• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)

Crosstab merupakan tabel silang yang berisi jawaban dari dua item pertanyaan atau lebih. Menurut Sugiono dan Wibowo (2004). Tabulasi silang ini akan menyilangkan jawaban dari pertanyaan sebuag tabel sehingga mudah dipahami. Dapat dikatakan analisa tabulasi silang (crosstab) merupakan bagian dati analisis deskriptif yang menyilangkan 2 variabel, di mana salah satu variabel yang disilangkan mempunyai skala nominal. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan tabulasi silang (crosstab) terhadap variabel karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL.

4.4.1 Crosstab Antara Jenis Kelamin dan Tingkat Pengetahuan Responden Berikut adalah crosstab antara jenis kelamin responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL:

Tabel 4.25 Crosstab Antara Jenis Kelamin dan Tingkat Pengetahuan Responden Jenis Kelamin Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan tabel 4.26 mengenai crosstab antara jenis kelamin responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL, diketahui 81,4% dari responden perempuan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai logo baru XL, sedangkan pada responden laki-laki hanya 56,1% yang memiliki tingkat pengetahuan tergolong tinggi. Dari hasil tabulasi silang di atas, diketahui bahwa perempuan lebih mengetahui dan menyadari perubahan dan pergantian yang terjadi pada logo baru XL. Perempuan memiliki awareness yang lebih tinggi daripada laki-laki. Hal ini didukung dengan adanya riset kesehatan yang menyatakan bahwa perempuan lebih baik dalam melihat warna dibandingkan dengan laki-laki, perempuan mampu melihat 99 warna yang berbeda (Brian Verelli, Wanita Melihat Warna Lebih Baik Daripada Pria, 2012). Selain itu, dalam melihat sebuah gambar (logo), laki-laki dan perempuan memiliki cara yang berbeda dalam melihatnya. Wanita akan sering melihat warna-warna yang terang dibandingkan warna yang gelap, namun laki-laki justru lebih fokus melihat pada warna yang gelap dibandingkan dengan warna yang terang, laki-laki akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengidentifikasi warna dibandingkan dengan wanita (“Ini Dia Perbedaan Cara Melihat Pria dan Wanita”, 2012, par. 1). Selain itu, didukung dengan 3 warna yang digunakan oleh XL dalam logo barunya ini cenderung terdiri dari 3 warna yang terang sehingga perempuan lebih condong dalam melihat warna-warna yang terang dibandingkan gelap.

Hasil di atas menunjukkan bahwa responden Surabaya perempuan memiliki tingkat pengetahuan mengenai logo baru XL yang lebih tinggi daripada responden Surabaya laki-laki.

4.4.2 Crosstab Antara Umur dan Tingkat Pengetahuan Responden

Berikut adalah crosstab antara umur responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL:

Tabel 4.26 Crosstab Antara Umur dan Tingkat Pengetahuan Responden

Berdasarkan tabel 4.26 mengenai crosstab antara umur responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL, diketahui responden yang berumur 18-23 tahun yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 2,7%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 35,1%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 62,2%. Responden yang berumur 24-30 tahun yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 0,0%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 4,5% dan yang berada pada tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 95,5%. Dan yang berada pada rentang umur 31-40 tahun, yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 21,1%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 47,4%, dan pada tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 31,6%.

Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokkan umur menurut Khasali dikaitkan dengan tingkat kedewasaannya (Kasali, 2005, p. 200-201) :

a. Usia 17-23 tahun merupakan masa transisi

Pada usia 17 tahun, seseorang mulai mampu berpikir analisis dan tidak mudah terpengearuh. Pada masa transisi ini manusia cenderung memiliki penghasilan yang masih rendah. Sebagian besar penghasilanna digunakan untuk konsumsi, yakni makanan dan hiburan. Sebagian lagi melakukan investasi dengan bantuan orang tua untuk memperoleh gelar sarjana.

b. Usia 24-30 tahun merupakan masa pembentukan keluarga

Pada usia ini, sebagian besar orang dewasa sedang menjajaki proses untuk membuat rumah tangga dan mencari informasi tentang berbagai hal.

c. Usia 31-40 tahun merupakan masa peningkatan karir

Pada usia ini, keluarga baru mulai terbentuk. Manusia mulai semangat membangun rumah tangganya dan mulai mencari barang-barang berkualitas untuk menjaga penampilan dan mendukung kariernya. Pada

usia ini, pengeluaran untuk anak-anak juga meningkat terutama anak-anak dan balita.

Hasil di atas menunjukkan bahwa responden berumur 24 hingga 30 tahun memiliki tingkat pengetahuan mengenai logo baru XL yang paling tinggi. Hal ini dikarenakan selain pada usia tersebut seseorang sudah dapat dikatakan dewasa dalam menggunakan intelektualitasnya dalam mengetahui, mengingat, dan memahami sesuatu dan hal-hal baru yang baru diterimanya, pada usia tersebut mereka akan lebih tertarik mencari informasi tentang berbagai hal yang menurutnya bermanfaat bagi kepentingan dirinya. “Seseorang yang berusia 17-25 tahun berada dalam masa dewasa dini yang memiliki kemandirian dan pengetahuan yang cukup baik dalam menerima informasi, sehingga keinginan untuk merealisasikan pesan yang ditangkap dalam tindakan nyata begitu besar (Hurlock, 1997, p. 246). Sedangkan pada umur 31-40 tahun berada pada tingkat pengetahuan yang sedang (47,4%), dikarenakan pada usia ini keluarga baru mulai terbentuk, mereka masih mulai semangat membangun rumah tangga dan mencari barang-barang yang berkualitas untuk menjaga penampilan, sehingga apapun yang dianggap tidak penting bagi dirinya tidak akan dipahami dan diingat dalam pemikirannya (Kasali, 2005, p. 200-201)

4.4.3 Crosstab Antara Pendidikan Terakhir dan Tingkat Pengetahuan Responden

Berikut adalah crosstab antara pendidikan terakhir responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL:

Tabel 4.27 Crosstab Antara Pendidikan Terakhir dan Tingkat Pengetahuan Responden

Berdasarkan tabel 4.27 mengenai crosstab antara pendidikan terakhir responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL, diketahui bahwa responden dengan pendidikan terakhir SMP yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 75%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 25%, dan tingkat pengetahuan yang tinggi sebanyak 0%. Responden yang memiliki pendidikan terakhir SMA dan yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebayak 2,4%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 48.8%, dan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 48.8%. Responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 dan yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 2%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 6,1%, dan yang berada pada tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 91,8%. Dan responden yang berada pada kategori lainnya, tingkat pengetahuan rendah sebanyak 0%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 0%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 100%.

Dari data di atas, ditemukan bahwa responden berpendidikan S1 dan SMA. Hal ini sesuai dengan karakteristik responden berusia 18-40 tahun, yaitu memiliki pendidikan SMA dan Sarjana. Menurut Khasali (2005), responden yang berpendidikan cukup baik akan bersikap lebih kritis terhadap suatu produk/jasa tertentu. Menurut Drikarya dalam Fattah (1996), tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, pikiran, dan sikap seseorang. Sedangkan menurut Santoso (2012), semakin banyak orang mengenyam pendidikan formal, berarti ia akan lebih mampu mengembangkan potensi dirinya dan semakin cerdas.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin baik pula kemampuan orang tersebut dalam menerima pesan.

Hal ini ditunjukkan dengan bagaimana seorang responden yang berlatar belakang pendidikan terakhir S1 dapat menjawab seputar pertanyan mengenali logo baru XL melalui bentuk, warna, dan tipografinya yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan mengenai logo baru XL. Hal ini didukung dengan pernyataan Khasali (2005) bahwa para responden yang berpendidikan cukup baik akan bersikap lebih kritis terhadap produk/jasa tertentu. Selain itu dalam jurnal yang berjudul “Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahun Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah Tangga Di Desa Rukoh Kecamatan Syiah Kuala Banda

Aceh”, hasil yang diperoleh bahwa tingkat pendidikan akan sangat berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakatnya.

4.4.4 Crosstab Antara Pekerjaan dan Tingkat Pengetahuan Responden Tabel 4.28 Crosstab Antara Pekerjaan dan Tingkat Pengetahuan Responden

Pekerjaan Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan tabel 4.28 mengenai crosstab antara pekerjaan responden dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL, diketahui bahwa responden dengan pekerjaan pegawai swasta yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 3,3%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 26,7%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 70,0%. Responden dengan pekerjaan pegawai negeri yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 0,0%, tungkat pengetahuan sedang sebanyak 33,3%, dan yang berada pada tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 66,7%. Responden yang memiliki pekerjaan wiraswasta yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 5,6%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 13,9%, dan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 80,6%. Responden yang memiliki pekerjaan mahasiswa/i yang berada pada tingkat pengetahuan rendah sebanyak 0,0%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 30,4%, dan yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 69,6%. Responden yang memiliki pekerjaan pada kategori lainnya yang berada pada tingkat pengetahuan sedang sebanyak 40,0%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 20,0%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 20,0%.

Hasil di atas menunjukkan bahwa responden yang berprofesi wiraswasta memiliki tingkat pengetahuan mengenai logo baru XL yang paling tinggi yakni sebanyak 80,6%. Hal ini dikarenakan wiraswasta lebih leluasa untuk melakukan mobilitas di luar rumah atau di lingkungan kerja karena terbiasa bergaul dengan orang lain (Ilham, n.d.,pp. 1-2, 10). Karena kebiasaanya bergaul dengan orang lain, memungkinkan wiraswasta untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal ini didukung pula dengan pernyataan Ratnawati (2009), yang menyatakan “Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain yang memiliki lebih banyak pengetahuan dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain”.

Selain itu didukung dengan pernyataan Ratnawati (2009), mengatakan bahwa : “Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Ditinjau dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain yang memiliki lebih banyak pengetahuan dibandingkan dengan orang tanpa ada interaksi dengan orang lain. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang merupakan keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik”.

4.4.5 Crosstab Antara Sumber Mengetahui Logo Baru XL dan Tingkat Pengetahuan Responden

Berikut adalah crosstab antara sumber mengetahui logo baru XL dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL

Tabel 4.29 Crosstab Antara Sumber Mengetahui Logo Baru XL dan Tingkat

Berdasarkan tabel 4.29 mengenai crosstab antara sumber mengetahui logo baru XL dan tingkat pengetahuan responden mengenai logo baru XL, diketahui dalam iklan TV ingkat pengetahun rendah sebanyak 3,1%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 5%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 81,3%. Dalam media website, tingkat pengetahuan rendah sebanyak 0%, tingkat pengetahuan sedang sebanyak 15,8%, dan tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 84,2%. Dalam media Papan Pos Pantau Polisi, sebanyak 10% berada pada tingkat pengetahuan rendah, 46,7 % dalam tingkat pengetahuan sedang, dan 43,3% berada dalam tingkat pengetahuan tinggi.

Dari tabel 4.29 di atas, responden mengetahui logo baru XL melalui media website. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden, mereka membuka website untuk melihat promo yang sedang dilakukan oleh XL, dan melihat informasi mengenai paket prabayar dan pascabayar. Di dalam website sudah dijelaskan semua informasi mengenai perubahan logo XL, mulai dari alasan perubahan logo, perubahan bentuk, warna, dan tipografi, serta arti dari masing-masing bentuk, warna, dan tipografi tersebut. Dalam “Home” website XL sendiri sudah menunjukkan bahwa XL telah merubah logonya.

Sedangkan pada media Papan Pos Pantau Polisi, responden berada pada tingkat pengetahuan sedang. Hal ini dikarenakan, dalam media ini tidak dijelaskan begitu detail mengenai perubahan logo, karena media ini hanya menunjukkan bentuk perubahan logonya saja tanpa mengetahui berbagai informasi mengenai perubahan logo dari XL.

Hasil di atas menunjukkan bahwa responden yang mengetahui logo baru XL dari website memiliki tingkat pengetahuan mengenai logo baru XL yang paling tinggi, sedangkan responden yang mengetahui logo baru XL dari papan pos pantau polisi memiliki tingkat pengetahuan yang paling rendah.

Dokumen terkait