• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DISKRIPTIF TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH DI KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2006 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI DISKRIPTIF TENTANG PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH DI KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN 2006 2007"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DISKRIPTIF TENTANG PANDANGAN

MASYARAKAT TERHADAP SMP ALTERNATIF

QORYAH THOYYIBAH DI KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN 2006 / 2007

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

O leh:

NAV1ATUN MUTHOLA’AH NIM : 111 02 002

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : Naviatun Muthola’ah dengan Nomor Induk Mahasiswa :

11102002 yang berjudul STUDI DISKRIPSIF PANDANGAN

MASYARAKAT TERHADAP SMP ALTERNATIF QORYAH

THOYYIBAH DI KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA

SALATIGA JAWA TENGAH TAHUN 2006/2007 telah dimunaqosahkan

dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga, pada hari Sabtu, 10 Februari 2007 yang bertepatan dengan

tanggal 22 Muharram 1428 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-

syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

_ , . 10 Februari 2007 M Salatiga,

---22 Muharram 1428 H

Panitia Ujian

Pembimbing

Dra. Siti Asdigoh NIP. 150267136

(3)

Dra. Siti Asdiqoh

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama

Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam

STUDI DISKRIPTIF PANDANGAN MASYARAKAT

TERHADAP SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH

DI KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA

SALATIGA JAWA TENGAH TAHUN 2006 / 2007.

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, Wr, Wb

Salatiga, 15 Januari 2007

Pembimbing

Dra. Siti Asdiqoh

iii

(4)

DEPARTEM EN A G A M A RI

SEK OLA H T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (STA IN ) SA LA TIG A

J l Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id

DEKLARASI

\

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 15 Januari 2006

, Penulis,

/

Naviatun Muthola’ah NIM : 111 02 002

(5)

Jadilah orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain.

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Teruntuk ayah / ibu tercinta yang benar-benar

telah berkorban segalanya. Adikku Amirul

Bahri, Kakakku Ali Mahfud. Terima kasih doa

dan semangatnya.

2. Teman-teman sejatiku, terima kasih telah

menemani saya suka dan duka saat di kampus.

Semoga kita menjadi sahabat selamanya.

3. Rekan dan rekanita PC IPNU dan IPPNU

Kabupaten semarang, PC PMII Kota Salatiga

yang telah mengajari penulis untuk bisa

“membuka mulut” mengomentari segala hal.

(7)

Alhamdulillah atas segala petunjuk dan anugerah Allah SWT kita

diberikan kesempatan menjadi hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka gerbang

peradaban manusia menuju manusia yang lebih beradab, sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Strudi Diskriptif tentang Pandangan

Masyarakat terhadap SMP Alternatif Qoryah Thoyyibah yang Berada Kelurahan

Kalibening Kecematan Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah”.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

baik bantuan material maupun immaterial. Oleh karenanya pada kesempatan ini

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tiada

terkira kepada :

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Salatiga.

2. Bapak Drs. Miftahuddin, M.Ag., selaku ketua bidang kemahasiswaan STAIN

Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh selaku dosen pembimbing yang dengan penuh

kesabaran selalu memberikan bimbingan dan pengarahan serta senantiasa

sabar meneliti dan mengoreksi skripsi ini.

4. Kepada pengelola SMP Alternatif Qoryah Thayyibah yang telah

memperbolehkan saya untuk mengadakan penelitian di sekolahnya.

(8)

5. Kepada Kepala Kelurahan Kalibening, saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya yang telah mengijinkan saya untuk mewawancarai

warganya.

6. Kepada Ayah dan Bunda yang selalu memotivasi gerak langkah saya dalam

menyusun skripsi ini. Dengan segala pengorbanannya, sentuhan kasih

sayangnya yang membuat hidupku selalu bahagia, dan untuk adikku Amirul

Bahri serta kakakku Ali Mahfud yang telah memberikan spirit dan doanya.

7. Seluruh teman-teman PAI-A Angkatan 2002, terima kasih telah menemani

saya dalam menjalani hidup di STAIN Salatiga.

8. Kepada teman-temanku suka maupun duka.

Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apapun,

hanya rangkaian kata-kata terima kasih yang sebesar-besarnya serta diiringi doa,

semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka.

Dalam penyusunan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan, meskipun

demikian harapan penyusun skripsi ini dapat menambah wawasan keilmuan,

khususnya bagi penulis serta para pembaca pada umumnya.

Akhirnya, hanya kepada Allah penulis memohon petunjuk. Semoga tulisan

ini bermanfaat. Amin.

Salatiga, Januari 2007

viii

(9)

HALAMAN JUDUL...

A. Latar Belakang M asalah...

B. Penegasan Istilah ...

C. Rumusan Masalah...

D. Tujuan Penelitian...

E. Manfaat Penelitian...

F. Metode Penelitian...

G. Sistematika Penulisan Skripsi ....

(10)

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah... 24

B. Kondisi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah ... 27

C. Model Pendidikan yang Diterapkan di SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah... 25

D. Kondisi Umum Kelurahan Kalibening... 56

E. Gambaran Responden... 60

BAB IV ANALISA DATA

A. Pandangan Masyarakat terhadap SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah... 62

B. Analisa Penelitian terhadap Pandangan Masyarakat

Kalibening mengenai SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.... 70

C. Faktor-faktor yang Mendorong dan Menghambat Eksistensi

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 75

B. Saran... 77

C. Penutup... 77

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x

(11)

TABEL I

MATRIX PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN

SEKOLAH, LUAR SEKOLAH YANG

DIKEMBANGKAN DAN YANG TIDAK

DIKEMBANGKAN... 18

DATA GURU SMP ALTERNATIF QARYAH

THAYYIBAH... ... 29

THAYYIBAH KELAS PARADIES ... 31

DATA SISWA DI SMP ALTERNATIF QARYAH

THAYYIBAH KELAS FULL COLOUR... 32

DATA SISWA DI SMP ALTERNATIF QARYAH

THAYYIBAH KELAS SMART... 33

JADWAL MATA PELAJARAN KELAS I HAS YIM

A S Y ’ A R I ... 43

JADWAL MATA PELAJARAN KELAS I AHMAD

DAHLAN ... 44

(12)

TABEL XI JADWAL MATA PELAJARAN KELAS II FULL

COLOUR... 46

TABEL XII JADWAL MATA PELAJARAN KELAS III SMART... 47

TABEL XIII DATA PENDUDUK DALAM KELOMPOK UMUR... 58

TABEL XIV DATA PENDUDUK TINGKAT PENDIDIKAN... 59

TABEL XV DATA PENDUDUK MENURUT PEKERJAAN... 59

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini pendidikan sangat penting dan sangat dibutuhkan,

karena pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang

sangat fital. Melalui lembaga formal maupun non formal pendidikan

merupakan satu pilar pokok untuk membangun negara agar kokoh dan

berkualitas.

Apabila di suatu pendidikan merupakan prioritas, maka masyarakat

akan sungguh-sungguh dan bangsa akan maju dalam segala bidang, tapi di

negara kita ini pendidikan tidak prioritas dan dianggap tidak penting, karena

politik dan ekonomi dijadikan prioritas utama maka proses belajar dalam

intansi pendidikan dianggap sebangi waktu pending agar tidak cepat masuk ke

dunia kerja, pengisi waktu luang, fase pendewasaan diri atau hanya ingin

melangengkan status pelajar, karena tidak ingin meningkatkan grafik

pengangguran di Indonesia.

Dengan denikian pemerintah harus mampu membuat kebijakan yang

mampu menangulangi permasalahan-pemasalahan tersebut. Masalah yang

utama yaitu pemerataan pendidikan yang adil untuk semua warga Indonesia

tanpa ada perbedaan. Kebijakan pemerintah tentang pemerataan akses

pendidikan tentunya juga secara otomatis akan memperbaiki masa depan

(14)

2

bagsa Indonesia. Dari akses pendidikan yang merata tentunya akan melahirkan

putra bangsa sebagai generasi penerus yang baik lahir batin.

Dengan kebujakan pemerintah saat ini melalui bentuaan Dana Operasi

Sekolah (BOS) diharapkan bisa membantu masyarakat untuk dapat

memperoleh hak semakin meratanya akses pendidikan terutama pada sekolah

dasar (SD) yang merupakan batu loncatan anak bangsa untuk mengenal dunia

pendidikan tanpa ada pembeda tingkat ekonomi.

Munculnya kecerundungan terutama di perkotaan sekolah-sekolah elit

yang tanpa disadari telah menjadi semacam media pengelompokan kelas sosial

justru merupakan bentuk dari anomali dalam dunia pendidikan kita. Bahkan

kini sudah dianggap tidak relevan dengan adanya pengkatagorian sekolah

pemerintah (dibaca : Negeri) dan partikelir (dibaca : Swasta).

Maka dengan pengkategorian di atas juga muncul beberapa sekolah

semacam TKTT (TAMAN KANAK-KANAK TELADAN TERPADU).

SDTT (SEKOLAH DASAR TELADAN TERPADU), SMP PLUS dan

sebagainya yang merupakan suatu alternatif untuk memperoleh akses

pendidikan yang benar-benar berkualitas. Fasilitas pembelajaran yang

menunjang proses pendidikan, sarana dan prasarana penunjang lainnya

tersedia dengan lengkap. Hal ini tentunya cukup sebanding dengan biaya yang

mahal dan yang menjadi permasalahan kemudian, bahwa tidak semua orang

memperoleh akses pendidikan semacam itu.

Sistim pendidikan semacam ini adalah sebagai kontrol terhadap dunia

(15)

jelas arah dan tujuannya serta dikarenakan belum ada perubahan yang berarti

di dunia pendidikan.

Dalam permasalahan ini, pemerintah harus berani menempatkan

masalah pendidikan sebagai skala prioritas, bahwa pemerintah harus

menjamin agar semua warga negara dapat memperoleh pendidikan dasar yang

bermutu.

Dengan demikian, pendidikan merupakan agenda besar yang tidak saja

menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarankannya, melainkan

pekerjaan yang membutuhkan keterlibatan dan partisipasi aktif dari semua

elemen masyarakat tanpa kecuali. Berangkat dari permasalahan kita beberapa

anak bangsa mencoba mencari solusi dengan mendirikan sebuah sekolah

alternatif. Sekolah alternatif yang berada di Kelurahan Kalibening Kota

Salatiga yang sudah barang tentu memiliki beberapa kekhususan dibandingkan

dengan sekolah-sekolah konvensional di lingkungan Salatiga. Sekolah

alternatif menggunakan model penmdidikan yang bermutu, murah dan

berbasisi komunitas ditengah arus komersialisasi pendidikan. Proses

pembelajaran sekolah alternatif berbeda dengan sekolah lain, karena disana

kegiatan pembelajarannya menempatkan siswa sebagai subyek dalam sistem

pembelajaran dan di sekolah alternatif menempatakan guru sebagaimana

semestinya yaitu : teman atau sahabat dengan memfasilitasi siswa dalam

proses pembelajaran untuk mengembalikan pembelajaran pada pemilik aslinya

yaitu para siswa. Di sekolah alternatif tidak memaksa untuk belajar melainkan

(16)

4

mereka. Karena hakekat pendidikan adalah pembebasan, kebebasan manusia

untuk menjadi dirinya sendiri.

Maka penyelengara pendidikan alternatif diperlukan orang-orang yang

mempunyai semangat keija keras dan berdedikasi tinggi dalam semangat

pengabdian terhadap bangsa dan negara. Jadi jiwa nasionalisme seperti itu

tidak boleh lumtur. Karena itu penyelengaraan pendidikan memerlukan orang-

orang jujur dan mempunyai keteladanan.

Berkaitan dengan keterangan di atas, penulis terinspirasi untuk

meneliti “Strudi Diskriptif tentang Pandangan Masyarakat terhadap SMP

Alternatif Qoryah Thoyyibah yang Berada Kelurahan Kalibening Kecematan

Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah”. Penelitaan ini dilakukan guna menyusun

skripsi sebagai syarat kelulusan menyelesaikan pendidikan Stara satu Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

B. Penegasan Istilah

Untuk mempermudah pemahaman serta untuk menentukan arah yang

jelas dalam menyusun skripsi ini, maka penulis memberikan penegasan dan

maksud penulisan judul sebagai berikut:

1. Studi Diskriptif

(17)

Studi adalah penelitian. Diskriptif adalah pemaparan atau

penggambaran dengan kata-kata jelas dan rinci.1

Yang dimaksudkan studi diskriptif adalah penelitian terhadap

pandangan masyarakat sekolah alternatif.2 3

• Masyarakat

Masyarakat adalah perkumpulan hidup manusia (sehimpunan

orang yang terhadap bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan

atuiran tertentu)/

Yang dimaksud masyarakat di sini adalah warga Kelurahan

Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.

2. Sekolah Alternatif

Sekolah alternatif adalah sekolah yang mampu memproses

pendewasaan diri peserta didik dengan menawarkan model yang berbeda

dibanding proses pendidikan sekolah-sekolah reguler secara umum.

Sekolah alternatif kemudian berkembang dan terus tumbuh sebagai contoh

atau teladan terhadap sistem pendidikan sekolah-sekolah reguler.

Berdasarkan pengetian tersebut di atas maka yang dimaksud studi

masyarakat terhadap sekolah alternatif SMP Alternatif Qoryah Thayyibah

Kalibening Salatiga adalah pandangan masyarakat secara langsung dengan

saran auntentik terhadap keberadaan SMP Alternatif Qoryah Thayyibah

Kalibening Salatiga.

Sri Sukesti Adiwinata, Adi Sunarya, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 860.

2 Ibid, him. 201.

(18)

6

C. Rumusan Masalah

1. Apakah yang melatar belakangi dan bagaimana sejarah berdirinya SMP

Alternatif Qoryah Thoyyibah ?

2. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap SMP Alternatif Qoryah

Thoyyibah ?

3. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat eksistensi SMP

Alternatif Qoryah Thoyyibah ?

D. Tujuan penelitian

Sesuai dengan penjelasan di atas, penulis mengemukakan pokok-

pokok masalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latar belakang dan sejarah berdirinya SMP Altemaatif

Qaryah Tayyibah.

2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap adanya SMP Alternatif

Qaryah Thayyibah.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

eksistensi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

E. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan bahwa hasil penelitian bermanfaat bagi praktisi

pendidikan pada khususnya dan semua masyarakat pada umumnya. Di

samping itu penulis juga berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi

(19)

F. Model Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller dikutip

dari Margono “Metodologi Penelitian Pendidikan” adalah tradisi tertentu

dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan

dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahanya.4 5

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-kata

tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.3

Menurut S. Nasution, penelitian kualitatif disebut juga penelitian

naturalistik. Disebut kualitatif karena sifat data yang dikumpulkan

bercorak kualitatif bukan kuantitatif, karena tidak mengunakan alat-alat

pengukur. Disebut naturalistik, karena situasi lapangan bersifat “natural”

atau wajar, sebagaimana adanya, tanpa dimanipulasi, diatur dengan

eksperimen atau tes.6

Penelitian kualitatif brsifat generating theory bukan hipotesis

testing sehinga teori yang dihasilkan berupa teori subtantif dan teori-teori

yang diangkat dari dasar (grouded theory). Dalam penelitian kualitatif ini

penulis hanya mencari gambaran dan data yang bersifat deskriptif yang

berada di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

4 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004, hlrn. 36. 5 Ibid £

(20)

8

3. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu alat pengumpulan informasi atau data

dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara

lisan pula.7 Jadi di sini harus teijadi kontak langsung antar aresponden

dan peneliti. Pewawancara yaitu orang yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai adalah orang yang memberikan jawaban atas

pertanyaan tersebut.

Wawancara dalam penelitian kualitatif biasanya merupakan

sejenis wawancara tak berstruktur. Tujuanya ialah memperoleh

keterangan yang terinci dan mendalam mengenai perspektif yang ada

dalam hati dan pikiran orang lain, karena hal ini tidak bisa didapat

dengan cara observasi.

Wawancara tak berstruktur mempunyai ciri kurang di intrupsi

dan arbiter, daftar pertanyaan tidak disusun terlebih dahulu,

mampunyai irama yang bebas dan fleksibel. Teknik ini penulis

gunakan sebagai teknik pokok atau utama dalam mecari data tentang

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

b. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan persyaratan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.8

(21)

Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap

obyek dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam aktifitas

observasi dapat diartikan suatu tehnik untuk mangamati secara

langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang

sedang barlangsung baik di sekolah maupun di masyarakat.

Metode-metode observasi biasanya digunakan untuk mengali

data-data yang dengan dapat diamati secara langsung. Agar menjadi

partisipan sekaligus pengamat, peneliti handaknya turut serta dalam

berbagi peristiwa kegiatan.9 Teknik penelitian ini digunakan pengamat

untuk mencari data tertentu,

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan jalan mencatat

dan memanfaatkan data yang ada di instansi terkait, seperti arsip,

daftar siswa dan lain-lain.10

Dokumen terdiri dari atas tulisan pribadi seperti surat-surat,

buku harian dan dokumen resmi. Data dalam penelitian kebanyakan

diperoleh dari sumber manusia atau human resoirce, melalui observasi

dan wawancara.

4. Teknik Analisis Data

Proses analisis data mulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagia sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang

sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen

9 S. Nasution, op.cit., him. 60.

(22)

10

resmi, gambar, foto dan sebagainya. Penelitian kualitatif ini mengambil

sempel lebih kecil dan pengambilannya cenderung memilih yang

purposive agar mengarah kepenelitian proses dari pada produk serta

membatasi pada satu kasus. Setelah dibaca, dipelajari, ditelaah, maka

langkah berikutnya ialah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan

membuat abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang

inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap

berada di dalamnya. Langkah selanjutnya ialah manyusunya dalam satuan-

satuan. Satuan itu kemudian dikategorikan pada langkah-langkah

berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding.

Tahap akhir dari analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan

keabsahan data.11

G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I : Berisi tentang pendahuluan skripsi yang memuat latar belalang

masalah, penegasn istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat hasil penelitian, hipotesis metodologi penelitian, dan

sistimatika penulisan skripsi.

BAB II : Adalah Kajian Teori yang berisi tentang jenis jalur lembaga

pendidikan, masalah pembelajaran, dan pendidikan alternatif.

BAB III : Adalah Laporan Hasil Penelitian, yang berisi tentang :

A. Sejarah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

(23)

B. Kondisi SMP Alternatif Qaryah Tayyibah

C. Model pendidikan yang terdapat SMP Alternatif Qaryah

Tayyibah

D. Kondisi Umum Kelurahan Kalibening

E. Gambaran Responden

BAB VI : Analisa Data, yang berisi tentang :

A. Pandangan masyarakat terhadap SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah

B. Analisa Penelitian terhadap pandangan Masyarakat

Kalibening mengenai SMP Alternatif Qaryah Thayibah.

C. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Eksistensi

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

BAB V : Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

(24)

BAB II

KAJIAN TEORI

Jenis jalur lembaga pendidikan terbagi menjadi tiga macam yaitu

pendidikan formal, nonformal dan informal yang merupakan implikasi dari

pelaksanaan pendidikan yang berlangsung seumur hidup. Maka pendidikan

bisa melalui sistem sekolah maupun sistem di luar sekolah.

Dalam undang-undang sisdiknas yang disahkan oleh DPR-RI tanggal

11 Jini 2003, yaitu perubahan mendasar mengenai jalur pendidikan yaitu

mengubah jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah, menkadi tiga jalur, yaitu

jalur pendidikan formal, nonformal, informal, (pasal 13)1

Pendidikan yaitu bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik

terhadap perkambangan jasmani dan rohani anak didik menuju kepribadian

utama.2 Maka Pendidikan juga berarti tahapan kegiatan yang bersifat

kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk

menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan,

sikap dan sebagainya. Pendidikan dapat berlangsung secara formal dan

nonformal, disamping secara formal seperti sekolah, madrasah dan intiusi-

intuisi lainnya.3

A. Jenis Jalur Lembaga Pendidikan

1 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-undang Sisdiknas, Departemen Agama RI, Jakarta, 2003, him. 7.

2 Ahmad D. Marimba, Pengantar Pendidikan Islam, Bandung, 1989, him. 19.

J Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosdakarya, Bandung, 2002, him. 11.

(25)

Lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan

seseorang meningkatkan pengetahuan dan paling mudah untuk

membimbing generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan

masyarakat.4

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang terlembaga atau

dengan kata lain bisa disebut dengan persekolahan. Sistem persokolah atau

pendidikan formal mengenal jenjang dari yang paling rendah sampai yang

tinggi yang saling bertautan. Adapun tujuan pengadaan pendidikan

formal :5

a. Tempat sumber pengetahuan

b. Tempat untuk pengembangan bangsa

c. Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting

guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai.

Pendidikan formal sering disebut dengan pendidikan sekolah.

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah

yang dilakukan oleh pendidik yang profesional dengan program yang

dituangkan ke dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh peserta didik 1. Lembaga Pendidikan Formal

4 Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, him.

Ibid., him. 164.

162.

(26)

14

pada setiap jenjang tertentu mulai dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai

pendidikan tinggi (PT).6

Pendidikan sekolah adalah pendidikan di sekolah yang teratur,

sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu

tertentu yang berlangsung sesuai dengan jenjang pendidikan formal di

atas.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diadakan

atau dibentuk oleh masyarakat karena masyarakat merasa butuh suatu

ruang khusus yang menyediakan waktu total untuk melakukan kerja-kerja

pendidikan. Orang tua tidak mungkin mendidik anaknya secara optimal

karena banyak kesibukan yang harus dijalani, maka biasanya orang akan

memasukkan anaknya ke sekolah, karena sekolah dianggap sebagai salah

satu tempat berlangsungnya proses pendidikan.

Adapun jenis-jenis jenjang pendidikan formal yaitu :7

6 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2006, him. 42.

(27)

Lembaga sekolah merumuskan pembinaan yang telah diletakkan

dasar-dasarnya dalam lingkungan keluarga. Sekolah juga menerima

tanggung jawab pendidikan berdasarkan kepercayaan keluarga. Sekolah

yang merupakan pendidikan formal kelembagaan harus mampu

menjalankan fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggung jawab

yang meliputi :8

a. Tanggung jawab formal kelembahaan sesuai dengan fungsi dan tujuan

yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku (UU

Pendidikan)

b. Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan

tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan

negara.

c. Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab profesional

pengelola dan pelaksanaan pendidikan (guru, pendidik) yang

menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan-ketentuan

jabatannya.

Akan tetapi, saat ini sekolah bukan satu-satunya tempat bagi setiap

orang untuk belajar. Namun kita menyadari bahwa sekolah merupakan

tempat dan periode yang sangat strategis bagi pemerintah dan masyarakat

untuk membina seseorang dalam menghadapi masa depan.

(28)

16

Lembaga pendidikan non formal atau Pendidikan Luar Sekolah

(PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan

sengaja, tertib dan berencana di luar kegiatan persekolahan.9

Diselenggarakannya pendidikan non-formal adalah kritik terhadap

pendidikan formal yang hanya mampu memenuhi kebutuhan kognitif saja.

Lulusan pendidikan format rata-rata tidak memiliki ketrampilan khusus

yang dapat dijadikan bekal untuk mempertahankan kelangsungan hidup

mereka.

Pendidikan non formal berkonsentrasi pada penelitian ketrampilan

yang bersifat pragmatis. Pendidikan non formal biasnaya dilaksanakan

pada waktu yang sangat singkat dan tidak melalui mekanisme birokrasi

yang berbelit-belit.

Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan (pendidikan non

formal) bersifat fungsional dan praktis serta pendekatannya lebih fleksibel,

komponen yang diperlukan harus disesuaikan dengan keadaan anak /

peserta didik agar memperoleh hasil yang memuaskan, antara lain :10

a. Guru atau tenaga pengajar atau pembimbing

b. Fasilitas

c. Cara menyampaikan atau metode

d. Waktu yang dipergunakan. 2. Pendidikan Non Formal

9 Loc.cit

(29)

Calon peserta didik (raw-input) pendidikan luar sekolah yang

dilembagakan yaitu :11

a. Penduduk usia sekolah yang tidak sempat masuk sekolah / pendidikan

formal atay orang dewasa yang menginginkannya.

b. Mereka yang drop out dari sekolah / pendidikan formal baik segala

jenjang pendidikan.

c. Mereka yang telah lulus satu tingkat jenjang pendidikan formal

tertentu tetapi tidak dapat meneruskan lagi.

d. Mereka yang telah bekerja tetapi masih ingin mempunyai ketrampilan

tertentu.

3. Lembaga Pendidikan Informal

Pendidikan informal terutama berlangsung di tengah keluarga,

namun juga berlangsung di lingkungan sekitar keluarga tertentu,

perusahaan, pasar, terminal, dan lain-lain yang berlangsung setiap hari

tanpa ada batas waktu. Jadi pendidikan informal adalah pendidikan yang

bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, asalkan ada individu yang

berkomunikasi secara sadar dan bermakna, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Pendidikan informal tidak terorganisasi secara struktural dan tidak

mengenal perjenjangan kronologis menurut tingkatan umur maupun

kemampuan akademik. Pendidikan informal disebut juga pendidikan luar

sekolah yang tidak dilembagakan.

(30)

18

Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses

pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan

sadar atau tidak sadar. Kegiatan pendidikan ini tanpa organisasi yang

bebas tanpa adanya program waktu (tak terbatas) dan tanpa adanya

evaluasi. Adapun alasannya di atas pendidikan informal ini tetap

memberikan pengaruh luas terhadap pembentukan pribadi seseorang

peserta didik.12

TABEL I

MATRIK PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN SEKOLAH,

LUAR SEKOLAH YANG DILEMBAGAKAN DAN YANG

TIDAK DILEMBAGAKAN13

berlangsung di dalam sekolah seseorang berada

2 - Syarat untuk - Usia dan tingkat - Kadang-kadang - Tidak ada mengikuti pendidikan tertentu ada namun tidak

(31)

No Keterangan Pendidikan Sekolah formal dengan diberi ijazah atau penilaian sistematis pemberian ijazah keterangan

B. Masalah Pembelajaran

Masalah pendidikan adalah masalahnya setiap orang, karena setiap

orang sejak dulu hingga sekarang, tentu berusaha mendidik anak-anaknya dan

atau anak-anak lain yang diserahkannya untuk mendidik. Demikian pula

belajar dan mengajar, yang dapat dikaitkan sebagai tindakan pelaksanaan

usaha pendidikan adalah masalah setiap orang. Tiap orang boleh dikatakan

selalu belajar dan juga dalam arti tertentu mengajar. Karena hal demikian itu,

maka kenyataannya bahwa mengajar dan mengajar adalah masalah setiap

14

orang.

Masalah yang berkaitan dengan pendidikan, baik pendidikan dalam

keluarga di sekolah maupun di masyarakat cukup banyak sekali. Problem

yang berkaitan dengan anak didik tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan,

dipikirkan dan dipecahkan, karena anak didik adalah pihak yang digarap untuk 14

(32)

20 • • I

I

dijadikan manusia yang diharapkan, baik dalam keluarga, sekolah maupun

masyarakat. Adapun masalah yang ada pada anak didik, antara lain :15

2. Masalah / problem ekonomi keluarga

3. Masalah / problem intelegensi

4. Masalah / problem bakat dan minat

5. masalah / problem pertumbuhan dan perkembangan

6. Masalah / problem kepribadian

7. Masalah / problem sikap

8. Masalah / problem sifat

9. Masalah / problem kerajinan dan ketekunan

10. Masalah / problem pengaruh

11. Masalah / problem kesehatan.

Dalam proses pendidikan, tugas utama seorang guru adalah

membelajarkan siswanya. Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar,

maka diharapkan siswa belajar atau belajar. Setiap dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah sering ditemukan beberapa masalahan, antara lain : Guru

telah mengajar dengan baik, ada siswa belajar giat, ada siswa pura-pura

belajar, ada siswa belajar setengah hati, bahkan ada pula siswa yang tidak

belajar. Guru profesional berusaha mendorong siswa agar belajar secara

berhasil.16

15 Abu Ahmadi, op.cit., him. 257.

(33)

Pendidikan alternatif berawal dari sikap skeptis terhadap pendidikan

nasional, yang merupakan sebuah bentuk kritik terhadap pendidikan formal

yang sudah ada.

Bentuk kritik terhadap model pendidikan yang ada itu diwujudkan

dengan menggunakan model pendidikan yang sederhana : Mewujudkan

sebuah suasana yang nyaman yang membuat anak tidak merasa terbebani

ketika ia (anak tersebut) tinggal di suatu tempat di suatu ruang, suatu ruang

dimana anak bisa mengungkapkan dengan bebas apa yang dia inginkan, yang

dia harapkan dan juga ruang untuk partisipasi dalam menyelenggarakan

proses yang ada di ruang itu sendiri. Suasana tersebut sangat berbeda dengan

yang ada di sekolah-sekolah formal, kaku dan tidak demokratis. Struktur

formal isme yang ada di dalam sekolah itupun begitu hirarkis dan

cenderung otorites. Akibatnya, partisipasi aktif peserta didik menjadi sangat

sedikit.17 18

Istilah pendidikan alternatif merupakan istilah dari berbagai program

pendidikan yang dilakukan dengan cara berbeda-beda dari cara tradisional.

Secara umum, pendidikan alternatif memiliki persamaan yaitu pendekatannya

bersifat individual, memberi perhatian besar kepada peserta didik, orang tua,

keluarga dan pendidikan serta dikembangkan berdasarkan minat dan

pengalaman.

C. Pendidikan Alternatif

17 Ibe Karyanto dalam www.gogle.com

(34)

22

Homeschooling merupakan model pendidikan alternatif, yaitu sebuah

sistem pendidikan atau pembelajaran yang diselenggarakan di rumah oleh

keluarga sendiri terhadap keluarganya yang masih dalam usia sekolah.

Persekolahan di rumah ini semakin menjadi perhatian dalam dunia terakhir

ini, antara lain sejak banyak orang tua merasakan bahwa suasana

pembelajaran di banyak sekolah sering kurang mengedepankan kepentingan

terbaik bagi anak. Akhirnya banyak anak yang stress dan kehilangan

kreativitas alamiahnya. Dengan kenyataan di atas terciptalah sekolah yang

menyenangkan sekaligus mencerdaskan anak, (masalah berbagai sekolah

alternatif).

Di sekolah alternatif fungsi guru lebih pada membimbing dan

mengarahkan minat anak dalam mata pelajaran yang disukainya. Anak

dijadikan sebagai subyek kurikulum, bukan sebagai obyek. Atau dengan kata

lain kurikulum dan sekolah adalah untuk anak, bukan sebaliknya, anak untuk

sekolah dan kurikulum. Dengan pendekatan seperti ini anak merasa nyaman,

mereka bisa belajar sesuai dengan keinginan dan gaya belajar masing-masing,

kapan saja dan di mana saja, sebagaimana ia tengah berada di rumah

sendiri.

Sikap pemerintah terhadap model pendidikan alternatif (Home

Shcooling) secara prinsipnya tidak ada masalah, karena sebagaimana

tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem

pendidikan nasional (Sisdiknas). Dalam pasal 27 ayat (1) dikatakan :

(35)

berbentuk kegiatan dimaksud dalam ayat (1) diakui sama dengan pendidikan

formal dan informal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar

nasional pendidikan.19 Jadi secara hukum, persekolahan di rumah dilindungi

oleh Undang-undang.

(36)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah SMP Alternatif Qaryah Tayyibah

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah terletak di desa Kalibening,

kecamatan Tingkir, kota Salatiga, Jawatengah. Berada di 5 km dari Ibukota

Salatiga. Berdirinya SMP Alternatif Qaryah Thayyibah tidak terlepas dari dua

nama. Nama pertama adalah Bahrudin. Beliau lulus fakultas Tarbiyah Institit

Agama Islam Negri (IAIN) Walisongo Semarang Cabang Salatiga pada 1993.

Nama kedua yang tidak bisa hilang dari sejarah pendirian SMP Alternatif

Qaryah Thayibah, sebagaimana sudah disebutkan adalah Serikat Paguyuban

Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT). SPPQT merupakan paguyuban petani

yang berdiri pada tangal 14 Agustus 1999, dalam sebuah work shop di Hotel

Beringin Salatiga dan sama sekali tidak dipungut biaya.[ Sekolah SMP Qaryah

Thayyibah mulai menjalankan aktifitas belajarnya pada Tahun Ajaran 2003-

2004.

Sebelum mejadi SMP Alternatif Qaryah Thayyibah, Qaryah Thayyibah

merupakan SMP terbuka yang didirikan oleh SPPQT dan bekarjasama dengan

Yayasan Sekolah Rakyat (YSR). Hal itu dilakukan karena ia bermaksud

memasukaan nilai-nilai dasar pendidikan yang menjadi semangat perjuangan,

ke dalam wadah SMP terbuka. Atau dengan kata lain, konsep SMP terbuka

hanya menawarkan bentuk. Adapun isinya adalah semangat SPPQT untuk

1 M. Dahlan, Jurnal Madrasah U !N Jakarta, Vol. 6, No. 3, 2005, him. 128.

(37)

mencapai pendidikan yang lebih bermutu; tidak eksklusif untuk kalangan

tertentu, dan lebih terbuka dan terjangkau bagi masyarakat luas. Di sinilah

maksud kata “Alternatif’ pada SMP Qaryah Thayyibah.

Pada pertengahan tahun 2003 merupakan saat pendaftaran bagi murid-

murid yang akan masuk ke SMP. Anak pertama/bapak Bahrudin sendiri, yang

baru lulus SD, juga akan melanjutkan ke SMP. Saat mendaftarkan anaknya ke

sekolah Negeri di Salatiga, Lapak Bahrudin kaget dengan mahalnya biaya

pendidikan di SMP. Hal serupa juga dialami oleh para tetengganya.. Namun

hati nuraninya menolak. “Aku mungkin iso bayar, tapi gimana dengan

anak-/

(1

anak petani miskin itu,” kata bapak Bahrudin dengan nada menggugat ketidak

adilan.

Dengan keadaan seperti itu ^bapak Bahrudin mempunyai gagasan

mendirikan sekolah SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Kelurahan

Kalibening Salatiga. Dengan gagasan seperti itu beliau mempunyai persepsi

yang menyatakan bahwa pendidikan kita sangat mahal, itupun belum dihitung

uang transpot dan uang saku mereka sehari-hari.2 3

Ide bapak Bahrudin untuk mendirikan sekolah Alternatif memang

berangkat dari sebuah kekhawatiran jika pendidikan semakin mahal, maka ia

takut jika masyarakat menengah ke bawah tidak mampu memperoleh akses

pendidikan. Konsep tentang sekolah murah dan bermutu sudah ada di tangan

dan niat untuk mendirikannya, dan kesal atas mahalnya biaya sekolah di

lingkungannya.

2 Loc.cit

(38)

26

Sebagai ketua RW, beliau kemudian mengundang kepala keluarga di

lingkunganya. Undangan disampaikan kepada mereka yang anaknya akan

masuk ke SMP. Jumlah ada 30-an orang. Dari beberapa kali pertemuan yang

diadakan, dan setelah adanya pemahaman dari sebagian orang tua tentang

sekolah yang akan dibuka, akhirnya ada 12 anak, termasuk anaknya sendiri,

yang mau menjadi murid di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah. Jumlah murid

yang mendaftar pada tahun pertama berdiri berjumlah 12 orang yang terdiri

dari 7 anak perempuan dan 5 anak laki-laki.

Pendidikan yang ditawarkan oleh SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

adalah pendidikan berbasis komunitas. Pendidikan berbasis komunitas adalah

pendidikan yang diselenggarakan dengan mengoptimalkan sumber daya alam

maupun manusia yang ada dalam komunitas tersebut, diselengarakan dalam

komunitas yang terbatas ruang dan wilayah sehingga terjadi interaksi yang

positif dan optimal antara masyarakat dengan lingkungan, hemat waktu dan

biaya transportasi menuju tampat belajar, sekolah Qaryah Tayyibah sasaran

utamanya adalah masyarakat sekitarnya.

Nama Qaryah Thayyibah berasal dari usulan seorang peserta dari

harian The Jakarta Pos yang bernama Roymond Toruan ia beragama Katolik

dan keturunan Batak. Nama itu disepakati oleh anggota paguyuban petani

karna dianggap lebih mewakili prespektif komunitas desa. Juga diangap

mewakili senangat dasar civil society yang sebenarnya, bukan masyarakat

madani.4

(39)

B. Kondisi SMP Alternatif Qoryah Thayyibah

a. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana adalah:5

1. Semua pribadi dan perbuatan termasuk perbuatan hasil kewibawaan

dan hasil mendidik, antara lain mendidik, guru, pembimbing, orang

tua, orang dewasa yang sengaja difungsikan pada kegiatan mendidik.

2. Semua situasi dan kondisipen, yang secara internasional dan sistematis

diadakan untuk mendukung perbuatan-perbuatan mendidik. Ditujukan

untuk memberikan pengaruh edukatif.

3. Segala macam lembaga sistem, peralatan dan alat-alat bantuan yang

secara sengaja diadakan untuk memperlancar pencapaian tujuan

pendidikan.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Alternatif

Qoryah Thayyibah:6

1. Ruangan

2. Fasilitas

3. Keadaan guru

4. Keadaan siswa

1. Ruangan

- Dua ruang kelas 1

5 Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Pendidikan Teoritis, Mandar Maju Bandung , 192 Him. 252

(40)

28

- Ruang kelas III ada di rumah-rumah anak kelas tiga dan bergiliran

(home schooling)

- Ruang kantor.

- Ruang komputer.

- Ruang perpustakaan.

- Ruang TV.

2. Fasilitas

- Meja dan kursi

- Komputer

- Guitar

- Water closet

- Ruang tidur

- Kamar mandi

- Lap top

- Kamera digital

- Bola volley

- Bola kaki

- Pesawat telephon

- Lapangan olah raga

3. Keadaan guru dan karyawan

Di SMP Alternatif Qoryah Toyyibah terdapat 9 guru dan satu

pengelola sekolah (Kepala Sekolah) dua orang adminitrasi sekolah.

(41)

SMP Alternatif Qoryah Thayyibah guru yang lain mengajar juga

merupakan pendamping, fasilitator dan teman bagi siswa.

TABEL II

DATA GURU SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH

NO NAMA STATUS

1 Ahmad bahrudin Pengelola(Kepala Sekolah)

2 Ahmad darojat Guru

3 Dewi Maryam Guru

4 Kusumaningrum barokah Guru

5 Rifkotus sunah maljama'ah Guru

6 Mujab Guru

7 Toha Guru

8 Sujono Guru

9 Reya Guru

10 Hanip Guru

TABEL III

DATA KARYAWAN SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH

NO NAMA STATUS

1 Nurul munawaroh Administrasi

(42)

30

Data siswa SMP Alternatif Qoryah Thayyibah terdapat 77

siswa. Siswa kelas I terdapat 37 siswa, siswa kelas II terdapat 27 siswa

dan siswa kelas III terdapat 13 siswa. Bagi anak kelas I dan kelas II

proses belajar mengajar di rumah siswa kelas III secara bergiliran

{home schooling).

DATA SISWA DI SMP ALTERNATIF QORYAH THAYYIBAH

1. Kelas Ahmad Dahlan 4. Keadaan Siswa

TABEL IV

NO NAMA JENIS KELAMIN

1 Atika Nograho Abdila L

2 Muhammad Fazaz L

3 Roqiddin Nugroho L

4 Muhammad Ridho L

5 Agus Naji Akmal L

6 Dina Setianingrum P

7 Umi Kholifah P

8 Khusnul Kholifah P

9 Anuda Fatkhur Rahmayani P

10 Defmda P

11 Muhammad Nurrahman L

12 Nur Faizin L

13 Muhammad Zulfikar Ananliyarso L

14 Sukron Makmun L

(43)

NO NAMA JENIS KELAMIN

1 Adi Bagus Setia P L

2 Ati Sa'adatul Ula P

3 Choirul Hadi L

4 M Magfur Safrudin L

5 Mrosyih Faqihhaddin L

6 Miftahudin Yusuf L

7 M Abdul Malik L

8 Khisnil Kholifah P

9 Anida Nur Rahmayani P

10 Definda P

11 Yunita Bayu Kusuma P

12 Slamet Riyadi L

13 Hasim Hasan Basri Ahmad L

14 Ismaningrum Anisa P

15 Muhammad Fauzan L

16 Novan Ahmad Subhan L

3. Kelas Paradise

TABEL VI

NO NAMA JENIS KELAMIN

1 Animatul Wakidah P

2 Rizqi Abidah Mutik P

3 Ssiti Aisah Putri Jaminah P

4 Shalma Istianingrum P

(44)

6 Yamyudin L

7 Asnan Habib , L

8 Saifudun Zuhri L

9 M Rifki Solokn L

10 Rina Hidayah P

11 Wazan Nastiti P

12 Reni Amalia P

13 Upik Lestari P

14 Vicky L

4. Kelas Full Colour Class

TABEL VII

NO NAMA JENIS KELAMIN

1 Rozin Ma'fi P

2 Zuhroh Hidayati L

3 Efa Intan Sari P

4 Adi Muhammad Taufik P

5 Nia Fauzia L

6 Nafiq Ro hay ana P

7 Faizzatul Muna P

8 Siti Mustagfiroh P

9 Aini Zulfa P

10 Dewi Octaviamimi P

11 Ubaidilah P

12 Nofiza L

(45)

5. Kelas Smart Class

TABEL VIII

NO NAMA JENIS KELAMIN

1 Imam Saifudin L

2 Lluluk Nursy'diyah P

3 Ida Nurjanah P

4 Saiful Hidayah L

5 M Zenfikrikidayatulah L

6 M Arifin L

7 Nafa Sakhadus Sakhara P

8 Nas Fuadi L

9 Reza Pradana Putra L

10 Nizan Rahmi L

11 Jamakudin L

12 Amad Rosidjanulgabib L

13 Hanik Asih Izzati L

Sarana-sarana yang ada di SMP Alternatif Qoryah Thayyibah

mengoptimalkan sumber daya alam dan manusia yang ada dilingkungan

sekitar. Sedangkan fasilitas internet diperoleh secara gratis dari pengusaha

(46)

b. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

(47)

C. Model Pendidikan yang ditetapkan di SMP Alternatif Qoryah Thayyibah

1. Proses belajar Mengajar

Di sekolah SMP Alternatif Qoryah Thayyibah kegiatan belajar

Mengajar dimulai pada pukul 06.00-07.00 WIB. Saat anak SMP lain baru

siap-siap untuk berangkat sekolah, murid-murid di SMP Alternatif Qoryah

Thayyibah telah mulai belajar dengan pelajaran English Morning.

English Morning tersebut dilakukan selama lima hari dalam

seminggu kecuali hari Jumat setiap jam 06.00-07.00 diadakan solat Dhuha

besama-sama. Untuk murid kelas Hasyim As’ary kegiatan english

morning dilakukan pada minggu ke 1 dan ke 3 kegiatan tersebut dilakukan

pada pukul 06.00-07.00 WIB. Sedangkan minggu ke 2 dan ke 4 kegiatan

tersebut dilakukan pada pukul 12.00-12.30. Untuk murid kelas Ahmad

Dahlan kegiatan English Morning dilakukan minggu kedua dan mingu

keempat untuk minggu pertama dan minggu ketiga kegiatan tersebut

dilakukan pada pukul 12.40-13.30 WIB yang disebut English Afternoon.

Kegiatan belajar mengajar di SMP Alternatif Qoryah Thoyyibah berakhir

pada pukul 14.00.7

Proses belajar mengajar murid-murid SMP Alternatif Qoryah

Thayyibah untuk kelas satu dan kelas dua dilaksanankan di gedung

sekolah dan, untuk kelas tiga proses belajar mengajar di lakukan di

(48)

36

rumah siswa kelas tiga secara bergiliran dan kegiatan tersebut diberinama

Q

(home schooling).

Di dalam kelas murid-murid balajar dengan cara-cara yang

menyenagkan. Para murid bisa asyik mengerjkan tugas-tugas pelajaran

dengan bersenda gurau, ada yang mengerjakan soal sambil bersenandung

dan bermain, meskipun bebas mereka senantiasa dilatih untuk

menumbuhkan sikap bertanggungjawab, toleransi dan kerjasama.8 9

Apabila murid merasa jenuh, mereka boleh membunyikan musik

melalui program winamp di komputer yang ada di kelas mereka. Akan

tetapi jika ada murid lain yang tidak bisa berkonsentrasi, maka musik itu

harus dilirihkan atau bahkan dimatikan jika ada siswa lain yang

menghendaki, selain itu apabila murid jenuh boleh keluar dan bermain

internet di ruangan komputer, tetapi dengan syarat murid harus sudah bisa

memahami materi pelajaran dan apabila ada tugas, sudah menyelesaikan

tugas tersebut. 10

Jadwal mata pelajaran memang sudah ditentukan dari sekolah,

akan tetapi mereka bisa mengusulkan kegiatan atau metode belajar yang

mereka inginkan saat itu. Misalnya guru menghendaki metode wawancara

akan tetapi, akan tetapi anak-anak merasa belajar di kelas dengan metode

belajar dibahas dalam kontrak belajar hari ini. Maka dalam setiap mata

8 Hasil Observasi Pada Senin 7 Juli 2006, Jam 06.00 WIB 11 Kompas, Humaniora, Rabu, 23 Maret 2005, Him. 9

(49)

pelajaran bukan tidak mungkin jika murid dan guru membuat kontrak

belajar terlebih dahulu. 11

Proses belajar mengajar pada prinsipnya sama untuk semua kelas

akan tetapi mempunyai posisi yang berbeda. Di kelas Ahmad Dahlan dan

Hasym As’ary bisa dilihat karena dalam kelas ini anak-anak masih

diarahkan oleh guru karena anak-anak ini baru masuk SMP. Kemudian

guru menerapkan sistem yang membangun kerja sama misalnya dengan

tugas kelompok, metode saling tukar pengetahuan atau memberi tugas

kelompok, metode saling tukar pengetahuan atau memberi tugas pekerjaan

rumah yang harus diselasaikan secara bersama-sama. Hal ini dilakukan

untuk melakukan proses transisi secara bertahap dari sistem pendidikan

sekolah dasar ke SMP Alternatif Qoryah Thayyibah.12

Sedangkan kelas II yaitu kelas paradise dan full color lebih banyak

mandiri dan peran guru sebagai fasilitator tidak lagi dominan. Jika tidak

ada guru mereka tinggal membuka silabus yang berisi tentang materi dan

kompetensi yang harus mereka kuasai di komputer dan mencari bahan-

bahan terkait apabila ada guru maka guru tinggal memberi materi mata

pelajaran dan murid-murid harus bisa mengerjakan materi tersebut dan

apabila murid-murid benar-benar tidak bisa mengerjakan berulah murid

bertanya kepada guru tentang kesulitan materi tersebut.13

n

12

13

Ibid

(50)

Untuk kelas III hampir 100% mereka belajar sendiri tidak ada guru

ada guru sebagai fasilitator dan tidak ada jadwal dari sekolah. 14 Mereka

membuat jadwal sendiri melalui musyawarah murid-murid kelas III yang

dilakukan di kelas. Murid-murid kelas tiga hanya diberi kurikulum dan

standart kompetensi yang harus mereka kuasai yang terangkum dalam

pustaka digital.15 Dalam proses belajar mengajar siswa kelas III lebih

banyak berdiskusi untuk membahas materi pelajaran. 16

Murid-murid dibiasakan untuk mencari-cari ilmu pengetahuan

yang ingin mereka pelajari dari berbagai sumber, seperti internet, pustaka

digital, buku perpustakaan dan lain-lain.17 Selain mencari ilmu

pengetahuan sendiri sekolah juga memberikan LKS (lembar kerja Siswa)

sebagai pegangan dalam memberikan materi pelajaran. Dan jika ada murid

Yang merasa sukar untuk memahami materi pelajaran tertentu,

maka murid harus bisa membagi ilmunya kepada murid yang belum

mampu, tentang materi tersebut apabila masih belum bisa boleh tanya

pada guru yang mendampingi saat membahas materi tersebut.18

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMUNITAS QARYAH THAYYIBAH

Tujuh prinsip dasar pembejaran berbasis komunitas Qoryah Thayyibah

1. Selalu dilandasi semangat membebaskan, dan semangat perubahan

yang lebih baik. Membebaskan berarti keluar dari belenggu legal

formalitas yang selama ini menjadikan tidak kritis, dan tidak kreatif,

14 Hasil Observasi Selasa, 25 Juli 2006, Jam 09:00WIB 15 Hasil Observasi Sabtu, 29 Juli 2006, Jam 09:30 WIB 16 Hasil Observasi Senin, 31 Juli 2006, Jam 09:00 WIB 17 Hasil Observasi Selasa, 01 Agustus 2006, Jam 06:00 WIB

(51)

sedangkan semangat perubahanan lebih diartikan pada kesatuan proses

pembelajaran.

2. Keberpihakan adalah ideologi pendidikan itu sendiri, dimana

pendidikan dan pengetahuan adalah hak bagai seluruh warga.

3. Mengutamakan prinsip partisipatif antara pengelola, murid, keluarga

serta masyarakat dalam merancang bangunan sistim pendidikan yang

sesuai kebutuhan. Hal ini akan membuat jauh citra sekolah yang

dingin dan tidak berjiwa yang selalu dirancang oleh intelektual "Kota"

yang tidak membumi (tidak memahami kebetukan masyarakat)

4. Kurikulum yang dibangun senantiasa berbasis kebutuhan

(KBKebutuhan). Utamanya terkait dengan sumber daya lokal yang

tersedia. Belajar adalah bagaimana menjawab kebutuhan akan

pengelolaan sekaligus penguatan daya dukung sumber daya yang

tersedi untuk menjaga kelestarian serta memperbaiki kehidupan.

5. Metododogi yang dibangun selalu berdasarkan kerjasama dalam

proses pembelajaran. Tidak perlu ada lagi sekat-sekat proses

pembelajaran. Juga tidak perlu ada dikotomi guru-murid, semuanya

adalah murid yang berkemauan belajar. Kesemuanya adalah tim yang

berproses secara partisipatif. Kejasama dari antar individu berkembang

antar kelompok, antar daerah, antar negara, antar benua dan antar

semuanya.

6. Sistem evaluasi yang dibangun adalah sistem evaluasi berpusat pada

(52)

40

ketika si subjek didik menemukan dirinya, berkemampuan

mengevaluasi diri, sehingga tahu persis potensi yang dimilikinya dan

mengembangkannya sehingga bermanfaat baginya lain.

7. Pengakuan atas keberhasilan bergantung pada subjek pembelajaran

sendiri. Pengakuan dalam bentuk apapun (termasuk ijasah ) tidak perlu

dicari. Pengakuan akan datang sendirinya manakala kapasitas pribadi

dari si subjek didik meningkat bagi yang lain

1. Kurikulum SMP Alternatif Qaryah Thayyibah

Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk

melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan tanggung

jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta setaf pendidikan.19

SMP Alternatif Qaryah Thayyibah menggunakan kurikulum

nasional, yaitu kurikulum berbasis kompetensi 2004 meskipun menurut

sebagian orang mengatakan bahwa untuk melakukan setandar ini

memerlukan berbagai fasilitas dan proses yang besar tentu saja

memerlukan biaya yang besar, namun standar tersebut mulai diterapkan

walaupun belum bisa maksimal seperti yang diharapkan pakar pendidikan

secara umum. Pihak sekolah belun berani membentuk kurikulum sendiri,

sebab merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut. Disamping itu,

u

tentutan dari wali murid menghendaki adanya ijin formal dan legal agar

anak anaknya dapat melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.20

(53)

Secara formal SMP Alternatif Qaryah Thayyibah di Desa

Kalibenimg yang dipimpin Bpk Bahrudim SMP terbuka dengan

menggunakan kurikulum nasionl. Dananya dari APBD Kota Salatiga, jika

dilihat secara langsung nampaknya tetap cukup, tetapi pada kenyataannya

kegiatan belajar-mengajar disekolah tersebut dapat tetap berjalan

• • • * 2 1

sedangkan sekolah yang ditunjuk SMP Negeri 10 Salatiga.

Di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah semua silabus mata

pelajaran, standar kompetensi den kompetensi dasar yang harus mereka

kuasai telah tercantum di dalam compac dise. Jika mereka memerlukanya

mereka tinggal membuka di komputer. Jadi mereka lebih dibentuk untuk

menjadi pribadi yang mandiri, maupun mencari apa yang harus mereka

'J * )

kuasai.

Pada murid SMP Alternatif Qaryah Thayyibah masing-masing

mempunyai LKS (Lembar Kerja Siswa) sebagai sarana untuk mengukur

kemampuan mereka menguasai materi. Penguasaan materi lebih

ditekankan pada kemandirian siswa. Sebagai proses belajar di kelas adalah

pengembangan dari kurikulum nsional.21 * 23

Jadwal pelajaran yang dimiliki oleh SMP Atematif Qaryah

Thayyibah sangat berbeda dengan jadwal yang dimiliki oleh SMP reguler

lain. Dalam satu hari mereka belajar tiga matapelajaran akantetapi jika

ditelusuri peracikan jadwal ini memenuhi standar kurikulum masional.

Adapun kurikulum yang ditetepkan di SMP Alternatif Qaryah Thayyibah.

21 httpVAuvw. Suara merdeka.com/harian 10503/no 506, him. IX.

(54)

42

a. Kurikulum yang di sampaikan di dalam kelas proses belajar mengajar:

- IPS (Ilmu Pendidikan Sosial)

- Biologi

- Bahasa Indonesia

- PPKN

- Bahsa Jawa

- Matematila

- Olahraga

- Kertangkes

- Bahasa Inggris

- Geograli

- Ekonomi

- IPA (Ilmu Pendidikan Alam)

- Filsafat

- Computer

- Mapa

- Sejarah

- Musik

- Englis Morning

- Englis afternoon.

b. Kurikulum yang disampaikan diluar proses belejar mengajar :

- Tadarus Al-Qur’an

(55)

- Memelihara Belut

Adapun jadwal mata pelajaran di SMP Alternatif Qaryah

Thayyibah tahun 2006/2007

TABEL IX

Kelas 1 Hasim As'ari

1ST WEEK

Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa

13,30-14.00 Jama'ah Dhuhur dan Tadarus Al-Quran

2nd WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 Mapa Mapa Mapa Mapa Dhuha Mapa

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 EA EA EA EA EA

13,30-14.00 Jama'ah Dhuhur dan Tadarus Al-Quran

3rd WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM

(56)

44

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa

13,30-14.00 Jama'ah Dhuhur dan Tadarus Al-Quran

4th WEEK

Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 Mapa Mapa Mapa Mapa Dhuha Mapa

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 EA EA EA EA EA

13.30-14.00 Jama'ah dhuhur dan Tadarus Al-Quran

TABEL X

KELAS 1 ACHMAD DAHLAN

1 ST WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa

(57)

2ND WEEK

Time Monday Tuesday W ednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa

13,30-14.00 Jama'ah dhu ^iur dan Tadarus Al-Quran

\

3RD WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa

13,30-14.00 Jama'ah dhu iur dan Tadarus Al-Quran

4TH WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.00-07.00 EM EM EM EM Dhuha EM

07.00-09.50 IPS Matemetika PPKN Fisika Olahraga Agama

09.50-12.40 Computer Indonesia English Jawa Kerjabkti Biologi

12.40-13.30 Mapa Mapa Mapa Mapa Mapa

(58)

46

TABEL XI

KELAS 2 FULL COLOR AND PARADISE

1ST WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.30-07.30 EM or mapa Dhuha

07.30-10.15 Computer English Indonesia Fisika Olahraga Matematika

10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat PPKN

13.00-13,30 Precipitation

13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran

2ND WEEK

Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey

06.30-07.30 EM or mapa Dhuha

07.30-10.15 Computer English Indonesia Fisika Olahraga

10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat

13.00-13,30 Precipitation

13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran

3RD WEEK

Time Monday Tuesday Wednesdsy Thursday Fridey

06.30-07.30 EM or mapa Dhuha

07.30-10.15 computer english Indonesia Fisika Olahraga

10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat

13.00-13,30 Precipitation

(59)

TABEL XII

KELAS 3

1st WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.30-07.30 Bhs.l Indonesia Biologi PPKN Matematika Olahraga

07.30-10.15 computer cnglish Indonesia fisika Olahraga Matematika

10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat PPKN *

i

13.00-13,30 Precipitation

>

13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran

2nd WEEK

Time Monday T uesday Wednesdsy Thursday Fridey Satusday

06.30-07.30 Dhuha

07.30-10.15 computer english Indonesia Fisika Olahraga Matematika

10.15-13.00 Sosiologi Agama Jawa Ekonami Filsafat PPKN

13.00-13,30 Precipitation

13.30-1400 Jama'ah shalat dhuhur dan tadarus Al-Quran

Di SMP Qoryah Thayyibah guru sebagai fasilitator yang

mengajak para siswa untuk belajar dengan beberapa metode belajar yang

sangat menyenangkan dan mandiri. Pada setiap mata pelajaran mereka

menggunakan metode yang hampir sama. Metode-meode yang biasa

(60)

48

a. Saling tukar pengetahuan.

Yaitu suatu metode dengan cara siswa-siawa saling bertukar

pengetahuan tentang materi pelajaran dari anak yan sudah mengetahui

pelajaran tersebut. Demikian sebaliknya anak yang belum tahu harus

bertanya kepada anak yang sudah tahu, dan anak yang belum atu harus

berani bertanya tentang segala sesuatu kepada teman-temannya yang

sudah tahu.

Sebagaimana yang telah terjadi pada hari Sabtu tanggal 15

Agustus 2005 pukul 09.50 WIB. Siswa kelas asatu hasyim azhari SMP

Alternbatif Qorayah Thayyibah mulai belajar dengan pelajaran

Biologi. Mereka belajar ditemani Ibu Dwi Nuryanti. Saat itu mereka

membuka palajaran dengan mengabsen satu per satu nami» sisawa.

Para siswa belajar tenatng alat laboratorium yaitu sebuah mikroskop,

sesekali siswa dilihatkan secara aktif untuk membaca dan

menyebutkan bagian-bagian mikroskop secara bergiliran. Guru

mengecek belajar para siswa msatu per satu dengan cara mendekat ke

tempat duduk mereka. Jika ada yang belum paham, maka ia harus

berpindah tempat duduk dengan siswa sudah paahm tentang materi

tersebut. Siswa yang sudah paham memberi tahu tentang materi

dengan cara menerangkan kembali materi tersebut kepada siswa yang

belum paham. Setelah selesai mata pelajaran guru me ngarahkan

untuk membaca buku di perpustakaan.24

(61)

Metode saling tukar pengetahuan juga bisa dilihat dalam proses

belajar mengajar pukul 07:00 WIB. Siswa-siswi kelas satu ahmad

dahlan SMP Alternatif Qoryah Thayyibah mulai pelajaran dengan

pelajaran metematika. Pendamping mata pelajaran matematika kali ini

adalah bang Tholib. Beliau menemani belajar siswa kelas satu ahmad

dahlan dengan mcnggunakn baju muslim berpeci.

Hari itu siswa belajar tentang perhitungan Al-jabar mereka

belajar dalam suasana yang sangat santai, sesekali diselingi dengan

senda guarau. Bang Thoyib menjelaskan kemudian memberi soal

untuk dikerjakan. Bagi siswa yang masih kesulitan dalam

memecahkan soal harus bekerja sama mencari tahu ke teman yang lain

yang sudah paham materi tentang bagaimana “cara memecahkan” soal,

bahkan hasil akhir (jawaban) dari soal tersebut.25

Metode saling tukar pengetahuan “dalam setiap proses

belajar, para siswa selalu didekatakan untuk kerja sama. Siswa yang

sudah bisa atau mengusai materi mempunyai tanggungjawab moral

untuk mengeluarkan pengetahuan tersebut kepada teman-temannya,

b. Metode diskusi

Metode ini diterapkan agar siswa terbiasa memecahkan segala

permasalahan dan persoalan dengan saling berdiskusi. Metode ini

sering terjadi pada mata pelajaran tertentu terutama mata pelajaran

Gambar

TABEL XI JADWAL MATA PELAJARAN KELAS II FULL
TABEL IMATRIK PERBEDAAN ANTARA PENDIDIKAN SEKOLAH,
TABEL IIDATA GURU SMP ALTERNATIF QORYAH THOYYIBAH
NOTABEL IVNAMA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tuanku

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa program acara talkshow ”Dunia Wanita” di Radio Metta FM dari segi proses produksi sudah sesuai dengan Standard Operational

Berikut ini adalah fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur yang membentuk sistem, unsur pengendalian internal,

Skala sikap digunakan untuk melihat sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan realistik (PR), sikap siswa terhadap soal kemampuan penalaran dan

Para pendatang itu menjadi kagum.mereka melihat para pramuka itu tidak ada yang menganggur.semua bekerja sesuai dengan tugas dan keahliannya .mereka bekerja

Setelah selesai penjelasan dokumen pengadaan, bila dianggap perlu dilanjutkan dengan peninjauan lokasi rencana pekerjaan/kegiatan, dan semua calon peserta pengadaan

Apakah yang dimaksud dengan gotong royong.. Jawab

(2) Subbidang Operasi dan Pemeliharaan II mempunyai tugas melakukan pengawasan pemenuhan kewajiban badan usaha terkait pengoperasian dan pemeliharaan sesuai