4. ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian 4.1.1 Tentang XL
Dengan pengalaman lebih dari 17 tahun beroperasi di pasar Indonesia, PT XL Axiata Tbk. (XL) merupakan salah satu penyedia layanan seluler terkemuka di Indonesia. Saat ini, XL dipandang sebagai salah satu penyedia layanan seluler untuk Data dan Teleponi terkemuka di Indonesia.
XL memulai usaha sebagai perusahaan dagang dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Pada tahun 1996, XL memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapatkan izin operasi GS<
900 dan secara resmi meluncurkan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler.
Di kemudian hari, melalui perjanjian kerjasama dengan Grup Rajawali dan tiga investor asing (NYEX, AIF dan Mitsui), nama Perseroan diubah menjadi PT Excelcomindo Pratama.
Pada September 2005, XL melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sekarang dikenal sebagi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat itu, XL merupakan anak perusahaan Indocel Holding Sdn. Bhd., yang sekarang dikenal sebagai Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., yang seluruh sahamnya dimiliki oleh TM Internasional Sdn. Bhd. (TMI) melalui TM Internasional (L) Limited. Pada tahun 2009, TMI berganti nama menjadi Axiata Group Berhad (Axiata) dan di tahun yang sama PT Excelcomindo Pratama Tbk. berganti nama menjadi PT XL Axiata Tbk. untuk kepentingan sinergi.
Saat ini, mayoritas saham XL dimiliki oleh Axiata melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd (66,43%) dan sisanya dipegang oleh publik (33,57%).
Pada tahun 2014, XL mengalami krisis frekuensi di pita 900 MHz dan 1.800 MHz karena hanya memiliki pita frekuensi 7,5 MHz yang mana tidak mungkin dimanfaatkan untuk Long Term Evolution. Sehingga XL menggandeng
Axis untuk memperbaiki frekuensinya, karena Axis memiliki cukup frekuensi di pita 1.800 MHz (Bila Gagal Akuisisi Axis, XL Krisis Frekuensi, 2013, para. 2).
Dalam krisis frekuensinya yang kembali pulih, XL harus bersaing dengan perusahaan lainnya untuk mendapatkan pelanggannya kembali. Salah satu cara yang dilakukan oleh XL adalah dengan meluncurkan perubahan logo. XL juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa perusahaannya berubah lebih maju.
Perubahan logo ini juga ingin menunjukkan bahwa XL ingin kembali berkembang semakin maju dengan perubahan dari bentuk, warna, dan tipografinya (Oky, Marketing XL, personal interview, 18 Februari 2015).
Gambar 4.1 Perubahan Logo XL Sumber : www.idesainesia.com
Pada tahun 1996, XL beroperasi secara komersial yang hanya berfokus di 3 kota saja, yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. XL mengimplementasikan jaringannya menggunakan fiber optik. Kemudian, di tahun 1998 XL merubah logonya menjadi proXL, di mana pertama kali XL menyediakan produk layanan prabayar untuk kenyamanan penggunanya, kemudian membentuk Customer Relation Officer dan meluncurkan jalur distribusi non tradisional, serta berekspansi di Sumatra dan Batam. Pada tahun 2001-2003, XL kembali meluncurkan m-banking sebagai layanan yang dapat memuaskan pelanggannya.
Pada tahun 2004, XL mengubah brand “proXL” dengan mengganti logonya untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa XL telah meluncurkan produk-produk baru, yakni jempol dan bebas (untuk prabayar) dan Xplor untuk pascabayar.
Dengan logo yang sama, XL ingin menunjukkan warna biru sebagai identitas
pribadi XL yang menjadi ciri khas dari XL sendiri. Selain itu, XL meluncurkan jaringan 3G untuk pertama kalinya. Pada tahun 2006, XL kembali mengganti logonya dan menjadi pelopor tarif Rp 1/detik. Kemudian di tahun 2009, XL kembali merubah logonya, namun perubahan ini tidak terlalu signifikan. XL hanya menambahkan sinergi untuk meningkatkan jaringan dalam memperoleh kepuasan pelanggannya.
Dari tahun 1996-2014, XL telah melakukan perubahan logonya sebanyak 5x. Namun, perubahan logo di tahun 2014 ini cukup signifikan dibandingkan dengan logo-logo sebelumya dilihat dari bentuk, warna, dan tipografinya. Hal ini membuktikan bahwa XL ingin menunjukkan kepada masyarakat untuk berubah lebih maju dari sebelumnya. Di tahun 2014, XL memenangkan penghargaan pada Asia Pasific ICT Award sebagai The Most Innovative Telecom Service Provider of The Year.
4.1.2 Logo XL
Gambar 4.2 Logo XL Sumber : www.idesainesia.com
28 Oktober 2014, XL merubah logonya bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 18. XL menganggap logo menjadi sangat penting karena menjadi representasi identitas diri yang dapat menggambarkan visi dan misi untuk lebih maju ke depannya. Salah satu alasan XL merubah logonya, karena dirinya ingin menarik pelanggannya untuk tidak berpindah pada provider lain dikarenakan
terjadi krisis frekuensi di pita 900 MHz dan 1.800 MHz, yang memaksa XL untuk bergabung dengan Axis. Dikarenakan persaingan perusahaan di bidang yang sama, yakni bidang provider, semakin ketat, XL berusaha untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan produknya. Perubahan logo XL ini menjadi cukup signifikan daripada tahun-tahun sebelumnya dari segi bentuk, warna, dan tipografinya. Pada perubahan logo yang cukup signifikan ini, XL ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dirinya ingin kembali berkembang semakin maju dengan perubahan warna, bentuk, dan tipografi yang terdapat di dalamnya. Dalam logo baru ini, XL ingin melambangkan kepercayaan, kesuksesan, dan harmoni melalui perubahan warnanya, yakni warna biru, kuning, dan hijau. Lambang yang ingin ditunjukkan XL ini ditujukan kepada masyarakat Surabaya yang berusia 18-40 tahun yang merupakan target market dari XL sendiri.
Menurut Oky, Marketing XL, XL merubah logonya melalui perubahan warna, bentuk, dan tipografinya. Warna yang ditonjolkan dalam logo baru XL saat ini terdiri dari 3 warna, yakni biru, hijau dan kuning. Warna biru merupakan identitas prinsip dasar XL yang juga melambangkan kepercayaan dan tanggung jawab. Warna hijau melambangkan sumber inspirasi dan pertumbuhan.
Sedangkan warna kuning melambangkan energi dan pemikiran terang yang dapat membawa kemajuan.
Dari segi bentuk, XL sendiri memiliki bentuk oval sebagai dasar logonya.
Bentuk oval sendiri memberikan kesan untuk memperluas penglihatan bagi yang melihatnya dan menciptakan citra yang dominan. Sedangkan bentuk dari XL sendiri melambangkan perubahan untuk lebih maju ke depannya.
Dari segi tipografi, bentuk dari tulisan XL sendiri termasuk ke dalam jenis tipografis geometris, di mana logo terdiri dari nama perusahaan yang tersusun atas bentuk-bentuk tertentu seperti oval, persegi, dll. Sedangkan jenis huruf XL sendiri adalah jenis Egyptian.
4.1.3 Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PT XL Axiata Tbk.
Alamat Perusahaan : Graha XL, Jl. DR. Ide Anak Agung Gede Agung Lot E4- 7 no. 1, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta
Galeri XL Center Pemuda, Jl. Pemuda no. 94-98, Kel.
Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Surabaya No. Telepon : (021) 5761881
(031) 8403000
818 – untuk info layanan melalui mesin penjawab
817 – untuk berbicara dengan XL Contact Center Representatives
Website :www.xl.co.id
Visi & Misi : Menjadi yang terdepan dalam memberikan pengalaman menggunakan mobile internet yang mudah dengan harga yang lebih murah untuk masyarakat Indonesia di mana brand XL memiliki daya tarik yang kuat untuk anak muda.
4.2 Uji Validitas dan Realibilitas
Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang merupakan masyarakat di Surabaya berusia 18 hingga 40 tahun sesuai dengan target market dari XL.
Sebelum dilakukan analisis data hasil penyebaran kuesioner, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Kedua uji ini diperlukan untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan telah akurat dan layak untuk mendapatkan data penelitian. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan pada 30 responden awal untuk mewakili keseluruhan responden.
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Santoso, 2002, p. 219).
Untuk menguji validitas digunakan korelasi product moment pearson dengan bantuan program SPSS 13.0 for Windows. Suatu item pertanyaan dinyatakan valid jika korelasi product moment pearson menghasilkan r hitung (corrected item total correlation) bernilai positif dan lebih besar dari r tabel.
Berdasarkan tingkat kesalahan (α) 5% didapatkan r tabel pada 30 responden sebesar 0,361.Dengan kata lain, suatu item pertanyaan dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel, di mana r tabel = 0,360.
Hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel Tingkat Pengetahuan
Pertanyaan r hitung r tabel Kesimpulan P2 Manakah yang merupakan logo XL
saat ini? 0,478 0,361 Valid
P3 Konsep apakah yang ditujukan dalam
logo baru XL saat ini? 0,543 0,361 Valid
P4 Warna biru manakah yang termasuk
ke dalam logo baru XL saat ini? 0,561 0,361 Valid P5 Warna biru melambangkan : 0,448 0,361 Valid P6 Warna hijau manakah yang termasuk
ke dalam logo baru XL saat ini? 0,482 0,361 Valid P7 Warna hijau melambangkan : 0,543 0,361 Valid P8
Warna kuning manakah yang
termasuk ke dalam logo baru XL saat ini?
0,690 0,361 Valid P9 Warna kuning melambangkan : 0,519 0,361 Valid P10 Manakah yang termasuk ke dalam
bentuk dari logo XL saat ini? 0,437 0,361 Valid P11 Bentuk dari logo XL saat ini
memberikan kesan : 0,591 0,361 Valid
P12 Bentuk dari memberikan
kesan? 0,466 0,361 Valid
P13
Manakah yang merupakan bentuk dari tulisan XL dalam logo barunya saat ini?
0,507 0,361 Valid
P14 Manakah yang merupakan jenis huruf
XL dalam logo barunya saat ini? 0,414 0,361 Valid P15 Tulisan XL manakah yang termasuk
ke dalam logo baru XL? 0,375 0,361 Valid
Sumber : Olahan Peneliti, 2015
Berdasarkan tabel perbandingan r hitung dengan r tabel, dapat diketahui besarnya r hitung untuk masing-masing pertanyaan dalam kuesioner bernilai positif dan lebih besar dari r tabel 0,361. Hasil ini menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini valid atau mampu mengukur tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai logo baru XL.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Santoso (2002), Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator suatu variabel. Uji realibilitas akan dilakukan dengan uji statistik alpha Cronbach dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai alpha Cronbach adalah di atas r tabel (Santoso, 2002, p. 270).
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 13.0 for Windows, dan menggunakan metode Cronbach Alpha. Item-item pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari batas kritis yang ditentukan secara teori yaitu 0,6 (Santoso, 2002, p.
Hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel Tingkat Pengetahuan
Variabel Cronbach Alpha Batas Kritis Kesimpulan Tingkat
Pengetahuan 0,856 0,6 Reliabel
Sumber : Olahan Peneliti, 2015
Berdasarkan tabel perbandingan nilai cronbach alpha dengan batas kritis yang ditentukan secara teori, dapat diketahui besarnya nilai cronbach alpha variabel tingkat pengetahuan sebesar 0,856 lebih besar dari batas kritis 0,6. Hasil ini menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel atau handal dalam mengukur tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai logo baru XL.
4.3 Deskripsi Data 4.3.1 Identitas Responden
Dalam sub bab ini, peneliti akan mendeskripsikan para responden, yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berdomisili di Surabaya (memiliki KTP Surabaya), berusia 18-40 tahun (target market dari XL), menggunakan provider XL, dan pernah melihat logo XL dalam kurun waktu 3 bulan.
4.3.1.1 Jenis Kelamin
Berikut adalah distribusi jenis kelamin responden:
Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah (n) Persentase (%)
Laki-laki 41 41
Perempuan 59 59
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian A no 1
Dari jumlah sampel yang diambil menunjukkan bahwa 59 orang (59%) dari responden adalah perempuan, sedangkan 41 orang (41%) sisanya adalah laki- laki. Penarikan sampel ini menggunakan metode purposive sampling, di mana letak penentuan sampel didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Dari hasil data di lapangan menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan lebih banyak dari jumlah responden laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan merupakan subjek yang aktif dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki awareness pada berbagai hal di sekitarnya (Sithole-Fundire, Zhou, Larsson, and Schlyter, 1995, p. 32-33). Oleh karena itu perempuan memiliki perhatian yang lebih besar daripada laki-laki terhadap berbagai hal di sekitarnya, termasuk dalam hal memperhatikan logo baru XL.
4.3.1.2 Umur Responden
Umur responden yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 18-40 tahun sesuai target market dari XL.
Berikut adalah distribusi umur responden:
Tabel 4.4 Umur Responden
Umur Jumlah (n) Persentase (%)
18-23 tahun 37 37
24-30 tahun 44 44
31-40 tahun 19 19
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian A nomor 2
Umur responden dalam penelitian ini dibagi atas 18-23 tahun, 24-30 tahun, dan 31-40 tahun. Pada tabel di atas, rentang umur 24-30 tahun mendominasi 44 orang (44%), lebih banyak dibandingkan dengan responden usia lain. Lalu diikuti dengan rentang umur 18-23 tahun sebanyak 37 orang (37%), dan terakhir adalah rentang umur 31-40 tahun sebanyak 19 orang (19%). Target market XL sendiri pada rentang usia 18-40 tahun (Oky, Marketing XL, personal interview, 18 Februari 2015). Menurut Lemme (1995), usia 18-40 tahun termasuk ke dalam dewasa muda.
Pada tabel di atas, dari 100 kuesioner yang disebar, umur 24-30 tahun mendominasi dibandingkan dengan yang lainnya yakni sebanyak 44 orang (44%).
Pada umur 24-30 tahun sebagian besar orang dewasa sedang menjajaki proses untuk membuat rumah tangga dan mencari informasi tentang berbagai hal (Kasali, 2005, p. 200-201). Selain itu dalam masa ini, mereka mempunyai tingkat mobilitas yang tinggi, dan lebih aktif mengakses dan menerima dalam berbagai media (Hurlock, 1997, p. 10). Sehingga, rentang umur ini mempunyai kesempatan lebih besar untuk mengetahui, mengingat, dan memahami logo baru XL.
Sedangkan dari 100 kuesioner yang disebar, umur 31-40 tahun menjadi frekuensi responden yang paling sedikit yakni 19 orang (19%). Hal ini
dikarenakan keluarga baru mulai terbentuk, sehingga mereka masih semangat untuk memulai membangun rumah tangganya dan mulai mencari barang-barang berkualitas untuk menjaga penampilan dan mendukung kariernya (Kasali, 2005, p.
200-201). Pada usia ini, mereka memasuki masa peningkatan karier, di mana pada rentang usia ini hanya fokus kepada semua hal yang dapat meningkatkan kariernya, seperti mencari barang-barang berkualitas untuk menjaga penampilan dan mendukung kariernya, serta berguna untuk membangun rumah tangganya.
Sehingga pada rentang usia ini, mereka tidak begitu fokus kepada hal-hal yang tidak menunjang karier serta pembangunan keluarganya, termasuk logo baru XL.
4.3.1.3 Pendidikan Terakhir
Berikut adalah distribusi pendidikan terakhir responden:
Tabel 4.5 Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir Jumlah (n) Persentase (%)
SMP 4 4
SMA 41 41
S1 49 49
Lainnya 6 6
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian A nomor 3
Pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa responden dengan persentase terbesar adalah S1 sebanyak 49 orang (49%). Diikuti dengan SMA sebanyak 41 orang (41%), lainnya sebanyak 6 orang (6%), dan SMP sebanyak 4 orang (4%).
Dari data di atas, ditemukan bahwa responden berpendidikan S1 dan SMA. Hal ini sesuai dengan karakteristik responden berusia 18-40 tahun, yaitu memiliki pendidikan SMA dan Sarjana. Menurut Kasali (2005), responden yang berpendidikan cukup baik akan bersikap lebih kritis terhadap suatu produk/jasa tertentu. Menurut Driyakarya dalam Fattah (1996, p. 71), tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, pikiran, dan sikap seseorang.
Sedangkan menurut Santoso (2012), semakin banyak orang mengenyam
pendidikan formal, berarti ia akan lebih mampu mengembangkan potensi dirinya dan semakin cerdas. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin baik pula kemampuan orang tersebut dalam menerima pesan.
Menurut UU SISDIKNAS No. 20 (2003), tingkat pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3), dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
4.3.1.4 Pekerjaan
Berikut adalah distribusi pekerjaan responden Tabel 4.6 Pekerjaan Responden Pekerjaan
Jumlah (n) Persentase (%)
Pegawai Swasta 30 30
Pegawai Negeri 6 6
Wiraswasta 36 36
Mahasiswa/i 23 23
Lainnya 5 5
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian A nomor 4
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa dalam kategori pekerjaan yang memiliki persentase terbesar adalah wiraswasta sebanyak 36 orang (36%).
Diikuti dengan pegawai swasta sebanyak 30 orang (30%), mahasiswa/i sebanyak 23 orang (23%), pegawai negeri sebanyak 6 orang (6%), dan lainnya sebanyak 5 orang (5%).
Dari tabel di atas, ditemukan bahwa sebanyak 36 responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta. Hal ini dikarenakan wiraswasta lebih leluasa untuk melakukan mobilitas di luar rumah atau di lingkungan kerja karena terbiasa bergaul dengan orang lain (Ilham, n.d.,pp. 1-2, 10). Hal ini didukung pula dengan pernyataan Ratnawati (2009), yang menyatakan “Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain yang memiliki lebih banyak
pengetahuan dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain”.
Karena kebiasaannya bergaul dengan orang lain, memungkinkan wiraswasta untuk berinteraksi dengan orang lain.
Wiraswasta merupakan masyarakat yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Hal ini juga sesuai dengan pemilihan target market XL yakni dewasa muda yang memiliki penghasilan sendiri (Oky, Marketing XL, personal interview, 18 Februari 2015).
4.3.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban
4.3.2.1 XL adalah perusahaan yang bergerak di bidang provider Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai bidang XL:
Tabel 4.7 XL adalah perusahaan yang bergerak di bidang provider
Jawaban Jumlah (n) Persentase (%)
Salah 0 0
Benar 100 100
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 1
Berdasarkan tabel 4.7 tentang XL adalah perusahaan yang bergerak di bidang provider bahwa sebanyak 100 responden mengetahui bahwa XL merupakan perusahaan yang bergerak di bidang provider tergolong tinggi.
Logo memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai identifikasi perusahaan tersebut bergerak dalam bidang apa serta apa saja yang dihasilkan, sebagai pembeda produk dan layanan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, sebagai informasi keaslian, nilai, dan kualitas dari sebuah produk, logo juga membuat sebuah merk lebih dikenal dan dihargai keberadaannya (Murphy, 1998, p.8). XL telah berdiri sebagai perusahaan provider selama 17 tahun di Indonesia. Dari tahun 1996 sampai 2014, XL terus merubah logonya dengan konsistensi yang sama, yakni tulisan XL, sehingga responden dapat mengidentifikasi bahwa XL merupakan perusahaan provider dengan adanya konsistensi perubahan logo XL dari tahun ke tahun. Hal ini dibuktikan dengan 100 responden menjawab dengan benar
bahwa XL merupakan perusahaan provider sehingga logo XL dikenal keberadannya. Sejalan dengan teori Murphy, logo XL telah menjalankan fungsi identifikasi diri sebagai perusahaan provider.
4.3.2.2 Tampilan Logo Baru XL
Tabel 4.8 Tampilan Logo Baru XL
Berdasarkan tabel 4.8 tentang tampilan logo baru XL dapat diketahui dari 100 responden sebanyak 97 orang menjawab dengan benar bahwa logo baru XL saat ini adalah dan 3 orang yang menjawab salah. Tampilan logo baru XL saat ini adalah :
Hal ini dikarenakan sifat logo yang visual yang memungkinkan logo untuk lebih banyak berkomunikasi dan lebih banyak muncul di berbagai media.
Logo merupakan komponen penting lainnya dari identitas perusahaan, bahkan lebih penting daripada nama karena sifatnya yang visual (Argenti, 2010, p. 84). Selain itu menurut Iskandar (2007), logo merupakan bentuk visual yang paling umum untuk mengenali dan mengidentifikasi sebuah Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
3 (2) (1)
Benar
97
Total 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 2
lembaga atau perusahaan. Logo dari XL dengan tampilan visualnya yang baru, memudahkan responden untuk mengingat tampilan logonya saat ini.
Selain itu karena bentuk logo yang visual, responden menjadi lebih mudah menjumpai dan melihat logo XL.
Gambar 4.3 Perubahan logo XL Sumber : www.idesainesia.com
Jika dilihat dari gambar 4.3 di atas, logo sebelumnya di tahun 2009-2014, menunjukkan bahwa logo yang dipakai hanya menggunakan tulisan XL saja tanpa disertai dengan bentuk seperti oval, persegi, dll. Namun, pada perubahan logo XL yang baru, XL menambahkan bentuk oval pada logo barunya. Perubahan logo XL ini menjadi komunikasi antara perusahaan dan masyarakat. Hal ini dapat diterima oleh target market XL dilihat dari tingginya responden yang menjawab dengan benar tampilan logo baru XL saat ini. Hasil ini juga relevan pada teori logo pada bab 2.1.2, di mana menurut Suyanto (2005), logo menjadi fondasi yang paling mendasar bagi perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas mengenai jati dirinya.
Gambar 4.4 Perubahan logo XL Lama Menjadi Logo XL Baru Sumber: www.xl.co.id
Gambar 4.4 menunjukkan perubahan logo lama XL menjadi logo baru XL.
Keunikan bentuk logo inilah yang menyebabkan responden menjadi mudah mengingat logo XL ini. Bentuk logo yang unik ini disebabkan karena perpaduan bentuk X dan L yang terlihat seperti “sobekan kertas”
dan disusun secara rapi sehingga terbentuklah sebuah logo yang sangat menarik. Keunikan dalam logo inilah yang menyebabkan responden sebanyak 97 orang mengingat dengan benar logo XL saat ini. Hal ini didukung dengan teori pada bab 2.1.2.2, pernyataan Carter (1991), salah satu syarat logo adalah memorable, di mana logo yang baik akan cukup mudah diingat, karena keunikannya, bahkan dalam waktu yang cukup lama. Sejalan dengan teori Carter, logo XL merupakan logo yang mudah diingat karena oleh responden karena keunikannya, sehingga tidak berkesan biasa atau monoton.
Selain itu, logo merupakan atribut yang paling menarik perhatian masyarakat (Karadeniz, 2009, p. 7). Oleh karena itu, responden mudah mengingat tampilan logo baru XL dibandingkan dengan identitas perusahaan lainnya.
Apabila dikaitkan dengan teori S-O-R, efek kognitif sebagai respon akan muncul jika ada perhatian, pengertian, dan penerimaan dari komunikan (Effendy, 2003, p. 255). Maka responden sebagai komunikan, telah menerima stimulus berupa logo baru XL, yang disampaikan oleh komunikator yaitu pihak XL, yang menghasilkan respon berupa efek kognitif atau pengetahuan.
4.3.2.3 Konsep Logo Baru XL memberikan kesan Kepercayaan, Keharmonisan, dan Kesuksesan
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai konsep logo baru XL:
Tabel 4.9 Konsep Logo Baru XL Memberikan Kesan Kepercayaan, Keharmonisan, dan Kesuksesan
Jawaban Jumlah (n) Keterangan Salah
34
(Keharmonisan, kepercayaan, menyenangkan)
(24)
(Kesuksesan, Menyenangkan, Terjangkau)
(7)
(Menyenangkan, Terjangkau, Keharmonisan)
(3) Benar
66 Kepercayaan, keharmonisan, dan kesuksesan
Total 100
Berdasarkan tabel 4.9 mengenai indikator konsep logo baru XL yang memberikan kesan kepercayaan, keharmonisan, dan kesuksesan, dari 100 responden terdapat 66 orang menjawab benar bahwa konsep yang ditunjukkan dalam logo baru XL saat ini adalah kepercayaan, keharmonisan, dan kesuksesan, sedangkan 34 orang menjawab salah mengenai konsep logo baru XL, diantaranya menjawab (keharmonisan, kepercayaan, dan menyenangkan) sebanyak 24 orang, (kesuksesan, menyenangkan, terjangkau) sebanyak 7 orang, dan (menyenangkan, terjangkau, keharmonisan) sebanyak 3 orang.
Setiap warna menunjukkan kesan tersendiri pada logo XL, di mana warna biru melambangkan kepercayaan, warna hijau melambangkan keharmonisan, dan warna kuning melambangkan kesuksesan (Oky, Marketing XL, personal interview, 18 Februari 2015). Selain itu, kombinasi warna juga dapat berguna untuk mengkomunikasikan pesan
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 3
(Stahle, 2002, p. 59). Pernyataan Stahle membuktikan bahwa kombinasi warna yang digunakan pada logo XL, yakni warna biru, hijau, dan kuning, mengkomunikasikan pesan dari merk, yakni masing-masing warna melambangkan kepercayaan, keharmonisan, dan kesuksesan.
Ketika berhubungan dengan suatu perusahaan atau produk, penggunaan warna dapat menambah citra yang diusulkan dan nilai dari simbol (Napoles, 1988, p. 67-68). Ini membuktikan bahwa warna pada logo XL juga merupakan gambaran dari budaya perusahaan, yakni kepercayaan, keharmonisan, dan kesuksesan. Dilihat dari tabel 4.9, di mana sebanyak 66 responden menjawab dengan benar konsep logo baru XL, yang merupakan cerminan budaya perusahaan, dapat diterima oleh responden sebagai komunikan.
Menurut Kusrianto (2006), logo menjadi simbol yang mewakili sosok, wajah, dan eksistensi suatu perusahaan menggambarkan budaya dalam perusahaan tersebut. Pada penelitian ini, responden menyatakan tahu karena stimulus yang berupa budaya perusahaan, yakni kepercayaan, keharmonisan, dan kesuksesan (dipresentasikan melalui logo XL).
Sehingga menghasilkan respon kognitif berupa pengetahuan (Effendy, 2003, p. 255).
4.3.2.4 Warna Biru dalam Logo Baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai warna biru dalam logo baru XL:
Tabel 4.10 Warna Biru Dalam Logo Baru XL
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
32
(17) (11) (4) Benar
68
Total 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 4
Berdasarkan tabel 4.10 mengenai warna biru dalam logo baru XL, dapat diketahui dari 100 responden terdapat 32 orang yang menjawab salah warna biru dalam logo baru XL, sedangkan 68 orang menjawab benar bahwa warna biru yang termasuk ke dalam logo baru XL saat ini adalah:
Sejak Oktober 2014, XL merubah logonya dengan 3 warna, yakni biru, hijau, dan kuning. Warna biru sendiri merupakan identitas prinsip dasar XL yang selalu dibawa oleh XL saat berganti logo.
Gambar 4.5 Perubahan Logo XL Sumber : www.idesainesia.com
Warna biru dalam logo baru XL menjadi warna yang menjadi identitas bagi XL, di mana warna biru ini selalu dibawa XL dalam pergantian logonya. Dari gambar 4.5, dapat kita lihat bahwa dari tahun 2004 sampai tahun 2014, XL masih menggunakan warna biru dalam perubahan- perubahan logonya, selain itu warna biru menjadi warna yang dominan dalam logo barunya. Hal ini dikarenakan warna biru menjadi identitas perusahaan bagi XL. Responden sebanyak 68 orang menjawab dengan benar warna biru yang digunakan dalam logo baru XL saat ini. Hal ini
dikarenakan sifat logo yang visual sehingga memungkinkan logo untuk lebih banyak berkomunikasi dan lebih banyak muncul di berbagai media (Argenti, 2009, p. 248). Karena bentuknya yang visual, logo yang menjadi lebih mudah dijumpai dan dilihat. Logo yang digunakan saat ini didominasi dengan warna biru yang merupakan warna identitas bagi XL, menyebabkan responden mengetahui warna biru yang dipakai dalam logo baru XL saat ini.
Selain itu, warna pada logo adalah bagian yang paling diingat. Manusia cenderung untuk menangkap suatu yang lebih mencolok, dibandingkan dengan yang tidak mencolok, sehingga warna biru yang dominan dan mencolok pada logo baru XL ini langsung ditangkap oleh target market XL. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mulyana (2005), bahwa orang atau objek yang penampilannya lain (kontras), akan lebih menarik perhatian (p.
167).
Sesuai dengan tabel 4.10 mengenai warna biru dalam logo baru XL, responden sebanyak 68 orang mengetahui warna biru dalam logo baru XL saat ini. Warna biru yang merupakan warna identitas bagi XL ini karena selalu dibawa dalam perubahan logonya sejak tahun 2006 sampai sekarang, menjadi salah satu faktor pendukung responden dalam mengingat dengan baik logo baru XL. Hal ini juga didukung dengan teori pengetahuan pada bab 2.1.4.1, yang menyatakan bahwa seseorang yang mengetahui berarti ia memiliki kecenderungan untuk memiliki pengalaman, mengenali, atau sudah biasa terhadap sesuatu hal, menginsafi kesamaan dengan sesuatu yang sudah lebih dulu diketahui, memahami, meyakini, atau merasa pasti serta menyadari kebenaran tentang suatu hal (Engel, 1994, p. 337). Bila dikaitkan dengan pernyataan Engel, teori ini terbukti benar, dengan adanya konsistensi dari XL yang selalu menggunakan warna biru dalam perubahan logonya, maka responden terbukti telah mengenali dan memahami keberadaan warna biru pada logo XL, di mana suatu kebiasaan yang dilakukan oleh XL yang selalu membawa warna biru dalam perubahan logo XL sejak tahun 2006 sampai sekarang. Menurut Laurencia, mengatakan bahwa “XL ini kan identik
dengan warna biru. Logo-logo yang kemarin kan juga pake warna biru!
Jadi warna biru ini ya kenal sama XL!” (Laurencia, personal interview, 9 September 2015). Hal ini sesuai dengan teori Aaker (2004), yang mengatakan bahwa responden mengenali suatu logo setelah diberikan bantuan stimulus seperti ciri-ciri produk tersebut (p. 5).
Selain itu didukung dengan pernyataan Nagdeman, di mana warna yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan, karena memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menghasilkan tanggapan yang lebih menyenangkan dari publik, yakni biru, merah, hijau, ungu, oranye, dan kuning (Nagdeman, 2009, p. 76).
Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka responden memberikan perhatian, pengertian, dan penerimaan kepada warna biru sebagai stimulus.
Hal ini menyebakan responden dapat menghasilkan suatu respon, yakni efek kognitif atau pengetahuan.
4.3.2.5 Warna Biru Melambangkan Identitas Prinsip Dasar XL, Kepercayaan, dan Tanggung Jawab
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai lambang warna biru dalam logo baru XL:
Tabel 4.11 Warna Biru Melambangkan Identitas Prinsip Dasar XL, Kepercayaan, dan Tanggung Jawab
Jawaban Jumlah (n) Keterangan Salah
39
(Identitas prinsip dasar XL, sumber inspirasi pertumbuhan, dan harmoni) (16)
(Identitas prinsip dasar XL, energi, dan pemikiran terang) (19)
Lainnya (4) Benar
61 Identitas prinsip dasar XL, kepercayaan, dan tanggung jawab
Total 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 5
Berdasarkan tabel 4.11 mengenai lambang warna biru dalam logo baru XL, dari 100 responden terdapat 61 orang menjawab benar bahwa warna biru melambangkan identitas prinsip dasar XL, kepercayaan, dan tanggung jawab, sedangkan 39 orang (39%) menjawab salah mengenai lambang warna biru dalam logo baru XL, antara lain (identitas prinsip dasar XL, sumber inspirasi pertumbuhan, dan harmoni) sebanyak 16 orang , (identitas prinsip dasar XL, energi, dan pemikiran terang) sebanyak 19 orang, dan yang menjawab lainnya sebanyak 4 orang.
Warna biru yang selalu dipakai oleh XL sebagai identitas prinsip XL dan melambangkan kepercayaan dan tanggung jawab dari XL memberikan kesan nyata dalam ingatan seseorang. Terbukti dari besarnya hasil responden yang menjawab dengan benar arti dari warna biru pada logo XL, warna biru mampu memberikan kesan nyata yang diingat oleh masyarakat. Hal ini didukung dari pernyataan Murphy (1998), di mana warna mampu memberikan kesan tetap yang nyata dalam ingatan dan merangsang rasa ketertarikan
Responden sebanyak 61 orang tersebut memiliki pengalaman langsung dan melihat warna biru, informasi yang diberikan oleh komunikator (XL) selalu memberikan penjelasan dan informasi melalui media penyebaran komunikasinya, maka responden menyimpannya dalam ingatan, sehingga menjawab dengan benar warna biru melambangkan identitas prinsip dasar XL, kepercayaan, dan tanggung jawab. Pengetahuan merupakan seberapa banyak informasi yang diterima seseorang, kemudian tersimpan dalam ingatan ketika menerima informasi (Engel, 1994, p. 337). Jika dikaitkan dengan teori tingkat pengetahuan, maka teori tersebut terbukti benar.
4.3.2.6 Warna Hijau Dalam Logo Baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai warna hijau dalam logo baru XL:
Tabel 4.12 Warna Hijau Dalam Logo Baru XL Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
29 (19) (7) (3)
Benar
71
Total 100
Berdasarkan tabel 4.12 mengenai warna hijau dalam logo baru XL, dapat diketahui dari 100 responden terdapat 29 orang yang menjawab salah warna hijau dalam logo baru XL, sedangkan 71 orang menjawab benar bahwa warna hijau yang termasuk ke dalam logo baru XL saat ini adalah:
Warna yang digunakan dalam logo baru XL menjadi dalah satu faktor pendorong bagi responden untuk mengenal logo XL, karena itu menurut Kottler & Pfoerstsch (2008), warna dalam logo menjadi sangat penting ketika sampai pada masalah pengenalan salah satu brand.
Sebagai salah satu bagian elemen dari logo, warna memang memegang peranan sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Seperti yang dikatakan Stahle (2002), warna yang berbeda dapat mengisyaratkan ide-ide yang abstrak mulai dari nilai, visi, musim dalam hari, atau periode dalam sejarah. Sejalan dengan teori
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 6
Stahle, warna hijau yang terdapat dalam logo baru XL yang baru telah memberikan kesan dan tujuan, sehingga menyebabkan responden mendapatkan stimulus berupa pemahaman mengenai warna hijau yang digunakan di dalam logo baru XL saat ini.
Gambar 4.6 Logo XL Sumber: www.idesainesia.com
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa warna biru dan hijau menjadi satu kesatuan dalam logo baru XL. Maka secara tidak langsung ketika responden melihat warna biru pada logo ini, mereka juga akan melihat warna hijau dalam logo XL yang baru. Selain itu, dari tingginya responden dengan menjawab benar bahwa warna hijau merupakan sumber inspirasi pertumbuhan dan harmoni, sesuai dengan bab 2.1.3.1, di mana pengetahuan merupakan seberapa banyak informasi yang diterima seseorang dalam ingatakan ketika menerima informasi (Engel, 1994, p.
337). Sebanyak 64 responden memiliki pengalaman langsung dan melihat warna hijau, dengan melihat bahwa gencarnya informasi yang diberikan oleh komunikan kepada responden, sehingga menyimpannya di dalam ingatan.
4.3.2.7 Warna Hijau Melambangkan Sumber Inspirasi Pertumbuhan dan Harmoni
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai lambang warna hijau dalam logo baru XL:
Tabel 4.13 Warna Hijau Melambangkan Sumber Inspirasi Pertumbuhan dan Harmoni
Jawaban Jumlah (n) Keterangan Salah
36
(kepercayaan, tanggung jawab) (15)
(Energi, pemikiran terang) (13) (Lainnya) (8)
Benar
64 Sumber inspirasi pertumbuhan dan
harmoni
Total 100
Berdasarkan tabel 4.13 mengenai lambang warna hijau dalam logo baru XL, dari 100 responden terdapat 64 orang menjawab benar bahwa warna hijau melambangkan sumber inspirasi pertumbuhan, dan harmoni, sedangkan 36 orang menjawab salah mengenai lambang warna hijau dalam logo baru XL, antara lain responden yang menjawab (kepercayaan dan tanggung jawab) sebanyak 15 orang, responden yang menjawab (energi dan pemikiran terang) sebanyak 13 orang , dan yang menjawab lainnya sebanyak 8 orang.
Warna juga dapat berguna untuk mengkomunikasikan pesan (Stahle, 2002, p. 59). Ini membuktikan bahwa warna hijau pada logo XL juga memberikan kesan kepada responden, yakni menjadi sumber inspirasi pertumbuhan dan harmoni. Sejalan dengan teori warna pada bab 2.1.2.1, menurut Hendry Dreyfuss (1972) dalam bukunya Symbol of Sourcebook, bahwa warna hijau merupakan warna yang melambangkan pertumbuhan dan keharmonisan. Jadi dalam penelitian ini, gencarnya informasi yang diberikan oleh XL, seperti pengenalan dan penjelasan mengenai perubahan logo XL, salah satunya dalam warna hijau ini, menyebabkan pengetahuan
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 7
responden menjadi tergolong tinggi. Dengan melihat 64 responden menjawab dengan benar makna warna hijau pada logo, yang merupakan pesan perusahaan kepada respondennya, dapat diterima oleh responden (komunikan).
Jika dikaitkan dengan teori S-O-R, dimana respon kognitif akan muncul jika ada perhatian, pengertian, dan penerimaan dari masyarakat. Teori tersebut terbukti benar. Karena responden memiliki pengalaman langsung dan melihat warna tersebut, maka terjadi proses penerimaan stimulus yang akan tersimpan di dalam benak responden. “Warna memiliki efek yang sangat kuat terhadap persepsi, warna yang berbeda akan menimbulkan kesan yang berbeda pula” (Blythe, 2003, p. 136). Oleh karena itu, warna menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk diketahui oleh responden.
4.3.2.8 Warna Kuning Dalam Logo Baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai warna kuning dalam logo baru XL:
Tabel 4.14 Warna Kuning Dalam Logo Baru XL Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
31
(16) (7) (8)
Benar
69
Total 100
Berdasarkan tabel 4.14 mengenai warna kuning dalam logo baru XL, dapat diketahui dari 100 responden terdapat 31 orang yang menjawab salah warna kuning dalam logo baru XL, sedangkan 69 orang menjawab dengan
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 8
benar bahwa warna kuning yang termasuk ke dalam logo baru XL saat ini adalah:
Sejak Oktober 2014, XL telah melakukan pergantian logo untuk yang keenam kalinya. Namun, warna kuning ini berbeda dengan logo sebelumnya. Warna kuning ini melambangkan sumber energi dan pemikiran terang.
Gambar 4.7 Perubahan Logo XL Sumber : www.idesainesia.com
Dapat kita lihat pada gambar 4.7, warna kuning menjadi warna yang paling berbeda dengan logo-logo sebelumnya. Berbeda dengan logo sebelumnya (tahun 2006-2014), warna oranye yang dipakai memberikan kesan ambisi karena XL berubah nama menjadi PT XL Axiata, di mana dia terus berambisi untuk memuaskan pelanggannya (“17 Tahun Perjalanan XL di Indonesia”, 2013, par. 1).
Sebagai bagian dari elemen logo, warna memang memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Pernyataan ini didukung pada bab 2.1.1.1 mengenai salah satu elemen pembentuk logo yakni warna, yang menyatakan bahwa, warna
dapat membuat suatu simbol menjadi lebih hidup, menonjolkan kualitas tertentu, dan memfasilitasi persepsi, kesadaran dan mengingatkan (Napoles, 1988, p. 67-68). Pada logo XL, warna kuning merupakan warna yang membuat logo lebih hidup dan mudah diingat. Karena warna biru, hijau, dan kuning merupakan satu kesatuan dalam membentuk logo XL, maka secara tidak langsung responden yang melihat logo XL pada warna biru dan hijau, mereka juga akan melihat warna kuning yang menyertai logo baru XL.
Responden sebanyak 69 orang menjawab dengan benar warna kuning yang dipakai dalam logo baru XL. Hal ini dikarenakan sifat logo yang visual sehingga memungkinkan logo untuk lebih banyak berkomunikasi dan lebih banyak muncul di berbagai media (Argenti, 2009, p. 84). Oleh sebab itu responden menjadi lebih mudah menjumpai dan mengingat logo baru XL. Berdasarkan hasil wawancara dengan Jesica, menyatakan bahwa dirinya sangat familiar dengan warna kuning pada logo baru XL ini,
“warna kuning XL ini cerah dan mencolok jadi lebih hidup, ya aku langsung tertuju dengan warna kuning dalam logo XL ini. Lagian logonya kompleks karena terdiri dari beberapa warna” (Jesica, personal interview, 9 September 2015). Hal ini didukung dengan pernyataan Keller (2003), bahwa semakin kompleks logo maka akan semakin bagus untuk menjaga ketertarikan publik. Selain itu pernyataan ini didukung oleh pernyataan Napoles (1988), yang menyatakan bahwa, warna dapat membuat suatu simbol menjadi lebih hidup, menonjolkan kualitas tertentu, dan memfasilitasi persepsi, kesadaran, dan mengingatkan (p. 67-68). Dalam logo baru XL ini, warna kuning seperti yang dinyatakan oleh Jesica, merupakan salah satu warna dalam logo baru XL yang terlihat lebih hidup dan mudah diingat.
Jika dikaitkan dengam teori S-O-R, responden telah menerima perhatian, pengertian, dan penerimaan dari stimulus yang diberikan oleh komunikator, sehingga menghasilkan sebuah respon kognitif, yakni pengetahuan (Effendy, 2003, p. 255).
4.3.2.9 Warna Kuning Melambangkan Energi Dan Pemikiran Terang yang Dapat Membawa Kemajuan
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai lambang warna kuning dalam logo baru XL:
Tabel 4.15 Warna Kuning Melambangkan Energi Dan Pemikiran Terang yang Dapat Membawa Kemajuan
Jawaban Jumlah (n) Keterangan Salah
27
(kepercayaan dan tanggung jawab) (7)
(sumber inspirasi pertumbuhan dan harmoni)
(17) (lainnya)
(3) Benar
73 Energi dan pemikiran terang yang dapat membawa kemajuan
Total 100
Berdasarkan tabel 4.15 mengenai lambang warna kuning dalam logo baru XL, dari 100 responden terdapat 73 orang menjawab dengan benar bahwa warna kuning melambangkan energi dan pemikiran terang yang dapat membawa kemajuan, sedangkan 27 orang menjawab salah mengenai lambang warna kuning dalam logo baru XL.
Warna kuning dalam logo baru XL saat ini melambangkan energi dan pemikiran terang yang dapat membawa kemajuan. Responden sebanyak 73 orang mengetahui warna kuning melambangkan energi dan pemikiran terang. Menurut Effendy (2003), semakin seorang mendapat rangsangan yang jelas, sederhana dan berkala, maka semakin kuatlah atensi atau perhatian dari orang tersebut. Jika dikaitkan dengan teori ini, semakin sering frekuensi responden mendapatkan stimulus berupa arti dari warna kuning ini, maka responden akan masuk pada tahap selanjutnya yakni mengingat dan menghasilkan pengetahuan. Dilihat dari banyaknya responden yang mengetahui arti dari warna kuning, membuktikan bahwa frekuensi stimulus yang diberikan oleh XL berkala, sehingga
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 9
menghasilkan responden menjadi mengingat dan menghasilkan pengetahuan mengenai arti dari warna kuning ini.
Pernyataan Hendry Dreyfuss (1972) dalam bukunya Symbol of Sourcebook, warna kuning merupakan warna cerah yang memberikan energi dan pemikiran terang. Hal ini didukung dengan hasil wawancara peneliti dengan Jeremy, “Warna kuning ini kan cerah, ya pasti melambangkan cerah-cerah gitu” (Jeremy, personal interview, 9 September 2015).
Menurut Kusrianto (2006), logo menjadi simbol yang mewakili sosok, wajah, dan eksistensi suatu perusahaan atau produk perusahaan. Sehingga makna logo dari suatu perusahaan menggambarkan konsep logo tersebut.
Pada penelitian ini, 73 responden menjawab dengan benar warna kuning melambangkan energi dan pemikiran terang (dipresentasikan melalui warna kuning dalam logo baru XL) ditangkap oleh responden. Sehingga menghasilkan respon kognitif berupa pengetahuan (Effendy, 2003, p. 255).
Jika dikaitkan dengan teori S-O-R, responden mendapatkan stimulus berupa budaya perusahaan yang tercermin melalui warna kuning dalam logo baru XL, maka responden akan masuk pada tahap selanjutnya, yakni mengingat dan menghasilkan pengetahuan.
4.3.2.10 Bentuk Logo XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai bentuk logo baru XL:
Tabel 4.16 Bentuk Logo Baru XL
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
18
(9) (4) (5) Benar
82
Total 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 10
Berdasarkan tabel 4.16 responden mengenai bentuk logo baru XL, dapat diketahui dari 100 responden terdapat 18 orang yang menjawab salah bentuk logo baru XL, sedangkan 82 orang menjawab benar bahwa yang termasuk ke dalam bentuk dari logo XL saat ini adalah:
Gambar 4.8 Perubahan Logo XL Sumber: www.idesainesia.com
Menurut Stahle (2002), bentuk menjadi salah satu komponen atau elemen penting terbentuknya sebuah logo selain warna dan tipografi. Jika dilihat dari tabel 4.16 mengenai bentuk logo baru XL sebanyak 82 orang menjawab dengan benar bahwa bentuk dari logo baru XL adalah oval.
Seperti yang sudah dijelaskan di bab 2.1.1.1, Stahle (2002) menjelaskan bahwa, “Bentuk seperti halnya elemen-elemen dasar lainnya, dapat mengisyaratkan banyak ide-ide abstrak, seperti: gender, usia, kematangan, budaya, kesesuaian, pekerjaan, dan status sosial. Impresi-impresi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain juga dengan elemen logo.”
Dalam penelitian ini, indikator dari elemen logo salah satunya adalah bentuk logo XL yang adalah oval.
Bentuk oval yang digunakan dalam logo baru XL saat ini terlihat simple dan mudah diingat oleh responden, selain itu bentuk oval ini lebih mudah diingat daripada bentuk-bentuk logo sebelumnya yang abstrak (tidak
memiliki bentuk, langsung pada tulisan). Hal ini didukung dengan teori pada bab 2.1.1.2, bahwa salah satu syarat logo yang baik adalah Simple, atau sederhana dalam pengertian sebuah logo mudah ditangkap dan dimengerti dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, responden sebanyak 82 orang menjawab dengan benar bentuk logo baru XL.
Pada penelitian ini, 82 responden memberikan perhatian, pengertian, dan penerimaan kepada bentuk oval dalam logo baru XL sebagai stimulus, yang menyebabkan responden menghasilkan respon kognitif, yakni berupa pengetahuan (Effendy, 2003, p. 255).
4.3.2.11 Bentuk Logo XL memberikan Kesan Memperluas Penglihatan, Menciptakan Citra yang Dominan
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai kesan bentuk logo baru XL:
Tabel 4.17 Bentuk Logo XL memberikan Kesan Memperluas Penglihatan, Menciptakan Citra yang Dominan
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
25
(dinamis, abadi, sempurna) (15)
(diam, kokoh, stabil) (7)
(sukses, sejahtera) (2)
(lainnya) (1) Benar
75 Memperluas penglihatan, menciptakan citra yang dominan
Total 100
Berdasarkan tabel 4.17 mengenai kesan bentuk logo baru XL, dari 100 responden terdapat 75 orang menjawab benar bahwa bentuk dari logo XL saat ini memberikan kesan memperluas penglihatan, dan menciptakan citra yang dominan, sedangkan 25 orang menjawab salah mengenai kesan
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 11
bentuk logo baru XL, antara lain responden yang menjawab (dinamis, abadi, sempurna) sebanyak 15 orang , responden yang menjawab (diam, kokoh, stabil) sebanyak 7 orang, responden yang menjawab (sukses, sejahtera) sebanyak 2 orang, dan responden yang menjawab lainnya sebanyak 1 orang.
Gambar 4.9 Perubahan Logo XL Sumber : www.idesainesia.com
Pada gambar 4.9 mengenai perubahan logo XL, dapat kita lihat bahwa bentuk logo baru XL ini memang terkesan jauh lebih memperluas penglihatan dari logo lamanya yang di tahun 2009-2014 yang hanya terbatas pada tulisan saja. Bentuk oval ini memberikan kesan memperluas penglihatan dan menciptakan citra yang dominan. Seperti yang telah dikatakan oleh Rivers (2003), logo hendaknya memiliki bentuk yang jelas dan dapat mewakili citra perusahaan. Logo XL yang digunakan saat ini memberikan bentuk yang jelas, yaitu bentuk oval yang memberikan kesan mempeluas penglihatan dan menciptakan citra yang dominan. Sejalan dengan teori Rivers, bentuk yang digunakan XL memiliki bentuk yang jelas dan dapat mewakili citra perusahaan sendiri.
Pada tabel 4.17, responden sebanyak 75 orang menjawab dengan benar kesan bentuk oval yang diberikan oleh XL adalah memperluas penglihatan dan menciptakan citra yang dominan. Hal ini dikarenakan bentuk oval
dalam logo XL ini terkesan memperluas penglihatan responden dalam melihat logo baru XL ini dibandingkan dengan logo-logo sebelumnya yang tidak memiliki bentuk karena langsung pada tulisan XL. Sejalan dengan bab 2.1.2.1, salah satu elemen pembentuk logo adalah bentuk, di mana dijelaskan oleh pernyataan Schmitt dan Simonson (1997), bentuk oval dapat memperluas lapang penglihatan yang dapat digunakan untuk menciptakan citra yang dominan.
Kesan memperluas penglihatan dan menciptakan citra yang dominan sesuai dengan pernyataan Carter bahwa syarat logo yang baik adalah easily associated with the company, di mana citra yang ingin dipresentasikan melalui logo harus tercermin dai logo tersebut (Carter, 1991, p. 25).
Menurut Iskandar (2007), logo merupakan bentuk visual yang paling umum untuk mengenali dan mengidentifikasi sebuah lembaga atau perusahaan. Sehingga responden menjadi mudah menjumpai logo XL ini berbentuk oval.
Pada penelitian ini, responden sebanyak 75 orang menjawab dengan benar karena stimulus yang berupa memperluas penglihatan dan menciptakan citra yang dominan (dipresentasikan dalam bentuk oval dalam logo baru XL) ditangkap dengan baik oleh responden. Sehingga menghasilkan respon kognitif, yakni berupa pengetahuan (Effendy, 2003, p. 255).
4.3.2.12 Kesan Bentuk
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai kesan bentuk
Tabel 4.18 Kesan Bentuk
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
26
(kokoh, tak tertandingi) (3)
(sukses, sejahtera) (21) (Dinamis)
(2)
Benar 74 Perubahan lebih maju
Total 100
Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden mengenai kesan bentuk:
Dapat diketahui dari 100 responden terdapat 74 orang menjawab benar bahwa bentuk di atas memberikan kesan perubahan lebih maju, sedangkan 26 orang menjawab salah mengenai kesan bentuk di atas, diantaranya responden yang menjawab (kokoh tak tertandingi) sebanyak 3 orang , responden yang menjawab (sukses, sejahtera) sebanyak 21 orang, dan responden yang menjawab dinamis sebanyak 2 orang.
Selain itu, bentuk logo XL ini terlihat unik, dibandingkan dengan logo sebelumnya. Pada tabel 4.18, 74 orang menjawab dengan benar bentuk XL memberikan kesan perubahan lebih maju. Hal ini dikarenakan bentuk logo XL yang unik dibandingkan dengan logo sebelumnya yang hanya terbatas pada tulisan yang tidak mengena di ingatan responden. Pernyataan ini didukung dengan wawancara peneliti dengan Robby, menyatakan bahwa:
“Bentuk XL ini ternyata unik, seperti sobekan kertas, jadi ya gampang diinget dibandingkan dengan logo sebelumnya”. (Robby, personal interview, 28 September 2015). Selain itu, pada bab 2.1.2.2 bahwa salah satu syarat logo adalah Original and distinctive, sebuah logo perlu memiliki nilai kekhasan, keunikan, dan daya beda yang jelas.
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 12
4.3.2.13 Bentuk Tulisan Logo Baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai bentuk tulisan logo baru XL:
Tabel 4.19 Bentuk Tulisan Logo Baru XL
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
24
Typografis (2)
Initial Letter Logo (10)
Pictorial Name Logo (12)
Benar 76 Typografis Geometris
Total 100
Berdasarkan tabel 4.19 mengenai bentuk tulisan logo baru XL, dari 100 responden terdapat 76 orang menjawab benar bahwa yang merupakan bentuk dari tulisan XL dalam logo barunya saat ini adalah Typografis Geometris, sedangkan 24 orang menjawab salah mengenai bentuk tulisan logo baru XL, diantaranya responden yang menjawab typografis sebanyak 2 orang, responden yang menjawab Initial Letter Logo sebanyak 10 orang , dan Pictorial Name Logo sebanyak 12 orang.
Bentuk huruf XL merupakan typografis geometris. Hal ini didukung dengan bab 2.1.2.4, bahwa bentuk Typografis Geometris, adalah logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis geometris, tersusun atas bentuk-bentuk geometris seperti oval, lingkaran, atau kotak. Selain itu menurut Murphy and Rowe (1993), logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran, atau kotak.
Demikian halnya yang dilakukan oleh XL pada perubahan logonya, yang tersusun atas nama perusahaan dan bentuk-bentuk grafis berkarakter kuat.
Jika dikaitkan dengan teori S-O-R, maka sebanyak 76 orang responden menerima dengan baik stimulus bentuk tulisan logo XL yang diberikan.
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 13
Selanjutnya, mereka menghasilkan respon berupa efek kognitif, yaitu pengetahuan.
4.3.2.14 Jenis Huruf Logo Baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai jenis huruf logo baru XL:
Tabel 4.20 Jenis Huruf Logo Baru XL
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
28 (10) (11)
(6) (1) Benar
72
Total 100
Berdasarkan tabel 4.20 mengenai jenis huruf logo baru XL, dari 100 responden terdapat 72 orang menjawab dengan benar bahwa yang merupakan jenis huruf XL dalam logo barunya saat ini adalah:
Tipe huruf yang digunakan oleh XL dalam logo barunya sangat jelas dan tidak ada keambiguan dalam tipe huruf yang digunakan, sehingga tipe huruf ini memberikan kenyamanan membaca bagi para pembacanya. Pada
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 8
bab 2.1.1.1, Stahle (2002) menjelaskan bahwa, tipografi yang baik akan mempermudah untuk dibaca, dengan demikian menjadi mudah diingat dan familiar. Ketika seseorang memfokuskan diri terhadap suatu kata, mereka tidak sadar telah bereaksi pada bagaimana kata tersebut menjadi terlihat melalui bentuk, ukuran, dan gaya. Hasil di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 72 orang menjawab dengan benar jenis huruf yang digunakan XL dalam logo barunya adalah tipe Egyptian. Pada bab 2.1.1.1, teori mengenai klasifikasi jenis huruf, Craig (1992), menjelaskan bahwa Egytpian merupakan jenis huruf yang memiliki ciri kaki atau sirip atau serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama yang menimbulkan kesan kokoh, kuat, kekar, dan stabil.
Hal ini dikarenakan sifat logo yang visual, sehingga dapat dijumpai dan dilihat dalam berbagai media terapan. Selain itu menurut Dimarco (2012), jenis tulisan XL merupakan Egytpian, yang menggunkan font unik baik berupa bentuk maupun warna, untuk menggambarkan perusahaan atau produk. Jenis tulisan Egyptian ini merupakan jenis tulisan yang mudah dibaca oleh responden. Hal tersebut sesuai dengan bab 2.1.2.2, pernyataan Carter (1991), yang menyatakan bahwa salah satu syarat logo yang baik adalah legible, di mana logo harus mudah dibaca untuk menjadi efektif.
Jika dikaitkan dengan teori S-O-R, sebanyak 72 responden menerima dengan baik stimulus berupa jenis font pada logo XL yang diberikan.
Selanjutnya, mereka menghasilkan respon berupa efek kognitif, yaitu pengetahuan.
4.3.2.15 Tulisan XL dalam logo baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden mengenai tulisan XL dalam logo baru XL:
Tabel 4.21 Tulisan XL Dalam Logo Baru XL
Jawaban Jumlah (n) Keterangan
Salah
22 (13) (9)
Benar
78
Total 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 15
Berdasarkan tabel 4.21 responden mengenai tulisan XL dalam logo baru XL, dari 100 responden terdapat 78 orang menjawab benar bahwa tulisan XL yang termasuk ke dalam logo baru XL adalah:
Keunikan tulisan XL yang digunakan dalam logo baru XL ini yang menyebabkan responden menjawab dengan benar tulisan XL ini. Tulisan XL dalam logo baru XL ini unik dibandingkan dengan logo sebelumnya.
Gambar 4.10 Perubahan Logo XL Lama Menjadi Logo XL Baru Sumber: www.xl.co.id
Gambar 4.10 menunjukkan perubahan logo lama menjadi logo baru.
Keunikan logo inilah yang menyebabkan responden menjadi mudah mengingat logo XL ini. Hal ini didukung dengan teori syarat logo pada bab 2.1.2.2 di mana salah satu syarat logo adalah memorable, di mana logo yang baik cukup mudah diingat, karena keunikannya bahkan dalam waktu yang relatif cukup lama. Selain itu menurut Murphy (1988), salah satu fungsi logo adalah membedakannya dari produk atau perusahaan lainnya.
Menurut Balmer (1995), ketika sebuah identitas ini telah ditampilkan, kelompok publik akan mempersepsikan bagaiman image tentang sebuah perusahaan. Semakin sering pendekatan akan identitas perusahaan atau organisasi tersebut, maka akan menghasilkan pula pengetahuan yang baik akan pemahaman dan potensi yang efektif (Lueza, Meza Jesus, 2002, p. 7).
Teori milik Balmer ini sejalan dengan apa yang dialami responden yang mengingat dan mengetahui logo XL disertai dengan tulisan XL yang unik ini.
Hal ini juga didukung dengan teori yang dikatakan Engel, bahwa seberapa banyak informasi yang diterima seseorang yang tersimpan dalam ingatan ketika menerima informasi bergantung pada bagaimana stimulus yang diberikan awalnya, yang membuat individu itu berpikir, sampai dengan menghasilkan respon (Engel, 1994, p. 337). Bila dikaitkan dengan teori
Engel, responden telah terbukti menerima informasi dengan baik mengenai tulisan XL yang unik ini, sehingga hal ini menyebabkan responden dapat memberikan respon berupa pengetahuan mengenai tulisan XL ini.
Sedangkan bagi responden yang menjawab salah yakni sebanyak 22 orang, sebagian dari mereka masih terbayang-bayang dengan logo yang lama.
Maka dari itu, minoritas responden yang memberikan jawaban salah karena mereka belum memahami stimulus yang disampaikan XL dengan tulisan XL dalam logo baru XL saat ini, sehinngga menyebabkan masih adanya responden yang masih menjawab salah pertanyaan ini. Hal ini didukung dengan wawancara peneliti dengan Antony yang mengatakan bahwa “Aku gak tahu kalo XL berubah logonya. Yang aku tahu itu ya logo lama yang gak ada bentuk ovalnya. Ya aku tahu kalo berubah itu ya ini!
Hahaha” (Antony, personal interview, 28 September 2015).
4.3.2.16 Media Penyebaran Logo Baru XL
Berikut adalah distribusi jawaban responden tentang media penyebaran logo baru XL:
Tabel 4.22 Media Penyebaran Logo Baru XL
Media Penyebaran Logo Baru XL Jumlah (n) Persentase (%)
Iklan TV 32 32
Website 38 38
Papan pos pantau polisi 30 30
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 16
Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden tentang sumber mengetahui logo baru XL, dapat diketahui responden terbanyak mengetahui logo baru XL dari iklan TV yaitu 32 orang (32%). Responden yang mengetahui logo baru XL dari papan pos pantau polisi ada 30 orang (30%), sedangkan responden yang mengetahui logo baru XL dari website ada 38 orang (38%).
Gambar 4.11 Iklan Logo Baru XL di Televisi Sumber: www.youtube.com
Dalam iklan televisi yang ditayangkan bahwa XL berubah logo, XL mengungkapkan bahwa dirinya ingin berubah semakin lebih maju dari sebelumnya, menjelaskan bahwa XL adalah pilihan terbaik untuk membawa semakin maju daripada sebelumnya. Responden kedua setelah website menjawab bahwa mereka mengetahui logo baru XL melalui iklan televisi. Hal ini didukung oleh pernyataan Carter (1991), di mana logo yang baik harus dapat dengan mudah diaplikasikan pada seluruh media grafis. Hal ini didukung pula pada media online, bahwa 95% masyarakat Indonesia memilih untuk melihat televisi dibandingkan dengan media lainnya, seperti radio atau media cetak (95 Persen Masyarakat Nonton TV, 2013, par. 1).
Sumber : Olahan Penelit, 2015 Kuesioner Bagian B nomor 10
Dalam website resmi XL (www.xl.co.id), dijelaskan semua hal mengenai perubahan logo. Alasan mengapa XL berubah logo, pergantian bentuk, warna, dan tipografi, serta arti dari masing-masing faktor perubahan logo.
Semua hal mengenai perubahan logo dijelaskan melalui website resmi ini.
38 responden telah menjawab bahwa mereka mengetahui logo baru XL melalui website. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Perrey dan Spillecke, bahwa masyarakat dengan rentang usia 15-30 tahun sudah mulai beralih ke media baru seperti website daripada media tradisional, seperti radio (Perrey dan Spillecke, 2011, p. 219).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa responden, mereka mengetahui logo baru XL melalui website XL, untuk melihat promo yang sedang dilakukan oleh XL, dan beberapa informasi mengenai paket data XL. Logo yang terpampang dalam “Home” Website XL membuat mereka penasaran untuk membuka logo tersebut dan mengetahui berbagai
Gambar 4.13 Logo Baru Dalam Website XL Sumber: www.xl.co.id
informasi mengenai pergantian logo yang dilakukan XL, sehingga mereka tidak hanya mengetahui logo XL berubah saja, namun mengerti apa maksud dan tujuan XL berganti logo setelah mengalami krisis frekuensi di tahun 2014.
Gambar 4.14 Papan Pos Pantau Polisi di Dekat Grand City
Gambar 4.14 dan 4.15 merupakan Papan Pos Pantau Polisi di beberapa titik. Dalam Papan Pos Pantau Polisi ini, logo XL dipasang untuk
Gambar 4.15
Papan Pos Pantau Polisi di Dekat Tunjungan Plaza
menunjukkan kepada masyarakat bahwa XL telah berubah logo dari sebelumnya. Namun media ini tidak begitu diperhatikan oleh responden, karena mereka terkadang tidak aware dengan Pos Pantau tersebut. Alhasil, hanya 30 orang (30%) yang menjawab mengetahui logo baru XL melalui Papan Pos Pantau ini. Selain itu, di Papan Pos Pantau ini tidak dijelaskan berbagai informasi mengenai perubahan logo dibandingkan dengan website, sehingga sebagian responden hanya mengetahui bentuk perubahan logo XL saja tanpa mengetahui apa maksud dan tujuan perubahan logo tersebut.
Melalui 3 media penyebaran yang dilakukan oleh XL, jika dikaitkan dengan teori S-O-R, di mana efek kognitif berhubungan dengan pemikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, tidak mengerti, dan bingung menjadi merasa jelas (Effendy, 2003, p. 254). Teori tersebut terbukti benar, karena responden akan memiliki pengalaman langsumg dengan menggunakan jasa provider dan melihat keseluruhan logo baru XL melalui 3 media penyebaran, yakni iklan TV, website, dan papan pos pantau polisi, maka akan terjadi proses penerimaan stimulus yang kemudian tersimpan dalam benak responden, yang juga merupakan pengguna produk XL.
4.3.3 Analisa Tingkat Pengetahuan
Seperti yang sudah dideskripsikan di bab 2.1.3.1, pengetahuan merupakan sebagian informasi yang tersimpan dalam ingatan. Sedangkan tingkat pengetahuan merupakan seberapa banyak informasi yang tersimpan dalam ingatan ketika seseorang menerima sebuah informasi, apakah tinggi, sedang, atau rendah (Engel, 1994, p. 337). Penelitian terhadap tingkat pengetahuan masyarakat menjadi sangat penting karena menjadi domain utama terbentuknya suatu perilaku baru, sehingga perilaku yang didasari pengetahuan, umumnya bersifat langgeng (Sunaryo, 2002, p.25). Menurut Engel (2001), menjelaskan bahwa pengetahuan konsumen merupakan keuntungan yang mendasar yang dapat diperoleh untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan konsumen. Kesenjangan pengetahuan ini merupakan tidak adanya informasi dalam ingatan konsumen.
4.3.3.1 Tingkat Pengetahuan Pengguna XL di Surabaya Mengenai Logo Baru XL
Menurut Suyanto (2006), logo menjadi fondasi yang paling mendasar bagi perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas mengenai jati dirinya.
Logo merupakan sebuah identitas merk yang mengkomunikasikan secara luas tentang produk, pelayanan, dan organisasi dengan cepat. Logo merupakan tampilan grafis dari nama atau perusahaan yang memperkuat arti dari sebuah brand (Keller, 2003, p. 195)
Untuk pengolahan interval tingkat pengetahuan rendah, sedang, dan tinggi, maka perhitungan pembagiannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
I = Besar Interval Kelas
R = Jangkauan (skor tertinggi-skor terendah) K = jumlah kategori kelas
Tingkat pengetahuan rendah, memiliki skor 0 ≤ a ≤ 4,67 Tingkat pengetahuan sedang, memiliki skor >4,68 ≤ a ≤ 9,33 Tingkat pengetahuan tinggi, memiliki skor >9,34 ≤ a ≤ 14
Dari hasil pengkategorian total skor jawaban tiap responden, diperoleh distribusi tingkat pengetahuan responden sebagai berikut
Tabel 4.23 Jumlah Responden
Tingkat Pengetahuan Jumlah (n) Persentase (%)
Rendah 4 4
Sedang 25 25
Tinggi 71 71
Total 100 100
Sumber : Olahan Peneliti, 2015