• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PANDEGLANG,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPALA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PANDEGLANG,"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR Nomor :050/Kep- 02/DBMSDA/XII/2016

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 – 2021

KEPALA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PANDEGLANG,

Menimbang : a. bahwa untuk menjabarkan lebih lanjut Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) ;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (4)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12

tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS BINA MARGA DAN SUMBERDAYA AIR

Jl. Grha Pancasila No. 2 Kode Pos 42213 Pandeglang

Telp. ( 0253 ) 201037 Fax. ( 0253 ) 201037

(2)

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Presiden RI Nomor 05 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun

2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517)

10. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2);

11. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2011 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pandeglang 2011-2031 ;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2016, Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten

Pandeglang Tahun 2016 Nomor 6);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 – 2021;

14. Surat Edaran Bupati Pandeglang Nomor

050/1612-Bapp/X/ 2016 Tahun 2016 tentang Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2016 – 2021 dan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2017 Satuan Kerja Perangkar Daerah (SKPD) Kabupaten Pandeglang;

15. Surat Tugas Bupati Pandeglang Nomor : 800/1613/Bapp/ X/2016 menugaskan Kepala SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk segera menyusun Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD Tahun 2011-2016 dan Rencana Kerja (RENJA) SKPD Tahun 2017. 15. Keputusan

(3)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten

Pandeglang tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang tentang Tahun 2011-2016;

Pertama : Yang dimaksud dengan Rencana Strategis dalam

keputusan ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu rencana strategis instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Kedua : Renstra Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang

tentang sebagai dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

Ketiga : Rencana Strategis ini disusun untuk meningkatkan

akuntabilitas dan kualitas perencanaan, statistik, penanaman modal dan penataan ruang daerah;

Keempat : Uraian lengkap Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang tahun 2016-2021 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;

Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaiman mestinya.

Ditetapkan di : PANDEGLANG

Pada Tanggal : 19 DESEMBER 2016

___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

KEPALA DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PANDEGLANG

Ir. H. Syarif Hidayat

Pembina Tk.I – IV/b NIP. 19601001 198903 1004

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pada hakekatnya dalam pembangunan terdapat unsur pertumbuhan, perubahan menuju pada keadaan yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut perlu ada upaya berupa strategi atau kebijakan yang tepat sehingga apa yang diinginkan pemerintah dan masyarakat menjadi terwujud. Dengan kata lain pembangunan dalam prosesnya harus bergerak menuju suatu masyarakat yang lebih baik, lebih adil dan lebih merata. Dengan demikian pemerintah harus melakukan intervensi dalam menerapkan model kesamarataan dalam pembangunan, yang memberikan peluang terhadap berbagai unsur pembangunan untuk selanjutnya berperan dalam kegiatan pembangunan.

Salah satu segi penting agar proses pembangunan yang membawa perubahan itu terselenggara secara tetap dinamik, maka harus dilakukan pembangunan yang berencana. Dengan perencanaan pembangunan, maka akan termuat keinginan dan usaha yang secara sadar untuk menumbuhkan dan mengarahkan proses perkembangan dari perubahan tersebut Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan UU RI Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah oleh UU RI Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah serta Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah (SP3D) pasal 12 ayat 2 menyatakan bahwa Kepala SKPD menyiapkan rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD Kabupaten.

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, maka Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 – 2021 (Peraturan daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 – 2021) sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

(5)

2

menyusun kembali Rancangan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang (yang selanjutnya disebut dengan Rancangan Renstra- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang sebagai salahsatu Institusi Teknis dalam melaksanakan Pembangunan Daerah di Kabupaten Pandeglang menyusun rancangan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang yang bertujuan untuk merumuskan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan yang sesuai dengan Tugas pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang (sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang) dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pandeglang tersebut agar selaras dengan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih.

Paradigma Perencanaan Pembangunan dewasa ini menghendaki agar pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, Partisipatif, politis, bottom-up dan top down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis , terpadu, transparan, dan akuntabel, konsisten dengan rencana lainnya yang relevan, juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya. Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah (SP3D) pasal 12 ayat 2 menyatakan bahwa Kepala SKPD menyiapkan rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan berpedoman pada rancangan awal RPJMD Kabupaten. Oleh karena itu disusunlah Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk periode tersisa yaitu 5 (lima) Tahunan dan pokok-pokok isi dokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang dijadikan pedoman

(6)

3

bagi penyusunan Renja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang. Dan hal ini menunjukkan tentang perlunya Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang yang menggambarkan target capaian Kinerja Pembangunan Daerah sehingga mudah untuk ditrasformasikan kedalam Rencana Kerja Tahunan (RKPD).

Dan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005, maka dalam penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang harus berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pandeglang dan RPJMD Kabupaten Pandeglang menjadi dasar dalam penyusunan Rancangan APBD ; RKPD, Renja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang, dan RKA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang sebagai penerjemahan RPJMD Kabupaten Pandeglang.

Adapun alur Perencanaan dan Penganggaran serta keterkaitan antara Renstra K/L, RPJM Nasional, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD dapat dilihat dalam bagan berikut ini :

(7)

4

Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang ini selanjutnya akan menjadi acuan dalam penyusunan rencana aksi masing-masing bidang di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang serta Rencana Kerja dan Anggaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang tahun 2016 – 2021.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara NegaraY ang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (LembaranN egara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(8)

5

12.Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

13.Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonstrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1);

19.Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 07 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah (SP3D) ;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005 – 2025 ;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 03 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 – 2031 ;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No. 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2016 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 – 2021;

(9)

6

1.3. Maksud dan Tujuan

a. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang disusun dengan maksud memberikan arah yang jelas, terukur dan dapat dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan Pembangunan Daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan yaitu periode 2016 – 2021.

b. Tujuan disusun Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang antara lain :

i. Sebagai pedoman teknis dalam penyusunan Visi, Misi, Sasaran, Program dan Kegiatan yang berorientasi terhadap pendekatan ekonomi, efektif dan efisien serta akuntabilitas publik.

ii. Sebagai pedoman penyusunan Rencana Tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang. iii. Sebagai Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

iv. Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang sebagai Dinas teknis dalam mendukung pembangunan daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang pada dasarnya memberikan arah yang komprehensif dan berkesinambungan dalam mendeskripsikan rencana yang akan dicapai dengan segala peluang dan tantangan yang dimiliki. Sistematika penulisan akan diuraikan sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan disusunnya Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang. Bab II. Gambaran Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang Kabupaten Pandeglang, menjelaskan tentang Tupoksi, Sumber daya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang, Kinerja Pelayanan, dan Tantangan dan

(10)

7

Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang.

Bab III. Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi , menjelaskan tentang Identifikasi permasalahan berdasarkan Tupoksi, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, Telaah Renstra K/L. Dan Renstra Provinsi/kabupaten, Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strateis dan Penentuan isu-isu srategis.

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan da Sasaran, Strategi dan Kebijakan, menjelaskan tentang Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang, Strategi dan Kebijakan

Bab V. Rencana program dan Kegaitan , Indikator Kinerja, Kelomok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Bab VI. Indikator Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMB

(11)

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG KABUPATEN PANDEGLANG

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang

1. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan unsur Pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab Kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah 2. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah di bidang kebinamargaan, pengairan, tata bangunan, dan tata ruang, dan jasa kontruksi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

3. Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan perencanaan bidang kebinamaragaan; b. Perumusan kebijakan teknis bidang kebinamargaan;

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kebinamargaan;

d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitas pelaksanaan kegiatan bidang kebinamargaan;

e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari : a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang ;

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Umum;

(12)

9

3. Subagian Keuangan;

c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari : 1. Bidang Bina Marga terdiri dari :

a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Kabupaten; b. Seksi Pemeliharaan Jalan Kabupaten;

c. Seksi Pembangunan / Pemeliharaan Jembatan 2. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :

a) Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP);

b) Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air; c) Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai.

3. Bidang Program terdiri dari :

a) Seksi Perencanaan dan Program; b) Seksi Pengolahan Data dan Informasi; c) Seksi Monitoring dan Evaluasi.

4. Bidang Penataan Bangunan terdiri dari : a) Seksi Bangunan Gedung;

b) Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan; c) Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi.

5. Bidang Penataan Ruang terdiri dari : a) Seksi Perencanaan Tata Ruang; b) Seksi Pemanfaatan Ruang;

c) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang. d. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

e. Kelompok Jabatan Fungsional. I. S e k r e t a r i a t

(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ;

(2) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan penyusunan, perencanaan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan;

b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan, dan administrasi kepegawaian;

c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan, dan hubungan masyarakat;

d. Pemyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan, dan perpustakaan;

e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja;

(13)

10

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

1.1 Sub Bagian Umum

(1) Subbagian umum dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(2) Subbagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi umum.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Subbagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi;

b. Penyelenggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi;

c. Pelaksanaan Pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi

Rincian tugas Subbagian Umum adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan dinas;

b. Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;

c. Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan, dan kebersihan dilingkungan kerja;

d. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan asset lainnya;

e. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan dinas;

f. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris;

g. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran;

h. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

1.2. Sub Bagian Keuangan

(1) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(14)

11

(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dinas; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas;

c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dan dalam pengelolaan administrasi keuangan dinas.

Rincian Tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan kegiatan perbendaharan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung;

b. Melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan semesteran; c. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran;

d. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun;

e. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

1.3 Sub Bagian Kepegawaian

(1) Subbagian Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(2) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan penatausahaan pengelolaan kepegawaian.

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (2), Subbagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan, penatausahaan, pengelolaan kepegawaian ;

b. Pelaksanaan penyusunan program kerja kepegawaian

c. Pelaksanaan penyusunanlaporan kegiatan pengelolaan kepegawaian dinas;

Rincian Tugas Subbagian Kepegawaian adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu pegawai di lingkungan dinas;

b. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan;

c. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala

(15)

12

d. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional;

e. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas;

f. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai;

g. Menyiapkan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;

h. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

2. Bidang Sumber Daya Air

(1) Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(2) Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis survey investigasi dan desain pengairan, pembangunan prasarana pengairan, sungai dan situ, rehabilitasi, pemeliharaan dan prasarana pengairan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Sumber Daya Air menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain pengairan, sungai, situ, Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP), Rehabilitasi/Pemeliharaan prasarana pengairan, pengelolaan dan pengendalian wilayah sungai;

b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam survey,investigasi dan desain pengairan, sungai, situ, Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP),Rehabilitasi Pemeliharaan prasarana pengairan, pengelolaan dan pengendalian wilayah sungai;

c. Penyelenggaraan survey, investigasi dan desain pengairan, sungai, situ, Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP), Rehabilitasi/Pemeliharaan prasarana pengairan, pengelolaan dan pengendalian wilayah sungai;;

d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP), Rehabilitasi/Pemeliharaan prasarana pengairan, pengelolaan dan pengendalian wilayah sungai;

e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(16)

13

2.1. Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP)

(1) Seksi Eksploitasi Dan Pemeliharaan (EP) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air.

(2) Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP) mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis Eksploitasi dan Pemeliharaan (EP).

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi eksploitasi dan pemeliharaan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan;

c. Penyeleggaraan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan; d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pengawasan dan pemeliharaan

pengairan;

Rincian tugas seksi eksploitasi dan pemeliharaan adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja seksi eksploitasi dan pemeliharaan;

b. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan seksi eksploitasi dan pemeliharaan;

c. Perumusan kebijakan pengembangan sumber daya air;

d. Pelaksanaan survey, pengelolaan data, penyusunan program evaluasi dan pelaksanaan eksploitasi, pemeliharaan sarana dan prasarana sungai, situ/ rawa dan irigasi;

e. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap GP3A/P3A pemanfaat air, di bidang pengelolaan irigasi dan bangunan pelengkap lainnya;

f. Penyediaan kebutuhan bahan dan peralatan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air;

g. Pemeliharaan alat-alat eksploitasi dan pemeliharaan prasarana sumber daya air;

h. Monitoring dan evaluasi kinerja GP3A/P3A;

i. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya;

j. Penyusunan laporan pertangungjawaban hasil pelaksanaan tugas;

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2. Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air

(1) Seksi Rehabilitasidan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air.

(2) Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air.

(17)

14

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Pengairan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air;

c. Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air;

d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air.

Rincian tugas Seksi Rehabilitasi dan PeningkatanPrasaranaSumber Daya Air adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Kerja Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air;

b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air; c. Merumuskan kebijakan pengembangan sumber daya air;

d. Melaksanakan survey, pengelolaan data, penyusunan program evaluasi dan pelaksanaan rehabilitasi dan peningkatan prasarana Sumber Daya Air;

e. Menyediakan kebutuhan bahan dan peralatan Rehabilitasi dan Peningkatan Prasarana Sumber Daya Air

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi prasarana Sumber Daya Air; g. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam

melaksanakan fungsi dan tugasnya;

h. Menyusun laporan pertanggung jawaban hasil pelaksanaan tugas; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2.3. Seksi Pengelolaan Dan Pengendalian Wilayah Sungai

(1) Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air.

(2) Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai mempunyai tugas menyelenggarakan perencanaan, pembinaan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan pengembangan dan peningkatan pemanfaatan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan Pengelolaan dan Pengendalian

Wilayah Sungai;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai;

c. Penyelenggaraan Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai; d. Penyelenggaraan pengelolaan wilayah sungai ;

(18)

15

e. Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai.

Rincian tugas Seksi Pengelolaandan Pengendalian Wilayah Sungai adalah ssebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai;

b. Melaksanakan pemeliharaan wilayah sungai;

c. Melaksanakan pemeliharaan bangunan penampung air;

d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai;

e. Melaksanakan Pengelolaan dan Pengendalian Wilayah Sungai;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Bidang Bina Marga

(1) Bidang Bina Marga dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(2) Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain bina marga, pembangunan prasarana jalan dan jembatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Bina Marga menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan pembangunan dan peningkatan jalan, pembangunan dan pemeliharaan jembatan serta pemeliharaan jalan :

Rincian tugas Bidang Bina Marga adalah sebagai berikut : a. Menyelenggarakan Pembangunan dan Peningkatan Jalan; b. Menyelenggarakan Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan c. Menyelenggarakan Pemeliharaan Jalan

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berkaitan dengan Bidang tugasnya;

(19)

16

3.1 Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Kabupaten

(1) Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga.

(2) Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Kabupaten mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis penataan dan pengendalian meliputi pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuda dalam ayat (2), Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Kabupaten menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan penataan, pengendalian,

pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi survey, investigasi dan desain bina marga;

c. Penyelenggaraan survey, investigasi dan desain bina marga;

d. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten;

e. Penyelenggaraan pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten; f. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan peningkatan

jalan kabupaten.

Rincian tugas Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan Kabupaten adalah sebagai berikut :

a. Mempelajari Peraturan ;

b. Melaksanakan perencanaan pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten;

c. Melaksanakan inspeksi kondisi jalan kabupaten;

d. Melaksanakan penyusunan sistem informasi/database jalan kabupaten; e. Melaksanakan rencana pengadaan dan pemeliharaan peralatan dan

perlengkapan laboratorium kebinamargaan;

f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten;

g. Melaksanakan pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten;

h. Melaksanakan penanggulangan darurat terhadap jalan kabupaten akibat bencana alam;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan kabupaten;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(20)

17

3.2 Seksi Pemeliharaan Jalan Kabupaten

(1) Seksi Pemeliharaan Jalan Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga.

(2) Seksi Pemeliharaan Jalan Kabupaten mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pemeliharaan Jalan Kabupaten menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten;

c. Penyelenggaraan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten;

d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan kabupaten.

Rincian tugas Seksi Pemeliharaan Jalan Kabupaten adalah sebagai berikut : a. Menyusun Rencana Kerja Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan

kabupaten;

b. Melaksanakan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan kabupaten;

c. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dn jembatan;

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.3 Seksi Pembangunan / Pemeliharaan Jembatan

(1) Seksi Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Marga.

(2) Seksi Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pelayanan pengelolaan Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Seksi Pembangunan / Pemeliharaan Jembatan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan Rencana Kegiatan Pengelolaan dan Pelayanan

Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

b. Pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

c. Pelaksanaan pelayanan pengelolaan Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

(21)

18

d. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

e. Menyusun perencanaan teknis, Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan; f. Pelaksanaan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan

Pembangunan/ Pemeliharaan Jembatan;

g. Pelaksanaan koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugasnya;

h. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas.

Rincian Tugas Seksi Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Kegiatan Pengelolaan Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

b. Mengumpulkan dan Mengolah Data dalam rangka Pembangunan/ Pemeliharaan Jembatan;

c. Melaksanakan pelayanan Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

d. Menganalisa dan Mengevaluasi pelaksanaan Pembangunan/ Pemeliharaan Jembatan;

e. Menyusun data teknis, Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan;

f. Menyusun perencanaan teknis, Pembangunan/Pemeliharaan Jembatan; g. Melaksanakan Pemantauan dan Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan

Pembangunan/ Pemeliharaan Jembatan;

h. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugasnya;

i. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Bidang Penataan Bangunan

(1) Bidang Penataan Bangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

(2) Bidang Penataan Bangunan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain pada Penyelenggaraan Bangunan gedung, Penataan bangunan gedung dan Penataan Lingkungan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Penataan Bangunan menyelenggarakan fungsi :

(22)

19

a. Perumusan kebijakan teknis survey, investigasi dan desain pada Penyelenggaraan Bangunan gedung, Penataan bangunan gedung dan Penataan Lingkungan;

b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitas dalam survey, investigasi dan desain pada Penyelenggaraan Bangunan gedung, Penataan bangunan gedung dan Penataan Lingkungan;

c. Penyelenggaraan Bangunan gedung, Penataan bangunan gedung dan Penataan Lingkungan;

d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraan Bangunan gedung, Penataan bangunan gedung dan Penataan Lingkungan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a) Seksi Bangunan Gedung

(1) Seksi Bangunan Gedung dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Bangunan. (2) Seksi Bangunan Gedung mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan

teknis pada Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan gedung.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada (2), Seksi Bangunan Gedung menyelenggarakan fungsi ;

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan gedung;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan gedung;

c. Penyelenggaraan survey, investigasi dan desain pada Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan gedung;

d. Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan gedung;

e. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Pembangunan dan Rehabilitasi Bangunan gedung.

Rincian tugas Seksi Pembangunan Gedung adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja Seksi Bangunan Gedung;

b. Melaksanakan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada kegiatan Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung;

c. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Rehabilitasi dan Pembangunan Gedung;

(23)

20

d. Melaksanakan sosialisasi dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dalam Pembangunan dan Rehabilitasi bangunan gedung;

e. Melaksanakan pemberian bantuan teknis lingkup Pembangunan dan Rehabilitasi bangunan gedung;

f. Melaksanakan koordinasi perizinan pemanfaatan lingkup Pembangunan dan Rehabilitasi bangunan gedung;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

b) Seksi Penataan Bangunan Gedung

(1) Seksi Penataan Bangunan gedung dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Bangunan.

(2) Seksi Penataan Bangunan gedung mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis pada Penyelenggaraan Penataan bangunan gedung.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada (2), Seksi Penataan Bangunan gedung menyelenggarakan fungsi;

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan Penyelenggaraan Penataan bangunan gedung;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas Penyelenggaraan Penataan bangunan gedung;

c. Penyelenggaraan survey, investigasi dan desain pada penyelenggaraan penataan bangunan gedung;

d. Penyelenggaraan Penataan bangunan gedung;

e. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraan Penataan bangunan gedung.

Rincian tugas Seksi Penataan Bangunan gedung adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja Seksi Penataan Bangunan gedung;

b. Melaksanakan rekomendasi dan pengendalian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB);

c. Melaksanakan rekomendasi Sertifikat Laik Fungsi (SLF);

d. Melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi kegiatan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG);

e. Melaksanakan Pendataan bangunan gedung;

f. Melaksanakan penyusunan jurnal Harga Satuan Bangunan Gedung milik Negara (HSBGN);

(24)

21

g. Melaksanakan sosialisasi dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dalam Penyelenggaraan Penataan Bangunan gedung; h. Melaksanakan pemberian bantuan teknis lingkup Penyelenggaraan Penataan

Bangunan gedung;

i. Melaksanakan koordinasi perizinan pemanfaatan lingkup Penataan Bangunan gedung;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

c. Seksi Penataan Lingkungan

(1) Seksi Penataan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Bangunan. (2) Seksi Penataan Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan

teknis pada Penyelenggaraan Penataan Lingkungan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada (2), Seksi Penataan Lingkungan menyelenggarakan fungsi ;

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan Penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas Penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

c. Penyelenggaraan survey, investigasi dan desain pada penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

d. Penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

e. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraan Penataan Lingkungan.

Rincian tugas Seksi Penataan Lingkungan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana dan program kerja lingkup Penataan Lingkungan;

b. Melaksanakan Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan pada kegiatan penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

c. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pada kegiatan penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

d. Melaksanakan sosialisasi dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dalam penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

e. Melaksanakan penataan dan perencanaan ornament kota, tipologi bangunan dan konstektual bangunan terhadap lingkungannya;

(25)

22

g. Melaksanakan sosialisasi dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan dalam Penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

h. Melaksanakan pemberian bantuan teknis lingkup Penyelenggaraan Penataan Lingkungan;

i. Melaksanakan koordinasi perizinan pemanfaatan lingkup Penataan Lingkungan;

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

5. Bidang Penataan Ruang

(1) Bidang Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(2) Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merumuskan dan melaksanakan penyusunan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pemanfaatan pengendalian ruang.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Penataan Ruang mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang;

b. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; c. Penyelenggaraan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang;

d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

a. Seksi Perencanaan Tata Ruang

(1) Seksi Perencanaan Tata Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Ruang.

(2) Seksi Perencanaan Tata Ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan, kebijakan teknis perencanaan tata ruang.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Perencanaan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi :

(26)

23

a. Penyusunan bahan perumusan keijakan perencanaan tata ruang;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi perencanaan tata ruang;

c. Penyelenggaraan Tata Ruang

d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan tata ruang

Rincian tugas Seksi Penyusunan Tata Ruang Kota dan Perdesaan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja seksi perencanaan tata ruang

b. Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang – undangan rencana tata ruang;

c. Menyusun rencana tata ruang wilayah; d. Melaksanakan revisi rencana tata ruang;

e. Menyusun rencana umum tata ruang perkotaan (RUTRK), rencana teknis tata ruang perkotaan dan rencana detail tata ruang perkotaan;

f. Menyusun rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL);

g. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan tata ruang;

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Seksi Pemanfaatan Ruang

(1) Seksi Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Ruang. (2) Seksi Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan

teknis pemanfaatan ruang

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pemanfaatan Ruang mempuyai fungsi :

a. Penyusunan bahan prumusan kebijakan pemanfaatan ruang;;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan ruang;

c. Penyelenggaraan pemanfaatan ruang;

d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pemanfaatan ruang; Rincian tugas Seksi Pemanfaatan Ruang adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja seksi pemanfaatan ruang;

b. Melaksanakan pengembangan pemanfaatan ruang untuk kawasan strategis dan cepat tumbuh;

(27)

24

d. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait dalam pengembangan kawasan Khusus seperti kawasan pesisir dan Daerah Aliran Sungai;

e. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pemanfaatan ruang;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

c. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang

(1) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penataan Ruang.

(2) Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis pengendalian pemanfaatan ruang

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pengendalian Pemanfaatan Ruang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang;

b. Penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pengendalian pemanfaatan ruang;

c. Penyelenggaraan pengendalian pemanfaatan ruang;

d. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang.

Rincian tugas Pengendalian Pemanfaatan Ruangadalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja seksi pengendalian pemanfaatan ruang;

b. Melaksanakan sinkronisasi pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang;

c. Menyusun rekomendasi penertiban Ijin Mendirikan Bangunan (IMB); d. Melaksanakan penertiban dan pemanfaatan ruang

e. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

(28)

25

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

7.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Rincian Tugas UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(1) UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

(2) Pembentukan, rincian tugas, fungsi dan tata kerja UPT dinas Daerah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tersendiri.

Rincian tugas UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kerja UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sesuai wilayah kerjanya;

b. Melaksanakan pengelolaan jalan, jembatan serta irigasi meliputi pengelolaan sumber daya, pemeliharaan sarana dan prasarana, serta perbaikan dan pemanfaatan dalam wilayah kerjanya;

c. Melaksanakan pengendalian pemanfaatan jalan, jembatan serta jaringan irigasi dalam wilayah kerjanya;

d. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di bidang jalan, jembatan serta jaringan irigasi dan sarana umum lainnya dalam wilayah kerjanya; e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam wilayah kerjanya; f. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan tentang kegiatan

operasional di bidang jalan, jembatan serta jaringan irigasi dan sarana umum lainnya sesuai wilayah kerjanya;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

7.2 Subbagian Tata Usaha UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. (1) Subbagian Tata Usaha UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

(2) Subbagian Tata Usaha UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan administrasi

(29)

26

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Tata Usaha UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana kerja UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

b. Pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian, dan administrasi keuangan UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Rincian tugas Subbagian Tata Usaha UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

b. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

d. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tuga dan

fungsinya.

7.3 Struktur Organisasi

(1) Susunan organisasi UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari :

a. Kepala UPT;

b. Kepala Subbagian Tata Usaha

(2) Bagan organisasi UPT Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana tercantum dalam Lampiran X sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

7.4 Eselon Jabatan.

(1) Kepala UPT merupakan jabatan struktural eselon IVa.

(30)

27

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 464,terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati. (3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang

(31)

28

2.2 Sumber Daya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang

2.2.1. PEGAWAI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Jumlah Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang pada tahun 2016 (berdasarkan data dari Sub bagian Umum dan Kepegawaian pada bulan April 2016) berjumlah 262 Orang. Untuk mengetahui gambaran umum kompetensi pegawai Dinas BMSDA Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, maka dapat diuraikan berdasarkan tingkat pendidikan formal, golongan/kepangkatan, latar belakang disiplin ilmu, pendidikan dan pelatihan serta diklat penjenjangan (struktural), adalah sebagai berikut : 1. Jumlah Pegawai per bulan April 2016

a. Pegawai Negeri berjumlah : 152 orang

b. CPNS : 0 orang

c. Tenaga Kontrak Kerja : 19 orang d. Tenaga Kontrak Sukarela : 91 orang

JUMLAH : 262 orang

2. Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari :

a. S 2 : 3 orang b. S.1 : 42 orang c. D.IV : 0 orang d. D.III : 2 orang e. SLTA : 87 orang f. SLTP : 12 orang g. SD : 3 orang JUMLAH : 152 orang

3. Golongan/Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari : a. Pembina Tk. I - IV/b : 1 orang

b. Pembina - IV/a : 3 orang c. Penata Tk. I - III/d : 10 orang d. Penata - III/c : 7 orang e. Penata Muda Tk. I - III/b : 16 orang f. Penata Muda III/a : 31 orang g. Pengatur Tk. I - II/d : 4 orang h. Pengatur - II/c : 37 orang i. Pengatur Muda Tk. I - II/b : 8 orang j. Pengatur Muda - II/a : 31 orang k. Juru Tk. I - I/d : 0 orang l. Juru - I/c : 4 orang

(32)

29

4. Latar Belakang Disiplin Ilmu Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari : a. Ilmu Pemerintahan : 9 orang

b. Ilmu Sosial : 22 orang c. Ilmu Ekonomi : 23 orang d. Teknik : 45 orang

e. Umum : 55 orang

Jumlah : 152 orang

5. Pendidikan dan Pelatihan Struktural, terdiri dari : a. Spama/PIM. II : - orang

b. Spama/PIM. III : 2 orang c. Adum/Adumla/PIM. IV : 10 orang

Jumlah : 12 orang

Hal ini menunjukkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang belum dapat berjalan secara optimal, hal ini dapat dilihat berdasarkan latar belakang Pendidikan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang (sementara masih berdasarkan jumlah Pegawai yang ada pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air) sebagai berikut :

- Latar belakang Pendidikan Teknik berjumlah 47 orang (khususnya yang berlatar belakang Pendidikan Jurusan Sipil Umum hanya sebanyak 32 orang atau ± 21,05 % dengan Pegawai yang Pendidikan Sarjana Sipil hanya 9 orang atau ± 5,92 %) dari total jumlah 152 orang pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,

- Latar belakang Pendidikan lainnya (non Pendidikan Teknik) mencapai 120 orang atau ± 78,95 % dari total Jumlah 152 orang pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Idealnya 2/3 dari jumlah pegawai yang ada berkualifikasi pendidikan teknik atau 101 orang (66,67 %). Sedangkan apabila kita melihat tingkat pendidikan pegawai dengan kualifikasi Sarjana secara umum sebanyak 45 orang (29,61 %) dan pendidikan tingkat SLTA ke bawah sebanyak 107 orang (70,39 %), hal ini menunjukkan bahwa kualitas Sumber daya Manusia pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang secara umum masih kurang untuk dapat optimal melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi.

(33)

30

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air berubah kembali menjadi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang terdiri dari 5 Bidang (Bidang Bina Marga, Bidang Sumberdaya Air, Bidang Program, Bidang Penataan Bangunan dan Bidang Penataan Ruang), 1 Sekretariat dan 7 Unit Pelaksana Teknis Wilayah serta UPT Laboratorium dan UPT Workshop.

2.3.1 Bidang Bina Marga

Sebagai Pengelola Prasarana Transportasi Darat, Jalan dan Jembatan yang berada di Kabupaten Pandeglang, maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Status Jalan Nasional.

Adapun Jalan Nasional yang berada diwilayah Kabupaten Pandeglang sepanjang ± 182,49 km dengan rincian :

a. No. Ruas 006 → Jalan Pasauran – Labuhan, sepanjang 17,38 km, b. No. Ruas 007.1 → Jalan A. Yani (Labuhan), sepanjang 1,10 km, c. No. Ruas 007.2 → Jalan Labuhan – Sp. Labuhan, sepanjang 1,80 km, d. No. Ruas 008 → Jalan Simp. Labuhan – Saketi, sepanjang 19,79 km, e. No. Ruas 009 → Jalan Saketi – Bts. Kota Pandeglang, sepanjang 15,82 km, f. No. Ruas 009.13.K → Jalan Cigadung – Cipacung, sepanjang 10,64 km, g. No Ruas 010 → Bts. Kota Pandeglang – Bts. Kota Rangkasbitung, sepanjang

11,70 km,

h. No. Ruas 012 → Jalan Sp. Labuan – Cibaliung, sepanjang 48,67 km,

i. No. Ruas 013 → Jalan Cibaliung – Cikeusik – Muara Binuangeun, sepanjang 37,32 km,

j. No. Ruas 017 → Jalan Bts. Kota Serang – Bts. Kota Pandeglang, sepanjang 16,64 km,

k. No. Ruas 017.14.K → Jalan Raya Serang (Pandeglang), sepanjang 1,45 km, Sehubungan dengan telah keluarnya Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Status Jalan Nasional, ada beberapa ruas Jalan Nasional yang turun status menjadi Jalan Provinsi dan ada beberapa ruas Jalan Provinsi yang naik status menjadi Jalan Nasional. Dan untuk sementara berdasarkan SK Gubernur Banten No. 761/Kep.1039-Huk/2011 tanggal 8 Desember 2011 tentang Penetapan Status dan Ruas Jalan Propinsi ditambah dengan ruas Jalan Nasional yang turun statusnya menjadi Jalan Provinsi (sambil menunggu SK Gubernur Banten tentang Penetapan

(34)

31

Status dan Ruas Jalan Propinsi yang baru), maka ruas jalan Propinsi yang berada di wilayah Kabupaten Pandeglang adalah sepanjang ± 225,25 km dengan rincian sebagai berikut :

a. No Ruas 010.11 K → Jalan Mayor Widagdo (Pandeglang), sepanjang 0,249 km,

b. No. Ruas 017.15 K → Jalan A. Yani (Pandeglang), sepanjang 2,965 km, c. No. Ruas 017.16 K → Jalan Asnawi (Pandeglang), sepanjang 0,194 km. d. No. Ruas 025 → Jalan Cigadung - Cipacung, sepanjang 10,640 km,

e. No. Ruas 026 → Jalan Mengger – Mandalawangi – Caringin, sepanjang 28,700 km,

f. No. Ruas 027 → Jalan Saketi – Ciandur, sepanjang 0,500 km,

g. No. Ruas 036 → Jalan Saketi – Malimping – Simpang, sepanjang 61,420 km, h. No. Ruas 037 → Jalan Picung – Munjul, sepanjang 17,440 km,

i. No. Ruas 038 → Jalan Munjul – Panimbang, sepanjang 20,154 km, j. No. Ruas 039 → Jalan Ciseukeut – Sobang – Tela, sepanjang 12,350 km, k. No. Ruas 040 → Jalan Munjul – Cikaludan – Cikeusik, sepanjang 15,990 km, l. No. Ruas 041 → Jalan Cibaliung – Sumur, sepanjang 22,300 km,

m. No. Ruas 070 → Jalan Desa Teluk (Akaca PPP Labuan), sepanjang 0,551 km, n. No. Ruas 071 → Jalan Citeureup – Tj. Lesung – Sumur, sepanjang 31,800 km.

Sedangkan berdasarkan SK Bupati Pandeglang No. 620/Kep.136-Huk/2009 tanggal 14 Mei 2009 tentang Daftar Induk Jaringan Jalan Kabupaten yang tersebar di 35 Kecamatan yang menjadi kewenangan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang yaitu :

a. Ruas Jalan sebanyak : 233 Ruas Jalan,

b. Panjang Jalan : 683,23 km, (awalnya sesuai dengan SK Bupati Pandeglang Tahun 2009 tersebut total Panjang Jalan Kabupaten seluruhnya 723,03 km, namun sehubungan telah ditingkatkannya beberapa ruas jalan Kabupaten menjadi Jalan Provinsi, maka berdasarkan panjang jalan Kabupaten yang ditingkatkan statusnya tersebut total panjang Jalan Kabupaten menjadi 683,23 km) dan

c. Panjang Jembatan : 2.419,5 meter.

Berdasarkan data dan hasil monitoring tim Bidang Bina Marga hingga tahun 2015 (dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 lembar Lampiran) didapat kondisi jalan di Kabupaten Pandeglang yang permukanya telah beraspal sepanjang 565,19 km, 97,74 km berkerikil dan 20,30 km masih tanah. Dan kalau dilihat menurut kondisi jalan, maka jalan dalam kondisi baik hanya 198,91 km (29,11 %) sedangkan 232,43 km (34,02 %) dalam kondisi sedang, 107,83 km (15,78 %) dalam kondisi rusak dan 144,06 km (21,09 %) dalam kondisi rusak berat. Melihat kondisi

(35)

32

tersebut secara umum jalan yang berada dalam kondisi baik hanya sekitar 431,34 km atau 63,00 % dari total 683,23 km dan dapat dikatakan kondisi jalan di wilayah Kabupaten Pandeglang secara umum masih sangat membutuhkan biaya yang cukup besar untuk biaya pemeliharaan jalan maupun peningkatan jalan (dari permukaan berkerikil dan tanah agar dapat menjadi mantap). Dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pandeglang kedepan akan terus mengupayakan agar seluruh ruas jalan yang berada di wilayah Kabupaten Pandeglang bisa memiliki jalan dengan kondisi mantap (baik jalan dengan permukaan beraspal (hotmix) maupun Betonisasi) guna mendukung Visi, Misi dan Program Kabupaten Pandeglang dengan terwujudnya Kabupaten Pandeglang Berkah melalui agrobisnis, maritimbisnis dan wisata bisnis menuju rumah sehat dan keluarga sejahtera 2020.

2.3.2 Bidang Sumber Daya Air

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2015 tanggal 21 April 2015 tentang Keriteria Penetapan Status Daerah Irigasi, Kabupaten Pandeglang memiliki sebanyak 618 Daerah Irigasi dengan Luas 40.188 Ha yang terdiri dari Saluran Sekunder sepanjang 1.854 km.

Berdasarkan data dan hasil monitoring Bidang Sumber Daya Air hingga akhir tahun 2015 (dapat dilihat pada Lampiran 4) bahwa dari total Jumlah Bendung dan Kolam Olak yang ada sebanyak 618 buah yang saat ini berada dalam kondisi baik yaitu 186 buah (30,10 %), 123 buah (19,90 %) rusak ringan dan 309 buah (50 %) rusak berat. Untuk Intake Kiri dari total 616 buah Intake yang saat ini berada dalam kondisi baik yaitu 186 buah (30 %), 122 buah (20 %) dalam kondisi rusak ringan dan 308 buah (50 %) berada dalam kondisi rusak berat. Dan untuk Pintu Air dari total 367 buah yang saat ini 110 buah dalam kondisi baik (29,97%), 73 buah dalam kondisi rusak (19,89%) dan 184 buah dalam kondisi rusak berat (50,14%).

Sedangkan kondisi Saluran hingga akhir tahun 2015 (dapat dilihat pada Lampiran 5) menunjukan bahwa dari total Panjang Saluran Sekunder 1.854.000 meter, ternyata Saluran Sekunder sepanjang 741.600 meter berada dalam kondisi baik sekitar 40 %, rusak ringan sepanjang 370.800 meter (20%), dalam kondisi rusak sedang sepanjang 185.400 meter (10%) dan yang mengalami kerusakan berat mencapai 30 % pula atau sekitar 556.200 meter.

Kondisi Bangunan Irigasi hingga akhir tahun 2015 (dapat dilihat pada Lampiran 6) dari total bangunan bagi sadap sebanyak 35 buah, ternyata yang berada dalam kondisi baik hanya 10 buah (28,57 %) sedangkan dalam kondisi rusak ringan sebanyak 6 buah (17,03 %), rusak sedang 7 buah (20%) dan dalam kondisi rusak berat 12 buah (34,29%). Untuk Bangunan sadap sebanyak 1.433 buah yang berada dalam kondisi baik sebanyak 244 buah (17,03 %), sedangkan bangunan

(36)

33

sadap yang mengalami kerusakan berjumlah 1.189 buah (82,97 %). Adapun bangunan terjunan sebanyak 79 buah berada dalam kondisi baik sejumlah 52 buah (65,82%), sedangkan yang mengalami kerusakan berjumlah 27 buah (34%).

Melihat kondisi diatas secara umum mulai dari Saluran Primer, Sekunder, Tersier, Bangunan Sadap Bagi, Bangunan Sadap, Gorong-gorong dan Bangunan Terjun pun membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan dengan biaya yang cukup besar guna meningkatkan penyediaan dan pelayanan air ke berbagai sektor penggunaan air dalam rangka mendukung Visi, Misi dan Program kabupaten Pandeglang dengan terwujudnya Kabupaten Pandeglang Berkah melalui agrobisnis, maritimbisnis dan wisata bisnis menuju rumah sehat dan keluarga sejahtera 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan upaya pembangunan pertanian khususnya Peternakan di Kabupaten Pandeglang, Dinas peternakan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2000 melaksanakan program

Berkaitan dengan upaya pembangunan pertanian khususnya Peternakan di Kabupaten Pandeglang, Dinas peternakan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2000 melaksanakan program

Peralatan, Perbekalan dan Laboratorium Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sukamara, Tahun Anggaran

Maksud dari Penyusunan Laporan Kinerja Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo ini adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian yang

Rencana strategis ini memuat Prioritas Pembangunan Kabupaten Cilacap yang merupakan bagian tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral

Penelitian ini membahas bagaimana pelayanan persampahan yang diberikan oleh Dinas Cipta Karya Penataan Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pandeglang dan mengevaluasi apa

Pada awal tahun setelah penetapan anggaran Tahun 2016 Dinas Sumber daya Air dan Bina Marga Kabupaten Banyuams telah menyusun dokumen Penetapan Kinerja (PK) dengan

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Minahasa adalah suatu instansi pemerintah yang mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan