• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Ajeng Prihandini BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Ajeng Prihandini BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita hamil mempunyai masalah yang rawan terhadap kekurangan

zat besi dan termasuk salah satu kelompok penderita anemia. Menurut Dep.

Kes R.I., di Indonesia sekitar 67% ibu hamil mengalami anemia dalam

berbagai jenjang (Manuaba IBG, 2007; h. 38). Berdasarkan data SKRT tahun

1995 dan 2001 menunjukan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil 50 %,

wanita usia subur (15 – 44 tahun) 39,5 %, dan anak – anak (usia 10 – 14

tahun) 57,1 %. (Tarwoto, 2010; h. 12).

Anemia merupakan penurunan kadar hemoglobin dari 11 gr% pada

trimester pertama dan trimester ketiga,dan kurang dari 10,5 g/dl pada

trimester kedua. Anemia sering dijumpai pada wanita hamil dari kalangan

kurang mampu, tidak terbatas hanya pada kalangan tersebut. Frekuensi

anemia selama kehamilan sangat bervariasi, terutama tergantung pemberian

suplementasi zat besi (Fe) selama kahamilan. (Cunningham FG, 2006; h.

1463).

Penyebab anemia salah satunya adalah defisiensi zat–zat nutrisi.

Penyebab anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi

yang tidak adekuat, bertambahnya zat gizi yang hilang dan kebutuhan yang

berlebihan. Sekitar 75 % anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi

(2)

megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi asam folat dan

defisiensi vitamin B12 (Sarwono, 2008; h. 777).

Kejadian anemia dapat membawa akibat negatif seperti gangguan

dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak dan

kekurangan hemoglobin (Hb) dalam darah mengakibatkan kurangnya

oksigen yang dibawa/ditransfer ke sel tubuh maupun otak. Anemia bisa

menimbulkan bahaya terhadap kehamilan seperti abortus, persalinan

prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terinfeksi

dan ketuban pecah dini (KPD). Bahaya dalam persalinan anemia bisa

menyebabkan gangguan kekuatan mengejan,dalam kala III dan kala IV bisa

menimbulkan perdarahan postpartum primer dan sekunder, sedangkan

dalam masa nifas anemia bisa mengakibatkan infeksi puerperium,

berkurangnya pengeluaran ASI dan anemia pada masa nifas (Manuaba,

2007; h.38 - 39).

Anemia pada kehamilan juga menimbulkan bahaya terhadap janin.

Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai nutrisi dari ibunya,

dengan adanya anemia kemampuan metabolisme tubuh akan berkurang

sehingga pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan juga akan

terganggu. Akibat anemia pada janin antara lain yaitu abortus, kematian janin

dalam kandungan, persalinan premature, berat badan lahir rendah, dan

dapat terjadi cacat bawaan pada bayi (Manuaba IBG, 2007; h. 38-39).

Penanggulangan anemia pada ibu hamil dilaksanakan dengan

pemeriksaan darah yang dilakukan minimal dua kali yaitu pada kehamilan

(3)

bahwa sebagian besar dari ibu hamil mengalami anemia, selain itu juga perlu

dilakukan pemberian tablet besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama kehamilan

(Manuaba IBG, 2006; h. 38).

Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe 1 sebanyak 97,13 % dan

Fe 3 sebanyak 92,50 % dari sejumlah ibu hamil (30.968 orang). Pemberian

tablet Fe pada ibu hamil di Kabupaten Banyumas bila dibandingakan dengan

SPM (Standar Pelayanan Minimal) maka telah mencapai target dengan

target SPM tahun 2010 adalah 90 %. Berdasarkan data yang didapatkan

jumlah ibu hamil di Puskesmas Banyumas pada bulan Januari 2011 –

Februari 2012 sebanyak 523 orang, yang mengalami anemia ringan 81 orang

(15,48 %) dan yang mengalami anemia sedang 5 orang (0,95%)

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk

mengambil masalah tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny S

G3P1A1 Umur 41 tahun dengan Anemia Sedang agar dapat menangani

kasus anemia dengan menerapkan manajemen varney dan mengurangi

jumlah ibu hamil dengan anemia sedang khususnya di Puskesmas

Banyumas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengambil kasus dengan permasalahan,

“Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny S G3P1A1 Umur 41

(4)

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan manajemen kebidanan ibu hamil pada

Ny S G3P1A1 umur 41 tahun dengan anemia sedang dengan

menerapkan manajemen kebidanan varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanankan pengkajian pada ibu hamil dengan anemia

sedang.

b. Mampu menginterpretasikan data pada ibu hamil dengan anemia

sedang.

c. Mampu mengidentifikasikan diagnosa yang dapat terjadi pada ibu

hamil dengan anemia sedang.

d. Mampu mengantisipasi seluruh masalah potensial yang mungkin

terjadi pada ibu hamil dengan anemia sedang.

e. Mampu merencanakan asuhan yang akan diberikan pada ibu hamil

dengan anemia sedang.

f. Mampu melaksanankan tindakan kebidanan sesuai dengan

kebutuhan dan masalah.

g. Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada ibu hamil

dengan anemia sedang.

D. Ruang lingkup

(5)

Sasaran pengambilan kasus ini adalah ibu hamil Ny S G3P1A1 Umur 41

Tahun dengan Anemia Sedang di Puskesmas Banyumas.

2. Waktu

a. Penyusunan proposal dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai

bulan Maret 2012.

b. Pengambilan kasus dilaksanakan pada bulan 15 April 2012 sampai

13 Mei 2012.

c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan pada tanggal 24 April

2012 sampai 30 Juli 2012.

3. Tempat

Pengambilan kasus dilaksanakan di Ruang KIA Puskesmas Banyumas.

E. Manfaat

1. Teoritis

Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan dan

bahan pertimbangan dalam pengembangan asuhan kebidanan.

2. Praktis

Hasil karya tulis ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga

medis untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

anemia sedang.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan

(6)

1. Pengumpulan data dasar

Yaitu mengumpulkan suatu data dasar lengkap untuk evaluasi pasien

yang meliputi data subjektik dan objektif.

2. Interpretasi data dasar

Yaitu peningkatan data dari data dasar yang berupa penafsiran data ke

dalam permasalahan atau diagnosa spesifik yang sudah diidentifikasikan

oleh bidan.

3. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial yang mungkin timbul

untuk mengantisipasi penanganannya.

4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera

Mengidentifikasi perklunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk

dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan

yang lain sesuai dengan kondisi klien.

5. Perencanaan tindakan

Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional

berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah – langkah

sebelumnya.

6. Pelaksanaan tindakan

Penatalaksanaan pemberian asuhan dengan memperhatikan efisiensi

dan keamanan tindakan dan evaluasi hasil tindakan.

(7)

Yaitu mengevaluasi tindakan asuhan secara menyeluruh sesuai dengan

yang dibutuhkan klien.

Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan

sekunder

1. Data Primer

a. Anamnesa

Suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data

dimana penulis mendapat keterangan secara lisan dari seseorang

(responden) atau dengan melakukan tanya jawab dengan orang

tersebut (face to face). Penulis juga menggunakan metode

autoanamnesa dan alloaanamnesa sebagai metode pengumpulan

data (Notoatmodjo, 2005; h.120).

b. Obsevasi

Metode pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke

pasien dilakukan juga dengan mengajukan pertanyaan kepada ibu

dan berbicara langsung dengan ibu (Depkes RI, 2008; h.8).

c. Pemeriksaan fisik

Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kondisi

kesehatan ibu dan bayinya serta tingkat kenyamanan fisik ibu hamil.

Hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis diramu/diolah untuk memuat

keputusan klinik, menegakan diagnosis dan mengembangkan

rencana asuhan dan keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi

(8)

d. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil dengan

anemia dapat dilakukan dengan pemeriksaan Hb dengan

menggunakan alat Sahli (Manuaba, 2010, h.239).

2. Data Skunder

a. Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang diperoleh dari catatan –

catatan, dari dokumen medik penderita dengan mempelajari hasil –

hasil pemeriksaan untuk mendukung data – data lain (Notoatmodjo S,

2005; h. 93 – 112)

b. Studi Pustaka

Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan kasus yang

diambil yaitu tentang kehamilan dengan anemia.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang

masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan,

metode pengumpulan data dan sistematika penuliusan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka membahas tentang:

(9)

Tinjauan medis meliputi definisi, klasifikasi, etiologi,

patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, dan

penatalaksanaan medis.

b. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir

varney yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interpretasi

data (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan

tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan

rencana tindakan dan evaluasi hasil tindakan.

c. Aspek Hukum

Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun

kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang

mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta

wewenang bidan sesuai kasus yang diambil.

BAB III TINJAUAN KASUS

Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan

kebidanan pada ibu hamil dengan anemia mulai pengkajian

interpretasi data, diagnosa masalah/potensial, identifikasi

kebutuhan yang memerlukan penanganan segera,

merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi

(10)

BAB IV PEMBAHASAN

Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahasan masalah

kesenjangan teori dan kenyataan di lapangan pada asuhan

kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Dapat digunakan untuk bahan referensi untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan keluarga berencana (KB)..

antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Pencegahan anemia selama. Kehamilan di Puskesmas Kebakkramat I

cross sectional study dengan tingkat pengetahuan, pola makan, distribusi makanan pada dalam keluarga, serta status anemia ibu hamil sebagai. variabel independen dan

asuhan kebidanan secara komperhensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru. lahir, nifas dan keluarga berencana terutama pada

asuhan kebidanan komprehensif pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi. Baru Lahir dan

Untuk membantu ibu hamil, suami, dan keluarganya dalam meningkatkan pengetahuan tentang anemia dan hipertensi pada kehamilan, pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu

Adapun upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh penulis untuk penanganan anemia pada ibu hamil yaitu pelibatan keluarga dalam hal pemantauan konsumsi zat gizi besi yaitu tablet tambah

Manfaat Teoritis LTA ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran yang berkaitan dengan asuhan kebidanan kehamilan yang diberikan dalam bentuk asuhan pemberdayaan pada ibu