• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor: xxx/pdt.g/2012/ms-aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor: xxx/pdt.g/2012/ms-aceh"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

PUTUSAN

Nomor: xxx/Pdt.G/2012/MS-Aceh

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Syar’iyah Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara Hadhanah pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara:

PEMBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Desa Badar Indah, Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara, dahulu Tergugat sekarang Pembanding;

MELAWAN:

TERBANDING, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Desa Pulonas Baru, Kecamatan Lawe Bulan, Kabupaten Aceh Tenggara, dahulu Penggugat sekarang Terbanding;

Mahkamah Syar’iyah Aceh tersebut;

Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini;

TENTANG DUDUKPERKARANYA

Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc. tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

(2)

Hal 2 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

2. Menetapkan anak yang bernama ANAK, umur 3 tahun berada dalam asuhan (hadhanah) Penggugat (TERBANDING) selaku ibunya;

3. Menghukum Penggugat dan Tergugat untuk mentaati putusan ini;

4. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.291.000,-(dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Kutacane bahwa Pembanding pada tanggal 20 Pebruari 2012 telah mengajukan permohonan banding atas putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 21 Pebruari 2012;

Memperhatikan dan membaca memori banding Pembanding tanggal 1 Maret 2012 yang diterima petugas meja III tanggal 12 Maret 2012, dan Terbanding telah mengajukan Kontra memori banding tanggal 20 Maret 2012 yang diterima petugas meja III tanggal 19 Maret 2012;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding dalam perkara ini telah diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara sebagaimana ditentukan undang-undang, maka permohonan banding tersebut formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding sesuai memori bandingnya tertanggal 1 Maret 2012 yang intinya keberatan atas putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane, Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, baik pertimbangan hukum maupun amar putusannya yang pada pokoknya sebagai berikut:

(3)

Hal 3 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

A. Bukti Surat Penggugat :

1. Fhoto copy surat pembahagian harta gonogini (harta persyarikatan) bermaterai cukup Nomor : 1104-CL.1160220704049, tanggal 10 Juni 2011 (P.1) Mahkamah Syar’iyah Kutacane telah keliru menyebutkan dalam putusannya, semestinya fhoto copy surat pembagian harta persyarikatan tersebut adalah bukti surat dari pihak Tergugat, karena Tergugatlah yang menyerahkan surat tersebut dalam persidangan; 2. Bahwa pada point 6 dalam surat pembagian harta persyarikatan

tersebut, Penggugat/Terbanding mengaku telah mengadakan pembagian harta bersama tersebut, dan Penggugat/Terbanding menyatakan tidak akan menuntut apapun lagi kepada pihak Tergugat/Pembanding, tetapi kenyataannya tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim dalam putusannya;

B. Bukti saksi dari Penggugat: 1. SAKSI 1:

Bahwa, kesaksian yang diberikannya dalam persidangan dibawah sumpah adalah bohong, tidak benar, penuh rekayasa, pihak Tergugat/Pembanding tidak dapat menerimanya dengan alasan:

- Bahwa, selama dalam perkawinan Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding selama + 15 tahun Tergugat/Pembanding tidak pernah mendengar Penggugat/Terbanding ada mempunyai paman yang bernama SAKSI 1 dan Tergugat/Pembanding tidak kenal sama sekali dengan saksi tersebut;

- Bahwa, keberatan Tergugat/Pembanding atas keterangan saksi tersebut, telah tidak diterima oleh Majelis Hakim dengan alasan saksi telah disumpah dalam memberi keterangan;

- Bahwa, saksi selaku paman kandung Penggugat/Terbanding seharusnya tidak dapat didengar keterangannya di depan

(4)

Hal 4 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

persidangan karena bertentangan dengan pasal 172 ayat (1) R.Bg atau pasal 142 HIR;

2. Saksi SAKSI 2:

- Bahwa, keterangan yang diberikan saksi dalam persidangan dibawah sumpah, hanyalah merupakan kesimpulan dari saksi semata, oleh karenanya tidak dapat dipakai sebagai alat bukti, sebagaimana telah ditentukan dalam pasal 308 ayat (2) R.Bg yang menyatakan bahwa persangkaan atau pernyataan istimewa, yang terjadi karena kata akal, bukan kesaksian;

II. Tentang Bukti Tergugat:

- Bahwa, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane telah melanggar asas keseimbangan (Audiet Alteram Partium) artinya Majelis Hakim dalam memeriksa dan mengadili perkara ini tidak memberi kesempatan yang sama kepada kedua belah pihak berperkara dalam mengemukakan pendapatnya;

- Bahwa, Tergugat/Pembanding sebenarnya bukan tidak mau mengajukan saksi-saksi, akan tetapi Majelis Hakim tidak memberi kesempatan kepada Tergugat/Pembanding untuk mengajukan saksi;

- Bahwa, Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane telah salah dalam menerapkan hukum karena dalam menerapkan hukum tidak menurut semestinya;

Bahwa, berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Tergugat/Pembanding mohon kepada bapak Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Propinsi Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar membatalkan putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane, Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012;

Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding telah mengajukan kontra memori banding tertanggal 20 Maret 2012 yang intinya sebagai berikut:

(5)

Hal 5 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

- Bahwa, Penggugat/Terbanding dapat menerima seluruh pertimbangan hukum putusan a quo, karena menurut Penggugat/Terbanding judex factie tidaklah salah dalam menerapkan hukum mengenai kedudukan/keadaan Terbanding dalam melaksanakan tanggung jawab pemeliharaan anak, karena anak (masih berumur dibawah 12 tahun) yang masih memerlukan kasih sayang ibunya. Dengan demikian Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane telah tepat dan benar dalam mengambil keputusannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (HIR/R.Bg);

- Bahwa, benar apa yang disebutkan dalam point 6 surat perjanjian tersebut Penggugat/Terbanding akui sepanjang menyangkut tentang harta bersama yang ada dalam perkawinan, tetapi tidak menyangkut masalah anak (pemeliharaan anak) karena anak masih kecil (masih berumur dibawah 12 tahun) sesuai dengan pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi ”Dalam hal terjadinya perceraian, pemeliharaan anak yang belum mumaiyyiz atau belum berumur 12 tahun, adalah hak ibunya” ;

- Bahwa, tentang Majelis Hakim tingkat pertama telah melanggar asas keseimbangan (Audiet Alteram Partium) tidak benar sama sekali, bahwa sanggahan Tergugat/Pembanding yang menyatakan Majelis Hakim tidak memberikan kesempatan yang sama kepada Tergugat/Pembanding untuk mengajukan alat bukti, baik surat maupun saksi tidak benar, tetapi Tergugat/Pembanding yang menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti; - Bahwa, berdasarkan hal-hal yang Penggugat/Terbanding kemukakan di atas

Penggugat/Terbanding mohon kepada bapak Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Propinsi Aceh yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutus menguatkan putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane, Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah;

(6)

Hal 6 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dan meneliti berkas perkara yang dimintakan banding dan setelah mempelajari putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane, Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, Majelis Hakim tingkat banding akan mempertimbangkan seperti di bawah ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan dari hasil pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama dalam perkara ini, Majelis Hakim tingkat banding telah menemukan fakta yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, Majelis Hakim tingkat pertama telah berupaya mendamaikan Tergugat/Pembanding dengan Penggugat/Terbanding melalui proses mediasi sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 dan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2008, namun tidak berhasil (vide BAP sidang ke-IV tanggal 8 Januari 2012);

- Bahwa, antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah bercerai, berdasarkan foto copy Akta Cerai Nomor: 45/AC/2011/PA/Msy/Kc, tanggal 31 Mei 2011;

- Bahwa, anak nama ANAK masih dibawah umur (kurang 12 tahun);

Menimbang, bahwa keberatan yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya dapat dipertimbangkan sebagai berikut:

Menimbang, bahwa keberatan tentang alat bukti saksi yang bernama

SAKSI 1 dan SAKSI 2 Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa kualitas dan kekuatan pembuktian saksi merupakan nilai pembuktian bebas (vrij bewijskracht) lagi pula hal ini pada hakikatnya mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan sepanjang saksi-saksi tersebut memenuhi syarat formal (memberikan keterangan di depan sidang pengadilan, bukan orang-orang yang dilarang sebagai saksi pasal 172 R.Bg,

(7)

Hal 7 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

mengangkat sumpah) dan syarat materiil (keterangan mengenai peristiwa yang dialami, didengar, dilihat sendiri oleh saksi) dengan demikian keberatan Pembanding/Tergugat tidak beralasan maka sudah seharusnya dikesampingkan;

Menimbang, menurut Tergugat/Pembanding Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane telah melanggar asas keseimbangan (Audiet Alteram Partium), artinya Majelis Hakim tidak memberikan kesempatan yang sama kepada kedua belah pihak dalam mengemukakan pendapat, termasuk kesempatan mengajukan alat bukti, sebagaimana yang ada dalam BAP tanggal 25 Januari 2012 Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane memberi waktu (kesempatan) tetapi Tergugat/Pembanding sendiri yang menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti maka Majelis Hakim tingkat pertama tidak melanggar asas keseimbangan, karenanya keberatan Tergugat/Pembanding dikesampingkan;

Menimbang, bahwa menurut adat Kutacane apabila terjadi perceraian, anak dibawah asuhan suami walaupun anak masih dibawah umur;

Menimbang, bahwa dalam Islam sesuai dengan hadits Nabi dan Kompilasi Hukum Islam anak di bawah umur dalam asuhan ibunya sebagai berikut:

ﻥﻋ

ﺓﺮﻴﺮﻫﻰﺒﺍ

ﻲﺿﺮ

ﻪﻨﻋ

...

ﻞﺍﻘ

ﻰﺒﻨﻟﺍ

ﻰﻟﺼ

ﻢﻟﺴﻮ ﻪﻴﻟﻋ

ﺎﮃ

ﻨﻫ ﻢﻼﻏ

ﻚﻮﺒﺍ ﺍ

ﻨﻫﻮ

ﻚﻤﺍ ﻩ

ﺧﻓ

۔ﻨ

ﻴﺒ

۔

ﻴﺍ

ﺸ ﺍﻣ

۔ﺌ

ﻨﺧﺄﻓ

ﺒﻴ

۔ﯩ

ﻪﻣﺍ

ﺍﻔ

ﻟﻄﻨ

۔

ﺖﻘ

ﻪﺒ

.

﴿

ور

ٲ ﻩ

ﻣﺤ

۔ﯩ

و

ﻸﺍ

ر

ﺔﻌ

و

ﺤﺤﺻ

ﻟﺍ

۔ﺘ

ر

ﻱﻨﻣ

.

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a...Nabi Sallallahu’alaihi wassalam bersabda kepada anak itu, wahai anak, ini ayahmu dan ini ibumu, peganglah tangan yang mana diantara keduanya yang kamu sukai. Lalu anak itu memegang tangan ibunya, maka wanita itu pergi bersama anaknya. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Al Arba’ah dan hadits itu dinilai shahih oleh At Tirmidzi; Menimbang, bahwa dengan mempertimbangkan psikologi anak bahwa anak tersebut akan diasuh oleh ibu tirinya, maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat anak tersebut harus diasuh oleh ibu kandungnya/Terbanding;

Menimbang, bahwa untuk efektifitas Majelis Hakim tingkat banding perlu memaksa Tergugat/Pembanding untuk menyerahkan anak tersebut kepada

(8)

Hal 8 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

Penggugat/Terbanding apabila tidak dilaksanakan Tergugat dipaksa untuk membayar uang (dwangsom) sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah) perhari apabila Tergugat/Pembanding tidak melaksanakan putusan ini secara sukarela, walau hal ini tidak diminta tetapi hakim diberi kewenangan untuk memutus lebih dari pada yang digugat dengan alasan adanya hubungan yang erat satu sama lain dan masih merupakan subtansi yang tidak dapat dipisahkan sesuai dengan yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI No. 477 K/AG/2010 tanggal 20 Oktober 2010;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Kutacane Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, tersebut di atas harus diperbaiki;

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara dibebankan kepada Pembanding;

Mengingat pada Pasal-Pasal dari Peraturan Perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

 Menerima permohonan banding Pembanding PEMBANDING;

 Memperbaiki amar putusan Mahkamah Syar’iyah Kutacane Nomor: 114/Pdt.G/2011/MS-Kc, tanggal 15 Pebruari 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 22 Rabiul Awal 1433 Hijriyah sehingga amar selengkapnya sebagai berikut:

(9)

Hal 9 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh

2. Menetapkan anak nama ANAK, umur 3 tahun berada dalam asuhan/hadhanah Penggugat;

3. Menghukum/memerintahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan anak pada point 2 di atas kepada Penggugat;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar dwangsom (uang paksa) kepada Penggugat sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah) perhari apabila Tergugat/Pembanding terlambat menyerahkan anak pada pont 2 di atas setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara tingkat pertama sebesar Rp.291.000,-(dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);

 Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp.150.000,-(seratus lima puluh ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 9 Rajab 1433 Hijriyah oleh kami Dra. Masdarwiaty, M.A., Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. A. Mu’thi, M.H., dan

Drs. Asri Damsy, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh tanggal 16 April 2012 dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis yang didampingi para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Dra. Zakiah sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri pihak-pihak yang berperkara;

Hakim Anggota: Ketua Majelis

dto dto

DRS. A. MU’THI, M.H. DRA. MASDARWIATY, M.A.

dto

(10)

Hal 10 dari 10 hal Putusan No : 31/Pdt.G/2012/MS-Aceh Panitera Pengganti dto DRA. ZAKIAH

Perincian Biaya Banding:

1. Materai ... Rp. 6,000. 2. Redaksi... Rp. 5,000. 3. Leges... Rp. 5,000. 4. Biaya Proses... Rp.134,000. J u m l a h ... Rp.150,000.

Untuk salinan yang sama bunyinya Banda Aceh, 7 Juni 2012

Panitera,

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tanah Ultisol jenis mikrobia yang adaptif pada kondisi lingkungan tersebut adalah jenis bakteri dan aktinomisetes, sedangkan jamur kurang tahan, yang ditunjukkkan

Pos Indonesia telah melakukan evaluasi, termasuk di dalamnya evaluasi tahap fact finding yang mana dikatakan bahwa media monitoring kerap terlambat dalam memberikan

1) Lateks kebun, adalah cairan getah yang didapat dari bidang sadap pohon karet.. 2) Sheet angin, adalah bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang sudah disaring dan digumpalkan

Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan dalam penelitian ini diamati sebagai operasional pengukuran dari variabel laten melalui empat indikator yaitu upah

Perhitungan korelasi bivariat dengan spearman’s rank menunjukkan adanya hubungan signifikan (p = 0,000) antara konsumsi energi dari pangan hewani dengan kadar hemoglobin pada

Bahkan di penghujung kegiatan pada 21 September 2014, disaksikan ratusan peserta riungan dan ribuan pasang mata pengunjung lainnya ia tampil membacakan sebuah

Sebuah perjalanan panjang tentang lahirnya istilah andragogi dalam dunia pendidikan, Sebuah perjalanan panjang tentang lahirnya istilah andragogi dalam dunia

Menurut Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), kebijaksanaan program transmigras sekarang tidak hanya diajukan untuk meningkatkan penduduk dan tenaga kerja saja (seperti