• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples Pada Siswa Kelas 5 SDN Kutowinangun 05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples Pada Siswa Kelas 5 SDN Kutowinangun 05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Keberhasilan proses pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh banyak faktor.

Namun, berbagai faktor tersebut yang sering diangkat adalah faktor guru,karena

tugas guru adalah mendidik,mengajar,melatih dan membimbing siswa. Untuk itu

seorang guru harus menguasai berbagai kemampuan. Hal ini akan terjadi jika

seorang guru mengembangkan diri secara professional.

Ali Muhammad (2008:57) mengemukakan bahwa mengajar pada

hakikatnya bermaksud mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya. Dalam praktek, perilaku mengajar yang dipertunjukkan

guru sangat beraneka ragam meskipun maksudnya sama. Aneka ragam perilaku

guru mengajar bila ditelusuri akan diperoleh gambaran tentang pola umum antara

interaksi guru, isi dan siswa.

Permendiknas No.22 :2006 bahwa ditingkat SD/MI diharapkan ada

penekanan pembelajaran salingtemas (sains, Lingkungan, Teknologi, dan

Masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan

membuat suatu karya melalui konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara

bijaksana.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah salah satu yang harus

dipelajari oleh siswa di dalam Sekolah Dasar.IPA merupakan mata pelajaran yang

berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar siswa.Mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam termasuk mata pelajaran yang di UANkan oleh

pemerintah.Hal ini berarti mata pelajaran IPA sangat penting sebagai syarat

kelulusan untuk melanjutkan ke tingkat sekolah selanjutnya.Maka dari itu, mata

pelajaran ini perlu dikembangkan lebih dalam lagi dengan model pembelajaran

yang tepat agar siswa lebih cepat mengerti.

Diharapkan pula seorang guru dapat memberikan motivasi kepada siswa

agar tertarik dan senang dengan mata pelajaran IPA.Hal ini sangat tepat diberikan

(2)

dasar, karena munculnya asumsi dan pandangan mengenai pelajaran IPA yang

sulit tersebut menyebabkan kesulitan dan kegagalan dalam belajar, sehingga guru

harus segera mengambil strategi yang tepat untuk mengatasi kesulitan dan

kegagalan tersebut. Kegiatan belajar yang terfokus pada aktivitas siswa dengan

membawa konsukuensi terjadinya perubahan dalam pendekatan serta media

pembelajaran yang digunakan dalam menyusun strategi pembelajaran harus tepat

agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.

Jadi peran pendidik disini sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas

manusia yang mampu bersikap aktif, kreatif, dan inovatif.Keadaan yang demikian

menuntut pendidikan untuk selalu diperbaharui agar tetap sesuai dengan tuntutan

perkembangan jaman dan dapat mempersiapkan peserta didik untuk bersaing

didalam masyarakat nantinya. Maka dari itu diperlukan suatu ilmu yang dapat

menjawab tuntutan tersebut salah satunya Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).

Di SDN Kutowinangun 05 khususnya pada kelas 5 mata pelajaran IPA,

dari hasil wawancara dengan guru kelas bahwa rata-rata hasil belajar IPA pada tes

terakhir adalah 64 itu artinya hasil belajar tersebut masih dibawah KKM ( kriteria

ketuntasan minimal ) yang seharusnya mencapai 70. Di SDN Kutowinangun 05

masih banyak kekurangan dalam model yang diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan guru cenderung pada model

pembelajaran konvensional (ceramah). Model pembelajaran tersebut kurang

memberikan kesempatan dan latihan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan

yang dimiliki karena terpusat pada guru, siswa juga lebih berfikir secara individu

dan jarang sekali belajar dengan berkelompok untuk bertukar pendapat.Dengan

keadaan seperti ini mengakibatkan siswa merasa bosan, kurang antusias dan

sering bercanda dengan teman sebangkunya pada saat mengikuti pembelajaran

dikelas sehinggahasil belajar siswa pun masih kurang atau masih dibawah KKM.

Adapun permasalahan yang telah ditemukan pada proses pembelajaran

yang telah dikelola guru kelas dan dapat ditemukan penyebab tidak tercapainya

KKM pada mata pelajaran IPA kelas 5 SDN Kutowinangun 05 semester II tahun

(3)

Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang memberi

kesempatan dan latihan kepada siswa untuk dapat mengungkapkan gagasan yang

dimiliki, sehingga siswa yang mempuanyai gagasan tersebut lebih memilih untuk

diam dan pada model pembelajaran yang digunakan guru masih cenderung pada

model pembelajaran konvensional (ceramah), sehingga dalam kegiatan

pembelajaran terkesan kurang menariksehingga mengakibatkan siswa cepat

merasa bosan bila berada didalam kelas dan guru juga didalam menyampaikan

materi pelajaran masih kurang dipahami oleh siswa sehingga mengakibatkan nilai

siswa rendah atau masih dibawah KKM.

Tabel 1

Ketuntasan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 05 salatiga pra Siklus

Berdasarkan tabel 1 diatas tampak bahwa ketuntasan belajar siswa

sebelum diadakan tindakan hanya 12 siswa yang tuntas dan 10 siswa yang tidak

tuntas.Terlihat pula ada ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 80

dengan nilai terendah 30.

Berdasarkan permasalahan di atas maka upaya peningkatan hasil belajar

IPA di SDN Kutowinangun 05 merupakan masalah yang harus di tanggulangi.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah di atas yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran Examples non Examples.

Melaluimodel pembelajaran Examples non Examples ini dapat memberikan

kesempatan dan latihan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan yang

dimiliki oleh siswa, sehingga siswa yang mempunyai gagasan tersebut memilih

(4)

pada pembelajaran konvensional (ceramah), sehingga dalam kegiatan

pembelajaran terkesan kurang menarik perhatian siswa sehingga mengakibatkan

siswa cepat merasa bosan bila berada di dalam kelas dan guru juga di dalam

menyampaikan materi pembelajaran masih kurang dipahami oleh siswa sehingga

mengakibatkan nilai siswa rendah atau masih di bawah KKM.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada berbagai mata pelajaran di

Sekolah Dasar pada umumnya bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi

yang ada pada diri siswa, baik potensi dalam aspek kognitif, aspek afektif

maupun aspek psikomotorik. Proses belajar mengajar tidak pernah terlepas dari

model pembelajaran dan alat peraga. Maka dari itu diperlukan alat peraga untuk

mempermudah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran

perlu dipilih dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar

dengan baik. Terlepas dari itu kesetaraan pendidikan terutama jenjang Sekolah

Dasar yang tidak merata diseluruh kawasan Indonesia. Ada sekolah yang

pembelajarannya berkembang dengan pesat dengan segala sarana dan

prasarananya. Namun didaerah yang lain masih banyak sekolah yang tak layak

huni bahkan dengan sarana dan prasarananya yang kurang menunjang, serta

sekolah yang jauh dari tempat tinggal mereka. Ketidaksamaan hal itulah yang

mendorong penulis menggunakan judul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA

Menggunakan Model Pembelajaran Examples non Examples Pada siswa Kelas 5

SDN Kutowinangun 05 Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Examples non Examplesmerupakan model pembelajaran yang tidak terlalu

rumit untuk digunakan dalam pembelajaran,bisa digunakan di sekolah yang maju

maupun tertinggal. Selain itu juga kecenderungan siswa kelas rendah yang lebih

suka bermain sendiri dan kurang begitu tertarik untuk mengikuti pelajaran dari

awal sampai akhir, serta pemahaman mereka yang cenderung berpikir konkrit dari

pada abstrak. Oleh karena itu model ini memungkinkan menarik minat siswa serta

(5)

1.2Identifikasi Masalah

Pada permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran yang

dikelola guru kelas. Ditemukan penyebab tidak tercapainya KKM pada mata

pelajaran IPA kelas 5 SDN Kutowinangun 05 Tahun Pejaran 2013/2014.

a. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang member kesempatan

dan latihan pada siswa untuk mengungkapkan gagasan yang dimiliki,

sehingga siswa yang mempunyai gagasan tersebut lebih memilih untuk diam.

b. Model pembelajaran yang digunakan guru masih cenderung pada model

pembelajaran konvensional (ceramah), sehingga pada kegiatan pembelajaran

terkesan kurang menarik mengakibatkan siswa cepat merasa bosan bila

berada didalam kelas.

c. Penyampaian materi pelajaran dalam kegiatan pembelajaran masih kurang

dipahami siswa yang mengakibatkan nilai siswa masih dibawah KKM.

Identifikasi masalah yang telah dilakukan memberi petunjuk tentang

model pembelajaran yang harus diperbaiki dan dikembangkan agar siswa semakin

antusias, aktif dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka

dengan model pembelajaran yang tepat akan meningkatkan hasil belajar siswa

serta KKM tercapai.

1.3Cara Pemecahan Masalah

Dalam mengatasi masalah hasil belajar siswa tentang materi perubahan

yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

pada mata pelajaran IPA yang belum tercapai sesuai yang diharapkan, maka

tindakan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran yaitu dengan

mendorong keaktifan dan meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran serta

dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran Examples non Examples untuk mencapai target minimal 80% dari

(6)

Model pembelajaran Examples non Examples merupakan model

pembelajaran yang menyajikan contoh berupa gambar yang sesuai dengan materi

untuk dianalisis sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami materi dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1.4RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini

dikemukakan perumusan masalah yaitu :

a. Apakah model pembelajaran Examples non Examples dapat meningkatkan

hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 05 semester II

Tahun Pelajaran 2013/2014.

b. Bagaimana model pembelajaran Examples non Examples dapat

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 05

semester II Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.5Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

a. Meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model

pembelajaran Examples non Examples pada siswa kelas 5 SDN

Kutowinangun 05 semester II tahun pelajaran 2013/2014.

b. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Examples non Examples.

1.5.2.1 Manfaat Teoritis

Dengan menggunakan model pembelajaran Examples non Examples pada

pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA yang lebih menekankan

pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan

(7)

1.5.2.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah bagi

Siswa, Guru, maupun bagi Sekolah. Bagi peneliti manfaat penelitian ini adalah

untuk menambah wawasan dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas untuk bekal

Gambar

Tabel 1 Ketuntasan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SDN Kutowinangun 05 salatiga

Referensi

Dokumen terkait

Jika nilai X 2 hitung > X 2 tabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa model. bebas dari masalah serial

sealing apical opening of the root canal caused by External Root Resorption combined with custom cast post and core and lithium dis- ilicate aesthetic restoration for

Dalam sistem koordinat Polar kedudukan sebuah titik P dapat dinyatakan sebagai kombinasi (r,  ) dimana r adalah jarak antara titik P terhadap titik acuan dan  adalah sudut

Discussion on the administration of zakat will include the current rate of zakat, the power to collect it and contemporary issues including zakat on income and its method

ALlah, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang hendak diperbuatnya untuk hari esok (Hari Akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh. Allah Maha Teliti terhadap apa

Media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) media permainan Gasik

ALlah, dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang hendak diperbuatnya untuk hari esok (Hari Akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sungguh. Allah Maha Teliti terhadap apa

Adalah suatu kegiatan ijtihad yang dilakukan seorang ulama mengenai hukum syara', dengan menggunakan metode istinbath hukum yang telah dirumuskan oleh imam mazhab, baik yang