• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemasaran internet terhadap minat beli : studi pada Grup Facebook Baju Bekas Murah - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh pemasaran internet terhadap minat beli : studi pada Grup Facebook Baju Bekas Murah - USD Repository"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMASARAN INTERNET TERHADAP MINAT BELI

Studi pada Grup Facebook Baju Bekas Murah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Maria Sita Meindyaswati

NIM: 102214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH PEMASARAN INTERNET TERHADAP MINAT BELI

Studi pada Grup Facebook Baju Bekas Murah

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Maria Sita Meindyaswati

NIM: 102214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO :

Believe in GOD and yourself. Prayer is powerful”

(Penulis)

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan,

dan bertekunlah dalam doa”

(Roma 12:12)

“He has made everything BEAUTIFUL in it’s time”

(Ecclesiastes 3:11)

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Bapak dan Ibu tercinta

Mbak Meta, Dek Dita, dan Mas Kevin

Sahabat-sahabatku Vicca, Erika, Tika

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH PEMASARAN INTERNET TERHADAP MINAT BELI Studi pada Grup Facebook Baju Bekas Murah

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 28 Agustus 2014 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Maria Sita Meindyaswati

NIM : 102214002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENGARUH

PEMASARAN INTERNET TERHADAP MINAT BELI, Studi pada Grup

Facebook Baju Bekas Murah” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 29 Agustus 2014

Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas rahmat dan karuniaNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul PENGARUH PEMASARAN

INTERNET TERHADAP MINAT BELI, Studi pada Grup Facebook Baju Bekas

Murah. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi

lebih sempurna.

3. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesabaran dan

kesungguhan hati.

4. Margaretha Irene Iryani, selaku admin Grup Facebook Baju Bekas Murah yang telah memperbolehkan penulis melakukan penelitian.

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

6. Kepada Bapak dan Ibu saya yang sudah memberikan dukungan baik

secara moril dan materiil.

7. Patricia Meta Puspitasari dan Margareta Dita Permatasari yang

memberikan semangat dan doa agar skripsi ini bisa berjalan lancar.

8. Vicca, Erika, Doni, Tika terimakasih kalian selalu membantu saya dalam

(9)

viii

9. Gregorius Kevin Laksono yang selalu memberikan saya semangat dan

bantuan dalam membuat skripsi ini.

10.Seluruh teman-teman manajemen angkatan 2010 yang telah memberikan

warna dan keceriaan dalam perjalanan studi saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi teman-teman dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 29 Agustus 2014

Penulis

Maria Sita Meindyaswati

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Batasan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

(11)

x

1. Pemasaran ... 8

2. Pemasaran Internet ... 10

3. Perilaku Konsumen ... 15

4. Minat Beli ... 22

B.Penelitian Terdahulu ... 27

C.Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 30

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 30

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

E. Jenis dan Sumber Data ... 34

F. Populasi dan Sampel ... 35

G. Metode Pengumpulan Data ... 36

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 46

A. Deskripsi Tempat Penelitian ... 46

1. Latar Belakang Facebook ... 46

2. Grup Facebook Baju Bekas Murah ... 50

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Data Responden ... 57

B. Analisis Data ... 63

(12)

xi

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 64

3. Uji Asumsi Klasik ... 65

a. Hasil Uji Heterokedastisitas ... 65

b. Hasil Uji Normalitas ... 67

4. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 68

5. Uji Goodness of Fit ... 70

a. Hasil Uji t ... 70

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 71

C. Pembahasan ... 72

D. Implikasi Praktis ... 79

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 81

C. Keterbatasan ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 32

V.1 Jenis Kelamin Sampel di Grup Baju Bekas Murah ... 58

V.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia di Grup Baju Bekas Murah ... 59

V.3 Pekerjaan Sampel di Grup Baju Bekas Murah ... 60

V.4 Pengalaman Bergabung di Grup Baju Bekas Murah ... 61

V.5 Barang yang Dominan Dibeli di Grup Baju Bekas Murah ... 62

V.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 63

V.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 65

V.8 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 66

V.9 Hasil Uji Normalitas ... 67

V.10 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 69

V.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 71

V.12 Hasil Pengukuran Variabel (X) Pemasaran Internet terhadap Minat Beli ... 73

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

IV.1 Penemu Facebook ... 47

IV.2 Halaman Depan Facebook ... 48

IV.3 Beranda Facebook ... 49

IV.4 Halaman Grup Facebook Baju Bekas Murah ... 50

IV.5 Anggota dan Aturan Grup ... 52

IV.6 Peraturan Sebelum Posting ... 54

IV.7 Fasilitas Grup ... 55

IV.8 Contoh Kiriman dalam Grup ... 56

IV.9 Contoh Jawaban Kiriman dalam Grup ... 56

V.1 Heterokedastisitas ... 66

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 88

Lampiran 2 Print out Hasil Olah Data Kuesioner Penelitian ... 95

Lampiran 3 Perhitungan SPSS 16.00 ... 102

Lampiran 4 Regresi Linier Sederhana ... 106

(16)

xv

ABSTRAK

PENGARUH PEMASARAN INTERNET TERHADAP MINAT BELI Studi Pada Grup Facebook Baju Bekas Murah

Maria Sita Meindyaswati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemasaran internet berpengaruh pada minat beli. Jenis penelitian ini adalah studi pada grup Facebook

(17)

xvi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INTERNET MARKETING TOWARD PURCHASE INTENTION

Study at Facebook Group Baju Bekas Murah

Maria Sita Meindyaswati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemasaran ditujukan untuk meraih pelanggan bagi produk dan jasa.

Pada dasarnya keunggulan teknologi, kemampuan pengiriman, keahlian

pelayanan, teori penetapan harga, dan kesempurnaan produk digunakan

untuk mencapai tujuan tersebut.Sebagai salah satu faktor penentu dalam

pemasaran, bidang teknologi informasi memiliki peranan yang sangat

penting dalam membantu mendapatkan informasi yang pada akhirnya

semakin meningkatkan peluang untuk meraih pelanggan.Salah satu bentuk

teknologi informasi yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini ialah

internet. Internet dapat menyediakan informasi bagi semua pihak dengan

berbagai kepentingan secara cepat, murah, dan dalam ruang lingkup yang

sangat luas. Internet merupakan sarana penyedia informasi yang tidak

terbatas dimana informasi terus berubah dan sangat dinamis.

Pesatnya perkembangan internet tentu saja juga berdampak dalam

(19)

diantara prinsip, teknik, dan taktik cyber marketing ini yang memang berakar pada strategi pemasaran tradisional meskipun implementasinya

berbeda. Dimensi baru yang telah menyatu kedalam, khususnya, lanskap

bisnis internet ini ialah pemasaran pesan – pesan iklan melalui media promosi internet jenis classified, promosi berbasis testimonial di situs web, pemasaran melalui situs pencari, serta pemasaran dan pembelian berbasis

email marketing (Onggo, 2005a: 8 ).

Perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan dalam

berkomunikasi telah mampu mengubah perilaku masyarakat, termasuk

perilaku pengambilan keputusan pembelian. Perkembangan teknologi juga

berdampak pada perilaku individu yang dilahirkan pada era tersebut. Ada

sikap dan nilai-nilai yang berbeda pada generasi yang dibesarkan di era

internet menjadi sangat penting untuk dipahami lebih jauh mengingat dari

sisi potensi pasar jumlah cukup besar. Di sisi lain penggunaan internet

yang meningkat merupakan peluang bagi pemasar untuk merancang

strategi pemasarannya dengan memanfaatkan teknologi guna meraih

peluang yang sebesar-besarnya.

Pers populer telah memberikan perhatian yang besar pada situs Web

konsumen. Menurut Pew Internet and American Life Project Survey, November-Desember 2000 lebih dari 106 juta orang Amerika masuk

online, dengan 80 persen mencari informasi, 73 persen mencari produk atau jasa sebelum membelinya, 68 persen mencari informasi perjalanan,

(20)

luang. Yang paling dibeli konsumen secara online (berdasarkan presentase kategori yang dikatakan oleh pembeli telah mereka beli secara online

adalah buku (58%), musik (50%), perangkat lunak (44%), tiket (29%),

barang pelengkap komputer pribadi (28%), pakaian (26%), video (24%),

reservasi hotel (20%), mainan (20%), kembang (17%), dan barang

elektronik konsumen (12%).Pakaian mendapat presentase 26% menurut

survey tersebut.

Bidang fashion dan woman stuff pun tidak lepas dari pemanfaatan internet. Salah satu bentuk penggunaan internet sebagai media informasi

dalam bidang fashion dan woman stuff adalah munculnya situs-situs jual beli online tentang fashion seperti situs tokobagus.com, berniaga.com, bukalapak.com dan penggunaan internet untuk penjualan barang

secondkhusus fashion dan woman stuff adalah dengan munculnya grup di

media sosial seperti jual beli barang second good

condition(https://www.facebook.com/groups/503191979774794/), grup baju bekas murah (https://www.facebook.com/groups/bajubekasmurah/),

dan jual beli preloved fashion stuff dan girl stuff.

(https://www.facebook.com/groups/prelovedfashion/).

Bajusecond atau preloved merupakan baju yang dimiliki oleh tangan kedua atau dengan kata lain adalah baju bekas milik orang lain. Dalam

(21)

Dari segi ekonomi, nilai baju bekas tentu lebih rendah dibandingkan dengan

baju baru. Walaupun nilainya lebih rendah, namun akhir-akhir ini penjualan baju

bekas justrusemakin pesat. Tren fashion yang digembar-gemborkan media elektronik dan media cetak tentunya berpengaruh terhadap penjualan baju

bekas. Sasaran pembeli dari pasar ini adalah masyarakat yang mengerti

fashion tetapi memiliki daya beli yang rendah sehingga bagi mereka membeli baju bekas merupakan pilihan yang tepat untuk memenuhi hasrat

mode dengan dana yang tidak menguras kantong. (AnneAhira.com).

Bisnis baju bekas memang sudah lama menjamur di beberapa daerah

tanah air. Beberapa di antaranya adalah pasar Senen di Jakarta dan pasar

Kodok di Tabanan, Bali. Di beberapa daerah, pasar ini dikenal dengan

julukan awul-awul (bahasa jawa artinya berantakan atau acak-acakan) karena sepertinya tata letak pasar ini semrawut. Di Yogyakarta juga terdapat awul-awul di beberapa tempat antara lain:

1. Sepanjang jalan daerah Ngasem toko berlabelkan "Sandang Murah"

2. Perempatan XXI di kiri jalan ada "Sandang Murah"

3. Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim

4. Belakang Ambarukmo Plaza, dekat Kopi Nusantara.

5. Jakal KM 5,5

6. Daerah Jokteng

(22)

Artikel “Tren Berburu Awul-Awul di Yogya” yang ditulis dari Tribun

News edisi Rabu, 13 Juni 2013 memaparkan bahwa pecinta fashion di kota gudeg bisa mendapatkan barang-barang bermerek meski tak baru di awul-awul. "Kalau beruntung bisa dapet barang branded lho. Aku pernah dapet merek Elle, Zara, Giordano, Polo dan lain-lain," ucap Dara, siswi SMAN

11 Yogyakarta ini. Kelebihan belanja di awul-awul selain harganya murah pilihannya juga bermacam-macam mulai seperti celana bahan, jeans, short pants, blouse, sweater, jaket, kemeja, kaos, hingga tanktop. Harga disesuaikan dengan kondisi barang mulai dari Rp 3.000,00 – Rp 10.000,00.

Branded and affordable. Kalimat tersebut menjadi jurus jitu bagi pengusaha baju bekas online di situ-situs internet untuk menarik perhatian para penggila fashion melirik ke situsnya. Pesatnya teknologi komunikasi dan meluasnya internet hingga ke pelosok-pelosok dimanfaatkan oleh para

pengusaha baju bekas untuk lebih memperluas daerah dan meningkatkan

intensifikasi pemasarannya. Melalui dukungan teknologi internet dan

kreativitas yang tinggi , usaha baju bekas menjadi lahan yang menjanjikan.

(AnneAhira.com).

Berdasarkan latar belakang dan data-data tersebut, maka penelitian ini

berusaha mengetahui dan menganalisis pengaruh pemasaran internet

terhadap minat beli di grup facebook Baju Bekas Murah. Oleh karena itu, diambiljudul penelitian “Pengaruh Pemasaran Internet terhadap Minat

(23)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah pemasaran internet berpengaruh terhadap minat beli pada

penjualan baju bekas di grup facebook Baju Bekas Murah ?

2. Apa jenis barang bekas yang dominan dibeli di grup facebook Baju Bekas Murah ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pemasaran internet berpengaruh terhadap

minat beli pada penjualan baju bekas di grup facebook Baju Bekas Murah.

2. Untuk mengetahui jenis barang bekas yang dominan dibeli di grup

facebook Baju Bekas Murah.

D. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini membatasi beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian yang dimaksud adalah tanggapan konsumen tentang

pengaruh penggunaan pemasaran internet terhadap minat beli produk

secondhand di grup facebook.

2. Responden yang diteliti adalah anggota dari grup facebook “Baju

(24)

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi Pemasar

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan

informasi-informasi tentang jenis barang bekas yang paling diminati dalam

pemasaran internet dan adanya pengaruh antara pemasaran internet dengan

minat beli. Selanjutnya sebagai informasi untuk membantu para pemasar

online untuk memasarkan barang mereka terlebih barang bekas (second)

melalui pemasaran internet yang baik dan menarik bagi konsumen.

2. Manfaat bagi Penulis

Diharapkan dengan penelitian ini secara langsung penulis

mendapatkan informasi dan dapat menerapkan langsung teori-teori yang

telah diperoleh pada saat kuliah khususnya mata kuliah Manajemen

Pemasaran dalam sebuah kasus nyata khususnya berkaitan dengan

pemasaran internet dan minat beli.

3. Manfaat bagi Universitas

Diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah referensi bagi

universitas dan bahan studi untuk mahasiswa yang sedang melakukan

(25)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Marketing atau dalam bahasa Indonesia adalah pemasaran, memiliki peranan yang sangat penting karena mempunyai

kedudukan sebagai jembatan antara produsen dan konsumen.

Marketing merupakan suatu sistem yang saling bertautan satu sama lain yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia melalui proses

pertukaran. Oleh karena itu, sistem marketing memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan roda perusahaan dan

menentukan keberhasilan perusahaan dengan menerapkan sistem

marketing yang tepat.

Philip Kotler (1997:8) sebagai seorang ahli Ilmu Ekonomi,

mengartikan “marketing adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.” Berbeda halnya dengan yang diungkapkan William J.Stanton

(1993:7), namun memiliki kesamaan dalam konsep dasarnya yaitu

(26)

J.Stanton, mengungkapkan pemasaran adalah suatu sistem total

dalam kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada

konsumen saat ini maupun konsumen potensial.”

Machfoedz (2010 : 140) mengemukakan bahwa, ”Pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan produk

(barang dan jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran

upaya pemasaran disebut pasar sasaran”.

b. Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip

oleh Kotler dan Keller (2007) yang diterjemahkan oleh Benyamin

Molan, mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut, “

Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan

dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai

pelanggan yang unggul”.

Ada empat filosofi persaingan yang secara kuat mempengaruhi

suatu aktivitas manajemen pemasaran (Lamb, hair dan Mcdaniel:

(27)

1. Orientasi Produksi

Suatu filosofi yang berfokus pada kemampuan internal perusahaan

yang melebihi dari keinginan dan kebutuhan pasar.

2. Orientasi Penjualan

Pendapat bahwa orang akan membeli barang dan jasa yang lebih

baik jika menggunakan teknik penjualan yang agresif dan penjualan

yang tinggi tersebut akan mendatangkan keuntungan yang tinggi pula.

3. Orientasi Pasar

Filosofi yang menganggap bahwa suatu penjualan tidak bergantung

pada sebuah penjualan yang agresif tetapi lebih pada keputusan

konsumen untuk membeli produk.

4. Orientasi Sosial

Suatu organisasi ada, tidak hanya untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen saja serta memenuhi tujuan organisasi tetapi juga

untuk melindungi atau untuk mempertinggi kepentingan yang terbaik

atas individu dan masyarakatnya dalam jangka panjang.

2. Pemasaran Internet

a. Pengertian Pemasaran Internet

Saat ini, perkembangan teknologi internet semakin maju pesat.

Kemajuan internet pun serta merta dimanfaatkan oleh para

(28)

internet (online). Cuma bedanya kita melakukan kegiatan itu memanfaatkan media internet (online).

Pemasaran internet (internet marketing) adalah keseluruhan kegiatan pemasaran barang dan jasa kepada konsumen melalui

media internet yang meliputi konsep iklan, penentuan segmen

pasar (niche), dan kalimat pemasaran yang menarik konsumen. Kegiatan internet marketing secara umum dilakukan melalui

website/blog, email, social media, serta periklanan melalui mesin pencari seperti google, yahoo, bing, dan lain sebagainya.

Kiranya definisi itu sangat cocok untuk perusahaan yang

berbasis dunia nyata yang menjadikan internet hanya sebagai

sebuah media, sebagai “sarana baru” atau “pasar baru”. Disini

internet hanya sebagian kecil dari sebuah upaya marketing

perusahaan yang jangkauannya sangat luas. Dalam pengertian ini,

e-marketing mungkin sangat dekat dengan fungsi promosi dan penjualan (sales) di dalam pengertian marketing tradisional.

Akan tetapi bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi

sepenuhnya di internet (pasar, produk, layanan, interaksi,

(29)

kebutuhan akan sarana tersebut jauh lebih luas daripada sekedar

promosi dan penjualan.

Armstrong dan Kottler (2004:74) mengemukakan bahwa, “ E-Marketing is the marketing side of E-Commerce, it consists of company efforts to communicate about, promote and sell products and services over the internet.” E-Marketing adalah sisi pemasaran dari E-Commerce, yang terdiri dari kerja dari perusahaan untuk mengkomunikasikan suatu produk, mempromosikan, dan menjual

barang dan jasa melalui internet.

Menurut American Marketing Association yang dikutip oleh

Kleindl dan Burrow (2005), marketing adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi

dan distribusi. Marketing dapat diartikan lebih sederhana yakni pembangunan dan pemeliharaan hubungan yang saling memuaskan

antara perusahaan dan konsumen. Saat ini, marketing telah berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Aktivitas

marketing menjadi lebih luas dengan adanya internet. Penggunaan internet dan fasilitas yang ada di dalam internet untuk melakukan

aktivitas marketing dikenal sebagai e-marketing.

(30)

internet atau melalui peralatan digital lain. Strauss dan Frost

(2001), mengatakan e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep,

distribusi, promosi, dan penetapan harga untuk menciptakan

pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

Definisi sederhana dari internet marketing (biasa disebut juga

online marketing” atau „web marketing”), adalah menjual barang

atau jasa melalui media internet. Online marketing dilakukan sebagai bagian dari bisnis offline. Orang akan lebih familiar bila produk-produknya terdisplay dan dilengkapi dengan email yang bisa digunakan untuk melakukan pemesanan, sebagaimana halnya

fungsi katalog tercetak pada bisnis offline. Internet marketing juga bisa mewakili perusahaan dalam memasarkan produknya melalui

dunia maya. Dengan internet marketing bisa jadi pengusaha tidak perlu menyediakan kantor ataupun tokonya untuk menjual

produknya.

Bill Gates sebagai pemimpin Microsoft, mengatakan internet

bukan sekedar saluran penjualan lain. Internet akan mengubah

bisnis Anda. Perusahaan masa depan akan beroperasi berdasarkan

sistem syaraf digital.

b. Manfaat Pemasaran Internet (Internet Marketing)

(31)

penyampaian informasi kepada konsumen serta penekanan biaya

pengeluaran untuk dapat meraih keuntungan investasi yang

maksimal, sesuai dengan prinsip dasar ekonomi.

Manfaat dari internet marketing antara lain:

1. Pencitraan atau branding yang dapat berupa produk, logo perusahaan, yang dapat dipasarkan secara kontekstual dan atau

visual melalui audio video.

2. Segmen pasar yang semakin tertarget, melalui forum, rss, milis, kata kunci (keyword), dan lain sebagainya.

3. Tracking atau pelacakan, ini adalah kunci untuk menentukan keberhasilan dalam proses afiliasi atau kerjasama dengan pihak

ketiga sebagai pemasar produk untuk menentukan jumlah

keuntungan, penjualan, dan komisi.

Manfaat internet marketing bagi pelanggan antara lain:

1. Konsumen tidak harus terjebak kemacetan, menemukan tempat

parkir, dan berjalan melalui toko-toko yang tidak terhitung

jumlahnya untuk menemukan produk yang akan dibeli.

2. Konsumen dapat membandingkan merek, mengecek harga, dan

memesan barang 24 jam sehari dari lokasi manapun.

3. Layanan secara online memberikan konsumen akses terhadap perbandingan informasi yang berlimpah, informasi mengenai

(32)

4. Konsumen dapat berinteraksi dengan situs penjual untuk

menemukan informasi yang tepat mengenai produk atau layanan

yang mereka inginkan, lalu memesannya secara langsung.

c. Keterbatasan Pemasaran Internet (Internet Marketing)

Selain manfaat yang diperoleh dari penerapan internet marketing, internet marketing pun memiliki keterbatasan. Beberapa keterbatasan dari internet marketing antara lain sebagai berikut:

1. Kesulitan yang dikarenakan koneksi jaringan yang masih lambat.

2. Pembeli tidak dapat menyentuh, mencium, merasakan, atau

mencoba secara langsung produk yang ditawarkan secara online. 3. Keterbatasan pengembangan dan ancaman keamanan dari metode

pembayaran elektronik, seperti e-checks, credit cards, dan lain-lain.

4. Seringkali konsumen meragukan keamanan transaksi dan

pengiriman barang. Karena mereka takut akan bahaya penipuan

yang rentan terjadi.

3. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang

pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya bidang

pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau

(33)

pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam

menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu

mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan,

hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.

Shiffman dan Kanuk (2004:6) mengatakan suatu perilaku

terpusat cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan

sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna

untuk membeli barang-barang yang berhubungan dengan

konsumsi.

Jadi, dapat disimpulkan perilaku konsumen adalah segala

tindakan yang berhubungan dengan proses mendapatkan,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa oleh individu

atau kelompok, termasuk proses keputusan sebelum atau sesudah

tindakan tersebut.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen

Menurut Kotler (2007:203-218), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :

1. Faktor-faktor kebudayaan

a. Budaya

Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku

seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah

perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku

(34)

b. Sub Budaya

Sub Budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang

lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas

untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu

kelompok kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan

wilayah geografis.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap

kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang

sama.

2. Faktor-Faktor Sosial

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah kelompok-kelompok yang

memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap

dan perilaku seseorang.

b. Keluarga

Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat

terhadap perilaku pembeli.

c. Peranan dan Status

Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan

dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa

satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh

(35)

3. Faktor-faktor pribadi

a. Usia dan Tahap Daur Hidup

Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan

berubah-ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang

berhubungan dengan usianya.

b. Pekerjaan

Adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapat

memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok

pekerjaan tertentu.

c. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat

pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut

menentukan perilaku pembelian.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan

setiap orang sedangkan konsep diri lebih ke arah citra diri.

4. Faktor-faktor Psikologis

a. Motivasi

Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak

untuk mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap

(36)

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu

perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu

adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang

dihadapinya.

c. Belajar

Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang

individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku

manusia diperoleh dengan mempelajarinya.

d. Kepercayaan dan Sikap

Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan

dan sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku.

c. Perilaku Konsumen di Era Internet

Perkembangan lingkungan makro seperti teknologi, sosial, dan

ekonomi berpengaruh terhadap generasi yang dilahirkan pada masa

itu. Menurut Generational Theory, perubahan lingkungan makro berpengaruh secara khusus terhadap pola-pola perilaku konsumsi

dan budaya masyarakat. Kesamaan perilaku ini tidak terlepas dari

pengaruh sosialisasi yang dialami melalui agen seperti media masa,

lingkungan masyarakat, teman sebaya, orang tua, dan keluarga.

Mereka akan membentuk sikap dan keterampilan sosial karena

(37)

Generasi Y menurut Pountain dan Robbins (2000) berbeda

dengan generasi X secara signifikan. Solomon (2013)

menggunakan istilah generasi Y ini sebagai echo boomers atau

millenials. Para ahli umumnya sepakat bahwa generasi ini dari sisi usia umumnya lahir pada akhir 1970-an hingga awal 1990-an.

Herbig, et al. (dalam Ferguson 2011) mengatakan, generasi Y

lebih materialistik daripada generasi sebelumnya. Keinginan untuk

hidup enak dengan cara yang mudah merupakan fenomena umum

yang banyak terjadi di generasi ini. Dalam beberapa studi lain

mengenai generasi yang lahir pada tahun 1980 dan 1990-an

disimpulkan bahwa:

1. Cenderung berorientasi pada hasil, bahkan ada indikasi pada

generasi ini ingin berhasil dengan sedikit usaha dan pengorbanan.

Adanya kecenderungan ini merupakan peluang bagi pemasar untuk

memberikan berbagai kemudahan dalam pembelian dan layanan

jasa.

2. Cenderung mempertanyakan otoritas.

Generasi ini lebih mudah dipengaruhi oleh rekan sebaya daripada

oleh mereka yang memiliki posisi formal di masyarakat. Oleh

karena itu, penggunaan selebritis sebagai model yang menjadi

idola mereka dan teman sebaya mempunyai pengaruh kuat

terhadap perilaku pembelian.

(38)

Kecenderungan seperti ini mendorong konsumen berperilaku

konsumtif dalam pembelian. Kecenderungan ini dimanfaatkan oleh

pemasar dengan menawarkan berbagai promosi penjualan, sistem

harga yang murah di awal, kemudahan dalam mencoba dan

mengkonsumsi produk, dan lain-lain.

4. Menyukai kebebasan dan suka mengekspresikan diri.

Kecenderungan seperti ini ditangkap oleh pemasar sebagai peluang

untuk menciptakan produk-produk yang memberikan kesempatan

kepada konsumen generasi Y menunjukkan dirinya, dan bebas

menyampaikan pilihan-pilihannya. Perusahaan juga memberikan

akses melalui social media agar konsumen punya kesempatan mengekspresikan diri.

5. Cenderung banyak menuntut.

Pemasar perlu mendengarkan agar dapat memberikan produk dan

layanan sebagaimana yang diharapkan. Kotak saran atau media

yang sifatnya memberikan kesempatan kepada konsumen

memberikan umpan balik penting disediakan oleh pemasar.

6. Percaya diri dan optimis.

Karakter ini positif dan dapat dimanfaatkan oleh pemasar,

khususnya pada produk-produk fashion dengan menciptakan model-model yang tidak konvensional. Optimisme konsumen

dimanfaatkan dengan menawarkan sistem pembayaran yang mudah

(39)

memberatkan mereka. Tetapi karena yang penting adalah kegunaan

saat ini dan mereka optimis bahwa dapat membayarnya kelak,

maka strategi seperti ini banyak yang sukses.

7. Lebih suka berkomunikasi dengan teks dan jejaring sosial.

Generasi Y cenderung menyukai berkomunikasi melalui sms dan

menggunakan jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Jejaring sosial dimanfaatkan oleh pemasar sebagai alternatif dalam

relationship marketing. Dari media ini pemasar dapat mendengarkan keluhan dan harapan konsumennya yang mana akan

bermanfaat bagi perbaikan strategi pemasaran.

4. Minat Beli

Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak

sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat

perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila

pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh

konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan

pembelian pada kesempatan mendatang. Meskipun merupakan

pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang

namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya dilakukan

guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri.

Schiffman dan Kanuk dalam Albari (2002) menyatakan bahwa

motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang

(40)

mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia

akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut.

Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk

menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran

adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli

produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.

Berdasarkan uraian di atas maka pengertian membeli adalah

pemusatan perhatian terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan

senang terhadap barang tersebut, kemudian minat individu tersebut

menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan yang meyakinkan

bahwa barang tersebut mempunyai manfaat sehingga individu ingin

memiliki barang tersebut dengan cara membayar atau menukar dengan

uang.

a. Pengertian Minat Beli

Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam

Durianto dan Liana, 2004:44, minat beli merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk

tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada

periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan

pernyataan mental dari dari konsumen yang merefleksikan rencana

pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat

diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli

(41)

ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku

konsumen dimasa yang akan datang.

Simamora (2002:131) mengatakan, minat adalah sesuatu yang

pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat

terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan

untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau

mendapatkan obyek tersebut.

Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) mengatakan, minat beli

timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam

proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan

mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun

minat.

Kotler dan Keller (2003:181), customer buying decision – “all their experience in learning, choosing, using, even disposing of a product.” Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen

adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai

keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan

pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi

atau bahkan menginginkan suatu produk. Kotler dan Keller

(42)

konsumen mempunyai keinginan untuk membeli suatu produk

berdasarkan pada sebuah merek.

Boyd, Walker, dan Larreche (2000:6-7) mengatakan, seseorang

menginginkan produk, merek, dan jasa tertentu untuk memuaskan

kebutuhan. Selain itu keinginan orang juga dibentuk oleh pengaruh

sosial, sejarah masa lalu, dan pengalaman konsumsi.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli

Swastha dan Irawan (2005:349) mengemukakan, faktor-faktor

yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan

emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli

barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli,

kegagalan biasanya menghilangkan minat.

Tidak ada pembelian yang terjadi jika konsumen tidak pernah

menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan masalah

(problem recognition) terjadi ketika konsumen melihat adanya perbedaan yang signifikan antara apa yang dia miliki dengan apa

yang dia butuhkan. Berdasarkan pengenalannya akan masalah,

selanjutnya konsumen mencari atau mengumpulkan informasi

sebanyak mungkin tentang produk yang dia inginkan. Terdapat dua

sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu kebutuhan

fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber

(43)

Selanjutnya informasi-informasi yang telah diperoleh

digabungkan dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya.

Semua input berupa informasi tersebut membawa konsumen pada

tahap dimana dia mengevaluasi setiap pilihan dan mendapatkan

keputusan terbaik yang memuaskan dari perspektif dia sendiri.

Tahapan terakhir ada tahap dimana konsumen memutuskan untuk

membeli atau tidak membeli produk.

c. Indikator Minat Beli

Ferdinand (2002:129) mengatakan, minat beli dapat

diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk.

2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut.

Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan

produk preferensinya.

4. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya

dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari

(44)

Ajay dan Goodstein yang dikutip Yoestini dan Eva (2007:270)

mengatakan, jika ingin mempengaruhi seseorang maka cara yang

terbaik adalah mempelajari apa yang dipikirkannya, dengan

demikian yang akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi

tentang orang itu tentu lebih bagaimana proses informasi itu dapat

berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang

dinamakan “The Buying Process” (proses pembelian).

B. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard Darmawan

Andriyanto dan Jony Oktavian Hariyanto yang keduanya adalah alumnus

Universitas Kristen Satya Wacana dan staff pengajar Universitas Kristen

Satya Wacana untuk mengetahui apakah internet marketing berpengaruh terhadap pembentukan word of mouth dan brand awareness untuk memunculkan intention to buy menyatakan bahwa internet marketing tidak secara langsung berpengaruh terhadap pembentukan intention to buy

tetapi secara langsung berpengaruh terhadap word of mouth dan brand awareness.

Hubungan dan pelayanan pelanggan melalui internet yang interaktif

melalui forum diskusi, email, chatting, situs jejaring sosial membuat konsumen lebih dekat dan mengenal perusahaan dan produk yang

ditawarkan perusahaan. Program-program promosi dan pengenalan profil

(45)

perusahaan secara lebih dekat. Perusahaan melalui internet marketing

melakukan pendekatan yang lebih terkustomisasi (one to one approach) dua arah (interaktif) membuat konsumen merasa dispesialkan oleh

perusahaan. Konsumen akan merasa nyaman dan perusahaan akan lebih

mudah untuk mendekat kepada konsumen. Konsumen yang merasa puas

dan aman akan kualitas sebuah produk perusahaan tertentu akan lebih

mudah untuk memutuskan hendak membeli produk tersebut. Hal ini

berdasarkan rasa percaya yang terbentuk dan terbangun dari pengenalan

produk melalui internet dan pelayanan setelah penjualan produk yang

memuaskan. Durianto et al (2001) mengatakan bahwa konsumen

cenderung akan membeli barang yang sudah dikenalnya terlebih dahulu.

Maka semakin baik internet marketing dikelola oleh perusahaan, maka akan semakin besar minat beli yang terbentuk didalam benak konsumen.

Salah satu implikasi manajerialnya adalah pengelolaan facebook sebagai alat pemasaran harus lebih dimaksimalkan lagi dengan cara menambah

alokasi sumber daya yang lebih untuk mengelolanya.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir

yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

(46)

Perkembangan teknologi internet telah melahirkan generasi yang

memiliki perilaku berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi Y

yang lahir di era internet dipandang melengkapi generasi sebelumnya,

yakni baby boomers dan generasi X. Herbig, et al. (dalam Ferguson 2011) mengatakan, generasi Y lebih materialistik daripada generasi sebelumnya.

Dalam beberapa studi lain mengenai generasi yang lahir pada tahun 1980

dan 1990-an disimpulkan bahwa generasi Y cenderung menyukai

berkomunikasi melalui sms dan menggunakan jejaring sosial seperti

facebook dan twitter. Promosi melalui jejaring sosial di Indonesia sangat menarik minat konsumen generasi Y.

Hasil survey ACNielsen yang dimuat di majalah Marketing, Januari

2010 mengungkapkan bahwa tiga sumber informasi penting yang biasa

digunakan oleh konsumen. Pertama adalah televisi, yang tingkat

penetrasinya mencapai 94% dari jumlah penduduk. Kedua telepon seluler

yang penetrasinya mencapai 48%, dan ketiga internet yang penetrasinya

mencapai angka 17%.

Hipotesis penelitian ini adalah:

(47)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan studi melalui media internet. Kuesioner

dibuat dan disebar melalui sistem online pada grup facebook Baju Bekas

Murah. Kuesioner ini dapat diakses melalui alamat

https://docs.google.com/forms/d/148wVLR69yZVBpUmbHHQKWJRE3q

yqB0B2yEDwdd19JpM/viewform.

B. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah

anggota grup facebook Baju Bekas Murah yang aktif dalam kegiatan grup.

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh pemasaran internet

dalam grup facebook Baju Bekas Murah terhadap minat beli yang dilakukan anggota.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

(48)

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah grup facebook Baju Bekas Murah.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Variabel

yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan menjadi: (1)

variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan

mempengaruhi variabel lain, dan (2) variabel dependen (terikat), yaitu

variabel yang dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel independen.

1. Variabel dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat

perhatian peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen adalah

variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain, dimana nilainya

akan berubah jika variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah minat beli (Y).

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya

negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini

(49)

3. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan

pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan

kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk

mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2004).

Pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dan akan dilakukan

analisis lebih lanjut yaitu pemasaran internet dan minat beli:

Tabel III.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Indikator Pengukuran

Pemasaran

Internet

(50)

menjual barang dan

jasa melalui internet.

Armstrong dan Kottler

(2004:74)

Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Indikator Pengukuran

Minat Beli Minat Beli, sebuah

perilaku konsumen

dimana konsumen

mempunyai keinginan

dalam membeli atau

memilih suatu produk,

(51)

produk berdasarkan

pada sebuah merek.

Kotler dan Keller

(2003).

Gaya hidup

(style)

E. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan :

1. Data Primer

Adalah data yang diolah sendiri oleh suatu organisasi atau

perorangan langsung dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001).

Data primer dari penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh

responden, meliputi: identitas dan tanggapan responden.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui

pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang

dipublikasikan atau tidak dalam bentuk yang sudah jadi, sudah

dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Santoso dan Tjiptono, 2001).

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi

kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan

permasalahan, majalah-majalah perekonomian, dan informasi

(52)

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anggota grup Baju Bekas

Murah (https://www.facebook.com/groups/bajubekasmurah/) pada

facebook. Penentuan populasi ditentukan atas pertimbangan bahwa grup tersebut mempunyai anggota yang banyak yang tersebar di

seluruh Indonesia dan aktif dalam melakukan update.

Populasi dari penelitian ini adalah semua anggota grup facebook

Baju Bekas Murah di Indonesia yang aktif di grup tersebut. Menurut

data kenggotaan grup tersebut sampai tanggal 30 Oktober 2013

anggotanya berjumlah 13.077 orang.

2. Sampel

Penggunaan sampel dikarenakan cukup banyaknya populasi dan

terbatasnya waktu penelitian, sehingga panggunaan sampel diharapkan

mampu mewakili total keseluruhan populasi. Menurut Umar (2000:

78), perhitungan jumlah sampel dari populasi yang berdistribusi

normal dapat dilakukan dengan rumus Slovin:

(53)

dimana:

n = ukuran sampel (orang)

N = ukuran populasi

e = persen kesalahan yang diinginkan atau ditolelir (digunakan

sebesar 10%)

Jumlah sampel yang akan digunakan mengikuti aturan rumus

Slovin yaitu dari total populasi ( N = 13.077) akan menghasilkan

sampel responden sebesar 99, 2 orang yang akan dibulatkan menjadi

100 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.

G. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan

digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data–data tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data dalam

penelitian ini didapat dengan metode kuesioner yaitu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

(54)

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah

yang luas. (Sugiyono,2009).

Penelitian ini menggunakan skala Likert yang dikembangkan oleh

Ransis Likert untuk mengetahui minat beli anggota grup facebook

Baju Bekas Murah dengan menentukan skor pada setiap pertanyaan.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa penyataan atau pertanyaan. (Sugiyono,2009).

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif dan

mempunyai skor:

1 = sangat tidak setuju / tidak pernah

2 = tidak setuju / hampir tidak pernah

3 = ragu-ragu / kadang-kadang

4 = setuju / sering

5 = sangat setuju / selalu

Skala ini mudah dipakai untuk penelitian yang terfokus pada

responden dan obyek. Jadi peneliti dapat mempelajari bagaimana

(55)

2. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua metode analisis data, yaitu:

a. Analisis Kualitatif

Kegiatan menganalisis data dalam penelitian ini meliputi

beberapa tahap dasar (Santoso dan Tjiptono, 2001), tahap

tersebut diantaranya:

1. Proses Editing

Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap

data yang telah dikumpulkan dari hasil survey di lapangan. Pada prinsipnya proses editing data bertujuan agar data yang nanti akan dianalisis telah akurat dan lengkap.

2. Proses Coding

Proses pengubahan data kualitatif menjadi angka dengan

mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut

kategori-kategori yang penting (pemberian kode).

3. Proses Scoring

Proses penentuan skor atas jawaban responden yang

dilakukan dengan membuat klasifikasi dan kategori yang cocok

tergantung pada anggapan atau opini responden.

4. Tabulasi

Menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga

diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan

(56)

tabel tersebut akan diolah dengan bantuan software statistik yaitu SPSS.

b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah bentuk analisis yang

menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode

statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam

kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu.

Untuk mempermudah dalam menganalisis menggunakan

program SPSS for Windows.

H. Teknik Pengujian Instrumen 1. Statistika Deskriptif

Teknik yang digunakan untuk meringkas dan mendeskripsikan data

yang dikumpulkan lewat sampel yang diobservasikan. Analisis

deskriptif adalah suatu model penelitian yang menitikberatkan pada

masalah atau peristiwa yang sedang berlangsung dengan memberi

gambaran yang lebih jelas tentang situasi dan kondisi yang ada.

Metode analisis deskriptif dilakukan dengan distribusi frekuensi,

kategorisasi data.

2. Uji Validitas

Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

hendak diukur (Ferdinand, 2006). Validitas yang digunakan dalam

(57)

Biasanya digunakan dengan menghitung korelasi antara setiap skor

butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 2004).

Dalam melakukan pengujian validitas, digunakan alat ukur berupa

program komputer yaitu SPSS 16, dan jika suatu alat ukur mempunyai

korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka

dikatakan alat skor tersebut adalah valid (Ghozali, 2001).

Rumus yang digunakan adalah Korelasi Product Moment:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ] ∑ ∑ ]

Dimana :

r = koefisien korelasi

X = skor butir

Y = skor total butir

N = jumlah sampel (responden)

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang, terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

(58)

Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam

mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat

pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam

melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program

komputer yaitu SPSS 16 dengan menggunakan model Alpha.

Sedangkan dalam pengambilan keputusanreliabilitas, suatu instrumen

dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2001).

Dimana :

r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)

k = banyaknya butir pertanyaan / soal

Σσi2 = total varians butir

σ2

= total varians

4. Uji Asumsi Klasik

Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, yaitu apakah ada

pengaruh antara pemasaran internet terhadap minat beli. Pemasaran

internet merupakan variabel X dan minat beli merupakan variabel Y.

(59)

a. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui mengenai

persamaan regresi mengenai sama atau tidak varians dari residual

observasi yang satu dengan observasi yang lain. Uji

heteroskedastisitas akan diuji dengan menggunakan uji koefisien

Spearman’s rho (Priyatno, 2012 : 158). Metode uji

heteroskedastisitas dengan korelasi Spearman’s rho yaitu

mengkorelasikan variabel independen dengan nilai undstandarized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi variabel independen dengan residual di

dapat signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah

nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai

residual yang berdistribusi secara normal. Uji normalitas yang

digunakan untuk penelitian ini adalah uji one sample Kolomogorov Smirnov, dalam hal ini untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal, jika nilai signifikan lebih dari 0,05. (Priyatno,

(60)

5. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan

umum regresi linier sederhana adalah :

Dimana:

= nilai prediksi dari minat beli (Y) berdasarkan nilai

pemasaran internet (X).

a = titik potong minat beli (Y), merupakan nilai bagi minat

beli (Y) ketika pemasaran internet (X) = 0.

b = kemiringan atau slope atau perubahan rata-rata dalam untuk setiap perubahan dari satu unit pemasaran internet (X), baik

berupa peningkatan maupun penurunan.

X = nilai variabel pemasaran internet (X) yang dipilih.

6. Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai

statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik

(61)

H0 ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima ( Ghozali, 2001).

a. Uji Hipotesis secara parsial (Uji-t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2001).

Perumusan hipotesis :

H0: = 0; tidak ada pengaruh signifikan pemasaran internet (X)

terhadap minat beli (Y).

Ha: ≠ 0; ada pengaruh signifikan pemasaran internet(X) terhadap minat beli(Y).

Uji hipotesis dua sisi dilakukan dengan penentuan nilai =5%

dengan derajat kebebasan = N-k akan diperoleh nilai t-tabel =

t0,05dk(N-k).

Kriteria Pengujian :

(62)

b. Koefisien Determinasi (

Koefisien determinasi ( mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam, menerangkan variabel terikat. Formula

untuk menghitung koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

=

= 1 -

= 1 -

∑ ∑

Keterangan :

ESS : jumlah kuadrat dari regresi

TSS : total jumlah kuadrat

RSS : jumlah kuadrat kesalahan pengganggu

Persamaan tersebut menunjukkan proporsi total jumlah kuadrat

(TSS) yang diterangkan oleh variabel independen dalam model.

Sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam

(63)

46

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Latar Belakang Facebook

Facebook pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para

mahasiswa Harvard. Dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan,

separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki

account di Facebook. Tak hanya itu, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook. Zuckerberg pun akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk

membantu mengembangkan Facebook dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Dalam

waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya.

Jumlah account di Facebook terus melonjak, sehingga pada pertengahan 2004 Friendster mengajukan tawaran kepada Zuckerberg untuk membeli Facebook seharga 10 juta US Dollar, dan Zuckerberg pun menolaknya. Zuckerberg sama sekali tidak menyesal menolak

tawaran tersebut sebab tak lama setelah itu Facebook menerima sokongan dana lagi sebesar 12.7 juta US Dollar dari Accel Partners.

(64)

untuk pengembangan Facebook. Pada September 2005, Facebook

tidak lagi membatasi jaringannya hanya untuk mahasiswa. Facebook

pun membuka jaringannya untuk para siswa SMA. Beberapa waktu

kemudian Facebook juga membuka jaringannya untuk para pekerja kantoran. Dan akhirnya pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail.

Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya

tarik Facebook terhadap user. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru per harinya. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit per hari untuk melakukan berbagai aktivitas di

Facebook.

(65)

Facebook bisa di akses dengan alamat www.facebook.com dengan mendaftar seperti pada jejaring sosial lain mennggunakan e-mail dan

password. Dengan slogan “Facebook helps you connect and share with the people in your life” maka jejaring sosial ini memang

digunakan untuk menjalin relasi dengan pengguna lain tanpa harus

terbatas ruang. Kita bisa berkomunikasi dengan pengguna akun

Facebook juga.

Gambar IV.2 Halaman Depan Facebook

Facebook memiliki banyak fasilitas yang dapat memudahkan penggunanya untuk bergabung dalam sebuah grup maupun

membentuk grup baru. Salah satunya adalah pengguna cukup

menggunakan identitas yang sama untuk setiap fasilitas yang

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel r dan t ............................................................ 108
Tabel III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kecantikan muka bumi di Selandia Baru sangat beragam, dengan kondisi alam yang berusia lebih dari 500 juta tahun yang dulunya merupakan bagian dari benua kuno Gondwana, yang terpisah

Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif

Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang

[r]

Kelompok kerja Bagian Layanan Pengadaan Barang Jasa, telah melaksanakan tahapan Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen Pengadaan dengan metode tanya jawab secara elektronik

Pokja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun Anggaran 2014 akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk

Copy Kontrak Pengalaman Perusahaan beserta Berita Acara Serah Terima Pekerjaannya (PHO / FHO) yang termuat dalam isian

Bulu kecil memiliki nilai faktor kondisi yang lebih tinggi dari pada ukuran kerang. yang