• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, hal ini didasarkan pada unsur-unsur pokok yang harus ditemukan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, hal ini didasarkan pada unsur-unsur pokok yang harus ditemukan dalam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif, hal ini didasarkan pada unsur-unsur pokok yang harus ditemukan dalam penelitian ini yang menuntut peneliti untuk menganalisis bagaimana pengkomunikasian kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan ke dalam website. Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2007).

Kemudian karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Bogdan dan Biklen, 1982, dalam Sugiyono, 2007):

1. Latar alamiah, dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci.

2. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

3. Penelitian lebih menekankan pada proses dari pada produk atau outcome. 4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

(2)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif untuk memberikan gambaran yang lebih detail dan jelas mengenai suatu kejadian. Menurut Sugiyono (2007), penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini menggunakan observasi dan dokumentasi:

1. Observasi

Observasi menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2007) adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Sedangkan Faisal (1990) dalam Sugiyono (2007) mengklarifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participation observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation and covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek yang diteliti, peneliti memilih observasi secara terang-terangan dan tersamar. Observasi ini dilakukan dengan mengamati website resmi dari perusahaan perbankan di Indonesia dan Australia. Sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana pengkomunikasian CSR pada website.

(3)

2. Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari dari referensi yang lain seperti buku, jurnal, majalah, laporan, dan media lain yang berkaitan dengan objek penelitian.

3. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono (2007) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa tulisan, foto, dan gambar mengenai pengkomunikasian CSR dalam website pada perusahaan perbankan di Indonesia dan Australia seperti penghargaan dan press clip. Hasil penelitian dari observasi akan sangat dipercaya bila didukung oleh dolumen-dokumen pendukung.

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya (Sugiyono, 2007). Peneliti kualitatif sebagai instrumen manusia, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono,

(4)

Menurut Nasution (1988) dalam Sugiyono (2007) mengungkapkan bahwa peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

c. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.

d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

e. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika.

f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan.

(5)

g. Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpnag dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpnag justru diberi perhatian. Respon yang lain dari pada yang lain. Bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti. Dalam proses penelitian, peneliti akan menetukan topik dari penelitian dengan mencari dari sumber-sumber dari penelitian sebelumnya. Akhirnya peneliti memilih Corporate Social Responsibility sebagai topik penelitiannya. Kemudian selanjutnya peneliti akan menentukan rumusan masalah yang akan dibahas.

Setelah menentukan rumusan masalah, peneliti pun memilih metode yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut. Selain menggunakan metode yang tepat, peneliti juga menggunakan sumber-sumber data yang berhubungan dengan topik dari penelitian. Ketika rumusan masalah berhasil untuk dijawab, peneliti akan memberikan kesimpulan dari seluruh rangkain penelitian yang telah dijalani. Adapun proses penelitian yang dapat di jabarkan ke dalam tabel seperti pada Tabel 3.3.

(6)

Tabel 3.3 Proses Penelitian

Mencari daftar perusahaan perbankan di Indonesia dan Australia

Mensortir perusahaan yang memiliki website

Mengobservasi website resmi perusahaan

Mendata tipe CSR pada website

Menghitung dan mempresentasikan hasil observasi

Mendeskripsikan tujuh tipe CSR tiap negara

Menganalisis hasil dari presentase dan observasi

(7)

3.4 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan (1982) dalam Sugiyono (2007), analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan keada orang lain.

Senada dengan Bogdan (1982), Sugiyono (2007) berpendapat bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Adapun prosedur dalam menganalisis data kualitatif dengan model Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2007):

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data dilakukan dengan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Data Display (Penyajian Data)

(8)

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

c. Conclusion Drawing / Verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-butki yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakakn pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data-data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.5 Penyajian Data

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan observasi pada website dari perusahaan perbankan di Indonesia dan Australia mengenai pengkomunikasian Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Internet (Studi Komparasi pada Perusahaan Perbankan di Indonesia dan Australia). Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi secara mendalam pada lima puluh tiga perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Indonesia Stock Exchange dan Australia Securities Exchange.

(9)

Untuk mengetahui , peneliti menggunakan beberapa tahap:

1. Pertama, peneliti menyusun tipe CSR yang dikomunikasikan dalam website yang dikaji dari penelitian sebelumnya.

2. Kedua, peneliti membuat daftar perusahaan perbankan yang terdaftar dalam IDX dan ASX.

3. Ketiga, peneliti melakukan observasi dalam website secara satu persatu secara mendalam.

4. Keempat, peneliti mengumpulkan data berdasarkan tujuh tipe informasi dan dokumen CSR.

5. Kelima, peneliti menganalisis hasil data observasi yang telah dilakukan.

3.6 Pemilihan Obyek Penelitian

Seperti yang sudah peneliti tulis sebelumnya, bahwa observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui daftar tipe informasi CSR yang dikaji melalui penelitian yang sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih perusahaan perbankan yang berada di Indonesia dan Australia. Adapun syarat untuk menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan perbankan di Indonesia merupakan perusahaan yang terdaftar dalam Indonesia Stock Exchange.

2. Perusahaan perbankan di Australia merupakan perusahaan yang terdaftar dalam Australian Securities Exchange.

(10)

Selanjutnya setelah peneliti mendaftar seluruh perusahaan yang terdaftar dalam IDX dan ASX, maka didapatkan enam puluh dua objek penelitian dengan empat puluh obyek dari Indonesia dan tiga belas obyek dari Australia. Dengan menggunakan objek penelitian tersebut, maka peneliti berharap dapat menganalisis pengkomunikasian CSR pada perusahaan perbankan di Indonesia dan Australia.

Peneliti memilih perusahaan perbankan dikarenakan perusahaan disektor jasa pelayanan rentan akan persepsi kustomer karena pelayanan tidak dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan. Hal ini seperti yang dikemukakan dalam Rodie dan Martin (2001) ketika layanan itu tidak berwujud:

1. Keuntungan membedakan pelayanan komunikasi lebih menantang karena tidak ada wujud yang dapat ditunjukkan kepada kustomer. 2. Manager, karyawan, dan kustomer lebih suka membedakan

berdasarkan persepsi mereka tentang bagaimana pelayanan yang seharusnya atau tidak boleh diberikan, atau apa yang diperlukan dan bagaimana pelayanan seharusnya dievaluasi.

3. Mengatur harga mungkin lebih subjektif dan harga yang adil mungkin lebih susah, karena biaya susah untuk diprediksi, biaya dapat dialokasikan ke unit pelayanan dalam berbagai cara.

Gambar

Tabel 3.3  Proses Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa perlindungan bagi merek tiga dimensi menurut Undang-Undang

Selain itu, Perumnas juga terus berupaya menghadirkan hunian yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dengan selalu memperhatikan tidak hanya dari sisi kualitas, tetapi juga yang

di Indonesia mulai berkurang dan hal ini tidak terlepas dari masyarakat.Posisi masyarakat ibarat pedang bermata dua yaitu masyarakat bisa sebagai pelindung dan bisa juga

容体と共発現した際に、恒常的に活性化することが報告されている [11]。これまでに私達 は、IL-3 に依存して増殖するマウス血球細胞 Ba/F3

Laju alir umpan optimum bioreaktor hybrid anaerob bermedia pelepah sawit diperoleh sebesar 2.500 L/hari, pH relatif konstan sebesar 7,2, konsentrasi asam lemak

Dengan demikian, keterampilan sosial bukanlah kemampuan yang dibawa sejak lahir tetapi diperoleh melalui proses belajar, baik belajar dari orang tua sebagai figur

Pemanasan yang semakin tinggi terhadap kulit biji mete mengakibatkan terjadinya proses koagulasi protein pada dinding sel yang mengandung CNSL dan membuat dinding

Noviantrio Gulo. Analisis Perbandingan Kandungan Karbohidrat dan Protein pada Buah Mangrove Nypa fruticans dan Sonneratia caseolaris sebagai Pangan Alternatif Masyarakat di