• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hidayati Diana Pertiwi BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hidayati Diana Pertiwi BAB I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu, bayi dan anak balita di Indonesia masih cukup

tinggi. Tujuan Pembangunan Millenium (Millenuim Development Goals) 2000-2015 dan sekarang dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 2015-2030 berkomitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). SDGs mempunyai 17 tujuan dan

169 target, tujuan pertama, kedua dan ketiga berhubungan dengan kesehatan.

Sedangkan tujuan yang berhubungan dengan penurunan AKI adalah tujuan

yang ketiga yaitu dengan target penurunan AKI sebesar 70 per 100.000

kelahiran hidup (KH), AKB 12 per 1.000 KH. Berdasarkan Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan AKI masih 228 per 100.000

KH, AKB 34 per 100.000 KH, sedangkan menurut SDKI (2012) terdapat

fakta bahwa AKI dan AKB Indonesia kembali seperti pada tahun 1997. Data

dari SDKI tahun 2012 menunjukkan AKI sebesar 359 per 100.000 KH setara

dengan tahun 1997 dengan AKI sebesar 334 per 100.000 KH (SDKI, 2012).

Menurut Depkes RI tahun 2010, penyebab langsung kematian Ibu

adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%). Penyebab

tidak langsung kematian Ibu antara lain Kurang Energi Kronis (KEK) pada

(2)

utama di Indonesia adalah Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan

Akhibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA),

Anemia Gizi Besi (AGB) (Sulistyoningsih, 2011). Kurang energi kronik pada

ibu hamil merupakan suatu kejadian dimana status gizi seseorang buruk

disebabkan karena ketidak seimbangan antara asupan untuk pemenuhan

kebutuhan dan pengeluaran energi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kekurangan gizi pada ibu hamil

yang dapat menimbulkan Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah

pengetahuan tentang gizi ibu hamil. Pengetahuan merupakan faktor yang

sangat berpengaruh terhadap keputusan. Seseorang yang memiliki

pengetahuan tentang suatu hal, maka dia cenderung akan mengambil

keputusan yang lebih tepat berkaitan dengan masalah tersebut dibandingkan

dengan mereka yang pengetahuannya rendah (Depkes RI, 2001).

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang

penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan

pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindroma

kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat

rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang

mendukung pola hidup sehat (Moehji, 2003).

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas Sumber Daya Masyarakat

(SDM), kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

(3)

tubuh, yang berakibat meningkatnya kesakitan dan kematian. Kecukupan gizi

sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih didalam

kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon

ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

sehingga harus dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan

bayi yang sehat (Dep.Kes RI, 2003). Peran gizi dalam pembangunan kualitas

sumber daya manusia telah dibuktikan dari berbagai penelitian. Gangguan gizi

pada awal kehidupan akan mempengaruhi kualitas kehidupan berikutnya

(Depkes, 2002). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat

mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Jika status gizi ibu

sebelum dan selama hamil normal maka kemungkinan besar akan melahirkan

bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Sehingga dapat

disimpulkan kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan

gizi ibu sebelum dan selama hamil.

Ukuran KEK dilakukan dengan menggunakan Lingkar Lengan Atas

(LILA) dimana batasnya adalah kurang dari 23,5 cm (Arisman, 2007). Data

yang didapat dari Riskesdas (2013) Proporsi ibu hamil usia 15-49 tahun

dengan KEK di Indonesia mengalami peningkatan3 dari 31,3% pada tahun

2010 menjadi 38,5% pada tahun 2013, sedangkan risiko KEK di Jawa Tengah

sebanyak (23%) menduduki urutan ke 17 dari 33 provinsi di Indonesia.

(4)

2017, di Kabupaten Banyumas terdapat ibu hamil dengan KEK berjumlah 788

(12,31%) dengan LILA (Lingkar Lengan Atas) ≤23,5 cm.

Dampak pengetahuan yang dapat terjadinya KEK menurut Lubis

(2003) antara lain : menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu, antara lain

berupa : anemia, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena

penyakit infeksi. Selain itu berdampak juga terhadap proses persalinan dan

mengakibatkan persalinan sulit serta lama, persalinan premature atau sebelum

waktunya, perdarahan post partum, serta pesalinan dengan tindakan operasi

caesar cenderung meningkat.

Adapun dampak pada janin jika kurang gizi pada ibu hamil dapat

mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,

abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan dan lahir dengan

BBLR serta akan berpengaruh pada perilaku pemilihan makanan dan

ketidaktahuan yang dapat menyebabkan kesalahan pemilihan dan pengolahan

makanan untuk janin (Notoatmodjo & Solita, 2005). Pengetahuan yang

kurang menyebabkan bahan makanan bergizi yang tersedia tidak dikonsumsi

secara optimal (Depkes RI, 2003).

B. Rumusan Masalah

KEK merupakan suatu keadaan status gizi seseorang buruk yang

disebabkan kurangnya konsumsi pangan. Meningkatkan konsumsi makanan

(5)

yang kekurangan konsumsi pangan akan mengakibatkan kekurangan gizi.

Golongan yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah bayi, balita dan

ibu hamil. Ibu yang mengalami KEK selama hamil akan menimbulkan

masalah baik ibu maupun janin. Terdapat beberapa karakteristik ibu yang

dapat digunakan untuk mengukur pemahaman ibu tentang kekurangan gizi.

Karakteristik ibu yang digunakan antara lain : pendidikan, umur, paritas,

tingkat penghasilan dan pekerjaan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Banyumas pada bulan

Desember 2017, di Kabupaten Banyumas terdapat ibu hamil dengan KEK

berjumlah 788 (12,31%) dengan LILA (Lingkar Lengan Atas) ≤23,5 cm.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui

“hubungan tingkat pegetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang dengan

kejadian kekurangan energi kronik (kek) di kabupaten banyumas”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi

seimbang dengan kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK).

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik (pendidikan, umur, paritas,

(6)

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil dengan gizi

seimbang di Kabupaten Banyumas.

c. Untuk mengetahui kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada

ibu hamil di Kabupaten Banyumas.

d. Untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

gizi seimbang dengan kejadian kekurangan energi kronik (kek) di

Kabupaten Banyumas.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah studi kepustakaan menjadi suatu masukan yang berani dan

bermanfaat bagi mahasiswa dan bidang kesehatan lainnya mengenai

hubungan tingkat pendidikan, umur, paritas, dan pekerjaan dengan status

gizi ibu hamil.

2. Bagi Ibu Hamil

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat serta menambah

(7)

3. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai gizi ibu hamil sehingga dapat diterapkan dalam memberikan asuhan

keperawatan pada ibu hamil.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

penelitian selanjutnya.

E. Penelitian Terkait

1. Ma’rifah (2011) dengan judul “Hubungan Status Gizi Ibu Hamil

Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas dengan Berat Badan Bayi

Lahir di BPS Hj. Tinik Susilowati Sidoarjo”. Penelitian ini menggunakan

desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pada usia kehamilan

0-28 minggu dn melahirkan di BPS Hj.Tinik Susilowati, Amd.Keb Sidoarjo

periode 1 Januari 2010 – 30 Juni 2011 sebanyak 47 orang. Jumlah sampel

sebanyak 42 orang menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen pengumpulan data sekunder menggunakan rekam medis dan

lembar patograf. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Perbedaan penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel bebas yaitu tingkat

(8)

Sedangkan penelitian terdahulu variabel bebasnya status gizi ibu hamil

berdasarkan ukuran LILA dan variabel terikat berat badan bayi lahir.

2. Rahmaniar (2013) dengan judul “Faktor-Faktor yang Berhubungan

dengan Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di Tampa Padang

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat”. Penelitian ini menggunakan desain

cross sectional study dengan tingkat pengetahuan, pola makan, distribusi makanan pada dalam keluarga, serta status anemia ibu hamil sebagai

variabel independen dan kejadian KEK sebagai variabel dependen.

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas Tampa Padang dan sampel penelitian ini

berjumlah 60 orang, yang tertarik dengan purposive sampling. Pengumpulan data primer menyangkut status gizi ibu hamil diperoleh

dengan mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) dengan menggunakan

pita LILA (metlin). Status anemia diperoleh berdasarkan pemeriksaan Hb

dengan menggunakan Haemoque, pola makan dengan menggunakan metode food recall 24 jam, dan variabel independen lainnya dengan menggunakan kuesioner. Analisa data pada penelitian ini menggunakan

penghitungan uji Chi Square. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu pengetahuan, pola makan, makanan pantangan, dan status anemia

merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK ibu

(9)

0,005, 0,015, 0,023, 0,011. Dari keempat variabel tersebut, variabel yang

paling besar kontribusinya adalah makanan pantangan (Exp (B) = 3,989).

3. Sadli dan Banurea (2011) dengan judul “Hubungan Pengetahuan,

Penghasilan Keluarga dan Budaya dengan Kejadian Kekurangan Energi

Kronis Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ciawigebang”. Penelitian

ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu variabel independen dan variabel dependen diukur pada waktu bersamaan. Populasi dan

sampel adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Ciawigebang dengan umur kehamilan trimester 1 s/d 3. Pemilihan sampel

dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, sedangkan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus estimasi proporsi dengan presisi

mutlak. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara pengetahuan dengan kejadian KEK pada ibu hamil,

terdapat hubungan yang bermakna antara penghasilan keluarga dengan

kejadian KEK pada ibu hamil, terdapat hubungan yang bermakna antara

budaya/adat dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Perbedaan penelitian

yang akan diteliti terletak pada variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan

ibu hamil, gizi seimbang dan Kurang Energi Kronis (KEK).

Persamaannya adalah sama-sama meneliti KEK pada ibu hamil.

4. Fitriana (2016) dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian

KEK pada ibu hamil di Puskesmas Baturraden II Kabupaten Banyumas”.

(10)

desain case control. Populasi semua ibu hamil yang tercatat di Puskesmas

Baturraden II sebanyak 424 ibu hamil. Sampel sebanyak 40 terdiri dari

kontrol 20 dan 20 untuk kasus. Analisis data menggunakan uji chi square

dan analisis multivariat dengan regresi logistik ganda. Hasil penelitian

menunjukkan sebagian besar responden resiko kekurangan energi kronik

sebesar 20 responden (50,0%), 13 responden (32%), dalam kategori

normal dan 7 responden (17,5) tidak KEK. Ada hubungan pendidikan

(0,004), umur (0,018), paritas (0,001), pengetahuan (0,000) dan aktifitas

fisik (0,011) dengan KEK pada ibu hamil di Puskesmas Baturraden II.

Faktor yang paling dominan adalah pengetahuan karena memiliki nilai

odds ratio yang lebih besar dari variabel yang lain sebesar 4,144. Perbedaan penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel bebas yaitu

tingkat pengetahuan ibu hamil, gizi seimbang dan Kurang Energi Kronis

(KEK). Persamaannya adalah sama-sama meneliti KEK pada ibu hamil.

5. Nutritional knowledge as a determinant of vitamin and mineral

supplementation during pregnancy

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara

pengetahuan gizi dan penggunaan folik suplemen asam, zat besi dan

multivitamin selama kehamilan dan untuk menilai pengaruh faktor

sosio-demografi dan perawatan prenatal. Penelitian ini menggunakan metode

cross-sectional pada sampel 400 wanita hamil yang dirawat di

(11)

Agustus-September 2010. Kami menilai pengetahuan gizi menggunakan

Kuesioner standar dibagi menjadi tiga bagian: rekomendasi gizi umum

untuk wanita hamil; peran nutrisi; dan sumber nutrisi. Kami

menggunakan regresi logistik untuk menganalisis asosiasi antara

faktor-faktor ini. Hasil: Prevalensi penggunaan suplemen selama kehamilan

adalah 48% untuk asam folat, 45,3% untuk zat besidan 68% untuk

multivitamin. Penggunaan asam folat secara independen dikaitkan

dengan tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi (aOR, 5,2; 95% CI,

2.1-12.8) dan awal mulai di perawatan prenatal (aOR, 3.4; 95% CI,

1.0-11.1). Wanita dengan pendidikan tinggi (aOR, 2,3; 95% CI, 1,1-4,9),

lebih dari 10 kunjungan prenatal (aOR, 7,2; 95% CI, 3,4-15,0) dan

mereka yang menerima saran untuk menyusui (aOR, 2.0; 95% CI,

1.1-3.5) lebih cenderung menggunakan zat besi selama kehamilan. Hasil

serupa ditemukan saat menganalisis faktor - faktor penyebabnya

penggunaan multivitamin: lebih dari 12 tahun bersekolah (aOR, 3,4; 95%

CI, 1,4-7,9) dan perawatan prenatal yang tepat (aOR, 9,4; 95% CI,

4,5-19,5). Perbedaan penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel bebas

yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil dan Kurang Energi Kronis (KEK).

Persamaannya adalah sama-sama meneliti hubungan pengetahuan gizi

Referensi

Dokumen terkait

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

[r]

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Tujuan dari isi paper ini adalah untuk menganalisa unjuk kerja sistem kompresi citra grayscale asli, apakah informasi data citra hasil rekonstruksi benar-benar dapat

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI