42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengujian menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen) (Riduwan, 2014:2).
Penelitian ini menggunakan empat variabel. Yakni nilai hasil belajar mata pelajaran produktif (X1) dan efikasi diri (X2) sebagai variabel bebas (eksogen), nilai
Praktik Kerja Lapangan (Y) sebagai variabel intervaning, dan kesiapan kerja (Z) sebagai variabel terikat (endogen). Skema hubungan antar variabel dapat dilihat pada Gambar 3.1
Keterangan:
X1 : Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif
X2 : Efikasi Diri
Y : Nilai Praktik Kerja Lapangan Z : Kesiapan Kerja
B. Populasi dan Sampel
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel penelitian yang digunakan.
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang tahun ajaran 2016/2017 yang telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu kelas XI. Adapun jumlah populasi yaitu: (1) SMK Negeri 6 Malang, (2) SMK Negeri 10 Malang, (3) SMK Negeri 11 Malang, dan (4) SMK Negeri 12 Malang. Berikut populasi yang ada di Kota Malang pada Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang dipaparkan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Populasi Siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang
No. Nama Sekolah Alamat Jumlah Siswa
1. SMK N 6 Malang Jl. Ki Ageng Gribig No. 28 100
2. SMK N 10 Malang Jl. Raya Tlogowaru 83
3. SMK 11 Malang Jl. Pelabuhan Bakahuni No. 1 74
4. SMK N 12 Malang Jl. Pahlawan Balearjosari 60
Jumlah 317
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2009:118) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Yusuf (2014:150) sampel merupakan sebagian dari populasi dan mewakili populasi tersebut. Untuk itu diperlukan cara memilih agar sampel mewakili karakteristik populasi.
Dalam penelitian ini, untuk mengambil ukuran sampel dari populasi siswa di atas maka digunakanlah teknik proportional random sampling, menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin dengan tolerasnsi 5% (Riduwan, 2014: 49). Rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 3.1.
N =
𝑁 1+𝑁.𝑒2 ... (Persamaan 3.1) Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasie = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel (tingkat akurasi sebesar 0,05 Rumus Slovin: n = 𝑁 1+𝑁.𝑒2 = 317 1+317(0,05)2 = 317 1+317(0,0025) = 317 1+0,7925 = 406 1,7925 n = 176,8 = 177
Jumlah sampel yang telah dihitung dengan rumus slovin adalaah 177 siswa. Untuk mempermudah penyebaran angket pada masing-masing sekolah dilakukan secara proporsional dengan rumus Riduwan (2014:49). Rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan 3.2.
𝑛𝑖 =
𝑁𝑖𝑁
x n ...
(Persamaan 3.2)Keterangan:
ni = Jumlah sampel per sekolah Ni = Jumlah populasi per sekolah N = Jumlah populasi seluruhnya n = jumlah sampel seluruhnya
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Nama Sekolah Alamat Jumlah Sampel
1. SMK N 6 Malang Jl. Ki Ageng Gribig No. 28 56
2. SMK N 10 Malang Jl. Raya Tlogowaru 46
3. SMK N 11 Malang Jl. Pelabuhan Bakahuni No. 1 41 4. SMK N 12 Malang Jl. Pahlawan Balearjosari 34
Jumlah 177
Berdasarkan Tabel 3.2 dari perhitungan menggunakan rumus slovin maka dihasilkan total sampel sebesar 177 siswa.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu penelitian dalam pengumpulan data (Riduwan, 2012:4). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan variabel nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai akhir PKL dan kesiapan kerja siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu: dokumentasi dan angket. Dokumentasi digunakan untuk melihat nilai mata pelajaran produktif serta nilai
akhir PKL siswa, sedangkan angket digunakan untuk mengetahui efikasi diri dan kesiapan kerja siswa.
1. Penyusunan Instrumen
Indikator variabel efikasi diri dikembangkan berdasarkan pendapat dari Bandura (1997) dan Hanifah dan Agustin (2012:32). Instrumen efikasi diri berisi empat indikator yang digunakan untuk menyusun angket. Kisi-kisi instrumen angket efikasi diri dijabarkan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Penyusunan Instrumen Efikasi Diri
Variabel Indikator Sub indikator Butir Soal
Efikasi Diri Keyakinan diri terkait dengan kemampuan individu (strength) dalam menghadapi tugas/pekerjaan a. Ketepatan waktu 1 b. Kreativitas 2 c. Komitmen 3 d. Optimis 4, 5 e. Motivasi 6, 7 f. Pantang menyerah 8
Keyakinan diri dalam mengatasi masalah yang muncul a. Mampu menemukan solusi permasalahan 9, 10, 11 b. Mampu menghadapi situasi sulit 12 c. Mampu menghadapi situasi yang penuh tekanan
13
d. Mampu menghadapi situasi yang tidak menentu
14, 15
Keyakinan diri terkait dengan bidang atau tugas pekerjaan (generality)
16, 17, 18, 19, 20, 21
Keyakinan diri dalam mencapai target/hasil yang diharapkan
23, 24, 25, 26, 27, 28
Indikator variabel kesiapan kerja dikembangkan berdasarkan pendapat dari Dirwanto (2008). Instrumen kesiapan kerja berisi 4 indikator yang digunakan untuk menyusun angket dan tes. Kisi-kisi instrumen angket efikasi diri dijabarkan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Penyusunan Instrumen Kesiapan Kerja
Variabel Indikator Sub Indikator Butir Soal
Kesiapan Kerja Mental dan psikologis a. Percaya diri 1 b. Kreativitas 2 c. Kedewasaan 3 d. Motivasi 4 e. Sikap kritis 5 f. Pengendalian diri 6 g. Beradaptasi dengan lingkungan 7 h. Bertanggung jawab 8
i. Mempunyai ambisi untuk maju
9
j. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain
10
k. Kemandirian 11
Pengetahuan a. Pengetahuan tentang lapangan kerja yang akan digelutinya 12, 13, 14, 15, 16 b. Penguasaan pengetahuan kompetensi kerja 17, 18, 19, 20, 21, 22, 33, 34, 35, 36 Keterampilan a. Penguasaan keterampilan
kompetensi kerja
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 37, 38
2. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian harus memiliki keterandalan, sehingga perlu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui validitas serta reliabilitas dari instrumen yang dibuat agar pengambilan data menjadi akurat. Instrumen diujicobakan pada siswa yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian namun masih menjadi bagian dari populasi penelitian.
a. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-bitir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel (Sujarweni, 2015:192). Pada uji validitas konstruk, instrumen divalidasi oleh ahli mengenai isi instrumen, yaitu dosen Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri Malang. Dosen yang memvalidasi instrumen adalah (1) Dr. Eddy Sutadji, M.Pd, (2) Dr. R. Machmud Sugandi, S.T., M.T,
dan (3) Dr. Widyanti, M.Pd, berdasarkan hasil validasi diperoleh kesimpulan bahwa instrumen layak untuk mengambil data dengan revisi sesuai saran.
Tahap kedua, setelah pengujian konstruk dari ahli selesai, maka diteruskan uji coba instrumen. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut diujicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah anggota yang digunakan uji coba pada penelitian ini berjumlah 30 siswa. Riduwan & Achmad (2012:217) menjelaskan kriteria penafsiran validitas dapat dilihat dari kriteria berikut: antara 0,800-1,000: sangat tinggi, antara 0,600-0,799 tinggi, antar 0,400-0,599: cukup tinggi, antara 0,200-0,399: rendah, antara 0,000-0,199 sangat rendah (tidak valid). Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS.
Dasar pengambilan keputusan dari hasil uji coba validitas butir soal adalah melihat signifikansinya, dinyatakan valid jika dibawah 0,05, dan apabila di atas 0,05 maka dinyatakan tidak valid dan butir soal gugur tidak dipakai dalam penelitian.
Berdasarkan hasil uji coba validitas butir soal pada masing-masing variabel didapatkan hasil sebagai berikut: (1) efikasi diri yaitu 20 soal valid dan 8 soal gugur dan (2) Kesiapan kerja yaitu 27 soal valid dan 11 soal gugur.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal Variabel Efikasi Diri No. Soal Nilai rhitung Nilai Signifikansi Keterangan No. Soal Nilai rhitung Nilai Signifikansi Keterangan 1 0,000 0,05 Valid 15 0,000 0,05 Valid 2 0,000 0,05 Valid 16 0,001 0,05 Valid 3 0,007 0,05 Valid 17 0,000 0,05 Valid
4 0,021 0,05 Valid 18 0,116 0,05 Tidak valid
5 0,000 0,05 Valid 19 0,019 0,05 Valid
6 0,000 0,05 Valid 20 0,708 0,05 Tidak valid
7 0,000 0,05 Valid 21 0,043 0,05 Valid
8 0,385 0,05 Tidak valid 22 0,212 0,05 Tidak valid
9 0,065 0,05 Valid 23 0,015 0,05 Valid
10 0,547 0,05 Tidak valid 24 0,007 0,05 Valid
11 0,151 0,05 Tidak valid 25 0,000 0,05 Valid
12 0,000 0,05 Valid 26 0,002 0,05 Valid
13 0,001 0,05 Valid 27 0,007 0,05 Valid
14 0,457 0,05 Tidak valid 28 0,001 0,05 Valid
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal Variabel Kesiapan Kerja No. Soal Nilai rhitung Nilai Signifikansi Keterangan No. Soal Nilai rhitung Nilai Signifikansi Keterangan
1 0,135 0,05 Tidak valid 20 0,000 0,05 Valid
2 0,000 0,05 Valid 21 0,005 0,05 Valid
3 0,096 0,05 Tidak valid 22 0,000 0,05 Valid
4 0,014 0,05 Valid 23 0,011 0,05 Valid
5 0,479 0,05 Tidak valid 24 0,001 0,05 Valid
6 0,071 0,05 Tidak valid 25 0,086 0,05 Tidak valid
7 0,076 0,05 Tidak valid 26 0,001 0,05 Valid
8 0,000 0,05 Valid 27 0,001 0,05 Valid
9 0,001 0,05 Valid 28 0,000 0,05 Valid
10 0,907 0,05 Tidak valid 29 0,000 0,05 Valid
11 0,213 0,05 Tidak valid 30 0,002 0,05 Valid
12 0,177 0,05 Tidak valid 31 0,000 0,05 Valid
13 0,015 0,05 Valid 32 0,002 0,05 Valid
14 0,023 0,05 Valid 33 0,000 0,05 Valid
15 0,001 0,05 Valid 34 0,000 0,05 Valid
16 0,093 0,05 Tidak valid 35 0,000 0,05 Valid
17 0,057 0,05 Tidak valid 36 0,000 0,05 Valid
18 0,029 0,05 Valid 37 0,000 0,05 Valid
19 0,000 0,05 Valid 38 0,000 0,05 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, beberapa butir angket dinyatakan tidak valid sehingga butir yang tidak valid tersebut tidak akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Rangkuman hasil uji validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Validitas Masing-masing Variabel
Variabel Jumlah butir
Awal Valid Tidak Valid Untuk Penelitian
Efikasi Diri (X2) 28 20 8 20
Kesiapan Kerja (Z) 38 27 11 27
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk petanyaan yang merupakan demensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner (Sujarweni, 2015:192). Dalam penelitian ini, pengujian realibilitas menggunakan teknik alpha cronbach. Teknik atau rumus alpha cronbach dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen reliabel atau tidak. Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik alpha cronbach jika koefisien reliabilitasnya > 0,6 (Siregar, 2014:90). Perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS.
Tabel 3.8 Estimasi Reliabilitas Instrumen
No Variabel Variabel Nilai Reliabilitas Kondisi Reliabel Keterangan
1 X1 Efikasi Diri 0,901 > 0,6 Reliabel
2 Z Kesiapan Kerja 0,938 > 0,6 Reliabel
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan angket.
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa benda-benda tertulis. Dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mencari data terkait dengan nilai hasil belajar mata pelajaran produktif (Teknologi Dasar Otomotif, Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Teknik Listrik Dasar Otomotif, Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan, dan Pemeliharaan Listrik Kendaraan Ringan) serta nilai Praktik Kerja Lapangan dari industri.
2. Angket
Angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi, yang berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau sistem yang sudah ada (Siregar, 2014:44). Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan efikasi diri dan kesiapan kerja. Angket dalam penelitian ini bersifat tertutup dengan menggunakan skala lingkert yang telah dimodifikasi (menghilangkan pilihan jawaban Netral) dalam rangka menghilangkan jawaban yang bias sehingga menimbulkan ketidak objektifan. Model pengukuran yang di dalamnya terdapat empat skala penilaian, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Pedoman pemberian skor ditunjukkan pada Tabel 3.9
Tabel 3.9 Tabel Penskoran Angket
No. Alternatif Jawaban Skor untuk Pernyataan Positif Negatif
1 Sangat Setuju (SS) 4 1
2 Setuju (S) 3 2
3 Tidak Setuju (TS) 2 3
E. Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS. Data yang diperoleh pada penelitian akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial.
1. Analisis deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang berkaitan dengan bagaimana cara mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan, dan menguraikan data sehingga mudah dipahami. Analisis deskriptif disajikan melalui pengukuran tendensi sentral seperti mean, mode, median dan melalui pengukuran penyimpangan (range, standar deviasi, dan varian) (Riduwan & Akdon, 2010:27). Tujuan dari analisis ini untuk mendapatkan gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. Analisis deskriptif ini dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS.
2. Analisis inferensial
Teknik analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dan membuat generalisasi data sampel terhadap populasinya (Sugiyono, 2009:209). Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan analisis jalur (path analysis).
a. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis bertujuan untuk mengetahui apakah data yang telah diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Sebelum data dihitung menggunakan analisis jalur, data harus memenuhi asumsi analisis jalur terlebih dahulu.
1) Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan metode kolmogorov-smirnov. Jika nilai normalitas probabilitas (p) > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal (Siregar, 2014:167). Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS.
2) Uji linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel tak bebas mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan (Siregar, 2014:178). Uji linearitas dilakukan melalui bantuan komputer dengan program aplikasi SPSS menggunakan test for linearitydengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas signifikansi kurang dari 0,05, maka data dapat dikatakan linier.
3) Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang kuat. Pengujian multikolinearitas ditentukan dengan mentode Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance > 10 dan nilai VIF < 10, maka data memenuhi syarat bebas multikolinearitas. Uji mulitolinearitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS.
4) Uji autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan tujuan mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada model regresi linear yang digunakan. Uji autokorelasi dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS melalui uji Durbin-Watson.
5) Uji heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui keadaan di mana terjadinya kesamaan varian dari residual pada model regresi. Asumsi klasik heterokedastisitas yaitu ketidaksamaan varian dan residual untuk semua pengamatan. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heterokedastisitas. Deteksi heterokedastisitas dengan menggunakan metode Uji Glejser. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikan
menunjukkan > 0,05 maka menunjukkan data tidak terjadi heterokedastisitas (terjadi homokedastisitas).
b. Uji Hipotesis
a. Uji Analisis Korelasi
Uji analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel terikat Y digunakan teknik korelasi (Riduwan, 2014:222). Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 < r < +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dibandingkan dengan Tabel 3.10 Interpretasi nilai r.
Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80-1,000 Sangat kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah (Sumber: Riduwan, 2014:223) b. Uji regresi
Uji regresi digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel (Riduwan, 2014:224). Pada penelitian ini analisis regresi ganda digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel X1, X2 dan Y secara simultan terhadap Z.
c. Uji analisis Jalur
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Langkah kerja analisis jalur dijabarkan dengan pengujian secara simultan/keseluruhan dan pengujian secara individual. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Uji signifikansi analisis jalur dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas signifikan dengan dasar pengambilan keputusan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas signifikan, maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitasnya 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig, maka H0 ditolah dan Ha
diterima, artinya signifikan. Jika keputusannya H0 ditolak, maka
pengujian secara individual dapat dilakukan. 1) Uji secara simultan sub struktur pertama
Uji hipotesis yang pertama digunakan untuk mengetahui kontribusi nilai hasil belajar mata pelajaran produktif dan efiksi diri terhadap nilai akhir Praktik Kerja Lapangan pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang yang ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Hubungan Kausal X1 dan X2 terhadap Y
Y X1
Keterangan:
Variabel bebas/eksogen : X1 ( Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif)
X2 (Efikasi Diri)
Variabel terikat/ endogen : Y (Nilai Praktik Kerja Lapangan)
Hipotesis:
Ha : Ada kontribusi yang signifikan secara simultan antara nilai
hasil belajar mata pelajaran produktif dan efikasi terhadap nilai Praktik Kerja Lapangan pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.
2) Uji secara simultan sub struktur kedua
Uji hipotesis kedua adalah untuk mengetahui kontribusi nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efiksi diri serta nilai PKL terhadap kesiapan kerja pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang yang ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Hubungan Kausal X1, X2 dan Y terhadap Z
Keterangan:
Variabel bebas/eksogen : X1 ( Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif)
X2 (Efikasi Diri)
Y (Nilai PKL) Variabel terikat/ endogen : Z (Kesiapan Kerja)
Z X1
X2
Hipotesis:
Ha : Ada kontribusi yang signifikan secara simultan antara nilai
hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri dan nilai PKL terhadap Kesiapan Kerja pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.
3) Pengujian secara individu
Terdapat lima pengujian secara individu dalam penelitian ini. Uji hipotesis individu pertama yakni kontribusi nilai hasil belajar mata pelajaran produktif terhadap nilai Praktik Kerja Lapangan.
Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara nilai hasil belajar mata
pelajaran produktif terhadap nilai Praktik Kerja Lapangan pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.
Uji hipotesis individu yang kedua yakni kontribusi efikasi diri terhadap nilai Praktik Kerja Lapangan.
Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara efikasi diri terhadap
nilai Praktik Kerja Lapangan pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.
Uji hipotesis individu yang ketiga yakni kontribusi nilai hasil belajar mata pelajaran produktif terhadap kesiapan kerja.
Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara nilai hasil belajar mata
pelajaran produktif terhadap terhadap kesiapan kerja pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.
Uji hipotesis individu yang keempat yakni kontribusi efikasi diri terhadap kesiapan kerja.
Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara efikasi diri terhadap
terhadap kesiapan kerja pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.
Uji hipotesis individu yang kelima yakni kontribusi nilai Praktik Kerja Lapangan terhadap kesiapan kerja.
Ha : Ada kontribusi yang signifikan antara nilai Praktik Kerja
Lapangan terhadap kesiapan kerja pada siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang.