iii
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
________________________________________________________________
Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007
STUDI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE-METODE HEURISTIK SERTA
PERENCANAAN KEGIATAN UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI LINI PERAKITAN USULAN UNTUK PRODUK
SEPATU DI PT. MARINO PELITA INDONESIA
Priscilla Selly NIM: 0700691385
Abstrak
PT. Marino Pelita Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi sepatu militer. Lini perakitan di perusahaan mempunyai line efficiency yang kurang baik. Dalam Tugas Akhir ini dilakukan penyeimbangan lini perakitan (line balancing) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensinya.
Setelah masalah teridentifikasi lalu dilanjutkan dengan studi pustaka serta pengumpulan data yang diperlukan untuk selanjutnya diolah agar siap dipakai untuk perhitungan inti yaitu penggunaan metode heuristik untuk line balancing. Kemudian dilakukan analisa dan pembahasan. Terakhir adalah mengambil kesimpulan dan mengajukan saran.
Line balancing dilakukan untuk produk jenis PDL (Pakaian Dinas Lapangan) dan PDH (Pakaian Dinas Harian) dengan 5 metode yaitu Largest Candidate, Ranked Positional Weights (RPW), Kilbridge-Wester, Moodie-Young, Region Approach, lalu dipilih yang memberikan hasil terbaik. Setelah itu direncanakan pula kegiatan-kegiatan untuk mendukung implementasi lini perakitan usulan.
Hasil dari line balancing tersebut adalah berkurangnya jumlah Work Station (WS) dari semula 12 WS menjadi 7 WS. Untuk produk PDL, metode terpilih adalah RPW dan Region Approach, line efficiency meningkat dari 42.16 % menjadi 71.55 %. Sedangkan untuk produk PDH, metode terpilih adalah Region Approach, line efficiency meningkat dari 42.19 % menjadi 67.72 %.
Kata Kunci
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan bimbingan-Nya maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana pada fakultas Teknik jurusan Teknik Industri jenjang pendidikan Strata 1 di Universitas Bina Nusantara.
Diharapkan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pihak akademisi maupun pihak praktisi menyangkut keilmuan Teknik Industri secara umum.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Tugas Akhir ini dapat tersusun dengan baik, yaitu disampaikan kepada :
- Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara moril dan materiil.
- Bapak Prof. Dr. Gerardus Polla, M.App.Sc selaku Rektor Universitas Bina Nusantara.
- Bapak Iman H. Kartowisastro, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik.
- Bapak Ir. Gunawarman Hartono, M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Industri.
- Ibu Siti Nur F. A, ST., MT selaku Dosen Pembimbing.
- Bapak Soetrisno selaku Kepala Pabrik PT. Marino Pelita Indonesia dan pembimbing lapangan dalam masa observasi.
- Seluruh karyawan PT. Marino Pelita Indonesia yang telah memberikan masukan dan saran serta dukungan.
Meskipun Tugas Akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan tetapi semoga dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Jakarta, Juli 2007 Penyusun,
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LUAR i
JUDUL DALAM ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
PERNYATAAN DEWAN PENGUJI iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR DIAGRAM xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
1.3 Ruang Lingkup 5
1.4 Tujuan dan Manfaat 8
1.5 Gambaran Umum Perusahaan 10
BAB 2. LANDASAN TEORI 17
2.1 Pengantar 17
2.2 Waktu Baku 18
2.2.1 Penyesuaian 18
2.2.2 Kelonggaran 20
2.3 Line Balancing 21
2.3.1 Istilah-istilah Dalam Line Balancing 24
vi
2.3.2.1 Aturan Largest Candidate 28
2.3.2.2 Metode Ranked Positional Weights (RPW) atau Metode Helgesson - Birnie
29
2.3.2.3 Metode Kilbridge – Wester 30
2.3.2.4 Metode Moodie Young 32
2.3.2.5 Metode Region Appproach 33
BAB 3. METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 35
3.1 Diagram Alir 35
3.2 Langkah-langkah Pemecahan Masalah 36
BAB 4. PEMBAHASAN MASALAH DAN ANALISA 41
4.1 Pengumpulan Data 41
4.1.1 Data Komponen 41
4.1.2 Data Urutan Operasi Perakitan 42
4.1.3 Data Kapasitas Produksi Harian Untuk 1 Lini 44
4.2 Pengolahan Data 45
4.2.1 Assembly Chart Untuk Produk Sepatu 45 4.2.2 Penyeimbangan Lini Perakitan Untuk Produk Sepatu Jenis PDL
(Pakaian Dinas Lapangan)
47
4.2.2.1 Struktur Produk 47
4.2.2.2 Bill Of Material (BOM) 49
4.2.2.3 Evaluasi Kinerja Lini Perakitan 50 4.2.2.3.1 Perhitungan Penyesuaian Dengan Metode
Objektif
50
4.2.2.3.2 Perhitungan Kelonggaran 59 4.2.2.3.3 Perhitungan Waktu Baku 62
4.2.2.4 Precedence Diagram 64
4.2.2.5 Lini Perakitan Lama 66
vii
4.2.2.6.1 Aturan Largest Candidate 69 4.2.2.6.2 Metode Ranked Positional Weights (RPW)
atau Metode Helgesson - Birnie
72
4.2.2.6.3 Metode Kilbridge – Wester 75
4.2.2.6.4 Metode Moodie Young 79
4.2.2.6.5 Metode Region Appproach 83 4.2.2.7 Pemilihan Hasil Metode Line Balancing 87 4.2.3 Penyeimbangan Lini Perakitan Untuk Produk Sepatu Jenis
PDH (Pakaian Dinas Harian)
89
4.2.3.1 Struktur Produk 89
4.2.3.2 Bill Of Material (BOM) 91
4.2.3.3 Perhitungan Waktu Baku 92
4.2.3.4 Precedence Diagram 94
4.2.3.5 Lini Perakitan Lama 95
4.2.3.6 Line Balancing 98
4.2.3.6.1 Aturan Largest Candidate 98 4.2.3.6.2 Metode Ranked Positional Weights (RPW)
atau Metode Helgesson - Birnie
101
4.2.3.6.3 Metode Kilbridge – Wester 104
4.2.3.6.4 Metode Moodie Young 108
4.2.3.6.5 Metode Region Appproach 111 4.2.3.7 Pemilihan Hasil Metode Line Balancing 115
4.3 Analisa Hasil 119
4.3.1 Analisa Perbandingan Performance Lini Perakitan Lama dan Usulan
119
4.3.2 Perencanaan Kegiatan Untuk Mendukung Implementasi Lini Perakitan Usulan
viii
4.3.2.1 Perencanaan Worker Assignment Untuk Lini Perakitan Usulan
126
4.3.2.2 Perencanaan Pengerjaan Operasi Perakitan Untuk Lini Usulan
131
4.3.2.3 Perencanaan Tata Letak Lantai Produksi Untuk Lini Perakitan Usulan
138
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 143
5.1 Kesimpulan 143
5.2 Saran 144
DAFTAR PUSTAKA 146
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 147
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perincian Jumlah Produksi Untuk Masing-masing Ukuran Sepatu Selama Periode Produksi 2006
7
Tabel 1.2 Perbedaan Sepatu Jenis PDL (Pakaian Dinas Lapangan) dan PDH (Pakaian Dinas Harian)
14
Tabel 4.1 Komponen Penyusun Sebuah Sepatu 41
Tabel 4.2 Urutan Operasi Perakitan Sebuah Sepatu 43 Tabel 4.3 Bill Of Material (BOM) Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas
Lapangan)
49
Tabel 4.4 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 1-6, 9-16
51
Tabel 4.5 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 7, 18-20
52
Tabel 4.6 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 8 53 Tabel 4.7 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 17 53 Tabel 4.8 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 21 54 Tabel 4.9 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 22 55
Tabel 4.10 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 24 56 Tabel 4.11 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 25 57
Tabel 4.12 Perhitungan Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Task 26 57 Tabel 4.13 Faktor Penyesuaian dengan Metode Objektif untuk Seluruh Task 58 Tabel 4.14 Perhitungan Kelonggaran Berdasarkan Faktor-faktor yang
Berpengaruh
60
Tabel 4.15 Perhitungan Waktu Baku Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
x
Tabel 4.16 Lini Perakitan Lama untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
67
Tabel 4.17 Pengurutan Waktu Operasi (Ti) Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
70
Tabel 4.18 Line Balancing Dengan Aturan Largest Candidate Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
71
Tabel 4.19 Pengurutan Bobot Posisi Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
73
Tabel 4.20 Line Balancing Dengan Metode Ranked Positional Weights
Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
74
Tabel 4.21 Pengelompokan Task Berdasarkan Kolom Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
77
Tabel 4.22 Line Balancing Dengan Metode Kilbridge – Wester Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
78
Tabel 4.23 Matriks Kegiatan Pendahulu dan Pengikut Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
80
Tabel 4.24 Line Balancing Dengan Metode Moodie – Young Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
81
Tabel 4.25 Pengelompokan Task Berdasarkan Region Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
84
Tabel 4.26 Line Balancing Dengan Metode Region Approach Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
85
Tabel 4.27 Ringkasan Hasil Metode Line Balancing Untuk Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
87
Tabel 4.28 Ringkasan Hasil Alokasi Task Untuk Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
88
Tabel 4.29 Bill Of Material (BOM) Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
xi
Tabel 4.30 Perhitungan Waktu Baku Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
93
Tabel 4.31 Lini Perakitan Lama Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
96
Tabel 4.32 Pengurutan Waktu Operasi (Ti) Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
99
Tabel 4.33 Line Balancing Dengan Aturan Largest Candidate Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
100
Tabel 4.34 Pengurutan Bobot Posisi untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
102
Tabel 4.35 Line Balancing Dengan Metode Ranked Positional Weights
Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
103
Tabel 4.36 Pengelompokan Task Berdasarkan Kolom Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
105
Tabel 4.37 Line Balancing Dengan Metode Kilbridge – Wester Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
106
Tabel 4.38 Matriks Kegiatan Pendahulu dan Pengikut Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
108
Tabel 4.39 Line Balancing Dengan Metode Moodie – Young Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
110
Tabel 4.40 Pengelompokan Task Berdasarkan Region Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
113
Tabel 4.41 Line Balancing Dengan Metode Region Approach Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
114
Tabel 4.42 Ringkasan Hasil Metode Line Balancing Untuk Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
116
Tabel 4.43 Ringkasan Hasil Alokasi Task Untuk Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
xii
Tabel 4.44 Performance Lini Perakitan Lama dan Usulan 120 Tabel 4.45 Worker Assignment Pada Lini Perakitan Lama 127 Tabel 4.46 Perencanaan Worker Assignment Untuk Lini Perakitan Usulan 127 Tabel 4.47 Perencanaan Pelaksanaan Perpindahan Material (Material
Handling) Untuk Lini Perakitan Usulan
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Marino Pelita Indonesia 9 Gambar 2.1 Elemen-elemen Utama Permasalahan Keseimbangan Lintasan 21
Gambar 4.1 Assembly Chart Sebuah Sepatu 46
Gambar 4.2 Struktur Produk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan) 48 Gambar 4.3 Struktur Produk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian) 90 Gambar 4.4 Susunan Work Station Pada Lini Perakitan Lama 119 Gambar 4.5 Susunan Work Station Pada Lini Perakitan Usulan Untuk Sebuah
Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
119
Gambar 4.6 Susunan Work Station Pada Lini Perakitan Usulan Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
120
Gambar 4.7 Tata Letak Lantai Produksi Pada Lini Perakitan Lama 139 Gambar 4.8 Perencanaan Tata Letak Lantai Produksi Untuk Lini Perakitan
Usulan
xiv
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 3.1 Diagram Alir Metodologi Pemecahan Masalah 35 Diagram 4.1 Precedence Diagram Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian
Dinas Lapangan)
65
Diagram 4.2 Pembagian Task ke Dalam Kolom Menurut Metode Kilbridge – Wester Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas
Lapangan)
76
Diagram 4.3 Pembagian Task ke Dalam Region Menurut Metode Region Approach Untuk Sebuah Sepatu PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
84
Diagram 4.4 Precedence Diagram Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
95
Diagram 4.5 Pembagian Task ke Dalam Kolom Menurut Metode Kilbridge – Wester Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
105
Diagram 4.6 Pembagian Task ke Dalam Region Menurut Metode Region Approach Untuk Sebuah Sepatu PDH (Pakaian Dinas Harian)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Operation Process Chart (OPC) Sebuah SepatuPDL (Pakaian Dinas Lapangan)
149
Lampiran 2 Operation Process Chart (OPC) Sebuah SepatuPDH (Pakaian Dinas Harian)
150
Lampiran 3 Tabel Penyesuaian Metode Objektif 151
Lampiran 4 Tabel Kelonggaran 152
Lampiran 5 Kartu Mata Kuliah 155