• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 249 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 143-01 {STAFF INSTRUCTION CASR PART 143 - 01)

SERTIFIKASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 43 Tahun 2016 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 143 (Civil Aviation Safety Regulation Part 143) tentang Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang

Navigasi Penerbangan (Air Navigation Training

Provider) diatur mengenai jenis-jenis sertifikat

penyelenggara bidang navigasi penerbangan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Direktur Jenderal tentang Petunjuk

Teknis Bagian 143-01 (Staff Instruction CASR Part 143-01) Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Lalu Lintas Penerbangan.

Mengingat

: 1.

Undang-undang Nomor

1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2009 No. 1; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

2.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian

Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan

Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana

telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

3.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

4.

Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2016 tentang

Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara

Bukan

Pajak yang berlaku

pada Kementerian

Perhubungan;

5.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 01

Tahun 2014 tentang Peraturan Keselamatan

Penerbangan Sipil Bagian 69 {Civil Aviation Safety

Regulation

Part

69) Tentang

Lisensi,

Rating,

Pelatihan

Dan

Kecakapan

Personel

Navigasi

Penerbangan sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM

17 Tahun 2016;

6.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 43

Tahun

2016

tentang

Peraturan

Keselamatan

Penerbangan Sipil Bagian 143 {Civil Aviation Safety

Regulation

Part

143)

tentang

Penyelenggara

Pendidikan

dan

Pelatihan

Bidang

Navigasi

Penerbangan (Air Navigation Training Provider);

7.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian

Perhubungan

sebagaimana

telah

diubah

terakhir

dengan

Peraturan

Menteri

Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016;

8.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78

Tahun

2017

tentang

Pengenaan

Sanksi

Administratif Terhadap Pelanggaran Perundang

(3)

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 610 Tahun 2017 tentang Standar Waktu Proses Pelayanan, Masa Berlaku dan Kewenangan Penerbitan Perizinan di Bidang Perhubungan

Udara

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN

UDARA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 143-01

{STAFF INSTRUCTION CASR PART 143-01)

SERTIFIKASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Courseware

adalah

materi

pembelajaran

yang

dikembangkan untuk setiap diklat atau kurikulum,

termasuk rencana pelajaran, deskripsi peristiwa

penerbangan, program perangkat lunak komputer,

program audiovisual, buku kerja, dan handout atau

pelatihan.

2. Direktorat

adalah

Direktorat

yang

membidangi

navigasi penerbangan.

3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal

Perhubungan Udara.

4. Direktur adalah Direktur Navigasi Penerbangan.

5. Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan

untuk selanjutnya disebut Lembaga Pelatihan adalah

lembaga

yang

menyelenggarakan

pendidikan

dan

pelatihan bidang lalu lintas penerbangan.

(4)

6. Navigasi Penerbangan adalah proses mengarahkan gerak pesawat udara dari satu titik ke titik yang lain dengan selamat dan lancar untuk menghindari bahaya dan/atau rintangan penerbangan.

7. Sertifikat Kompetensi adalah tanda bukti seseorang telah memenuhi persyaratan pengetahuan, keahlian dan kualifikasi dibidangnya yang dikeluarkan oleh lembaga pelatihan yang telah mendapatkan persetujuan.

8. Pemohon adalah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bidang Penerbangan milik pemerintah atau badan hukum yang telah memiliki surat izin usaha bidang pendidikan dan pelatihan dari instansi berwenang.

9. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses

penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan

dan pembentukan sikap perilaku personel bidang

Pelayanan lalu lintas penerbangan .

10. Sertifikat Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan

yang

selanjutnya

disebut

Sertifikat

Penyelenggara

adalah tanda bukti suatu instansi (pemerintah/badan

hukum) telah memenuhi persyaratan dan kualifikasi

sebagai lembaga

pendidikan dan pelatihan yang

disetujui oleh Direktur Jenderal.

11. Sistem Pengendalian adalah suatu proses, cara yang

tersusun sistematis untuk

mengendalikan suatu

kegiatan penyelengaraan pendidikan dan pelatihan

sesuai dengan peraturan perundangan.

(5)

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Lembaga pelatihan dalam menyelenggarakan kegiatan

pendidikan dan pelatihan bidang lalu lintas

penerbangan wajib memiliki sertifikat.

(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa

izin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang

lalu lintas penerbangan yang diberikan oleh Direktur

Jenderal.

Pasal 3

Pemberian

sertifikat

penyelenggara

pendidikan

dan

pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

bertujuan:

a. untuk sistem pengendalian; dan

b. untuk pemenuhan standar kompetensi pendidikan dan

pelatihan.

Pasal 4

(1) Lembaga

Pelatihan

sebagaimana

dimaksud

dalam

Pasal

2

dapat

menyelenggarakan

jenis

bidang

Pendidikan dan

Pelatihan yang

diperlukan

bagi

personel lalu lintas penerbangan.

(2) Jenis bidang pendidikan dan pelatihan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

di

bidang

pelatihan

dan

kecakapan personel navigasi penerbangan.

BAB III

PERSYARATAN DAN PROSEDUR PERSETUJUAN,

PERPANJANGAN DAN PERUBAHAN SERTIFIKASI LEMBAGA PELATIHAN

(6)

Bagian kesatu

Penerbitan Sertifikat Penyelenggara Lembaga Pelatihan

Pasal 5

(1)

Untuk memperoleh sertifikat penyelenggara lembaga

pelatihan,

pemohon

harus memenuhi persyaratan

administrasi dan dinyatakan laik memenuhi

persyaratan melalui proses sertifikasi.

(2)

Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) meliputi:

a. Surat permohonan yang diajukan kepada Direktur

Jenderal, sebagaimana tercantum pada Lampiran

I.A peraturan ini;

b. Mengisi dan melampirkan formulir permohonan

sebagaimana

tercantum

pada

Lampiran

I.B

peraturan ini;

c. Salinan {Copy) Nomor Pokok wajib Pajak (NPWP);

d. Salinan {Copy) Sertifikat Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan atau surat ijin usaha bidang pendidikan

dan pelatihan dari instansi berwenang (bagi badan

hukum)

e. Salinan {Copy) struktur organisasi

f. Salinan {Copy) Training Procedures Manual (TPM).

(3)

Proses sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri dari:

a. Pra Sertifikasi; dan

b. On-Site Sertifikasi

c. Pasca Sertifikasi

(4)

Format sertifikat penyelenggara lembaga pelatihan

sebagaimana terlampir dalam Lampiran II Peraturan

ini.

Pasal 6

Alur tahapan prosedur penerbitan sertifikat penyelenggara

pendidikan dan pelatihan bidang lalu lintas penerbangan

sebagaimana tercantum pada lampiran I.C peraturan ini

(7)

Pasal 7

Proses Pra-Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (3) huruf a meliputi:

a. Penetapan Tim Sertifikasi

b. Reviu Kelengkapan Administrasi

c. Reviu Kesesuaian Dokumen

d. Penetapan Program dan Jadwal

Pasal 8

(1) Direktur menetapkan tim sertifikasi lembaga pelatihan

sebagaimana dimaksud pasal 7 huruf a dengan

mengacu pada surat permohonan penerbitan sertifikasi penyelenggara lembaga pelatihan.

(2) Direktur menetapkan jumlah dan komposisi tim

sertifikasi dengan mempertimbangkan kompleksitas dan jenis bidang pelatihan.

(3) Tim sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri dari: a. Ketua Tim;

b. Anggota Tim.

(4) Ketua Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a minimal inspektur navigasi penerbangan jenjang ahli

muda.

(5) Ketua Tim melaksanakan rapat dengan tim sertifikasi sekurang-kurangnya 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan

sertifikasi di lokasi.

(6) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) membahas hal-hal sebagai berikut:

a. Mereviu jadwal pelaksanaan sertifikasi

b. Mereviu

permohonan

penyelenggara

lembaga

pelatihan.

(8)

Pasal 9

(1) Reviu kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud

pasal 7 huruf b yaitu melakukan pemeriksaan

kelengkapan dan kesesuaian persyaratan sebagaimana tercantum pada pasal 5 (lima) ayat (2).

(2) Direktur melakukan pemeriksaan kelengkapan dan

kesesuaian persyaratan permohonan penerbitan sertifikat setelah menerima berkas permohonan dari lembaga pelatihan.

(3) Apabila permohonan penerbitan sertifikat yang

disampaikan oleh lembaga pelatihan dinyatakan tidak lengkap dan/atau tidak memenuhi persyartan maka Direktur akan menyampaikan surat pemberitahuan penolakan permohonan secara tertulis kepada penyelenggara pelatihan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima.

(4) Pemohon yang permohonannya ditolak dapat mengajukan klarifikasi disertai dengan bukti paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah penerbitan surat penolakan

(5) Terhadap surat klarifikasi yang disampaikan pemohon, Direktur melakukan evaluasi atas kelengkapan bukti yang diajukan.

(6) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dinyatakan

memenuhi persyaratan, Direktur menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan permohonan paling lambat 5 (lima) hari kerja.

(7) Apabila hasil evaluasi atas kelengkapan bukti

sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, Direktur menyampaikan surat pemberitahuan penolakan permohonana paling lambat

5

(lima)

hari

kerja,

pemohon

dapat

mengajukan

(9)

Pasal 10

(1) Reviu kesesuaian dokumen

sebagaimana dimaksud

pada pasal 7 huruf c yaitu melakukan pemeriksaan

kesesuaian dokumen

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. Training Procedure Manual; b. Courseware

(3) Pemeriksaan kesesuaian Training Procedure Manual

(TPM) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan dengan menggunakan checklist sebagaimana tercantum pada lampiran I.D peraturan ini.

(4) Pemeriksaan kesesuaian Courseware sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan berdasarkan pengajuan courseware oleh penyelenggara pelatihan

Pasal 11

Program dan jadwal sertifikasi sebagaimana dimaksud pada pasal 7 huruf d disampaikan melalui surat pemberitahuan kepada penyelenggara pelatihan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan on-site sertifikasi.

Pasal 12

Proses On Site Sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf b meliputi:

a. Rapat Pembukaan; b. Pengarahan Harian;

c. Verifikasi lapangan (Dokumen dan fasilitas pelatihan).

Pasal 13

Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 bertujuan untuk:

a.

Pengenalan

anggota

tim

sertifikasi

dan

lembaga

pelatihan;

b. Kesepakatan program kerja pelaksanaan sertifikasi di

(10)

c. Penyampaian dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan sertifikasi; dan

d. Hal-hal terkait lainnya.

Pasal 14

(1) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 12 dilaksanakan oleh Ketua tim kepada tim sertifikasi sebelum dan/atau sesudah pelaksanaan sertifikasi setiap hari di lokasi.

(2) Pengarahan harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:

a. Identifikasi awal dari temuan dan rekomendasi;

b. Identifikasi kesulitan yang dihadapi dalam

pelaksanaan sertifikasi;

c. Pengumuman perubahan dalam program kerja (jika ada); dan

d. Meningkatkan koordinasi dan dukungan tim

sertifikasi.

Pasal 15

(1) Verifikasi lapangan (dokumentasi dan fasilitas pendidikan) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dilaksanakan untuk pemberian rekomendasi dalam penerbitan sertifikat

(2) Proses verifikasi lapangan dilokasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), meliputi:

a. Pengumpulan data dukung yang diperoleh melalui wawancara, survei, dan pengujian terhadap sarana dan prasarana;

b. Verifikasi Training Procedures Manual (TPM).

c. Verifikasi Courseware (Kesesuaian kurikulum dan sillabus); dan

e. Peninjauan materi terkait lainnya.

(3) Proses verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dengan menggunakan checklist

sebagaimana tercantum pada lampiran I.E peraturan

(11)

Pasal 16

Proses wawancara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) huruf a bertujuan untuk:

a. melakukan penilaian terhadap permohonan

persetujuan penerbitan sertifikat yang disampaikan berdasarkan hasil verifikasi dokumen (TPM dan kesesuaian kurikulum dan sillabus) dan lokasi yang

telah dilaksanakan;

b. memberikan pertimbangan terkait dengan pendidikan dan pelatihan.

Pasal 17

(1) Pasca Sertifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf c merupakan penilaian

{assessment) terhadap hasil verifikasi lapangan

(dokumen dan fasilitas pelatihan).

(2) Hasil penilaian permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. perlu perbaikan b. disetujui; dan

c. ditolak.

Pasal 18

(1) Hasil Verifikasi Lapangan (Dokumen dan Fasilitas Pelatihan) permohonan perlu perbaikan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a, lembaga

pelatihan harus memperbaiki permohonan sesuai

dengan rekomendasi dan jangka waktu yang

tercantum dalam berita acara hasil on-site sertifikasi

sebagaimana terlampir pada Lampiran I.F pada

peraturan ini.

(2) Apabila

perbaikan

dipenuhi

sesuai

dengan

rekomendasi dan jangka waktu yang ditentukan,

(12)

(3) Apabila perbaikan tidak terpenuhi sesuai dengan

rekomendasi dan jangka waktu yang ditentukan, maka

permohonan ditolak, dan lembaga pelatihan dapat

mengajukan

kembali

permohonan

persetujuan

penerbitan sertifikat kepada Direktur Jenderal c.q.

Direktur.

Pasal 19

(1) Hasil penilaian permohonan disetujui sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b, Direktur

menerbitkan surat persetujuan dan penerbitan

sertifikat serta melakukan pengesahan terhadap Training Procedure Manual penyelenggara pelatihan

paling lambat 14 (empatbelas) hari kerja setelah

pelaksanaan on-site sertifikasi dilaksanakan.

(2) Surat persetujuan penerbitan sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada lampiran I.G peraturan ini.

Pasal 20

(1) Hasil penilaian permohonan ditolak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c, Direktur menyampaikan surat penolakan permohonan beserta alasannya paling lambat 14 (empatbelas) hari kerja setelah pelaksanaan on-site sertifikasi dilaksanakan. (2) Surat penolakan permohonan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum pada lampiran I.H peraturan

ini.

Bagian Kedua

Perpanjangan Sertifikat Penyelenggara Lembaga Pelatihan

Pasal 21

(1) Untuk mendapatkan surat persetujuan perpanjangan

sertifikat penyelenggara, lembaga pelatihan

mengajukan permohonan persetujuan perpanjangan sertifikat penyelenggara pelatihan bidang lalu lintas penerbangan kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur 90 hari sebelum masa berlaku sertifikat habis.

(13)

(2) Persyaratan permohonan persetujuan perpanjangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Surat

pengajuan

permohonan

persetujuan

perpanjangan

sertifikat

sebagaimana

tercantum

pada lampiran LA peraturan ini;

b. Training Procedure Manual penyelenggara pelatihan

bidang lalu lintas penerbangan; dan

c. Courseware penyelenggara pelatihan bidang lalu

lintas penerbangan.

(3) Proses perpanjangan sertifikat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan melalui proses

penerbitan

sertifikat penyelenggara sebagaimana yang tercantum

pada Pasal 7 sampai dengan Pasal 20 peraturan ini.

Bagian Ketiga

Perubahan Sertifikat Penyelenggara Lembaga Pelatihan

Pasal 22

(1) Lembaga pelatihan dapat mengajukan permohonan

usulan perubahan sertifikat penyelenggara pendidikan

dan pelatihan.

(2) Permohonan perubahan sertifikat penyelenggara

pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dalam hal :

a. perubahan identitas lembaga pelatihan;

b. perubahan jenis bidang pendidikan dan pelatihan. (3) Permohonan perubahan identitas lembaga pendidikan

dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) butir (a) terdiri dari :

a. perubahan nama organisasi dan/atau; b. perubahan alamat.

(14)

Pasal 23

(1) Permohonan

perubahan

identitas

sertifikat

penyelenggara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21

ayat (2) huruf (a) dilakukan lembaga pelatihan dengan mengajukan persyaratan sebagai berikut :

a. Surat permohonan perubahan sertifikat

sebagaimana tercantum dalam Lampiran LA

peraturan ini;

b. Surat tanda bukti perubahan nama; dan/atau c. Surat tanda bukti perubahan alamat;

d. Salinan (copy) Training Procedures Manual (TPM); e. Sertifikat penyelenggara pendidikan dan pelatihan

asli; dan

f. Salinan bukti pembayaran biaya penerbitan sertifikat sesuai peraturan perundangan.

(2) Permohonan perubahan identitas sertifikat penyelenggara pendidikan dan pelatihan harus diajukan selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak perubahan.

(3) Penerbitan perubahan sertifikat penyelenggara sebagaimana dimaksud ayat (1) diterbitkan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan perubahan identitas sertifikat penyelenggara dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan.

(4) Terhadap permohonan yang tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

Direktur memberitahukan penolakan permohonan

kepada pemohon, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja.

Pasal 24

(1) Permohonan perubahan jenis bidang pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat

(2) huruf (b) dilakukan lembaga pelatihan dengan

(15)

a. Surat Permohonan Perubahan sertifikat

sebagaimana tercantum dalam lampiran LA

peraturan ini;

b. Salinan (copy) sertifikat yang lama;

c. Salinan (copy) perubaham Training Procedures Manual (TPM);

d. Salinan (copy) courseware (jika perubahan yang

diajukan merupakan penambahan jenis diklat)

e. Salinan bukti pembayaran biaya penerbitan

sertifikat sesuai peraturan perundang-undangan. (2) Proses perubahan sertifikat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan melalui proses penerbitan sertifikasi sebagaimana tercantum pada pasal 7 sampai pasal 20

(3) Proses sertifikasi diselenggarakan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diterima secara lengkap dan dinyatakan memenuhi persyaratan.

(4) Penerbitan perubahan sertifikat penyelenggara sebagaimana dimaksud ayat (1) diterbitkan paling

lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah

permohonan perubahan identitas sertifikat

penyelenggara dinyatakan lengkap dan memenuhi

persyaratan.

(5) Terhadap permohonan yang tidak memenuhi

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

Direktur memberitahukan penolakan permohonan

kepada pemohon, paling lambat 14 (empat belas) hari

(16)

BAB IV

PENGENAAN PNBP

Pasal 25

(1) Direktur Jenderal melalui Direktur menerbitkan surat

penagihan biaya Penerimaaan Negara Bukan Pajak

(PNBP)

sertifikat

penyelenggara

pendidikan

dan

pelatihan bidang lalu lintas penerbangan yang berisi

total jumlah PNBP dan rincian perhitungan biaya

PNBP paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal

diterbitkannya sertifikat.

(2) Surat penagihan biaya PNBP sertifikat sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) ditandatangani oleh Petugas

Operasional Direktorat Navigasi Penerbangan.

(3) Besaran biaya PNBP sertifikat sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) mengacu pada peraturan

perundang-undangan.

(4) Lembaga

Pelatihan

wajib menyampaikan

bukti

pembayaran biaya PNBP kepada Direktur Jenderal c.q.

Direktur.

(5) Direktur

melakukan

serah

terima

sertifikat

penyelenggara pendidikan dan pelatihan bidang lalu

lintas penerbangan kepada lembaga pelatihan setelah

bukti pembayaran PNBP diterima.

BABV

MASA BERLAKU DAN PENGAWASAN

SERTIFIKAT PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN Pasal 26

Masa berlaku Sertifikat penyelenggara pendidikan dan pelatihan pelayanan lalu lintas penerbangan adalah 5 (lima) tahun

(17)

Pasal 27

(1) Direktur melaksanakan pengawasan penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan pada lembaga pelatihan

untuk memastikan kesesuaian penyelenggaraan diklat

dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam

setahun.

Pasal 28

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JAKARTA

Pada tanggal

25 SEPTEMBER 2017

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

Dr. Ir. AGUS SUSANTO, M.Sc

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Perhubungan;

2. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Para Kepala Badan di

Iingkungan Kementerian Perhubungan;

3. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan

4. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;

5. Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan

Udara;

6. Direktur Utama Perum LPPNPI.

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

**^ttMlUgL

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina (IV/a)

(18)

Lampiran IA Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Nomor : KP 249 TAHUN 2017

Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017

SURAT PERMOHONAN PENERBITAN /PERPANJANGAN /PERUBAHAN SERTIFIKAT PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BIDANG LALLU LINTAS PENERBANGAN

Nomor Sifat Lampiran Perihal 1 (Satu) berkas Permohonan Penerbitan/Perpanjangan/ Perubahan Sertifikat

Penyelenggara Pendidikan dan

Pelatihan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

Kepada

Yth. Direktur Navigasi Penerbangan di

J A K A R T A

1. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan

Penerbangan Sipil Bagian 143-01 (Staff Instruction CASR Part 143-01) Sertifikasi

Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pelayanan Lalu Lintas

Penerbangan, bersama ini kami mengajukan permohonan Penerbitan/Perpanjangan/Perubahan Sertifikat Penyelenggara pendidikan dan Pelatihan bidang pelayanan lalu lintas penerbangan untuk jenis diklat :

a

b c

2. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai kelengkapan permohonan bersama ini

kami sampaikan persyaratan administrasi yang terdiri dari :

a b c d e

3. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ttd

Tembusan : (Diisi Nama Lengkap)

(19)

Lampiran IB Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Nomor : KP 249 TAHUN 2017

Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017

FORMULIR PENGAJUAN SERTIFIKAT

Air Traffic Service Training Provider - Application

SECTION A - COMPANY DETAILS

Company Name Registered Addres ACN

Training Location Address

Prncipal Officers Postal Address Contact number

SECTION B - OPERATIONAL DETAILS TO BE PROVIDED TO D.G.C.A WITH THE

APPLICATION Location of Operation

Start Up Date

Organisational Chart Provided Yes / No

Operations Manual Provided Yes / No.

SECTION C - CERTIFICATION DETAILS AND ATTACHMENTS

Certification fiom aTraining Recognition Authority (TRA) Provided Yes / No

All instrucors and assessors certified Evidence ? Yes / No Documentary evidence in support of all matters in this application may be requested

SECTION D - COMPLIANCES

Internal Audit System Provided Yes / No

Quality Control System Provided Yes / No

Change Management System Provided Yes / No Document Control System Provided Yes/ No

SECTION E - DECLARATION

On behalf of I hereby apply for D.G.C.A Certification as an ATS Training Provider.

My authority to act on behalf of the applicant is :

Name of person making the declaration :

Date : / .

(20)

Lampiran IC Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Nomor : Kp 249 TAHUN 2017

Tanggal: 25 SEpTEMBER 2017

ALUR TAHAPAN SERTIFIKASI PENYELENGGARA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN

Pemberitahuan tertulis {5 Hari

Kerja)

-> PEMOHON

Pengajuan Permohonan dengan melampirkan persyaratan administrasi:

a.Surat permohonan yang diajukan kepada

Direktur Jenderal

b.Formulir pengajuan permohonan

c.Salinan (Copy) Nomor Pokokwajib Pajak

(NPWP);

d.Salinaan (Copy)Sertifikat Lembaga

Pendidikan dan Pelatihan atau surat ijin

usaha bidang pendidikan dan pelatihan dari

instansi berwenang (bagi badan hukum)

e.Salinan (Copy) struktur organisasi

f.Salinan (Copy) Training Procedures Manual (TPM).

(21)

Lampiran ID Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 249 TAHUN 2017 Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017 Format Checklist Verifikasi Training Procedure Manual Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Lalu Lintas Penerbangan NO REFERENSI REGULASI 1TEM& KETENTUAN KELENGKAPAN TPM CATATAN TIDAK ADA ADA TIDAK MEMENUHI MEMENUHI 1 AC 143-01 BentukTPM Ketentuannya: a. RapidanBersih b. Dijilidhidup(tidakpermanen) 2 AC 143-01 HalamanDepan (cover) Ketentuannya: Mencantumkannama Penyelenggara Pelatihan Ketentuannya: 3 AC 143-01 LembarPengesahan Ketentuannya:

(22)

a.

Mencantumkantanggalpengesahanbuku, namakepala/pimpinanterkinidanstempelins tansipenyelenggarapelatihan b.

Menyediakantempatpengesahanbuku manual operasiolehDirekturNavigasiPenerban gan

4 AC 143-01 Catatan Amandemen Ketentuannya: Berisitabeldengankolomsebagaiberikut: 1. NomorAmandemen; 2. TanggalAmandemen; 3. Perihal; 4. Keterangan. BAB I PENDAHULUAN 7 AC 143-01 1. Kata Pengantar 2. Daftar Isi 3. Daftar Appendix 4. ATS Training Manual Serial Number dan Distribusi 5. Dokumen Control TPM dan Mekanisme Amandemen 6. Daftar Perubahan ATS TM Ketentuannya: a. Tersusunrapi b.Mencantumkannomorhalaman i

(23)

BAB II PROFIL LEMBAGA DIKLAT 8 AC 143-01 1. Sejarah/Latar Belakang Lembaga Diklat 2. Visi dan Misi 3. Lokasi Lembaga Diklat Ketentuannya: a. Tersusunrapi b. Mencantumkannomorhalaman BAB III PRINSIP PELAKSANAAN DIKLAT 9 AC 143-01 1 .Pengesahan Dokumen 2.Penjelasan Umum ATS Training Manual a. Ketentuan Umum b. ATS TM Operational Responsibility c. Tujuan Manual d. Training Achievement Process e. Training Achivement Checklist 3. Tenaga Pengejar dan Penguju 4. Kurikulum 5. Fasilitas 6. Standar Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan 7. Prinsip pelaksanaan Training 8. DGCA Approved Course Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB IV ORGANISASI AC 143-01 1. Struktur Organisasi Lembaga Diklat

(24)

2. Tugas dan Tanggung Jawab Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB V KUALDJIKASIINSTRUKTUR AC 143-01 1.. Tenaga Pengajar dan Penguju a. Persyaratan Tenaga Pengajar Teori b. Persyaratan Tenaga Pengajar Praktek c. Persyaratan Penguji IELP (Jika ada) d. Kewenangan Tenaga Pengajar 2. Program pengembangan tenaga pengajar 3. Daftar Tenaga Penagajar dan Penguju a. Daftar nama tenaga pengajar teori b. Daftar nama tenaga pengajar Praktek c. Daftar Penguji IELP (Jika diperlukan) Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB VI SISTEM KENDALI MUTU AC 143-01 1. Sistem Kendali Mutu Lembaga Diklat a. Fungsi b. Ruang Lingkup Kendali Mutu c. Penanggung Jawab 2. Prosedur Internal Audit Lembaga Diklat a. Mekanisme Audit b. Management Control and Follow up

(25)

Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAB VII PROGRAM TRAINING DAN KURIKULUM AC 143-01 1. Program Training 2. Mekanisme Pembuatan Diklat Baru 3. Cakupan Ujian a. Penilaian kehadiran dan displin b. Penilaian Tugas Keseharian c. Penilaian UTS (Jika diperlukan) d. Penilaian UAS (Jika diperlukan) e. Ketentuan Ujian Ulang f. Remedial Status 4. List of Kurikullum dari Diklat yang telah memperoleh pengesahan daei DGCA Ketentuan: a. Tersusun rapi b. Mencantumkan nomor halaman BAR VIII KFTFNTIIAN ITHfTTM AC 143-01 1. Penyiapan Pelaksanaan Diklat 2. Kewajiban Peserta Diklat 3. Pengaturan waktu/jadwal pelaksaan diklat, tingkat kehadiran dan peringkat 4. Prosedur dan Standar Pengujian: a. Ketentuan Umum b. Ketentuan Pengujian di ruang kelas

(26)

c. Ketentuan Pengujuan di Simulator d. Standar penilaian ujian teori e. Standar penilaian ujian praktek 5. Ketentuan Pemberhentian Peserta Diklat 6. Ruang Kelas a. Ketentuan di ruang kelas maupun simulator b. Ukuran Ruang Kelas 7. Dokumen dan Rekaman a. Ketentuan penyimpanan dokumen dan rekaman b. Personel yang bertanggungjawab untuk penyimpanan dokumen dan rekaman BAB IX tAMLlI AS lKAlIMINlj 1. Denah Lokasi Pelaksanaan Diklat 2. Fasilitas ATS Training a. Ruang Kelas b. Simulator dan Laboratorium c. Perpustakaan d. Training Aids 3. Daftar Peralatan di Simulator (Jika ada) 4. Prosedur Pelaporan kerusakan fasilitas dan peralatan BAB X REFERENCE MATERIAL 1. Referensi Material yang digunakan 2. Penyimpanan TPM dan Dokumen Referensi 3. Amandemen dokumen referensi 4. Daftar referensi dokumen yang digunakan BAB XI PROSEDUR PEMBUATAN

(27)

SOAL 1. Prosedur pembuatan soal uj ian 2. Penyiapan Pengujian 3. Pedoman Penyimpanan Pengujian 4. Penyimpanan pertanyaan ujian 5. Pengamanan soal ujian 6. Penyimpanan lembar ujian 7. Proses penyiapan bahan ujian 8. Mekanisme penilaian ICAO IELP (jika diperlukan) Ketentuan: BAB XII KETENTUAN PENILAIAN DI SIMULATOR (JIKA ADA) 1. Ketentuan Umum 2. Kriteria Penilaian 3. Aspek Penilaian 4. Prosedur Penilaian Ketentuan: BAB XIII ON THE JOB TRAINING (jika ada) 1. Mekanisme Pelaksanaan OJT 2. Format Penilaian OJT 3. Persyaratan peserta OJT Ketentuan: BAB XIV SERTIFIKAT 1. Mekanisme penerbitan sertifikat

(28)

2. Nama dan contoh tanda tangan dari personil yang memiliki kewenangan untuk menandatangani sertifikat Ketentuan:

(29)

Lampiran IF Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : RP 249 TAHUN 2017

Tanggal

: 25 SEPTEMBER 201?

FORMAT BERITA ACARA

VERIFIKASI LOKASI (DOKUMEN DAN FASILITAS) PERSYARATAN

PERMOHONAN AWAL/PERPANJANGAN/PERUBAHAN SERTIFIKASI PENYELENGGARA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN

Xxxxxxxxxxxxxxxxxx

Pada hari inixxxxx tanggal xxxxx bulan xxxxxtahun xxxxxxx bertempat dixxxxxx, telah dilaksanakan Verifikasi Lokasi(Dokumen dan Fasilitas) Persyaratan permohonan awal/perpanjangan/perubahan Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan di Bidang

Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

Hasil verifikasi lokasi Persyaratan permohonan awal/perpanjangan/perubahan Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan, agar

melengkapi hal-hal sebagai berikut: (CheckList Terlampir)

Demikian berita acara Verifikasi Lokasi (Dokumen dan Fasilitas) Persyaratan permohonan awal/perpanjangan/perubahan Sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan xxxxxxxxx ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Tim sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Navigasi Penerbangan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

xxxxxxxxxx xxxxxxxxx

Tim sertifikasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Navigasi Penerbangan Bidang Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

(30)

t&k

^

Nomor Klasifikasi Lampiran Perihal

Lampiran IG Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Nomor :KP 249 TAHUN 2017

Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017

Contoh Surat Persetujuan Untuk Penerbitan

Sertifikat Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan

di Bidang Lalu Lintas Penerbangan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN

Persetujuan Penerbitan

Sertifikat Penyelenggara DIKLAT

Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan

Jakarta, (tgl/bin/tahun)

Kepada:

Yth. {Jabatan pemohon)

di

{Kota-Alamat pemohon)

1. Menunjuk Surat Permohonan (Jabatan Pemohon) nomor ( )

tanggal (tgl/bin/thn) perihal Pengajuan penerbitan Sertifikat Penyelenggara DIKLAT Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan yang

telah dilaksanakan pada tanggal (tgl/bin/thn) di (tempat verifikasi

lokasi) menyetujui untuk memberikan Sertifikat Penyelenggara DIKLAT Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan kepada xxxxxx (Pemohon) dimaksud dengan terdapat beberapa catatan yang harus

dipenuhi.

2. Sehubungan dengan butir 1 (satu) diatas, berikut hal-hal yang

harus diperhatikan dan dipenuhi oleh pihak xxxxxx (Pemohon),

yaitu: a. xxxxxxxxxxxxxx b. xxxxxxxxxxxxxx c. x x x x x x x x x x x x x x d. xxxxxxxxxxxxxx e. dst.

3. Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

a.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

DIREKTUR NAVIGASI PENERBANGAN

Tembusan: (Nama Peiabat nana berwenang)

(Pangkat dan golongan Pejabat yang berwenang)

(31)

Lampiran IH Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 249 TAHUN 2017

Tanggal

: 25 SEPTEMBER 2017

Contoh Surat Penolakan Penerbitan Sertifikat Penyelenggara

Pendidikan Dan Pelatihan Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan

jfmmk

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN

^

Nomor : Jakarta, (tgl/bln/tahun)

Klasifikasi Lampiran

Perihal : Pemenuhan kekurangan penerbitan Kepada:

Sertifikat Penyelenggara DIKLAT Yth. (Jabatan pemohon)

Di Bidang Lalu Lintas Penerbangan

di

(Kota - Alamat pemohon)

1. Menunjuk Surat Permohonan (Jabatan Pemohon) nomor ( ) tanggal (tgl/bin/thn)

perihal Pengajuan penerbitan Sertifikat Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Di

Bidang Lalu Lintas Penerbangan dan hasil verifikasi lokasi pada xxxxx (Pemohon) di xxxxx yang telah dilaksanakan pada tanggal (tgl/bin/thn) di (tempat verifikasi lokasij belum dapat menyetujui untuk memberikan Sertifikat Penyelenggara

Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Lalu Lintas Penerbangan kepada xxxxxx (Pemohon) dimaksud dikarenakan hal-hal sebagai berikut:

a. xxxxxxxxxxxxxx

b. xxxxxxxxxxxxxx

c. xxxxxxxxxxxxxx

d. xxxxxxxxxxxxxx e. dst.

2. Sehubungan dengan butir 1 (satu) diatas, agar pihak xxxxxx (Pemohon),

memenuhi kekurangan tersebut dan mengajukan kembali penerbitan sertifikat dimaksud pada kesempatan pertama.

3. Demikian disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih

DIREKTUR NAVIGASI PENERBANGAN

(Nama Pejabat yang berwenang) (Pangkat / Got Pejabat yang berwenang)

(NIP. Pejabat yang berwenang)

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

ttd

Dr.Ir. AGUS SUSANTO, MSc

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM,

-^ * , . . . .

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina (IV/a)

(32)

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 249 TAHUN 2017

Tanggal : 25 SEPTEMBER 2017

££Sk

MINISTRY OF TRANSPORTATION

DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

ATS TRAINING PROVIDER CERTIFICATE

Number :

This certificate authorizes :

<

)

Whose official address is :

To provide the following ATS Training :

Directorate General of Civil Aviation Approved Courses

This Certificate is issued under the Minister Decree of Civil Aviation Safety

Regulation Part 143 for Air Navigation Training Provider. The operation and

maintenance of the approved services is subject to the Civil Aviation Safety

Regulation and any relevant direction issued by the Directorate General of Civil

Aviation, including any conditions on the reverse of this certificate.

This Certificate is not transferable and shall continue in effect for period of 5 (five)

years from the date of issuance unless cancelled, suspended, or revoked by the

Director General; and any major change in the basic facilities, or in the location

thereof, shall be immediately reported to the Director General.

Jakarta, (date)

Approved by, sign ( n a m e )

(33)

ASk

^

MINISTRY OF TRANSPORTATION

DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 PO BOX No : 1389 Jakarta 10013 Phone : + 62 21 3505136 + 62 21 3505137 OPERATIONS SPECIFICATIONS Number : +62 21 3505135 +62 21 3505139 +62 21 3507144 I. CONDITIONS

1. Operation of the ATS Training Provider Certificate within the scope of this

certificate is subject to all applicable requirements of Civil Aviation Safety

Regulation Part 143 for Air Navigation Training Provider any relevant direction

issued by Directorate General of Civil Aviation.

2. The ATS Training Provider shall maintain document containing detail

information regarding its capability of performing the training in accordance

with the applicable ATS Training Provider requirement.

3. The Head of ( name of training provider) shall be responsible to the Directorate

General of Civil Aviation for ensuring a satisfactory standard of ATS Training

Provider operation.

4. All necessary facilities, training equipment, manuals and qualified Instructors

are available for the accomplishments of the training.

5. Any major change in the basic facilities and key personnel thereof shall be

immediately reported to the Directorate General of Civil Aviation.

6. All activities within the scope of this Certificate shall be recorded and reported

to the Directorate General of Civil Aviation, Directorate of Air Navigation,

Karya Building 23thFloor, Jl. Medan Merdeka Barat No. 8, Jakarta 10110, PO

Box 1389, Jakarta 10013 - Indonesia.

II. DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION APPROVED COURSES

The training courses below are approved by the Directorate General of Civil

Aviation to be conducted, including examinations where specified, for the

purpose of establishing the examination credits required for the ATS Training

(34)

*.•*»•«*

as*

^

MINISTRY OF TRANSPORTATION

DIRECTORATE GENERAL OF CIVIL AVIATION

Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 PO BOX No : 1389 Jakarta 10013 Phone : +62 21 3505136 + 62 21 3505137 +62 21 3505135 +62 21 3505139 +62 21 3507144

III. LIST OF TRAINING FOR AIR TRAFFIC SERVICES TRAINING DIVISION

1 2 3 4 Jakarta, (date) Approved by, sign ( n a m e ) Director General

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM,

ENDAH PURNAMA SARI Pembina (IV/a)

NIP. 19680704 199503 2 001

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya pengaturan yang bersifat penyesuaian terhadap Provinsi Sulawesi Selatan yang sejalan dengan Undang-Undang Dasar Negara

Menurut asumsi peneliti bahwa nyeri yang dirasakan oleh pasien post operasi appendiktomi berbeda-beda, hal ini terbukti darihasil penelitian terlihat bahwa nyeri

Sedangkan variabel yang diperlukan untuk analisis data menggunakan software Res2dinV adalah Analisis Res2dinV memerlukan input data yang ditulis dalam notepad dengan jenis file

Sistematika Perubahan RPJMD Kabupaten Klaten Tahun 2016-2021 disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi dan pengetahuan tentang produk jahe instan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga di

Visi : "Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utama serta Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan Berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi

Adapun untuk luaran yang dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kemampuan tentang e-commerce di Karang Taruna Rw 01 Pinangsia Jakarta

Rendahnya populasi dan intensitas serangan kutu kebul pada tanaman kedelai, mengakibatkan kombinasi sistem pengairan dan teknik budidaya tidak memberikan pengaruh yang