• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Ir. Hamid Yusuf, M.M., MAPPI (cert), FRICS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nilai Atas Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum. Ir. Hamid Yusuf, M.M., MAPPI (cert), FRICS"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Ir. Hamid Yusuf, M.M., MAPPI (cert), FRICS

Nilai Atas Pengadaan Tanah Untuk

Kepentingan Umum

(2)

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di

dalamnya dikuasai oleh negara, dan dipergunakan untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat

(3)

• Pengadaan tanah untuk kepentingan umum telah ada secara formal

sejak undang-undang pencabutan hak atas tanah tahun 1961 (UU No.

20/1961) diterbitkan oleh pemerintah.

• Pengadaan tanah dalam upaya mendorong pembangunan di sektor riel

yang berhubungan dengan kepentingan umum hingga saat ini belum

mampu menempatkan realisasi yang signifikan.

• Sejumlah permasalahan telah dicoba oleh pemerintah melalui

peraturan dan perundangan hingga kebijakan ekonomi dan keuangan.

Namun hasil yang diperoleh masih belum sesuai dengan harapan.

• Sejumlah permasalahan dalam upaya mengatasi problem pengadaan

tanah dalam menopang pembangunan yang berhubungan fasilitas

publik seperti ketersediaan infrastruktur, setidaknya dapat diidentifikasi

dari beberapa aspek. Salah satu permasalahan itu ada pada

pelaksanaan pengadaan tanah dilihat dari kepentingan pemerintah,

swasta dan masyarakat sebagai pemilik tanah.

(4)

UUPA No. 5/1960

Pencabutan Hak

UU No. 20/1961

Pelepasan Hak

UU No. 2/2012

Ganti Kerugian

Pengadaan Tanah bagi

Kepentingan Umum

(5)

Untuk :

• menentukan besaran ganti kerugian pada

pengadaan

tanah

untuk

kepentingan umum

(UU No. 2/2012);

Pengadaan

Tanah

adalah

kegiatan

menyediakan tanah dengan cara memberi

ganti kerugian yang layak dan adil kepada

pihak yang berhak;

Kepentingan Umum

adalah kepentingan

bangsa, negara, dan masyarakat yang

harus diwujudkan oleh pemerintah dan

digunakan

sebesar-besarnya

untuk

kemakmuran rakyat;

(6)

Penilai Pertanahan,

merupakan Penilai, orang perseorangan yang

melakukan penilaian dengan persyaratan (

pasal 1 UU 12/2012

):

• independen dan profesional

• telah

mendapat

izin

praktik

penilaian

dari

Menteri

Keuangan

*, dan

• telah mendapat lisensi dari Lembaga Pertanahan.

PMK 101/2014

Wajib Mematuhi KEPI

dan SPI

KEPI

SPI 102, 103 – 105

SPI 306

*Pemenuhan atas persyaratan Penilai dimaksud dikenal dengan Penilai Publik sebagaimana diatur oleh PMK No. 101/2014.

(7)

Lembaga Pertanahan

menetapkan Penilai

(pasal 31 ayat

(1))

Pemberi Tugas

Instansi yang memerlukan tanah;

namun penetapannya oleh

Lembaga Pertanahan

Pengguna Laporan

Lembaga Pertanahan = BPN

Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasil penilaian

Penilai…..

disampaikan kepada Lembaga Pertanahan

(pasal

34 ayat (2))

(8)

a.

tanah;

b.

ruang atas tanah dan bawah

tanah;

c.

bangunan;

d.

tanaman;

e.

benda yang berkaitan dengan

tanah; dan/atau

f.

kerugian lain yang dapat dinilai

Penilaian besarnya nilai Ganti Kerugian oleh Penilai

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1)

dilakukan

bidang per bidang tanah…...

(pasal 33)

(9)

Tanggal Penilaian

Nilai Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilai sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33 merupakan

nilai pada saat pengumuman

penetapan lokasi

pembangunan (pasal 34 ayat (1)).

pada saat pengumuman

penetapan lokasi

(10)

PRINSIP ETIK (5)

1. Integritas;

2. Objektifitas;

3. Kompetensi;

4. Kerahasian;

5. Perilaku Profesional.

ANCAMAN (6)

1. Terkait kepentingan

pribadi;

2. Terkait kaji ulang internal;

3. Terkait pemberi tugas;

4. Terkait pembelaan;

5. Terkait keakraban;

6. Terkait intimidasi.

(11)

SPI 101

SPI 102

SPI 103

SPI 104

SPI 105

SPI 306

(12)
(13)

13

1.Pemilik tidak berkeinginan melepaskan hak atas tanahnya,

sehingga berpotensi tidak pernah setuju;

2.Terdapat

oknum

mengambil

kesempatan

untuk

berspekulasi;

3.Pemilik berkeinginan namun mencoba memanfaatkan

penggantian yang setinggi-tingginya;

4.Pemilik berkeinginan dan bersedia dengan penggantian

wajar sesuai pasar.

1.Belum lengkap dan akuratnya data pertanahan

2.Lemahnya kordinasi antar instansi terkait pengadaan tanah

3.Terbatasnya sistem informasi pengadaan tanah

4.Kesadaran dan Kerelaan pemilik tanah

Aspek Umum

(14)

Nilai dalam pembebasan tanah skala besar menganut

kepada:

Pembeli (pemerintah) berminat membeli bahkan cenderung

terpaksa membeli

Penjual

(masyarakat)

tidak

berminat

menjual

tetapi

cenderung terpaksa menjual.

Nilai dalam pembebasan tanah normal merujuk Nilai Pasar

dengan prinsip dasar yang digunakan, yaitu:

Pembeli yang berminat membeli (

Willing Buyer)

Penjual yang berminat menjual (

Wiling Seller)

Pembeli & Penjual mengetahui manfaat dari propertinya

(15)
(16)

Nilai Pasar

Nilai

Penggantian

Wajar

Kehandalan data

pasar yang

terbatas

Sangat tergantung

kepada objek

pengadaan tanah

(17)

Masyarakat

1.

Apa prinsip perhitungan Nilai

yang akan digunakan?

2.

Apa saja yang dapat diganti

rugi?

3.

Bagaimana penerapan teknik

penghitungan/ penilaiannya

dilakukan ?

Apa Kewajiban Penyelenggara

1.

Apakah kegiatan

perencanaan telah sesuai?

2.

Apakah kegiatan persiapan

telah memadai?

3.

Apakah identifikasi dan

inventarisasi atas objek

penilaian telah memenuhi?

(18)

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Penyerahan

Hasil

Kegiatan Perencanaan

:

kesesuaian dengan tata

ruang

lokasi, letak, luas dan

status tanah

analisis biaya dan manfaat

pembangunan bagi

wialayah dan masyarakat

perkiraan nilai tanah

Kegiatan Persiapan

:

pemberitahuan rencana

pembangunan;

pendataan awal lokasi

konsultasi Publik rencana

pembangunan

penjelasan cara

penghitungan ganti

kerugian.

Kegiatan Pelaksanaan

:

inventarisasi dan

identifikasi atas tanah;

penilaian ganti kerugian

;

musyawarah;

pemberian ganti kerugian;

dan

pelepasan tanah Instansi.

wajib

opsi

(19)
(20)

20

Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana

dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012

Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti

memperhatikan

pemilik

Basis pasar

memperhatikan

kerugian lainnya

Nilai Penggantian Wajar (

Fair Replacement Value

)

adalah nilai untuk

kepentingan pemilik

(

value to the

owner

) yang didasarkan kepada kesetaraan dengan

Nilai

Pasar

atas suatu properti, dengan memperhatikan unsur

luar biasa berupa

kerugian non fisik

yang diakibatkan

(21)

21

Nilai Penggantian Wajar diartikan sama dengan Nilai Ganti Kerugian sebagaimana

dimaksud dalam UU No. 2 tahun 2012

Nilai Penggantian Wajar seharusnya tidak lebih rendah dari Nilai Pasar Properti

memperhatikan

pemilik

Basis pasar

memperhatikan

kerugian lainnya

…layak dan

adil…

(22)

1.

kepentingan pemilik (

value to the owner

)

; dapat diartikan manfaat ekonomi

yang berasal dari penguasaan atau kepemilikan dari suatu Properti ;

2.

kesetaraan dengan Nilai Pasar

; adalah salah satu dasar dalam pembentukan

Nilai dengan memperhatikan data pasar. Untuk beberapa real properti yang

memiliki data pasar terbatas atau sama sekali tidak ada data pasarnya, maka

Nilai Pasar dimaksud dapat disetarakan dengan Nilai berdasarkan potensi

penggunaannya (tanpa melihat kepentingan rencana pengadaan tanah untuk

kepentingan umum) ;

3.

suatu Properti

; sebagaimana yang dimaksud sesuai dengan objek pengadaan;

4.

unsur luar biasa terkait dengan kerugian non fisik

; disebabkan adanya

keterpaksaan bagi pemilik Properti untuk melepaskan haknya. Kerugian non fisik

dan/atau premium adalah kerugian lainnya seperti yang dimaksud dalam UU No.

2 tahun 2012 pasal 33 huruf f berikut penjelasannya (lihat SPI 306 dan

Juknisnya);

5.

kepemilikan properti

; tidak terbatas hanya kepada kepemilikan hak saja, namun

dapat diartikan pada penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan atas Properti

sesuai yang diatur oleh peraturan perundangan yang berlaku atau sesuai dengan

Lingkup Penugasan yang disepakati

(23)

Kerugian

fisik

Kerugian

non fisik

Kesetaraan

dengan

“Nilai Pasar”

Kehilangan

pekerjaan/bisnis/alih

profesi

Kerugian emosional

Biaya transasksi

Masa tunggu

Kerugian sisa tanah

& fisik lainnya

Asumsi

Dasar

Nilai

bagi

pemilik

Pola Pengukuran NPW

(24)

Kriteria

Pelaku

Pasar

Kriteria

Pemasaran

Pembeli yang berminat

membeli

Penjual yang berminat

menjual

Memahami dan

bertindak hati-hati

Tanpa paksaan

Transaksi bebas ikatan

Pemasaran dilakukan

secara layak

Dasar

Pengukuran

Ekonomi

Bentuk

Pengukuran

Waktu

Pengukuran

Mata uang

(tunai)

Transaksi

pasar

Tanggal

Penetapan

Lokasi

(25)

Penggantian Nilai Pasar*

Kompensasi Keterangan

A. Kerugian Fisik:

- Real Properti

Tanah; tanah & bangunan; tanah & tanaman

B. Kerugian Non FIsik

1. Kerugian Ekonomi:

Kerugian Binis

Kehilangan Pekerjaan

Kerugian hasil pertanian

2. Kerugian Emosional

untuk rumah tinggal

3. Biaya Transaksi

Pindah

Perizinan/Notaris

Pajak Properti

untuk lokasi yg baru untuk lokasi yg baru

4. Kerugian Lain :

Kerugian sisa tanah

Kerugian fisik lain

Kelebihan tanah (bila ada) Kerusakan bangunan (bila ada)

5. Beban masa tunggu

> 6 bulan atau < 6 bulan (bunga)

Kesimpulan

Nilai Penggantian Wajar

Setara dengan Nilai Ganti Kerugian

(26)
(27)

Perpres Nomor 148 tahun 2015, pasal 121

:

(1)Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, pengadaan tanah untuk kepentingan

umum yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar, dapat dilakukan

langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan pihak yang berhak;

(2)Pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang luasnya tidak lebih dari 5

(lima) hektar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan

tata ruang wilayah;

(3)Pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak memerlukan penetapan lokasi;

(4)Penilaian tanah dalam rangka pengadaan tanah sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), Instansi yang memerlukan tanah menggunakan hasil

penilaian jasa penilai.

Perpres Nomor 148 tahun 2015, pasal 121A

:

• Pengadaan tanah bagi pembangunan dengan objek disebutkan dalam UU

No. 2 Tahun 2 tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

(dikecualikan pertahanan dan keamanan nasional) yang dilaksanakan oleh

badan usaha swasta, dilakukan langsung dengan cara jual beli, tukar

menukar, atau cara lain yang disepakati oleh pihak yang berhak dengan

badan usaha swasta.

(28)

No. Faktor Perbedaan Tanah Skala Besar (>5 hektar)

Tanah Skala Kecil (< 5 hektar) Tidak Terikat Kondisi

&Lokasi Tertentu

Terikat Kondisi & Lokasi Tertentu

1 Dasar Nilai Nilai Pengganti Wajar Nilai Pasar NPW atau Nilai Khusus

• untuk kepentingan pengadaan tanah berdasarkan UUPT

• untuk kepentingan pelaksanaan pengadaan tanah yang dilakukan secara langsung

• untuk kepentingan pelaksanaan pengadaan tanah yang dilakukan secara langsung atas pengguna khusus 2 Kepentingan

penilaian

• nilai bagi pemilik untuk kepentingan umum

• berdasarkan pandangan pasar terbuka, karena dibenarkan transaksi langsung

• nilai bagi pembeli khusus untuk kepentingan

khusus, dan dibenarkan transaksi langsung

3 Prinsip penilaian • HBU • HBU •

-4 Pemberi tugas & Pengguna laporan

• Instansi yang

memerlukan Tanah & BPN

• Instansi yang memerlukan tanah

• Instansi yang memerlukan tanah

5 Objek penilaian • skala besar sesuai UUPT yang ditetapkan oleh BPN

• skala kecil tidak merujuk kepada UUPT, digunakan berdasarkan petunjuk pemberi tugas

• skala kecil tidak merujuk kepada UUPT, digunakan berdasarkan petunjuk pemberi tugas

(29)

No. Faktor Perbedaan Tanah Skala Besar (>5 hektar)

Tanah Skala Kecil (< 5 hektar) Tidak Terikat Lokasi

Tertentu Terikat Lokasi Tertentu

6 Tanggal penilaian • bersamaan dengan

tanggal penetapan lokasi

• tidak diatur dapat

bersamaan dengan inspeksi

• tidak diatur dapat bersamaan dengan inspeksi

7 Kondisi fisik • diperhitungkan setara Nilai Pasar

• diperhitungan secara normal

• diperhitungkan secara khusus

8 Kerugian non fisik • diperhitungkan sebagai kompensasi

• tidak diperhitungkan • hanya

mempertimbangkan kepentingan pembeli khusus untuk penggunaan khusus

9 Jangka waktu pelaksanaan

• 30 hari kerja • tidak ditentukan • tidak ditentukan

10 Basis asumsi • Dokumen

Perencanaan/Studi Kelayakan

• Jual beli langsung berdasarkan pasar

• Jual beli langsung untuk kepentingan khusus yang diserta dokumen

pendudukung 11 Batasan • Merujuk kepada UUPT

dan peraturan pelaksanaannya

• Merujuk kepada peraturan dan ketentuan yang

berlaku, karena objek penilaian masuk kategori skala kecil, maka

dikecualikan dari UUPT

• Merujuk kepada peraturan dan ketentuan yang

berlaku, karena objek penilaian masuk kategori skala kecil, maka

(30)

Pengadaan tanah harus dilihat satu kesatuan dari proses perencanaan,

persiapan, pelaksanaan dan penyerahan hasil.

Proses perencanaan dan persiapan merupakan aspek yang sangat

menentukan dalam keberhasilan proses pelaksanaan dan penyerahan hasil.

Penentukan nilai ganti kerugian dilakukan dalam proses pelaksanaan oleh

Penilai Pertanahan.

Penggunaan Nilai Penggantian Wajar dalam konteks penilaian untuk

kepentingan pengadaan tanah bagi kepentingan umum telah menempatkan

kerugian fisik dan kerugian non fisik sebagai satu kesatuan nilai yang dapat

digunakan dalam pemberian opini Nilai ganti kerugian sebagaimana diatur

oleh UU No. 2/2012;

Hanya Penilai profesional dan independen dapat melakukan penilaian untuk

keperluan pengadaan tanah. Penilai profesional dimaksud adalah Penilai

Publik yang mendapatkan izin dari Menkeu dan lisensi dari Lembaga

Pertanahan.

(31)

TERIMA KASIH

By: Hamid Yusuf/MAPPI/2016

Head Office :

Menara Kuningan 8thFloor | Jl. HR. Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 | Jakarta 12940

62-21 3001 6002 | 62-21 3001 6003 | kjpp.rhp@rhp-valuation.com | www.rhp-valuation.com

Referensi

Dokumen terkait

publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat, untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercerrnin dari : I Transparan Pelayanan yang bersifat

P : Bagaimana pemahaman serta ketertarikan anda terhadap pelayanan petugas teller Bank BNI 46 baik dari cara komunikasi mereka, serta komunikasi nonverbal mereka..

Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai media pembelajaran Grafika Komputer pada materi Kurva bagi mahasiswa Program Studi Teknik Informatika di

Pengendalian persediaan bahan baku pada KUB Bina Sejahtera diperoleh KUB Bina Sejahtera I dalam menggunakan ikan baji-baji memiliki jumlah pembelian bahan baku

Create database barang; =&gt; untuk membuat database. Show databases; =&gt; untuk

Kemudian, dalam pelaksanaan tugas terkait implementasi yang dilakukan oleh aparatur yang diembankan tugas perihal keamanan ini, dalam mengatasi permasalahan penyakit

Nurul Ilmi Semarang adalah pelatihan bagaimana menerapkan pembelajaran English for Math untuk anak usia dini dan dengan materi Mathematics: Vfthat your.. Child Wil be

Sebaik apapun penyampaian implementor kepada kelompok sasaran, jika tidak ditunjang dengan sumber daya yang memadai maka implementasi tidak akan berjalan