• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK DAERAH

DISTRIK INANWATAN

2013

Katalog BPS :

(2)
(3)

STATISTIK DAERAH

DISTRIK INANWATAN

2013

(4)
(5)

STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN 2013

ISSN : -

No. Publikasi : 9106.12.XX Katalog BPS : 1101001.9106XXX Ukuran Buku : 17.6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : v + 64 halaman Naskah :

Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Gambar Kulit :

Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Diterbitkan Oleh :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong Selatan Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

(6)
(7)

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan yang dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) yang bertugas di kecamatan masing-masing. Penyusunan publikasi Statistik Daerah Kecamatan ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua “.

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2013 yangditerbitkan ini untuk melengkapi publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun, yaitu Distrik Dalam Angka. Berbeda dengan publikasi tersebut, publikasi Statistik Daerah Kecamatan lebih menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Tahun 2013 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di kecamatan masing-masing dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif dari berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Teminabuan, Desember 2013 Kepala BPS Kabupaten Sorong Selatan

Ir. Nurhaida Sirun

Kata Sambutan

(8)

ii STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

(9)

Pertama tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang maha esa karna atas pernyataan-Nyalah publikasi Statistik Daerah Distrik Inanwatan 2013

dapat selesai dengan baik. Semua ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kepala BPS Sorong Selatan beserta staf dan Teman-teman KSK yang sudah banyak memberikan saran dan masukan yang berguna bagi publikasi buku ini.

Publikasi Statistik Daerah Distrik Inanwatan Tahun 2013 yang diterbitkan ini untuk pertama kalinya dipublikasikan karna untuk melengkapi publikasi yang sudah ada sebelumnya yaitu Distrik Inanwatan Dalam Angka yang sudah secara rutin dipublikasikan. Namun informasi yang disajikan hanyalah indikator terpilih dan berupa analisis.

Kami sangat berharap data yang kami sajikan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak, baik pemerintah dalam meningkatkan sumber daya, sarana dan prasarana di Distrik Inanwatan, swasta, akademis, dan masyarakat umum. Untuk itu Kritik dan saran yang membangun dalam peningkatan publikasi ini di tahun mendatang sangat diperlukan.

Teminabuan, Desember 2013 Koordinator Statistik Kecamatan

Distrik Inanwatan

Mersi Homer,SE 198704 16 201003 1 003

Kata Pengantar

(10)
(11)

Catatan:

1.Berdasarkan Hasil Proyeksi SP 2000 dan Sensus Penduduk Tahun 2010 2.Data tahun 2008 dan 2009 adalah data gabungan Kais dan Matemani

Statistik Kunci

No. Uraian Satuan 2011 2012

1 Jumlah penduduk1 orang 2 811 3 102

2 Jumlah penduduk usia belum produktif1 orang 619 1 391

3 Jumlah penduduk usia produktif1 orang 753 1 652

4 Jumlah penduduk usia tidak produktif1 orang 30 59

5 Jumlah Rumah Tangga RT 500 543

6 Jumlah Penduduk yang Lahir2 orang ... 45

7 Jumlah Penduduk yang Mati2 orang ... 13

8 Jumlah Rumah Tangga Miskin RT - -

9 Jumlah Penduduk Laki-laki orang 1 537 1 622

10 Jumlah Penduduk Perempuan orang 1 402 1 480

11 Persentase Kelulusan Murid SD persen 100 100

12 Persentase Kelulusan Murid SLTP persen 100 100

13 Jumlah Tenaga Medis orang ... 11

14 Jumlah Puskesmas/Pustu unit 2 2

15 Jumlah rumah permanen unit ... 38

16 Jumlah rumah semi permanen unit ... 38

17 Jumlah rumah tidak permanen unit ... 1 297

18 Jumlah Penyandang Cacat orang ... 47

19 Jumlah PNS orang 33 33

20 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Rakyat RT 75 75

(12)
(13)

Angka Kematian Balita adalah probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia lima tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran.

Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.

Rata-rata Lama Sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.

Angka Melek Huruf Dewasa adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.

Angka Partisipasi Murni adalah proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya.

Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antara jumlah penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th) yang bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th). Bersekolah adalah mereka yang perlu mengikuti pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/ SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A, paket B atau paket C).

Penjelasan Teknis

Daerah administrasi adalah wilayah administrasi

yang sudah memiliki dasar hukum yang sah menurut Departemen Dalam Negeri.

Desa pesisir/tepi laut adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa pulau).

Desa bukan pesisir adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir.

Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per Km2.

Laju pertumbuhan penduduk adalah rata-rata tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu daerah selama periode waktu tertentu.

Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja.

(14)

v

STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.

Indeks Harga Konsumen adalah angka/indeks yang menunjukkan perbandingan relatif antara tingkat harga (konsumen/eceran) pada saat bulan survei dan harga tersebut pada bulan sebelumnya.  Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan

informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.  Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan

antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu.

Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita

adalah Produk Domestik Regional Bruto dibagi dengan penduduk pertengahan tahun.

PDRB Harga Berlaku adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.

PDRB Harga Konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun dasar.

IPM adalah indeks komposit dari gabungan 4 (empat) indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.

Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir.

Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien Gini terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.

Garis kemiskinan adalah besarnya nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum makanan dan nonmakanan yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap berada pada kehidupan yang layak.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin

(15)

Daftar Isi

Kata Sambutan i

Kata Pengantar ii

Statistik Kunci iii

Penjelasan Teknis iv

Daftar Isi vi

1 Geografi dan Iklim 1 7 Perumahan dan Lingkungan 15

2 Pemerintahan 3 8 Pertanian 16

3 Penduduk 5 9 Pertambangan dan Energi 17 4 Ketenagakerjaan 10 10 Hotel dan Pariwisata 18 5 Pendidikan 11 11 Transportasi dan Komunikasi 19 6 Kesehatan 13 12 Perbandingan Regional 20

Lampiran Tabel 22

(16)
(17)

Distrik Inanwatan adalah sebuah distrik di Ka-bupaten Sorong Selatan. Distrik Inanwatan berada di daerah terendah dan merupakan gugusan garis pantai Laut Seram yang meliputi wilayah Distrik Kokoda, Teminabuan, Kais, dan Seremuk. Ibukota Distrik Inanwatan, yaitu Kampung Sibae.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah: Utara : Distrik Kokoda Utara

Selatan : Kabupaten Fak - Fak Barat : Distrik Matemani Timur : Kabupaten Teluk Bintuni

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2013 bahwa luas wilayah Kabupaten Sorong Selatan adalah sekitar 7.897,911 Km2 setelah

terjadi pemekaran Kabupaten Maybrat pada tahun 2009. Dan Berdasarkan distriknya, Inanwatan memiliki luas wilayah sebesar 960,540 Km2 dari Kabupaten

Sorong Selatan. Dari 8 kampung di Distrik Inanwatan belum ada data yang jelas mengenai luas wilayah per kampung, sehigga kepadatan penduduk per kampung juga belum dapat diproyeksikan.

Distrik Inanwatan terdiri dari 8 kampung yang meliputi 7 RW dan 20 RT. Distrik Inanwatan hampir semua kampung berada di daerah pesisir, kecuali kampung Odeari yang termasuk Daerah Aliran Sungai/ DAS.

Tahukah Anda?

Distrik Inanwatan memiliki luas wilayah terbesar kedua setelah Distrik Kais di Kabupaten Sorong Selatan (960.540 Km2

).

1

Gambar 1.1 Peta Distrik Inanwatan

Luas Wlayah Distrik Inanwatan Terbesar Kedua Di Kabupaten Sorong Selatan Setelah Distrik Kais

GEOGRAFI DAN IKLIM

(18)

2 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Berdasarkan topografi wilayah, Kampung Sibae yang merupakan ibukota distrik Inanwatan berada sehamparan dengan 5 kampung lainya. Sedangkan kampung yang terjauh dari ibukota distrik adalah Kampung Isogo dan Odeari, yang mencapai jarak 13 km dari Ibukota Distrik. 6 kampung dari dan ke Ibukota distrik dapat dilalui dengan berjalan kaki karena masih sehamparan, yaitu kampung Mate, Wadoi, Sibae, Serkos, Solta Baru, dan Mogibi, sedangkan 2 kampung lainnya yaitu kampung Isogo dan Odeari hanya bisa dilalui dengan perahu/kapal, karena letaknya yang terpisah dari kampung lainnya. Sementara akses transportasi dari dan ke Ibukota Kabupaten Sorong Selatan hanya dapat digunakan dengan melalui laut. Distrik Inanwatan adalah salah satu distrik yang dapat diakses dengan transportasi udara atau bisa menggunakan pesawat setelah distrik Teminabuan. Namun jalurnya masih dibatasi yaitu hanya untuk dari dan ke kota Sorong. Sementara ke Kabupaten Sorong Selatan sendiri masih belum ada.

Penyebaran wilayah Distrik Inanwatan adalah sebagai berikut:

Daerah Lembah/DAS; hanya kampung Odeari.

Daerah Pesisir ; Mate, Wadoi, Sibae, Isogo, Serkos, Solta Baru dan Mogibi.

Uraian Satuan 2012

Desa Pesisir desa 6 Desa Bukan Pesisir desa 2 Desa di Lembah DAS desa 0 Desa di Lereng/Gunung desa 0 Desa di Dataran desa 0

Tabel 1.1 Banyaknya Desa/Kelurahan Berdasarkan Topografi Wilayah di Distrik Inanwatan Tahun 2012

1

GEOGRAFI DAN IKLIM

Sebagian Besar Wilayah Inanwatan Adalah Pesisir

Topografi Distrik Inanwatan persen berada pada pesisir.

Tahukah Anda?

Distrik Inanwatan merupakan Distrik kedua setelah Teminabuan yang bisa di tempuh dengan pesawat dari dan ke Kota Sorong.

(19)

Tahun 2012 Inanwatan tidak mengalami pemekaran kampung. Wilayahnya masih mencakup 8 kampung.

Struktur hierarki dalam pembagian administrasi pemerintahan digolongkan menjadi kecamatan (distrik), kelurahan, dan desa (kampung).

Aparat pemerintahan kampung di Distrik Inanwatan terdiri dari 8 orang kepala kampung,8 orang sekretaris kampung,8 orang Ketua Baperkam (Badan Permusyawaratan Kampung), 32 orang aparat kampung dan 20 ketua RT. Dari keseluruhan aparat kampung tersebut yang berstatus pegawai negeri sebanyak delapan orang.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Distrik Inanwatan berjumlah 33 orang.dengan rincian 28 orang berjenis kelamin laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan. Dari komposisinya terlihat bahwa jumlah PNS laki-laki sangat dominan. Hal ini berarti bahwa kesetaraan gender belum terlaksana. Ada praktek ketimpangan gender di Distrik Inanwatan.

2

Gambar 2.2 Persentase PNS Distrik Inanwatan

Sumber: Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Sorong Selatan Gambar 2.1 Banyaknya SLS (RT) dan Aparat Kampung

di Distrik Inanwatan Tahun 2012

PEMERINTAHAN

Tidak ada Pemekaran Kampung Pada tahun 2012 belum ada pemekaran kampung sehingga total kampung di Distrik Inanwatan.

Tahukah Anda?

Semua Kampung di Distrik Inanwatan memiliki SLS (Rukun Warga) dan RT (Rukun Tetangga).

Sumber: Kantor Distrik Inanwatan 2012

8 8 8

32 20

(20)

4 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Jenis Kelamin 2012 Berdasarkan kualitas PNS dilihat dari tingkat pendidikan yang ditamatkan, dapat dikatakan bahwa PNS di Distrik Inanwatan tergolong SDM yang berkualitas cukup baik. Sekitar 45.45 persen PNS berpendidikan SLTP dan 6,06 persen PNS berlatar belakang pendidikan sarjana. Sedangkan untuk PNS yang berpendidikan rendah (SD dan SLTP) masih memiliki persentase yang cukup tinggi yaitu masing-masing sebesar 18,18 persen dan 45,45 persen.

Selama tahun 2012, persentase PNS berdasarkan golongan di Distrik Inanwatan lebih banyak PNS dengan golongan II sebesar 45,45 persen di ikuti dengan PNS golongan I (42,42) persen.Sementara PNS golongan III sangat minim atau hanya 12,12 persen. terjadi peningkatan kualitas PNS dari sisi tingkat pendidikannya.

Tahukah Anda?

Jumlah PNS Laki-Laki lebih dominan daripada perempuan.

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Sorong Selatan, 2010

Gambar 2.3 Persentase PNS Distrik Inanwatan Menurut Golongan Tahun 2012

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Sorong Selatan, 2011

Gambar 2.4 Persentase PNS Distrik Inanwatan menurut Tingkat Pendidikan 2012

2

Jumlah PNS Laki

PEMERINTAHAN

-Laki Sangat Dominan

Dari 33 orang yang berstatus PNS di Inanwatan, hanya 5 orang berjenis kelamin perempuan atau sekitar 15 persen. Jumlah PNS laki-laki sangat dominan daripada PNS perempuan.

42.42 45.45 12.12 I II III 18.18 30.30 45.45 6.06 SD SMP SLTA SARJANA

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(21)

Kependudukan salah satu aspek pembangunan yang penting karena penduduk adalah subjek sekaligus objek pembangunan. Perencanaan pembangunan dapat efektif, efisien, dan tepat sasaran bila didukung dengan data kependudukan. Jumlah penduduk yang terus meningkat dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat akan menimbulkan permasalahan ekonomi dan sosial sehingga dengan adanya data, pemerintah dapat menangani masalah kependudukan dalam upaya pengendalian jumlah penduduk dan perbaikan kualitas sumber daya manusia.

Jumlah penduduk Distrik Inanwatan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan persentase pertumbuhan penduduknya cenderung naik. Pada Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Distrik Inanwatan 2.811 jiwa. Di tahun 2011 dan tahun 2012 penduduk Distrik Inanwatan masing-masing bertambah sebanyak 128 jiwa dan 163 jiwa. Dengan demikian rata-rata sebulan terjadi penambahan sebanyak 13-14 orang di Distrik Inanwatan. Hal ini juga berarti kemungkinan penambahan tersebut karena jumlah kelahiran.

Jumlah penduduk di suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi/ perpindahan penduduk. Ketiga faktor tersebutlah yang menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk.

3

Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Distrik Inanwatan 2010-2012

Sumber: SP 2000, SP 2010, Hasil Proyeksi SP2000, BPS

PENDUDUK

Tahukah Anda?

Jumlah penduduk Distrik Inanwatan tahun 2012 adalah yang terbesar keempat setelah Teminabuan, Kokoda dan Kais di Kabupaten Sorong Selatan.

Jumlah Penduduk Inanwatansebanyak 3.102 Jiwa

Jumlah penduduk Inanwatan tahun 2012 tercata 3.103jiwa, meningkat signifikan dibanding tahun 2011 yang besarnya 2.939 jiwa.

Sumber: Dokumentasi Lapangan

2811

2939

3102

2010 2011 2012

Jumlah Penduduk (Jiwa)

(22)

6 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh fertilitas terutama terkait dengan kemampuan dalam mengontrol jumlah kelahiran. Angka kelahiran tinggi salah satu faktor yang memicu ledakan penduduk. Mortalitas terutama terkait dengan angka kematian bayi (infant mortality rate) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) yang tinggi. Disamping itu peran migrasi juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Pertumbuhan penduduk Distrik Inanwatan diduga penyebabnya adalah angka kelahiran tinggi. Angka pertumbuhan yang tinggi akan menyebabkan ledakan penduduk jika tidak dikendalikan. Hal ini akan menyebabkan terjadinya masalah-masalah sosial. Ditinjau dari laju pertumbuhan penduduk, Distrik Inanwatan tergolong stabil. Setelah SP 2010 laju pertumbuhan di tahun 2011 mencapai 4.55 persen dan 5.55 persen di tahun 2012 di banding tahun 2009 sebelum SP 2010 yaitu sebesar 42.81 persen.

Berdasarkan kelompok umur, persentase jumlah penduduk terbanyak pada kelompok umur 15-64 tahun yang tergolong penduduk usia produktif.

Jumlah rumah tangga terbanyak di Distrik Inanwatan adalah Kampung Sibae yaitu sebanyak 158 rumah tangga atau mencapai 29.10 persen. Sedangkan distrik yang paling sedikit jumlah rumah tangganya, yaitu Kampung Solta Baru yaitu 27 rumah tangga atau sekitar 4,97 persen.Sedangkan Kampung Odeare masih bergabung dengan Wilayah Kampung Sibae,sehingga rumah tangga belum bisa di pastikan.

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010

Sumber: Hasil Proyeksi SP 2000, Sensus Penduduk 2010

Uraian 2010 2011 2012 Jumlah Penduduk (jiwa) 2 811 2 939 3 102

Pertumbuhan Penduduk (%) 42.81 4.55 5.55

Sex Ratio (%) 109,61 109,63 109.59

Jumlah Rumah Tangga (ruta) 478 500 543

Rata-rata ART (jiwa/ruta) 5,88 5,88 5,69

Penduduk menurut Kelompok

Umur (%) 0-14 ... ... 4.391

15-64 1.652

65+ ... ... 59

Tabel 3.1 Indikator Kependudukan

PENDUDUK

Tahukah Anda?

Kampung Sibae yang merupakan Ibu kota Distrik memiliki jumlah rumah tangga terbanyak di Distrik Inanwatan yaitu sebesar 28.94 persen di tahun 2012

Jumlah Penduduk Inanwatan Terbesar Keempat

Jumlah penduduk Distrik Inanwatan adalah yang terbanyak keempat setelah Distrik Teminabuan, Kokoda dan kais di Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2012. Sementara laju pertumbuhan penduduknya

selama tahun 2011-2012 cenderung stabil pada kisaran 4-5 persen.

3

Gambar 3.2 Persentase Distribusi Rumah Tangga Distrik Inanwatan Tahun 2012 18.05 13.81 29.10 10.31 13.08 4.97 10.68 Mate Wadoi Sibae Isogo Serkos Solta Baru Mogibi Odeari

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(23)

Sebaran penduduk Distrik Inanwatan menurut kampung dominan di dua wilayah yaitu di Kampung Sibae (26,92%) dan Kampung Wadoi (14,14%). Distrik Sibae merupakan ibukota distrik sehingga fasilitas sarana dan prasarana di kampung ini tergolong lebih lengkap dan maju dibandingkan kampung lain di Distrik Inanwatan. Begitu pula distribusi rumah tangga terbanyak juga terdapat di Kampung Sibae.

Distribusi sebaran penduduk yang terkecil terdapat di Kampung Solta Baru, hanya sekitar 6,42 persen saja. Hal ini diduga karena jumlah rumahtangga di Kampung Solta Baru paling sedikit dan infrastruktur seperti kesehatan dan pendidikan masih sangat terbatas.

Tahukah Anda?

Kampung Sibae memiliki sebaran pe nduduk domi nan di Di s tri k Inanwatan yaitu 26,92 persen.

Gambar 3.3 Persentase Distribusi Sebaran Penduduk 2012

Sumber: Hasil Sensus Penduduk Kabupaten Sorong Selatan, 2010

Sumber : Jumlah Penduduk: Hasil Sensus Penduduk 2010

PENDUDUK

Penduduk Terpadat Inanwatan di Kampung Sibae

Kampung Sibae memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan distribusi sebesar 26,92 persen dari

total penduduk Distrik Inanwatan ditahun 2012.

3

(24)

8 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Berdasarkan rasio jenis kelamin (sex ratio), jumlah penduduk Distrik Inanwatan berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat dilihat dari nilai sex ratio yang lebih besar dari 100 (109,45 persen). Tahun 2012, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 109 jiwa penduduk laki -laki. Menurut kampung, sex ratio tertinggi di Kampung Serkos (131,55 persen) dan terendah di Kampung Solta Baru dan Sibae dimana jumlah penduduk laki-laki sama banyaknya dengan penduduk perempuan.

Jumlah penduduk laki-laki di Distrik Inanwatan yang lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan salah satunya diduga disebabkan tingginya kelahiran untuk penduduk jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.

Struktur dan komposisi penduduk dapat dilihat dari piramida penduduk menurut kelompok umur di wilayah tersebut. Dari komposisi sebaran penduduk menurut kelompok umur tersebut, Distrik Inanwatan termasuk sebagai struktur penduduk muda. Hal ini tampak dari bentuk piramida penduduk dimana penduduk lebih banyak terdistribusi ke dalam kelompok umur 0-19 tahun. Pada model piramida tersebut, jumlah penduduk memiliki kecenderungan meningkat dengan angka kelahiran tinggi dan angka kematian cukup rendah. Bila pengendalian jumlah penduduk tidak dilakukan akan terjadi ledakan jumlah penduduk. Dengan kata lain, aparat pemerintah distrik perlu menetapkan kebijakan berupa pengendalian angka kelahiran.

Gambar 3.6 Piramida Penduduk Distrik Inanwatan 2012

Sumber: Hasil Sensus Penduduk Kabupaten Sorong Selatan, 2010

Tahukah Anda?

Rasio Jenis Kelamin (sex ratio) penduduk Distrik Inanwatan tahun 2012 masih dibawah sex ratio

Kabupaten Sorong Selatan (110,23 persen).

Gambar 3.5 SexRatio Distrik Inanwatan 2012

PENDUDUK

Penduduk Laki-laki 9 Persen Lebih Banyak daripada Perempuan.

Berdasarkan Sex Ratio yang mencapai 109,45 persen, terlihat bahwa penduduk laki-laki 9 persen

lebih banyak daripada penduduk perempuan. Salah satu penyumbangnya diduga akibat migrasi masuk lebih banyak berasal dari penduduk laki-laki dan atau jumlah kelahiran lebih banyak laki-laki.

3

Sumber: Hasil Sensus Penduduk Kabupaten Sorong Selatan, 2010

99 100 107 108 109 110 117 131 0 20 40 60 80 100 120 140 Solta Baru Sibae Mogibi Wadoi Distrik Inanwatan Mate Isogo Serkos

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(25)

Selain itu dilihat dari besarnya median umur, Distrik Inanwatan tergolong pada struktur penduduk muda. Dari piramida penduduk Distrik Inanwatan terlihat perkembangan arah pertumbuhan penduduk pada kelompok umur 5-9 tahun dan 10-14 tahun. Pada kelompok umur 5-9 tahun mempunyai jumlah yang lebih banyak daripada kelompok umur 0-4 tahun. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan penduduk yang tinggi dari faktor fertilitas belum mampu terkontrol dengan baik.

Strukur piramida penduduk Distrik Inanwatan adalah struktur umur muda yang berdampak pada tingkat beban ketergantungan (dependencyratio) yang tinggi. Rasio ketergantungan (dependency ratio) digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat mengindikasikan keadaan ekonomi suatu daerah tergolong sebagai daerah maju atau daerah sedang berkembang.

Persentase penduduk yang produktif dan non produktif secara gender menunjukan persentase perempuan lebih banyak yaitu 88,06 persen di bandingkan laki-laki 87,51.

Besarnya rasio ketergantungan Distrik Inanwatan adalah 87 persen. Artinya dari 100 orang yang masih produktif (15-64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 88 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan tidak produkstif (65 tahun ke atas).

PENDUDUK

Tahukah Anda?

Distrik Inanwatan memiliki beban ketergantungan tinggi,sehingga sekitar 88 orang masih di tanggung penduduk usia poduktif.

Fertilitas di Inanwatan Tergolong Cukup Tinggi

Pada kelompok umur 0-4 tahun hingga 10-14 tahun dalam piramida penduduk terlihat lebih lebar.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat fertilitas tinggi sehingga struktur piramida penduduk adalah

struktur umur muda sementara sekitar 88 orang masih ditanggung penduduk produktif.

3

Gambar 3.7 Persentase Penduduk menurut Kelompok Umur Produktif dan Non Produktif 2012

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010

Gambar 3.8 DependencyRatio menurut Jenis Kelamin Distrik Inanwatan 2012

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010

L P L+P

87.51

88.06

87.77

(26)

10 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Tahukah Anda?

Inanwatan memiliki potensi sagu karena wilayahnya yang cocok ditanami komoditi tersebut.

Gambar 4.1 Skema Ketenagakerjaan

Usia Kerja (≥15 tahun)

PENDUDUK

Bukan Usia Kerja

Angkatan Kerja

Pengangguran

Bukan Angkatan Kerja

Sekolah Mengurus rumah Tangga Lainnya Bekerja Sedang Bekerja Mencari Pekerjaan Mempersiapkan Usaha

Putus asa: Merasa Tidak Mungkin Mendapatkan

Pekerjaan

Sudah Mempunyai Pekerjaan Tetapi Belum Mulai Bekerja

Sementara Tidak Bekerja

Pengangguran Kritis (< 15 Jam)

Setengah Pengangguran (< 15 Jam)

Jam Kerja Normal

(≥ 35 Jam)

Setengah Pengangguran (15-34 Jam)

Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan tidak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.

4

KETENAGAKERJAAN

Peningkatan Angkatan Kerja Perlu Diwaspadai

Struktur piramida penduduk Distrik Inanwatan adalah struktur muda sehingga kemungkinan akan terjadi peningkatan angkatan kerja karena pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi. Angkatan kerja yang bertambah bila tidak diatasi akan menyebabkan tingginya angka pengangguran.

Pada dasarnya ketenagakerjaan di suatu wilayah dengan struktur penduduk usia muda ditandai dengan peningkatan penduduk usia kerja. Sesuai dengan struktur penduduk Distrik Kais yang tergolong dalam struktur penduduk usia muda, maka perkembangan penduduk usia kerja (15 tahun keatas) akan tumbuh relatif cepat. Pasar tenaga kerja di Distrik Inanwatan sangat dominan di sektor pertanian. Bahkan semua rumah tangga di Distrik Inanwatan adalah rumah tangga pertanian, yang berarti minimal satu anggota dalam rumah tangga tersebut bekerja di sektor pertanian.

Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas sehingga terdapat 1.711 jiwa yang termasuk dalam usia kerja. Namun penduduk berumur 65 tahun ke atas memiliki kecenderungan tidak produktif lagi dalam bekerja, sehingga penduduk usia kerja menjadi 1.606 jiwa. Dari penduduk usia kerja tersebut terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

Secara umum, penghasilan utama sebagian besar penduduk di sektor pertanian yaitu sebagai nelayan dan dengan komoditi tanaman hortikultura (buah-buahan, sayur -sayuran). Penduduk di Distrik Inanwatan juga banyak yang bekerja di subsektor kehutanan dengan mengusahakan sagu karena komoditi tersebut paling banyak dijumpai dan cocok tumbuh di Distrik Inanwatan.

Selain sektor pertanian, ada sebagian kecil penduduk yang bekerja di sektor jasa misalnya guru dan tenaga medis, serta subsektor pemerintahan yaitu aparat kampung.

(27)

Kualitas pendidikan perlu ditunjang oleh ketersediaan fasilitas pendidikan terutama gedung sekolah dan ketercukupan guru. Ketersediaan sekolah turut berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jarak ke sekolah terdekat dan keterbatasan sarana transportasi merupakan salah satu hambatan dalam pendidikan.

Pada tahun 2012, jumlah sekolah SD/sederajat di Distrik Inanwatan sebanyak 4 unit, dengan jumlah siswa sebanyak 729 siswa dan 21 guru. Jumlah bangunan gedung sekolah untuk tingkat SD hanya berjumlah 4 unit ini berarti bahwa belum semua Kampung memiliki fasilitas SD karena jumlah Kampung mencapai 8 buah. Sedangkan untuk tingkat SLTP terdapat 3 gedung sekolah, 23 guru dan 410 murid. Hal ini berarti untuk semua kampung di Distrik Inanwatan hanya tersedia tiga gedung SLTP. Sementara pada level pendidikan SLTA/sederajat, 2 gedung sekolah,dengan jumlah guru 19 orang dan murid 168.

Semakin tinggi jenjang pendidikan maka beban seorang guru semakin sedikit. Hal ini ditunjukkan oleh rasio jumlah murid terhadap guru. Pada tingkat pendidikan SD, seorang guru rata-rata mengajar sebanyak 69 orang siswa. Sedangkan seorang guru SLTP mempunyai beban mengajar rata-rata sebanyak 35 orang sedangkan untuk tingkat SLTA rata-rata 8-9 0rang siswa. Hal ini cukup ideal ditinjau dari beban mengajar, namun belum tentu dari sisi kualitas dalam pengajaran.

5

Gambar 5.1 Rasio Murid Sekolah dan Rasio Murid Guru

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012 Tabel 5.1 Indikator Pendidikan 2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012

PENDIDIKAN

Belum Seluruh Desa Memiliki Fasilitas Sekolah Dasar

Dari sekitar 8 Kampung di Distrik Inanwatan, jumlah sekolah SD yang telah berdiri hanya sebanyak 4 unit sekolah,3 unit SLTP dan 1 unit SLTA. Artinya belum seluruh desa memiliki fasilitas Sekolah.

Tahukah Anda?

Distrik Inanwatan memiliki jumlah SLTA Negeri terbanyak yaitu 2 unit di ikuti Kokoda, Moswaren dan teminabuan yang masing-masing 1 unit pada tahun 2012.

Uraian SD/MI SLTP/MTs SMU/MA/SMK

Jumlah Sekolah 4 3 2

Jumlah Guru 21 23 19

Jumlah Murid 729 410 169

Rasio Murid Sekolah 365.00 282.00 169

Rasio Murid Guru 69.04 35.4 8.90

SD SLTP SLTA 365 282 169 69.04 35.4 8.9

Rasio Murid Sekolah Rasio Murid Guru

(28)

12 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Terutama karena semakin tinggi tingkat pendidikan, maka mata pelajaran juga bertambah dan lebih kompleks

Pada tahun 2012, untuk tingkat pendidikan SD sedikit meningkat dalam hal jumlah siswa yang lulus dibandingkan tahun 2011 dari sebanyak 86 orang menjadi 88 orang. Sedangkan di tahun 2010 lebih banyak yaitu 98 siswa.

Untuk tingkat pendidikan SLTP jumlah siswa yang lulus sangat meningkat di tahun 2012 dari 80 orang siswa menjadi 113 orang siswa. Hal ini disebabkan jumlah peserta yang mengikuti ujian akhir nasional bertambah dari 33 orang di tahun 2012.

Meskipun demikian, persentase kelulusan untuk tingkat pendidikan SD, SLTP dan SLTA di Distrik Inanwatan tergolong baik. Di tingkat SD, dari sebanyak 88 siswa yang mengikuti ujian akhir nasional, semuanya lulus tanpa kecuali. Selama tahun 2010-2012 persentase kelulusan SD sebesar 100 persen. Demikian juga untuk tingkat SLTP dan SLTA, persentase kelulusan siswa sebesar 100 persen pada tahun 2012.

Gambar 5.2 Angka Kelulusan menurut Jenjang Pendidikan 2010-2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2012

Gambar 5.3 Persentase Kelulusan menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong Selatan 2010

5

PENDIDIKAN

Persentase Kelulusan SD , SLTP dan SLTA Seratus Persen

Selama tahun 2010-2012, dari sebanyak siswa yang mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN), semuanya seratus persen lulus. Kelulusan seratus persen juga terjadi pada tingkat pendidikan SLTP dan SLTA .

(29)

Dari 8 desa di Distrik Inanwatan hanya terdapat 1 puskesmas sehingga rasio penduduk terhadap puskemas tercatat yaitu 1 : 3.102 artinya satu puskemas di Distrik Inanwatan harus melayani sebanyak 3.102 penduduk. Hal ini masih cukup ideal karena cakupan wilayah yang kebanyakan sehamparan.

Fasilitas kesehatan lain seperti puskesmas pembantu (pustu) sangat diperlukan untuk menunjang kualitas kesehatan masyarakat sampai pada level wilayah administrasi kampung. Jumlah tersebut belum ideal dengan jumlah desa di Inanwatan yang mencapai 8 Kampung, artinya rata-rata satu pustu harus melayani 8 Kampung. Sementara keberadaan puskesmas keliling untuk melayani masyarakat yang belum terlayani di puskesmas atau pustu juga sangat minim. Program puskesmas keliling yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan hanya satu unit perahu yang menjangkau 8 Kampung. Sebanyak 6 Kampung di Distrik Inanwatan semua terletak dalam satu hamparan sehingga muda di jangkau,sementara dua Kampung lainya dapat di tempuh melalui jalur laut.

Ketersediaan tenaga kesehatan juga merupakan kebutuhan yang bersifat urgen selain fasilitas sarana kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan, terkhusus untuk tenaga dokter sangat minim. Hanya ada satu orang dokter yang bertugas di puskesmas Inanwatan. Hal ini sangat tidak ideal sehingga pelayanan kesehatan untuk untuk masyarakat tidak maksimal.

.

Gambar 6.1 Distribusi Puskesmas dan Pustu menurut Kampung Tahun 2012

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Sorong Selatan, 2012

Tabel 6.1 Indikator Kesehatan 2010-2012

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Sorong Selatan, 2012

6

KESEHATAN

Hanya ada Satu Unit Puskesmas di Inanwatan

Sejak tahun 2012, hanya ada satu unit puskesmas dan terdapat di ibukota distrik, Kampung Sibae. Sementara sarana penunjang kesehatan seperti pustu dan puskesmas keliling, masing-masing satu unit.

.

Uraian 2010 2011 2012

Jumlah Puskesmas 1 1 1

Jumlah Pustu 1 1

Jumlah Puskesmas Keliling 1 1 1

Jumlah Tenaga Medis ... ... 11

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Mate Wadoi Sibae Isogo Serkos Solta… Mogibi Odeari 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 Pustu Puskesmas

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(30)

14 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

. Untuk melayani seluruh penduduk Inanwatan beban kerja seorang dokter umum di Inanwatan harus melayani sekitar 3.102.

Untuk ketersediaan tenaga kesehatan lain seperti perawat dan bidan juga tergolong minim. Untuk melayani kesehatan masyarakat hanya tersedia 9 orang perawat dan 1 orang bidan. Hal ini berarti seorang perawat rata-rata harus melayani sebanyak 345 jiwa sedangkan seorang bidan harus menangani sekitar 3.102 orang.

Untuk penolong kelahiran bayi, terdapat sebanyak 3 dukun bayi sementara bidan hanya ada satu orang saja sehingga diduga masyarakat lebih suka meminta bantuan dukun bayi untuk menolong proses kelahiran.

Keberadaan dukun bayi tersebut dapat dikatakan penting peranannya dalam menolong proses kelahiran mengingat ketersediaan tenaga medis sangat minim.

Gambar 6.2 Persentase Tenaga Kesehatan menurut Keahlian di Distrik Inanwatan 2012

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan, 2012

KESEHATAN

Semua Desa Belum Memiliki Dukun Bayi

Jumlah dukun bayi pada tahun 2012 tercatat 3 dukun bayi di Distrik Inanwatan.Ketersedian tenaga Medis pun masih terbatas.

6

Tahukah Anda?

Jumlah tenaga medis di Distrik Inanwatan hanya berjumlah 11 orang. Sumber: Dokumentasi Lapangan

9%

82% 9%

Dokter Perawat Bidan

(31)

Perumahan atau tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar hidup manusia. Rumah dikategorikan sebagai kebutuhan dasar karena pengaruhnya sangat krusial bagi kelangsungan hidup seseorang. Salah satu indikator untuk penghitungan garis kemiskinan adalah kebutuhan dasar akan tempat tinggal.

Di Distrik Inanwatan, dari sebanyak 1212 rumah yang tersebar di desa-desa, hanya 38 unit yang tergolong permanen atau sekitar 3% dari total rumah. Sedangkan masih terdapat sebesar 97% rumah yang masih belum permanen. Hal ini berarti sebagian besar rumah tangga di Distrik Inanwatan masih belum memiliki rumah yang layak huni karena rumah jenis tidak permanen berciri-ciri jenis dinding bukan tembok, belum memiliki fasilitas buang air besar.

Pada tahun 2012, masih banyak rumah tangga di Inanwatan yang belum memiliki rumah sendiri. Sebagai contoh terdapat 158 rumah tangga di Kampung Sibae, namun hanya terdapat sebanyak 110 rumah sehingga diduga bahwa sebanyak 48 rumah tangga menumpang di rumah orang tua, sanak saudara atau famili. Fenomena menarik dapat ditemui pada kampung Mate, Isogo, Solta Baru dan Mogibi. dimana semua rumah tangga telah memiliki rumah sendiri. Bahkan kemungkinan masih terdapat rumah yang belum dihuni rumah tangga.

Untuk jenis rumah permanen terbanyak di Kampung Serkos sedangkan rumah tidak permanen terbanyak justru di Kampung Mate dan Solta Baru.

Gambar 7.2 Jumlah Rumah menurut Kampung di Distrik Inanwatan 2012 Gambar 7.1 Persentase Rumah menurut

Jenis Rumah Tahun 2012

Sumber: Kantor Kampung Se– Distrik Inanwatan 2012

Sumber: Kantor Kampung Se-Distrik Inanwatan 2012

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN

Masih Banyak Rumah Tangga yang Belum Memiliki Rumah Permanen

Jumlah rumah permanen di Distrik Inanwatan baru mencapai 3 persen saja.sedangkan yang

sisanya 97 persen rumah masih belum permanen..

7

Tahukah Anda?

Kampung Serkos merupakan kampung yang terbanyak memiliki rumah jenis p e rma ne n s e b a n y a k 1 9 u ni t. Sementara Kampung Sibae yang memiliki rumah tangga terbanyak yang belum mempunyai rumah sendiri sebanyak 48 rumah tangga.

3% 3%

94%

Permanen Semi Permanen Tidak Permanen

481 260 251 116 110 91 70 63 0 100 200 300 400 500 600 Mate Solta Baru Odeari Isogo Sibae Mogibi Wadoi Serkos

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(32)

16 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

Di sektor pertanian, rata-rata penduduk di Distrik Inanwatan melaut (nelayan ikan dan udang) yang hasilnya sebagian di jual dan di konsumsi sendiri. Sagu dinilai merupakan potensi Distrik Inanwatan karena sebagian wilayahnya rawa-rawa yang cocok untuk bertanam sagu. Sedangkan tanaman bahan makanan lain seperti singkong atau dikenal kasbi oleh masyarakat hanya sedikit saja diusahakan. Jenis sayur -sayuran yang ditanam juga terbatas. Sementara untuk jenis buah-buahan, pisang adalah komoditi yang paling banyak dijumpai di semua desa di Distrik Inanwatan.

Dari subsektor peternakan, peningkatan terjadi pada ternak babi. Ternak babi meningkat dari 24 ekor di tahun 2011 menjadi 27 ekor di tahun 2012. Peningkatan jumlah ini sedikit saja diduga karena perkembangbiakan ternak ini cenderung lambat. Begitu pun pada ternak Kambing populasinya juga bertambah. Sedangkan ternak sapi tidak mengalami penambahan.

Untuk ternak unggas, hanya ada jenis ayam kampung yang tersebar di semua desa di Distrik Inanwatan. Populasi ternak ini meningkat dari 1.844 ekor ayam di tahun 2011 menjadi sebesar 2.006 ekor ayam di tahun 2012.

Gambar 8.1 Populasi Ternak Besar dan Kecil Distrik Inanwatan Tahun 2012 (Ekor)

Sumber: Dinas Pertanian, Kabupaten Sorong Selatan, 2010-2012

Gambar 8.2 Populasi Ternak Unggas Distrik Kais Tahun 2010 (Ekor)

Sumber: Dinas Pertanian, Kabupaten Sorong Selatan, 2011-2012

PERTANIAN

Populasi Ternak Babi Meningkat

Populasi ternak babi mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir dari semula populasinya sebesar 24 ekor di tahun 2011 menjadi 27 ekor di tahun 2012 atau terjadi penambahan sebanyak 3 ekor.

8

Tahukah Anda?

Ternak babi dan kambing mengalami p e n i n g k a t a n m a s i n g - m a s i n bertambah 3 ekor dan 2 ekor di tahun 2012. 2010 2011 2012 1 1 1 95 17 19 10 24 27

Sapi Kambing Babi

(33)

Sumber pertambangan tidak ditemukan di Distrik Inanwatan. Demikian juga untuk sumber penggalian. Struktur tanah dan geografis wilayah diduga kuat sebagai penyebab tidak adanya sumber pertambangan maupun penggalian di daerah tersebut. Sebagai sumber penerangan, listrik memegang peranan vital dalam aktivitas dan kegiatan ekonomi masyarakat. Enam desa di Distrik Inanwatan sudah memiliki listrik PLN sedangkan dua kampung belum dapat dibangun instalasinya karena kondisi geografis wilayah yang cukup sulit dijangkau. Penerangan di jalan utama belum ada. Walaupun sudah ada listrik PLN di enam kampung masih di batasi dengan waktu karena mengingat bahan bakar minyak yang terbatas.

Minimnya fasiltas sarana dan prasarana diduga menjadi penyebabnya Distrik Inanwatan cukup sulit untuk berkembang seperti distrik-distrik lain yang berdekatan dengan ibukota Kabupaten Sorong Selatan.

9

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Tahukah Anda?

Inanwatan merupakan distrik pertama di Kabupaten Sorong Selatan yang menjadi tempat uji coba penggunaan solar cell sebagai salah satu alternatif sumber p e ne ra nga n me sk ipu n te la h memiliki akses PLN yang rata-rata menyala tiga jam dalam sehari.

Belum mkasimal Listrik PLN di Distrik Inanwatan

Belum semua Kampung di Distrik Inanwatan ada akses listrik PLN dan waktu penerangan pun di batasi dengan kurang lebih 3 jam perhari.

Penggunaan Pelita yang dominan sebagai sumber penerangan di Distrik Kais Sumber: Dokumentasi Lapangan

Tahukah Anda?

Distrik Inanwatan merupakan satu-satunya Distrik laut yang sudah ada akses listrik PLN,di bandingkan empat Distrik laut lainnya yang belum ada akses listrik PLN yaitu Kokoda,Kokoda Utara,Kais dan Matemani.

(34)

18 STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN TAHUN 2013

wilayah Distrik Inanwatan berada dalam aliran air sungai sehingga transportasi yang di pakai adalah transportasi sungai.

Beradasarkan jenis perahu lebih banyak perahu tampa motor yaitu sebanyak 75 unit.Sedangkan perahu motor temple 65 unit,hal ini tidak sebanding dengan jumlah rumah tangga Distrik Inanwatan yang sebanyak 599 sehingga sebagian besar rumah tangga di Distrik Inanwatan belum memiliki perahu.

Wilayah Distrik Inanwatan berada di sungai sehingga sebagian masyarakat bermata pencaharian sebagai nelayan.Jumlah rumah tangga nelayan di Distrik Inanwatan berjumlah 75 dan 375 orang nelayan.

Kabupaten Sorong Selatan merupakan bagian dari wilayah Provinsi Papua Barat adalah pemekaran dari Kabupaten Sorong pada tahun 2002. Pada tahun 2012 terdapat 119 desa/ kelurahan sebagai dampak adanya pemekaran desa/kelurahan pada tahun 2009.

Gambar 11.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Nelayan Distrik Inanwatan

Gambar 11.2 Jumlah Fasilitas Perahu di Distrik Kais Tahun 2012

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab.Sorong Selatan 2012

11

TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Tahukah Anda?

Dari delapan Kampung di Distrik Inanwatan terdapat enam kampung dalam satu hamparan.

Semua Kampung di Distrik Inanwatan Ditempuh Dengan Transportasi Laut

Geografis wilayah Distrik Inanwatan yang berada di pesisir atau Aliran Sungai menyebabkan transportasi yang diugunakan adalah transportasi sungai atau laut.

Perahu Tampa Motor Perahu Motor Tempel 75

65

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sorong Selatan

(35)

Diantara 119 desa/kelurahan di Kabupaten Sorong Selatan, Distrik Teminabuan memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu 12.656 jiwa dengan persentase penduduk sebesar 31 persen. Sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Fokour, yaitu 819 jiwa. Sementara Distrik Inanwatan memiliki jumlah penduduk yang menempati urutan ke-4 atau terbesar ke empat setelah Distrik Teminabuan, Kokoda dan Kais.

Untuk menunjang pembangunan suatu daerah diperlukan manusia sebagai penggerak aktivitas ekonomi. Aktivitas perekonomian akan berjalan bila semakin beragam jenis pekerjaan dan semakin banyak penduduk yang bekerja. Namun untuk bekerja, manusia memiliki kemampuan yang dibatasi oleh umur. Manusia memiliki usia produktif untuk bekerja antara usia 15-64 tahun.

Jumlah penduduk usia produktif di Kabupaten Sorong Selatan sebanyak 23,721 orang. Sedangkan Distrik Teminabuan memiliki jumlah penduduk usia produktif terbanyak dan Distrik Fokour merupakan distrik yang paling sedikit memiliki jumlah penduduk usia produktif. Sementara Distrik Inanwatan masih menempati urutan keempat terbanyak memiliki jumlah penduduk usia produktif. Yang menarik, meski Distrik Inanwatan memiliki jumlah penduduk lebih banyak daripada Distrik Konda, justru jumlah penduduk usiaproduktif di distrik ini justru lebih sedikit.

Gambar 20.2 Jumlah Penduduk Usia Produktif Sorong Selatan menurut Distrik Tahun 2012

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2012

Gambar 20.1 Jumlah Penduduk Sorong Selatan menurut Distrik Tahun 2012

PERBANDINGAN REGIONAL

Jumlah Penduduk Inanwatan Terbanyak Keempat

Dari jumlah penduduk sebanyak 42.291 jiwa di Kabupaten Sorong Selatan, sekitar 7 persen terdapat di Distrik Inanwatan yang menenmpati urutan keempat terbanyak jumlah penduduknya setelah Distrik Teminabuan (31%), Kokoda (16%) dan Kais (8%) di tahun 2012.

12

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010

Tahukah Anda?

Usia produktif terbanyak terdapat di Distrik Moswaren 65,90 persen dengan jumlah penduduk terbanyak keenam di Kabupaten Soron Selatan yaitu 2.208 jiwa.

(36)
(37)

Lampiran Tabel

(38)
(39)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Nama Kampung

Jenis Kelamin

Total

Laki-Laki

Perempuan

Mate

268

243

511

Wadoi

233

215

448

Sibae

418

417

835

Isogo

175

149

324

Serkos

246

187

433

Solta Baru

99

100

199

Mogibi

182

170

352

Odeari

...

...

Distrik Inanwatan

1 622

1480

3 102

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Distrik Inanwatan menurut Kampung

dan Jenis Kelamin 2012

(40)

24

STATISTIK DAERAH DISTRIK INANWATAN 2013

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Distrik Inanwatan 2012

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010

Jenis Kelamin

Total

Kelompok Umur

Laki-Laki

Perempuan

0

-

4

247

227

474

5

-

9

254

228

482

10

-

14

223

212

435

15

-

19

217

166

383

20

-

24

142

121

263

25

-

29

88

109

197

30

-

34

96

89

185

35

-

39

83

83

166

40

-

44

58

61

119

45

-

49

71

58

129

50

-

54

57

42

99

55

-

59

39

35

74

60

-

64

14

23

37

65

-

69

19

15

34

70

-

74

2

2

4

75+

12

9

21

Total

1.622

1.480

3.102

http://www.sorongselatankab.bps.go.id

(41)
(42)

Gambar

Gambar 1.1 Peta Distrik Inanwatan Luas Wlayah Distrik Inanwatan Terbesar Kedua Di Kabupaten
Gambar 2.2 Persentase PNS Distrik Inanwatan
Gambar 2.4 Persentase PNS Distrik Inanwatan menurut  Tingkat Pendidikan 2012
Gambar 3.1 Jumlah Penduduk Distrik  Inanwatan 2010-2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, kita juga bisa membuat garis2 wafaq menggunakan huruf2 abjadiyyah yang memiliki karakter tertentu… hal ini dilakukan untuk memfokuskan energy yang akan dibentuk

Pada siklus II aspek yang diamati dari hasil kemampuan guru melaksanakan pembelajaran semakin meningkat dari siklus sebelumnya hal ini tampak pada kemampuan guru

Kemampuan koordinasi yang banyak dijumpai pada senderita pasca stroke, yang merupakan pergerakan kompleks pada ekstremitas atas juga akan mengalami perbaikan seiring pro- ses

Pemerintah Daerah menganggarkan kembali Sisa DBH CHT dalam APBD Perubahan tahun anggaran berjalan dan/ atau APBD tahun anggaran berikutnya untuk mendanai program

Dalam penelitian yang sudah dikaji mengenai bahasa yaitu bentuk pemakaian disfemia pada kolom opini surat kabar Bola yang berupa kata, frasa, maupun ungkapan

„urf „amali dan „ urf lafzhi. „ Urf lafzhi bisa diterima. Maka nash dengan suatu redaksi harus difahami sesuai „urf lafzhi yang berlaku saat itu kecuali ada

Secara spesifik penelitian ini akan melihat pola pembelajaran berbasis multimedia yang diterapkan pada jenjang menengah di sekolah dasar dengan mengambil subyek materi

Jika calon perawat khusus lansia EPA mengubah status izin tinggal menjadi “aktivitas khusus” (misalnya mempunyai pasangan orang Jepang) dan ingin mengikuti ujian nasional