• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015-2019"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

5.1. Rencana Tata Ruang Wilayah

Berdasarkan Perda No.22 Tahun 2012 Tanggal 27 Desember 2012

tentang Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Ogan Komering

Ulu. Penetapan peran fungsi kota dengan tujuan mengarahkan kegiatan-kegiatan

utama dan penunjang di kota tersebut. Penentuan peran dan fungsi kota dapat

ditentukan berdasarkan kebijaksanaan regional serta mekanisme perkembangan

yang ada saat ini.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan

ruang wilayah kabupaten ya ng ingin dicapai pada masa yang akan datang.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi :

sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang

wilayah kabupaten;

memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten; dan;

sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang

wilayah kabupaten.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan :

visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten;

karakteristik wilayah kabupaten;

isu strategis; dan

kondisi objektif yang diinginkan.

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:

BAB V

(2)

jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan

tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang

No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan ruang adalah :

Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupann ya dengan

terlindungi dari berbagai ancaman

Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk

mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia

dalam suasana yang tenang dan damai

Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga

mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat

sekaligus meningkatkan daya saing.

Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat

ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan g enerasi saat ini, namun juga

generasi yang akan datang.

Rencana pengembangan peran dan fungsi Kota Baturaja :

Mengembangkan Baturaja Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) 1.

sesuai kebijaksanaan spatial Pulau Sumatera dan Provinsi Sumatera Selatan.

Mengembangkan Kota Baturaja sebagai Pusat Utama di Kabupaten Ogan 2.

Komering Ulu, sesuai dengan Kebijaksanaan RTRW Kabupaten Ogan

Komering Ulu dan perkembangan eksisting.

Mengembangkan Kota Baturaja sebagai kawasan perkotaan yang dapat 3.

melayani kebutuhan masyarakatnya.

Dari Rencana kemudian dijabarkan dalam penetapan peran fungsi Kota Baturaja

yang akan dituju yaitu :

Fungsi Regional :

Sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). 1.

(3)

Sebagai Pusat Pelayanan Pemerintahan Kabupaten 3.

Sebagai Pusat Pelayanan Perdagangan dan Jasa serta Industri 4.

Sebagai Pusat Pelayanan pendidikan dan kesehatan 5.

Sebagai Pusat Pelayanan Transportasi. 6.

Fungsi Lokal

Sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi 1.

Sebagai pusat pelayanan transportasi 2.

sebagai pusat pelayanan perdagangan dan jasa 3.

sebagai pusat pelayanan transportasi 4.

sebagai pusat pelayanan pemerintahan 5.

Sebagian dari Kota Baturaja masih daerah non perkotaan.

Pengelolaannya ternyata wilayah dalam Kota Baturaja tersebut di

(4)

otonomitas dalam pengelolaan wilayahnya. Adapun pihak-pihak yang di maksud

adalah kawasan tambang PT. Semen Baturaja serta Pusdiklat ABRI dan Objek

Militer Baturaja (OMIBA).

Maka sebenarnya ad a beberapa bagian wilayah Kota Baturaja yang

sudah jelas dan pasti jenis peruntukkannya, yakni sesuai dengan jenis kegiatan

yang menjadi objek dari masing-masing pihak tersebut. Di luar wilayah yang telah

diperuntukkan tersebut adalah berupa wilayah perkotaan Kota Baturaja dan areal

perkebunan rakyat maupun milik desa.

Berdasarkan bentuk pengelolaannya ternyata bagian-bagian wilayah

dalam Kota Baturaja terlihat adanya keseragaman jenis kegiatan dalam

masing-masing bagian wilayah tersebut dan membentuk sua tu wilayah (region) tertentu dan berbeda antara yang satu dengan yang lain. Melihat adanya karakteristik

tersebut, maka unit-unit wilayah yang seragam atau region tersebut memenuhi

kriteria dan batasan-batasan yang dinamakan dengan Bagian Wilayah Kota

(BWK).

Dengan dasar Rencana struktur pengembangan kota, maka

selanjutnya dirumuskan alternatif perwilayahan kota yang terdiri dari pusat kota

dan bagian wilayah kota, dalam hal ini langsung pada batasan kecamatan yang

ada. Dimana fungsi Kota Baturaja tersebut sebagai berikut :

BWK A, sebagai Kawasan Pusat Kota, perdagangan dan jasa pelayanan 1.

regional

BWK B, sebagai Kawasan Industri, Konservasi, Perdagangan dan Jasa, 2.

Pergudangan dan Transportasi.

BWK C, sebagai Kawasan Fungsi Pelayanan Sosial, Peradagangan dan 3.

Jasa regional

BWK D, sebagai Kawasan Perkantoran Regional, Perdagangan dan Jasa 4.

penunjang kegiatan perkantoran pemerintahan kabupaten.

BWK E, Sebagai Kawasan Perumahan dan Pelayanan Sosial 5.

BWK F, sebagai Kawasan Fungsi Khusus (OMIBA; Obyek Militer

6.

(5)

BWK G, sebagai Kawasan Perumahan, Budidaya Sarang Burung Walet 7.

dan Perkebunan Rakyat.

Dalam penerapan wilayah tersebut sangat diperlukan pertimbangan

potensi kota dari berbagai kemungkinan perkembangan masing-masing bagian

wilayah tersebut. Demik ian pula halnya dengan penerapan fungsi dari

masing-masing wilayah tersebut erat kaitannya dengan fungsi eksternal dan internal kota.

Dengan demikian dalam pengembangannya tetap berpedoman pada fungsi

perkembangan kota secara keseluruhan.

Selain itu pem bagian wilayah kota tetap memperhatikan berbagai

faktor pengaruhnya antara lain berupa :

Fungsi jaringan jalan yang mendukung bagian-bagian wilayah kotanya. a.

Dominasi kegiatan yang telah ada. b.

Hubungan fungsional antar kegiatan yang ada. c.

Kecenderungan perkem bangan fungsi bagian wilayah kota terhadap d.

perkembangan kota secara keseluruhan.

Untuk mendukung penerapan fungsi perwilayahan kota tersebut, perlu

adanya rencana dalam penggunaan tanah, arah perkembangan fisik kota,

sistem transportasi dan penataan distribusi pelayanan berupa :

Penataan kembali pusat kegiatan permukiman/perumahan yang ada dan 1.

berorientasi pada kegiatan perekonomian seperti perindustrian,

perdagangan dan jasa dengan meningkatkan fungsi ruas jalan arteri

maupun kolektor primer untuk mendukung fungsi kegiatan permukiman.

Penataan kembali distribusi pelayanan sesuai dengan kebutuhan bagi 2.

wilayah setempat.

Membatasi pengembangan kota sepanjang daerah aliran sungai (DAS) 3.

dan kawasan resapan air.

Pengembangan kawasan permukiman pada lahan – lah an yang tingkat 4.

kepadatan rendah serta kesesuaian lahan yang baik. Hal ini dilakukan

(6)

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Rencana struktur ruang bagian

wilayah kota dan sub bagian wilayah kota dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

Rencana Pengembangan Sistem Bagian Wilayah Kota dan Sub Bagian Wilayah

(RBWK dan SUB RBWK)

Kawasan Perkotaan Kota Baturaja Hingga Tahun 2008- 2028

No Bagian Jawa, Kel. Tanjung Agung, Kel. Saung Naga, dan sebagian

282,38 Kawasan Industr i dan Kawasan Konservasi/Buffer Zone/Hutan Kota

BWK B 2 Desa Sukajadi, sebagian Kel. Air Gading, Desa Tanjung

BWK C 2 Kel. Sukaraya, Desa Tanjung Kemala, Kel. Air Paoh, Kel

BWK D 2 Kel. Sepancar Lawang Kulon,

Kel. Kemelak Bindung Langit.

(7)

mendukung Kawasan Perkantoran Pemerintahan Kabupaten

5. BWK E BWK E 1 Kel. Kemelak Bindung Langit, Kelurahan Baturaja Permai, Sebagian Kel. Sepancar

Bindung Langit

458.91 Perumahan dan Kawasan Konservasi/Buffer Zone

BWK E 2 Kel. Sekarjaya, Kel. Air Paoh

dan Kel. Baturaja Permai

324,45 Perumahan, Lapangan Olah Raga dan Rekreasi, Pelayanan Sosial

6. BWK F BWK F OMIBA 453.60 Obyek Meliter Baturaja (OMIBA)

7. BWK G BWK G 1 Kel. Batu Putih dan sebagian

wilayah Desa Laya

986.78 Perumahan, Pengembangan Budidaya Sarang Burung Walet dan Perkebunan

BWK G 2 Kel. Tanjung Agung, Kel. Batu Kuning, Desa Pusar dan

RPJMD adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ogan

Komering Ulu yang merupakan Penjabaran Visi, Misi dan Program upati yang

penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten dan memperhatikan

RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi.

RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu memuat arah kebijakan keuangan

daerah, kebiijakan umum, dan program satuan kerja perangkat daerah, linmas

satuang kerja perangkat daerah dan program kewilayahan disertai dengan

rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang

bersifat indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan

Komering Ulu sudah tertuang dan disah kan dalam bentuk Peraturan Daerah

Kabupaten Ogan Komering U lu Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

(8)

Rencana Induk system PAM (RISPAM) 5.3

Strategi Sanitasi Kota 5.4

5.5 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Kondisi rumah tangga miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu

terkonsentrasi p ada Kecamatan Baturaja Timur yang berjumlah 8449 rumah

tangga miskin dengan mendiami kawasan yang luasnya 148,87 Km persegi.

Dengan lingkungan jalan tanah setapak yang menghubungkan antar desa

dengan desa yanng lain. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(9)

Kebutuhan untuk pengemban gan pemukiman terutama dipedesaan

antara lain :

1. membentuk desa mandiri terpadu baik sarana maupun prasarana

insfrastruktur perdesaan tersebut .

2. meningkatan sarana transportasi berupa jalan penghubung antar desa

maupun kecamatan.

5.6 Startegi Pengembangan dan Permukiman Infrastruktur Perkotaan

Sistem pengembangan lingkungan perumahan di Kota Baturaja

dipengaruhi oleh arah kecenderungan perkembangan ruang fisik serta

konsentrasi penduduk yang ada jumlah serta jenis fasilitas yang melayani

lingkungan tersebut. Jenjang atau hirarki yang paling tinggi dimulai dari

lingkungan yang diikat dengan fasilitas skala pelayanan kota (sebagai pusat

pelayanan). Jenjang yang di bawahnya adalah Bagian Wilayah Kota (BWK)

dengan kelengkapan fasilitas sebatas Bagian Wilayah Kota. Selanjutnya di

bawah jenjang BWK adalah unit lingkungan yang dilengkapi berbagai jenis

fasilitas skala unit lingkungan atau masing-masing unit lingkungan diikat oleh

fasilitas lingkungan/ruang terbuka untuk kebutuhan sehari-hari dan skala

pelayanannya berjenjang menurut hirarki permukimannya.

Kecenderungan perkembangan kawasan perumahan/permukiman di

Kota Baturaja berorientasi ke arah utara Pusat Kota Baturaja. Arah

kecenderungan perkembangan ruang terbangun Kota Baturaja tersebut

didasarkan atas pertimbangan hasil Rencana fisik dasar serta

kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diturunkan dari hasil rencana sebelumnya.

Berdasarkan hasil analisa, pengembangan perumahan mengacu pada

pembagian struktur wilayah kota dimana pada wilayah Kota Ba turaja dibagi

menjadi 7 bagian yaitu BWK A, BWK B, BWK C, BWK D, BWK E, BWK F dan

BWK G. Pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2028, arah penyebaran

perumahan diharapkan pada wilayah BWK C, D, E dan G dimana kawasan

(10)

Mengenai rencana pengembangan lahan perumahan pada tahun

(11)

Rencana Pengembangan Perumahan di Tiap BWK Kawasan Perkotaan Kota Baturaja

Tahun 2008-2028

No Bagian Wilayah Kota Luas (M)

JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS

A BWK A

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440

3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680

Jumlah 4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320

B BWK B

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220

3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840

Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660

C BWK C

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 3,773 943,290 3,962 990,510 3,996 999030 4,137 1034130 4,615 1153800

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,887 660,303 1,981 693,357 1,998 699321 2,068 723891 2,308 807660

3 Rumah Tipe Besar 600.00 629 377,316 660 396,204 666 399612 689 413652 769 461520 1

Jumlah 6,289 1,980,909 6,603 2,080,071 6,660 2,097,963 6,894 2,171,673 7,692 2,422,980 1

BWK D 0

Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220

3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840

Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660

E BWK E

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440

3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680

Jumlah 4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320

F BWK F G BWK G

1 Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600

2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 2028

JUMLAH UNIT DAN LUAS (M2)

(12)

Kondisi permukiman saat ini adalah penataan kawasan perumahan

pegawai negeri sipil pada kawasan pusat pemerintahan sebagaimana tabel

berikut ini.

Tabel. 5.4

Data Kawasan Perumahan PNS/TNI/Polri (RSH)

NO. NAMA

PERUMAHAN

LOKASI

KELURAHAN/DESA/KE

CAMATAN

LUAS KAWASAN

(HA)

JUMLAH UNIT

TERBANGUN

JUMLAH

UNIT

TERHUNI

INFRASTRUK

TUR YANG

DIBUTUHKAN

1 2 3 4 5 6 7

1. Perumahan

PNS/RSH

*) *) *) *) *)

Secara umum penyebaran penduduk tidak merata, jumlah penduduk

terbesar pada Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 93. 652 orang yang luasnya

(13)

Tabel 5.5

Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci

per Kecamatan Tahun 2009

Prasarana dan sarana dasar permukiman yang telah dilaksanakan saat

ini telah dila ksanakan di 16 desa sampai dengan tahun 2008, hal ini

sebagaimana terurai pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.6

Pengembangan Sarana dan Prasarana

No. Pengembangan Pemukiman Lokasi Bentuk Dukungan

Kegiatan

Tahun

Pelaksanaan

1. Pengembangan Insfrastruktur

Pedesaan (BPIP) 16 Desa

APBN

Dan Dana

pendamping APBD

(14)

Bentuk Kegiatan BPIP pendanaanya dari anggaran APBN dan APBD

sedangka pengembangan pemukiman juga ada yang dilaksanakan oleh pihak

swasta misalnya perumnas beserta fasilitasnya yang berada di Ibu Kota

Kabupaten Ogan Komering Ulu beralokasi di Kota Baturaja.

Untuk Pengembangan Infrastruktur Pedesaan dilaksanakan oleh

Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering

Ulu.

Sasaran Pengembangan Pemukiman diutamakan pada desa tertinggal

baik untuk perbaikan sarana prasarana pedesaan itu sendiri terutama

kelancaran transportasi pedesaan misalnya meningkatkan jalan penghubung

antara dusun, desa dan ibu kota kecamatan.

Permasalahan yang muncul saat ini untuk peba ngunan pemukiman di

Kabupaten Ogan Komering Ulu antara lain;

Wilayah yang sangat luas.

1.

Kesadaran Dari Masyarakat masih sangat kurang.

2.

Pendanaan belum memadai

3.

Jumlah kepadatan penduduk kawasan perkotaan Kota Baturaja tahun

2009 sebesar 99,21 jiwa/k m persegi dengan perkiraan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 3,11 %. Apabila di rinci tiap desa/kelurahan maka kawasan

yang padat penduduknya adalah Kelurahan Sukaraya 29 jiwa/Ha, Kelurahan

Baturaja Lama 29 Jiwa/Ha, Kelurahan Kemala Raja 25 Jiwa/Ha dan De sa Air

Paoh 22 jiwa/Ha di wilayah Kecamatan Baturaja Timur. Sedangkan di wilayah

Kecamatan Baturaja Barat meliputi kelurahan Tanjung Agung 13 jiwa/Ha,

Kelurahan Talang Jawa 11 jiwa/Ha dan Saung Naga 12 jiwa Ha.

Dari kedua wilayah kecamatan tersebut di a tas, kawasan dengan

kepadatan tinggi tersebut merupakan kawasan pusat kota. Walaupun belum

(15)

kawasan pusat kota dan sekitar jaringan jalan arteri dan jalan lingkar serta

bantaran sungai Ogan sebagai sungai terbesar yang membelah Kota Baturaja ini.

Gejala ini akan membawa permasalahan sosial dan lingkungan bila tidak segera

diantisipasi dengan kebijaksanaan pengaturan kepadatan penduduk. Angka

kepadatan penduduk baik pada tahun sek arang maupun akan datang akan

semakin meningkat dan akan cenderung meningkat.

Untuk mengendalikan kepadatan penduduk kawasan perkotaan

Baturaja, diambil kebijaksanaan untuk menerapkan standar maksimum

kepadatan penduduk sesuai dengan kondisi dan karakteristik kawasan perkotaan

Baturaja, dengan pengendalian sebagai berikut :

Pengaturan kepadatan penduduk di kawasan pusat kota (BWK A) dimana 1.

kawasan ini dikatagorikan kepadatan tinggi, sehingga intensitas

penggunaan lahan untuk permukiman d ibatasi pengembangannya baik

horizontal maupun vertikal.

Kawasan tengah kota yang berbatasan dengan pusat kota (BWK B dan 2.

BWK C) diarahkan sebagai kawasan dengan kepadatan sedang.

(16)

kepadatan penduduk sedang dan rendah. Kawasan ini dimasa yang akan

datang diarahkan bagi pengembangan kawasan pemukiman/perumahan,

sebagai konsekuensi mengurangi kepadatan permkiman di kawasan

pusat kota.

Kawasan-kawasan preservasi atau daerah konservasi tidak mutlak diatur 4.

kepadatannya maksimal 25 jiwa/Ha. Semakin tinggi tingkat konservasi

kawasan kepadatannya diatur semakin rendah sehingga kegiatan

penduduk di atasnya tidak sampai mengganggu fungsi lindun g atau

kawasan rawan bencana.

Dengan pengaturan kepadatan penduduk secara struktural dan

hirarkhis tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan kawasan

perkotaan dan dapat memperjelas struktur dan hirarki kawasan perkotaan.

Proyeksi penduduk tiap bagian wilayah kotanya, maka di kawasan ini

Bagian Wilayah Kota A merupakan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi

mencapai 214 Jiwa/Ha dan 121 jiwa/Ha yaitu meliputi kawasan pusat kota dan

merupakan Sub BWK A 1 dan Sub BWK A2, lihat Tabel 5.7.

Tabel 5.7

`Proyeksi Penduduk Tiap BWK Kawasan Pekotaan Kota Baturaja

Tahun 2008-2028

NOBAGIAN WIL SUB B LUAS

JUML JIWA JUML JIWA JUML JIWA JUML JIWA JUML JIWA

1 BWK A 1 149.5 26,20 175.2 27,66 185 29,12 195 30,58 205 32,05 214

A 2 296.6 29,34 99 30,98 104 32,62 110 34,25 115 35,89 121

2 BWK B 1 282.3 2,09 7 2,21 8 2,33 8 2,44 9 2,56 9

B 2 382.6 8,38 22 8,85 23 9,32 24 9,78 26 10,25 27

3 BWK C 1 413.6 10,48 25 11,06 27 11,65 28 12,23 30 12,82 31

C 2 543.6 8,38 15 8,85 16 9,32 17 9,78 18 10,25 19

4 BWK D 1 461.7 2,09 5 2,21 5 2,33 5 2,44 5 2,56 6

D 2 2,789 3,14 1 3,32 1 3,49 1 3,67 1 3,84 1

5 BWK E 1 458.9 3,14 7 3,32 7 3,49 8 3,67 8 3,84 8

E 2 324.3 2,09 6 2,21 7 2,33 7 2,44 8 2,56 8

6 BWK - 453.6 - - -

-7 BWK G 1 986.7 4,19 4 4,42 4 4,66 5 4,89 5 5,12 5

2023 2028

PROYEKSI JUMLAH D

(17)

Perkembangan kegiatan perkotaan berbanding lurus dengan

perkembangan penduduk karena setiap perkembangan penduduk akan diikuti

perkembangan kegiatan sosi al-ekonomi. Perkembangan kegiatan akan

memerlukan ruang yang semakin besar di masa yang akan datang, demikian

pula pertambahan penduduk itu sendiri memerlukan pertambahan jumlah

fasilitas pelayanan yang juga konsekuensinya pada pertambahan kebutuhan

ruang. Di samping besaran jumlah dan luas berbagai fasilitas perkotaan

ditentukan oleh jumlah penduduk pendukungnya / yang dilayani. Jadi perkiraan

kebutuhan ruang bagi berbagai fasilitas perkotaan akan didasari oleh prediksi

jumlah penduduk yang akan berada di wilayah perencanaan.

Berdasarkan Rencana pertumbuhan penduduk tersebut di atas, jumlah

penduduk kawasan perkotaan pada tahun 2008 berjumlah 104.811 jiwa dan

perkembangan hingga tahun 2028 akan mencapai 128.200 jiwa, berarti hingga

kurun waktu tersebut jumlah penduduk kawasan perencanaan bertambah 23.389

jiwa. Berdasarkan Rencana tersebut di atas, dengan mempertimbangkan

berbagai Rencana pengembangan kota di masa datang sesuai Rencana

pengembangan fungsi BWK, maka alokasi penduduk setiap BWK hingga Tah un

(18)

Tabel 5.8

Rencana Distribusi Penduduk Kawasan Perkotaan Kota Baturaja

Arahan program pembangunan sektor/parasarana dan sarana perkotaan

Penataan lingkungan kawasan perk antoran pemerintah kabupaten,

pembangunan dan relokasi/rehabilitasi kantor-kantor lama, penataan

ruang hijau kawasan perkantoran.

Pembangunan fasilitas pendidikan dasar (STK dan SD) serta peningkatan

prasarana dan sarana pendidikan menengah hingga pergurua n tinggi,

peningkatan mutu pendidikan dasar hingga perguruang tinggi.

Pengembangan fasilitas kesehatan dan penambahan fasilitas kesehatan.

Pembangunan fasilitas peribadatan dan peningkatan pelayanan

Pembangunan dan habiltasi pasar, pertokoan dan pergudangan.. NOBAGIAN WILAYAH KOTA (BWK)LUAS

(HA) JUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HAJUMLAH JIWA/HA

(19)

Meneruskan pembangunan stadion olah raga, pembangunan fasilitas olah

raga, pengembangan taman-taman kota, penataan sempadan sungai,

penataan jalur hijau jalan, penataan buffer zone/hutan kota dan tempat

pemakaman umum.

Pembangunan jaringan listrik dan peningkatan pelayanan

Penataan tower telekomunikasi menjadi sistem terpadu, pengembangan

jaringan telepon dan peningkatan pelayanan.

Pembangunan jaringan air bersih dan peningkatan pelayanan

Pengembangan sistem saluran drainase primer, sekunder dan tersier

Pengadaan tempat pembuangan sementara, angkutan sampah dan

pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA)

Pembangunan jalan lingkar, jalan lokal, pelebaran jaringan jalan sesuai

fungsinya (arteri primer, kolektor dan lokal) dan pengembangan fly over. Pengaturan manajemen lalu-lintas dan rambu-rambu lalu-lintas.

Peningkatan kapasitas pelayanan stasiun kereta api, Terminal dan sub

terminal.

Arahan program penataan dan pejabaran rencana pemanfaatan ruang kota

Penjabaran rencana detail menjadi rencana tek nis pada tiap bagian

wilayah kota (RBWK) kedalam rencana teknis (RTK) dan rencana tata

letak bangunan dan lingkungan (RTBL) untuk tiap-tiap sub bagian

wilayah kota ataupun kawasan khusus.

Program pengendalian pemanfaatan ruang

Legalitas rencana detail tata ruang kota

Penyusunan Zoning Regulation / pengaturan pemanfaatan ruang

Program peningkatan kapasitas pemangku kepentingan Pemanfaaan Ruang

Kota

Pendidikan dan Training tata ruang/perkotaan pada instansi

(20)

Kawasan Yang Perlu di Stabilkan

Kawasan-kawasan yang perlu distabilkan adalah kawasan-kawasan

sepanjang Sungai Ogan dan sebagian Sungai Lengkayap. Kawasan ini perlu

distabilkan untuk mengamankan air maupun aliran sungai-sungai dari perusakan

dan pencemaran berbagai kegiatan kota

Pentingnya pengamanan aliran sungai ini berkaitan dengan usaha

untuk mengembangkan aspek estetika Kota Baturaja yang bertumpu pada

keindahan visualisasi sungai tersebut. Di samping itu sungai tersebut

merupakan sumber air baku bagi PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih

penduduk kota. Pada kawasan sempadan sungai ini dikembangkan ruang

terbuka hijau berupa taman-taman pasif pendukung keindahan kota.

Kawasan Yang di Pacu Pertumbuhannya

Kawasan-kawasan yang perlu dipacu pertumbuhannya adalah

kawasan-kawasan yang relatif kepadatan penduduknya rendah dan tersedia

lahan sesuai untuk pengembangan perumahan. Kawasan-kawasan tersebut

termasuk dalam BWK C, BWK D, BWK E dan BWK G.

Rencana pola ruang hingga tahun 2028 di kawasan perkotaan Kota

(21)

Tabel 5.9.

Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan Kota Baturaja

NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HA) % LUAS (HA) %

I KAWASAN BUDIDAYA

1 Perumahan dan Pekarangan 1,952.63 22.29 2,175.63 24.84 223.00 2 Industri 160.40 1.83 160.40 1.83 -3 Perdagangan dan Jasa 176.33 2.01 43.52 0.50 (132.81) 4 Pendidikan 42.17 0.48 45.66 0.52 3.49 5 Perkantoran 107.20 1.22 15.00 0.17 (92.20) 6 Stasiun Kereta Api 19.14 0.22 19.14 0.22 -7 Stadion Olah Raga 14.60 0.17 15.00 0.17 0.40

8 Kesehatan 88.40 1.01 11.22 0.13 (77.18) 9 Peribadatan 95.50 1.09 7.84 0.09 (87.66) 10 Obyek Meliter 453.60 5.18 453.60 5.18 -11 Taman Lingkungan /Taman Bermain/Olah Raga 0.68 0.01 73.82 0.84 73.14 12 Komplek Olah Raga 1.50 0.02 7.00 0.08 5.50 13 Persawahan 19.64 0.22 19.68 0.22 0.04 14 Kebun Rakyat 3,886.24 44.36 3,610.22 41.21 (276.02)

Jumlah 7,018.03 80.11 6,657.73 76.00 II KAWASAN LINDUNG

1 Kawasan Perlindungan Setempat

a. Sempadan Sungai 545.00 6.22 830.00 9.47 285.00 b. Kawasan Konservasi/Hutan Kota 1,197.24 13.67 1,200.24 13.70 3.00 2 Lahan Cadangan /Hutan - 72.30 0.83 72.30

Jumlah 1,742.24 19.89 2,102.54 24.00

JUMLAH TOTAL 8,760.27 100.00 8,760.27 100.00 Sumber : Hasil Analisis

(Ha)

TAHUN 2007 TAHUN 2028 PERGESERAN RUANG

Gambar

Gambar : 5.1. Bagian Wilayah Kota
Tabel 5.1Rencana Pengembangan Sistem Bagian Wilayah Kota dan Sub Bagian Wilayah
Tabel 5.2Data Rumah Tangga Miskin
Tabel 5.3Rencana Pengembangan Perumahan di Tiap BWK Kawasan Perkotaan Kota Baturaja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi investor yang menambahkan modalnya pasti mengharapkan return atau pengembalian dalam bentuk keuntungan. Investor perlu mempergunakan berbagai pertimbangan untuk

Jalur rencana merupakan jalur lalu lintas dari suatu ruas jalan raya yang terdiri dari suatu jalur atau lebih.. Daya dukung tanah dasar diperoleh dari nilai CBR

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.. Tests of

Adapun penulisan tugas akhir yang berjudul “ GASIFIKASI LIMBAH KAYU MERAWAN SEBAGAI GAS BAKAR PADA MOTOR BAKAR EMPAT TAK “ merupakan persyaratan untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan variasi pektin:CMC pada minuman fermentasi dari whey keju dan sari buah tomat tidak memberikan pengaruh pada tingkat kesukaan

Mengingat bahwa kematangan emos1 tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga saja namun juga lingkungan sekolah, maka diharapkan pihak sekolah dapat

Untuk melak11kan pengambilan data, wawaneara dan pcnycbaran angkct di S\iA Jnklusif Galuh Haodayani Surabayfl, dalam rangka pcoyususnan skTipsi Yllllt. bcrsangkuUln, dengan

Sumber Data: Diolah Dari Hasil Angket Penilaian Validasi Oleh Ahli Media Pengembangan Buku Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing Anak Tunarungu. Dari hasil