• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 21/Pid.Sus/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 21/Pid.Sus/2014/PN.Bkn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 21/Pid.Sus/2014/PN.Bkn

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Bangkinang yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : IPOADI TAMPUBOLON,SH Als IPO

Tempat Lahir : Tarutung (Sumatera Utara) Umur / Tanggal lahir : 21 Tahun / 15 Nopember 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

K e b a n g s a a n : Indonesia

Tempat Tinggal : Inpres Rt.001 Rw.001 Desa Sukamai Kecamatan Tapung Hulu Kampar

A g a m a : Kristen Protestan P e k e r j a a n : Petani

Terdakwa dipersidangan didampingi REFI YULIANTO,SH oleh Penasihat Hukum yang ditunjuk Hakim Ketua Majelis berdasarkan Penetapan Nomor 21/Pid.Sus/ 2014/PN.Bkn;

Terdakwa telah ditahan berdasarkan surat Perintah / Penetapan Penahanan oleh : 1. Penyidik sejak tanggal 16 September 2013 s/d tanggal 05 Oktober 2013;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 06 Oktober 2013 s/d tanggal 14 Nopember 2013;

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang tahap I sejak tanggal 15 Nopember 2013 s/d tanggal 14 Desember 2013;

4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang tahap II sejak tanggal 15 Desember 2013 s/d tanggal 13 Januari 2014;

5. Penuntut Umum sejak tanggal 09 Januari 2014 s/d tanggal 28 Januari 2014; 6. Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang sejak tanggal 22 Januari 2014 s/d tanggal

20 Februari 2014;

7. Perpanjangan penahanan Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang sejak tanggal 21 Februari 2014 s/d tanggal 21 April 2014;

Pengadilan Negeri tersebut;

Telah membaca surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bangkinang tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini;

(2)

Telah membaca surat Penetapan Majelis Hakim tentang penentuan hari sidang pertama;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lainnya yang berkaitan;

Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Telah mendengar tuntutan Penuntut Umum yang pada pokoknya agar Majelis Hakim memutus :

1. Menyatakan terdakwa IPOADI TAMPUBOLON, SH Alias IPO terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum, bersalah melakukan tindak pidana persetubuhan melanggar Pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sesuai Dakwaan Penuntut Umum;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 4 (empat) tahun penjara dikurangi selama masa tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan, denda sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), subsidair 3 (tiga) bulan

3. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) helai baju kemeja warna jeans;

- 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru dongker; - 1 (satu) helai celana dalam warna ungu;

- 1 (satu) helai BH warna ungu;

dikembalikan kepada pemiliknya yakni saksi KORBAN;

4. Membebani kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);

Menimbang bahwa Terdakwa atau Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan pembelaan secara tertulis dan hanya mohon keringanan hukuman bagi diri Terdakwa;

Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan Pengadilan Negeri Bangkinang dengan surat dakwaan yang berbunyi sebagai berikut :

Kesatu :

Bahwa ia Terdakwa IPOADI TAMPUBOLON, SH ALIAS IPO, pada hari Minggu sekitar bulan Agustus 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu lain dalam bulan Agustus tahun 2013 bertempat di dalam rumah terdakwa di KABUPATEN KAMPAR atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bangkinang yang berwenang untuk mengadilinya, dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membuiuk anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

(3)

- Pada hari Minggu tanggal yang sudah tidak dapat diingat oleh saksi korban KORBAN Binti Ahmad Tamrin yang masih berusia 14 tahun atau yang tahir pada hnggal 09 Agustus 1999, sekitar pukul 10.00 Wib, terdakwa mengajak saksi korban KORBAN kerumah orang tua terdakwa di Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, sesampainya dirumah terdakwa selanjutnya terdakwa membawa saksi korban kedalam kamar terdakwa, didalam kamar terdakwa setelah berbincang-bincang terdakwa selanjutnya membujuk saksi korban untuk mau melakukan hubungan badan dengan terdakwa sambil mengatakan, “katanya sayang sama ipo, kok tidak mau melakukan itu sama ipo...,” saksi korban KORBAN berusaha menolak ajakan terdakwa tersebut namun terdakwa terus membujuk saksi korban dengan mengatakan “apapun resikonya abang siap bertanggungiawab...”, karena terus dibujuk dan dirayu oleh terdakwa selanjutnya saksi korban membiarkan ketika terdakwa mulai membuka baju dan celana yang dikenakan saksi korban, setelah saksi korban dalam keadaan bugil selanjutnya terdakwa mencium bibir saksi korban, karena tidak ada perlawanan dari saksi korban selanjutnya terdakwa meraba payudara dan kemaluan saksi korban KORBAN, karena kemaluan terdakwa sudah menegang selanjutnya terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah menegang tersebut kedalam kemaluan saksi korban KORBAN, saksi korban KORBAN merasa kesakitan dan menyuruh terdakwa untuk berhenti namun karena sudah benafsu terdakwa terus memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban KORBAN hingga akhirnya kemaluan terdakwa masuk dan saksi korban KORBAN mengeluarkan darah dari dalam kemaluannya lalu terdakwa terus menggoyangkan pinggul terdakwa sampai akhirnya terdakwa merasakan nikmat dan mengeluarkan spermanya diluar kemaluan saksi korban KORBAN;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban KORBAN mengalami luka robek pada bagian vaginanya sebagaimana hasil visum et repertum nomor : VER/1085/IX/2013/RS. BHY tanggal 18 September 2013 yang ditandatangani oleh dr. Rizky Febrina selaku dokter pemeriksa pada RS. Bhayangkara Pekanbaru Riau dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

Alat Kelamin :

A. Mulut dan alat kelamin (Vulva) : - Bibir kemaluan besar:

Tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak terdapat keputihan, tidak terdapat kemerahan;

- Bibir kemaluan kecil:

Tidak ada tanda-tanda kekerasan, terdapat keputihan tidak terdapat kemerahan.

(4)

- Pada vestibulum tidak terdapat tanda-tanda kekerasan. B. Selaput Dara (Hymen);

Tampak robekan lama sampai dasar pada arah jam delapan sebelas dan tampak robekan lama tidak sampai dasar pada arah jam dua dan tiga.

C. Liang Senggama:

Dapat dilewati satu jari longgar. D. Mulutleher rahim (Serviks) :

Tidak dilakukan pemeriksaan. E. Rahim (Corpus Uteri) :

Tidak dilakukan pemeriksaan. F. Lubang Dubur:

Tidak dilakukan pemeriksaan. Kesimpulan:

Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang perempuan yang berdasarkan surat permintaan visum et repertum berusia empat belas tahun. Pada selaput dara ditemukan robekan lama sampai dasar pada arah jam delapan, sebelas dan tampak robekan lama tidak sampai dasar pada arah jam dua dan tiga akibat kekerasan tumpul yang melalui liang senggama. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh yang lain.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 81 Ayat (2) Undang-undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

Atau Kedua

Bahwa ia terdakwa IPOADI TAMPUBOLON, SH ALIAS IPO, pada hari Senin tanggal 09 September 2013 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-waktu lain dalam bulan September tahun 2013 bertempat di KAB. KAMPAR atau setidaktidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Bangkinang yang berwenang untuk mengadilinya, telah membawa pergi seorang wanita yang belum dewasa tanpa dikehendaki orang tuanya atau walinya tetapi dengan persetujuannya, dengan maksud untuk memastikan penguasaannya terhadap wanita itu, baik didalam maupun diluar perkawinan, perbuatan tersebut di lakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa pada hari Minggu tanggal 08 September 2013 sekitar pukul 08.00 Wib, saksi korban Ria Rahruni alias Ria Binti Ahmad Tamrin yang masih berusia 14 tahun atau yang lahir pada tanggal 09 Agustus 1999 dan masih berada dalam penguasaan kedua orang tuanya yaitu saksi Ahmad Thamrin dan saksi Tukiyem alias Iyem, yang pada saat itu sedang berada dirumahnya dihubungi oleh terdakwa via handphone dan mengajak saksi korban KORBAN untuk pergi jalan-jalan,

(5)

namun karena tidak diberi ijin oleh orang tuanya maka ajakan terdakwa tersebut ditolak oleh saksi korban KORBAN, selanjutya sekitar pukul 15.30 Wib, terdakwa kembali menghubungi saksi korban KORBAN via hanphone dan mengaiak saksi korban KORBAN untuk keluar rumah sambil berkata “besok..tidak ada-...”, selanjutnya terdakwa mengatakan “bagaimana besok cabut aja dari sekolah...”, bahwa keesokan harinya sekitar pukul 08.00 Wib, saksi korban KORBAN cabut dari sekolahnya dan menemui terdakwa ditempat yang telah disepakati yaitu di KAB. KAMPAR dan dengan menggunakan 1 (satu) unit sepeda motor milik terdakwa, tanpa ijin dari kedua orang tua saksi korban KORBAN terdakwa membawa saksi korban KORBAN kerumah orang tua terdakwa di Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar dan setelah beberapa saat dirumah orang tua terdakwa selanjubrya terdakwa mengajak saksi korban KORBAN jalan-jalan kedaerah Bukit Santai Desa kasau Atas Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, dimana pada saat itu saksi korban KORBAN dihubungi oleh orang tuanya dan menyuruhnya pulang namun saksi korban KORBAN menolaknya dan merasa takut untuk pulang kerumahnya, selanjutnya saksi korban KORBAN mengajak terdakwa untuk pergi, selanjutnya terdakwa membawa saksi KORBAN ke Pekanbaru dan menginap di Hotel Parma Panam Pekanbaru, setelah menginap selama 1 (satu) malam di Hotel Parma Pekanbaru selanjutnya terdakwa membawa saksi korban ke Desa Toro Jaya dan menginap dirumah keluarga dari terdakwa sampai akhirnya pada hari Jumat tanggal 13 September 2013 sekitar pukul 11.00 Wib, terdakwa mengajak saksi korban KORBAN ke Pematang Siantar Sumatera Utara kerumah kerabat terdakwa dengan menggunakan Bus PMH, sesampainya di Pematang Siantar pada hari Sabtu troggal 14 Septembet 2013 sekitar pukut 10.00 Wib, terdakwa dan saksi korban KORBAN singgah untuk makan dan melanjutkan perjalanannya menuju Belige kerumah kakek terdakwa dengan menggunakan travel;

- Sesampainya dibelige sekitar pukul 14.00 Wib, pada malam harinya saksi korban KORBAN menghubungi ayahnya yaitu saksi Achmad Tamrin dan mengatakan keberadaannya jika ianya bersama-sama dengan terdakwa di Medan, selaniutrya saksi Achmad Tamrin menyuruh saksi korban KORBAN untuk pulang ke Pekanbaru, dengan mengatakan jika ianya sudah dibelikan rumah di Pekanbaru; - Bahwa keesokan harinya yaitu pada tanggal 15 September 2013, terdakwa dan

saksi korban KORBAN pulang ke Pekanbaru dan sesampainya di Pekanbaru, terdakwa langsung diamankan oleh pihak berwajib;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 332 Ayat (1) ke-1 KUHPidana;

(6)

Menimbang bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan keberatan;

Menimbang bahwa di persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi yang telah disumpah menurut agamanya kecuali saksi KORBAN yang pada pokoknya berisi sebagai berikut:

1. KORBAN :

- Bahwa terdakwa pada hari Minggu sekitar bulan Agustus 2013 bertempat dirumah terdakwa di Desa Suka Ramai Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar sekitar pukul 10.00 wib telah terjadi perbuatan cabul terhadap saksi yang dilakukan oleh terdakwa;

- Bahwa adapun cara terdakwa melakukan perbuatan cabul tersebut yakni dengan cara terdakwa mengajak saksi KORBAN kedalam kamar terdakwa, kemudian setelah berbincang-bincang terdakwa selanjutnya membujuk saksi untuk melakukan hubungan badan dengan mengatakan kepada saksi “katanya sayang sama ipo...kok tidak mau melakukan itu sana ipo..? namun saksi Ria terus menolaknya selanjutnya terdakwa membujuk saksi dengan mengatakan “apapun resikonya abang siap bertanggung jawab”, karena terus dirayu dan dibujuk oleh terdakwa akhirnya saksi mau mengikuti kemauan terdakwa kemudian terdakwa membuka baju dan celana yang saksi kenakan hingga saksi dalam keadaan telanjang atau bugil, lalu terdakwa mencium bibir saksi selanjutnya terdakwa meraba payudara saksi serta terdakwa meraba kemaluan saksi, selanjutnya terdakwa memasukkan kelamin terdakwa yang sudah tegang kedalam kemaluan saksi dan saksi merasakan sakit pada kemaluan saksi dan meminta terdakwa untuk berhenti namun terdakwa tidak menghiraukannya sampai akhirnya saksi mengeluarkan darah dari dalam kemaluan saksi lalu terdakwa tetap menggoyang-goyangkan pantatnya sampai akhirnya terdakwa mengeluarkan cairan sperma terdakwa diluar kemaluan saksi;

- Bahwa terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan saksi sebanyak lebih kurang 7 (tujuh) kali yang mana parbuatan tersebut dilakukan di rumah orang tua terdakwa namun. untuk perbuatan yang pertama dilakukan di rumah kos terdakwa di Pekanbaru;

- Bahwa saksi mau mengikuti kamauan terdakwa dikarenakan terdakwa berjanji akan setia dan sayang kepada saksi ;

- Bahwa selama pergi beberapa hari bersama terdakwa, saksi dibawa oleh terdakwa ke baberapa tempat diantaranya ke Hotel Farma di Pekanbaru lalu kemudian ke Kuantan Singingi lalu selanjutnya baru di bawa ke daerah

(7)

Kisaran Sumatera Utara yang mana akhirnya di Sumatera Utara saksi dijemput oleh keluarga saksi dan membawa saksi pulang ke rumah;

Atas keterangan saksi tersebut diatas terdakwa membenarkannya dan tidak berkeberatan;

2. Achmad Thamrin :

- Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di penyidik dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa terdakwa pada hari Minggu sekitar bulan Agustus 2013 bertempat dirumah terdakwa di Desa Sukaramai Kec. Tapung Hulu Kab.Kampar sekitar pukul 10.00 Wib, telah terjadi perbuatan cabul terhadap saksi yang dilakukan oleh terdakwa ;

- Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut berdasarkan keterangan dari saksi Ria kepada saksi setelah ditemukan pergi beberapa hari bersama terdakwa; - Bahwa saksi mengetahui saksi Ria telah dibawa pergi oleh terdakwa

berdasarkan adanya informasi dari petugas security sekolah saksi Ria;

- Bahwa setelah hari ke-3 saksi dibawa pergi oleh terdakwa kemudian saksi mendapat pesan singkat melalui handphone (sms) dari saksi Ria yang menyampaikan jikalau saksi Ria sedang bersama terdakwa di daerah Kuantan Singingi ;

- Bahwa saksi tidak mempertanyakan lebih jauh perihal tentang perbuatan persetubuhan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi Ria dikarenakan saksi mengkhawatirkan kondisi mental dan psikologi anak saksi yakni saksi Ria ketika itu;

- Bahwa atas keberadaan saksi bersama terdakwa dikota Medan dapat saksi ketahui yakni berdasarkan adanya pesan singkat (sms) dari saksi Ria kepada saksi yang kemudian hal tersebut saksi laporkan kepada pihak kepolisian untuk dilakukan proses lebih lanjut;

Atas keterangan saksi tersebut diatas terdakwa membenarkannya dan tidak berkeberatan;

Menimbang bahwa di persidangan telah didengar keterangan Terdakwa yang pada pokoknya berisi sebagai berikut :

- Bahwa Terdakwa pernah memberikan keterangan di penyidik dan keterangan yang diberikan adalah benar;

- Bahwa terdakwa pada hari Minggu sekitar bulan Agustus 2013 bertempat dirumah terdakwa di Desa Sukaramai Kec. Tapung Hulu Kab. Kampar sekitar pukul 10.00 wib, telah terjadi perbuatan cabul terhadap saksi yang dilakukan oleh terdakwa; - Bahwa adapun cara terdakwa melakukan perbuatan cabul tersebut yakni dengan

(8)

setelah berbincang-bincang terdakwa selanjutnya membujuk saksi untuk melakukan hubungan badan dengan mengatakan kepada saksi “katanya sayang sama ipo...kak tidak mau melakukan itu sama ipo..? namun saksi Ria terus menolaknya selanjutnya terdakwa membujuk saksi dengan mengatakan “apapun obeng siap bertanggung jawab”'. Karena terus dirayu dan dibujuk oleh terdakwa akhirnya saksi mau mengikuti kemauan terdakwa kemudian terdakwa membuka baju dan celana yang saksi kenakan hingga saksi dalam keadaan telanjang atau bugil, lalu terdakwa mencium bibir saksi selanjutnya terdakwa meraba payudara saksi serta terdakwa meraba kemaluan saksi, selanjutnya terdakwa memasukkan alat kelamin terdakwa yang sudah tegang kedalam kemaluan saksi dan saksi merasakan sakit pada kemaluan saksi dan meminta terdakwa untuk berhenti namun terdakwa tidak menghiraukannya sampai akhirnya saksi mengeluarkan darah dari dalam kemaluan saksi lalu terdakwa tetap menggoyang-goyangkan pantatnya sampai akhirnya terdakwa mengeluarkan cairan sperma terdakwa diluar kemaluan saksi;

- Bahwa terdakwa telah melakukan persetubuhan dengan saksi sebanyak lebih kurang 7 (tujuh) kali yang mana perbuatan tersebut dilakukan di rumah orang tua terdakwa namun untuk perbuatan yang pertama dilakukan di rumah kos terdakwa di Pekanbaru;

- Bahwa saksi mau mengikuti kemauan terdakwa dikarenakan terdakwa berjanji akan setia dan sayang kepada saksi ;

- Bahwa selama pergi beberapa hari bersama terdakwa, saksi dibawa oleh terdakwa ke beberapa tempat diantaranya ke Hotel Farma di Pekanbaru lalu kemudian ke Kuantan Singingi lalu selanjutnya baru di bawa ke daerah Kisaran Sumatera Utara yang mana akhirnya di Sumatera Utara saksi dijemput oleh keluarga saksi dan membawa saksi pulang ke rumah;

Menimbang, bahwa di persidangan telah dibacakan hasil Visum et Repertum Nomor : VER/1085/IX/2013/RS. BHY tanggal 18 September 2013 yang ditandatangani oleh dr. Rizky Febrina selaku dokter pemeriksa pada RS. Bhayangkara Pekanbaru Riau dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :

Alat Kelamin :

A. Mulut dan alat kelamin (Vulva) : - Bibir kemaluan besar:

Tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak terdapat keputihan, tidak terdapat kemerahan;

- Bibir kemaluan kecil:

Tidak ada tanda-tanda kekerasan, terdapat keputihan tidak terdapat kemerahan. - Pada vestibulum tidak terdapat tanda-tanda kekerasan.

(9)

B. Selaput Dara (Hymen);

Tampak robekan lama sampai dasar pada arah jam delapan sebelas dan tampak robekan lama tidak sampai dasar pada arah jam dua dan tiga.

C. Liang Senggama:

Dapat dilewati satu jari longgar. D. Mulutleher rahim (Serviks) :

Tidak dilakukan pemeriksaan. E. Rahim (Corpus Uteri) :

Tidak dilakukan pemeriksaan. F. Lubang Dubur:

Tidak dilakukan pemeriksaan. Kesimpulan:

Telah dilakukan pemeriksaan pada seorang perempuan yang berdasarkan surat permintaan visum et repertum berusia empat belas tahun. Pada selaput dara ditemukan robekan lama sampai dasar pada arah jam delapan, sebelas dan tampak robekan lama tidak sampai dasar pada arah jam dua dan tiga akibat kekerasan tumpul yang melalui liang senggama. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh yang lain.

Menimbang, bahwa di persidangan Penuntut Umum telah mengajukan pula barang bukti berupa :

- 1 (satu) helai baju kemeja warna jeans;

- 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru dongker; - 1 (satu) helai celana dalam warna ungu;

- 1 (satu) helai BH warna ungu;

Barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut hukum, sehingga dapat diterima sebagai barang bukti dalam perkara ini, yang mana atas barang bukti tersebut saksi-saksi serta Terdakwa sendiri mengetahui dan membenarkannya;

Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :

- Bahwa saksi korban KORBAN masih berusia 14 tahun lahir pada tanggal 09 Agustus 1999;

- Bahwa pada hari Minggu tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi sekitar pukul 10.00 Wib, terdakwa mengajak saksi korban KORBAN kerumah orang tua terdakwa di Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, sesampainya dirumah terdakwa selanjutnya terdakwa membawa saksi korban kedalam kamar terdakwa, didalam kamar terdakwa setelah berbincang-bincang terdakwa selanjutnya membujuk saksi korban untuk mau melakukan hubungan badan dengan terdakwa sambil mengatakan, “katanya sayang sama ipo, kok tidak

(10)

mau melakukan itu sama ipo...,” saksi korban KORBAN berusaha menolak ajakan terdakwa tersebut namun terdakwa terus membujuk saksi korban dengan mengatakan “apapun resikonya abang siap bertanggungjawab...”;

- Bahwa karena terus dibujuk dan dirayu oleh terdakwa selanjutnya saksi korban membiarkan ketika terdakwa mulai membuka baju dan celana yang dikenakan saksi korban, setelah saksi korban dalam keadaan bugil selanjutnya terdakwa mencium bibir saksi korban, karena tidak ada perlawanan dari saksi korban selanjutnya terdakwa meraba payudara dan kemaluan saksi korban KORBAN, karena kemaluan terdakwa sudah menegang selanjutnya terdakwa memasukkan kemaluannya yang sudah menegang tersebut kedalam kemaluan saksi korban KORBAN, saksi korban KORBAN merasa kesakitan dan menyuruh terdakwa untuk berhenti namun karena sudah benafsu terdakwa terus memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban KORBAN hingga akhirnya kemaluan terdakwa masuk dan saksi korban KORBAN mengeluarkan darah dari dalam kemaluannya lalu terdakwa terus menggoyangkan pinggul terdakwa sampai akhirnya terdakwa merasakan nikmat dan mengeluarkan spermanya diluar kemaluan saksi korban KORBAN;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban KORBAN mengalami luka robek pada bagian vaginanya sebagaimana hasil visum et repertum nomor : VER/1085/IX/2013/RS. BHY tanggal 18 September 2013 yang ditandatangani oleh dr. Rizky Febrina selaku dokter pemeriksa pada RS. Bhayangkara Pekanbaru Riau ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Dakwaan Penuntut Umum disusun secara alternatif, dengan arti kata, dakwaan yang satu mengecualikan dakwaan yang lainnya, sehingga apabila salah satu dakwaan telah terbukti, maka dakwaan lainnya tidak akan dipertimbangkan lagi;

Menimbang, bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan di persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut lebih mengarah kepada Dakwaan Kesatu Penuntut Umum, perbuatan Terdakwa melanggar Pasal 81 Ayat (2) Undang-undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang;

2. Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain;

(11)

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut :

Ad.1.Setiap orang;

Menimbang, bahwa yang dimaksud setiap orang adalah siapa saja baik subjek hukum maupun badan hukum yang mampu bertanggung jawab menurut hukum yang diduga sebagai pelaku atau orang yang melakukan perbuatan tersebut, yang dalam persidangan ini dihadapkan Terdakwa IPOADI TAMPUBOLON,SH Als IPO yang identitasnya sesuai dengan dakwan Penuntut Umum. Terdakwa dalam keadaan sehat dan mampu bertanggung jawab. Dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana baik sebagai alasan pembenar maupun alasan pemaaf sehingga perbuatan tersebut harus dipertangung jawabkan kepadanya. Dengan demikian unsur setiap orang telah terpenuhi;

Ad. 2. Unsur “Dengan sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud “dengan sengaja”, yaitu pelaku menghendaki perbuatanya dan mengetahui akibatnya (willens en wetens). Menghendaki dan mengetahui ini, menunjuk kepada perbuatan melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain. Pemenuhan perbuatan melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, tidak bersifat kumulatif, tetapi bersifat alternatif;

Menimbang, bahwa berdasarkan Arrest Hooge Raad 5 Februari 1912 yang dimaksud dengan persetubuhan adalah peraduan antara anggota kemaluan laki-laki dan perempuan yang biasa dijalankan untuk mendapatkan anak, jadi anggota kemaluan laki-laki harus masuk kedalam anggota perempuan sehingga mengeluarkan air mani;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi korban saksi Rindi Antika Binti Ismadi masih berumur lebih kurang 12 tahun 4 (empat) bulan berdasarkan akte kelahiran yang dikeluarkan oleh catatan sipil kab Kampar;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa dipersidangan terungkap bahwa pada hari Minggu tanggal yang sudah tidak dapat diingat lagi sekitar pukul 10.00 Wib, terdakwa mengajak saksi korban KORBAN kerumah orang tua terdakwa di Desa Sukaramai Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, sesampainya dirumah terdakwa selanjutnya terdakwa membawa saksi korban kedalam kamar terdakwa, didalam kamar terdakwa

(12)

setelah berbincang-bincang terdakwa selanjutnya membujuk saksi korban untuk mau melakukan hubungan badan dengan terdakwa sambil mengatakan, “katanya sayang sama ipo, kok tidak mau melakukan itu sama ipo...,” saksi korban KORBAN berusaha menolak ajakan terdakwa tersebut namun terdakwa terus membujuk saksi korban dengan mengatakan “apapun resikonya abang siap bertanggungjawab...”;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa dipersidangan terungkap bahwa karena terus dibujuk dan dirayu oleh terdakwa selanjutnya saksi korban membiarkan ketika terdakwa mulai membuka baju dan celana yang dikenakan saksi korban, setelah saksi korban dalam keadaan bugil selanjutnya terdakwa mencium bibir saksi korban, karena tidak ada perlawanan dari saksi korban selanjutnya terdakwa meraba payudara dan kemaluan saksi korban KORBAN, karena kemaluan terdakwa sudah menegang selanjutnya terdakwa menrasukkan kemaluannya yang sudah menegang tersebut kedalam kemaluan saksi korban KORBAN, saksi korban KORBAN merasa kesakitan dan menyuruh terdakwa untuk berhenti namun karena sudah benafsu terdakwa terus memasukkan kemaluannya kedalam kemaluan saksi korban KORBAN hingga akhirnya kemaluan terdakwa masuk dan saksi korban KORBAN mengeluarkan darah dari dalam kemaluannya lalu terdakwa terus menggoyangkan pinggul terdakwa sampai akhirnya terdakwa merasakan nikmat dan mengeluarkan spermanya diluar kemaluan saksi korban KORBAN;

Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut saksi korban KORBAN binti Achmad Tamrin mengalami luka robek pada bagian vaginanya sebagaimana hasil visum et repertum nomor : VER/1085/IX/2013/RS. BHY tanggal 18 September 2013 yang ditandatangani oleh dr. Rizky Febrina selaku dokter pemeriksa pada RS. Bhayangkara Pekanbaru Riau ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan Terdakwa dipersidangan terungkap bahwa saksi korban KORBAN masih berusia 14 tahun lahir pada tanggal 09 Agustus 1999;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas apabila di hubungkan dengan pengertian persetubuhan di dalam Arrest Hooge Raad 5 Februari 1912 di atas, maka Majelis berkeyakinan perbuatan Terdakwa telah memenuhi seluruh unsur-unsur dari dakwaan Kesatu, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan bahwa Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya, yaitu melanggar Pasal 81 Ayat (2) Undang-undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ;

Menimbang, bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan, Majelis Hakim tidak sependapat dengan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena menurut Majelis Hakim masa pidana yang dimohonkan oleh Jaksa Penuntut Umum dirasakan tidak mencerminkan

(13)

rasa keadilan. Penjatuhan pidana kepada seseorang tidak hanya bersifat penjeraan atau pembalasan dendam semata-mata namun harus pula bersifat pembinaan serta harus pula melihat keadaan atau hubungan sosial setelah terjadinya perbuatan pidana agar terdakwa tidak melakukan kejahatan lagi, oleh karenanya Terdakwa harus dihukum sesuai dengan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa adalah patut dan adil seperti tersebut dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa dari kenyataan yang diperoleh selama persidangan dalam perkara ini, Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa dari pertanggungan jawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, oleh karenanya Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perbuatan yang dilakukan terdakwa harus dipertanggung jawabkan kepadanya;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa mampu bertanggung jawab, maka terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang didakwakan terhadap diri terdakwa oleh karena itu harus dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu hal- hal yang memberatkan dan meringankan; Hal yang memberatkan :

- Perbuatan terdakwa merusak masa depan saksi korban KORBAN; Hal yang meringankan :

- terdakwa berlaku sopan dan berterus terang akan perbuatannya sehingga mempermudah jalannya persidangan;

- terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri Terdakwa telah diperintahkan penahan yang sah, maka penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan di persidangan telah diakui keberadaan serta kepemilikannya, maka perlu ditetapkan agar barang bukti berupa : - 1 (satu) helai baju kemeja warna jeans;

- 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru dongker; - 1 (satu) helai celana dalam warna ungu;

- 1 (satu) helai BH warna ungu;

(14)

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa harus dibebankan membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;

Mengingat Pasal 81 Ayat 2 UU RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-undang No.8 Tahun 1981 serta peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa IPOADI TAMPUBOLON Als IPO, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Membujuk Anak Melakukan Persetubuhan”;

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dan pidana denda sebesar Rp.60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. Memerintahkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) helai baju kemeja warna jeans;

- 1 (satu) helai celana panjang jeans warna biru dongker; - 1 (satu) helai celana dalam warna ungu;

- 1 (satu) helai BH warna ungu;

dikembalikan kepada pemiliknya KORBAN;

6. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkinang, pada hari RABU tanggal 19 MARET 2014 oleh kami

HENDRA HUTABARAT,SH selaku Hakim Ketua Majelis, ARIE ANDHIKA.A,SH,MH dan ANGGALANTON B MANALU,SH,MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu jugaoleh Hakim Ketua Majelis Hakim tersebut bersama Hakim-Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh FITRI YENTI Panitera Pengganti serta dihadiri oleh SRI MADONA RASDY,SH Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Bangkinang dan dihadapan Terdakwa dan Penasehat Hukumnya;

(15)

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS

ARIE ANDHIKA,A, SH,MH HENDRA HUTABARAT, SH

ANGGALANTON B MANALU,SH,MH

PANITERA PENGGANTI

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan prioritas Produksi Benih 200 juta ekor, merupakan kegiatan bantuan benih ikan oleh UPT dan UPTD Provinsi kepada Pokdakan dan untuk kegiatan penebaran

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh pengalaman kerja,

penerapan HRSG pada PLTGU tujuan utamanya adalah memanfaatkan panas gas buang dari PLTG yang masih tinggi temperaturnya untuk menghasilkan uap yang akan memutar turbin

Mean P adalah rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal dalam tes secara klasikal dihitung dengan cara mencari rata-rata proporsi peserta tes yang menjawab benar untuk semua

Perolehan data penelitian kualitatif diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsip (Sugiyono, 2008, p. 20) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena

Ini adalah ketergantungan fungsional yang penuh pada setiap kunci relasi dan tidak terdapat dependensi antar atribut utama, karena hanya terdapat satu atribut

MATA Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan. Kulit Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang

Untuk menyelaraskan fungsi bisnis pada Bidang Konservasi Dan Pengendalian Perubahan Iklim dengan teknologi informasi framework TOGAF ADM merupakan framework EA yang cocok