STUDI DISKRIPTIF TENTANG PANDANGAN
MASYARAKAT TERHADAP SMP ALTERNATIF
QORYAH THOYYIBAH DI KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN 2006 / 2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Dalam Ilmu Tarbiyah
O leh:
NAV1ATUN MUTHOLA’AH NIM : 111 02 002
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706
P E N G E S A H A N
Skripsi Saudari : Naviatun Muthola’ah dengan Nomor Induk Mahasiswa :
11102002 yang berjudul STUDI DISKRIPSIF PANDANGAN
MASYARAKAT TERHADAP SMP ALTERNATIF QORYAH
THOYYIBAH DI KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA
SALATIGA JAWA TENGAH TAHUN 2006/2007 telah dimunaqosahkan
dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga, pada hari Sabtu, 10 Februari 2007 yang bertepatan dengan
tanggal 22 Muharram 1428 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-
syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
_ , . 10 Februari 2007 M Salatiga,
---22 Muharram 1428 H
Panitia Ujian
Pembimbing
Dra. Siti Asdigoh NIP. 150267136
Dra. Siti Asdiqoh
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama
Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
STUDI DISKRIPTIF PANDANGAN MASYARAKAT
TERHADAP SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH
DI KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA
SALATIGA JAWA TENGAH TAHUN 2006 / 2007.
Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu'alaikum, Wr, Wb
Salatiga, 15 Januari 2007
Pembimbing
Dra. Siti Asdiqoh
iii
DEPARTEM EN A G A M A RI
SEK OLA H T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (STA IN ) SA LA TIG A
J l Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
DEKLARASI
\
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran
orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang
munaqosah skripsi.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 15 Januari 2006
, Penulis,
/
Naviatun Muthola’ah NIM : 111 02 002
Jadilah orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
1. Teruntuk ayah / ibu tercinta yang benar-benar
telah berkorban segalanya. Adikku Amirul
Bahri, Kakakku Ali Mahfud. Terima kasih doa
dan semangatnya.
2. Teman-teman sejatiku, terima kasih telah
menemani saya suka dan duka saat di kampus.
Semoga kita menjadi sahabat selamanya.
3. Rekan dan rekanita PC IPNU dan IPPNU
Kabupaten semarang, PC PMII Kota Salatiga
yang telah mengajari penulis untuk bisa
“membuka mulut” mengomentari segala hal.
Alhamdulillah atas segala petunjuk dan anugerah Allah SWT kita
diberikan kesempatan menjadi hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka gerbang
peradaban manusia menuju manusia yang lebih beradab, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Strudi Diskriptif tentang Pandangan
Masyarakat terhadap SMP Alternatif Qoryah Thoyyibah yang Berada Kelurahan
Kalibening Kecematan Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah”.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik bantuan material maupun immaterial. Oleh karenanya pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tiada
terkira kepada :
1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Bapak Drs. Miftahuddin, M.Ag., selaku ketua bidang kemahasiswaan STAIN
Salatiga.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh selaku dosen pembimbing yang dengan penuh
kesabaran selalu memberikan bimbingan dan pengarahan serta senantiasa
sabar meneliti dan mengoreksi skripsi ini.
4. Kepada pengelola SMP Alternatif Qoryah Thayyibah yang telah
memperbolehkan saya untuk mengadakan penelitian di sekolahnya.
5. Kepada Kepala Kelurahan Kalibening, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya yang telah mengijinkan saya untuk mewawancarai
warganya.
6. Kepada Ayah dan Bunda yang selalu memotivasi gerak langkah saya dalam
menyusun skripsi ini. Dengan segala pengorbanannya, sentuhan kasih
sayangnya yang membuat hidupku selalu bahagia, dan untuk adikku Amirul
Bahri serta kakakku Ali Mahfud yang telah memberikan spirit dan doanya.
7. Seluruh teman-teman PAI-A Angkatan 2002, terima kasih telah menemani
saya dalam menjalani hidup di STAIN Salatiga.
8. Kepada teman-temanku suka maupun duka.
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun,
hanya rangkaian kata-kata terima kasih yang sebesar-besarnya serta diiringi doa,
semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka.
Dalam penyusunan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan, meskipun
demikian harapan penyusun skripsi ini dapat menambah wawasan keilmuan,
khususnya bagi penulis serta para pembaca pada umumnya.
Akhirnya, hanya kepada Allah penulis memohon petunjuk. Semoga tulisan
ini bermanfaat. Amin.
Salatiga, Januari 2007
viii
HALAMAN JUDUL...
A. Latar Belakang M asalah...
B. Penegasan Istilah ...
C. Rumusan Masalah...
D. Tujuan Penelitian...
E. Manfaat Penelitian...
F. Metode Penelitian...
G. Sistematika Penulisan Skripsi ....
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah... 24
B. Kondisi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah ... 27
C. Model Pendidikan yang Diterapkan di SMP Alternatif
Qaryah Thayyibah... 25
D. Kondisi Umum Kelurahan Kalibening... 56
E. Gambaran Responden... 60
BAB IV ANALISA DATA
A. Pandangan Masyarakat terhadap SMP Alternatif Qaryah
Thayyibah... 62
B. Analisa Penelitian terhadap Pandangan Masyarakat
Kalibening mengenai SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.... 70
C. Faktor-faktor yang Mendorong dan Menghambat Eksistensi
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 75
B. Saran... 77
C. Penutup... 77
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
TABEL I
MATRIX PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN
SEKOLAH, LUAR SEKOLAH YANG
DIKEMBANGKAN DAN YANG TIDAK
DIKEMBANGKAN... 18
DATA GURU SMP ALTERNATIF QARYAH
THAYYIBAH... ... 29
THAYYIBAH KELAS PARADIES ... 31
DATA SISWA DI SMP ALTERNATIF QARYAH
THAYYIBAH KELAS FULL COLOUR... 32
DATA SISWA DI SMP ALTERNATIF QARYAH
THAYYIBAH KELAS SMART... 33
JADWAL MATA PELAJARAN KELAS I HAS YIM
A S Y ’ A R I ... 43
JADWAL MATA PELAJARAN KELAS I AHMAD
DAHLAN ... 44
TABEL XI JADWAL MATA PELAJARAN KELAS II FULL
COLOUR... 46
TABEL XII JADWAL MATA PELAJARAN KELAS III SMART... 47
TABEL XIII DATA PENDUDUK DALAM KELOMPOK UMUR... 58
TABEL XIV DATA PENDUDUK TINGKAT PENDIDIKAN... 59
TABEL XV DATA PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN... 59
A. Latar Belakang Masalah
Di era modern ini pendidikan sangat penting dan sangat dibutuhkan,
karena pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang
sangat fital. Melalui lembaga formal maupun non formal pendidikan
merupakan satu pilar pokok untuk membangun negara agar kokoh dan
berkualitas.
Apabila di suatu pendidikan merupakan prioritas, maka masyarakat
akan sungguh-sungguh dan bangsa akan maju dalam segala bidang, tapi di
negara kita ini pendidikan tidak prioritas dan dianggap tidak penting, karena
politik dan ekonomi dijadikan prioritas utama maka proses belajar dalam
intansi pendidikan dianggap sebangi waktu pending agar tidak cepat masuk ke
dunia kerja, pengisi waktu luang, fase pendewasaan diri atau hanya ingin
melangengkan status pelajar, karena tidak ingin meningkatkan grafik
pengangguran di Indonesia.
Dengan denikian pemerintah harus mampu membuat kebijakan yang
mampu menangulangi permasalahan-pemasalahan tersebut. Masalah yang
utama yaitu pemerataan pendidikan yang adil untuk semua warga Indonesia
tanpa ada perbedaan. Kebijakan pemerintah tentang pemerataan akses
pendidikan tentunya juga secara otomatis akan memperbaiki masa depan
2
bagsa Indonesia. Dari akses pendidikan yang merata tentunya akan melahirkan
putra bangsa sebagai generasi penerus yang baik lahir batin.
Dengan kebujakan pemerintah saat ini melalui bentuaan Dana Operasi
Sekolah (BOS) diharapkan bisa membantu masyarakat untuk dapat
memperoleh hak semakin meratanya akses pendidikan terutama pada sekolah
dasar (SD) yang merupakan batu loncatan anak bangsa untuk mengenal dunia
pendidikan tanpa ada pembeda tingkat ekonomi.
Munculnya kecerundungan terutama di perkotaan sekolah-sekolah elit
yang tanpa disadari telah menjadi semacam media pengelompokan kelas sosial
justru merupakan bentuk dari anomali dalam dunia pendidikan kita. Bahkan
kini sudah dianggap tidak relevan dengan adanya pengkatagorian sekolah
pemerintah (dibaca : Negeri) dan partikelir (dibaca : Swasta).
Maka dengan pengkategorian di atas juga muncul beberapa sekolah
semacam TKTT (TAMAN KANAK-KANAK TELADAN TERPADU).
SDTT (SEKOLAH DASAR TELADAN TERPADU), SMP PLUS dan
sebagainya yang merupakan suatu alternatif untuk memperoleh akses
pendidikan yang benar-benar berkualitas. Fasilitas pembelajaran yang
menunjang proses pendidikan, sarana dan prasarana penunjang lainnya
tersedia dengan lengkap. Hal ini tentunya cukup sebanding dengan biaya yang
mahal dan yang menjadi permasalahan kemudian, bahwa tidak semua orang
memperoleh akses pendidikan semacam itu.
Sistim pendidikan semacam ini adalah sebagai kontrol terhadap dunia
jelas arah dan tujuannya serta dikarenakan belum ada perubahan yang berarti
di dunia pendidikan.
Dalam permasalahan ini, pemerintah harus berani menempatkan
masalah pendidikan sebagai skala prioritas, bahwa pemerintah harus
menjamin agar semua warga negara dapat memperoleh pendidikan dasar yang
bermutu.
Dengan demikian, pendidikan merupakan agenda besar yang tidak saja
menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarankannya, melainkan
pekerjaan yang membutuhkan keterlibatan dan partisipasi aktif dari semua
elemen masyarakat tanpa kecuali. Berangkat dari permasalahan kita beberapa
anak bangsa mencoba mencari solusi dengan mendirikan sebuah sekolah
alternatif. Sekolah alternatif yang berada di Kelurahan Kalibening Kota
Salatiga yang sudah barang tentu memiliki beberapa kekhususan dibandingkan
dengan sekolah-sekolah konvensional di lingkungan Salatiga. Sekolah
alternatif menggunakan model penmdidikan yang bermutu, murah dan
berbasisi komunitas ditengah arus komersialisasi pendidikan. Proses
pembelajaran sekolah alternatif berbeda dengan sekolah lain, karena disana
kegiatan pembelajarannya menempatkan siswa sebagai subyek dalam sistem
pembelajaran dan di sekolah alternatif menempatakan guru sebagaimana
semestinya yaitu : teman atau sahabat dengan memfasilitasi siswa dalam
proses pembelajaran untuk mengembalikan pembelajaran pada pemilik aslinya
yaitu para siswa. Di sekolah alternatif tidak memaksa untuk belajar melainkan
4
mereka. Karena hakekat pendidikan adalah pembebasan, kebebasan manusia
untuk menjadi dirinya sendiri.
Maka penyelengara pendidikan alternatif diperlukan orang-orang yang
mempunyai semangat keija keras dan berdedikasi tinggi dalam semangat
pengabdian terhadap bangsa dan negara. Jadi jiwa nasionalisme seperti itu
tidak boleh lumtur. Karena itu penyelengaraan pendidikan memerlukan orang-
orang jujur dan mempunyai keteladanan.
Berkaitan dengan keterangan di atas, penulis terinspirasi untuk
meneliti “Strudi Diskriptif tentang Pandangan Masyarakat terhadap SMP
Alternatif Qoryah Thoyyibah yang Berada Kelurahan Kalibening Kecematan
Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah”. Penelitaan ini dilakukan guna menyusun
skripsi sebagai syarat kelulusan menyelesaikan pendidikan Stara satu Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
B. Penegasan Istilah
Untuk mempermudah pemahaman serta untuk menentukan arah yang
jelas dalam menyusun skripsi ini, maka penulis memberikan penegasan dan
maksud penulisan judul sebagai berikut:
1. Studi Diskriptif
Studi adalah penelitian. Diskriptif adalah pemaparan atau
penggambaran dengan kata-kata jelas dan rinci.1
Yang dimaksudkan studi diskriptif adalah penelitian terhadap
pandangan masyarakat sekolah alternatif.2 3
• Masyarakat
Masyarakat adalah perkumpulan hidup manusia (sehimpunan
orang yang terhadap bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan
atuiran tertentu)/
Yang dimaksud masyarakat di sini adalah warga Kelurahan
Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
2. Sekolah Alternatif
Sekolah alternatif adalah sekolah yang mampu memproses
pendewasaan diri peserta didik dengan menawarkan model yang berbeda
dibanding proses pendidikan sekolah-sekolah reguler secara umum.
Sekolah alternatif kemudian berkembang dan terus tumbuh sebagai contoh
atau teladan terhadap sistem pendidikan sekolah-sekolah reguler.
Berdasarkan pengetian tersebut di atas maka yang dimaksud studi
masyarakat terhadap sekolah alternatif SMP Alternatif Qoryah Thayyibah
Kalibening Salatiga adalah pandangan masyarakat secara langsung dengan
saran auntentik terhadap keberadaan SMP Alternatif Qoryah Thayyibah
Kalibening Salatiga.
Sri Sukesti Adiwinata, Adi Sunarya, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 860.
2 Ibid, him. 201.
6
C. Rumusan Masalah
1. Apakah yang melatar belakangi dan bagaimana sejarah berdirinya SMP
Alternatif Qoryah Thoyyibah ?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap SMP Alternatif Qoryah
Thoyyibah ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat eksistensi SMP
Alternatif Qoryah Thoyyibah ?
D. Tujuan penelitian
Sesuai dengan penjelasan di atas, penulis mengemukakan pokok-
pokok masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang dan sejarah berdirinya SMP Altemaatif
Qaryah Tayyibah.
2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap adanya SMP Alternatif
Qaryah Thayyibah.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
eksistensi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan bahwa hasil penelitian bermanfaat bagi praktisi
pendidikan pada khususnya dan semua masyarakat pada umumnya. Di
samping itu penulis juga berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi
F. Model Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller dikutip
dari Margono “Metodologi Penelitian Pendidikan” adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahanya.4 5
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata
tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.3
Menurut S. Nasution, penelitian kualitatif disebut juga penelitian
naturalistik. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan
bercorak kualitatif bukan kuantitatif, karena tidak mengunakan alat-alat
pengukur. Disebut naturalistik, karena situasi lapangan bersifat “natural”
atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan
eksperimen atau tes.6
Penelitian kualitatif brsifat generating theory bukan hipotesis
testing sehinga teori yang dihasilkan berupa teori subtantif dan teori-teori
yang diangkat dari dasar (grouded theory). Dalam penelitian kualitatif ini
penulis hanya mencari gambaran dan data yang bersifat deskriptif yang
berada di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.
4 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlrn. 36. 5 Ibid £
8
3. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu alat pengumpulan informasi atau data
dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
lisan pula.7 Jadi di sini harus teijadi kontak langsung antar aresponden
dan peneliti. Pewawancara yaitu orang yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancarai adalah orang yang memberikan jawaban atas
pertanyaan tersebut.
Wawancara dalam penelitian kualitatif biasanya merupakan
sejenis wawancara tak berstruktur. Tujuanya ialah memperoleh
keterangan yang terinci dan mendalam mengenai perspektif yang ada
dalam hati dan pikiran orang lain, karena hal ini tidak bisa didapat
dengan cara observasi.
Wawancara tak berstruktur mempunyai ciri kurang di intrupsi
dan arbiter, daftar pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu,
mampunyai irama yang bebas dan fleksibel. Teknik ini penulis
gunakan sebagai teknik pokok atau utama dalam mecari data tentang
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan persyaratan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.8
Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap
obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam aktifitas
observasi dapat diartikan suatu tehnik untuk mangamati secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang
sedang barlangsung baik di sekolah maupun di masyarakat.
Metode-metode observasi biasanya digunakan untuk mengali
data-data yang dengan dapat diamati secara langsung. Agar menjadi
partisipan sekaligus pengamat, peneliti handaknya turut serta dalam
berbagi peristiwa kegiatan.9 Teknik penelitian ini digunakan pengamat
untuk mencari data tertentu,
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan jalan mencatat
dan memanfaatkan data yang ada di instansi terkait, seperti arsip,
daftar siswa dan lain-lain.10
Dokumen terdiri dari atas tulisan pribadi seperti surat-surat,
buku harian dan dokumen resmi. Data dalam penelitian kebanyakan
diperoleh dari sumber manusia atau human resoirce, melalui observasi
dan wawancara.
4. Teknik Analisis Data
Proses analisis data mulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagia sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang
sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
9 S. Nasution, op.cit., him. 60.
10
resmi, gambar, foto dan sebagainya. Penelitian kualitatif ini mengambil
sempel lebih kecil dan pengambilannya cenderung memilih yang
purposive agar mengarah kepenelitian proses dari pada produk serta
membatasi pada satu kasus. Setelah dibaca, dipelajari, ditelaah, maka
langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan
membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang
inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap
berada di dalamnya. Langkah selanjutnya ialah manyusunya dalam satuan-
satuan. Satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah-langkah
berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding.
Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan
keabsahan data.11
G. Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I : Berisi tentang pendahuluan skripsi yang memuat latar belalang
masalah, penegasn istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat hasil penelitian, hipotesis metodologi penelitian, dan
sistimatika penulisan skripsi.
BAB II : Adalah Kajian Teori yang berisi tentang jenis jalur lembaga
pendidikan, masalah pembelajaran, dan pendidikan alternatif.
BAB III : Adalah Laporan Hasil Penelitian, yang berisi tentang :
A. Sejarah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
B. Kondisi SMP Alternatif Qaryah Tayyibah
C. Model pendidikan yang terdapat SMP Alternatif Qaryah
Tayyibah
D. Kondisi Umum Kelurahan Kalibening
E. Gambaran Responden
BAB VI : Analisa Data, yang berisi tentang :
A. Pandangan masyarakat terhadap SMP Alternatif Qaryah
Thayyibah
B. Analisa Penelitian terhadap pandangan Masyarakat
Kalibening mengenai SMP Alternatif Qaryah Thayibah.
C. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Eksistensi
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
BAB V : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
KAJIAN TEORI
Jenis jalur lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga macam yaitu
pendidikan formal, nonformal dan informal yang merupakan implikasi dari
pelaksanaan pendidikan yang berlangsung seumur hidup. Maka pendidikan
bisa melalui sistem sekolah maupun sistem di luar sekolah.
Dalam undang-undang sisdiknas yang disahkan oleh DPR-RI tanggal
11 Jini 2003, yaitu perubahan mendasar mengenai jalur pendidikan yaitu
mengubah jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah, menkadi tiga jalur, yaitu
jalur pendidikan formal, nonformal, informal, (pasal 13)1
Pendidikan yaitu bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik
terhadap perkambangan jasmani dan rohani anak didik menuju kepribadian
utama.2 Maka Pendidikan juga berarti tahapan kegiatan yang bersifat
kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk
menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan,
sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara formal dan
nonformal, disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan intiusi-
intuisi lainnya.3
A. Jenis Jalur Lembaga Pendidikan
1 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-undang Sisdiknas, Departemen Agama RI, Jakarta, 2003, him. 7.
2 Ahmad D. Marimba, Pengantar Pendidikan Islam, Bandung, 1989, him. 19.
J Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosdakarya, Bandung, 2002, him. 11.
Lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan
seseorang meningkatkan pengetahuan dan paling mudah untuk
membimbing generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan
masyarakat.4
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang terlembaga atau
dengan kata lain bisa disebut dengan persekolahan. Sistem persokolah atau
pendidikan formal mengenal jenjang dari yang paling rendah sampai yang
tinggi yang saling bertautan. Adapun tujuan pengadaan pendidikan
formal :5
a. Tempat sumber pengetahuan
b. Tempat untuk pengembangan bangsa
c. Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting
guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.
Pendidikan formal sering disebut dengan pendidikan sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah
yang dilakukan oleh pendidik yang profesional dengan program yang
dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik 1. Lembaga Pendidikan Formal
4 Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, him.
Ibid., him. 164.
162.
14
pada setiap jenjang tertentu mulai dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai
pendidikan tinggi (PT).6
Pendidikan sekolah adalah pendidikan di sekolah yang teratur,
sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu
tertentu yang berlangsung sesuai dengan jenjang pendidikan formal di
atas.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diadakan
atau dibentuk oleh masyarakat karena masyarakat merasa butuh suatu
ruang khusus yang menyediakan waktu total untuk melakukan kerja-kerja
pendidikan. Orang tua tidak mungkin mendidik anaknya secara optimal
karena banyak kesibukan yang harus dijalani, maka biasanya orang akan
memasukkan anaknya ke sekolah, karena sekolah dianggap sebagai salah
satu tempat berlangsungnya proses pendidikan.
Adapun jenis-jenis jenjang pendidikan formal yaitu :7
6 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2006, him. 42.
Lembaga sekolah merumuskan pembinaan yang telah diletakkan
dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga. Sekolah juga menerima
tanggung jawab pendidikan berdasarkan kepercayaan keluarga. Sekolah
yang merupakan pendidikan formal kelembagaan harus mampu
menjalankan fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab
yang meliputi :8
a. Tanggung jawab formal kelembahaan sesuai dengan fungsi dan tujuan
yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (UU
Pendidikan)
b. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan
tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan
negara.
c. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab profesional
pengelola dan pelaksanaan pendidikan (guru, pendidik) yang
menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan
jabatannya.
Akan tetapi, saat ini sekolah bukan satu-satunya tempat bagi setiap
orang untuk belajar. Namun kita menyadari bahwa sekolah merupakan
tempat dan periode yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat
untuk membina seseorang dalam menghadapi masa depan.
16
Lembaga pendidikan non formal atau Pendidikan Luar Sekolah
(PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan
sengaja, tertib dan berencana di luar kegiatan persekolahan.9
Diselenggarakannya pendidikan non-formal adalah kritik terhadap
pendidikan formal yang hanya mampu memenuhi kebutuhan kognitif saja.
Lulusan pendidikan format rata-rata tidak memiliki ketrampilan khusus
yang dapat dijadikan bekal untuk mempertahankan kelangsungan hidup
mereka.
Pendidikan non formal berkonsentrasi pada penelitian ketrampilan
yang bersifat pragmatis. Pendidikan non formal biasnaya dilaksanakan
pada waktu yang sangat singkat dan tidak melalui mekanisme birokrasi
yang berbelit-belit.
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan (pendidikan non
formal) bersifat fungsional dan praktis serta pendekatannya lebih fleksibel,
komponen yang diperlukan harus disesuaikan dengan keadaan anak /
peserta didik agar memperoleh hasil yang memuaskan, antara lain :10
a. Guru atau tenaga pengajar atau pembimbing
b. Fasilitas
c. Cara menyampaikan atau metode
d. Waktu yang dipergunakan. 2. Pendidikan Non Formal
9 Loc.cit
Calon peserta didik (raw-input) pendidikan luar sekolah yang
dilembagakan yaitu :11
a. Penduduk usia sekolah yang tidak sempat masuk sekolah / pendidikan
formal atay orang dewasa yang menginginkannya.
b. Mereka yang drop out dari sekolah / pendidikan formal baik segala
jenjang pendidikan.
c. Mereka yang telah lulus satu tingkat jenjang pendidikan formal
tertentu tetapi tidak dapat meneruskan lagi.
d. Mereka yang telah bekerja tetapi masih ingin mempunyai ketrampilan
tertentu.
3. Lembaga Pendidikan Informal
Pendidikan informal terutama berlangsung di tengah keluarga,
namun juga berlangsung di lingkungan sekitar keluarga tertentu,
perusahaan, pasar, terminal, dan lain-lain yang berlangsung setiap hari
tanpa ada batas waktu. Jadi pendidikan informal adalah pendidikan yang
bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, asalkan ada individu yang
berkomunikasi secara sadar dan bermakna, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Pendidikan informal tidak terorganisasi secara struktural dan tidak
mengenal perjenjangan kronologis menurut tingkatan umur maupun
kemampuan akademik. Pendidikan informal disebut juga pendidikan luar
sekolah yang tidak dilembagakan.
18
Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses
pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan
sadar atau tidak sadar. Kegiatan pendidikan ini tanpa organisasi yang
bebas tanpa adanya program waktu (tak terbatas) dan tanpa adanya
evaluasi. Adapun alasannya di atas pendidikan informal ini tetap
memberikan pengaruh luas terhadap pembentukan pribadi seseorang
peserta didik.12
TABEL I
MATRIK PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN SEKOLAH,
LUAR SEKOLAH YANG DILEMBAGAKAN DAN YANG
TIDAK DILEMBAGAKAN13
berlangsung di dalam sekolah seseorang berada
2 - Syarat untuk - Usia dan tingkat - Kadang-kadang - Tidak ada mengikuti pendidikan tertentu ada namun tidak
No Keterangan Pendidikan Sekolah formal dengan diberi ijazah atau penilaian sistematis pemberian ijazah keterangan
B. Masalah Pembelajaran
Masalah pendidikan adalah masalahnya setiap orang, karena setiap
orang sejak dulu hingga sekarang, tentu berusaha mendidik anak-anaknya dan
atau anak-anak lain yang diserahkannya untuk mendidik. Demikian pula
belajar dan mengajar, yang dapat dikaitkan sebagai tindakan pelaksanaan
usaha pendidikan adalah masalah setiap orang. Tiap orang boleh dikatakan
selalu belajar dan juga dalam arti tertentu mengajar. Karena hal demikian itu,
maka kenyataannya bahwa mengajar dan mengajar adalah masalah setiap
14
orang.
Masalah yang berkaitan dengan pendidikan, baik pendidikan dalam
keluarga di sekolah maupun di masyarakat cukup banyak sekali. Problem
yang berkaitan dengan anak didik tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan,
dipikirkan dan dipecahkan, karena anak didik adalah pihak yang digarap untuk 14
20 • • I
I
dijadikan manusia yang diharapkan, baik dalam keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Adapun masalah yang ada pada anak didik, antara lain :15
2. Masalah / problem ekonomi keluarga
3. Masalah / problem intelegensi
4. Masalah / problem bakat dan minat
5. masalah / problem pertumbuhan dan perkembangan
6. Masalah / problem kepribadian
7. Masalah / problem sikap
8. Masalah / problem sifat
9. Masalah / problem kerajinan dan ketekunan
10. Masalah / problem pengaruh
11. Masalah / problem kesehatan.
Dalam proses pendidikan, tugas utama seorang guru adalah
membelajarkan siswanya. Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar,
maka diharapkan siswa belajar atau belajar. Setiap dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah sering ditemukan beberapa masalahan, antara lain : Guru
telah mengajar dengan baik, ada siswa belajar giat, ada siswa pura-pura
belajar, ada siswa belajar setengah hati, bahkan ada pula siswa yang tidak
belajar. Guru profesional berusaha mendorong siswa agar belajar secara
berhasil.16
15 Abu Ahmadi, op.cit., him. 257.
Pendidikan alternatif berawal dari sikap skeptis terhadap pendidikan
nasional, yang merupakan sebuah bentuk kritik terhadap pendidikan formal
yang sudah ada.
Bentuk kritik terhadap model pendidikan yang ada itu diwujudkan
dengan menggunakan model pendidikan yang sederhana : Mewujudkan
sebuah suasana yang nyaman yang membuat anak tidak merasa terbebani
ketika ia (anak tersebut) tinggal di suatu tempat di suatu ruang, suatu ruang
dimana anak bisa mengungkapkan dengan bebas apa yang dia inginkan, yang
dia harapkan dan juga ruang untuk partisipasi dalam menyelenggarakan
proses yang ada di ruang itu sendiri. Suasana tersebut sangat berbeda dengan
yang ada di sekolah-sekolah formal, kaku dan tidak demokratis. Struktur
formal isme yang ada di dalam sekolah itupun begitu hirarkis dan
cenderung otorites. Akibatnya, partisipasi aktif peserta didik menjadi sangat
sedikit.17 18
Istilah pendidikan alternatif merupakan istilah dari berbagai program
pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda-beda dari cara tradisional.
Secara umum, pendidikan alternatif memiliki persamaan yaitu pendekatannya
bersifat individual, memberi perhatian besar kepada peserta didik, orang tua,
keluarga dan pendidikan serta dikembangkan berdasarkan minat dan
pengalaman.
C. Pendidikan Alternatif
17 Ibe Karyanto dalam www.gogle.com
22
Homeschooling merupakan model pendidikan alternatif, yaitu sebuah
sistem pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan di rumah oleh
keluarga sendiri terhadap keluarganya yang masih dalam usia sekolah.
Persekolahan di rumah ini semakin menjadi perhatian dalam dunia terakhir
ini, antara lain sejak banyak orang tua merasakan bahwa suasana
pembelajaran di banyak sekolah sering kurang mengedepankan kepentingan
terbaik bagi anak. Akhirnya banyak anak yang stress dan kehilangan
kreativitas alamiahnya. Dengan kenyataan di atas terciptalah sekolah yang
menyenangkan sekaligus mencerdaskan anak, (masalah berbagai sekolah
alternatif).
Di sekolah alternatif fungsi guru lebih pada membimbing dan
mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Anak
dijadikan sebagai subyek kurikulum, bukan sebagai obyek. Atau dengan kata
lain kurikulum dan sekolah adalah untuk anak, bukan sebaliknya, anak untuk
sekolah dan kurikulum. Dengan pendekatan seperti ini anak merasa nyaman,
mereka bisa belajar sesuai dengan keinginan dan gaya belajar masing-masing,
kapan saja dan di mana saja, sebagaimana ia tengah berada di rumah
sendiri.
Sikap pemerintah terhadap model pendidikan alternatif (Home
Shcooling) secara prinsipnya tidak ada masalah, karena sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem
pendidikan nasional (Sisdiknas). Dalam pasal 27 ayat (1) dikatakan :
berbentuk kegiatan dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan
formal dan informal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar
nasional pendidikan.19 Jadi secara hukum, persekolahan di rumah dilindungi
oleh Undang-undang.
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah SMP Alternatif Qaryah Tayyibah
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah terletak di desa Kalibening,
kecamatan Tingkir, kota Salatiga, Jawatengah. Berada di 5 km dari Ibukota
Salatiga. Berdirinya SMP Alternatif Qaryah Thayyibah tidak terlepas dari dua
nama. Nama pertama adalah Bahrudin. Beliau lulus fakultas Tarbiyah Institit
Agama Islam Negri (IAIN) Walisongo Semarang Cabang Salatiga pada 1993.
Nama kedua yang tidak bisa hilang dari sejarah pendirian SMP Alternatif
Qaryah Thayibah, sebagaimana sudah disebutkan adalah Serikat Paguyuban
Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT). SPPQT merupakan paguyuban petani
yang berdiri pada tangal 14 Agustus 1999, dalam sebuah work shop di Hotel
Beringin Salatiga dan sama sekali tidak dipungut biaya.[ Sekolah SMP Qaryah
Thayyibah mulai menjalankan aktifitas belajarnya pada Tahun Ajaran 2003-
2004.
Sebelum mejadi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, Qaryah Thayyibah
merupakan SMP terbuka yang didirikan oleh SPPQT dan bekarjasama dengan
Yayasan Sekolah Rakyat (YSR). Hal itu dilakukan karena ia bermaksud
memasukaan nilai-nilai dasar pendidikan yang menjadi semangat perjuangan,
ke dalam wadah SMP terbuka. Atau dengan kata lain, konsep SMP terbuka
hanya menawarkan bentuk. Adapun isinya adalah semangat SPPQT untuk
1 M. Dahlan, Jurnal Madrasah U !N Jakarta, Vol. 6, No. 3, 2005, him. 128.
mencapai pendidikan yang lebih bermutu; tidak eksklusif untuk kalangan
tertentu, dan lebih terbuka dan terjangkau bagi masyarakat luas. Di sinilah
maksud kata “Alternatif’ pada SMP Qaryah Thayyibah.
Pada pertengahan tahun 2003 merupakan saat pendaftaran bagi murid-
murid yang akan masuk ke SMP. Anak pertama/bapak Bahrudin sendiri, yang
baru lulus SD, juga akan melanjutkan ke SMP. Saat mendaftarkan anaknya ke
sekolah Negeri di Salatiga, Lapak Bahrudin kaget dengan mahalnya biaya
pendidikan di SMP. Hal serupa juga dialami oleh para tetengganya.. Namun
hati nuraninya menolak. “Aku mungkin iso bayar, tapi gimana dengan
anak-/
(1
anak petani miskin itu,” kata bapak Bahrudin dengan nada menggugat ketidak
adilan.
Dengan keadaan seperti itu ^bapak Bahrudin mempunyai gagasan
mendirikan sekolah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Kelurahan
Kalibening Salatiga. Dengan gagasan seperti itu beliau mempunyai persepsi
yang menyatakan bahwa pendidikan kita sangat mahal, itupun belum dihitung
uang transpot dan uang saku mereka sehari-hari.2 3
Ide bapak Bahrudin untuk mendirikan sekolah Alternatif memang
berangkat dari sebuah kekhawatiran jika pendidikan semakin mahal, maka ia
takut jika masyarakat menengah ke bawah tidak mampu memperoleh akses
pendidikan. Konsep tentang sekolah murah dan bermutu sudah ada di tangan
dan niat untuk mendirikannya, dan kesal atas mahalnya biaya sekolah di
lingkungannya.
2 Loc.cit
26
Sebagai ketua RW, beliau kemudian mengundang kepala keluarga di
lingkunganya. Undangan disampaikan kepada mereka yang anaknya akan
masuk ke SMP. Jumlah ada 30-an orang. Dari beberapa kali pertemuan yang
diadakan, dan setelah adanya pemahaman dari sebagian orang tua tentang
sekolah yang akan dibuka, akhirnya ada 12 anak, termasuk anaknya sendiri,
yang mau menjadi murid di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Jumlah murid
yang mendaftar pada tahun pertama berdiri berjumlah 12 orang yang terdiri
dari 7 anak perempuan dan 5 anak laki-laki.
Pendidikan yang ditawarkan oleh SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
adalah pendidikan berbasis komunitas. Pendidikan berbasis komunitas adalah
pendidikan yang diselenggarakan dengan mengoptimalkan sumber daya alam
maupun manusia yang ada dalam komunitas tersebut, diselengarakan dalam
komunitas yang terbatas ruang dan wilayah sehingga terjadi interaksi yang
positif dan optimal antara masyarakat dengan lingkungan, hemat waktu dan
biaya transportasi menuju tampat belajar, sekolah Qaryah Tayyibah sasaran
utamanya adalah masyarakat sekitarnya.
Nama Qaryah Thayyibah berasal dari usulan seorang peserta dari
harian The Jakarta Pos yang bernama Roymond Toruan ia beragama Katolik
dan keturunan Batak. Nama itu disepakati oleh anggota paguyuban petani
karna dianggap lebih mewakili prespektif komunitas desa. Juga diangap
mewakili senangat dasar civil society yang sebenarnya, bukan masyarakat
madani.4
B. Kondisi SMP Alternatif Qoryah Thayyibah
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana adalah:5
1. Semua pribadi dan perbuatan termasuk perbuatan hasil kewibawaan
dan hasil mendidik, antara lain mendidik, guru, pembimbing, orang
tua, orang dewasa yang sengaja difungsikan pada kegiatan mendidik.
2. Semua situasi dan kondisipen, yang secara internasional dan sistematis
diadakan untuk mendukung perbuatan-perbuatan mendidik. Ditujukan
untuk memberikan pengaruh edukatif.
3. Segala macam lembaga sistem, peralatan dan alat-alat bantuan yang
secara sengaja diadakan untuk memperlancar pencapaian tujuan
pendidikan.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Alternatif
Qoryah Thayyibah:6
1. Ruangan
2. Fasilitas
3. Keadaan guru
4. Keadaan siswa
1. Ruangan
- Dua ruang kelas 1
5 Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Pendidikan Teoritis, Mandar Maju Bandung , 192 Him. 252
28
- Ruang kelas III ada di rumah-rumah anak kelas tiga dan bergiliran
(home schooling)
- Ruang kantor.
- Ruang komputer.
- Ruang perpustakaan.
- Ruang TV.
2. Fasilitas
- Meja dan kursi
- Komputer
- Guitar
- Water closet
- Ruang tidur
- Kamar mandi
- Lap top
- Kamera digital
- Bola volley
- Bola kaki
- Pesawat telephon
- Lapangan olah raga
3. Keadaan guru dan karyawan
Di SMP Alternatif Qoryah Toyyibah terdapat 9 guru dan satu
pengelola sekolah (Kepala Sekolah) dua orang adminitrasi sekolah.
SMP Alternatif Qoryah Thayyibah guru yang lain mengajar juga
merupakan pendamping, fasilitator dan teman bagi siswa.
TABEL II
DATA GURU SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH
NO NAMA STATUS
1 Ahmad bahrudin Pengelola(Kepala Sekolah)
2 Ahmad darojat Guru
3 Dewi Maryam Guru
4 Kusumaningrum barokah Guru
5 Rifkotus sunah maljama'ah Guru
6 Mujab Guru
7 Toha Guru
8 Sujono Guru
9 Reya Guru
10 Hanip Guru
TABEL III
DATA KARYAWAN SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH
NO NAMA STATUS
1 Nurul munawaroh Administrasi
30
Data siswa SMP Alternatif Qoryah Thayyibah terdapat 77
siswa. Siswa kelas I terdapat 37 siswa, siswa kelas II terdapat 27 siswa
dan siswa kelas III terdapat 13 siswa. Bagi anak kelas I dan kelas II
proses belajar mengajar di rumah siswa kelas III secara bergiliran
{home schooling).
DATA SISWA DI SMP ALTERNATIF QORYAH THAYYIBAH
1. Kelas Ahmad Dahlan 4. Keadaan Siswa
TABEL IV
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Atika Nograho Abdila L
2 Muhammad Fazaz L
3 Roqiddin Nugroho L
4 Muhammad Ridho L
5 Agus Naji Akmal L
6 Dina Setianingrum P
7 Umi Kholifah P
8 Khusnul Kholifah P
9 Anuda Fatkhur Rahmayani P
10 Defmda P
11 Muhammad Nurrahman L
12 Nur Faizin L
13 Muhammad Zulfikar Ananliyarso L
14 Sukron Makmun L
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Adi Bagus Setia P L
2 Ati Sa'adatul Ula P
3 Choirul Hadi L
4 M Magfur Safrudin L
5 Mrosyih Faqihhaddin L
6 Miftahudin Yusuf L
7 M Abdul Malik L
8 Khisnil Kholifah P
9 Anida Nur Rahmayani P
10 Definda P
11 Yunita Bayu Kusuma P
12 Slamet Riyadi L
13 Hasim Hasan Basri Ahmad L
14 Ismaningrum Anisa P
15 Muhammad Fauzan L
16 Novan Ahmad Subhan L
3. Kelas Paradise
TABEL VI
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Animatul Wakidah P
2 Rizqi Abidah Mutik P
3 Ssiti Aisah Putri Jaminah P
4 Shalma Istianingrum P
6 Yamyudin L
7 Asnan Habib , L
8 Saifudun Zuhri L
9 M Rifki Solokn L
10 Rina Hidayah P
11 Wazan Nastiti P
12 Reni Amalia P
13 Upik Lestari P
14 Vicky L
4. Kelas Full Colour Class
TABEL VII
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Rozin Ma'fi P
2 Zuhroh Hidayati L
3 Efa Intan Sari P
4 Adi Muhammad Taufik P
5 Nia Fauzia L
6 Nafiq Ro hay ana P
7 Faizzatul Muna P
8 Siti Mustagfiroh P
9 Aini Zulfa P
10 Dewi Octaviamimi P
11 Ubaidilah P
12 Nofiza L
5. Kelas Smart Class
TABEL VIII
NO NAMA JENIS KELAMIN
1 Imam Saifudin L
2 Lluluk Nursy'diyah P
3 Ida Nurjanah P
4 Saiful Hidayah L
5 M Zenfikrikidayatulah L
6 M Arifin L
7 Nafa Sakhadus Sakhara P
8 Nas Fuadi L
9 Reza Pradana Putra L
10 Nizan Rahmi L
11 Jamakudin L
12 Amad Rosidjanulgabib L
13 Hanik Asih Izzati L
Sarana-sarana yang ada di SMP Alternatif Qoryah Thayyibah
mengoptimalkan sumber daya alam dan manusia yang ada dilingkungan
sekitar. Sedangkan fasilitas internet diperoleh secara gratis dari pengusaha
b. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
C. Model Pendidikan yang ditetapkan di SMP Alternatif Qoryah Thayyibah
1. Proses belajar Mengajar
Di sekolah SMP Alternatif Qoryah Thayyibah kegiatan belajar
Mengajar dimulai pada pukul 06.00-07.00 WIB. Saat anak SMP lain baru
siap-siap untuk berangkat sekolah, murid-murid di SMP Alternatif Qoryah
Thayyibah telah mulai belajar dengan pelajaran English Morning.
English Morning tersebut dilakukan selama lima hari dalam
seminggu kecuali hari Jumat setiap jam 06.00-07.00 diadakan solat Dhuha
besama-sama. Untuk murid kelas Hasyim As’ary kegiatan english
morning dilakukan pada minggu ke 1 dan ke 3 kegiatan tersebut dilakukan
pada pukul 06.00-07.00 WIB. Sedangkan minggu ke 2 dan ke 4 kegiatan
tersebut dilakukan pada pukul 12.00-12.30. Untuk murid kelas Ahmad
Dahlan kegiatan English Morning dilakukan minggu kedua dan mingu
keempat untuk minggu pertama dan minggu ketiga kegiatan tersebut
dilakukan pada pukul 12.40-13.30 WIB yang disebut English Afternoon.
Kegiatan belajar mengajar di SMP Alternatif Qoryah Thoyyibah berakhir
pada pukul 14.00.7
Proses belajar mengajar murid-murid SMP Alternatif Qoryah
Thayyibah untuk kelas satu dan kelas dua dilaksanankan di gedung
sekolah dan, untuk kelas tiga proses belajar mengajar di lakukan di
36
rumah siswa kelas tiga secara bergiliran dan kegiatan tersebut diberinama
Q
(home schooling).
Di dalam kelas murid-murid balajar dengan cara-cara yang
menyenagkan. Para murid bisa asyik mengerjkan tugas-tugas pelajaran
dengan bersenda gurau, ada yang mengerjakan soal sambil bersenandung
dan bermain, meskipun bebas mereka senantiasa dilatih untuk
menumbuhkan sikap bertanggungjawab, toleransi dan kerjasama.8 9
Apabila murid merasa jenuh, mereka boleh membunyikan musik
melalui program winamp di komputer yang ada di kelas mereka. Akan
tetapi jika ada murid lain yang tidak bisa berkonsentrasi, maka musik itu
harus dilirihkan atau bahkan dimatikan jika ada siswa lain yang
menghendaki, selain itu apabila murid jenuh boleh keluar dan bermain
internet di ruangan komputer, tetapi dengan syarat murid harus sudah bisa
memahami materi pelajaran dan apabila ada tugas, sudah menyelesaikan
tugas tersebut. 10
Jadwal mata pelajaran memang sudah ditentukan dari sekolah,
akan tetapi mereka bisa mengusulkan kegiatan atau metode belajar yang
mereka inginkan saat itu. Misalnya guru menghendaki metode wawancara
akan tetapi, akan tetapi anak-anak merasa belajar di kelas dengan metode
belajar dibahas dalam kontrak belajar hari ini. Maka dalam setiap mata
8 Hasil Observasi Pada Senin 7 Juli 2006, Jam 06.00 WIB 11 Kompas, Humaniora, Rabu, 23 Maret 2005, Him. 9
pelajaran bukan tidak mungkin jika murid dan guru membuat kontrak
belajar terlebih dahulu. 11
Proses belajar mengajar pada prinsipnya sama untuk semua kelas
akan tetapi mempunyai posisi yang berbeda. Di kelas Ahmad Dahlan dan
Hasym As’ary bisa dilihat karena dalam kelas ini anak-anak masih
diarahkan oleh guru karena anak-anak ini baru masuk SMP. Kemudian
guru menerapkan sistem yang membangun kerja sama misalnya dengan
tugas kelompok, metode saling tukar pengetahuan atau memberi tugas
kelompok, metode saling tukar pengetahuan atau memberi tugas pekerjaan
rumah yang harus diselasaikan secara bersama-sama. Hal ini dilakukan
untuk melakukan proses transisi secara bertahap dari sistem pendidikan
sekolah dasar ke SMP Alternatif Qoryah Thayyibah.12
Sedangkan kelas II yaitu kelas paradise dan full color lebih banyak
mandiri dan peran guru sebagai fasilitator tidak lagi dominan. Jika tidak
ada guru mereka tinggal membuka silabus yang berisi tentang materi dan
kompetensi yang harus mereka kuasai di komputer dan mencari bahan-
bahan terkait apabila ada guru maka guru tinggal memberi materi mata
pelajaran dan murid-murid harus bisa mengerjakan materi tersebut dan
apabila murid-murid benar-benar tidak bisa mengerjakan berulah murid
bertanya kepada guru tentang kesulitan materi tersebut.13
n
12
13
Ibid
Untuk kelas III hampir 100% mereka belajar sendiri tidak ada guru
ada guru sebagai fasilitator dan tidak ada jadwal dari sekolah. 14 Mereka
membuat jadwal sendiri melalui musyawarah murid-murid kelas III yang
dilakukan di kelas. Murid-murid kelas tiga hanya diberi kurikulum dan
standart kompetensi yang harus mereka kuasai yang terangkum dalam
pustaka digital.15 Dalam proses belajar mengajar siswa kelas III lebih
banyak berdiskusi untuk membahas materi pelajaran. 16
Murid-murid dibiasakan untuk mencari-cari ilmu pengetahuan
yang ingin mereka pelajari dari berbagai sumber, seperti internet, pustaka
digital, buku perpustakaan dan lain-lain.17 Selain mencari ilmu
pengetahuan sendiri sekolah juga memberikan LKS (lembar kerja Siswa)
sebagai pegangan dalam memberikan materi pelajaran. Dan jika ada murid
Yang merasa sukar untuk memahami materi pelajaran tertentu,
maka murid harus bisa membagi ilmunya kepada murid yang belum
mampu, tentang materi tersebut apabila masih belum bisa boleh tanya
pada guru yang mendampingi saat membahas materi tersebut.18
PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNITAS QARYAH THAYYIBAH
Tujuh prinsip dasar pembejaran berbasis komunitas Qoryah Thayyibah
1. Selalu dilandasi semangat membebaskan, dan semangat perubahan
yang lebih baik. Membebaskan berarti keluar dari belenggu legal
formalitas yang selama ini menjadikan tidak kritis, dan tidak kreatif,
14 Hasil Observasi Selasa, 25 Juli 2006, Jam 09:00WIB 15 Hasil Observasi Sabtu, 29 Juli 2006, Jam 09:30 WIB 16 Hasil Observasi Senin, 31 Juli 2006, Jam 09:00 WIB 17 Hasil Observasi Selasa, 01 Agustus 2006, Jam 06:00 WIB
sedangkan semangat perubahanan lebih diartikan pada kesatuan proses
pembelajaran.
2. Keberpihakan adalah ideologi pendidikan itu sendiri, dimana
pendidikan dan pengetahuan adalah hak bagai seluruh warga.
3. Mengutamakan prinsip partisipatif antara pengelola, murid, keluarga
serta masyarakat dalam merancang bangunan sistim pendidikan yang
sesuai kebutuhan. Hal ini akan membuat jauh citra sekolah yang
dingin dan tidak berjiwa yang selalu dirancang oleh intelektual "Kota"
yang tidak membumi (tidak memahami kebetukan masyarakat)
4. Kurikulum yang dibangun senantiasa berbasis kebutuhan
(KBKebutuhan). Utamanya terkait dengan sumber daya lokal yang
tersedia. Belajar adalah bagaimana menjawab kebutuhan akan
pengelolaan sekaligus penguatan daya dukung sumber daya yang
tersedi untuk menjaga kelestarian serta memperbaiki kehidupan.
5. Metododogi yang dibangun selalu berdasarkan kerjasama dalam
proses pembelajaran. Tidak perlu ada lagi sekat-sekat proses
pembelajaran. Juga tidak perlu ada dikotomi guru-murid, semuanya
adalah murid yang berkemauan belajar. Kesemuanya adalah tim yang
berproses secara partisipatif. Kejasama dari antar individu berkembang
antar kelompok, antar daerah, antar negara, antar benua dan antar
semuanya.
6. Sistem evaluasi yang dibangun adalah sistem evaluasi berpusat pada
40
ketika si subjek didik menemukan dirinya, berkemampuan
mengevaluasi diri, sehingga tahu persis potensi yang dimilikinya dan
mengembangkannya sehingga bermanfaat baginya lain.
7. Pengakuan atas keberhasilan bergantung pada subjek pembelajaran
sendiri. Pengakuan dalam bentuk apapun (termasuk ijasah ) tidak perlu
dicari. Pengakuan akan datang sendirinya manakala kapasitas pribadi
dari si subjek didik meningkat bagi yang lain
1. Kurikulum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung
jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta setaf pendidikan.19
SMP Alternatif Qaryah Thayyibah menggunakan kurikulum
nasional, yaitu kurikulum berbasis kompetensi 2004 meskipun menurut
sebagian orang mengatakan bahwa untuk melakukan setandar ini
memerlukan berbagai fasilitas dan proses yang besar tentu saja
memerlukan biaya yang besar, namun standar tersebut mulai diterapkan
walaupun belum bisa maksimal seperti yang diharapkan pakar pendidikan
secara umum. Pihak sekolah belun berani membentuk kurikulum sendiri,
sebab merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut. Disamping itu,
u
tentutan dari wali murid menghendaki adanya ijin formal dan legal agar
anak anaknya dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.20
Secara formal SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Desa
Kalibenimg yang dipimpin Bpk Bahrudim SMP terbuka dengan
menggunakan kurikulum nasionl. Dananya dari APBD Kota Salatiga, jika
dilihat secara langsung nampaknya tetap cukup, tetapi pada kenyataannya
kegiatan belajar-mengajar disekolah tersebut dapat tetap berjalan
• • • * 2 1
sedangkan sekolah yang ditunjuk SMP Negeri 10 Salatiga.
Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah semua silabus mata
pelajaran, standar kompetensi den kompetensi dasar yang harus mereka
kuasai telah tercantum di dalam compac dise. Jika mereka memerlukanya
mereka tinggal membuka di komputer. Jadi mereka lebih dibentuk untuk
menjadi pribadi yang mandiri, maupun mencari apa yang harus mereka
'J * )
kuasai.
Pada murid SMP Alternatif Qaryah Thayyibah masing-masing
mempunyai LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai sarana untuk mengukur
kemampuan mereka menguasai materi. Penguasaan materi lebih
ditekankan pada kemandirian siswa. Sebagai proses belajar di kelas adalah
pengembangan dari kurikulum nsional.21 * 23
Jadwal pelajaran yang dimiliki oleh SMP Atematif Qaryah
Thayyibah sangat berbeda dengan jadwal yang dimiliki oleh SMP reguler
lain. Dalam satu hari mereka belajar tiga matapelajaran akantetapi jika
ditelusuri peracikan jadwal ini memenuhi standar kurikulum masional.
Adapun kurikulum yang ditetepkan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.
21 httpVAuvw. Suara merdeka.com/harian 10503/no 506, him. IX.
42
a. Kurikulum yang di sampaikan di dalam kelas proses belajar mengajar:
- IPS (Ilmu Pendidikan Sosial)
- Biologi
- Bahasa Indonesia
- PPKN
- Bahsa Jawa
- Matematila
- Olahraga
- Kertangkes
- Bahasa Inggris
- Geograli
- Ekonomi
- IPA (Ilmu Pendidikan Alam)
- Filsafat
- Computer
- Mapa
- Sejarah
- Musik
- Englis Morning
- Englis afternoon.
b. Kurikulum yang disampaikan diluar proses belejar mengajar :
- Tadarus Al-Qur’an
- Memelihara Belut
Adapun jadwal mata pelajaran di SMP Alternatif Qaryah
Thayyibah tahun 2006/2007
TABEL IX
Kelas 1 Hasim As'ari
1ST WEEK
Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa
13,30-14.00 Jama'ah Dhuhur dan Tadarus Al-Quran
2nd WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 Mapa Mapa Mapa Mapa Dhuha Mapa
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 EA EA EA EA EA
13,30-14.00 Jama'ah Dhuhur dan Tadarus Al-Quran
3rd WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM
44
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa
13,30-14.00 Jama'ah Dhuhur dan Tadarus Al-Quran
4th WEEK
Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 Mapa Mapa Mapa Mapa Dhuha Mapa
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 EA EA EA EA EA
13.30-14.00 Jama'ah dhuhur dan Tadarus Al-Quran
TABEL X
KELAS 1 ACHMAD DAHLAN
1 ST WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa
2ND WEEK
Time Monday Tuesday W ednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa
13,30-14.00 Jama'ah dhu ^iur dan Tadarus Al-Quran
\
3RD WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa
13,30-14.00 Jama'ah dhu iur dan Tadarus Al-Quran
4TH WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM
07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama
09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi
12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa
46
TABEL XI
KELAS 2 FULL COLOR AND PARADISE
1ST WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.30-07.30 EM or mapa Dhuha
07.30-10.15 Computer English Indonesia Fisika Olahraga Matematika
10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat PPKN
13.00-13,30 Precipitation
13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran
2ND WEEK
Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey
06.30-07.30 EM or mapa Dhuha
07.30-10.15 Computer English Indonesia Fisika Olahraga
10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat
13.00-13,30 Precipitation
13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran
3RD WEEK
Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey
06.30-07.30 EM or mapa Dhuha
07.30-10.15 computer english Indonesia Fisika Olahraga
10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat
13.00-13,30 Precipitation
TABEL XII
KELAS 3
1st WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.30-07.30 Bhs.l Indonesia Biologi PPKN Matematika Olahraga
07.30-10.15 computer cnglish Indonesia fisika Olahraga Matematika
10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat PPKN *
i
13.00-13,30 Precipitation
>
13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran
2nd WEEK
Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday
06.30-07.30 Dhuha
07.30-10.15 computer english Indonesia Fisika Olahraga Matematika
10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat PPKN
13.00-13,30 Precipitation
13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran
Di SMP Qoryah Thayyibah guru sebagai fasilitator yang
mengajak para siswa untuk belajar dengan beberapa metode belajar yang
sangat menyenangkan dan mandiri. Pada setiap mata pelajaran mereka
menggunakan metode yang hampir sama. Metode-meode yang biasa
48
a. Saling tukar pengetahuan.
Yaitu suatu metode dengan cara siswa-siawa saling bertukar
pengetahuan tentang materi pelajaran dari anak yan sudah mengetahui
pelajaran tersebut. Demikian sebaliknya anak yang belum tahu harus
bertanya kepada anak yang sudah tahu, dan anak yang belum atu harus
berani bertanya tentang segala sesuatu kepada teman-temannya yang
sudah tahu.
Sebagaimana yang telah terjadi pada hari Sabtu tanggal 15
Agustus 2005 pukul 09.50 WIB. Siswa kelas asatu hasyim azhari SMP
Alternbatif Qorayah Thayyibah mulai belajar dengan pelajaran
Biologi. Mereka belajar ditemani Ibu Dwi Nuryanti. Saat itu mereka
membuka palajaran dengan mengabsen satu per satu nami» sisawa.
Para siswa belajar tenatng alat laboratorium yaitu sebuah mikroskop,
sesekali siswa dilihatkan secara aktif untuk membaca dan
menyebutkan bagian-bagian mikroskop secara bergiliran. Guru
mengecek belajar para siswa msatu per satu dengan cara mendekat ke
tempat duduk mereka. Jika ada yang belum paham, maka ia harus
berpindah tempat duduk dengan siswa sudah paahm tentang materi
tersebut. Siswa yang sudah paham memberi tahu tentang materi
dengan cara menerangkan kembali materi tersebut kepada siswa yang
belum paham. Setelah selesai mata pelajaran guru me ngarahkan
untuk membaca buku di perpustakaan.24
Metode saling tukar pengetahuan juga bisa dilihat dalam proses
belajar mengajar pukul 07:00 WIB. Siswa-siswi kelas satu ahmad
dahlan SMP Alternatif Qoryah Thayyibah mulai pelajaran dengan
pelajaran metematika. Pendamping mata pelajaran matematika kali ini
adalah bang Tholib. Beliau menemani belajar siswa kelas satu ahmad
dahlan dengan mcnggunakn baju muslim berpeci.
Hari itu siswa belajar tentang perhitungan Al-jabar mereka
belajar dalam suasana yang sangat santai, sesekali diselingi dengan
senda guarau. Bang Thoyib menjelaskan kemudian memberi soal
untuk dikerjakan. Bagi siswa yang masih kesulitan dalam
memecahkan soal harus bekerja sama mencari tahu ke teman yang lain
yang sudah paham materi tentang bagaimana “cara memecahkan” soal,
bahkan hasil akhir (jawaban) dari soal tersebut.25
Metode saling tukar pengetahuan “dalam setiap proses
belajar, para siswa selalu didekatakan untuk kerja sama. Siswa yang
sudah bisa atau mengusai materi mempunyai tanggungjawab moral
untuk mengeluarkan pengetahuan tersebut kepada teman-temannya,
b. Metode diskusi
Metode ini diterapkan agar siswa terbiasa memecahkan segala
permasalahan dan persoalan dengan saling berdiskusi. Metode ini
sering terjadi pada mata pelajaran tertentu terutama mata pelajaran