• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGO BPS BADAN PUSAT STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOGO BPS BADAN PUSAT STATISTIK"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO BPS

STATISTIK DAERAH

DISTRIK TEMINABUAN

2013

Katalog BPS :

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(2)
(3)

STATISTIK DAERAH

DISTRIK TEMINABUAN

2013

(4)
(5)

STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN 2013

ISSN

: -

No. Publikasi

: 9106.12.XX

Katalog BPS

: 1101001.9106XXX

Ukuran Buku

: 17.6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman

: vi + 24 halaman

Naskah :

Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) Teminabuan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan

Gambar Kulit :

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan

Diterbitkan Oleh :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan

(6)
(7)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan yang dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) yang bertugas di kecamatan masing-masing. Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ pelopor data statistik terpercaya untuk semua “.

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2013 yangditerbitkan ini untuk melengkapi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun, yaitu Distrik Dalam Angka. Berbeda dengan publikasi tersebut, publikasi Statistik Daerah Kecamatan lebih menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2013 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di kecamatan masing-masing dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Teminabuan, November 2013 Kepala BPS Kabupaten Sorong Selatan

Ir. Nurhaida Sirun

Kata Sambutan

(8)

ii STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

(9)

Publikasi Statistik Daerah Distrik Teminabuan 2013 diterbitkan pertama kalinya oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan yang berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Distrik Teminabuan yang dianalisis secara sederhana untuk membantu para pengguna data terutama yang berkepentingan bagi kemajuan daerah ini memahami perkembangan pembangunan dan potensi yang ada di Kais. Dengan publikasi ini diharapkan potret pembangunan di Distrik Kais dapat digambarkan sesuai dengan fakta lapangan.

Publikasi Statistik Daerah Distrik Teminabuan Tahun 2013 yang diterbitkan ini untuk melengkapi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun, yaitu Distrik Teminabuan Dalam Angka. Berbeda dengan publikasi tersebut, publikasi Statistik Daerah Distrik Teminabuan lebih menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Distrik Teminabuan 2013 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Distrik Teminabuan dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Teminabuan, Oktober 2013 Koordinator Statistik Kecamatan

Distrik Teminabuan,

Raden Bayu Ariyanto, AP.

Kata Pengantar

(10)
(11)

Catatan:

1. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010 dan Proyeksi BPS 2012

Statistik Kunci

No. Uraian Satuan 2010 2011 2012

1 Jumlah penduduk1 orang 11 627 12 059 12 654

2 Jumlah penduduk usia belum produktif1 orang 3 807 3 948 4 102

3 Jumlah penduduk usia produktif1 orang 7 607 7 888 8 312

4 Jumlah penduduk usia tidak produktif1 orang 215 224 242

5 Jumlah Rumah Tangga RT 2 409 2 523 2 739

6 Jumlah Penduduk yang Lahir2 orang ... ... ...

7 Jumlah Penduduk yang Mati2 orang ... ... ...

8 Jumlah Rumah Tangga Miskin RT ... 330 ...

9 Jumlah Penduduk Laki-laki orang 6 277 6 508 6 834

10 Jumlah Penduduk Perempuan orang 5 350 5 551 5 822

11 Persentase Kelulusan Murid SD persen 100 100 100

12 Persentase Kelulusan Murid SLTP persen 97,87 100 100

13 Jumlah Tenaga Medis orang 60 63 69

14 Jumlah Rumah Sakit/Puskesmas/Pustu unit 5 5 5

15 Jumlah rumah permanen unit ... ... ...

16 Jumlah rumah semi permanen unit ... ... ...

17 Jumlah rumah tidak permanen unit ... ... ...

18 Jumlah Penyandang Cacat orang ... 62 45

19 Jumlah PNS orang ... 43 45

20 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Rakyat RT 243 181 190

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(12)
(13)

Angka Kematian Balita adalah probabilita bayi meninggal sebelum mencapai usia lima tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran.

Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.

Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Angka Melek Huruf Dewasa adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.

Angka Partisipasi Murni adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antara jumlah penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th) yang bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th). Bersekolah adalah mereka yang perlu mengikuti pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/ SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A, paket B atau paket C).

Penjelasan Teknis

Daerah administrasi adalah wilayah administrasi yang sudah memiliki dasar hukum yang sah menurut Departemen Dalam Negeri.

Desa pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa pulau).

Desa bukan pesisir adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir.

Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per Km2.

Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu daerah selama periode waktu tertentu.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja.

(14)
(15)

tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

Indeks Harga Konsumen adalah angka/indeks yang menunjukkan perbandingan relatif antara tingkat harga (konsumen/eceran) pada saat bulan survei dan harga tersebut pada bulan sebelumnya.  Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan

informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.  Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan

antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu.

Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita adalah Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan penduduk pertengahan tahun.

PDRB Harga Berlaku adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

PDRB Harga Konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.

IPM adalah indeks komposit dari gabungan 4 (empat) indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.

Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir.

Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.

Garis kemiskinan adalah besarnya nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum makanan dan nonmakanan yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap berada pada kehidupan yang layak.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin

(16)
(17)

Daftar Isi

Kata Sambutan i

Kata Pengantar ii

Statistik Kunci iii

Penjelasan Teknis iv

Daftar Isi vi

1 Geografi dan Iklim 1 7 Perumahan dan Lingkungan 15

2 Pemerintahan 3 8 Pertanian 16

3 Penduduk 5 9 Pertambangan dan Energi 17 4 Ketenagakerjaan 10 10 Hotel dan Pariwisata 18 5 Pendidikan 11 11 Transportasi dan Komunikasi 19 6 Kesehatan 13 12 Perbandingan Regional 20

Lampiran Tabel 22

(18)
(19)

Distrik Teminabuan adalah wilayah distrik di jantung kota Kabupaten Sorong Selatan. Menurut se-jarah Teminabuan ini sudah ada sejak jaman Pemerintahan Belanda sampai Irian Barat kembali ke pangkuan RI, hingga dengan ditetapkanya Kabupaten administratif Sorong menjadi kabupaten otonom di tahun 1972, yang pada saat itu Teminabuan ditetapkan sebagai Wilayah Kepala Pemerintahan Teminabuan. Demikian pemerintahan berjalan sampai tahun 1999 di mana Kota Administratif Sorong ditingkatkan menjadi Kota Sorong, berangsur-angsur terjadi pemekaran di tingkat Kampung/Kelurahan, Kecamatan, dan kabupat-en.

Pada akhirnya dimekarkanya Kabupaten So-rong Selatan berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2002 dengan Ibukota bertempat di Distrik Teminabuan.

Adapun batas-batas wilayah Teminabuan : Utara : Berbatasan dengan Distrik Sawiat. Selatan : Berbatasan dengan Distrik Kokoda. Barat : Berbatasan dengan Distrik Seremuk. Timur : Berbatasan dengan Distrik Water. Distrik Teminabuan tahun 2012 memiliki luas wilayah sebesar 1.376 Km2 , terdiri dari 16 Kampung/ Kelurahan definitif, yaitu 14 kampung dan 2 kelurahan. Distrik Teminabuan dan sekitarnya adalah daerah yang beriklim tropis basah sebab terletak pada garis khatulistiwa, dengan suhu udara rata-rata tertinggi 32*C dan terendah 27*C, dengan tingkat kelembaban udara rata-rata pertahun 80,5 % serta Curah hujan cukup tinggi terutama September sampai Oktober.

Tahukah Anda?

Letak Distrik Teminabuan sangat strategis sebab merupakan wilayah perlintasan antara Kabupaten/Kota Sorong, Kabupat-en Maybrat serta jalan darat yang berhub-ungan dengan Kabupaten Manokwari.

Gambar 1.2 Peta Distrik Teminabuan

1

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Sorong Selatan

Teminabuan adalah Ibukota Dari Kabupaten Sorong Selatan

Kabupaten Sorong Selatan mekar berdasarkan UU Nomor 26 tahun 2002 dengan Ibukota yang bertempat di Distrik teminabuan.

GEOGRAFI DAN IKLIM

Sumber: Kantor Distrik Teminabuan

Sumber: Kantor Distrik Teminabuan

(20)

2 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Berdasarkan topografi wilayah, Kelurahan Kaibus merupakan ibukota distrik berada di dataran. Kelurahan ini berdekatan dengan Kelurahan Kohoin, Kampung Wermit dan Kampung Wernas yang merupakan pusat keramaian. Sedangkan kampung yang terjauh dari ibukota distrik adalah Kampung Wehali dan Magis, yang berjarak 17 Km berjalan kaki, yang hanya bisa ditempuh kendaraan sangat jauh yaitu harus melalui Kabupaten Maybrat. Semua transportasi di Ibukota Distrik dan sekitarnya ditempuh melalui jalur darat dengan akses jalan raya beraspal yang sudah baik. Sementara jalur udara pun aktif diperuntukkan pesawat berkapasitas 20 orang dari dan ke Kabupaten Sorong meski hanya 2 kali seminggu. Jalur laut aktif untuk akses ke Distrik kepulauan seperti Kokoda, Kais, dan Matemani.

Penyebaran wilayah Distrik Teminabuan adalah sebagai berikut:

Daerah pesisir; tersebar Kampung Kaibus, Seyolo, dan Kampung Seribau.

Daerah dataran rendah; tersebar Kampung Kohoin, Wermit, Wernas, Wersar, Tapiri, Keyen, kemudian Kampung Aibobor, Gorolo, Tegirolo, Nambro, dan Kampung Anny.

Daerah lembah; tersabar Kampung Wehali dan Magis.

Transportasi darat sangat dominan di Distrik Teminabuan baik mobil dan motor. Untuk jalur laut tercatat 215 perahu tanpa motor, 165 perahu motor temple, 90 perahu motor dalam, dan 10 kapal motor.

Uraian Satuan 2012

Desa Pesisir desa 3

Desa di Pulau desa 0

Desa di Lembah DAS desa 2

Desa di Lereng/Gunung desa 0

Desa di Dataran desa 11

Gambar 1.3 Persentase Desa/Kelurahan Berdasarkan Topografi Wilayah 2012

Tabel 1.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Berdasarkan Topografi Wilayah di Distrik Kais Tahun 2012

Sumber: Kantor Distrik Teminabuan, 2012

Sumber: Kantor Distrik Teminabuan, 2012

1

GEOGRAFI DAN IKLIM

Sebagian Besar Wilayah Teminabuan Adalah Dataran

Topografi sebagian besar wilayah Teminabuan atau hampir 70 persen merupakan daerah dataran, sisanya daerah lembah dan pesisir.

Tahukah Anda?

Kampung Wehali dan Magis letaknya paling jauh dari Ibukota Distrik, berjarak 17 km ditempuh berjalan kaki 4 jam lamanya oleh penduduk, dan hanya bisa ditempuh dengan kendaraan sangat jauh pula, selama 1,5 jam melewati Kabupaten Maybrat.

12%

69% 19%

Lembah/DAS Dataran Pesisir

(21)

Struktur hierarki dalam pembagian administrasi pemerintahan digolongkan menjadi kecamatan (distrik), kelurahan, dan desa (kampung).

Distrik Teminabuan secara administrasi terdiri dari 14 kampung dan 2 kelurahan, yaitu Kelurahan Kaibus dan Kelurahan Kohoin. Tahun 2012, Kais tidak mengalami pemekaran kampung.

Dari semua kampung di Distrik Teminabuan semuanya telah memiliki perangkat aparat kampung, yang gaji honororiumnya diurus oleh pemerintahan kampung melalui kantor Distrik Teminabuan.

Aparat pemerintahan kampung di Distrik Teminabuan terdiri dari 16 orang kepala kampung/ lurah, 16 orang sekretaris kampung, 16 orang Ketua Baperkam (Badan Permusyawaratan Kampung), 150 orang aparat kampung, 23 ketua RW dan 38 ketua RT. Dari keseluruhan aparat kampung tersebut yang berstatus pegawai negeri sebanyak 19 orang dengan rincian golongan I sebanyak 3 orang, golongan II sebanyak 15 orang dan golongan III sebanyak 1 orang. Total keseluruhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di kantor-kantor, Badan, Kementrian, Sekretariat, serta Dinas-dinas terkait di berjumlah 1.907 orang dan semuanya berdomisili di Distrik Teminabuan dan sekitarnya. Total PNS laki-laki berjumlah 1.196 orang dan perempuan 711 orang. Dan berdasarkan tingkat pendidikanya semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut, lulusan SD sebanyak 60 orang, ulusan SMP sebanyak 75 orang, pendidikan SLTA sebanyak 595 orang, pendidikan diploma sebanyak 510 orang, dan sarjana sebanyak 667 orang.

2

Gambar 2.2 Banyaknya Aparat Kampung di Distrik Teminabuan Tahun 2012

Sumber: Kantor Distrik Teminabuan, 2012

Gambar 2.1 Banyaknya SLS (RT) di Distrik Teminabuan Tahun 2012

PEMERINTAHAN

Secara Administrasi Distrik Teminabuan Terdiri dari 14 Kampung Dan 2 Kelurahan

Pada tahun 2012 belum ada pemekaran kampung sehingga total kampung di Distrik Teminabuan tidak bertambah dibandingkan tahun 2011.

Tahukah Anda?

A d a 2 k e l u r a h a n d i D i s t r i k Teminabuan, yaitu Kelurahan Kaibus dan Kelurahan Kohoin, dan bahwa Kampung Anny adalah kampung termuda pemekaran tahun 2010 dan belum memiliki aparat kampung.

0 10 20 30 40 2010 2011 38 38 20 23 SLS RT SLS RW Kepala Kampung/ Lurah Sekretaris Kampung Ketua Baperkam Aparat Kampung Ketua RW Ketua RT 16 16 16 150 23 38

Sumber: Kantor Distrik Teminabuan 2012 0 5 10 15 20 25 30 35 40 2011 2012 38 38 23 23 SLS RT SLS RW

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(22)

4 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Pegawai Negeri Sipil (PNS) khusus yang bekerja di Distrik Teminabuan berjumlah 45 orang.dengan rincian 34 orang berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang berjenis kelamin perempuan. Dari komposisinya terlihat bahwa jumlah PNS laki-laki sangat dominan.

Berdasarkan kualitas PNS dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, dapat dikatakan bahwa PNS di Distrik Teminabuan tergolong SDM yang berkualitas cukup baik. Sekitar 53 persen PNS berpendidikan lulusan SLTA, meski ada pula PNS yang berpendidikan hanya lulusan SD 20 persen dan SLTP 11 persen. PNS sisanya di Distrik Teminabuan 9 persen lulusan diploma dan 7 persen lulusan sarjana.

Berdasarkan golonganya Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan dua sangat dominan yaitu sebesar 58 persen. Sisanya PNS yang bergolongan satu sebanyak 31 persen dan PNS yang bergolongan tiga hanya 11 persen.

Sebagian besar PNS tersebut bekerja di Kantor Distrik Teminabuan, dan sebagian tersebar di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Kaibus dan Kelurahan Kohoin, serta sisanya tersebar di kampung-kampung guna menjabat sebagai sekretaris kampung. Dan bahwasanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Kantor Kampung rata-rata hanya satu orang saja yaitu Sekretaris Kampung. Sekretaris-sekretaris kampung tersebut diikutsertakan diklat dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil guna memenuhi standart dan profesionalitas kerja untuk memperlancar sistem administrasi di setiap Kantor - kantor kampung tersbut.

Tahukah Anda?

Roberth Thesia S.IP. adalah Kepala Distrik Teminabuan yang menjabat sejak April 2012 sampai dengan sekarang, yang mana sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Sekretaris di Distrik Teminabuan. Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Sorong Selatan, 2012

Gambar 2.3 Persentase PNS Distrik Teminabuan menurut Golongan Dan Jenis Kelamin

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Sorong Selatan, 2012

Gambar 2.4 Persentase PNS Distrik Teminabuan menurut Tingkat Pendidikan 2012

2

Jumlah PNS Laki

PEMERINTAHAN

-Laki Sangat Dominan

Dari 45 orang PNS di Distrik Teminabuan, 34 orang berjenis kelamin laki-laki dan 11 orang

perempuan, di mana Jumlah PNS laki-laki sangat dominan daripada PNS perempuan.

20%

11% 53%

9% 7%

SD SLTP SLTA Diploma Sarjana

(23)

Kependudukan salah satu aspek pembangunan yang penting karena penduduk adalah subjek sekaligus objek pembangunan. Perencanaan pembangunan dapat efektif, efisien, dan tepat sasaran bila didukung dengan data kependudukan. Jumlah penduduk yang terus meningkat dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat akan menimbulkan permasalahan ekonomi dan sosial sehingga dengan adanya data, pemerintah dapat menangani masalah kependudukan dalam upaya pengendalian jumlah penduduk dan perbaikan kualitas sumber daya manusia.

Jumlah penduduk Distrik Teminabuan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan persentase pertumbuhan penduduknya cenderung naik. Pada Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Distrik Teminabuan 11.627 jiwa. Pada tahun 2011, jumlah penduduk meningkat menjadi 12.059 jiwa, dan pada tahun 2012 jumlah penduduk Teminabuan meningkat menjadi 12.659 jiwa. Mengacu pada tahun 2010 ke 2011, maka rata-rata setiap bulan terjadi penambahan sebanyak 35-36 merupakan angka wajar. Dan bila mengacu pada tahun 2011 ke tahun 2012, selisih penambahan penduduk sebesar 597 jiwa, di mana demikian rata-rata setiap bulan bulan terjadi penambahan sebanyak 49-50 orang di Distrik Teminabuan.

Jumlah penduduk di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi/ perpindahan penduduk. Ketiga faktor tersebutlah yang menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk.

3

Gambar 3.2 Jumlah Penduduk Distrik Teminabuan 2010-2012

Sumber: Sensus Penduduk 2010 dan Proyeksi BPS 2012

PENDUDUK

Tahukah Anda?

Jumlah penduduk Distrik Teminabuan terjadi penambahan yang biasa saja di tahun 2011 ke tahun 2012, dimana rata-rata setiap bulanya terjadi penambahan penduduk sebanyak 49-50 jiwa, mengindikasikan kewajaran fertilitas,mortalitas, dan terkendalinya migrasi di Kabupaten/Kota Sorong.

Jumlah Penduduk Distrik Teminabuan sebanyak 12.656 Jiwa Jumlah penduduk Teminabuan tahun 2012 tercatat 12.656 jiwa, meningkat dibanding tahun

2011 yang besarnya 12.059 jiwa. Teminabuan adalah Distrik dengan jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Sorong Selatan.

Sumber: Dokumentasi Lapangan

201

0;

11…

201

1;

12…

201

2;

12…

Series1

Gambar 3.1 Kantor Distrik Teminabuan 2012

(24)

6 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas terutama terkait dengan kemampuan dalam mengontrol jumlah kelahiran. Angka kelahiran tinggi salah satu faktor yang memicu ledakan penduduk. Mortalitas terutama terkait dengan angka kematian bayi (infant mortality rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) yang tinggi. Disamping itu peran migrasi juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Pertumbuhan penduduk Distrik Teminabuan meningkat karena selain angka kelahiran tinggi, juga karena meningkatnya migrasi penduduk dari Kabupaten/Kota Sorong dan Kabupaten Maybrat. Angka pertumbuhan yang tinggi akan menyebabkan ledakan penduduk jika tidak dikendalikan. Ditinjau dari laju pertumbuhan penduduk, Distrik Teminabuan tergolong stabil terutama sampai akhir tahun 2012. Yang di kawatirkan adalah jika penduduk di Distrik Teminabuan meningkat pesat akibat imigrasi namun tidak diimbangi dengan terbukanya, tersedianya lapangan pekerjaan, tentunya akan berimbas ke masalah-masalah sosial.

Berdasarkan kelompok umur, persentase jumlah penduduk di Distrik Teminabuan terbanyak pada kelompok umur 15-64 tahun yang tergolong penduduk usia produktif.

Jumlah rumah tangga terbanyak di Distrik Teminabuan adalah Kelurahan Kaibus yaitu sebanyak 637 rumah tangga . Sedangkan kampung yang paling sedikit jumlah rumah tangganya, yaitu Kampung Tapiri yaitu sebanyak 20 rumah tangga.

Gambar 3.3 Persentase Distribusi Rumah Tangga 2012

Sumber: Proyeksi Penduduk Badan Pusat Statistik 2012 Sumber: Sensus Penduduk 2010, dan Proyeksi BPS 2012

Uraian 2010 2011 2012

Jumlah Penduduk (jiwa) 11 627 12 059 12 656 Pertumbuhan Penduduk (%) 17,84 3,71 4,95

Sex Ratio (%) 117,32 117,24 117,38 Jumlah Rumah Tangga (ruta) 2 451 2 523 2 739 Rata-rata ART (jiwa/ruta) 4,74 4,78 4,61 Penduduk menurut Kelompok

Umur (%)

0-14 32,74 32,33 32,41 15-64 65,40 65,41 65,67 65+ 0,79 1,85 1,91

Tabel 3.1 Indikator Kependudukan

PENDUDUK

Tahukah Anda?

Kampung/kelurahan dengan penduduk terbanyak di Distrik Teminabuan adalah Kelurahan Kaibus yaitu sebanyak 2.914 jiwa, dan kampung dengan penduduk terkecil di Distrik Teminabuan adalah Kampung Tapiri yaitu sebanyak 114 jiwa.

Pertumbuhan Penduduk Distrik Teminabuan Stabil

Laju pertumbuhan penduduk Distrik Teminabuan tahun 2012 sebesar 4,95 persen tetap stabil seperti tahun sebelumnya 2011 dengan laju pertumbuhan sebesar 3,71 persen.

3

(25)

Sebaran penduduk di Distrik Teminabuan menurut kampung/kelurahan dominan di tiga wilayah yaitu di Kelurahan Kaibus 23,02 %, Kampung Kohoin 14,98 %, dan Kampung Wermit 14,70 %. Distrik Teminabuan memiliki luas wilayah 1.376 km2, hingga akhir tahun 2012 mempunyai kepadatan penduduk 9 jiwa per km2.

Distribusi sebaran penduduk yang terkecil terdapat di Kampung Tapiri, yang awalnya satu lokasi dan satu penduduk dengan Kampung Wersar, yang akhirnya memisahkan diri menjadi dua lokasi dan dua kampung, yaitu Kampung Wersar dan Kampung Tapiri sebagai kampung pemekaran, sehingga Kampung Tapiri mekar dengan jumlah penduduk hanya sekitar 114 jiwa atau sekitar 0,90 persen saja dari jumlah keseluruhan penduduk Distrik Teminabuan.

Kepadatan penduduk terbesar di Distrik Teminabuan berada pada Kelurahan Kaibus. Keadaan ini diperkirakan karena padatnya komunitas di lokasi Pasar Ampera Teminabuan, di mana terdapat pemukiman padat huni dengan jumlah rumah tangga yang sangat signifikan padatnya dari kampung lainya yaitu 637 rumah tangga dan berjumlah penduduk 2.914 jiwa. Dengan lokasi padat huni yang sempit, menghawatirkan akan menimbulkan masalah sosial di kemudian hari, sehingga diharapkan menjadi perhatian pemerintah di masa sekarang.

Diproyeksikan penduduk Teminabuan meningkat di masa yang akan datang, karena Distrik Teminabuan adalah Ibukota Kabupaten Sorong Selatan, sebagai kota strategis pusat perekonomian dan pemerintahan.

Tahukah Anda?

Pasar Ampera Teminabuan adalah termasuk pemukiman padat huni dengan jumlah rumah tangga yang padat, yaitu sekitar 300 rumah tangga

Gambar 3.4 Persentase Distribusi Sebaran Penduduk 2012

Sumber: Proyeksi Penduduk Kabupaten Sorong Selatan, 2012

Gambar 3.5 Potret Kepadatan Hunian Penduduk Pasar Ampera Kelurahan Kaibus Distrik Teminabuan

Sumber: Dokumentasi Lapangan

PENDUDUK

Penduduk Terpadat Teminabuan di Kelurahan Kaibus

Sebagai Kelurahan pertama di Distrik Teminabuan, Kelurahan Kaibus memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan distribusi sebesar 23,02 persen dari total penduduk Distrik Teminabuan..

Sedangkan Kelurahan Kohoin memiliki jumlah penduduk terpadat kedua di Distrik Teminabuan.

3

(26)

8 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio), jumlah penduduk Distrik Teminabuan berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat dilihat dari nilai sexratio yang lebih besar dari 100 (117 persen). Tahun 2012, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 117 jiwa penduduk laki-laki. Menurut kampung/kelurahan, sex ratio tertinggi di Kampung Wermit (137 persen) dan terendah di Kampung Wehali dimana jumlah penduduk laki-laki berjumlah 24 persen lebih sedikit dari perempuanya.

Jumlah penduduk laki-laki di Distrik Teminabuan yang lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan salah satunya diduga disebabkan tingginya kelahiran untuk penduduk jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.

Struktur dan komposisi penduduk dapat dilihat dari piramida penduduk menurut kelompok umur di wilayah tersebut. Dari komposisi sebaran penduduk menurut kelompok umur tersebut, Distrik Teminabuan termasuk sebagai struktur penduduk muda. Hal ini tampak dari bentuk piramida penduduk dimana penduduk lebih banyak terdistribusi ke dalam kelompok umur 0-14 tahun. Pada model piramida tersebut, jumlah penduduk memiliki kecenderungan meningkat dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian cukup rendah. Bila pengendalian jumlah penduduk tidak dilakukan akan terjadi ledakan jumlah penduduk. Dengan kata lain, aparat pemerintah distrik perlu menetapkan kebijakan berupa pengendalian angka kelahiran, seperti program keluarga berencana. Gambar 3.7 Piramida Penduduk Distrik Teminabuan 2012

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

Tahukah Anda?

Rasio Jenis Kelamin terendah Distrik Teminabuan ada pada kampung Wehali sebesar 76 persen, di mana jumlah penduduk laki-laki di Kampung wehali 24 persen lebih sedikit dari pada penduduk perempuanya.

Gambar 3.6 SexRatio Distrik Teminabuan 2012

PENDUDUK

Penduduk Laki-laki 17 Persen Lebih Banyak daripada Perempuan.

Berdasarkan Sex Ratio yang mencapai 117 persen, terlihat bahwa penduduk laki-laki 17 persen lebih

banyak daripada penduduk perempuan. Salah satu penyumbangnya diduga akibat migrasi masuk lebih banyak berasal dari penduduk laki-laki.

3

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik, 2012

(27)

Selain itu dilihat dari besarnya median umur, Distrik Teminabuan tergolong pada struktur penduduk muda. Dari piramida penduduk Distrik Teminabuan terlihat perkembangan arah pertumbuhan penduduk pada kelompok umur 5-9 tahun dan 10-14 tahun. Pada kelompok umur 5-9 tahun mempunyai jumlah yang lebih banyak daripada kelompok umur 0-4 tahun. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi dari faktor fertilitas belum mampu terkontrol dengan baik.

Strukur piramida penduduk Distrik Teminabuan adalah struktur umur muda yang berdampak pada tingkat beban ketergantungan (dependencyratio) yang tinggi. Rasio ketergantungan (dependency ratio) digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat mengindikasikan keadaan ekonomi suatu daerah tergolong sebagai daerah maju atau daerah sedang berkembang.

Persentase penduduk yang produktif dan non produktif baik secara agregat maupun gender menunjukkan kecenderungan yang sama. Pada tahun 2012, persentase penduduk usia produktif sebesar 65,67 persen sedangkan sisanya adalah penduduk yang belum produktif sebanyak 32,41 persen dan penduduk tidak produktif sebesar 1,91 persen.

Besarnya rasio ketergantungan Distrik Teminabuan adalah 52,26 persen. Artinya dari 100 orang yang masih produktif (15-64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 52 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan tidak produktif (65 tahun ke atas).

PENDUDUK

Tahukah Anda?

Distrik Teminabuan memiliki beban ketergantungan yang lebih baik bila dibandingkan Distrik-distrik lainya di Kabupaten Sorong Selatan yang tinggi yaitu Distrik Kokoda Utara (1), Kokoda (2), Inanwatan (3), Konda (4) dan Saifi (5) dan Kais (6) pada tahun 2012.

Angka Fertilitas Distrik Teminabuan Tergolong Cukup Tinggi

Pada kelompok umur 0-4 tahun hingga 10-14 tahun dalam piramida penduduk terlihat cukup tebal.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat fertilitas tinggi sehingga struktur piramida penduduk adalah

struktur umur muda sementara sekitar 52 persen orang masih ditanggung penduduk produktif.

3

Gambar 3.8 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur Produktif dan Non Produktif 2012

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

Gambar 3.9 DependencyRatio menurut Jenis Kelamin Distrik Teminabuan 2012

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

(28)

10 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Tahukah Anda?

Sektor jasa transportasi darat menggambarkan meningkatnya mobilisasi di Distrik Teminabuan. Terbukti dengan bertambahnya jumlah motor ojek, dan juga mobil angkutan umum yang beroperasi.

Gambar 4.1 Skema Ketenagakerjaan

Usia Kerja (≥15 tahun) PENDUDUK

Bukan Usia Kerja

Angkatan Kerja

Pengangguran

Bukan Angkatan Kerja

Sekolah Mengurus rumah Tangga Lainnya Bekerja Sedang Bekerja Mencari Pekerjaan Mempersiapkan Usaha

Putus asa: Merasa Tidak Mungkin Mendapatkan

Pekerjaan

Sudah Mempunyai Pekerjaan Tetapi Belum Mulai Bekerja

Sementara Tidak Bekerja

Pengangguran Kritis (< 15 Jam)

Setengah Pengangguran (< 15 Jam)

Jam Kerja Normal (≥ 35 Jam) Setengah Pengangguran

(15-34 Jam)

Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau penghasilan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan tidak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

4

KETENAGAKERJAAN

Peningkatan Angkatan Kerja Perlu Diwaspadai

Struktur piramida penduduk Distrik Teminabuan adalah struktur muda sehingga kemungkinan akan terjadi peningkatan angkatan kerja karena pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Angkatan kerja yang bertambah bila tidak diatasi akan menyebabkan tingginya angka pengangguran.

Pada dasarnya ketenagakerjaan di suatu wilayah dengan struktur penduduk usia muda ditandai dengan peningkatan penduduk usia kerja. Sesuai dengan struktur penduduk Distrik Teminabuan yang tergolong dalam struktur penduduk usia muda, maka perkembangan penduduk usia kerja (15 tahun keatas) akan tumbuh relatif cepat. Pasar tenaga kerja di Distrik Teminabuan bersifat heterogen, di mana matapencaharian beragam, baik sebagian adalah PNS dan pengusaha kecil menengah, juga matapencaharian penduduk Teminabuan bergantung di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas sehingga terdapat 8.554 jiwa yang termasuk dalam usia kerja. Namun penduduk berumur 65 tahun ke atas memiliki kecenderungan tidak produktif lagi dalam bekerja, meski tetap termasuk kategori penduduk usia kerja. Dari penduduk usia kerja tersebut terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Secara umum, penghasilan utama sebagian besar penduduk di sektor pertanian dengan komoditi tanaman palawija dan hortikultura, di mana hasil ini berkontribusi besar di pasar tradisional, sehingga sebagian besar tanaman palawija dan horikurtura yang dijual di pasar hasil dari pertanian rakyat di Teminabuan.

Adapun di sektor jasa pemerintahan, baik PNS yg bertugas di dinas-dinas terkait, maupun juga yang bertugas sebagai guru pengajar, perawat kesehatan, dan juga di pemerintahan kampung.

(29)

Kualitas pendidikan perlu ditunjang oleh ketersediaan fasilitas pendidikan terutama gedung sekolah dan ketercukupan guru. Ketersediaan sekolah turut berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jarak ke sekolah terdekat dan keterbatasan sarana transportasi adalah masalah yang perlu perhatian pemerintah.

Pada tahun 2012, jumlah sekolah SD/sederajat di Distrik Teminabuan sebanyak 12 unit, dengan jumlah siswa sebanyak 2.084 siswa dan 97 guru. Jumlah bangunan gedung sekolah untuk tingkat SD berjumlah 12 unit ini sudah memadai untuk jarak jalan terdekat dari setiap kampung. Sedangkan untuk tingkat SLTP terdapat 5 unit sekolah, 60 guru dan 891 murid. Hal ini berarti untuk semua kampung/kelurahan di Distrik Teminabuan hanya tersedia 5 unit SLTP padahal sebagian kampung berjarak jauh, sehingga terbentur biaya transportasi ojek. Demikian pula pada level pendidikan SLTA/sederajat, hanya terdapat 2 unit sekolah yang terletak satu titik di Ibu Kota Distrik.

Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit. Hal ini ditunjukkan oleh rasio jumlah murid terhadap guru. Pada Taman Kanak-kanak seorang guru rata-rata mengajar sebanyak 7-8 anak murid. Pada tingkat pendidikan SD, seorang guru rata-rata mengajar sebanyak 21-22 orang. Sedangkan seorang guru SLTP mempunyai beban mengajar rata-rata sebanyak 14-15 orang, dan juga SLTA rata-rata-rata-rata 13-14 orang. Hal ini cukup ideal ditinjau dari beban mengajar, sehingga diharapkan pendidikan di Sorong Selatan kualitasnya bisa lebih baik ke depanya, serta..

5

Gambar 5.2 Rasio Murid Sekolah dan Rasio Murid Guru 2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012

Tabel 5.1 Indikator Pendidikan 2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012

PENDIDIKAN

Sekolah Dasar Sudah Cukup Memadai di Setiap Kampung.

Dari 16 desa/kelurahan di Distrik Teminabuan, jumlah sekolah SD sebanyak 12 unit, dan sudah memadai untuk jarak jalan terdekat dari setiap kampung.

Tahukah Anda?

Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) hanya ada di Distrik Teminabuan dari semua Distrik di Kabupaten Sorong Selatan, sehingga sebagian anak sekolah harus tinggal di teminabuan.

Uraian TKK SD/MI SLTP/MTs SMU/MA/ SMK Jumlah Sekolah 7 12 5 2 Jumlah Guru 29 97 60 51 Jumlah Murid 214 2 084 891 699 Rasio Murid Sekolah 30,57 173,6 178,2 349,5 Rasio Murid Guru 7,37 21,48 14,85 13,70

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(30)

12 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

terutama karena semakin tinggi tingkat pendidikan, maka mata pelajaran juga bertambah dan lebih kompleks, demikian dengan persainganya di kelas.

Pada tahun 2012, untuk tingkat pendidikan SD jumlah siswa yang lulus sama dengan dibandingkan tahun 2011, hanya selisih 1 orang yaitu sebanyak 250 orang. Kelulusan untuk SD didominasi oleh SD swasta yaitu 175 siswa, dibandingkan SD Negeri berjumlah 75 siswa lulus. Keberadaan SD Swasta sangat berdampak positif untuk pendidikan di teminabuan, yang mana turut mencetak sejumlah lulusan siswa SD yang mana jumlah SD Swasta demikian banyak, yaitu 10 sekolah sedangkan SD Negeri sebanyak 2 sekolah. Untuk tingkat pendidikan SLTP semua siswa lulus 100 persen dan jumlahnya meningkat di tahun 2012, dari 277 siswa tahun lalu menjadi 282 siswa. Ini menujukan jumlah peserta yang mengikuti ujian akhir nasional SMP bertambah, dari 277 orang di tahun 2011 menjadi 282 siswa di tahun 2012. Diharapkan progres kelulusan 100 persen ini, bisa dipertahankan di tahun-tahun mendatang.

Untuk tingkat pendidikan SLTA tahun 2012 siswa yang lulus 100 persen dan meningkat signifikan berjumlah 209 siswa dibandingkan tahun 2011 yaitu 146 kelulusan. Meskipun secara keseluruhan, persentase kelulusan untuk tingkat pendidikan SD, SLTP, dan SLTA di Distrik Teminabuan semakin baik, namun perlu lebih ditingkatkan kualitas pendidikan di Sorong Selatan, dan bagaimana agar merubah pola pikir siswa, agar tetap meningkatkan jenjang pendidikanya, tidak hanya berhenti di SMP, SLTA saja. Gambar 5.3 Angka Kelulusan menurut

Jenjang Pendidikan 2011-2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012

Gambar 5.4 Persentase Kelulusan menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011-2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012

5

PENDIDIKAN

Persentase Kelulusan SD, SLTP, dan SLTA Seratus Persen

Pada tahun 2012, dari sebanyak siswa yang mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN), tingkat SD, SMP, dan SLTA semuanya lulus seratus persen, sama dengan kelulusan tahun sebelumnya 2011, tingkat SD, SMP dan SLTA lulus 100 persen. Ini menandakan kualitas pendidikan yg semakin baik di Teminabuan.

(31)

Dari 16 desa/kelurahan di Distrik Teminabuan terdapat 1 puskesmas di Ibu kota Distrik dan 3 puskesmas pembantu yang diaktifkan pada kampung yang agak jauh dari puskesmas. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) pun sudah aktif beroperasi dan mempunyai fasilitas yang lengkap, sehingga kebutuhan kesehatan serta pelayanan di Distrik Teminabuan tergolong sangat baik.

Meski demikian fasilitas kesehatan lain seperti puskesmas pembantu (pustu) sangat diperlukan untuk menunjang kualitas kesehatan masyarakat sampai pada level wilayah administrasi kampung. Jumlah pustu hanya mencapai 3 unit. Jumlah tersebut disesuaikan dengan sudah adanya fasilitas RSUD, dan puskesmas yang beroperasi, artinya satu pustu dimaksutkan melayani kampung terdekat. Sementara keberadaan puskesmas keliling untuk melayani masyarakat yang belum terlayani di puskesmas atau pustu juga belum tampak. Pada dasarnya program puskesmas keliling yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan hanya pelengkap saja, mengingat sudah tersedianya fasilitas lengkap di RSUD Schoolo Keyen.

Ketersediaan tenaga kesehatan juga merupakan kebutuhan yang bersifat urgen selain fasilitas sarana kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan, terkhusus untuk tenaga dokter, ada 6 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi yang bertugas di RSUD Keyen melayani kesehatan masyarakat, serta ada 33 perawat dan 22 bidan yang terlatih bertugas baik di RSUD, puskesmas, dan pustu-pustu di kampung terdekat.

Gambar 6.2 Distribusi RSUD, Puskesmas dan Pustu menurut Kampung/Lurah Tahun 2012

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, 2012

Tabel 6.1 Indikator Kesehatan 2010-2012

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, 2012

6

Tahukah Anda?

Pada tahun 2012, sebesar 60 persen pasien yang berobat rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Schoolo Keyen adalah pasien

penderita ’’Malaria’’, baik malaria

tersiana, maupun malaria tropikana.

KESEHATAN

Fasilitas Kesehatan Di Distrik Teminabuan Sudah Memadai

Sejak tahun 2009 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Distrik Teminabuan sudah aktif beroperasi dan berfasilitas cukup lengkap, kemudian dibantu satu Puskesmas,dan tiga pustu menambah pelayanan kesehatan semakin baik.

Uraian 2010 2011 2012

Jumlah Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) 1 1 1

Jumlah Puskesmas 1 1 1

Jumlah Pustu 2 3 3

Jumlah Puskesmas Keliling 2 4 3

Jumlah Tenaga Medis 60 63 69

(32)

14 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Untuk ketersediaan tenaga kesehatan lain seperti perawat dan bidan juga tergolong kurang. Untuk melayani kesehatan masyarakat hanya tersedia 33 orang perawat dan 22 orang bidan. Hal mengingat semakin meningkatnya penduduk Distrik Teminabuan, bahkan pasien-pasien rujukan dari Distrik lainya turut berobat di Ibu Kota Distrik Teminabuan, baik untuk berobat di puskesmas maupun di RSUD Keyen.

Untuk penolong kelahiran bayi, terdapat sebanyak 6 dukun bayi yang tinggal di kampung-kampung yang direkomendasikan untuk membantu bidan menolong proses kelahiran bayi, meski hanya darurat saja.

Keberadaan dukun bayi banyak jumlahnya tapi hanya sedikit saja yang terlatih direkomendasikan, Dukun bayi ini masih diakui oleh sebagian masyarakat kampung, meski sarana prasarana kesehatan di Distrik Teminabuan sudah memadai dan sudah disosialisasikan, namun masalah jarak jalan dan transport biaya dari kampung jauh seperti Kampung Wehali dan Magis membuat dukun bayi masih dibutuhkan.

Jumlah tenaga medis dari tahun ke tahun meski kurang signifikan, namun cukup mengalami peningkatan guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Sorong Selatan. Dari 16 kampung/kelurahan, posyandu yang aktif di Distrik Teminabuan setiap bulanya ada 14 posyandu yang tersebar pada masing-masing kampung, dimana ada dua posyandu yang menangani pelayanan masing-masing balita pada dua kampung yang berdekatan. Gambar 6.3 Persentase Tenaga Kesehatan menurut Keahlian

di Distrik Kais Tahun 2012

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, 2012

KESEHATAN

Tenaga Kesehatan Di Distrik Teminabuan Perlu Penambahan

Jumlah dokter di Distrik Teminabuan ada 8 orang, 6 diantaranya adalah dokter umum dan 2 adalah dokter gigi. Tenaga kesehatan lainya yaitu perawat ada 33 orang dan bidan 22 orang.

6

Tahukah Anda?

Angka pesakitan 10 penyakit utama penderita rawat jalan di RSUD teminabuan adalah penyakit malaria, diare, grastritis, dyspepsia, myalgia, TB paru, suspex TB paru, astritis reumatoid, ispa, dan hipertensi.

Gambar 6.4 RSU ’’Scholoo Keyen’’ Daerah Teminabuan

Sumber: Dokumentasi Lapangan

(33)

Perumahan atau tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup manusia. Rumah dikategorikan sebagai kebutuhan dasar karena pengaruhnya sangat krusial bagi kelangsungan hidup seseorang. Salah satu indikator untuk penghitungan garis kemiskinan adalah kebutuhan dasar akan tempat tinggal. Rata-rata sebagian besar tempat tinggal di Distrik Teminabuan sudah tergolong kategori perumahan dan lingkungan sehat layak huni.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Sorong Selatan, keluarga tergolong miskin di Distrik Teminabuan ada 114 keluarga, yang di antaranya termasuk kategori perumahan dan lingkungan tidak sehat yaitu ada 144 rumah keluarga. Hal ini berarti masih ada keluarga menyandang masalah kesejahteraan, masih ada rumah tangga yang belum memiliki rumah yang layak huni karena rumah jenis tidak permanen berciri-ciri jenis dinding bukan tembok, belum memiliki fasilitas buang air besar, belum ada listrik.

Meskipun pertumbuhan ekonomi di Distrik Teminabuan meningkat, yang tergambar oleh mereka yang sudah barang tentu dari golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS), pengusaha besar, menengah dan pengusaha kecil, namun masih banyaknya penyandang masalah social kemasyarakatan yang butuh perhatian. Tercatat penyandang masalah sosial kemasyarakatan (PMSK) tahun 2012 ini berjumlah 331 orang, anak terlantar sebanyak 15 anak, lansia/jompo 235 orang, dan penyandang cacat 81 orang.

Gambar 7.2 Penyandang Masalah Sosial Kesejahteraan (PMSK) Di Distrik Teminabuan 2012

Gambar 7.1 Keluarga Penyandang Masalah Kemasyarakatan Di

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Sorong Selatan, 2012

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Sorong Selatan, 2012

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN

Masih Ada Terdapat Perumahan Dan Lingkungan Tidak Sehat

Keluarga tergolong miskin di Distrik Teminabuan ada 144 keluarga, diantaranya termasuk kategori

perumahan dan lingkungan tidak sehat..

7

Tahukah Anda?

Penderita cacat menurut jenisnya di Distrik Teminabuan tahun 2012 antara lain sebagai berikut; tuna netra 15 orang, tuna rungu 9 orang, cacat tubuh 10 0rang, dan cacat mental sebanyak 11 orang.

(34)

16 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Di sektor pertanian di Distrik Teminabuan sumbangsih hasil panen petani kebun masyarakat lokal cukup mengambil peran, antara lain di sektor tanaman perkebunan rakyat, palawija dan hortikurtura. Sebagian kecil hasil panen oleh masyarakat lokal untuk dikomsumsi sendiri, dan sebagian besar hasil panen dijual di pasar tradisional. Produksi pertanian 2012 menurun dari tahun sebelumnya 2011, maka diharapkan kedepanya Dinas Pertanian bisa lebih mensosialisasikan program-program pertanian agar lebih meningkatkan produksi dari pertanian, antara lain ubi jalar, sayur-sayuran, buah-buahan, jagung, dan ubi kayu, agar bukan mustahil jika kedepanya hasil pertanian lokal bisa untuk di ekspor ke luar daerah.

Dari subsektor peternakan, penurunan terjadi pada ternak sapi yang diperkirakan diakibatkan karena pemotongan untuk memenuhi banyaknya permintaan komsumsi daging sapi. Jumlah sapi menurun dari 119 ekor di tahun 2011 menjadi 84 ekor di tahun 2012, . Sedangkan ternak kambing serta babi populasinya bertambah dari tahun 2011 di mana 126 ekor kambing, dan 187 ekor babi bertambah jumlahnya pada tahun 2012 sebanyak 168 ekor kambing dan 274 ekor babi.

Untuk ternak unggas, ayam kampung populasinya meningkat pada tahun 2011 jumlahnya 5.345 ekor bertambah menjadi 5.811 ekor. Untuk ayam ras pedaging nihil, kemudian itik, dan entok populasinya sangat minim sekitar 50 ekor saja.

Selain bercocok tanam, masyarakat Distrik Teminabuan ada yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Yaitu sekitar 181 rumah tangga perikanan. Gambar 8.1 Produksi Perkebunan, Palawija Dan Hortikurtura

Distrik Teminabuan Tahun 2011-2012 ( Ton )

Sumber: Dinas Pertanian, Kabupaten Sorong Selatan, 2011-2012

Gambar 8.2 Rumah Tangga Perikanan Rakyat dan Nelayan Distrik Teminabuan Tahun 2011-2012

Sumber: Dinas Pertanian, Kabupaten Sorong Selatan, 2011-2012

PERTANIAN

Produksi Buah-Buahan Meningkat

Produksi tanaman perkebunan rakyat, palawija, dan hortikurtura tahun 2012 di Distrik Teminabuan menurun dari tahun sebelumnya, antara lain Ubi kayu, ubi jalar, serta buah-buahan.

8

Tahukah Anda?

Banyaknya fasilitas perahu/kapal perikanan laut di Distrik Teminabuan tahun 2012, yaitu; 215 unit perahu tanpa motor, 165 unit perahu motor temple, 90 unit perahu motor dalam, dan 10 unit kapal bermotor.

(35)

Industri kecil dan menengah di Distrik Teminabuan masih minim, namun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dikatakan ada perkembangan, yang notabene perkembanganya pun sebanding dengan banyaknya kebutuhan/permintaan pasar akan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat Distrik Teminabuan.

Sebagai sumber penerangan, listrik memegang peranan vital dalam aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat. Listrik di Ibu Kota Distrik teminabuan sudah aktif 24 jam menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari PLN Ranting Teminabuan. Baik kelurahan, dan kampung-kampung terdekat sudah dialiri jaringan listrik semuanya, hanya kampung yang jauh seperti Kampung Wehali dan Magis yang belum mendapat jaringan listrik karena jauh, sebagian menggunakan genzet dan sebagian masih menggunakan pelita pada malam hari. Kondisi tersebut cukup memprihatinkan terutama bagi anak sekolah.

Banyaknya unit pembangkit tenaga listrik di Distrik Teminabuan pada tahun 2012 sebanyak 6 unit, dengan kapasitas terpasang sebesar 3.740 KWh dan kemampuan mesin sebesar 2.370 KWh. Total produksi selama tahun 2012 tercatat 5.168.355 KWh, dari total produksi tersebut 5.066.196 KWh daya listrik yang terjual. Banyaknya pelanggan listrik di Distrik Teminabuan mengalami penambahan pesat dari 1.910 pelanggan pada tahun 2011, menjadi 3.020 pelanggan pada tahun 2012, yang mana sebagian pelanggan sudah menggunakan system listrik prabayar di mana biaya pulsa diembankan kepada pelanggan tersebut.

9

INDUSTRI DAN ENERGI

Tahukah Anda?

Di kali air terjun Kelurahan Kohoin sedang dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang nantinya menjadi energi listrik tambahan yang dikelola oleh PLN dengan kapasitas terpasang listrik untuk 300 rumah.

Listrik Di Distrik Teminabuan Aktif 24 jam

Sejak tahun 2009 listrik di Distrik Teminabuan sudah aktif 24 jam. Hingga tahun 2011, dan 2012 jaringan listrik berangsur-angsur menjangkau semua kampung di Teminabuan, hanya Kampung Wehali dan Magis saja yang tidak terjangkau karena jauh.

Sumber : PLN Wilayah X Cabang Sorong Ranting Teminabuan

Gambar 9.1 Industri Kecil Menengah Di Distrik Teminabuan Tahun 2012

Sumber : Dinas PERINDAKOP dan UKM Kabupaten Sorong Selatan

Gambar 9.2 Listrik Yang Diproduksi, Dialirkan Dan Terjual Tahun 2012

(36)

18 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Pariwisata di Distrik Teminabuan belum berkembang dan belum dikelola. Minimnya dana dan keterbatasan sumber daya manusia untuk mengelola objek yang dapat dijadikan tujuan wisata di Distrik Teminabuan disinyalir salah satu penyebabnya. Untuk menunjang pariwisata di Teminabuan sudah bermodalkan akomodasi, yaitu tempat untuk menginap bagi para tamu yang mengunjungi objek wisata.

Peranan hotel penting dalam memajukan pariwisata namun kegiatan pariwisatanya yang belum tampak. Hotel sekelas penginapan di Distrik Teminabuan ada tiga, antara lain; Penginapan Giok, Penginapan Nusa Indah, dan Penginapan Wernas. Penginapan-penginapan tersebut hanya berfasilitas standart, yaitu kamar tidur, kamar mandi non shower, AC, televisi, ruang lobi dan restoran biasa. Data jumlah tamu di penginapan Nusa Indah membuktikan meningkatnya jumlah tamu penginap di Distrik Teminabuan.

Jumlah objek wisata yang bisa dikembangkan di Teminabuan sebanyak 5 objek. Objek wisata tersebut terdiri dari 4 objek wisata alam yaitu; Kali Jernih Sembra, Air terjun Kohoin, Panta Kapal, Pelabuhan baru, dan satu objek wisata bersejarah yaitu Monumen Tugu Trikora Wersar. Penerimaan pajak dari objek wisata tersebut di atas belum ada target dari pemerintah, kecuali hotel, restoran, dan rumah makan pendapatan pajaknya sudah terealisasi. Pada tahun 2012 Target penerimaan pajak untuk hotel di Distrik Teminabuan sebesar Rp.9.440.000.000,- dan terealisasi lebih besar yaitu Rp.11.400.000.000,-.

Sumber: BPS Sorong Selatan

10

HOTEL DAN PARIWISATA

Tahukah Anda?

Realisasi dari target penerimaan pajak hotel tiap tahun di Distrik teminabuan cukup besar, yaitu kurang lebih Rp.11.440.000,- dan untuk realisasi jenis pajak restoran/ rumah makan sebesar Rp.7.160.000,

Objek Wisata Di Distrik Teminabuan Belum Ada Pengelolaan

Adanya penginapan di Distrik Teminabuan adalah modal penunjang untuk pengembangan pariwisata, tinggal dibutuhkan perhatian pemerintah, dana, serta sumber daya manusia untuk serius mengelolanya dan memasarkanya kepada publik, baik masyarakat Teminabuan sendiri maupun pengunjung dari luar.

Dari kiri ke kanan : Tugu Trikora Wersar (kiri), Pesona Air terjun Kohoin (Kanan) Sumber: Dokumentasi Lapangan

Gambar 10.1 Jumlah Kamar Dan Tamu Hotel/Penginapan Di Distrik Teminabuan Tahun 2012

Gambar 10.2 Obyek Wisata Di Distrik Teminabuan

(37)

Sarana transportasi antar kampung/kelurahan di dalm Distrik Teminabuan semuanya melalui jalan darat. Kondisi jalan darat adalah jalan beraspal dengan kondisi baik, dan sedang mengalami perbaikan jalan di beberapa titik di beberapa kampung. Hanya akses jalan ke kampung terjauh yaitu Kampung Wehali dan Kampung Magis berjarak 17 km yang belum selesai, masih dalam tahap pembangunan, sehingga masyarakat ke dua kampung tersebut sementara melalui jalan setapak.

Kendaraan yang semakin bertambah di Distrik Teminabuan dan sekitarnya, meningkatkan mobilitas kendaraan di Ibu Kota Distrik Teminabuan. Kendaraan-kendaraan tersebut tercatat antara lain; angkutan pedesan 60 unit, truk 36 unit, bus 6 unit, pickup kijang 7 unit, sepeda motor 683 unit, sedan 2 unit, dan kendaraan Mobil L-200 37 unit.

Adapun transportasi ke luar Distrik Teminabuan selain melalui jalan darat juga melalui jalan laut dan jalan udara, sebagai sarana angkut baik penumpang dan juga barang. Melalui pelabuhan udara beroperasi pesawat kecil yang tercatat 338 kali kunjungan selama tahun 2012 ke Teminabuan, dan melalui pelabuhan laut beroperasi kapal motor berbagai jenis yang tercatat 250 kali kunjungan selama tahun 2012.

Di Distrik Teminabuan hanya beroperasi satu Kantor Pos dan Giro induk yang aktif sebagai sarana terima/kirim surat, dan paket pos. Pada Kantor Telkom beroperasi juga satu sentral telepon otomat yang mempunyai 100 pelanggan. Sementara Telepon umum dan wartel tidak ada, kalah bersaing dengan ponsel.

Gambar 11.1 Kendaraan Bermotor Per Jenis Kendaraan Di Distrik Teminabuan Tahun 2012

Gambar 11.2 Jumlah Kunjungan Pesawat Dan Kapal Di Distrik Teminabuan Tahun 2012

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong Selatan 2012

Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong Selatan 2012

11

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Tahukah Anda?

Ada dua Warung Internet (Warnet) y a n g t e r s e d i a d i D i s t r i k Teminabuan, ada dua menara sinyal telepon seluler, dan hanya dua kampung, yaitu Kampung Wehali dan Magis yang tidak terjangkau sinyal jaringan telepon seluler.

Jumlah Kendaraan Bermotor Di Distrik Teminabuan Bertambah Kendaraan bermotor yang semakin bertambah di Distrik Teminabuan meningkatkan mobilitas jalan darat. Sementara jalan laut dan jalan udara meningkat operasinya sehingga bisa menjadi opsi sarana transportasi cepat, baik keberangkatan maupun pengiriman barang.

(38)

20 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013 Kabupaten Sorong Selatan merupakan bagian

dari wilayah Provinsi Papua Barat adalah pemekaran dari Kabupaten Sorong pada tahun 2002. Pada tahun 2012 terdapat 13 Distrik/Kecamatan di Kabupaten Sorong Selatan, di mana Distrik Teminabuan memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu 12.656 jiwa dengan persentase penduduk sebesar 30,6 persen. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Fkour, yaitu 819 jiwa. Sementara Distrik Kokoda mempunyai jumlah penduduk terbesar ke dua yaitu sebesar 6.472 jiwa, dan kemudian menyusul Distrik Kais dengan 3131 jiwa.

Untuk menunjang pembangunan suatu daerah diperlukan manusia sebagai penggerak aktivitas ekonomi. Aktivitas perekonomian akan berjalan bila semakin beragam jenis pekerjaan dan semakin banyak penduduk yang bekerja. Namun untuk bekerja, manusia memiliki kemampuan yang dibatasi oleh umur. Manusia memiliki usia produktif untuk bekerja antara usia 15-64 tahun.

Jumlah penduduk usia produktif di Kabupaten Sorong Selatan sebanyak 24.280 orang. Sedangkan Distrik Teminabuan memiliki jumlah penduduk usia produktif terbanyak dan Distrik Fkour merupakan distrik yang paling sedikit memiliki jumlah penduduk usia produktif. Yang menarik, meski Distrik Konda memiliki jumlah penduduk lebih banyak daripada Distrik Sawiat, namun jumlah penduduk usia produktif Distrik Sawiat lebih banyak dari pada penduduk usia produktif Distrik Konda. Ini bisa berarti penduduk anak-anak dan usia manula di Distrik Konda lebih banyak.

Gambar 12.2 Jumlah Penduduk Usia Produktif Sorong Selatan Menurut Distrik Tahun 2012

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

Gambar 12.1 Jumlah Penduduk Sorong Selatan Menurut Distrik Tahun 2012

PERBANDINGAN REGIONAL

Jumlah Penduduk Teminabuan Terbanyak Di Sorong Selatan

Dari jumlah penduduk sebanyak 12.656 jiwa di Kabupaten Sorong Selatan, 30,6 persen terdapat di Distrik Teminabuan yang menenmpati urutan pertama terbanyak jumlah penduduknya,

disusul Distrik Kokoda (15,6%), serta Kais (7,5%) dan Inanwatan (7,4%) di tahun 2012.

12

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

Tahukah Anda?

Rasio Beban Ketergantungan di Distrik Teminabuan adalah yang terendah dibandingkan distrik lain di Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2010.

(39)

Demikian juga dengan Distrik Wayer yang memiliki jumlah penduduk lebih sedikit dari jumlah penduduk Distrik Kokoda Utara, namun jumlah penduduk usia produktif di Distrik Wayer lebih banyak daripada jumlah penduduk usia produktif di Kokoda Utara.

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang menghambat kesejahteraan masyarakat. Bila ditinjau dari banyaknya rumah tangga miskin, menurut data Dinas Sosial, di Kabupaten Sorong Selatan tahun 2012 Distrik yang memiliki rumah tangga miskin terbanyak adalah Distrik Kokoda. Sedangkan Distrik yang memiliki jumlah rumah tangga miskin terkecil adalah Distrik Saifi yang notabene jumlah penduduknya paling sedikit.

Dari keseluruhan Kabupaten Sorong Selatan ditinjau dari persentase keluarga miskin dan non miskin, Distrik Teminabuan mempunyai persentase rumah tangga miskin terkecil yaitu sebesar 13,07 persen dibandingkan rumah tangga non miskin, yaitu sebesar 86,93 persen. Jadi disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk teminabuan tergolong mampu. Sebaliknya Distrik dengan persentase rumah tangga miskin terbesar ada di Distrik Inanwatan yaitu sebesar 85 persen dibandingkan dengan rumah tangga non miskin, yaitu sebesar 15 persen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk di Distrik Inanwatan tergolong miskin.

Persentase yang cukup seimbang antara keluarga miskin dan non miskin terdapat pada Distrik Seremuk, Kokoda Utara, dan juga Distrik Konda.

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Sorong Selatan

Gambar 12.3 Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Sorong Selatan menurut Distrik Tahun 2012

PERBANDINGAN REGIONAL

Rumah Tangga Miskin Terkecil Di Distrik Teminabuan

Jumlah rumah tangga miskin terbanyak di Kabupaten Sorong Selatan terdapat di Distrik Kokoda, dan rumah tangga miskin terkecil terdapat di Distik Saifi, namun untuk persentase rumah tangga miskin menurut distriknya ada di Distrik Teminabuan, dimana sebagian besar penduduk Teminabuan tergolong mampu.

12

Gambar 12.4 Persentase Rumah Tangga Miskin dan Non Miskin Tahun 2012

Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Sorong Selatan

Tahukah Anda?

Perumahan dan lingkungan tidak sehat di Distrik Teminabuan ada sekitar 2.182 rumah tangga, serta masyarakat terpencil sekitar 904 rumah tangga tersebar di Distrik Kais, Inanwatanan, Kokoda, Kokoda Utara.

(40)
(41)

Lampiran Tabel

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(42)

23 STATISTIK DAERAH DISTRIK TEMINABUAN TAHUN 2013

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

Distrik Jenis Kelamin Total

Laki-Laki Perempuan Kaibus 1 647 1 267 2 914 Kohoin 979 917 1 896 Wermit 1 076 784 1 860 Wernas 627 484 1 111 Wersar 322 313 635 Tapiri 61 53 114 Keyen 284 227 511 Wehali 54 71 125 Magis 73 76 149 Aibobor 214 220 434 Gorolo 130 145 275 Tegirolo 226 211 437 Seribau 112 106 218 Seyolo 524 510 1 034 Nambro 363 330 693 Anny 142 108 250 Distrik Teminabuan 6 834 5 822 12 656 Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Distrik Teminabuan menurut Kampung

dan Jenis Kelamin 2012

(43)

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Distrik Teminabuan 2012

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik 2012

Jenis Kelamin Total Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan 0-4 752 672 1 424 5-9 745 702 1 447 10-14 661 570 1 231 15-19 623 576 1 199 20-24 686 542 1 228 25-29 885 710 1 595 30-34 717 573 1 290 35-39 500 430 930 40-44 397 312 709 45-49 307 248 555 50-54 219 184 403 55-59 138 118 256 60-64 77 70 147 65-69 72 64 136 70-74 26 26 52 75+ 29 25 54 Total 6 834 5 822 12 656

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(44)

Gambar

Gambar 1.2 Peta Distrik Teminabuan
Gambar 1.3 Persentase Desa/Kelurahan Berdasarkan   Topografi Wilayah 2012
Gambar 2.1 Banyaknya SLS (RT)   di Distrik Teminabuan Tahun 2012
Gambar 2.3 Persentase PNS Distrik Teminabuan menurut  Golongan Dan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on their research, in this research we use tax planning, earnings pressure; debt to equity ratio; and corporate size to test whether these variables are earnings

Kemampuan koordinasi yang banyak dijumpai pada senderita pasca stroke, yang merupakan pergerakan kompleks pada ekstremitas atas juga akan mengalami perbaikan seiring pro- ses

Contoh diatas merupakan gambaran mengenai meningkatnya wisatawan yang datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta ketika musim tertentu seperti libur lebaran dan membuat mobil

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa implementasi bahan ajar pendekatan kontektual berbantuan linever efektif digunakan dalam proses perkuliahan program

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai sebuah kontribusi yang terinspirasi dari semiotika Peircean, iklan yang juga menyangkut beberapa pembahasan dari banyak

11 Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai pihak-pihak yang berkepentingan ( Manajer, Sekretaris, Teller ), wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang ingin

‌ ه ديهمتلا ةملك ميحرلا نمحرلا للها مسب ا دملح علا بر لله ا ينلم و و ةلاصلا نلأا فرشأ ىلع ملاسلا ءايب ينلسرلماو نديس ا و ولآ ىلعو دممح حيباصم وباحصأ