• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PENGARUH ASPEK KOGNITIF DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN INFORMASI ONLINE Oleh: Moh. Luthfi Hakim 071511623026 ABSTRAK - PENGARUH ASPEK KOGNITIF DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN INFORMASI ONLINE Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1 PENGARUH ASPEK KOGNITIF DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN INFORMASI ONLINE Oleh: Moh. Luthfi Hakim 071511623026 ABSTRAK - PENGARUH ASPEK KOGNITIF DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN INFORMASI ONLINE Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ASPEK KOGNITIF DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP PEMANFAATAN INFORMASI ONLINE

Oleh:

Moh. Luthfi Hakim

071511623026

ABSTRAK

Kemajuan dalam bidang teknologi informasi telah menggeser tatanan nilai dalam

dunia pendidikan. Civitas academica yang identik dengan pendidikan dan pengajaran tidak

terlepas dari yang namanya informasi, terutama para mahasiswa. Cara pandang mereka

terhadap kemajuan tersebut berdampak pada pola pemanfaatan informasi sebagai rujukan

dalam berbagai kegiatan perkuliahan. Eksistensi perpustakaan yang awalnya sebagai pusat

informasi sedikit demi sedikit mulai tergantikan dengan internet. Keuntungan ini memberikan

kemudahan bagi mahasiswa dalam mencari informasi dan memanfaatkannya, khususnya

mahasiswa IIP FISIP Unair. Namun di balik kemudahan itu terdapat persoalan, yaitu

banyaknya infomasi di internet yang belum terjamin kualitasnya. Oleh karena itu, dari sini

mahasiswa akan diuji sejauh mana kemampuan mereka dalam mencari hingga

memanfaatkannya untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Dan tentu kemampuan mereka akan

diukur dengan pendekatan persperktif kognitif mereka.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan variabel bebas aspek

kognitif dan kualitas informasi serta variabel terikat pemanfaatan informasi online.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode random sampling dan teknik pengambilan

proporsional sampling, dan total sampel yang dihasilkan sebanyak 81 mahasiswa. Adapun

pengujiannya menggunakan uji validitas, reliabilitas, dan uji analisis data dengan uji

normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, regresi linier berganda, serta uji hipotesis

dengan uji t dan uji f.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan secara

(2)

kalangan mahasiswa IIP FISIP Unair. Di samping itu, terdapat pengaruh secara parsial dari

masing- masing variabel aspek kognitif dan kualitas informasi terhadap pemanfaatan

informasi online, di mana aspek kognitif memiliki pengaruh dominan terhadap variabel

pemanfaatan informasi online.

Kata kunci: Aspek kognitif, kualitas informasi, internet

ABSTRACT

The Advances in information technology have shifted the order of values in

education. Civitas academica which is identical with education and teaching can not be

separated from the name of information, especially the students. Their perspective on the

progress has impacted on the pattern of information utilization as a reference in various

lecture activities. The existence of the library that initially as a center of information

gradually began to be replaced with the internet. This advantage makes it easy for students to

find information and make use of it, especially students of IIP FISIP Unair. But behind the

ease that there are problems, namely the number of information on the internet that has not

guaranteed quality. Therefore, from here the students will be tested the extent of their ability

in seeking to use it for their daily needs. And of course their abilities will be measured by

their cognitive perspectives approach.

This study uses a quantitative approach with independent variables of cognitive and

information quality as well as the dependent variable of online information utilization.

Sampling was done by random sampling method and proportional sampling technique, and

total sample was 81 students. The test uses validity, reliability, and data analysis test with

normality test, multicollinearity, heteroscedasticity, multiple linear regression, and hypothesis

test with t test and f test.

The results of this study indicate that there is significant influence jointly variable

cognitive and quality of information on the utilization of online information among the

students of Airlangga University Faculty of Social IIP. In addition, there is a partial effect of

each variable cognitive and quality of information on the utilization of online information, in

(3)

Keywords: Cognitive aspects, information quality, internet

PENDAHULUAN

Pemanfaatan informasi di internet akhir-akhir ini sudah menjadi gaya hidup semua

orang. Berbagai motif di belakangnya bemacam-macam. Mulai dari sekedar menambah

pengetahuan melalui baca berita online, mencari informasi unftuk bahan referensi travelling,

mencari jadwal keberangkatan kereta atau pesawat untuk pemesanan tiket, belanja online

untuk keperluan membeli barang, dan masih banyak lagi. Ketika seseorang menggunakan

internet untuk mencari informasi dan memanfaatkannya terdapat lima motif, yaitu

interpersonal utility, passing time, convenience, information seeking, dan entertainment

(Papachariss, Rubin, 2000). Berbagai kalangan masyarakat dari bermacam-macam profesi

pun memanfaatkan informasi internet, tidak terkecuali dari kalangan akademis, seperti

mahasiswa. Tentunya hal ini sangat berdampak positif bagi keberlangsungan proses belajar

mengajar mereka di kampus, terutama dalam menunjang penyelesaian tugas-tugas kuliah.

Hasil survei juga menyatakan bahwa pemanfaatan internet untuk tugas kuliah sebesar 68%,

dan sisanya 22% mahasiswa lebih memilih menggunakan buku tercetak atau ke perpustakaan

untuk menyelesaikan tugas mereka (Nasution, 2011).

Berdasarkan hasil survei masih ada beberapa mahasiswa yang enggan memanfaatakan

internet sebagai sumber referensi, khususnya untuk tugas-tugas kuliah. Salah satu

penyebabnya adalah faktor kualitas informasi. Delone dan McLean (2003) menyatakan

kualitas informasi berpengaruh positif terhadap minat penggunaan teknologi informasi.

Kualitas informasi merupakan faktor paling berpengaruh dalam meningkatkan minat

penggunaan teknologi informasi bagi pelajar dalam lingungan online (Hisham, 2003).

Kemudian hasil penelitian lain menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh pada

minat penggunaan sistem teknologi informasi (Delone, McLean, 1992). Kualitas informasi

merupakan faktor paling berpengaruh dalam meningkatkan minat penggunaan sistem

teknologi informasi bagi pelajar dalam lingkungan online (Hisaham, 2003). Namun tidak

semua mahasiswa berminat memanfaatkan sumber informasi internet, kondisi ini bisa saja

dipengaruhi oleh faktor kualitas informasi yang dicari. Zahra (2009) mengatakan bahwa

penyebab utama mahasiswa enggan untuk menggunakan internet dalam penyelesaian

tugasnya disebabkan karena masalah dari kualitas informasi yang dibutuhkannya. Namun di

(4)

informasi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat individu dalam menggunakan sistem

teknologi informasi.

Selain itu dalam kegiatan belajar mengajar, mahasiswa kerap kali dihadapkan pada

persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan mengabstraksikan dan menganalisis

persoalan. Kegiatan-kegiatan dapat dilakukan secara fisik, antara lain mahasiswa diminta

untuk mengamati dan mencatat karakteristik dari suatu objek. Kemudian mahasiswa diminta

menanggapi suatu objek melalui kemampuan berpikir mengenai suatu konsep atau prinsip

atas suatu objek atau situasi tertentu.

Berbagai informasi dari internet memberikan iming-iming kemudahan akses,

khususnya bagi mahasiswa, tanpa perlu pergi mencari sumber di pusat informasi. Padahal

tanpa disadari kemudahan itu sendiri memiliki resiko bagi mereka. Sebagai contohnya, ketika

mahasiswa diminta dosen mengerjakan sebuah jurnal ilmiah, mahasiswa cenderung berpikir

praktis. Maksudnya proses mengerjakan tugas mereka dilakukan dengan mengambil sumber

dari internet, yang mana kejelasan informasinya belum terjamin. Referensi dari internet

bukan berarti dilarang, semua informasi yang bersumber dari manapun dapat dijadikan

rujukan asal sumber referensi itu dapat dipertanggungjawabkan. Persoalan ini akan menjadi

pelik apabila informasi-informasi itu dijadikan dasar atau rujukan dalam menyelesaikan

tugas-tugas kuliah.

Tingkat ketersediaan informasi yang begitu melimpah justru sering membuat

mahasiswa bingung. Fenomena yang sering muncul adalah mahasiswa kerapkali dihadapkan

pada kebimbangan dan keraguan dalam memilih dan memanfaatkan informasi di internet.

Melimpahnya informasi di internet menuntut para mahasiswa untuk dapat bersikap selektif

terhadap informasi yang mereka dapat. Diperlukan sebuah keterampilan seputar aspek

kognitif ketika berhadapan dengan informasi sebanyak itu. Aspek kognitif menekankan pada

perilaku-perilaku yang berkaitan dengan intelektual yang dimiliki individu. Aspek ini

memperhatikan bagaimana rangsangan informasi dari luar yang kemudian ditransformasikan,

direduksi, diuraikan, disimpan, diingat kembali, dan digunakan.

Aspek kognitif dalam konteks pemanfaatan informasi oleh mahasiswa dijadikan

sebagai pengukur sejauh mana pengetahuan yang dimiliki mahasiswa dikaitkan dengan

informasi-informasi dari internet, sehingga mereka mampu memilih informasi sesuai dengan

kebutuhannya. Secara sederhana analogi dari aspek kognitif seperti yang dikemukakan oleh

(5)

bagaimana kognisi manusia bekerja layaknya otak sebagai hardwarenya dan kognisi sebagai

softwarenya (Fitriani, 2014).

Pada penelitian ini, penulis mencoba menguji pengaruh aspek kognitif dan kualitas

informasi terhadap pemanfaatan informasi online atau informasi yang ada di internet. Dua

variabel bebas, yaitu aspek kognitif dan kualitas informasi, diuji pengaruhnya terhadap

pemanfaatan informasi online karena faktor penerimaan suatu teknologi bisa berasal dari

pengguna maupun sistem itu sendiri (Fatmawati, 2015).

METODE PENELITIAN

Paradigma penelitian kuantitatif memandang semua objek penelitian, yang dilihat

tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna, namun mementingkan fenomena yang

tampak serta bebas nilai dan objektif (Burhan, 2005). Paradigma kuantitatif-positivistik ini

adalah salah satu paradigma penelitian yang sangat berpengaruh. Dalam paradigma ini,

gagasan positivisme dianggap sebagai akar paradigma. Paradigma ini juga menekankan

pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan

hubungan dengan pandangan positivisme.

Format penelitian kuantitatif meliputi dua, yaitu deskriptif dan eksplanatif. Pada

penelitian ini, format yang digunakan adalah eksplanatif. Eksplanatif digunakan dengan

maksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan

hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel lainnya. Hal tersebut

membuat setiap penelitian eksplanatif yang dilakukan perlu menggunakan sampel dan

hipotesis., yang pengujiannya dilakukan dengan statistik inferensial. Pada penelitian

eksplanatif ini, terbagi lagi menjadi dua metode, yaitu survei dan eksperimen. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu ekplanatif survei. Metode survei ii memusatkan

perhatian pada persoalan yang tidak mendalam, bersifat di permukaan saja dengan

sebanyak-banyaknya data yang direkam. Penggunaan metode survei tersebut berguna membantu fokus

penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel aspek kognitif dan

kualitas informasi sebagai variabel bebas dan pemanfaatan informasi online sebagai variabel

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

1. Aspek Kognitif

Kognitif didefinisikan sebagai perolehan, penataan, dan penggunaan

pengetahuan, sebagaimana yang diungkapkan leh Neisser (2008). Dalam konteks

pemanfaatan informasi, aspek kognitif diperlukan untuk dapat mencari informasi dan

kemudian sampai pada tahap pemanfaatannya. Informasi yang tersebar dalam internet

(online) sangat banyak sehingga seringkali mahasiswa mengalami keraguan dan

ketidak pastian tentang kualitas dan kredibilitasnya. Oleh karena itu aspek kognitif

melihat proses pengamatan dan pemahan mahasiswa terhadap informasi di internet.

Kemudian untuk mempermudah pengukurannya, Benjamin S. Bloom menyusun

hierarki kemampuan menjadi tiga, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik ke dalam

sebuah taksonomi Bloom (Revisi). Selanjutnya dari segi kognitif dijelaskan secara

bertingkat dari sub divisi yang mencakup enam tingkatan berpikir.

2. Kualitas Informasi

Kualitas dari sebuah informasi dapat ditentutkan sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Namun secara umum Azhar Susanto (2004) menyatakan ciri-ciri informasi

yang berkualitas dapat dilihat dari:

a. Akurat

Akurat dalam hal ini adalah konten dari informasi yang disampaikan harus jelas,

terbebas dari kesalahan-kesalahan yang dapat mengurangi nilai sebuah informasi.

Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa hilangnya beberapa data atau fakta, bias dan

diketahui sumbernya.

b. Tepat pada waktunya

Pertimbangan lain yang diperhatikan mahasiswa dalam melihat kualitas sebuah

informasi adalah ketepatan waktunya (up to date). Informasi yang sudah tidak

mutaakhir dapat mempengaruhi mahasiswa dalam memanfaatakannya karena hal

ini terkait dengan tuntutan atas dasar penggunaan informasi terbaru yang dijadikan

landasan dalam mengambil tindakan dan keputusan.

c. Relevan

Relevansi sebuah informasi bersifat subjektif. Maksudnya relevansi informasi

(7)

mahasiswa. Oleh karena itu untuk melihat informasi relevan atau tidak tergantung

pada topik informasi apa yang sesuai dengan kebutuhan penggunananya..

d. Lengkap

Kelengkapan informasi berarti tidak terdapat kekurangan pada setiap detail

informasi di dalamnya. Kelengkapan informasi oleh mahsiswa dapat dilihat dari

tanggal informasi, sumber, pencipta. Sehingga mahasiswa dapat

memanfaatkannya tanpa ragu-ragu karena informasi yang diperoleh lengkap.

3. Pemanfaatan Informasi

Pemanfaatan adalah proses atau perbuatan memanfaatakan sesuatu. Dalam

konteks ini pemanfaaatan diartikan sebagai perbuatan memanfaatkan informasi di

internet untuk dijadikan sebagai rujukan oleh mahasiswa. Chin dan Todd (1995)

menyatakan bahwa pemanfaatan informasi melalui internet dapat diukur dari

frekuensi penggunaan dan keragaman aplikasi yang digunakan. Lebih lanjut Chin dan

Todd membagi dimensi pemanfaatan menjadi dua, yaitu:

1. Kebermanfaatan meliputi dimensi :

a. Menjadikan pekerjaan mahasiswa lebih mudah (makes job easier), mudah

mempelajari dan menggunakan informasi melalui internet sebagai bahan

rujukan mereka dalam menjalankan aktifitas mereka.

b. Bermanfaat (usefull),

Kepercayaan mahasiswa akan pemanfaataan informasi melalui internet dapat

meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

c. Menambah produktifitas (increase productivity), merupakan pemanfaatan

informasi melalui internet diyakini dapat mahasiswa dapat meningkatkan

produktifitas mereka dalam menjalankan aktifitasnya menjadi kebih baik.

2. Efektifitas meliputi dimensi :

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan

informasi di internet dapat membantu aktifitas mahasiswa dalam perkuliahan

menjadi lebih efektif.

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan

memanfaatakn informasi di internet mahasiswa dapat meningkatkan kinerja

(8)

HASIL PENELITIAN

Aspek Kognitif

Berdasarkan hasil uji t dari variabel aspek kognitif, menunjukkan bahwa ada pengaruh

signifikan variabel aspek kognitif terhadap variabel pemanfaatan informasi online dengan

hasil nilai t sebesar 2,242. Artinya semakin baik aspek kognitif seorang mahasiswa IIP maka

semakin tinggi pemanfaatan informasi onlinenya. Adapun di dalamnya terdapat enam

indikator yang dijadikan ukuran tingkat kognisi mahasiswa dalam mencari hingga

memanfaatkan informasi dari internet. Keenam indikator itu di antaranya mengingat

(remembering), memahami (understanding), menerapkan (applying), menganalisa (analyze),

mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).

Secara akumulatif, tanggapan responden akan variabel aspek kognitif beserta

indikator-indikator yang menyertainya mendapat tanggapan baik, yang mana variabel aspek

kognitif berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan informasi online. Hasil temuan data ini

memberikan gambaran bahwa aspek kognitif memiliki peran dan sekaligus mempengaruhi

mahasiswa dalam memanfaatkan sebuah informasi online. Hal ini sesuai dengan apa yang

telah dijelaskan dalam teori pemrosesan informasi Robert Gagne, bahwasanya model

pembelajaran yang menitikberatkan pada aktifitas otak terkait kegiatan proses transformasi

informasi yang direpresentasikan dalam berbagai bentuk dan simbol. Sehingga mahasiswa

mampu menyerap informasi dan mengahasilkan suatu pengetahuan baru yang dapat

membantu mereka dalam setiap aktifitasnya. Selain itu menurut Turban (2005), kognitif

adalah kemampuan untuk merasa dan memahami informasi. Elkins (Turban, 2005)

membahas bagaimana seseorang dapat mengamati dan belajar dengan lebih baik untuk

memperbaiki kerangka masalah dan akhirnya mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Berdasarkan hasil uji t dari variabel kualitas informasi, menunjukkan bahwa ada

pengaruh signifikan variabel kualitas informasi terhadap pemanfaatan informasi online

dengan hasil t sebesar 6,273. Artinya semakin baik kualitas informasinya maka semakin

tinggi pemanfaatan informasi onlinenya. Adapun di dalamnya terdapat empat indikator yang

dijadikan ukuran tingkat kualitas sebuah informasi. Keempat indikator itu adalah akurat, tepat

(9)

Pengaruh Aspek Kognitif dan Kualitas Informasi terhadap Pemanfaatan Informasi Online

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Aspek Kognitif dan

Kualitas Informasi secara bersama-sama terhadap Pemanfaatan Informasi Online di Kalangan

Mahasiswa IIP FISIP Unair. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien X1 sebesar 0,153 yang

artinya apabila X1 berubah satu unit maka Y akan berubah sebesar 0,153 dengan anggapan

variabel X2 tetap. Nilai koefisien X2 sebesar 0,578 yang artinya apabila X2 berubah satu unit

maka Y akan berubah sebesar 0,578 dengan anggapan variabel X1 tetap. Hal ini juga dapat

dilihat dari nilai korelasi regresi (R) yang bernilai positif antara Aspek Kognitif (X1) dan

Kualitas Informasi (X2) dan Pemanfaatan Informasi Online (Y) sebesar 0,715.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh R2 sebesar 0,511 yang menunjukkan

hubungan antara variabel pemanfaatan informasi dengan variabel aspek kognitif dan variabel

kualitas informasi adalah kuat.R2 0,511 yang artinya besarnya pengaruh variabel aspek

kognitif dan kualitas informasi terhadap variabel pemanfaatan informasi sebesar 51,1% dan

sisanya 48,8% dipengaruhi variabel lain di luar model penelitian ini. Kemudian berdasarkan

hasil uji diperoleh nilai F hitung sebesar 40,785, yang berarti lebih besar dari F tabel 2,72

dengan taraf signifikansi 0,05. Dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga secara bersama-sama (simultan) vriabel bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat (Y). Di samping itu dapat disimpulkan juga bahwa variabel aspek kogntif dan

kualitas informasi bersama-sama berpengaruh dan dapat digunakan untuk memprediksi

pemanfaatan informasi.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pengujian dan hasil analisis yang telah dijabarkan pada penelitian

tentang Pengaruh Aspek Kognitif dan Kualitas Informasi terhadap Pemanfaatan Informasi

Online pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, di antaranya:

1. Ada pengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel aspek kognitif dan

kualitas informasi terhadap pemanfaatan informasi online di kalangan mahasiswa IIP

FISIP Unair, dengan nilai F hitung sebesar 40,785, yang berarti lebih besar dari F

(10)

2. Ada pengaruh signifikan secara parsial antara vatiabel aspek kognitif terhadap

pemanfaatan informasi online, dengan nilai t hitung 2,242 > 1,664 t tabel dengan taraf

signifikansi 0,05. Begitu juga dengan variabel kualitas informasi berpengaruh

signifikan terjadap pemanfaatan informasi online, dengan nilai t hitung 6,723 > 1,664

t tabel dengan taraf signifikansi 0,05.

3. Dari kedua variabel independen, variabel aspek kognitif adalah variabel yang

memiliki pengaruh paling dominan terhadap vaiabel pemanfaatan informasi online,

dengan nilai t hitung 6,723. Kemudian variabel kualitas informasi dengan nilai t

hitung 2,242.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, dkk. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: a revision of bloom’s taxonomy of educational objectivies. New York: Longman, hlm. 28.

Bloom, Jefrey W. (2010). System thinking, pattern thinking, and abductive thinking as the

key elements of complex learning. The Annual Meeting of The American

Educational Research Association: Northern Arizona University. 1 – 28.

Bungin, Burhan(2008). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Penerbit Prenada Media Group.

Candiasa, I Made (2002). Pengaruh strategi pembelajaran dan gaya kognitif terhadap

kemampuan memprogram komputer eksperimen pada mahasiswa IKIP Singaraja.

Jurnal Teknologi Pendidikan Universitas Neger Jakarta. 4 (3): 1 – 36.

Delone, W H, & Mclean, Ephraim R. (1992). Information System Success: The Quest for the

Dependent Variable. Journal of Information System Research, 3, 60-95

Fatmawati, Endang (2015). Technology acceptance model (TAM) untuk menganalisis

penerimaan terhadap sistem informasi perpustakaan. Jurnal Iqra’, Vol. 09/01,

Hlm. 8

Hartono, Jogiyanto M. (2008). Sistem informasi keperilakuan. Edisi Revisi”. Andi,

Yogyakarta.

Haryanti, Ni Putu Premierta, dkk. (2012). Faktor eksternal sebagai pendorong

pemanfaatan jurnal elektronik proquest di perpustakaan Universitas Udayana.

(11)

Hashim et. al. (2006). Psikologi pendidikan. Kuala Lumpur: Professioanl.

Hinduan et. al. (2007). Ilmu dan palikasi pendidikan bagian III: pendidikan disipilin ilmu.

Yogyakarta: IMTIMA.

Jogiyanto, (2007). Sistem informasi keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir, Abdul (2003). Pengenalan sistem informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Kriestatnto, Danny & Sari, Dini Fakta (2016). Clustering aspek kognitif mahasiswa

terhadap pemanfaatan teknologi informasi. Jurnal Teknologi Informasi Vol. XI, No.

31.

Nasution (2011). Teknologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Nindia P., Monica Jeniestasari & Herawati, Tuban Drijah (2010). Pengaruh kualitas

informasi, kemampuan individu dan norma subjektif terhadap minat mahasiswa

dalam menggunakan internet sebagai sumber referensi. Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Papacharissi, Zizi & Alan M. Rubin (2000). Predictors of internet use. Journal of

Broadcasting & Elctronic Media.

Pearson, A. et al. (2005). The Role Eservice Quality and Information Quality in Creating Web Site

Loyalty. Southern Illinois University, Department of Management.

Prastiti, Dwi, Sawitri, & Pujingsih, Sri (2009). Pengaruh faktor prefensi gaya belajar

terhadap prestasi belajar mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis 14 (3): 224 – 231.

Ratris, Saras Mareta (2016). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dengan

penggunaan e-learning model oleh guru SMK Negeri 2 Yogyakarta dengan

pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi Universitas Negeri

Yogyakarta.

Rieh, Soo young & Belkin, Nicholas J (2004). Understanding Judgment of Information

Quality and Cognitive Authority in the WWW. Accessed on 14th October 2016 from

rieh.people.si.umich.edu/~rieh/papers/asis98.pdf

Solso, Robert L. et al. (2008). Psikologi Kognitif. Ed. 8. Pearson Education Inc.

Sudarsono, Blasius (2009). Pustakawan cinta dan teknologi. Jakarta: Ikatan Pustakawan dan

(12)

Supriyanto, Aji (2008). Pengantar teknologi informasi. Makassar: Salemba Empat.

Suryantini, Heryati (2003). Kebutuhan Informasi dan Motivasi Kognitif Penyuluh Pertanian

Serta Hubungannya dengan Penggunaan Sumber Informasi. Jurnal

Perpustakaan Pertanian Vol. 12, No. 2.

Toffler, Alvin. Future shock (kejutan masa depan) (1989.), Terj. Sri Moesdiyantinah.

Jakarta: Pantja Simpati.

Trianto (2009). Mendesain pembelajaran inovativ – progresif: konsep, landasan, dan

implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Zahra, Familia. (2009). Pengaruh Kualitas Informasi, Kemampuan Individual, dan Norma

Subyektif terhadap Minat Mahasiswa dalam Menggunakan Internet sebagai

Sumber Pustaka. Paper presented at the Simposium Nasional AkuntansiXII,

Referensi

Dokumen terkait

Brand Minded menjadi frame of reference pada kelima informan ini dalam bertingkah laku dan konsekuensinya akan membentuk pola perilaku tertentu, terutama bagaimana dia

Untuk memperoleh bentuk umum dari determinan matriks toeplitz tridiagonal tersebut dilakukan dengan mengamati pola yang terbentuk dari determinan matriks toeplitz

Sirkulasi penonton yang bertujuan untuk menonton pertandingan dapat bebas mengakses ruang luar seperti cafetaria, retail-retail serta musholla lalu untuk menuju tribun dapat

Adapun judul penulis dalam laporan ini adalah “ Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas

NT/2000 stores the persistent identity information for a user in a database called the SAM (Security Accounts Manager), or directory , database.

[r]

Buah sukun diharapkan dapat menjadi alternatif bahan pangan pengganti beras. Hal ini turut membantu gerakan pemerintah go pangan lokal, yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.

Perolehan siklodekstrin tertinggi didapatkan pada enzim glukoamilase dengan konsentrasi enzim CGTase 150 Unit per g substrat sebesar 81,11g.r 1 dengan lama reaksi 90