• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - HUBUNGAN ANTARA BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI DENGAN VOLUME PENJUALAN PRODUK HANDICRAFT PADA PT SARINAH DI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - HUBUNGAN ANTARA BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI DENGAN VOLUME PENJUALAN PRODUK HANDICRAFT PADA PT SARINAH DI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat (sahih, benar,

valid) dan dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabel) tentang hubungan

biaya promosi dan biaya distribusi dengan volume penjualan.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada suatu perusahaan yaitu PT Sarinah

yang terletak di wilayah DKI Jakarta. Peneliti memilih melakukan

penelitian di perusahaan tersebut karena perusahaan memiliki data-data

yang peneliti butuhkan untuk penelitian dan dapat dijangkau oleh peneliti.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, terhitung dari bulan

Januari 2013 sampai bulan Juni 2013. Waktu ini dipilih karena dianggap

sebagai waktu yang paling efektif untuk melaksanakan penelitian. Karena

peneliti tidak lagi disibukan oleh jadwal perkuliahan.

(2)

C.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey dengan menggunakan data ekspos fakto dengan pendekatan yang

digunakan adalah pendekatan korelasional. Metode ini dipilih karena sesuai

dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yakni untuk memperoleh

informasi yang bersangkutan dengan status gejala pada saat penelitian

dilakukan. Untuk mengetahui hubungan antara biaya promosi dan biaya

distribusi dengan volume penjualan produk handicraft pada PT Sarinah

dengan menggunakan data yang telah ada pada tahun sebelumnya yaitu data

laporan keuangan.

D.

Populasi dan Sampling

Populasi menurut Sugiyono:

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya39.

Populasi adalah perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah DKI Jakarta,

sedangkan populasi terjangkaunya adalah PT Sarinah dengan data dari

beberapa bulan laporan keuangan.

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”40. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Data

diperoleh dari laporan keuangan PT Sarinah (Persero).

(3)

E.

Instrumen Penelitian

Penelitian ini meneliti dua variabel, yaitu biaya promosi sebagai variabel

independen satu (dengan simbol X1), biaya distribusi sebagai variabel

independen dua (dengan simbol X2) dan volume penjualan sebagai variabel

dependen (dengan simbol Y). Instrumen penelitian untuk mengukur kedua

variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Volume Penjualan

a. Definisi Konseptual

Volume penjualan yang dimaksud adalah jumlah barang yang terjual

dan dinyatakan dalam satuan nilai uang yang diterima dari hasil

kegiatan penjualan untuk suatu periode tertentu dari suatu perusahaan.

b. Definisi Operasional

Volume penjualan sebagai variabel terikat (Y) dalam penelitian ini,

memiliki faktor internal serta faktor eksternal sebagai indikator dan

bahan baku, kualitas produksi, harga jual, komisi/bonus, dan kegiatan

promosi, barang pengganti, pesaing baru, perubahan selera konsumen,

faktor kebijakan pemerintah, dan kondisi sosial politik sebagai sub

indikator. Volume penjualan merupakan data mengenai besarnya

(4)

2. Biaya Promosi

a. Definisi Konseptual

Biaya promosi yang dimaksud adalah jumlah pengorbanan yang terjadi

pada periode keuangan yang telah dikeluarkan perusahaan dalam

setiap bulan yang dinyatakan dalam bentuk rupiah.

b. Definisi Operasional

Biaya promosi sebagai variabel bebas satu (X1) dalam penelitian ini

memiliki indikator metode penetapan biaya promosi yaitu Metode

Sesuai Kemampuan (Affordable Method), Metode Persentase

Penjualan (Percentage of Sales Method), Metode Menyamai Pesaing

(Competitive Parity Method), Metode Tujuan dan Tugas (Objective

and Task Method).

3. Biaya Distribusi

a. Definisi Konseptual

Biaya distribusi yang dimaksud adalah biaya yang berhubungan

dengan semua kegiatan, mulai dari saat barang-barang telah

dibeli/diproduksi sampai barang-barang tiba di tempat pelanggan.

b. Definisi Operasional

Biaya distribusi sebagai variabel bebas dua (X2) dalam penelitian ini,

memiliki biaya transportasi, biaya pergudangan dan biaya administrasi

distribusi sebagai indikator, serta biaya gaji karyawan dan biaya upah

(5)

F.

Konstelasi Hubungan antara Variabel

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa:

1. Terdapat hubungan positif antara variabel X1 (Biaya Promosi) dengan

variabel Y (Volume Penjualan).

2. Terdapat hubungan positif antara variabel X2 (Biaya Distribusi)

dengan variabel Y (Volume Penjualan).

3. Terdapat hubungan positif antara variabel X1 (Biaya Promosi) dan

variabel X2 (Biaya Distribusi) dengan variabel Y (Volume Penjualan).

Maka konstelasi hubungan antara variabel X1, X2 dan variabel Y dapat

digambarkan sebagai berikut

X1

Y

X2

Keterangan:

Variabel Bebas 1 (X1) : Biaya Promosi

Variabel Bebas 2 (X2) : Biaya Distribusi

Variabel Terikat (Y) : Volume Penjualan

(6)

G.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi dan korelasi dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Persamaan Regresi Berganda: Ŷ = a + b1X1 + b2X2

Mencari persamaan regresi dengan rumus :

Ŷ = a + b1X1 + b2X241

Dari beberapa persamaan tersebut, nilai Koefisien Regresi untuk a, b1 dan

b2 dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

b1 = AB-CD b2 = DE-AC a = ∑y – b1∑x1 – b2∑x2

F F n42

Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan program SPSS

versi 16.0

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X

Sebelum data yang diperoleh dipakai dalam perhitungan, data

tersebut diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data tersebut

berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji Liliefors, pada taraf

signifikan (α) = 0,05.

      

41 Suharyadi & Purwanto S.K., Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 210

(7)

Dengan hipotesis statistik :

Ho : Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi normal

H1 : Galat Taksiran Regresi Y atas X tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian:

Jika Ltabel < Lhitung, maka terima Ho, berarti galat taksiran regresi Y atas

X berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas Regresi

Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah

persamaan regresi yang diperoleh merupakan bentuk linear atau tidak

linier.

Dengan hipotesis statistika:

Ho : Y = α + β1X1 + β2X2

Hi : Y ≠α + β1X1 + β2X2

Kriteria pengujian:

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel, maka persamaan regresi dinyatakan

linier.

Untuk mengetahui keberartian dan linearitas persamaan regresi di atas

digunakan tabel ANAVA pada tabel III.5 berikut ini:43

(8)

Tabel III.5

DAFTAR ANALISIS VARIANS

UNTUK UJI KEBERARTIAN DAN LINEARISTAS REGRESI

Sumber

Keterangan : *) Persamaan regresi berarti

(9)

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen44. Untuk

mendeteksinya dapat dilakukan dengan melihat nilai Toelrence dan

lawannya, VIF (Variance Inflation Factor) dari setiap variabel

independen yang digunakan dalam penelitian. Ketentuannya adalah

jika nilai Tolerance > 0,1 dan nilai Variance Inflation Fantor (VIF) <

10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi ini digunakan untuk mengetahui

apakah persamaan regresi yang diperoleh berarti atau tidak berarti,

dengan kriteria pengujian bahwa regresi sangat berarti apabila

Fhitung > Ftabel.

Dengan hipotesis statistik :

HO : β < 0

H1 : β > 0

Kriteria Pengujian :

Regresi dinyatakan positif signifikan jika Fhitung > Ftabel

      

(10)

b. Perhitungan Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel X1 dan

X2 terhadap variabel Y (besar kecilnya pengaruh antara ketiga

variabel), maka menghitung R dapat menggunakan rumus R

dengan rumus sebagai berikut:

R = √R2 45

Dimana:

R = Koefisien Korelasi

R2 = Koefisien Determinasi

c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)

Untuk mengetahui keberartian pengaruh antara kedua variabel

digunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:

thitung = R√n-2

√(1-R2)

Dimana:

thitung = Skor signifikan koefisien korelasi

R = Koefisien korelasi

Koefisien korelasi dinyatakan signifikan jika thitung > ttabel

      

(11)

Koefisien korelasi dilakukan pada taraf signifikan (α=0,05) dengan

derajat kebebasan (dk)=n-2.

d. Perhitungan Koefisien Determinasi

Selanjutnya dilakukan perhitungan koefisien determinasi (penentu)

yaitu untuk mengetahui persentase besarnya variasi variabel Y

ditentukan oleh variabel X1 dan X2 dengan menggunakan rumus

koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 = n (a∑Y + b1∑YX1 + b2∑YX2) – (∑Y)246

n ∑Y2 – (∑Y)2

      

Gambar

Tabel III.5

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

Selain itu para mahasiswa juga belajar untuk bekerja sama dengan segala pihak dalam pelaksanaan proyek secara nyata, khususnya dalam pemanfaatan bahan bekas

Sebagian besar 25 (80,6%) responden memiliki motivasi baik.Sebagian besar (54,8%) responden berpendapat bahwa penghargaan dalam kategori baik. Terdapat hubungan yang

Ke dua tabel diatas adalah salah satu contoh dari 1 dokumen yang menjadi kata kunci dari 25 dokumen yang di ambil dari 26 tugas paper mahasiswa, dengan demikian

Oksigenasi merupakan salah satu intervensi kolaboratif yang dilakukan oleh perawat sebagai bagian dari tim kesehatan dalam upaya menyelesaikan masalah pasien terutama yang

Acute Low-tone Sensorineural Hearing Loss (ALHL) merupakan ketulian mendadak sensorineural pada nada rendah dengan penyebab yang tidak diketahui secara jelas (idiopatik) dan

Aktiva adalah sebuah sumber daya yang akan memberi manfaat bagi perusahaan pada periode akuntansi kini dan masa mendatang sedangkan beban adalah pembelanjaan yang

Penggunaan DSSC berbasis sensitizer kompleks Ruthenium dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi, namun penggunaan kompleks Ruthenium ini memiliki keterbatasan dari segi