• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANG CANGKRING JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEK MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANG CANGKRING JAWA TIMUR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KARYAWAN DI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANG CANGKRING JAWA TIMUR

Misbahul Khoir

Fakultas Agama Islam Universitas Islam Lamongan e-mail : misbah.coy@gmail.com

Abstract: High employee performance can be achieved if all the elements that exist within the agency or organization well integrated, and it therefore requires the support of motivation and discipline in order to improve the employee's performance. The purpose of this study is to analyze and determine the effect of motivation and discipline to employee performance. This study aimed to examine the effect of motivation and discipline to employee performance either partially or simultaneously on KJKS Bmt Mandiri Sejahtera Karangcangkring East Java. The method used is quantitative method with a sample of 36 respondents. Data were collected by using questionnaires and data analysis used is multiple linear regression analysis. The results showed regression equation as follows: Y = 1,757 + 0.497X1 + 0.434X2 where variable Performance (Y), variable motivation (X1), variable working Discipline (X2). Hypothesis testing using the t test showed a significant independent variable partial effect on the dependent variable. Then known calculated F value of 44 275> 3:28 with a significance of 0.000 <0.05, meaning that the two independent variables studied

simultaneously affect the performance of the variable that is equal to 72.9%. While the remaining 27.1% is influenced by other variables not included in this study.

Keywords: motivation, work discipline, and employee performance

Pendahuluan

Manusia merupakan sumber daya penting dalam mencapai tujuan organisasi yang mempunyai perbedaan karakteristik dengan sumber daya lainnya. Peranan manusia memang tidak dapat digantikan oleh alat yang paling canggih sekalipun. Dari hal tersebut maka manusia merupakan faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan suatu organisasi. Sesempurnanya apapun suatu organisasi, baik dalam segi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, maupun sarana teknologi yang dimiliki, semua itu tak akan bias berjalan apabila tidak ada faktor manusia sebagai penggerak (user).

Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak.1 Jadi motivasi itu dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang dapat menggerakkan manusia untuk mencapai hal yang diinginkan dalam situasi dan kondisi tertentu. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi sesorang yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.2

1 Hartatik, Indah Puji, Mengembangkan SDM (Jogjakarta : Laksana, 2014), 160 2 Ibid, 161

(2)

Adapun indikator – indikator Motvasi antara lain : (1) Kebutuhan Fsiologis/Dasar (2) Kebutuhan Sosial (3) Kebutuhan aktualisasi diri.

Secara etimologis, disiplin berasal dari bahasa inggris disciple yang berarti “pengikut” atau “penganut”, “pengajaran”, “latihan”, dan sebagainya. Disiplin merupakan keadaan tertentu dimana orang-orang yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati.3

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan menejer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan serta norma-norma sosial yang berlaku.4 Adapun indikator – indikator Disiplin kerja antara lain : (1) Taat terhadap aturan waktu (2) Taat terhadap peraturan perusahaan (3) Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan.

Kinerja adalah sesuatu yang penting bagi instansi, khususnya kinerja pegawai yang bisa membawa perusahaan pada pencapaian tujuan yang diharapkan. Baik atau buruknya kinerja pegawai dapat berpengaruh pada baik buruknya kinerja instansi.

Kinerja adalah hasil atau keluaran dari suatu proses.5 Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja seseorang yang rendah merupakan hasil dari motivasi dan kedisiplinan yang rendah pula. Ilyas, mendefinisikan kinerja sebagai penampilan hasil karya personal baik kuantitas maupun kualitas. Adapun indikator – indikator Kinerja antara lain : (1) Kualitas Kerja (2) Kuantitas Kerja (3) Tanggung Jawab6

Penelitian yang dilakukan Irawan Khusairi (2010) menunjukan bahwa variabel kemampuan dan motivasi mempunyai hubungan yang positif terhadap variabel terikat,yakni prestasi kerja. Mariana Kristianti (2009), membuktikan dalam penelitiannya bahwa variabel bebas (Disiplin) memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel terikatnya (Kinerja Karyawan).

Metode Penelitian

Dalam penulisan ini menggunakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif sering dinamakan sebagai metode tradisional, positivistik, scientific, dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi tersebut, dengan metode cluster sampling (Area Sampling), yaitu teknik yang digunakan untuk menentukan sampel apabila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.7 Maka penulis dalam penelitian ini menentukan sample sejumlah 36 karyawan dari kantor pusat dan 5 Kancab yang memiliki karakteristik tertentu, yaitu memiliki keunggulan dalam SHU pada tahun 2016, diantaranya adalah:

3 Ibid, 182 4 Ibid, 183

5 Kompri, Manajemen Pendidikan (Jogjakarta : Ar-ruzz Media, 2015), 130 6 Ibid, 131

(3)

Tabel 2.1 SHU per juli 20168

No Nama kantor SHU per juli 2016

1 Kantor pusat Karangcangkring Rp 536.017.669 2 Kantor cabang Sekapuk Rp 144.844.251 3 Kantor cabang Dukun Rp 85.815.117 4 Kantor cabang Moropelang Rp 84.197.119 5 Kantor cabang T. Mekar Rp 79.001.613 6 Kantor cabang Campurejo Rp 77.770.551

Sedangkan Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik Uji intrumen penelitian, yang meliputi Uji validitas dan Uji reliabilitas. Dalam penelitian ini terdapat lebih dari 1 varibel, maka penulis juga menggunakan teknik Uji regresi linier berganda, Analisis Korelasi Ganda, Uji Koefisien Determinasi

Hasil Analisis Data

A.Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 1) Uji validitas

Syarat umum suatu alat ukur atau instrument penelitian di anggap valid, apabila nilai r hitung > r table. Pada degrees of freedom (df) sebesar 36 dan pada signifikansi 5% , dengan menggunakan rumus df = N-2. Maka nilai r tabel adalah 0,3291. Hasil tes validitas dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut :

Table 3.1 Tabel Validitas Variable Motivasi9

No Item r table r hitung Keterangan

1 0,3291 0,868 Valid 2 0,3291 0,951 Valid 3 0,3291 0,793 Valid 4 0,3291 0,951 Valid 5 0,3291 0,951 Valid 6 0,3291 0,758 Valid

8 Sumber: SHU KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur 2016 9 Sumber: hasil olah data spss 16.0

(4)

Table 3.2 Tabel Validitas Variabel Disiplin Kerja10 No Item r table r hitung Keterangan

1 0,3291 0,901 valid 2 0,3291 0,828 valid 3 0,3291 0,901 valid 4 0,3291 0,901 valid 5 0,3291 0,807 Valid 6 0,3291 0,821 Valid

Table 3.3 Tabel validitas variabel kinerja11

No Item r table r hitung Keterangan

1 0,3291 0,889 Valid 2 0,3291 0,952 valid 3 0,3291 0,912 valid 4 0,3291 0,952 valid 5 0,3291 0,912 valid 6 0,3291 0,981 valid

Hasil perhitungan yang dilakukan untuk variabel motivasi, disiplin dan kinerja menunjukkan hasil yang baik, karena syarat minimum yang harus dipenuhi agar angket dikatakan valid adalah r hitung > r tabel dapat terpenuhi, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket dikatakan valid.

2) Uji Realibilitas

Tabel 3.4 Nilai Reliabilitas12

Variabel Standar Deviasi Nilai Reliabilitas Keterangan

Motivasi 0,60 0,940 Reliabel

Disiplin Kerja 0,60 0,909 Reliabel

Kinerja 0,60 0,970 Reliabel

10 Sumber: hasil olah data spss 16.0 11 Sumber: hasil olah data spss 16.0 12 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

(5)

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan dengan program statistik SPSS didapat bahwa hasil koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 untuk tiga variable penelitian yaitu variabel Motivasi (0.940), Disiplin kerja (0.909) dan Kinerja (0.970).

B.Analisa Regresi Linier Berganda

“Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Persamaan Umum Regresi Linier Berganda untuk dua predictor adalah: Y = a + b1.x1 + b2.x2 Table 3.5 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.757 2.877 .611 .046 Motivasi .497 .091 .612 5.486 .000 Disiplin_kerja .434 .144 .337 3.018 .005 a. Dependent Variable: kinerja

Untuk persamaan Y dari penelitian ini dapat dilihat dari kolom Unstandardized Coefficient B. hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 menunjukkan bahwa : Y = 1.757 + 0.497X1 + 0.434X2

Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya kinerja apabila tidak dipengaruhi motivasi kerja dan disiplin adalah sebesar 1.757 satuan. Rumus tersebut menunjukkan pula apabila motivasi dan disiplin kerja dinaikkan satu satuan akan meningkatkan kinerja 49,7% (0,497) di motivasi dan 43,4% (0,4349) di disiplin kerja.

C.Analisis Korelasi Ganda

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Berikut disajikan tabel hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 tabel Correlations:

(6)

tabel 3.6 Correlations: Motiva si

Disiplin_kerj

a Kinerja

Motivasi Pearson Correlation 1 .583** .808**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 36 36 36

Disiplin_kerja Pearson Correlation .583** 1 .694**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 36 36 36

Kinerja Pearson Correlation .808** .694** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000

N 36 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil analisis data mengunakan SPSS 16.0 menunjukkan hubungan Motivasi Kerja dan Kinerja adalah sangat kuat dan terdapat hubungan linier antara motivasi dengan kinerja, dengan nilai korelasi 0.808 dengan jumlah sampel 36 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.050 ini dapat diartikan bahwa hubungannya signifikan.

Hubungan antara Disiplin kerja dan Kinerja pegawai berdasarkan hasil analisis data menunjukkan hubungan yang kuat dan terdapat hubungan linier antara disiplin kerja dengan kinerja, dengan nilai korelasi 0.694 atau dengan sampel 36 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.050 dapat diartikan bahwa hubunannya signifikan.

Nilai koefesien korelasi dapat dilihat dari tabel hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 pada tabel Model Summary kolom R sebagai berikut:

Tabel 3.7 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .854a .729 .712 1.39697

a. Predictors: (Constant), Disiplin_kerja, Motivasi

Dari analisis diatas nilai R atau korelasi berganda sebesar 0,854, artinya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian tersebut mempunyai hubungan yang sangat kuat atau erat karena mendekati 1. Angka tersebut menunjukkan adanya hubungan positif antara variabel motivasi, disiplin kerja dan kinerja pegawai.

(7)

D.Koefisien Determinasi

Besarnya kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi. Nilai koefisien determinasi atau R2 dapat dilihat pada hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 pada tabel Model Summary kolom R Square sebagai berikut:

Kd = R2 x 100% Dimana:

Kd = 0.729 x 100% Kd = 72.9%

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0.729 atau 72,9%, hal tersebut menggambarkan bahwa sumbangan motivasi dan disiplin kerja terhadap naik atau turunnya kinerja pegawai adalah 72,9%, artinya pengaruh variabel independen (X1 dan X2) terhadap naik turunnya vaeiabel dependen (Y) sangat kuat. Dan 27,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Pembahasan

a. Efek motivasi terhadap kinerja karyawan Kjks Bmt Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh, peranan dan yang sangat kuat, hal ini dapat dilihat dari nilai koefesian korelasi 0,854 yang mendekati angka 1, dan nilai t hitung 5.486 > t tabel 2,034.

Hasil analisis ini dapat menjawab hipotesis yang dikemukakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur. Motivasi yang berpengaruh signifikan apabila ditingkatkan maka akan meningkatkan kinerja karyawan.

Penelitian ini sekaligus membuktikan teori bahwa, Motivasi adalah keadaan dalam pribadi sesorang yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.13

b. Efek disiplin kerja tehadap karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh yang kuat pula, hal ini dapat dilihat dari nilai koefesian korelasi 0.694 yang mendekati angka 1, dan nilai t hitung 3.018 > t tabel 2.034,

Hasil analisis ini dapat menjawab hipotesis yang dikemukakan bahwa disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur. Disiplin yang berpengaruh signifikan apabila ditingkatkan maka akan meningkat pula kinerja karyawan.

c. Efek motivasi dan disiplin kerja terhadap karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur

Berdasarkan hasil perhitungan secara simultan untuk variabel motivasi (X1),

disiplin kerja (X2) terhadap variabel kinerja (Y) diperoleh nilai F hitung sebesar

(8)

44.279 > 3.28 dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.050. hasil ini menunjukan bahwa kedua variabel X secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Besarnya kontribusi kedua variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari hasil koefesian determinasi (KD), yang sebesar 72,9%. Artinya kedua variabel independen berkontibusi besar terhadap variabel dependen, dan 27,1% sisanya dapat dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak penulis sebutkan dalam penelitian ini.

Kesimpulan

1. Motivasi kerja karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur.

Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis simpulkan, bahwa Motivasi kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur, kontribusi motivasi kerja sebesar 49,7%, terhadap kinerja karyawan.

2. Disiplin kerja karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur.

Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis simpulkan, bahwa Disiplin kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur, kontribusi disiplin kerja sebesar 43,4%, terhadap kinerja karyawan.

3. Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan KJKS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Jawa Timur.

Motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama atau simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai, dengan nilai kontribusi yaitu sebesar 72,9%, dan 27,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Daftar Rujukan

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Cooper, Donald R dan Pamela S.Schindler. 2008. Business Research Methods, Tenth Editition, Boston: McGraw-Hill Internatioanal Editition.

Hartatik, Indah Puji. 2014. Mengembangkan SDM. Jogjakarta : Laksana.

Kusairi, Irawan. 2010. Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja : Jurnal Manajemen

Kompri, 2015. Manajemen Pendidikan. Jogjakarta : Ar-ruzz Media

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Manusia Perusahaan. Bandung: Refika Aditama

Kristiyanti, Mariana 2009. Pengaruh disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Jurnal Manajemen

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuatitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta ________, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

(9)

________, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Pernada Media Group Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesian. Jakarta: DIRJENDIKTI

DEPDIKNAS

Gambar

Tabel 2.1 SHU per juli 2016 8
Table 3.2 Tabel Validitas Variabel Disiplin Kerja 10
tabel 3.6 Correlations:  Motiva si

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan analisis pada pengembangan model sebagai skenario dalam pengelolaan limbah industri baja melalui pendekatan sistem meliputi: (a) analisis kebutuhan stakeholders, (b)

Untuk mengetahui pH dimana Salmonella typhi mulai tumbuh dan untuk mengamati pengaruh pH terhadap pertumbuhan Salmonella typhi maka hasil penghitungan jumlah koloni

Dari analisa simulasi model awal diketahui stasiun kerja yang mengalami utilitas tertinggi adalah area packaging dengan nilai 99,57% dan terendah di area

Dalam penelitian ini, perlakuan dosis iradiasi sinar gamma dapat menghambat pertumbuhan pada daun, serta dapat menyebabkan mutasi sehingga daun akan mengalami

Berbagai materi yang dibahas dalam mata kuliah ini, yakni meliputi : pengertian Syariat dan Fiqih; Pembentukan Budaya Masyarakat Muslim; Perbedaan antara Syariat

Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden terbanyak dalam penelitian pengaruh pemberian sari buah labu siam ( Sechium Edule ) terhadap perubahan

Penelitian pengembangan ini mengacu pada model pengembangan dan Borg &amp; Gall, yang dibatasi pada beberapa tahap saja. Tahap- tahap tersebut meliputi: a) tahap

atau dapat dipercaya untuk mengukur kecemasan.. demikian, 52 butir pernyataan tersebut yang akan digunakan. sebagai instrument final untuk mengukur variabel kecemasan.