• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai sumber protein. kandungan protein dan lemak pada ampas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. sebagai sumber protein. kandungan protein dan lemak pada ampas"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Bahan 1. Bahan Utama

a. Ampas Tahu

1) Pengertian Ampas Tahu

Ampas Tahu merupakan limbah padat yang diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai . Sedangkan yang dibuat tahu adalah cairan atau susu kedelai yang lolos dari kain saring.

Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein.

k

andungan protein dan lemak pada ampas tahu yang cukup tinggi namun kandungan tersebut berbeda tiap tempat dan cara pemprosesannya. Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yaitu protein 8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas tahu dapat diolah menjadi bahan makanan ternak (Dinas Peternakan Provinsi

J

awa Timur, 2011).

Ampas tahu yang merupakan limbah industri tahu memiliki kelebihan, yaitu kandungan protein yang cukup tinggi. Ampas tahu memiliki kelemahan sebagai bahan pakan yaitu kandungan serat kasar dan air yang tinggi. Kandungan serat kasar yang tinggi menyulitkan bahan pakan tersebut untuk dicerna itik dan kandungan

(2)

air yang tinggi dapat menyebabkan daya simpannya menjadi lebih pendek ((Masturi et al., 1992 dan Mahfudz et al., 2000).

Ampas Tahu adalah sisa barang yang telah diambil sarinya atau patinya atau limbah industri pangan yang telah diambil sarinya melalui proses pengolahan secara basah seperti ampas kecap,ampas tahu, ampas bir, dan ampas ubi kayu. Masyarakat kita umumnya ampas tahu tersebut digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian dipakai sebagai bahan dasar pembuataan tempe gembus.

2) Cara Pembuatan Ampas Tahu

Proses pembuatan tahu melalui beberapa tahap pengolahan yaitu perendaman, penggilingan, ekstraksi, protein, penggumpalan dan pencetakan. Banyaknya air yang digunakan untuk ekstraksi protein menentukan banyaknya yang terekstrak, ditandai dengan banyaknya rendaman yang dihasilkan. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan sejumlah air tertentu dan pada suhu pendidihan bubur kedelai selanjutnya dilakukan penyaringan dan penggumaplan serta pencetakan. Sehingga pembuatan tahu ini didapatkan dua macam limbah yaitu limbah cairan dan limbah padat (ampas tahu).

3) Kandungan Gizi Ampas Tahu

Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu dapat digunakan sebagai sumber protein. Ampas tahu lebih tinggi kualitasnya dibandingkan dengan kacang kedelai. Prabowo dkk., (1983) menyatakan bahwa protein ampas tahu mempunyai nilai

(3)

biologis lebih tinggi dari pada protein biji kedelai dalam keadaan mentah, karena bahan ini berasal dari kedelai yang telah dimasak.

Ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm, Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm. Ampas tahu dalam keadaan segar berkadar air sekitar 84,5 % dari bobotnya. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan umur simpannya pendek. Ampas tahu basah tidak tahan disimpan dan akan cepat menjadi asam dan busuk selama 2-3 hari, sehingga ternak tidak menyukai lagi. Ampas tahu kering mengandung air sekitar 10,0 -15,5 % sehingga umur simpannya lebih lama dibandingkan dengan ampas tahu segar (Widjatmoko, 1996-133).

Tabel 1. Komposisi Nutrisi/Kimia

Nutrisi Ampas tahu

Basah (%) Kering (%) Bahan. Kering 14,69 88,35 Protein Kasar 2,91 23,39 Serat. Kasar 3,76 19,44 Lemak kasar 1,39 9,96 Abu 0,58 4,58 BETN 6,05 30,48 Sumber :(Suprapti, 2005:4)

Tahu diproduksi dengan memanfaatkan sifat protein, yaitu akan menggumpal bila bereaksi dengan asam. Penggumpalan protein oleh asam cuka akan berlangsung secara cepat dan bersamaan

(4)

diseluruh bagian cairan sari kedelai, sehingga sebagian besar air yang semula tercampur dalam sari kedelai akan terkumpul di dalamnya. Pengeluaran air yang terkumpul tersebut dapat dilakukan dengan memberikan tekanan. Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin banyak air dapat dikeluarkan dari gumpalan protein. Gumpalan protein itulah yang disebut dengan tahu (Suprapti, 2005:4). Sebagai akibat proses pembuatan tahu, sebagian protein terbawa atau menjadi produk tahu, sisanya terbagi menjadi dua, yaitu terbawa dalam limbah padat (ampas tahu) dan limbah cair.

Kandungan gizi dalam kedelai, tahu dan ampas tahu masing-masing dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan Unsur Gizi dan Kalori dalam Kedelai, Tahu dan Ampas Tahu

(Suprapti, 2005: 5) No Unsur Gizi

Kadar/100 g Bahan

Kedelai Tahu Ampas

Tahu 1 Energi (kal) 382 79 393 2 Air (g) 20 84,4 4,9 3 Protein (g) 30,2 7,8 17,4 4 Lemak (g) 15,6 4,6 5,9 5 Karbohidrat (g) 30,1 1,6 67,5 6 Mineral (g) 4,1 1,2 4,3 7 Kalsium (g) 196 124 19 8 Fosfor (g) 506 63 29 9 Zat besi (mg) 6,9 0,8 4 10 Vitamin A (mg) 29 0 0 11 Vitamin B (mg) 0,93 0,06 0,2

(5)

4) Tepung Ampas Tahu

Tepung ampas tahu adalah tepung yang diperoleh dari hasil pengeringan dari bahan ampas tahu yang masih basah, dengan alat pengeringan atau sinar matahari. Selanjutnya diayak hingga menjadi halus. Proses Pembuatan Ampas Tahu dicuci sampai bersih lalu diperas seteleh itu dikeringkan dengan cara disangari dengan api kecil selama 45-60 menit atau sampai kering setelah itu blender dan ayak sebanyak dua kali. Hasil yang didapat warnanya lebih putih dan bersih butiran lebih halus dantidak bau asam.

Dicuci Diperas

Disangrai selama 45-60 menit dengan api kecil Diayak kasar

Diblender

Diayak halus

Gambar 1. Proses Pembuatan Tepung ampas tahu (Cara kering) Sumber: Evri Hastuti 2005

Cara Penyimpanan Tepung ampas tahu agar tetap baik, perlu disimpan di tempat kering dan tertutup, dikemas dalam plastik

Ampas tahu

(6)

dan jauh dari kelembaban, karena tepung mudah rusak oleh udara lembab,sehingga mudah ditumbuhi jamur.

Cara penyimpanan tepung ampas tahu sebagai berikut : a) Suhu (temperatur)

Suhu yang baik untuk menyimpan tepung agar tetap baik adalah suhu gudang yang temperaturnya 65 derajat -75 derajat c.dengan suhu tersebut tepung ampas tahu dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Lama penyimpanan tepung dapat berkisar 1-2 bulan.

b) Lubang udara (ventilasi)

Ventilasi yang ada didalam ruang penyimpanan tepung cukup dan agak lebar supaya udara dapat bebas bertukar diantara timbunan sak-sak tepung, maka dibuatlah rak atau pembatas diantara timbunan tepung. Selain mempermudah peredaran atau pertukaran udara dengan penataan yang berlapis-lapis akan mempermudahdalam pengambilan tepung.

c) Bau-bauan

Tepung dapat menyerap bau-bauan dari bahan yang lainnya, oleh karena itu dalam penyimpanan tepung dijauhkan dari bahan-bahan lain yang bisa mengubah bau dari tepung tersebut.bau-bauan yang dapat menyebabkan tepung menjadi berubah misalnya rempah-rempah, minyak tanah, bensin.

(7)

2. Bahan Tambahan a. Tepung terigu

Tepung terigu adalah tepung yang dibuat dari kulit endosperm biji gandum Triticum aestivum L. (Club wheat)dan/atau Triticum campactum Host atau campuran keduanya dengan penambahan fortifikan zat besi (Fe), seng (Zn), vitamin B1, vitamin B2 dan asam folat. (Badan Standarisasi Nasional, 2006:1)

Tepung terigu berdasarkan kadar protein dibagi menjadi tiga golongan yaitu tepung terigu kuat/protein tinggi dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 7-9%, tepung terigu protein sedang/ protein sedang dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 9,5-11% dan tepung terigu kuat dengan kadar protein/gluten dalam kisaran 11,5-14%.

b. Gula

Gula merupakan bahan yang banyak digunakan dalam pembuatan cookies. Jumlah gula yang ditambahkan biasanya berpengaruh terhadap tekstur dan penampilan cookies. Fungsi gula dalam proses pembuatan cookies selain sebagai pemberi rasa manis, juga berfungsi memperbaiki tekstur, memberikan warna pada permukaan cookies dan mempengaruhi cookies.

Cookies sebaiknya menggunakan gula halus. Jenis gula ini akan menghasilkan kue berpori-pori kecil dan halus. Di dalam pembuatan adonan cookies gula berfungsi sebagai pemberi rasa, dan berperandalam menentukan penyebaran dan struktur rekahan kue. Gunakan gula sesuai

(8)

ketentuan resep, pemakaian gula yang berlebihan menjadikan kue cepat menjadibrowningakibat dari reaksi karamelisasi. Dampak yang lain kue akan melebar sewaktu dipanggang (Anni Faridah, dkk:2008:302).

c. Lemak (Margarine)

Lemak merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan cookies. Kandungan lemak dalam adonan cookies merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada variasi berbagai tipe cookies. Didalam adonan lemak memberikan fungsi shortening dan fungsi tekstur sehingga cookies menjadi lebih lembut. Selain itu lemak juga berfungsi sebagai pemberi flavor. Gunakan lemak sebanyak 65-75% dari jumlah tepung. Prosentase ini akan menghasilkan cookies yang rapuh, kering, gurih dan warna kuning mengkilat. Jangan menggunakan lemak berlebihan akibatnya cookies akan melebar dan mudah hancur, sedangkan jumlah lemak terlalu sedikit akan menghasilkan cookies yang bertekstur keras dengan rasa seret di mulut (Anni Faridah, dkk:2008:301).

d. Telur

Telur berpengaruh terhadap tekstur produk patiseri sebagai hasil dari fungsi emulsifikasi, pelembut tekstur dan daya pengikat.Penggunaan kuning telur memberikan tekstur cookies yang lembut, tetapi struktur dalam cookies tidak sebaik jika digunakan keseluruhan bagian telur. Merupakan pengikat bahan-bahan lain, sehingga struktur cookies lebih stabil. Telur digunakan untuk menambah warna dan rasa.Telur juga membuat produk lebih mengembang karena menangkap udara selama

(9)

pengocokan. Putih telur bersifat sebagi pengikat/pengeras. Kuning telur berfungsi sebagai pengempuk (Anni Faridah, dkk:2008:300)

e. Garam

Garam ditambahkan untuk membangkitkan rasa lezat bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembuatan cookies. Tepung dengan kadar protein yang lebih rendah akan membutuhkan lebih banyak garam karena garam akan memperkuat protein.

f. Bahan pengembang

Kelompok leavening agents (pengembang adonan) merupakan kelompok senyawa kimia yang akan terurai menghasilkan gas di dalam adonan. Salah satu leavening agents yang sering digunakan dalam pengolahan cookiesadalah baking powder. Baking powdermemiliki sifat larut pada suhu kamar dan tahan selama pengolahan.Fungsi bahan pengembang adalah untuk meng”aerasi” adonan, sehingga menjadi ringan dan berpori, menghasilkan cookies yang renyah dan halus teksturnya ( Faridah, dkk:2008:304).

g. Maizena

Tepung maizena terbuat dari saripati biji jagung. Penambahan maizena pada pembuatan cake sekitar 5 – 7 % dari kebutuhan tepung. Tepung maizena jarang sekali digunakan sebagai bahan utama pada pembuatan cake dan cookies, tapi selalu menjadi bahan pembantu untuk mendapatkan tekstur sempurna(http://www.bahankue.info.com).

(10)

h. Vanilla essen

Merupakan bahan yang hampir selalu disertakan dalam proses pembuatan kue atau dessert manis. Ada 2 macam vanili yang beredar dipasaran, yang alami (buah kering vanili mirip seperti buncis yang kering dan ekstraknya) serta sintetis (vanili bubuk dan esens vanili).(http://kamusdapurku.blogspot.com/2007/bahankuetambahan.html i. Cokelat bubuk

Coklat bubuk terbuat dari bungkil/ampas biji coklat yang telah dipisahkan lemak coklatnya. Bungkil ini dikeringkan dan digiling halus sehingga terbentuk tepung coklat. Coklat bubuk ada 2 jenis, yang pertama melalui proses natural dan yang kedua melalui proses dutch. Cocoa natural sedikit asam, sedangkan cocoa dutchwarnanya lebih gelap dan coklatnya lebih lembut. Coklat bubuk natural dibuat dari bubur coklat atau balok coklat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar lemaknya hingga tinggal 18-23%.Coklat jenis ini berbentuk tepung, mengandung sedikit lemak, dan rasanya pahit. Banyak sekali yang menggunakan coklat bubuk jenis ini sebagai bahan campuran untuk membuat kue.

(http://4rmita.wordpress.com/2010/03/11/pengertian-coklat-bubuk/ j. Keju

Keju adalah hasil olahan susu dengan bantuan fermentasi bakteri. Selain lezat dan gurih, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber zat gizi andalan, yang dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang

(11)

menggugah selera. Pada umumnya, keju dibuat dari susu, baik susu murni, susu rendah lemak, maupun susu tanpa lemak, yang telah disterilkan (bebas kuman) dengan cara Pasteurisasi.

k. Jeruk lemon

Jeruk lemon dapat digunakan sebagai penambah ekstak aroma pada cookies.

l. Pewarna makanan.

Pewarna digunakan untuk memberikan warna hiasan cookies, agar terlihat lebih cantik.

B. Kajian Produk 1. Pengertian Cookies

Cookies atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan kue kering adalah kue yang berbentuk kecil-kecil dengan rasa manis. Cookies ini adalah jenis kue yang mempergunakan adonan sweet pastry (Dewantari, 2006). Bahan dasar yang digunakan untuk membuat cookiesadalah lemak, gula, telur, terigu. Selain itu masih banyak juga bahan-bahan lain yang berfungsi sebagai penambah seperti bahan pengembang misalnya baking powder atau soda kue (Yuni Heruwati, 2006). Karakteristik cookies pada umumnya ditentukan dari tekstur renyah, bentuk, ketebalan, kadar air, struktur (berpori besar/kecil) dan juga warnanya.

2. Klasifikasi Cookies

Menurut Brown (2006) cara pengolahan atau pencetakan cookies dapat dibagi atau diklasifikasikan menjadi 6 jenis yaitu :

(12)

a. Drop Cookies

Adonan yang dicetak dengan menggunakan sendok teh kemudian di drop diatas loyang pembakaran.

b. Bar cookies

Adonan yang dimasukkan ke dalam loyang pembakaran yang sudah dialas kertas roti dengan ketebalan ½ cm, dimasak setengah matang lalu dipotong bujur sangkarkemudian dibakar kembali sampai matang.

c. Rolled cookies

Adonan diletakkan diatas papan atau meja kerja kemudian digiling dengan menggunakan rolling pin lalu adonan dicetak sesuai dengan selera.

d. Ice box cookies

Adonan cookiesdibungkus dan disimpan dalam refrigerator setelah agak mengeras adonan diambil sedikit-sedikit adonan sudah dapat dicetak/dipotong atau dibentuk sesuai selera.

e. Pressed cookies

Adonan yang dimasukkan kedalam cetakan semprit dan baru setelah itu disemprotkan di atas loyang.

f. Molded cookies

Adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan. Chocolate cookies, pie lemon cookies, dan bulan sabit cookiesdi klasifikasi dalam molded cookies.

(13)

3. Kajian formula

a. Chocolate cookies merupakan produk cookies yang bertekstur renyah,lembut, rasanya manis, dan jenis cookiesyang paling tahan lama karena bahan-bahan yang digunakan banyak menggunakan bahan kering sehingga bisa bertahan 1-6 bulan. Chocolate cookies terbuat dari margarine, kuning telur, coklat blok, coklat bubuk, maizena,dan tepung terigu

Gambar 2. Chocolate cookies

http://www.google.co.id/imgres?q=chocolate+cookies&u b. Pie Lemon cookies terbuat dari campuran margarine, gula, vanilli,

telur, tepung maizena dan tepung terigu, soda kue dan bubuk jeruk instan,kulit lemon parut . Cookies ini biasanya dicetak bermacam-macam bentuk yang lucu dan diberi hiasan coklat leleh. Dalam pembuatan adonan pie menggunakan teknik flaky. Teknik flaky yaitu teknik pengadukan lemak dan tepung terigu dengan mengaduk menggunakan ujung dua pisau secara bersamaan sehingga menghasilkan adonan berpasir. Kedua jenis adonan tersebut menggunakan teknik olah baking. Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau

(14)

minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah. (Faridah, 2008:225)

Gambar 3. Lemon cookies

http://www.google.co.id/imgres?q=lemon+cookies&um c. Bulan sabit cookies terbuat dari campuran margarine, gula bubuk,

tepung terigu, keju dan telur. Cookies ini biasanya dicetak bermacam-macam bentuk yang lucu dan diberi hiasan coklat leleh.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah. (Faridah, 2008:225).

Gambar 4. Bulan Sabit Cookies

(15)

C. Kajian Teknik Pengolahan 1. Chocolate cookies

Pembuatan adonan chocolate cookies, metode yang digunakan adalah creaming method yaitu bahan lemak dan gula dicampur dan dikocok hingga creamy. Kemudian tambahkan telur, coklat leleh dan kocok lagi hingga rata dan homogen. Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata. Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown, 2000). Setelah itu menggunakan teknik olah baking.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225)

2. Pie Lemon cookies

Pembuatan adonan lemon cookies, metode yang digunakan adalah creaming method yaitu bahan lemak dan gula dicampur dan dikocok hingga creamy. Kemudian tambahkan telur, dan kocok lagi hingga rata dan homogen.Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata.Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown, 2000). Setelah itu menggunakan teknik olah baking.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari

(16)

proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225)

3. Bulan sabit cookies

Pembuatan bulan sabit cookiessama seperti chocolate cookiesdan lemon cookies namun kuning telur dikocok bersama gula dan margarine. Setelah itu masukkan tepung dan bahan-bahan yang lain, aduk sampai tercampur rata. Cookies yang dibuat adalah jenis molded cookies yaitu adonan yang dibentuk dengan alat atau dengan tangan (Brown, 2000).Setelah itu menggunakan teknik olah baking.Teknik olah baking adalah teknik mengolah panas kering dengan oven tanpa menggunakan air atau minyak, sehingga produk yang dihasilkan dari proses baking memiliki permukaan lebih renyah dan warna cerah(Faridah, 2008:225)

D. Kajian Teknik Penyajian Produk

Kualitas suatu makanan ditentukan oleh berbagai faktor, seperti bentuk, aroma, rasa, tekstur, warna, penampakan dan kandungan gizi-nya. Pertama sekali seseorang memilih makanan, didahului oleh panca indera penglihatan. Warna dan penampilan makanan yang menarik dan menimbulkan selera, merupakan daya tarik tersendiri bagi seseorang untuk mencicipi makanan tersebut. (Faridah, 2008:225). Maka dari itu penyajian makanan juga harus mempunyai nilai seni yang indah dan enak dinikmati mata.

Dekorasi / Menghias cookies: 1. Menggunakan Kuning Telur

(17)

cookies sebelum pembakaran, hal ini dapat dilakukan dengan cara 2. Menggunakan Icing

Menghias cookies dengan icing dapat dilakukan sebelum pembakaran (biasanya jika icing yang digunakan tebal dan besar) dan dapat juga setelah pembakaran.

3. Menggunakan Tepung Gula

Mendekorasi cookies dengan menggunakan tepung gula dilakukansetelah cookies keluar dari oven dan telah dingin. Cookies yang dihias juga harus berwarna kontras dengan warna hiasan supaya terlihat bentuk dari hiasan. Mendekorasi dengan tepung gula ini harus lebih hati-hati karena kalau ceroboh kemungkinan pola yang diinginkan tidak seperti yang diinginkan. 4. Menggunakan Cokelat

Cookies yang dihias harus telah matang dan dingin. Cairkan cokelat(warna cokelat atau putih) dengan cara mengetim cokelat. Pencairan cokelat dapat juga dilakukan dalam kantong plastik. (Faridah, 2008:510)

(18)

E.Kerangka Pemikiran

Ampas tahu

Tepung ampas tahu

Resep acuan

Resep dasar

Resep pengembangan /modifikasi

Gambar 5. Alur kerangka pemikiran

Kelebihan Kekurangan

Lebih murah harganya,mudah diperoleh dan memiliki gizi yang cukup tinggi

Bila ampas tahu tidak segera diolah atau ditangani akan menimbulkan bau yang tidak sedap .

Kelebihan Kekurangan Lebih tahan lama

tepung ampas tahu

Tekstur yang kasar

Penepungan

Pemanfaatan tepung ampas tahu pada

chocolate cookies, bulan sabit cookies, dan pie lemon cookies

Analisis resep acuan

Formulasi Validasi I Validasi II

Uji penerimaan

Pameran

Chocolate cookies, Bulan sabit cookies dan pie lemon cookies

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini juga semakin meyakinkan bahwa proses pemilihan sebuah institusi PT merupakan proses pemilihan yang kompleks, karena merupakan sebuah

Manakala, Volker Kuester (2004) pula menjelaskan pembahagian dialog dalam dialog kehidupan dipecahkan kepada dua; minda dan hati. Seperti yang diungkapkan oleh Kuester, “ the

Untuk profesional lainnya, melihat hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa pelatihan bersyukur cukup efektif untuk meningkatkan resiliensi, diharapkan metode

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan pada kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah PT Kalbe Farma Tbk melaksanakan kegiatan akuisisi, yaitu

Mikrokontroler Arduino diprogram untuk mengendalikan sistem yang telah dibuat pada alat, seperti membaca nilai besaran pada load cell yang kemudian dihubungkan

Dalam Gambar 3, pengembangan hiperteks berlangsung dalam dua tahap, mulai dari pengalihan dari Teks Masukan (Kotak 1) menjadi teks yang dianalisis menjadi Sruktur

Bidang kajian pendidikan S1 (Sarjana) saya adalah Pendidikan Matematika dengan judul: “Perbandingan Prestasi Belajar Matematika antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran

Kedua, ragam data yang pada awal tahun enam puluhan cukup dikumpulkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS), sekarang memerl;ukan keterlibatan penyelenggara kegiatan statistik lainnya