KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 249 TAHUN 2017
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 143-01 {STAFF INSTRUCTION CASR PART 143 - 01)
SERTIFIKASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 43 Tahun 2016 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 143 (Civil Aviation Safety Regulation Part 143) tentang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang
Navigasi Penerbangan (Air Navigation Training
Provider) diatur mengenai jenis-jenis sertifikat
penyelenggara bidang navigasi penerbangan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk
Teknis Bagian 143-01 (Staff Instruction CASR Part 143-01) Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Lalu Lintas Penerbangan.
Mengingat
: 1.
Undang-undang Nomor
1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 No. 1; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
2.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan
Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;
3.
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
4.
Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara
Bukan
Pajak yang berlaku
pada Kementerian
Perhubungan;
5.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 01
Tahun 2014 tentang Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 69 {Civil Aviation Safety
Regulation
Part
69) Tentang
Lisensi,
Rating,
Pelatihan
Dan
Kecakapan
Personel
Navigasi
Penerbangan sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
17 Tahun 2016;
6.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 43
Tahun
2016
tentang
Peraturan
Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 143 {Civil Aviation Safety
Regulation
Part
143)
tentang
Penyelenggara
Pendidikan
dan
Pelatihan
Bidang
Navigasi
Penerbangan (Air Navigation Training Provider);
7.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian
Perhubungan
sebagaimana
telah
diubah
terakhir
dengan
Peraturan
Menteri
Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016;
8.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78
Tahun
2017
tentang
Pengenaan
Sanksi
Administratif Terhadap Pelanggaran Perundang
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 610 Tahun 2017 tentang Standar Waktu Proses Pelayanan, Masa Berlaku dan Kewenangan Penerbitan Perizinan di Bidang Perhubungan
Udara
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN
UDARA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 143-01
{STAFF INSTRUCTION CASR PART 143-01)
SERTIFIKASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Courseware
adalah
materi
pembelajaran
yang
dikembangkan untuk setiap diklat atau kurikulum,
termasuk rencana pelajaran, deskripsi peristiwa
penerbangan, program perangkat lunak komputer,
program audiovisual, buku kerja, dan handout atau
pelatihan.
2. Direktorat
adalah
Direktorat
yang
membidangi
navigasi penerbangan.
3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal
Perhubungan Udara.
4. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan.
5. Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
untuk selanjutnya disebut Lembaga Pelatihan adalah
lembaga
yang
menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan bidang lalu lintas penerbangan.
6. Navigasi Penerbangan adalah proses mengarahkan gerak pesawat udara dari satu titik ke titik yang lain dengan selamat dan lancar untuk menghindari bahaya dan/atau rintangan penerbangan.
7. Sertifikat Kompetensi adalah tanda bukti seseorang telah memenuhi persyaratan pengetahuan, keahlian dan kualifikasi dibidangnya yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan yang telah mendapatkan persetujuan.
8. Pemohon adalah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bidang Penerbangan milik pemerintah atau badan hukum yang telah memiliki surat izin usaha bidang pendidikan dan pelatihan dari instansi berwenang.
9. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses
penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan
dan pembentukan sikap perilaku personel bidang
Pelayanan lalu lintas penerbangan .
10. Sertifikat Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan
yang
selanjutnya
disebut
Sertifikat
Penyelenggara
adalah tanda bukti suatu instansi (pemerintah/badan
hukum) telah memenuhi persyaratan dan kualifikasi
sebagai lembaga
pendidikan dan pelatihan yang
disetujui oleh Direktur Jenderal.
11. Sistem Pengendalian adalah suatu proses, cara yang
tersusun sistematis untuk
mengendalikan suatu
kegiatan penyelengaraan pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan peraturan perundangan.
BAB II RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Lembaga pelatihan dalam menyelenggarakan kegiatan
pendidikan dan pelatihan bidang lalu lintas
penerbangan wajib memiliki sertifikat.
(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang
lalu lintas penerbangan yang diberikan oleh Direktur
Jenderal.
Pasal 3
Pemberian
sertifikat
penyelenggara
pendidikan
dan
pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
bertujuan:
a. untuk sistem pengendalian; dan
b. untuk pemenuhan standar kompetensi pendidikan dan
pelatihan.Pasal 4
(1) Lembaga
Pelatihan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
2
dapat
menyelenggarakan
jenis
bidang
Pendidikan dan
Pelatihan yang
diperlukan
bagi
personel lalu lintas penerbangan.
(2) Jenis bidang pendidikan dan pelatihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
di
bidang
pelatihan
dan
kecakapan personel navigasi penerbangan.
BAB III
PERSYARATAN DAN PROSEDUR PERSETUJUAN,
PERPANJANGAN DAN PERUBAHAN SERTIFIKASI LEMBAGA PELATIHAN
Bagian kesatu
Penerbitan Sertifikat Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Pasal 5
(1)
Untuk memperoleh sertifikat penyelenggara lembaga
pelatihan,
pemohon
harus memenuhi persyaratan
administrasi dan dinyatakan laik memenuhi
persyaratan melalui proses sertifikasi.
(2)
Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. Surat permohonan yang diajukan kepada Direktur
Jenderal, sebagaimana tercantum pada Lampiran
I.A peraturan ini;
b. Mengisi dan melampirkan formulir permohonan
sebagaimana
tercantum
pada
Lampiran
I.B
peraturan ini;c. Salinan {Copy) Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP);
d. Salinan {Copy) Sertifikat Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan atau surat ijin usaha bidang pendidikan
dan pelatihan dari instansi berwenang (bagi badan
hukum)
e. Salinan {Copy) struktur organisasi
f. Salinan {Copy) Training Procedures Manual (TPM).
(3)
Proses sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. Pra Sertifikasi; dan
b. On-Site Sertifikasi
c. Pasca Sertifikasi
(4)
Format sertifikat penyelenggara lembaga pelatihan
sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Peraturan
ini.
Pasal 6
Alur tahapan prosedur penerbitan sertifikat penyelenggara
pendidikan dan pelatihan bidang lalu lintas penerbangan
sebagaimana tercantum pada lampiran I.C peraturan ini
Pasal 7
Proses Pra-Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (3) huruf a meliputi:
a. Penetapan Tim Sertifikasi
b. Reviu Kelengkapan Administrasi
c. Reviu Kesesuaian Dokumen
d. Penetapan Program dan Jadwal
Pasal 8
(1) Direktur menetapkan tim sertifikasi lembaga pelatihan
sebagaimana dimaksud pasal 7 huruf a dengan
mengacu pada surat permohonan penerbitan sertifikasi penyelenggara lembaga pelatihan.
(2) Direktur menetapkan jumlah dan komposisi tim
sertifikasi dengan mempertimbangkan kompleksitas dan jenis bidang pelatihan.
(3) Tim sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari: a. Ketua Tim;
b. Anggota Tim.
(4) Ketua Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a minimal inspektur navigasi penerbangan jenjang ahli
muda.
(5) Ketua Tim melaksanakan rapat dengan tim sertifikasi sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan
sertifikasi di lokasi.
(6) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) membahas hal-hal sebagai berikut:
a. Mereviu jadwal pelaksanaan sertifikasi
b. Mereviu
permohonan
penyelenggara
lembaga
pelatihan.
Pasal 9
(1) Reviu kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud
pasal 7 huruf b yaitu melakukan pemeriksaan
kelengkapan dan kesesuaian persyaratan sebagaimana tercantum pada pasal 5 (lima) ayat (2).
(2) Direktur melakukan pemeriksaan kelengkapan dan
kesesuaian persyaratan permohonan penerbitan sertifikat setelah menerima berkas permohonan dari lembaga pelatihan.
(3) Apabila permohonan penerbitan sertifikat yang
disampaikan oleh lembaga pelatihan dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak memenuhi persyartan maka Direktur akan menyampaikan surat pemberitahuan penolakan permohonan secara tertulis kepada penyelenggara pelatihan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima.
(4) Pemohon yang permohonannya ditolak dapat mengajukan klarifikasi disertai dengan bukti paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah penerbitan surat penolakan
(5) Terhadap surat klarifikasi yang disampaikan pemohon, Direktur melakukan evaluasi atas kelengkapan bukti yang diajukan.
(6) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dinyatakan
memenuhi persyaratan, Direktur menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan permohonan paling lambat 5 (lima) hari kerja.
(7) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, Direktur menyampaikan surat pemberitahuan penolakan permohonana paling lambat
5
(lima)
hari
kerja,
pemohon
dapat
mengajukan
Pasal 10
(1) Reviu kesesuaian dokumen
sebagaimana dimaksud
pada pasal 7 huruf c yaitu melakukan pemeriksaan
kesesuaian dokumen
(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Training Procedure Manual; b. Courseware
(3) Pemeriksaan kesesuaian Training Procedure Manual
(TPM) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan dengan menggunakan checklist sebagaimana tercantum pada lampiran I.D peraturan ini.
(4) Pemeriksaan kesesuaian Courseware sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan berdasarkan pengajuan courseware oleh penyelenggara pelatihan
Pasal 11
Program dan jadwal sertifikasi sebagaimana dimaksud pada pasal 7 huruf d disampaikan melalui surat pemberitahuan kepada penyelenggara pelatihan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan on-site sertifikasi.
Pasal 12
Proses On Site Sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b meliputi:
a. Rapat Pembukaan; b. Pengarahan Harian;
c. Verifikasi lapangan (Dokumen dan fasilitas pelatihan).
Pasal 13
Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 bertujuan untuk:
a.
Pengenalan
anggota
tim
sertifikasi
dan
lembaga
pelatihan;
b. Kesepakatan program kerja pelaksanaan sertifikasi di
c. Penyampaian dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan sertifikasi; dan
d. Hal-hal terkait lainnya.
Pasal 14
(1) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 dilaksanakan oleh Ketua tim kepada tim sertifikasi sebelum dan/atau sesudah pelaksanaan sertifikasi setiap hari di lokasi.
(2) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:
a. Identifikasi awal dari temuan dan rekomendasi;
b. Identifikasi kesulitan yang dihadapi dalam
pelaksanaan sertifikasi;
c. Pengumuman perubahan dalam program kerja (jika ada); dan
d. Meningkatkan koordinasi dan dukungan tim
sertifikasi.
Pasal 15
(1) Verifikasi lapangan (dokumentasi dan fasilitas pendidikan) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilaksanakan untuk pemberian rekomendasi dalam penerbitan sertifikat
(2) Proses verifikasi lapangan dilokasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. Pengumpulan data dukung yang diperoleh melalui wawancara, survei, dan pengujian terhadap sarana dan prasarana;
b. Verifikasi Training Procedures Manual (TPM).
c. Verifikasi Courseware (Kesesuaian kurikulum dan sillabus); dan
e. Peninjauan materi terkait lainnya.
(3) Proses verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dengan menggunakan checklist
sebagaimana tercantum pada lampiran I.E peraturan
Pasal 16
Proses wawancara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf a bertujuan untuk:
a. melakukan penilaian terhadap permohonan
persetujuan penerbitan sertifikat yang disampaikan berdasarkan hasil verifikasi dokumen (TPM dan kesesuaian kurikulum dan sillabus) dan lokasi yang
telah dilaksanakan;
b. memberikan pertimbangan terkait dengan pendidikan dan pelatihan.
Pasal 17
(1) Pasca Sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c merupakan penilaian
{assessment) terhadap hasil verifikasi lapangan
(dokumen dan fasilitas pelatihan).
(2) Hasil penilaian permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. perlu perbaikan b. disetujui; dan
c. ditolak.
Pasal 18
(1) Hasil Verifikasi Lapangan (Dokumen dan Fasilitas Pelatihan) permohonan perlu perbaikan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a, lembaga
pelatihan harus memperbaiki permohonan sesuai
dengan rekomendasi dan jangka waktu yang
tercantum dalam berita acara hasil on-site sertifikasi
sebagaimana terlampir pada Lampiran I.F pada
peraturan ini.
(2) Apabila
perbaikan
dipenuhi
sesuai
dengan
rekomendasi dan jangka waktu yang ditentukan,
(3) Apabila perbaikan tidak terpenuhi sesuai dengan
rekomendasi dan jangka waktu yang ditentukan, maka
permohonan ditolak, dan lembaga pelatihan dapat
mengajukan
kembali
permohonan
persetujuan
penerbitan sertifikat kepada Direktur Jenderal c.q.
Direktur.
Pasal 19
(1) Hasil penilaian permohonan disetujui sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b, Direktur
menerbitkan surat persetujuan dan penerbitan
sertifikat serta melakukan pengesahan terhadap Training Procedure Manual penyelenggara pelatihan
paling lambat 14 (empatbelas) hari kerja setelah
pelaksanaan on-site sertifikasi dilaksanakan.
(2) Surat persetujuan penerbitan sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada lampiran I.G peraturan ini.
Pasal 20
(1) Hasil penilaian permohonan ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c, Direktur menyampaikan surat penolakan permohonan beserta alasannya paling lambat 14 (empatbelas) hari kerja setelah pelaksanaan on-site sertifikasi dilaksanakan. (2) Surat penolakan permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum pada lampiran I.H peraturan
ini.
Bagian Kedua
Perpanjangan Sertifikat Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Pasal 21
(1) Untuk mendapatkan surat persetujuan perpanjangan
sertifikat penyelenggara, lembaga pelatihan
mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan sertifikat penyelenggara pelatihan bidang lalu lintas penerbangan kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur 90 hari sebelum masa berlaku sertifikat habis.
(2) Persyaratan permohonan persetujuan perpanjangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Surat
pengajuan
permohonan
persetujuan
perpanjangan
sertifikat
sebagaimana
tercantum
pada lampiran LA peraturan ini;
b. Training Procedure Manual penyelenggara pelatihan
bidang lalu lintas penerbangan; dan
c. Courseware penyelenggara pelatihan bidang lalu
lintas penerbangan.
(3) Proses perpanjangan sertifikat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui proses
penerbitan
sertifikat penyelenggara sebagaimana yang tercantum
pada Pasal 7 sampai dengan Pasal 20 peraturan ini.
Bagian Ketiga
Perubahan Sertifikat Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Pasal 22
(1) Lembaga pelatihan dapat mengajukan permohonan
usulan perubahan sertifikat penyelenggara pendidikan
dan pelatihan.
(2) Permohonan perubahan sertifikat penyelenggara
pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam hal :
a. perubahan identitas lembaga pelatihan;
b. perubahan jenis bidang pendidikan dan pelatihan. (3) Permohonan perubahan identitas lembaga pendidikan
dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir (a) terdiri dari :
a. perubahan nama organisasi dan/atau; b. perubahan alamat.
Pasal 23
(1) Permohonan
perubahan
identitas
sertifikat
penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (2) huruf (a) dilakukan lembaga pelatihan dengan mengajukan persyaratan sebagai berikut :
a. Surat permohonan perubahan sertifikat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran LA
peraturan ini;
b. Surat tanda bukti perubahan nama; dan/atau c. Surat tanda bukti perubahan alamat;
d. Salinan (copy) Training Procedures Manual (TPM); e. Sertifikat penyelenggara pendidikan dan pelatihan
asli; dan
f. Salinan bukti pembayaran biaya penerbitan sertifikat sesuai peraturan perundangan.
(2) Permohonan perubahan identitas sertifikat penyelenggara pendidikan dan pelatihan harus diajukan selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak perubahan.
(3) Penerbitan perubahan sertifikat penyelenggara sebagaimana dimaksud ayat (1) diterbitkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan perubahan identitas sertifikat penyelenggara dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan.
(4) Terhadap permohonan yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Direktur memberitahukan penolakan permohonan
kepada pemohon, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja.
Pasal 24
(1) Permohonan perubahan jenis bidang pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(2) huruf (b) dilakukan lembaga pelatihan dengan
a. Surat Permohonan Perubahan sertifikat
sebagaimana tercantum dalam lampiran LA
peraturan ini;
b. Salinan (copy) sertifikat yang lama;
c. Salinan (copy) perubaham Training Procedures Manual (TPM);
d. Salinan (copy) courseware (jika perubahan yang
diajukan merupakan penambahan jenis diklat)
e. Salinan bukti pembayaran biaya penerbitan
sertifikat sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Proses perubahan sertifikat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui proses penerbitan sertifikasi sebagaimana tercantum pada pasal 7 sampai pasal 20
(3) Proses sertifikasi diselenggarakan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima secara lengkap dan dinyatakan memenuhi persyaratan.
(4) Penerbitan perubahan sertifikat penyelenggara sebagaimana dimaksud ayat (1) diterbitkan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
permohonan perubahan identitas sertifikat
penyelenggara dinyatakan lengkap dan memenuhi
persyaratan.
(5) Terhadap permohonan yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Direktur memberitahukan penolakan permohonan
kepada pemohon, paling lambat 14 (empat belas) hari
BAB IV
PENGENAAN PNBP
Pasal 25
(1) Direktur Jenderal melalui Direktur menerbitkan surat
penagihan biaya Penerimaaan Negara Bukan Pajak
(PNBP)
sertifikat
penyelenggara
pendidikan
dan
pelatihan bidang lalu lintas penerbangan yang berisi
total jumlah PNBP dan rincian perhitungan biaya
PNBP paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal
diterbitkannya sertifikat.
(2) Surat penagihan biaya PNBP sertifikat sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditandatangani oleh Petugas
Operasional Direktorat Navigasi Penerbangan.
(3) Besaran biaya PNBP sertifikat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mengacu pada peraturan
perundang-undangan.(4) Lembaga
Pelatihan
wajib menyampaikan
bukti
pembayaran biaya PNBP kepada Direktur Jenderal c.q.
Direktur.
(5) Direktur
melakukan
serah
terima
sertifikat
penyelenggara pendidikan dan pelatihan bidang lalu
lintas penerbangan kepada lembaga pelatihan setelah
bukti pembayaran PNBP diterima.
BABV
MASA BERLAKU DAN PENGAWASAN
SERTIFIKAT PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN Pasal 26
Masa berlaku Sertifikat penyelenggara pendidikan dan pelatihan pelayanan lalu lintas penerbangan adalah 5 (lima) tahun
Pasal 27
(1) Direktur melaksanakan pengawasan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan pada lembaga pelatihan
untuk memastikan kesesuaian penyelenggaraan diklat
dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam
setahun.
Pasal 28
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di JAKARTA
Pada tanggal
25 SEPTEMBER 2017
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
ttd
Dr. Ir. AGUS SUSANTO, M.Sc
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Kepala Badan di
Iingkungan Kementerian Perhubungan;
3. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
4. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;
5. Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan
Udara;6. Direktur Utama Perum LPPNPI.
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,
**^ttMlUgL
ENDAH PURNAMA SARI
Pembina (IV/a)
Lampiran IA Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 249 TAHUN 2017
Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017
SURAT PERMOHONAN PENERBITAN /PERPANJANGAN /PERUBAHAN SERTIFIKAT PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
BIDANG LALLU LINTAS PENERBANGAN
Nomor Sifat Lampiran Perihal 1 (Satu) berkas Permohonan Penerbitan/Perpanjangan/ Perubahan Sertifikat
Penyelenggara Pendidikan dan
Pelatihan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
Kepada
Yth. Direktur Navigasi Penerbangan di
J A K A R T A
1. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 143-01 (Staff Instruction CASR Part 143-01) Sertifikasi
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pelayanan Lalu Lintas
Penerbangan, bersama ini kami mengajukan permohonan Penerbitan/Perpanjangan/Perubahan Sertifikat Penyelenggara pendidikan dan Pelatihan bidang pelayanan lalu lintas penerbangan untuk jenis diklat :
a
b c
2. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai kelengkapan permohonan bersama ini
kami sampaikan persyaratan administrasi yang terdiri dari :
a b c d e
3. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Ttd
Tembusan : (Diisi Nama Lengkap)
Lampiran IB Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 249 TAHUN 2017
Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017
FORMULIR PENGAJUAN SERTIFIKAT
Air Traffic Service Training Provider - Application
SECTION A - COMPANY DETAILS
Company Name Registered Addres ACN
Training Location Address
Prncipal Officers Postal Address Contact number
SECTION B - OPERATIONAL DETAILS TO BE PROVIDED TO D.G.C.A WITH THE
APPLICATION Location of Operation
Start Up Date
Organisational Chart Provided Yes / No
Operations Manual Provided Yes / No.
SECTION C - CERTIFICATION DETAILS AND ATTACHMENTS
Certification fiom aTraining Recognition Authority (TRA) Provided Yes / No
All instrucors and assessors certified Evidence ? Yes / No Documentary evidence in support of all matters in this application may be requested
SECTION D - COMPLIANCES
Internal Audit System Provided Yes / No
Quality Control System Provided Yes / No
Change Management System Provided Yes / No Document Control System Provided Yes/ No
SECTION E - DECLARATION
On behalf of I hereby apply for D.G.C.A Certification as an ATS Training Provider.
My authority to act on behalf of the applicant is :
Name of person making the declaration :
Date : / .
Lampiran IC Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : Kp 249 TAHUN 2017
Tanggal: 25 SEpTEMBER 2017
ALUR TAHAPAN SERTIFIKASI PENYELENGGARA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN
Pemberitahuan tertulis {5 Hari
Kerja)
-> PEMOHON
Pengajuan Permohonan dengan melampirkan persyaratan administrasi:
a.Surat permohonan yang diajukan kepada
Direktur Jenderal
b.Formulir pengajuan permohonan
c.Salinan (Copy) Nomor Pokokwajib Pajak
(NPWP);
d.Salinaan (Copy)Sertifikat Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan atau surat ijin
usaha bidang pendidikan dan pelatihan dari
instansi berwenang (bagi badan hukum)
e.Salinan (Copy) struktur organisasi
f.Salinan (Copy) Training Procedures Manual (TPM).
Lampiran ID Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 249 TAHUN 2017 Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017 Format Checklist Verifikasi Training Procedure Manual Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Lalu Lintas Penerbangan NO REFERENSI REGULASI 1TEM& KETENTUAN KELENGKAPAN TPM CATATAN TIDAK ADA ADA TIDAK MEMENUHI MEMENUHI 1 AC 143-01 BentukTPM Ketentuannya: a. RapidanBersih b. Dijilidhidup(tidakpermanen) 2 AC 143-01 HalamanDepan (cover) Ketentuannya: Mencantumkannama Penyelenggara Pelatihan Ketentuannya: 3 AC 143-01 LembarPengesahan Ketentuannya:
a.
Mencantumkantanggalpengesahanbuku, namakepala/pimpinanterkinidanstempelins tansipenyelenggarapelatihan b.
Menyediakantempatpengesahanbuku manual operasiolehDirekturNavigasiPenerban gan
4 AC 143-01 Catatan Amandemen Ketentuannya: Berisitabeldengankolomsebagaiberikut: 1. NomorAmandemen; 2. TanggalAmandemen; 3. Perihal; 4. Keterangan. BAB I PENDAHULUAN 7 AC 143-01 1. Kata Pengantar 2. Daftar Isi 3. Daftar Appendix 4. ATS Training Manual Serial Number dan Distribusi 5. Dokumen Control TPM dan Mekanisme Amandemen 6. Daftar Perubahan ATS TM Ketentuannya: a. Tersusunrapi b.Mencantumkannomorhalaman i
BAB II PROFIL LEMBAGA DIKLAT 8 AC 143-01 1. Sejarah/Latar Belakang Lembaga Diklat 2. Visi dan Misi 3. Lokasi Lembaga Diklat Ketentuannya: a. Tersusunrapi b. Mencantumkannomorhalaman BAB III PRINSIP PELAKSANAAN DIKLAT 9 AC 143-01 1 .Pengesahan Dokumen 2.Penjelasan Umum ATS Training Manual a. Ketentuan Umum b. ATS TM Operational Responsibility c. Tujuan Manual d. Training Achievement Process e. Training Achivement Checklist 3. Tenaga Pengejar dan Penguju 4. Kurikulum 5. Fasilitas 6. Standar Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 7. Prinsip pelaksanaan Training 8. DGCA Approved Course Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB IV ORGANISASI AC 143-01 1. Struktur Organisasi Lembaga Diklat
2. Tugas dan Tanggung Jawab Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB V KUALDJIKASIINSTRUKTUR AC 143-01 1.. Tenaga Pengajar dan Penguju a. Persyaratan Tenaga Pengajar Teori b. Persyaratan Tenaga Pengajar Praktek c. Persyaratan Penguji IELP (Jika ada) d. Kewenangan Tenaga Pengajar 2. Program pengembangan tenaga pengajar 3. Daftar Tenaga Penagajar dan Penguju a. Daftar nama tenaga pengajar teori b. Daftar nama tenaga pengajar Praktek c. Daftar Penguji IELP (Jika diperlukan) Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB VI SISTEM KENDALI MUTU AC 143-01 1. Sistem Kendali Mutu Lembaga Diklat a. Fungsi b. Ruang Lingkup Kendali Mutu c. Penanggung Jawab 2. Prosedur Internal Audit Lembaga Diklat a. Mekanisme Audit b. Management Control and Follow up
Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB VII PROGRAM TRAINING DAN KURIKULUM AC 143-01 1. Program Training 2. Mekanisme Pembuatan Diklat Baru 3. Cakupan Ujian a. Penilaian kehadiran dan displin b. Penilaian Tugas Keseharian c. Penilaian UTS (Jika diperlukan) d. Penilaian UAS (Jika diperlukan) e. Ketentuan Ujian Ulang f. Remedial Status 4. List of Kurikullum dari Diklat yang telah memperoleh pengesahan daei DGCA Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAR VIII KFTFNTIIAN ITHfTTM AC 143-01 1. Penyiapan Pelaksanaan Diklat 2. Kewajiban Peserta Diklat 3. Pengaturan waktu/jadwal pelaksaan diklat, tingkat kehadiran dan peringkat 4. Prosedur dan Standar Pengujian: a. Ketentuan Umum b. Ketentuan Pengujian di ruang kelas
c. Ketentuan Pengujuan di Simulator d. Standar penilaian ujian teori e. Standar penilaian ujian praktek 5. Ketentuan Pemberhentian Peserta Diklat 6. Ruang Kelas a. Ketentuan di ruang kelas maupun simulator b. Ukuran Ruang Kelas 7. Dokumen dan Rekaman a. Ketentuan penyimpanan dokumen dan rekaman b. Personel yang bertanggungjawab untuk penyimpanan dokumen dan rekaman BAB IX tAMLlI AS lKAlIMINlj 1. Denah Lokasi Pelaksanaan Diklat 2. Fasilitas ATS Training a. Ruang Kelas b. Simulator dan Laboratorium c. Perpustakaan d. Training Aids 3. Daftar Peralatan di Simulator (Jika ada) 4. Prosedur Pelaporan kerusakan fasilitas dan peralatan BAB X REFERENCE MATERIAL 1. Referensi Material yang digunakan 2. Penyimpanan TPM dan Dokumen Referensi 3. Amandemen dokumen referensi 4. Daftar referensi dokumen yang digunakan BAB XI PROSEDUR PEMBUATAN
SOAL 1. Prosedur pembuatan soal uj ian 2. Penyiapan Pengujian 3. Pedoman Penyimpanan Pengujian 4. Penyimpanan pertanyaan ujian 5. Pengamanan soal ujian 6. Penyimpanan lembar ujian 7. Proses penyiapan bahan ujian 8. Mekanisme penilaian ICAO IELP (jika diperlukan) Ketentuan: BAB XII KETENTUAN PENILAIAN DI SIMULATOR (JIKA ADA) 1. Ketentuan Umum 2. Kriteria Penilaian 3. Aspek Penilaian 4. Prosedur Penilaian Ketentuan: BAB XIII ON THE JOB TRAINING (jika ada) 1. Mekanisme Pelaksanaan OJT 2. Format Penilaian OJT 3. Persyaratan peserta OJT Ketentuan: BAB XIV SERTIFIKAT 1. Mekanisme penerbitan sertifikat
2. Nama dan contoh tanda tangan dari personil yang memiliki kewenangan untuk menandatangani sertifikat Ketentuan:
Lampiran IF Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : RP 249 TAHUN 2017
Tanggal
: 25 SEPTEMBER 201?
FORMAT BERITA ACARA
VERIFIKASI LOKASI (DOKUMEN DAN FASILITAS) PERSYARATAN
PERMOHONAN AWAL/PERPANJANGAN/PERUBAHAN SERTIFIKASI PENYELENGGARA
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN
Xxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pada hari inixxxxx tanggal xxxxx bulan xxxxxtahun xxxxxxx bertempat dixxxxxx, telah dilaksanakan Verifikasi Lokasi(Dokumen dan Fasilitas) Persyaratan permohonan awal/perpanjangan/perubahan Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan di Bidang
Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
Hasil verifikasi lokasi Persyaratan permohonan awal/perpanjangan/perubahan Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan, agar
melengkapi hal-hal sebagai berikut: (CheckList Terlampir)
Demikian berita acara Verifikasi Lokasi (Dokumen dan Fasilitas) Persyaratan permohonan awal/perpanjangan/perubahan Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan xxxxxxxxx ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Tim sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Navigasi Penerbangan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
xxxxxxxxxx xxxxxxxxx
Tim sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Navigasi Penerbangan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
t&k
^
Nomor Klasifikasi Lampiran PerihalLampiran IG Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor :KP 249 TAHUN 2017
Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017
Contoh Surat Persetujuan Untuk Penerbitan
Sertifikat Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan
di Bidang Lalu Lintas Penerbangan
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
Persetujuan Penerbitan
Sertifikat Penyelenggara DIKLAT
Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan
Jakarta, (tgl/bin/tahun)
Kepada:
Yth. {Jabatan pemohon)
di
{Kota-Alamat pemohon)
1. Menunjuk Surat Permohonan (Jabatan Pemohon) nomor ( )
tanggal (tgl/bin/thn) perihal Pengajuan penerbitan Sertifikat Penyelenggara DIKLAT Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan yang
telah dilaksanakan pada tanggal (tgl/bin/thn) di (tempat verifikasi
lokasi) menyetujui untuk memberikan Sertifikat Penyelenggara DIKLAT Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan kepada xxxxxx (Pemohon) dimaksud dengan terdapat beberapa catatan yang harus
dipenuhi.
2. Sehubungan dengan butir 1 (satu) diatas, berikut hal-hal yang
harus diperhatikan dan dipenuhi oleh pihak xxxxxx (Pemohon),
yaitu: a. xxxxxxxxxxxxxx b. xxxxxxxxxxxxxx c. x x x x x x x x x x x x x x d. xxxxxxxxxxxxxx e. dst.
3. Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
a.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTUR NAVIGASI PENERBANGAN
Tembusan: (Nama Peiabat nana berwenang)
(Pangkat dan golongan Pejabat yang berwenang)
Lampiran IH Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 249 TAHUN 2017
Tanggal
: 25 SEPTEMBER 2017
Contoh Surat Penolakan Penerbitan Sertifikat Penyelenggara
Pendidikan Dan Pelatihan Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan
jfmmk
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN
^
Nomor : Jakarta, (tgl/bln/tahun)
Klasifikasi Lampiran
Perihal : Pemenuhan kekurangan penerbitan Kepada:
Sertifikat Penyelenggara DIKLAT Yth. (Jabatan pemohon)
Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan
di
(Kota - Alamat pemohon)
1. Menunjuk Surat Permohonan (Jabatan Pemohon) nomor ( ) tanggal (tgl/bin/thn)
perihal Pengajuan penerbitan Sertifikat Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Di
Bidang Lalu Lintas Penerbangan dan hasil verifikasi lokasi pada xxxxx (Pemohon) di xxxxx yang telah dilaksanakan pada tanggal (tgl/bin/thn) di (tempat verifikasi lokasij belum dapat menyetujui untuk memberikan Sertifikat Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Lalu Lintas Penerbangan kepada xxxxxx (Pemohon) dimaksud dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
a. xxxxxxxxxxxxxx
b. xxxxxxxxxxxxxx
c. xxxxxxxxxxxxxx
d. xxxxxxxxxxxxxx e. dst.
2. Sehubungan dengan butir 1 (satu) diatas, agar pihak xxxxxx (Pemohon),
memenuhi kekurangan tersebut dan mengajukan kembali penerbitan sertifikat dimaksud pada kesempatan pertama.
3. Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih
DIREKTUR NAVIGASI PENERBANGAN
(Nama Pejabat yang berwenang) (Pangkat / Got Pejabat yang berwenang)
(NIP. Pejabat yang berwenang)
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
ttd
Dr.Ir. AGUS SUSANTO, MSc
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
•
-^ * , . . . .
ENDAH PURNAMA SARI
Pembina (IV/a)
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 249 TAHUN 2017
Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017
££Sk
MINISTRY OF TRANSPORTATION
DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION
ATS TRAINING PROVIDER CERTIFICATE
Number :
This certificate authorizes :
<
•
)
Whose official address is :
To provide the following ATS Training :
Directorate General of Civil Aviation Approved Courses
This Certificate is issued under the Minister Decree of Civil Aviation Safety
Regulation Part 143 for Air Navigation Training Provider. The operation and
maintenance of the approved services is subject to the Civil Aviation Safety
Regulation and any relevant direction issued by the Directorate General of Civil
Aviation, including any conditions on the reverse of this certificate.
This Certificate is not transferable and shall continue in effect for period of 5 (five)
years from the date of issuance unless cancelled, suspended, or revoked by the
Director General; and any major change in the basic facilities, or in the location
thereof, shall be immediately reported to the Director General.
Jakarta, (date)
Approved by, sign ( n a m e )
ASk
^
MINISTRY OF TRANSPORTATION
DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION
Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 PO BOX No : 1389 Jakarta 10013 Phone : + 62 21 3505136 + 62 21 3505137 OPERATIONS SPECIFICATIONS Number : +62 21 3505135 +62 21 3505139 +62 21 3507144 I. CONDITIONS
1. Operation of the ATS Training Provider Certificate within the scope of this
certificate is subject to all applicable requirements of Civil Aviation Safety
Regulation Part 143 for Air Navigation Training Provider any relevant direction
issued by Directorate General of Civil Aviation.
2. The ATS Training Provider shall maintain document containing detail
information regarding its capability of performing the training in accordance
with the applicable ATS Training Provider requirement.
3. The Head of ( name of training provider) shall be responsible to the Directorate
General of Civil Aviation for ensuring a satisfactory standard of ATS Training
Provider operation.4. All necessary facilities, training equipment, manuals and qualified Instructors
are available for the accomplishments of the training.
5. Any major change in the basic facilities and key personnel thereof shall be
immediately reported to the Directorate General of Civil Aviation.
6. All activities within the scope of this Certificate shall be recorded and reported
to the Directorate General of Civil Aviation, Directorate of Air Navigation,
Karya Building 23thFloor, Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta 10110, PO
Box 1389, Jakarta 10013 - Indonesia.II. DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION APPROVED COURSES
The training courses below are approved by the Directorate General of Civil
Aviation to be conducted, including examinations where specified, for the
purpose of establishing the examination credits required for the ATS Training
*.•*»•«*
as*
^
MINISTRY OF TRANSPORTATION
DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION
Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 PO BOX No : 1389 Jakarta 10013 Phone : +62 21 3505136 + 62 21 3505137 +62 21 3505135 +62 21 3505139 +62 21 3507144
III. LIST OF TRAINING FOR AIR TRAFFIC SERVICES TRAINING DIVISION
1 2 3 4 Jakarta, (date) Approved by, sign ( n a m e ) Director General
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,
ENDAH PURNAMA SARI Pembina (IV/a)
NIP. 19680704 199503 2 001
ttd