• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN. mengenai requirement yang diinginkan dari BPN sebagai instansi yang akan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN. mengenai requirement yang diinginkan dari BPN sebagai instansi yang akan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

63   

HAS IL D AN PEMBAHAS AN

4.1. Requirement Analysis

Setelah melakukan diskusi dengan pihak PT. Puspa Intimedia Internusa mengenai requirement yang diinginkan dari BPN sebagai instansi yang akan menggunakan konsep dari PT. Puspa Intimedia Internusa. M aka didapatkanlah

requirement analysis sebagai berikut.

• Ingin memberikan kemudahan bagi pihak – pihak terkait (misalnya penjual / pembeli tanah) untuk mengakses informasi mengenai bidang tanah.

• Aplikasi ini akan diakses secara nasional sehingga membutuhkan resources yang besar untuk proses computing, agar aplikasi ini dapat berjalan dengan lancar apabila diakses oleh banyak orang secara bersamaan.

4.2. Rancangan

Pada pengerjaan tugas akhir skripsi internship ini dilakukan pula perancangan aplikasi sederhana berupa layanan peta yang akan diuji ke dalam Windows Azure

Platform. Tahap rancangan dibagi menjadi empat tahapan utama yaitu, perancangan

database, perancangan sistem aplikasi, perancangan sistem di cloud , dan perancangan layar.

(2)

4.2.1. Rancangan Database

Perancangan database terdiri dari tahapan – tahapan antara lain sebagai berikut.

1. M engidentifikasi entity

Langkah ini bertujuan untuk membangun model data konseptual lokal dengan mendefinisikan objek utama yang dibutuhkan user.

Tabel 4.1 Identifikasi entitas

No. Entity Name Description Aliases Occurence

1 PERSIL Merupakan entity

yang memberikan informasi

mengenai bidang tanah

PERSIL Setiap persil berada pada suatu w ilayah tertentu

2 WILAYAH Merupakan entity

yang memberikan informasi

mengenai w ilayah

WILAYAH Setiap w ilayah terdiri dari satu atau lebih persil

3 TIPEWILAYAH Merupakan entity yang memberikan informasi mengenai tipe w ilayah TIPE WILAYAH

Setiap tipe w ilayah menggolongkan satu atau lebih w ilayah

2. M engidentifikasi relasi

Langkah ini bertujuan untuk menentukan relasi yang ada antar entitas yang telah diidentifikasikan.

(3)

Tabel 4.2 Identifikasi relasi

Entity Multiplicity Relationship Multiplicity Entity

PERSIL 0..* Berada pada 1..1 WILAYAH

WILAYAH 1..1 Terdapat 0..* PERSIL

0..* Digolongkan 1..1 TIPEWILAYAH

TIPEWILAYAH 1..1 Menggolongkan 0..* WILAYAH

3. M engidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas atau relasi.

Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi informasi yang berhubungan dengan entitas atau relasi yang ingin ditampilkan pada database.

Tabel 4.3 Identifikasi atribut PERS IL

Entity Attributes Description Data Type and Length

Nulls Multi Valued

PERSIL PersilID Id persil Varchar(32) NO NO

Nomor Nomor persil Varchar(5) YES YES

Nama Nama persil Varchar(20) YES YES

Luas Luas persil Int YES YES

ValidSejak Tanggal mulai

berlaku

Datetime YES YES

ValidSampai Tanggal akhir

berlaku

Datetime YES YES

Status Status persil Varchar(1) YES YES

Batas Batas persil Geography YES YES

(4)

Tabel 4.4 Identifikasi atribut WILAYAH

Entity Attributes Description Data Type and Length

Nulls Multi Valued

WILAYAH WilayahID Id w ilayah Varchar(32) NO NO

Kode Kode w ilayah Varchar(8) YES YES

Nama Nama w ilayah Varchar(300) YES YES

ValidSejak Tanggal mulai

berlaku

Datetime YES YES

ValidSampai Tanggal akhir

berlaku

Datetime YES YES

Batas Batas persil Geography YES YES

Tabel 4.5 Identifikasi atribut TIPEWILAYAH

Entity Attributes Description Data Type and Length

Nulls Multi Valued TIPEWILAYAH TipeWilayahID Id tipe w ilayah Int NO NO

Tipe Tipe w ilayah Varchar(30) YES YES

UserUpdate Tanggal update

user

Datetime YES YES

LastUpdate Tanggal update

terakhir

Datetime YES YES

4. M enentukan domain atribut

Langkah ini bertujuan untuk menentukan wadah penampung nilai atau domain dari atribut entitas atau relasi yang telah diidentifikasikan sebelumnya.

(5)

Tabel 4.6 Identifikasi domain atribut PERS IL

Entity Attributes Domain

PERSIL PersilID Berupa karakter maksimal 32 karakter ter masuk spasi

Nomor Berupa karakter maksimal 5 karakter ter masuk spasi

Nama Berupa karakter maksimal 20 karakter ter masuk spasi

Luas Berupa angka

ValidSejak Tanggal [dd/mm/yyyy]

ValidSampai Tanggal [dd/mm/yyyy]

Status Berupa karakter maksimal 1 karakter Batas Berupa koordinat lintang bujur

Pemilik Berupa karakter maksimal 20 karakter ter masuk spasi

Tabel 4.7 Identifikasi domain atribut WILAYAH

Entity Attributes Domain

WILAYAH WilayahID Berupa karakter maksimal 32 karakter ter masuk spasi

Kode Berupa karakter maksimal 8 karakter Nama Berupa karakter maksimal 300 karakter

ValidSejak Tanggal [dd/mm/yyyy]

ValidSampai Tanggal [dd/mm/yyyy]

(6)

Tabel 4.8 Identifikasi domain atribut TIPEWILAYAH

Entity Attributes Domain

TIPEWILAYAH TipeWilayahID Berupa angka

Tipe Berupa karakter maksimal 30 karakter ter masuk spasi

UserUpdate Tanggal [dd/mm/yyyy]

LastUpdate Tanggal [dd/mm/yyyy]

5. M enentukan candidate key, primary key, dan alternate key

Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key dan menentukan primary key jika terdapat lebih dari satu candidate key dari setiap entitas yang telah diidentifikasikan sebelumnya.

Tabel 4.9 Identifikasi candidate key dan primary key Entity Candidate Key Primary key

PERSIL PersilID PersilID

Nomor

WILAYAH WilayahID WilayahID

Kode

TIPEWILAYAH TipeWilayahID TipeWilayahID

4.2.2. Rancangan Sistem Aplikasi

Perancangan sistem aplikasi dilakukan dengan menggunakan UM L

(Unified Modelling Language) yang terdiri dari empat diagram yaitu use case

(7)

4.2.2.1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan diagram yang merepresentasikan

sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram pada perancangan sistem ini memiliki dua aktor yaitu user dan bing maps, serta satu sistem yaitu handler. Seperti yang terlihat pada gambar 4.8.

  Gambar 4.1. Use-case diagram

4.2.2.2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan alir aktivitas dalam sistem, bagaimana sistem berawal, seleksi yang mungkin terjadi, dan bagaimana sistem berakhir.

(8)

K o or di n a t   Gambar 4.2. Acti vity diagram

 

 

4.2.2.3. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

(9)

  Gambar 4.3. S equence diagram

 

4.2.2.4. Class Diagram

Class diagram berfungsi untuk menggambarkan keadaan suatu sistem, serta metode yang digunakan untuk sistem tersebut.

Gambar 4.4. Class diagram  

 

 

(10)

4.2.3. Rancangan Sistem di Cloud

Setelah rancangan aplikasi dan database dibuat, maka selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem di cloud untuk mengetahui bagaimana aplikasi dan sistem bekerja.

Gambar 4.5. Rancangan Sistem di Cloud

Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa, sistem berjalan di atas Windows

Azure Platform di cloud. Aplikasi yang telah dirancang sebelumnya berada pada

Windows Azure. Aplikasi ini berupa Web Role yang masing-masing instances

-nya di-deploy ke dalam virtual machine di Windows Azure. Aplikasi ini dapat diakses secara langsung oleh user dengan menggunakan web browser.

Pada sistem ini juga digunakan media penyimpanan Windows Azure untuk menyimpan images (gambar) yang akan digunakan oleh Web Role (aplikasi). M edia penyimpanan yang digunakan adalah Blobs, yang dapat

(11)

menyimpan data berupa gambar, musik dan video dengan kapasitas maksimal sebesar 50 GB.

Selain Windows Azure, sistem ini juga menggunakan SQL Azure sebagai RDBM S (Relational Database Management System) untuk menyimpan data relasional. Database relasional yang sebelumnya telah dirancang akan di-deploy ke dalam SQL Azure. Data-data yang disimpan berupa informasi-informasi dari bidang tanah beserta dengan letak geografi atau batas-batas geografinya. Aplikasi pada Windows Azure akan mengambil data yang tersimpan di SQL

Azure sewaktu dibutuhkan.

Pada Windows Azure Platform tersebut terdapat AppFabric yang digunakan untuk mengintegrasikan aplikasi (bisa juga database) di cloud dengan aplikasi atau database lokal (on-premises sources).

Selain Windows Azure Platform, sistem ini juga akan menggunakan layanan cloud lain yaitu Bing Maps. Bing Maps ini digunakan sebagai base map (peta dasar) aplikasi untuk menampilkan informasi bidang tanah. Aplikasi ini akan berfungsi sebagai handler yang mengolah request dari user yang selanjutnya akan meminta Bing Maps untuk menampilkan hasil output dari

request user.

4.2.4. Rancangan Layar

Berikut ini merupakan rancangan layar yang hanya terdiri dari satu halaman yaitu halaman utama.

(12)

Gambar 4.6. Rancangan layar

Halaman ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian header, bagian

content, dan bagian menu. Header berisi informasi mengenai nama dari aplikasi.

Bagian content berisi tampilan peta beserta informasi dari bidang tanah yang terdapat dalam database. Bagian menu berisi menu-menu yang dapat dipilih untuk menampilkan informasi bidang tanah di bagian content.

(13)

4.3. Rencana Implementasi

Setelah melakukan perancangan, maka disusunlah rencana implementasi agar sistem dapat berjalan. Tahapan rencana implementasi dapat dilihat dari gambar berikut:

(14)

4.3.1. Register Windows Azure Platform Account

Tahap pertama dari rencana implementasi adalah membuat account

Windows Azure Platform. Untuk register account di Windows Azure Platform

dapat dilakukan melalui http://www.microsoft.com/windowsazure/account/

Gambar 4.8. Halaman Windows Azure Account

4.3.2. Persiapan Development Fabric

Setelah membuat account di Windows Azure Platform, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mempersiapkan development fabric. Development

fabric digunakan sebagai simulasi untuk mencoba Windows Azure secara lokal,

(15)

Gambar 4.9. Windows Azure Development Fabric

Untuk mempersiapkan development fabric dibutuhkan beberapa spesifikasi perangkat lunak sebagai berikut:

Operating system yang dapat digunakan antara lain:

1. Windows 7 (Enterprise, Home Premium, Professional, Ultimate). 2. Windows Server 2008 R2 atau Windows Server 2008 Service Pack 2. 3. Windows Vista Service Pack 2.

• M enginstal Microsoft Visual Studio 2010 atau Microsoft Visual Web

Developer2010 Express.

• M enginstal Windows Azure Tools for Microsoft Visual Studio dan

Windows Azure SDK. Windows Azure Tools dan SDK dapat di-download

(16)

Gambar 4.10. Windows Azure Portal

• M enginstal M icrosoft SQL Server Express 2008 atau M icrosoft SQL Server Express 2005 atau M icrosoft SQL Server 2008 atau M icrosoft SQL Server 2008.

• M engaktifkan IIS (Internet Information Services) 7.0 (ASP.NET, WCF HTTP, Static Content, IIS Management Console dan CGI). Untuk mengaktifkan IIS tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Dari Start menu, pilih “Control Panel” Æ “Programs” Æ “Programs and Features”.

(17)

Gambar 4.11. Control Panel Æ Programs

2. Klik “Turn Windows Features On or Off”.

(18)

3. Di bawah menu “M icrosoft .NET Framework 3.5”, pilih “Windows Communication Foundation HTTP Activation”.

Gambar 4.13. Windows Features

4. Di bawah menu “Internet Information Services”, expand menu “World Wide Web Services”, kemudian expand menu “Application Development Features”, lalu pilih “ASP.NET” dan “CGI”.

5. Di bawah menu “Internet Information Services”, expand menu “World Wide Web Services”, kemudian expand menu “Common HTTP Features”, lalu pilih “Static Content”.

6. Di bawah menu “Internet Information Services”, expand menu “Web M anagement Tools”, lalu pilih “IIS M anagement Console”.

(19)

Gambar 4.14. Windows Features

7. M enginstal fitur yang telah dipilih.

4.3.3. Membangun Aplikasi

Tahap selanjutnya dalam rencana implementasi aplikasi ke Windows Azure adalah membangun aplikasi yang telah dirancang sebelumnya. Untuk

(20)

membangun aplikasi ini digunakan MicrosoftVisualStudio dengan sebelumnya menginstall Windows Azure Tools for Microsoft Visual Studio dan Windows

Azure SDK seperti spesifikasi yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam

membangun aplikasi ini, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: • Jalankan Visual Studio 2010

• Pilih File Î New Î Project

• Pilih “Windows Azure Cloud Services”. Beri nama project tersebut.

(21)

• Pada “New Cloud Service Project” Pilih “ASP.NET Web Role” dengan C# (C Sharp) dan tambahkan ke dalam “Cloud Service Solution”. Untuk aplikasi yang dibangun ini hanya menggunakan “Web Role”.

Gambar 4.16. New Cloud Service Project

• Setelah itu pada project akan muncul dua solution pada solution explorer seperti yang terlihat pada gambar 4.18.

(22)

• Aplikasi ini dilengkapi dengan base map (peta dasar) yang didapat dari layanan Bing Maps dari microsoft. Untuk aplikasi ini digunakan Bing Maps AJAX control yang dapat dipelajari lebih jauh pada http://www.microsoft.com/maps/isdk/ajax/.

Gambar 4.18. Bing Maps AJAX map control IS DK

4.3.4. Test Aplikasi yang Telah Dibangun di Dalam Development Fabric Pada tahap selanjutnya dilakukan pengujian atau test dari aplikasi yang telah dibangun ke dalam Development Fabric, untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang dirancang sebelumnya. Tahap ini akan dibahas lebih jauh pada sub bab 4.4.

(23)

4.3.5. Melakukan Packaging Aplikasi untuk Di-deploy di Cloud

Aplikasi yang telah dibangun di-package dengan menggunakan M icrosoft Visual Studio agar dapat di-deploy ke dalam WindowsAzure di cloud. Packaging aplikasi ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

• Pada “Solution Explorer” di “M icrosoft Visual Studio” klik kanan pada “Cloud Solution” yang ada, kemudian pilih “publish” seperti yang terlihat pada gambar 4.20.

Gambar 4.19. S olution Explorer

• Setelah itu akan muncul halaman “Publish Cloud Service” kemudian pilih “Create Service Package Only”.

(24)

Gambar 4.21. Publish Cloud Service

• Setelah aplikasi tersebut telah di-package, maka selanjutnya dapat

di-publish atau di-deploy ke dalam cloud. Tapi untuk mem-publish package

tersebut, harus memiliki subscription ID dari developer portal Windows Azure.

Langkah selanjutnya dalam rencana implementasi ini adalah testing aplikasi di

Windows Azure Platform, menguji kesiapan dari aplikasi pada Azure Staging Platform,

serta men-deploy aplikasi ke dalam production di Windows Azure Platform. Namun, karena tidak adanya Windows Azure di region Indonesia, maka aplikasi tersebut tidak dapat melewati 3 tahap tersebut.

(25)

4.4. Testing

Setelah menyusun rencana implementasi, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah testing. Testing merupakan langkah untuk menguji atau mencoba

prototype aplikasi GIS yang telah dibangun, serta melihat apakah aplikasi tersebut

berjalan dengan baik dan semestinya. Untuk melihat apakah aplikasi tersebut berjalan dengan baik, dapat dilakukan dengan tahapan berikut.

• Untuk dapat menjalankan aplikasi, terlebih dahulu harus menjalankan

development fabric sebagai simulasi dari windows azure di cloud. Development

fabric dapat dijalankan saat aplikasi tersebut di debug di Microsoft Visual Studio.

Selanjutnya ketikkan http://localhost/ pada web browser. Kemudian akan muncul tampilan utama dari aplikasi, seperti yang terlihat pada gambar 4.22.

(26)

• Apabila user meng-klik salah satu titik pada peta, maka koordinat dari titik yang diklik tersebut akan dilihat di dalam database. Apabila titik tersebut berada dalam salah satu bidang tanah yang ada di dalam database, maka akan muncul

pushpin untuk titik yang diklik dan polygon untuk bidang tanah dengan

menampilkan letak koordinat dari titik yang diklik beserta informasi dari bidang tanah tersebut.

(27)

• Apabila titik tersebut tidak berada di dalam salah satu bidang tanah yang ada dalam database, maka akan muncul pushpin untuk titik yang diklik dan letak koordinatnya beserta keterangan yang berisi bahwa data tidak ada.

(28)

• Apabila user memilih menu View All, maka aplikasi akan menampilkan semua

data spatial dalam bentuk polygon sesuai dengan yang terdapat dalam database.

(29)

• Apabila user memilih menu View Intersects, maka aplikasi akan menampilkan bidang tanah dalam bentuk poligon-poligon yang saling berpotongan atau tumpang tindih sesuai dengan yang terdapat dalam database.

Gambar 4.25. Halaman aplikasi view intersects

4.5. Evaluasi

Prototype aplikasi GIS (geographic information system) sederhana telah dibuat sesuai dengan perancangan yang dilakukan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengetahui informasi dari bidang tanah.

(30)

Dalam membangun aplikasi di Windows Azure tidak berbeda jauh dengan membangun aplikasi di lokal. User hanya perlu mengkonfigurasi aplikasinya sesuai dengan yang ada di cloud agar dapat berjalan.

Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan dapat dipenuhi, sehingga aplikasi dapat diuji dan sesuai dengan keinginan dari perusahaan.

Setelah diuji, diketahui bahwa aplikasi telah berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Namun karena tidak adanya Windows Azure Platform pada region Indonesia, sehingga aplikasi ini hanya dicoba di development fabric (cloudenvironment di lokal).

Gambar

Tabel 4.1 Identifikasi entitas
Tabel 4.3 Identifikasi atribut PERS IL
Tabel 4.5 Identifikasi atribut TIPEWILAYAH
Tabel 4.7 Identifikasi domain atribut WILAYAH
+7

Referensi

Dokumen terkait

Inilah makna ucapan Ibnu ‘Athaillah, “Ia menyibukkan diri melakukan segala yang diperintahkan, tanpa memikirkan apa yang telah dijaminkan untuknya.” Berkat kesadaran dan

Berdasarkan hasil regresi linier pada model 2 tersebut, diketahui nilai β dari variabel toleransi risiko adalah sebesar 0.684 untuk variabel dependennya adalah √y, yang mana hal

(2006) menyebutkan bahwa berat telur lebih rendah ketika ayam mengkonsumsi protein yang berkurang, bahkan bila disuplementasi Lisin, Metionin, Treonin, dan

kemampuan keruangan siswa terhadap hasil belajar kimia dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific materi pokok senyawa hidrokarbon siswa kelas X-K SMA Negeri 5

keteguhan patah dengan bertambahnya komposisi perekat baik perekat kulit kayu akasia maupun gambir disebabkan karena adanya kandungan senyawa fenol yang

Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang

Selain itu, telah dilakukan optimalisasi sintesis polimer PNIPA agar polimer memiliki viskositas yang optimal dalam penggunaan aplikasinya sebagai sumber radiasi

pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa peran Agama dalam Antropologi sebagai panduan untuk membimbing manusia untuk memiliki moral dan perilaku sesuai dengan