METODE RISET
(TMK602)
Pengumpulan data
1.
Data apa yang dibutuhkan
2.
Dimana data itu dapat diperoleh
3.
Bagaimana data itu diperoleh
4.
Apakah data yang didapatkan sudah
dapat memecahkan masalah yang
diteliti
Jenis data
1.
Data kuantitatif dan data kualitatif
2.Menurut sumber data :
* Data Primer : Data yang diperoleh
langsung dari sumber
pertamanya.
* Data Sekunder : Data yang diperoleh
dari sumber lain atau
dari hasil penelitian
Metode Pengumpulan Data
Dalam bagian ini dikemukakan antara lain
populasi, sampel dan cara pemilihannya,
ukuran sampel, variabel dan instrumen yang
akan digunakan.
Jika menggunakan data sekunder atau primer
yang dikumpulkan oleh peneliti lain atau
lembaga tertentu, hal-hal tersebut juga
dikemukakan
Tugas peneliti setelah merumuskan masalah penelitian dan memilih desain penelitian yaituMemilih teknik :
Teknik pengukuran:
Aturan dan prosedur yang digunakan untuk menjembatani antara apa yang ada dalam dunia konsep dengan apa
yang terjadi di dunia nyata.
Desain Instrumen:
Penyusunan instrumen pengumpulan data untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan guna memecahkan masalah penelitian
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus diperhatikan :
1. Validitas. Secara konseptual, validitas dibedakan ke dalam :
a. Validitas isi (content validity): memastikan bahwa ukuran telah cukup memesukkan sejumlah item yang representatif dalam menyusun sebuah konsep
b. Validitas yang berkaitan dengan kriteria (criterion-related Validity): validitas yang berkaitan dengan kriteria ketika
sebuah ukuran membedakan indivual pada kriteria yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan :
Continues from page 6
i. Concurrent Validity: terjadi jika skala yang ditetapkan dapat
membedakan individual yang telah diketahui berbeda, sehingga skor untuk masing-masing instrumen harus berbeda.
ii. Predictive Validity : menunjukkan kemampuan sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam kriteria masa depan.
c. Validitas konstruk (construct Validity): untuk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang.
Hal ini dinilai dengan: * Convergent validity:
terjadi ketika skor yang dihasilkan oleh dua buah instrumen yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi yang tinggi.
* Discriminant Validity:
2. Reliabilitas: konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama:
a. Stabilitas ukuran:
Menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun
Terdapat dua jenis uji stabilitas:
Test-retest reliabilty: koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukuran konsep yang sama dalam dua kali
kesempatan.
Reliabilitas bentuk pararel (paralel-form reliability):
respon dari dua pengukuran yang sebanding dalam menyusun
konstruk yang sama memiliki korelasi yang tinggi. b. Konsistensi internal ukuran: indikasi homogenitas item-item yang ada
dalam ukuran yang menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui:
•Percobaan (Experiment)
Kesamaan Arti/Maksud ?
Pengujian (Test)
Percobaan:
• hasil masih bersifat tidak pasti,
• penelaahan lebih dalam akan dicoba untuk ditemukan.
The outcome is uncertain, new insights are to be gained.
Pengujian
• mengindikasikan adanya prosedur yang telah disusun • batasan hasil yang ingin dicapai telah didefinisikan
Established procedure to determine if properties are within a
II. KLASIFIKASI PENGUJIAN:
A. Berdasarkan tempat pengujian:
1. Pengujian di lapangan (in situ/field test)
Kondisi kerja yang sulit dan berbahaya, batasan waktu dan kondisi cuaca yang sangat bervariasi
hasil yang kurang presisi
2. Pengujian di laboratorium (laboratory test)
Peralatan yang lebih lengkap tetapi belum tentu mem-berikan data yang lebih akurat atau presisi.
II. KLASIFIKASI PENGUJIAN:
B. Berdasarkan metode umum dan interpretasi data:
1.Pengujian skala penuh (full-size/scale) pada struktur, bagian struktur atau komponen
2.Pengujian model dari struktur, bagian struktur/komponen 3.Pengujian pada benda uji yang diambil dari produk jadi 4.Pengujian pada benda uji yang diambil dari material
awal/hasil proses hulu.
C. Berdasarkan mampu guna material/parts setelah diuji:
1. Pengujian Merusak (Destructive/mechanical testing) 2. Pengujian Tak Merusak (Non-Destructive testing)
III. INSPEKSI / PEMERIKSAAN MATERIAL
Inspeksi dan Pengujian apakah sama maksudnya? Pengujian performans fisik dari pekerjaan
operasional untuk menentukan hasil pengukuran kuantitatif sifat-sifat material.
Inspeksi pengamatan proses dan produk manufaktur/konstruksi dlm rangka memastikan tercapainya kualitas yg diinginkan.
Dalam banyak contoh pemeriksaan bersifat
sepenuhnya
kualitatif
dan melibatkan semata-mata
pengamatan visual terhadap tingkat kebenaran operasi,
dimensi, penilaian cacat-cacat permukaan ataupun
indikasi kondisi-kondisi yang tidak diinginkan seperti
tingkat kelembaban udara atau temperatur yang
terlampau tinggi.
Di sisi lain inspeksi terkadang turut mengikutsertakan
pengujian-pengujian
yang rumit untuk menentukan
apakah suatu kebutuhan spesifikasi telah dipenuhi
secara memuaskan.
Inspeksi bertujuan untuk mengontrol kualitas
melalui penerapan sejumlah kriteria dan
melibatkan penolakan sejumlah material
dengan kualitas di bawah standar.
Pengujian bertujuan untuk menentukan
kualitas material itu sendiri, mendapatkan
fakta tanpa memandang implikasi hasil.
METODE RISET
(TMK602)
Analisa data
Data yang sudah dikumpulkan diolah
diinterpretasikan / diskusi untuk
mendapatkan jawaban hipotesa,
sehingga dapat dibuat generalisasi
yang dapat menjadi kesimpulan.
Tujuan analisis data
adalah
menyediakan informasi untuk
memecahkan masalah
Faktor yg diperlukan pada
interpretasi data
1.
Tingkat penguasaan peneliti terhadap masalah
kajian (tujuan penelitian, hipotesa, latar
belakang dan hasil yang diharapkan)
2.
Pengalaman; kemampuan yang dimiliki oleh
peneliti untuk mendiskusikan data, yang
ditentukan oleh makin banyaknya penelitian
yang dilakukan oleh peneliti
3.
Daya imajinasi; penafsiran peneliti, agar data
yang sudah dikumpulkan dapat berbicara,
sehingga diketahui hubungan antar variabel
4.
Keberanian dan kepercayaan diri ; sehingga
peneliti memiliki keberanian melakukan
interpretasi terhadap data yang terkumpul
Tahapan-tahapan analisis data adalah:
1. Proses pra-analisis.
2. Penyuntingan Data: Proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplet.
3. Pengembangan Variabel. Hal ini diciptakan untuk analisis tertentu yang berkaitan dengan tujuan studi
4. Pengkodean Data (Data Coding): menerjemahkan data ke dalam kode,
biasanya kode angka, yang bertujuan untuk memindahkan data tersebut ke dalam media penyimpanan data dan analisis komputer lebih lanjut.
5. Cek Kesalahan. Proses ini mempunyai dua tugas, yaitu meyakinkan bahwa semua tahap pra-analisis sebelumnya telah dilakukan dengan benar, dan data yang telah diberi kode harus dicek kembali untuk mendeteksi kemungkinan adanya salah ketik
Analisis deskriptif dibedakan menjadi dua metode:
Metode kasus: Digunakan untuk menemukan ide-ide baru mengenai hubungan antarvariabel, yang kemudian diuji lebih mendalam dalam
penelitian eksploratif
Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi: 1. Ukuran Tendensi Sentral. Ada tiga metode untuk
mengukur tendensi sentral, yaitu:
Rata-rata hitung, atau biasa disebut rata-rata.
Median: angka tengah yang diperoleh apabila data disusun dari nilai terendah hingga nilai tertinggi
2. Ukuran variabilitas/ penyimpangan: suatu ukuran yang mengukur sebaran data. Biasanya akan
menggunakan beberapa ukuran variabilitas sebagai berikut:
a. Kecondongan (Skewness): Ukuran bentuk atau derajat simetri distribusi data
b. Rentang (Range): Selisih antara nilai terbesar dan
Deskripsi dengan ukuran numerik dibagi dalam dua klasifikasi: c. Deviasi standar (Standard Deviation): ukuran
penyimpangan yang diperoleh dari akar kuadrat dari rata-rata jumlah kuadrat deviasi antara
masing-masing nilai dengan rata-ratanya. S = Standar Deviasi
Ukuran Tendensi Sentral dan Variabilitas
Skewness dan Perbandingan rata-rata dari median
1. N, yaitu jumlah observasi yang valid/ tersedia datanya (Valid), dan yang hilang atau datanya tidak lengkap (Missing)
2. Mean, rata-rata dari data kuantitatif, yang diperoleh dari penjumlahan seluruh ukuran (data) dibagi dengan jumlah ukuran
3. Median, nilai tengah yang diperoleh apabila ukuran disusun dari nilai terkecil ke nilai terbesar.
4. Mode, yaitu ukuran yang frekuensinya paling sering muncul.
5. Std. Deviation, standar deviasi yang merupakan akar dari varians sampel. Semakin besar nilai standar deviasi berarti semakin tinggi penyimpangan data dengan nilai rata-ratanya.
6. Variance, jumlah dari selisih antara data dengan nilai rata-ratanya dibagi
7. Skewness, kecondongan yang merupakan selisih antara rata-rata dan nilai tengah.
8. Std. Error of Skewness menunjukkan standar kesalahan dari nilai kecondongan
9. Kurtosis mengukur apakah distribusi data lebih tinggi, lebih rendah, atau sama pas di tengah dengan sitribusi normal.
10.Std. Error of Kurtosis menunjukkan standar kesalahan dari nilai kurtosis.
11. Range menunjukkan selisih antara nilai tertinggi dan nilai terendah
12. Minimum menunjukkan nilai minimum dari data
Metode asosiasi akan membantu kita untuk memahami hubungan secara baik, namun juga membantu kita
Korelasi Spearman Bank: cara yang paling tepat untuk mengukur asosiasi hubungan antar variabel. Rumusnya adalah:
N = Jumlah Ranking
d = perbedaan antar ranking dalam dua distribusi ranking
Uji perbedaan adalah untuk mendeteksi mengenai
perbedaan antar kelompok yang amat berguna bagi para peneliti. Uji ini meliputi uji Chi Square untuk menguji
perbedaan antar grup dan uji Z untuk perbedaan proporsi, serta uji t untuk perbedaan rata-rata
Analisis multivariat adalah analisis di mana masalah yang diteliti bersifat multidimensional dan menggunakan tiga atau lebih variabel
Analisis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (1)
1. Dependence Method: Analisis yang digunakan untuk
menjelaskan atau memprediksi variabel terikat
berdasarkan dua atau lebih variabel bebas. Metode ini terdiri empat macam, yaitu:
a. Analisis Regresi berganda (Multiple Regression Analysis)
Analisis ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu: (2)
b. Analisis Multivariat Varians (Multivariate Analysis of Variance)
c. Analisis Korelasi Kanonikal (Canonical Corrrelation Analysis)
2. Metode saling ketergantungan (Interdependence
Method). Metode ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Analisis Faktor (Factor Analysis) b. Analisis Kluster (Cluster analysis)
Semua data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan ke dalam: (1)
1. Data Kuantitatif: Data yang diukur dalam suatu skala numerik; hal ini dapat dibedakan menjadi:
a. Data Interval: data yang diukur dengan jarak di antara dua titik pada skala yang sudah diketahui
Semua data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan ke dalam: (2)
2. Data Kualitatif: Data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik.
Data kualitatif digolongkan menjadi:
a. Data nominal: data yang dinyatakan dalam bentuk kategori
b. Data ordinal: data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya
Metode yang dapat digunakan untuk Analisis Regresi adalah: (1)
1. Metode OLS (Pangkat Kuadrat Terkecil Biasa). Metode ini mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan
meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap
observasi terhadap garis tersebut. Tujuannya adalah untuk mengestimasi fungsi regresi populasi (FRP) berdasarkan
Metode yang dapat digunakan untuk Analisis Regresi adalah: (2)
2. Inferensi Hasil Regresi. Terdapat 3 jenis kriteria, yaitu:
1. Uji signifikansi individual (uji statistik t): uji yang menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam
menerangkan variase variabel terikat
2. Uji Signifikansi Simultan (uji statistik f): Menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terkait.
3. Koefisien Determinasi: Perangkat yang mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formulanya adalah:
Selain itu, banyak juga peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi
Analisis Diskriminan dipergunakan untuk diskriminasi dan klasifikasi
Analisis Korelasi Kanonikal adalah analisis atau teknik yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara
dua kelompok variabel yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel
Analisis Interdependence mempunyai tujuan yang berbeda, yaitu: untuk mengetahui lebih dalam mengenai struktur dari
seperangkat variabel atau objek Analisis ini terdiri dari 3 macam: (1)
1. Analisis Faktor: jenis analisis yang digunakan untuk mengenali dimensi pokok atau keteraturan sebuah fenomena. Pendekatan yang paling populer digunakan adalah principal component
analysis, yaitu analisis yang mentransformasikan sejumlah
variabel ke dalam suatu variabel komposit baru, atau komponen utama yang tidak berkorelasi satu sama lain.
2. Analisis Kluster: Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi objek atau individu yang serupa dengan memperhatikan
beberapa kriteria. Tujuan utama penggunaan teknik ini adalah untuk menggolongkan individu atau objek yang berhubungan secara mutually exclusive ke dalam jumlah yang lebih kecil.
Biasanya analisis ini digunakan untuk memudahkan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi subjek atau individu yang
memiliki kesamaan kebutuhan, gaya hidup, atau respon terhadap strategi pemasaran.
3. Skala multidimensi (Multidimensional Scale): Teknik yang digunakan untuk mengukur objek dalam ruang multidimensi berdasarkan kesamaan penilaian
responden terhadap suatu objek. Alat analisis yang
biasanya digunakan adalah Tipologi Klassen yang pada dasarnya membagi daerah berdasarkan dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah dan
pendapatan perkapita daerah.
Studi ini adalah studi yang berusaha mengamati alasan atau penyebab terjadinya sebuah fenomena yang diteliti
Terdapat beberapa prosedur yang dapat dijalankan: (1) 1. Model dan Prosedur. Hal ini melibatkan pemilihan dua
kelompok yang berbeda pada variabel independen dan membandingkannya pada beberapa variabel dependen. Penentuan definisi dan pemilihan kelompok pembanding merupakan bagian yang sangat penting dalam prosedur
Terdapat beberapa prosedur yang dapat dijalankan: (2) 2. Prosedur Kontrol. Metode statistik dan non-statistik yang
dapat digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel yang tidak berhubungan:
a. Matching: Peneliti mencari subjek yang memiliki nilai yang sama atau serupa pada variable control
b. Membandingkan grup atau subgrup yang homogen
Statistik inferensi yang paling banyak
digunakan dalam studi kausal-komparatif
adalah:
•
Uji t,
•
ANOVA,
Uji Kausalitas Granger
Tujuan kausalitas Granger adalah meneliti apakah
A mendahului B, ataukah B mendahului A, ataukah hubungan antara A dan B timbal balik. Granger mempostulasikan bahwa suatu variable X dikatakan
menyebabkan variable lain, Y, apabila Y saat ini dapat diprediksi lebih baik dengan menggunakan
Rumus yang digunakan untuk
uji Kausalitas Granger adalah:
Yt = ai Y t-1 + bj Xt-j + vt
Xt = ci X t-I + d j Yt-j +
µ
t
Dimana (µt, vt) adalah vektor random independen dengan rata-rata nol dan matriks kovarian terbatas
Studi Eksperimen
Penelitian investigasi dengan kondisi yang terkendali, di mana satu atau lebih variabel dapat dimanipulasi
untuk melakukan uji hipotesis
Tujuannya adalah untuk memungkinkan peneliti untuk mengendalikan situasi penelitian sehingga hubungan
Teknik yang banyak digunakan oleh para peneliti adalah: •Teknik Analisis Komponen Utama (PCA), dan
•Teknik Analisis Faktor (FA)
Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk meringkas pola korelasi antarvariabel yang diamati, mengurangi jumlah variabel yang diobservasi dari jumlah yang banyak menjadi
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen: 1. Pemilihan dan perumusan masalah
2. Pemilihan objek penelitian dan instrumen pengukurannya
3. Pemilihan desain penelitiannya 4. Pelaksanaan prosedur penelitian 5. Analisis data
Penelitian eksperimen, dipandu dengan minimal satu hipotesis yang menyatakan hubungan kausal yang
diharapkan antara dua variabel. Dan biasanya penelitian eksperimen akan melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Manipulasi langsung oleh peneliti atas minimal satu variabel independen adalah karakteristik tunggal yang membedakan