dan dibuat dari bahan-bahan

alami.

Weakness:

- Sistem distribusi Sekoteng Charis yang luas mengurangi ciri khas

oleh-oleh Yogyakarta karena Charis bisa didapat di tempat di luar

Yogyakarta.

- Harganya mahal.

- Desain kemasan yang kalah dibandingkan produk sejenis yang lebih

berwarna dan bermain menimbulkan pemikiran bahwa Sekoteng

Charis mempunyai kualitas yang kurang.

- Tidak ada hierarki dan sistem yang jelas pada kemasan sehingga

terkesan campur aduk dan tidak teratur.

- Masih melekatnya pemikiran masyarakat bahwa sekoteng bukanlah

minuman yang sejajar dengan teh dan kopi.

Opportunity:

- Kesukaan sebagian segmen masyarakat akan minuman tradisional.

- Kerinduan masyarakat Indonesia akan kebudayaan dan masa lalunya

(nostalgia)

- Permintaan di kota-kota besar seperti Jakarta meningkat.

Threat:

- Banyak muncul sekoteng instan lainnya di pasaran.

- Kehadiran minuman-minuman lain dengan tampilan yang lebih

modern dan lebih digandrungi dibandingkan minuman tradisional.

- Persepsi masyarakat bahwa sekoteng merupakan jamu atau obat

Gambar

Gambar 1. Kemasan Sekoteng  Jahe isi 10
Gambar 3. Kemasan Sekoteng  Jahe dus isi 10 dan 5
Gambar 4. Kemasan Sekoteng  Special Jahe
Gambar 6. Kemasan Sekoteng Cap Anggur Data Kemasan:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk memperbaiki proses pembelajaran biologi dengan melakukan penelitian yang berjudul:

Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan hewan (Animalia) setelah filum Arthropoda dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Salah satu habitat

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa selain menurunkan nilai waste besi tulangan, langkah OPTIMASI 3 juga dapat menurunkan jumlah total berat yang digunakan, karena dengan

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat dipahami bahwa penggunaan metode Problem Solving dapat membantu untuk meningkatkan berpikir kritis siswa besiswa,

Metode Economic Order Quantity atau EOQ merupakan metode yang akan digunakan di dalam sistem untuk menentukan kapan Toko Keisya Salon melakukan pemesanan barang

Jika merupakan suatu batuan sedimen seperti batu kapur, harus mengalami kontak dengan massa batuan beku panas yang besar dibawah tekanan yang cukup untuk mencegah dekomposisi dari

Mahasiswa pelajari sradha Sradha dicari sampai ke pura Gemakan dharma dengan berbeda Inilah karya pantun jenaka Kalau hendak mencari dupa Janganlah lupa mencari api Bagaimana

Sebelumdilaksanakannya upacara mepandes terlebih dahulu dilakukan upacara pengekeban atau ngekeb.Ngekebberasal dari kata nyekeb yang berarti meredam unsur-unsur yang