3
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Sumber data dan literatur yang digunakan untuk mendukung pembuatan tugas
akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:
Literatur: Buku dan media cetak.
Wawancara dengan pemilik pemilik Sekoteng Charis.
Website:
www.melindahospital.com
www.oscarindoutama.multiply.com
www.ekopras.com
www.kulinologi.biz
budaya-tiongua.net
Kuesioner
2.2
Data Produk
2.2.1 Tanaman Jahe
Jahe, atau yang dikenal dengan name ilmiahnya Zingiber officinale,
merupakan suku Zingiberaceae yang termasuk golongan herbal, tegak dan dapat
berumur tahunan dan mampu mencapai tinggi 40-100 cm. Jahe berperan sebagai
pencipta rasa, hidangan pembuka dan obat. Jahe dikenal sebagai salah satu
rempah-rempah Oriental pertama di Eropa. Jahe berasal dari China Selatan dan
sekarang dibudidayakan di seluruh Asia tropis dan sub-tropis, Brazil, Jamaika,
dan Nigeria, yang jahenya agak lebih pedas tetapi tidak memiliki aroma sesedap
jahe dari daerah lain. Rimpang segar, kering, atau bubuk ini diakui di dunia
karena karakteristik rasa, aroma dan teksturnya. Komposisi jahe adalah sebagai
berikut:
Kandungan Jumlah Protein 8,6 % Lemak 6,4 % Serat 5,9 % Karbohidrat 66,5 % Abu 5,7 % Kalsium 0,1 % Fosfor 0,15 % Zat besi 0,011 % Sodium 1,03% Kalium 1,4% Vitamin A 175 IU/100g Vitamin B1 0,05 mg/100g4
Vitamin C 12 mg/100g
Tabel 1. Komposisi jahe
Jahe memiliki sifat khas yaitu beraroma harum menyengat dan rasanya
yang pedas dan hangat. Rasa pedas jahe berasal dari oleoresin, yang terdiri dari
zingiberen, zingerol, shagaol, resin dan minyak atsiri. Karena memiliki efek yang
dapat menimbulkan panas, jahe sering dimanfaatkan sebagai bahan minuman
seperti sirup, bandrek dan sekoteng yang cocok diminum pada cuaca dingin.
2.2.2 Manfaat Jahe
Apabila digunakan sebagai bumbu masak, jahe memiliki manfaat bagi
tubuh kita sebagai pembangkit napsu makan, memperbaiki pencernaan serta
memperkuat lambung. Selain itu mengkonsumsi jahe berkhasiat untuk
mengeluarkan gas usus yang membantu fungsi jantung. Gliserol yang dihasilkan
oleh jahe juga berguna mengobati perut mual dan mencegah rasa mual pada
wanita yang sedang hamil muda dengan cara memblok serotononin (senyawa
kimia yang menyebabkan perut berkontraksi dan menimbulkan rasa mual).
Penelitian modern telah membuktikan berbagai khasiat jahe bagi tubuh
seperti menurunkan tekanan darah, menyehatkan jantung, menurunkan kadar
kolesterol dalam darah dan membantu pencernaan karena jahe mengandung
enzim protease dan lipase yang dapat mencerna protein dan lemak. Selain itu
karena sifatnya yang mencegah penggumpalan darah, maka gingerol juga
mampu mencegah penyumbatan pembuluh darah yang menjadi penyebab utama
stroke dan serangan jantung.
Di Asia, jahe biasanya digunakan sebagai obat tradisional untuk
menyembuhkan flu, diare, radang sendi serta batuk. Untuk mendapatkan manfaat
tersebut, jahe tidak perlu dimakan mentah-mentah namun dapat dengan
mengkonsumsi makanan dan minuman hasil olahannya seperti permen jahe,
wedang ronde, dan sekoteng.
2.3
Sekoteng
Menurut website budaya-tiohua.net, sekoteng mendapatkan serapan kata
dari bahasa Tionghua: shi guo t'eng, shi = sepuluh, menyatakan ada banyak
-seperti Candi Sewu, guo = buah, dan t'eng = kuah, sup.
Website kulonologi.biz menyebutkan bahwa konon, penamaan sekoteng
didapat dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun
1596. Kuah sekoteng ini terbuat dari santan kelapa yang dimasak bersama irisan
jahe, gula pasir dan gula merah. Sedangkan isian sekoteng, mulanya hanya
merupakan perpaduan dari dua budaya: kacang tanah dan kolang-kaling dari
Indonesia, serta roti dari Belanda. Seiring perkembangan, varian isian sekoteng
berkembang makin meriah. Kini, ada yang menambahkan kacang hijau rebus,
pacar cina, hingga kacang tanah sangrai ke dalam campuran sekoteng.
Agak berbeda dengan sekoteng yang sudah dianggap asli Jawa Tengah
yang memakai jahe sebagai penghangat, sikoteng (shi guo t'eng) bisa diminum
hangat atau dingin pakai es, dan tidak beraroma jahe. Di Singapura, namanya
adalah cheng-teng yang merupakan makanan pencuci mulut yang dapat disajikan
dingin atau hangat. Sekoteng Singapura ini juga disebut cheng teng di Kepulauan
Riau.
Di Medan, shiguotang memakai semangka, pepaya muda, jagung, buah
atap, cincau hitam, agar-agar, selasih, jali-jali dan irisan jeruk kietna. Cheng teng
(es koteng) di Tanjung Pinang isinya biasa berupa jali-jali, kolang kaling, biji
delima yang terbuat dari tepung dan diberi warna merah, jagung, jamur putih dan
keladi.
2.4
Data Produsen
2.3.1 Sejarah Charis
Awal mulanya, perusahaan Oscarindo Utama dirintis pada tahun 1949 di
Yogyakarta, Jawa Tengah. Usaha tersebut dimulai oleh sang kakek yang
kemudian diteruskan secara turun temurun. Visi Oscarindo Utama yaitu untuk
berusaha menjadi sebuah nama di seluruh dunia yang memproduksi produk
makanan dan minuman instan yang paling segar dan bernutrisi dengan harga
yang bersaing. Selain membidik pasaran lokal, Oscarindo Utama juga sudah
mengeskpor produk-produknya ke Belanda, Malaysia dan Kanada.
Selain memproduksi sekoteng, Oscarindo Utama juga memproduksi
beberapa produk lain, antara lain kecap istimewa Achli Masak, TBH Sirup, dan
Jamu tradisional instant ASIA. Sebelum Charis, Oscarindo Utama mempunyai
produk sekoteng yang bernama Super Sekoteng. Seiring dengan perkembangan
jaman, kemasan Super Sekoteng yang menggunakan warna emas dirasakan
terlalu kaku sehingga dikeluarkan produk Charis dengan penggunaan warna
merah pada kemasannya. Sampai sekarang produk Super Sekoteng juga masih
tetap berjalan dengan maksud untuk melakukan penetrasi pasar yang berbeda
dengan Charis. Sekoteng Charis lebih difokuskan untuk pasaran lokal Indonesia.
Nama Charis sendiri diambil dari kata charisma (karisma), dengan harapan
Sekoteng Charis yang sederhana dalam penyajiannya memiliki kenikmatan yang
penuh karisma dalam makna dan rasa. Setiap kemasan Sekoteng Charis
dilengkapi dengan dry jelly yang terbuat dari kacang hijau. Charis juga
merupakan minuman alami tanpa bahan pengawet, pemanis buatan dan
pengental.
Sekoteng Charis ingin menempatkan sekoteng sejajar dengan kopi dan teh
(coffee / tea break) karena sekoteng juga merupakan minuman yang dapat
dikonsumsi sehari-hari. Charis tidak menyebut sekoteng sebagai jamu. Hal itu
dihindari karena persepsi masyarakat yang cenderung menganggap jamu sebagai
obat sementara Charis ingin agar produknya dapat berdiri sejajar dengan
minuman lain seperti teh dan kopi.
Dalam wawancara dikemukakan bahwa Beliau berharap agar Sekoteng
Charis dapat menjadi sebuah ikon oleh-oleh asal Yogyakarta dan ingin supaya
Charis dikenal oleh pasar nasional.
2.3.2 Cara Pembuatan
Proses produksi terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Proses produksi gula jahe
Proses dilakukan dengan mengambil sari jahe dari jahe asli dengan
menggunakan mesin press jahe. Berikutnya siapkan gula,
rempah-rempah dan air sari jahe dan dimasak sehingga terjadi penggumpalan
dan terbentuk kristal-kristal yang disebut gula jahe.
2. Proses produksi jelly "tepung kacang hijau"
Proses pertama dilakukan dengan melakukan pemanasan tepung
kacang hijau dengan air dan gula pasir. Kemudian semuanya direbus
hingga membentuk sebuah adonan berbentuk "jenang" / "jelly".
Selanjutnya dilakukan proses pemotongan dan pengeringan dengan
oven pengering, walaupun sebagian dijemur di bawah sinar matahari.
2.3.3 Karakteristik Produk
Sekoteng Charis hadir dalam beberapa jenis, yaitu Sekoteng Jahe,
Sekoteng Cocopandan dan Sekoteng Spesial. Dalam pembagian kemasannya,
Charis terbagi menjadi 5 dan 10 pak dalam 1 kemasan dengan berat setiap pak
sebesar 44 gram. Setiap sachet dilengkapi dengan bungkus kecil yang berisi dry
jelly.
Gambar 2. Kemasan Sekoteng Cocopandan dan Jahe isi 5
Semua kemasan Sekoteng Charis terbuat dari plastik bening dengan
gambar dan informasi berwarna merah. Walaupun ada juga yang dikemas dalam
dus, isinya tetap dikemas dengan menggunakan plastik transparan dan diberi
jendela pada dus sehingga produk terlihat.
Gambar 4. Kemasan Sekoteng Special Jahe
Setelah 5 atau 10 sachet telah dimasukan ke dalam kemasan plastik yang
lebih besar, kemudian bagian atasnya diikat dengan menggunakan pita berwarna
emas.
Logo Sekoteng Charis ialah kata Charis dengan huruf script dan buah
sebagai titik pada huruf i. Tipografi pada kemasan menggunakan huruf sans-serif
yang mudah untuk dibaca sementara layout berkesan kurang teratur karena tidak
ada sistem yang jelas. Warna yang digunakan untuk logo ialah merah dan ungu.
Gambar 5. Logo Charis
Warna merah dan pita pada kemasan melambangkan warna kegembiraan,
kehangatan dan kesuksesan (unsur tradisi Cina). Buah pada logo yang
menyerupai buah ceri ialah metafor dari Sekoteng Charis, yaitu minuman dengan
rasanya manis jahe (daun jahe pada buah) dan berisi jeli (digambarkan sebagai
buahnya) yang berwarna-warni.
Data Kemasan
Nama Produk
: Sekoteng Charis
Jenis Produk
: Minuman
Alamat Produk
: Ledok Gondomanan 2
Nomor Telepon
: 0274- 375977
Nomor Daftar Legal
: P-IRT No. 209347102604
Jenis Pembungkus
: Plastik
Komposisi
Ekstrak jahe, gula tebu, rempah-rempah tradisional, hunkwe.
2.4
Data Kompetitor
Sekoteng Cap Anggur
Gambar 6. Kemasan Sekoteng Cap Anggur
Data Kemasan:
Nama produk
: Sekoteng Cap Anggur Super
Alamat
: Jl. Trimargo Wetan 5 RT 07/04, Yogyakarta
Jenis produk
: Minuman
Harga
: Rp 40.500,00
Jenis pembungkus
: Plastik
Visual
: Kemasan plastik transparan dengan cetakan di
bagian bawahnya berupa kotak berwarna putih dan
hitam dengan nama merek serta sebuah gelas.
Sekoteng Hanjuang
Gambar 7. Kemasan Sekoteng Hanjuang
Data Kemasan
Nama produk
: Sekoteng Hanjuang
Alamat
: Jl. Gegerkalong Girang 79, Bandung
Jenis produk
: Minuman
Harga
: * Rp 7.500,00 (Kantong kertas isi 5 sachet)
* Rp 60.000,00 (Satu pak isi 40 sachet tersusun
dalam 8 kemasan kantong kertas @ 5 sachet)
* Rp 7.000,00 (Kantong plastik isi 5 sachet)
* Rp 56.000,00 (Satu pak isi 40 sachet tersusun
dalam 8 kemasan @ 5 sachet)
Jenis pembungkus
: Kertas.
Visual
: Kemasan terbuat dari kertas berwarna kuning dan
biru muda yang dibentuk seperti kapal dengan
salah satu ujung yang melancip.
Komposisi
: Gula palem, gula putih, krim, jahe eskode, kelapa,
kismis, jeruk dan rempah-rempah.
Minuman tradisional Hanjuang merupakan minuman tradisional khas
Priangan (Bandung). Selain mengandung beragam khasiat dari segi kemasan pun
produk Hanjuang menjadi daya tarik tersendiri sehingga cocok untuk dijadikan
oleh-oleh dari kota Bandung. Semua minuman yang diproduksi terbuat dari
bahan-bahan alami dan tanpa pengawet dengan racikan komposisi yang diolah
secara teliti. Produk Hanjuang juga mempunyai bervariasi kemasan, mulai dari
kemasan kantong plastik, kertas, renceng sampai paket.
Jahe Wangi INTRA
Gambar 8. Kemasan Jahe Wangi Intra
Data Kemasan
Nama produk
: Jahe Wangi
Alamat
: Surakarta, Indonesia
Harga
: Rp 24.500,00
Jenis produk
: Minuman
Jenis pembungkus
: Kardus.
Visual
: Kemasan terbuat Kardus dengan motif batik
memenuhi kemasan. Pada bagian depan dan
samping terdapat kotak berwarna putih dengan
tulisan Jahe Wangi serta informasi produk.
Komposisi
: Gula pasir murni, sari jahe segar, garam.
Jahe wangi INTRA adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat
dari bahan alami pilihan dan diproses secara higienis. Dengan aroma yang khas
serta khasiat jahe yang memberi rasa hangat dan segar, Jahe wangi INTRA dapat
membantu menjaga stamina tubuh, cocok untuk tua dan muda.
2.5
Target Audience
Dari segi demografis target audience daripada Sekoteng Charis ialah pria
dan wanita yang berumur 35 - 60 tahun dengan golongan ekonomi kelas
menengah ke atas. Secara geografis, target berasal dari seluruh Indonesia yang
berdomisili di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Madura dan
Bali. Target sekunder ialah penduduk lokal Yogyakarta. Dari segi psikologis,
target merupakan orang-orang yang suka mengkonsumsi minuman tradisional
seperti wedang jahe, bandrek, dll dan suka melakukan aktivitas di tempat dingin,
sebut saja kemping dan naik gunung.
2.5
Kuesioner
Penulis mempersempit target audience menjadi wanita dan pria berumur
40-50 tahun dengan status ekonomi menengah keatas (A-B). Penelitian telah
dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 75 orang.
1. Apakah pekerjaan Anda?
a. Ibu rumah tangga
c. Wiraswasta.
b. Karyawan
d. Lainnya (sebutkan)
Tabel 2. Tabel pekerjaan.
Dari 75 orang responden, 31 orang adalah karyawan (41.3%), 27 orang
adalah ibu rumah tangga (36%), 16 orang ialah wiraswasta (21%) dan 1
orang dengan profesi lain (1%).
2. Berapakah penghasilan Anda perbulannya?
a. < Rp 2.000.000,00
b. Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000,00
c. Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000,00
d. Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000,00
e. > Rp 7.500.000,00
f. Ikut penghasilan suami
Tabel 3. Penghasilan per bulan.
27 31 16
1
0 5 10 15 20 25 30 35 Ibu Rumah Tangga
Karyawan Wiraswasta Lainnya 13.30% 12% 12% 30.70% 22.70% 9.30% Penghasilan < Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000,00 Rp 5.000.000 – Rp 7.500.000,00 > Rp 7.500.000,00 Ikut penghasilan suami
Sebanyak 23 orang responden berpenghasilan antara Rp 5.000.000 – Rp
7.00.000,00 (30,7%), 17 responden berpenghasilan sebesar lebih besar
daripada Rp 7.500.000,00 (22,7%), 13 orang responden berpenghasilan
kurang dari Rp 2.000.000,00 (13,3%), masing-masing sebanyak 9
responden berpenghasilan Rp 2.000.000 – Rp 3.500.00,00 dan Rp
3.500.000 – Rp 5.000.000,- (12%) dan 7 responden mengikuti
penghasilan suami.
3. Apakah Anda suka dengan kebudayaan Indonesia (misalnya makanan dan
minuman tradisional, jajanan pasar, tempat bersejarah, batik, dll)?
a. Ya.
b. Tidak
Tabel 4. Minat terhadap kebudayaan Indonesia
Sebanyak 73 responden menyukai kebudayaan Indonesia (97%),
sedangkan 2 orang responden tidak menyukai kebudayaan Indonesia
(3%)
Kesimpulan: Masyarakat Indonesia walaupun dalam kesehariannya sudah
banyak dipengaruhi pengaruh barat, misalnya saja fast food, namun
mereka tetap masih menyukai dan peduli terhadap kebudayaannya.
4. Apakah Anda suka minum sekoteng?
a. Ya.
b. Tidak.
0% 97% 3% Pilihan Ya TidakTabel 5. Penggemar sekoteng
Sebanyak 58 orang responden menyukai sekoteng (77%), sedangkan 17
orang lainnya menjawab tidak menyukai sekoteng (23%).
Kesimpulan: Sekoteng masih digemari walaupun banyak minuman lain
yang lebih modern.
5. Apakah Anda lebih menyukai minum sekoteng biasa atau sekoteng instan?
Tabel 6. Pilihan antara sekoteng instant dan alami
Sebanyak 39 orang (52%) menjawab menyukai sekoteng biasa karena
lebih menyehatkan dan tidak menggunakan bahan pengawet. 20
responden (27%) menjawab lebih menyukai sekoteng instant karena lebih
praktis, 9 responden menjawab bahwa keduanya sama saja (12%) dan 7
orang responden tidak minum sekoteng (9%).
Kesimpulan: Orang-orang lebih memilih sekoteng biasa (alami). Hal ini
dapat menjadi penghambat dalam penjualan sekoteng instant.
6. Dimana Anda biasanya membeli sekoteng instant?
a. Supermarket (Hero, Giant, Carrefour, dll).
0% 77% 23% Pilihan Ya Tidak 0% 52% 27% 12% 9% Pilihan Biasa Instan Sama saja Tidak minum
b. Minimarket.
c. Pasar.
d. Tukang sekoteng keliling.
Tabel 7. Tempat membeli sekoteng
Sebanyak 30 orang responden membeli sekoteng instant di supermarket
(40%), 20 orang responden membeli di tukang sekoteng keliling (26,7%),
6 orang responden membeli di pasar (8%), 4 orang responden membeli di
minimarket (5,3%), 2 orang responden membeli di supermarket dan
minimarket (2,67%), 2 orang responden membeli di pasar dan tukang
sekoteng keliling (2,67%), 2 orang responden lainnya membeli
supermarket dan tukang sekoteng keliling (2,67%), dan 8 orang
responden tidak menjawab (10,7%).
Kesimpulan: Sebagian besar responden membeli sekoteng instant di
supermarket, oleh karena itu media pemasaran Sekoteng Charis yang
dijual di supermarket sudah tepat.
7. Di antara pilihan-pilihan berikut, manakah yang paling Anda nikmati?
a. Teh
d. Minuman tradisional (sekoteng, bajigur, dll)
b. Kopi
e. Lainnya (sebutkan)
c. Jamu
Tabel 8. Minuman yang paling dinikmati
30 4 6 20 2 2 1 1 8 0 5 10 15 20 25 30 35 Tempat membeli Minimarket Tukang sekoteng keliling Supermarket dan tukang sekoteng
keliling
Pasar dan tukang sekoteng
36 21 2 15 1 Minuman Teh Kopi Jamu Minuman tradisional Lainnya
Sebanyak 36 orang responden paling menikmati teh (48%), 21 orang
responden menikmati kopi (28%), 15 orang responden menikmati
minuman tradisional (20%), 2 orang menikmati jamu (2,67%) dan 1
orang menikmati minuman lain (1,33%).
Kesimpulan: Teh dan kopi merupakan minuman yang paling digemari,
oleh sebab itu akan sedikit susah untuk Sekoteng Charis dapat
mensejajarkan dirinya dengan teh dan kopi.
8. Merek sekoteng instan apa yang Anda ketahui? (Silahkan jawab lebih dari 1).
Tabel 9. Merek sekoteng instant yang diketahui
Sebanyak 26 orang responden menjawab mengetahui Jahe Wangi Intra,
22 orang responden mengetahui Sekoteng Hanjuang, 18 orang
mengetahui Sekoteng Charis, 13 orang responden mengetahui Sekoteng
Cap Anggur dan 20 orang responden menjawab lainnya karena mereka
tidak tahu merek sekoteng.
Kesimpulan: Sekoteng Charis sudah dikenal oleh masyarakat meskipun
belum begitu meluas. Diharapkan dengan kemasan yang baru, Sekoteng
Charis dapat lebih terangkat namanya.
9. Apakah kemasan berpengaruh pada keputusan Anda dalam membeli produk
makanan atau minuman?
a. Ya
b. Tidak.
0 5 10 15 20 25 30 Merek
Sekoteng Hanjuang Sekoteng Cap Anggur Sekoteng Charis Jahe Wangi Intra Lainnya
Tabel 10. Pengaruh kemasan pada pembelian
Sebanyak 67 orang responden menjawab bahwa kemasan mempengaruhi
pertimbangan mereka dalam membeli produk makanan dan minuman
(89%) dan 8 orang lainnya menjawab kemasan tidak berpengaruh (11%).
Kesimpulan: Kemasan memang merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi pertimbangan orang-orang ketika membeli produk
makanan dan minuman.
12. Ketika sedang berbelanja, hal apakah yang pertama kali menarik perhatian
Anda?
a. Bentuk dan warna kemasan
c. Harga
b. Merek
d. Lainnya:….
Tabel 11. Faktor-faktor pertimbangan dalam berbelanja
Sebanyak 30 orang responden menjawab warna dan bentuk kemasan
merupakan hal pertama yang menarik perhatian mereka ketika sedang
berbelanja (40%), 26 orang responden menjawab merek (34,7%), 16
orang menjawab harga (21,3%) dan 3 orang lainnya menjawab lainnya
(4%).
Kesimpulan: Karena warna dan bentuk kemasan merupakan hal pertama
yang menarik perhatian konsumen, maka warna dan bentuk kemasan
0% 89% 11% Keputusan Ya Tidak 0 5 10 15 20 25 30 35 Pilihan Bentuk dan warna
kemasan Merek Harga Lainnya
yang dibuat haruslah menarik perhatian dan dapat lebih stand-out
dibandingkan produk sejenis lainnya.
13. Dari beberapa bahasan visual dibawah ini, pilihan mana yang menurut Anda
menarik dan sesuai untuk minuman tradisional?
a. Permainan tipografi
b. Permainan ilustrasi semi realis
d. Permainan pattern
Tabel 12. Visual yang cocok untuk minuman tradisional
Sebanyak 22 orang responden memilih permainan tipografi sebagai
visual yang cocok untuk kemasan minuman tradisional (30%), 22 orang
responden memilih permainan pattern (29%), 16 orang responden
memilih permainan ilustrasi semi realis (21%) dan 15 orang responden
memilih permainan ilustrasi dinamis (20%).
.
Alasan-alasan mengapa responden menyukai sekoteng, yaitu:
- Menghangatkan tubuh.
- Mengingatkan responden akan masa-masa yang sudah lewat
(nostalgia), misalnya ketika sedang pacaran, ketika kemping
dengan teman-teman kuliah, saat masa kecil dan juga ketika
responden masih tinggal di Jawa Tengah.
- Rasanya enak, manis dan ada isinya.
- Menyehatkan, untuk melancarkan peredaran darah dan baik
diminum ketika sedang masuk angin.
- Sesuai untuk cemilan di malam hari.
0% 30% 21% 20% 29% Pilihan Tipografi Ilustrasi semi realis Ilustrasi dinamis Pattern