BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Harga Diri Rendah
1. Pengertian
Hargadiri rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri,
hilangnya kepercayaan diri, gagal mencapai tujuan yang di ekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung, penerapan gangguan konsep diri :
Harga Diri Rendah ini bersifat situasional maupun kronis (Branden 2009).
Seseorang yang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika ia menyakini
dan memandang bahwa dirinya lemah,tidak berdaya,tidak dapat berbuat
apa-apa,tidak kompeten,gagal,malang,tidak menarik,tidak disukai dan kehilangan
daya tarik terhadap hidup. Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung
bersikap pesimistik terhap kehidupa dan kesempatan yang di hadapinya.
2. Etiologi
a) Faktorpredisposisi
Faktorpredisposisiterjadinyahargadirirendahkronisadalahpenolakan orang tua
yang tidakrealistis, kegagalanberulang kali, kurangmempunyaitanggungjawab
personal, ketergantunganpada orang lain, ideal diri yang tidakrealistis.
b) Faktor presipitasi
Factor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian
kegagalan, serta menurunnya produktivitas. Gangguan konsep diri : harga
diri rendah kronis ini dapat terjadi secara situasional maupun kronik.
c) Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan
struktur sosial. Orang tua yang akan selalu curiga pada anak akan
menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri, ragu dalam mengambil
keputusan dan di hentikan rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu.
Kontrrol orang tua yang berat pada anak remaja akan menimbulkan perasaan
benci pada orang tua. Teman sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh
pada identitas.
d) faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang adapat mempengaruhi kerja hormon secara,
yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurottransmiliter diotak.
3. Tanda dan Gejala
Menurut Kliat.B.A(2007) tanda dan gejala harga diri meliputi:
1. Mengkritik diri sendiri dan orang lain
2. Perasaan tidak mampu
3. Pandangan hidup yang pesimis
4. Gangguan dalam berhubungan
5. Lebih banyak menunduk
6. sulit bergaul
4. Rentan Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Aktualisasi diri Konsep diri Harga diri KeracunanDepersonalisasi
positif rendah identitas
a) Aktualisasi diri : pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima
b) Konsep diri positif apabila individu mempunyai pengalaman yang
positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal –hal positif maupun
yang negative dari dirinya
c) Harga diri rendah: individu cenderung untuk menilai dirinya negative
dan merasa lebih rendah dari orang lain
d) Identitas kacau: kegagalan individu mengintegrasikan aspek – aspek
identitas masa kanak – kanak ke dalam kematangan aspek psikososial
kepribadian pada masa dewasa yang harmonis
e) Depersonalisasi:perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak
5. Pohon Masalah
Risiko Perilaku Kekerasan
Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi ...effect
Isolasi Sosial
harga diri rendah ...core problem
Koping Individu Tidak Efektif...causa
( Yosep, 2009)
6. Sumber Koping
Semua orang tanpa memperhatikan gangguan perilkunya mempunyai
bidang kelebihan personal yang meliputi : aktivitas olahraga dan aktivitas di luar
rumah, hobi dan kerajinan tangan, seni yang ekspensif,kesehatan dan perawatan
diri, pendidikan dan pelatihan,pekerjaan,vokalis atau polisi,bakat tertentu,
7. Penatalaksanaan Medis
Menurut Hawari (2007),terapi pada gangguan jiwa ini sudah di
kembangkan sehingga penderita tidak mengalami diskriminasi bahkan
metodenya lebih manusiawa.
a. Psikofarmaka
Adapun obat Psikofarmaka yang ideal memenuhi memenuhi syarat
sebagai beriut:
1) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup
singkat
2) Tidak ada efek samping kalaupun ad relatif kecil
3) Dapat meghilang dalam waktu yang relative singkat,baik untuk
gejala positif maupun gejala negatif skizofenia.
4) Tidak menyebabkan kantuk
5) Memperbaiki pola tidur
6) Tidak menyebabkan lemas otot
b. Psikoterapi
Therapy kerja baik sekali untuk mendorong penderita bergaul lagi
dengan orang lain,penderita lain,perwat dan dokter.
c. Terapi kejang listrik / Electro Compulsive Therapy (ECT)
Pengobatan untuk menimbulkan kejang granmall secara artificial dengan
melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang di pasang satu atau dua
temples.
B. Konsep Asuhan Keperawatan
Standar asuhan keperawatan atau standar praktik keperawatan mengacu
pada standar praktik profesional dan standar kinerja profesional. Standar
profesional di Indonesia tlah dijabarkna oleh PPNI (2009).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan unsur utama dari proses keperawatan
(Direja, 2011). Data-data tersebut di kelompokan menjadi faktor
predisposisi, presipitasi, penilaian, terhadap stresor, sumber koping, dan
kemampuan koping yang dimiliki klien. Data-data yang diperoleh selama
pengkajian juga dapat dikelompokan menjadi data subjektif dan data
objektif. Data subjektif adalah data yang disampaikan oleh klien maupun
keluarga klien melalui proses wawancara. Sedangkan data objektif adalah
data yang ditemukan secara nyata pada klien melalui observasi atau
pemeriksaan langsung oleh perawat (Keliat, Panjaitan & Helena, 2006).
Adapun isi dari pengkajian tersebut adalah :
a. Keluhan utama atau alasan masuk
Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang, atau di rawat di
rumah sakit, apakah sudah tau penyakit sebelumnya, apa yang sudah
dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah ini.
b. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadi harga diri rendah kronik adalah penolakan
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain,
ideal diri yang tidak realitas (Fitria, 2009)
c. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi harga diri kronik adalah hilangnya sebagian anggota
tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami
kegagalan, serta menurunnya produktifitas (Fitria, 2009)
d. Konsep diri
1) Gambaran diri : Presepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh
yang disukai, reaksi klien terhadap bagian tubuh yang tidak disukai.
2) Idel diri : Presepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau nilai personal
tertentu.
3) Harga diri : penilaian individu tentang nilai personal yang di peroleh
dengan menganalis sebagian seberapa perilaku dirinya dengan ideal
diri.
4) Identitas : Prinsip perorganisasi kepribadian yang bertanggung jawab
terhadap kesatuan, kesinambungan, kosentrasi, dan keunikan
individu.
5) Peran : serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan
sosial berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok
2. Diagnosa
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.
2. Isolasi social
3. Resikio Gangguan sensori presepsi : Halusinasi
4. Resiko perilaku kekerasan
(Yosep 2009)
3. Perencanaan Tindakan Keperawatan
Untuk mengatasi masalah Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Tindakan
keperawatan pada pasien :
a. Tujuan :
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
3) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
4) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
5) Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah
dilatih.
Tindakankeperawatan :
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif
yang masih dimilikinya , perawat dapat :
a. Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan
b. Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan
pasien penilaian yang negatif.
2) Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :
a. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat
ini
b.Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan
diri yang diungkapkan pasien
c. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
3) Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a. Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan
dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
b. Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara
mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan
kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat
dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari
pasien.
4) Melatih kemampuan yang dipilih pasien
Untuk tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan:
a. Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih
c. Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien
5) Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih
Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, saudara dapat melakukan
hal-hal berikut :
a. Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan
b. Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
c.Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap
kegiatan
d. Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah pelaksanaan kegiatan.
4. Implementasi
Pelaksanaan atau implementasi keperawatan merupakan tindakan dari rencana
keperawatan yang disusun sebelumnya berdasarkan prioritas yang telah dibuat
dimana tindakan yang diberikan mencangkup tindakan mandiri dan kolaboratif.
Pada situasi nyatanya sering implementasi jauh berbeda dengan rencana, hal ini
terjadi karena perawat belum terbiasa menggunakan rencana tertulis dalam
melaksanakan tindakan-tindakan keperawatan yang biasa adalah rencana tidak
tertulis yaitu apa yang dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal ini
sangat membahayakan klien dan perawat jika berakibat fatal dan tidak
direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana
perawatan masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai kondisi saat ini. Setelah
semua tidak ada hambatan maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan.
Pada saat akan dilaksanakan tindakan keperawatan maka kontrak dengan klien
dilaksanakan. Dokumentasi semua tindakan yang telah dilaksanakan beserta
respon klien (Keliat, 2002)
5.Evaluasi
Adapun hal – hal yang dievaluasikan pada klien dengan gangguan konsep diri:
harga diri rendah adalah :
a) Klien dapat melakukan komunikasi yang baik.
b) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
c) Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.
d) Klien dapat menyusun rencana cara – cara menyelesaikan masalah yang
dihadapi.
C. Strategi Pelaksanaan
1. Proses Keperawatan
a) Kondisi
Cantumkan data objektif dan data subjektif klien saat dikaji.
b) Diagnosos
Cantumkan tindakan keperawatan yang di angkat atau menjadi
prioritas, bila terjadi diagnosis lain yang dilakukan intervensi juga
maka cantumkan dua diagnosis.
c) TUK
Cantumkan tindakan keperawatan yang harus dilakukan berdasarkan
diagnosis keperawatan dengan bersumber pada rencana tindakan
keperawatan. Sebaiknya cantumkan SP berapa yang akan di lakukan.
d) Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan merupakan penjabaran atau tahapan dari TUK
yang dilakukan.
2. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
Secara umum berisi kalimat pertanyaan tanpa adanya kemungkinan
jawaban dari perawat.
a. Fase Orientasi
1) Salam Terapeutik
Memberi salam pembuka, menanyakan nama klien dan
panggilannya, memperkenalkan diri perawat dan panggilannya,
2) Evaluasi/ Validasi
Menanyakaln keadaan klien, aktivitas klien sebelumnya, atau
menanyakan hal lain dengan topik yang umum.
3) Kontrak
a) Topik
Memvalidasi topik berdasarkan kontrak yang telah disepakati.
b) Tempat
Memvalidasi topik berdasarkan kontrak yang telah disepakati.
c) Waktu
Memvalidasi topik berdasarkan kontrak yang telah
disepakati.
4) Fase Kerja
Berupa pertanyaan yang menjabarkan tindakan keperawatan
berdasarkan diagnosiskeperawatan.
5) Fase Terminasi
a) Evaliasi Subjektif
Berupa validasi perawat terhadap klien atas percakapan hari ini,
biasanya berisi pertanyaan apakah klien merasa senang atau tidak
b) Evaluasi Objektif
Berupa pertanyaan dari perawat mengenai tindakan yang telah
dilakukan, biasanya berisi pertanyaan yang berhubungan dengan
TUK/ SP.
c) Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut merupakan pertanyaan perawat untuk
mempertegas bahwa klien telah mencapai TUK/ SP yang telah
direncanakan atau berupa pertanyaan yang harus dijawab klien
keesokan harinya yang berkaitan dengan TUK/ SP hari ini.
d) Kontrak
1) Topik
Perawat bertanya kepada klien untuk meyepakati topik
pertemuan yang akan datang.
2) Tempat
Perawat bertanya kepada klien untuk menyepakati tempat
berbincang- bincang pada pertemuan yang akan datang.
3) Waktu
Perawat bertanya kepada klien untuk menyepakati waktu