• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN RAWAT INAP DENGAN FASILITAS ASURANSI MASYARAKAT MISKIN DI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH (BRSD) “RAA SOEWONDO” PATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN RAWAT INAP DENGAN FASILITAS ASURANSI MASYARAKAT MISKIN DI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH (BRSD) “RAA SOEWONDO” PATI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN RAWAT INAP DENGAN FASILITAS ASURANSI MASYARAKAT MISKIN

DI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH (BRSD) “RAA SOEWONDO” PATI

TESIS

Diajukan guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Magister Hukum

KonsentrasiHukum Kesehatan

Oleh :

Nama : HARTOTOK

NIM : 04.93.0029

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER HUKUM KESEHATAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa di dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah digunakan orang lain untuk memperoleh gelar kemagistraan di suatu perguruan tinggi, dan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain; kecuali yang secara sengaja tertulis dan diacu dalam naskah tesis ini serta disebut dalam daftar pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk kepentingan pernyataan keaslian (originalitas) tesis yang saya buat.

Hormat, saya

(3)

TESIS

PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI PASIEN RAWAT INAP DENGAN FASILITAS ASURANSI MASYARAKAT MISKIN

DI BADAN RUMAH SAKIT DAERAH (BRSD) “RAA SOEWONDO” PATI

Diajukan Oleh HARTOTOK NIM 04.93.0029

telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

dr. Sofwan Dahlan, SpF tanggal ...

Pembimbing Pendamping

(4)

ABSTRAKSI

Pasien keluarga miskin di RSD “RAA Soewondo” Pati tahun 2004 sebanyak 7.167 orange (9,25 %) dari total pasien yang dilayani di rumah sakit. Dengan rincian pasien rawat jalan 4,598 (64,16 %) dan pasien rawat inap 2,569 (35,84%). Masalah yang muncul dalam pelaksanaan asuransi kesehatan keluarga miskin adalah faktor manajemen yaitu belum adanya sosialisasi yang jelas tentang Askeskin bagi tenaga kesehatan dan pengelola rumah sakit. Fasilitas rumah sakit sangat terbatas dimana ruangan yang disediakan untuk fasilitas kelas III sangat sedikit, sehingga kebijakan rumah sakit tentang keluarga miskin yang masuk ke rumah sakit ditangani di kelas II , sehingga banyak masalah manajemen yang akan timbul dari pengelolaan yang kurang jelas.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Pasien Rawat Inap dengan Fasilitas Asuransi Keluarga Miskin di BRSD RAA Soewondo Pati Tahun 2006, yang meliputi : 1) Persepsi tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan asuransi masyarakat miskin di RSD RAA Soewondo Pati Tahun 2006. 2). Persepsi pasien dan keluarga dari pengguna asuransi masyarakat miskin yang dirawat inap di di RSD RAA Soewondo Pati Tahun 2006. 3). Sistem administrasi dan pengelolaan bagi pasien yang dirawat dengan asuransi masyarakat miskin di RSD RAA Soewondo Pati Tahun 2006. 4). Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan pasien rawat inap dengan fasilitas asuransi masyarakat miskin di Badan Rumah Sakit Daerah “RAA Soewondo Pati”.

Pendekatan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris/sosiologis (socio-legal approach). Subyek penelitian adalah Kepala Bidang Keperawatan BRSD RAA Soewondo Pati selaku penanggung jawab program Askekin di BRSD RAA Soewondo Pati, petugas PT Askes yang berkantor di RS, Perawat, pasien dan keluarga yang dirawat inap di BRSD RAA Soewondo Pati.

Hasil penelitian diperoleh bahwa banyak sekali orang yang mestinya tidak masuk kriteria miskin, namun termasuk dalam fasilitas keluarga miskin. Sebenarnya perlu dibenahi tentang penetapan kriteria miskin, yang berada di tingkat kelurahan, seharusnya tetap merujuk pada Kepmenkes 332/Menkes/SK/V/2006. Hak rawat inap di rumah sakit bagi pasien yang termasuk dalam Askeskin adalah ruang di kelas III. Walaupun demikian dimungkinkan apabila keadaan terpaksa dan atas kebijakan dari rumah sakit maka pasien dapat dirawat di kelas II. Pelayanan keperawatan dan medis dari rumah sakit terhadap pasien askeskin, pada prinsipnya tidak ada pembedaan yang signifikan dibandingkan dengan pasien yang non askeskin. Mereka tetap dilayani dan dirawat sebagaimana prosedur tetap yang telah ditetapkan oleh pihak rumah sakit. Tenaga kesehatan mempunyai pengetahuan yang baik, tentang pelayanan bagi pasien Askeskin (80 % Baik). Sebagaian besar pasien (80 %) pasein menyatakan puas atas pelayanan medis rumah sakit di rawat jalan. Prosedur pengurusan penggunaan kartu Askeskin atau surat keterangan tidak mampu (SKTM) bagi pasien miskin, telah dilakukan berbagai kebijakan dalam rangka memudahkan pengurusan Askeskin. Namun demikian masih ada ditemukan di lapangan bahwa pasien yang menggunakan fasilitas Askeskin menyatakan bahwa prosedur pengurusannya berbelit-belit, yang disebabkan kurang lengkapnya dokumen yang dimiliki. Pengelolaan administrasi dari Askeskin, menggunakan konsep Program Pelayanan Administrasi Terpadu Rumah Sakit (PPATRS), Dalam prakteknya digunakan aplikasi SIM (Sistem Informasi Manajemen) PT Askes generasi pertama (G-1), dengan menggunakan software computer.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yan telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Pasien Rawat Inap Dengan Fasilitas Asuransi Masyarakat Miskin Di Badan Rumah Sakit Daerah (BRSD) “RAA Soewondo” Pati ”

Tugas ini merupakan syarat untuk mencapai gelar Sarjana Strata 2 Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan.

Penulis telah berusaha dengan segala kemampuan yang ada dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan ini. Penulisan ini jauh dari sempurna. Walaupun demikian penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak lain baik langsung maupun tidak langsung, penulisan ini tidak dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Y. Bagus Wismanto, M.Si, selaku Rektor Universitas Soegijapranata Semarang.

2. Ibu Prof. Dr. A. Widanti S. SH, CN, selaku Ketua Program Studi Magister Hukum Universitas Soegijapranata Semarang.

3. dr. Sofwan Dahlan, SpF selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan pengarahan dengan sabar dan penuh perhatian.

(6)

5. Badan Rumah Sakit Daerah (BRSD) “RAA Soewondo” Pati yang telah memberikan kesempatan bantuan dan bimbingan pada saat pengambilan data di lapangan.

6. Istri dan anak tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materiil. 7. Rekan seperjuangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang,

kekompakan dan kerjasama demi kesuksesan bersama.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis ini.

Semarang, Juli 2007

(7)

DAFTAR GRAFIK

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah kunjungan dan rujukan pasien miskin selama bulan

Januari sampai dengan Oktober 2006... ... 47 Tabel 2 : Tanggapan pasien terhadap pelaksanaan pelayanan medis... 50 Tabel 3 : Tanggapan pasien tentang pengurusan prosedur ... 52 Tabel 4 : Tanggapan perawat tentang pengelolaan dan administrasi askeskin .... 54 Tabel 5 : Tanggapan perawat terhadap pelaksanaan asuransi kesehatan

masyarakat miskin ... 58 Tabel 6 : Pengetahuan perawat terhadap pelaksanaan asuransi kesehatan

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING……… ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ………. iii

ABTRAKSI ……….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN ……….. v

KATA PENGANTAR……… vi

DAFTAR GRAFIK……….……….…….. viii

DAFTAR TABEL………..…… ix

DAFTAR ISI ………. x

BAB I. : PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang……… 1

B. Perumusan Masalah……… 12

C. Tujuan Penelitian………..….… 13

D. Manfaat Penelitian.……….…... 14

BAB II : KERANGKA PEMIKIRAN………. 15

A. Pelayanan Rumah Sakit………. 15

B. Asuransi……….. 17

C. Peran PT. Askes dalam Askeskin ………..……... 20

D. Permasalahan Pengelolaan Askeskin………. 24

E. Pembiayaan Kesehatan……….. 26

F. Peran dan Tanggungjawab Kabupaten/Kota dalam Pembiayaan Kesehatan……….. 27

G. Kendala dan Permasalahan Penyelenggaraan Askekin……..… 30

H. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK GAKIN)………. 33

BAB III : METODE PENELITIAN………. 38

A. Metode Pendekatan ………..………. 38

B. Spesifikasi Penelitian………. ... 38

(10)

D. Desain Penelitian……… 39

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional……… 40

F. Metode Pengumpulan Data……… 42

G. Tehnik Analisa Data……….. 45

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 47

A. Gambaran Lokasi Penelitian……… 47

B. Persepsi Pasien Keluarga terhadap Pelaksanaan Askeskin……. 48

C. Sistem Administrasi dan Pengelolaan bagi Pasien Askeskin …. 53 D. Persepsi Tenaga Kesehatan terhadap Pelaksanaan Askeskin... 56

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN……… 69

A. Kesimpulan………. 69

B. Saran……… 71

Gambar

Grafik 1 : Jumlah Kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan Keluarga Miskin di
Tabel 2 : Tanggapan pasien terhadap pelaksanaan pelayanan medis................... 50

Referensi

Dokumen terkait

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan

Ada dua teknik analisis yang digunakan yaitu (1) teknik deskriptif, dengan menyajikan dan menganalisis biaya yang digunakan dalam menentukan besarnya harga jual dan (2)

1. Disebut apakah tiga jenis perbuatan jahat? ... Disebut apakah berbuat jahat dengan pikiran? ... Mendoakan orang lain jatuh adalah contoh? ... Berkata kurang baik, berbohong

30 Menurut Bandura, sumber pengontrol tingkah laku adalah resiprokal antara lingkungan,tingkah laku, dan pribadi yaitu suatu formulasi mengenai perilaku dan sekaligus

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENINGKATAN ANALISIS KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELILING KELAS BERBASIS EKSPERIMEN PADA

Yang layak mendapat perhatian serius Kota Payakumbuh adalah penilaian warna merah dengan skor kurang dari 1% justeru pada indikator yang tidak langsung

Manfaat penelitian ini agar siswa mampu memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan melatih cara berfikir siswa serta lebih konsentrasi melalui

Musik gamelan Jawa adalah karya seni musik tradisional yang merupakan produk seni dan budaya asli Indonesia yang perlu dijaga kelestariannya. Musik gamelan Jawa merupakan