• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KESESUAIAN TAMAN HUTAN RAYA DI KECAMATAN TONDON DAN KECAMATAN NANGGALA, KABUPATEN TANA TORAJA YOSEPI KENDEKALLO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN KESESUAIAN TAMAN HUTAN RAYA DI KECAMATAN TONDON DAN KECAMATAN NANGGALA, KABUPATEN TANA TORAJA YOSEPI KENDEKALLO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KESESUAIAN TAMAN HUTAN RAYA

DI KECAMATAN TONDON DAN

KECAMATAN NANGGALA,

KABUPATEN TANA TORAJA

YOSEPI KENDEKALLO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan, bahwa tesis “Kajian Kesesuaian Taman Hutan Raya di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala, Kabupaten Tana Toraja” merupakan karya saya dengan dibimbing oleh Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, September 2008

Yosepi Kendekallo NIM: P051060121

(3)

ABSTRACT

YOSEPI KENDEKALLO. 2008. Suitability Study of Grand Forest Park in Tondon Subdistrict and Nanggala Subdistrict of Tana Toraja Regency. Under the supervision of RINEKSO SOEKMADI, and I NENGAH SURATI JAYA.

This study was conducted between October 2007- July 2008 in the tropical lowland rainforest around Tondon Sub-District and Nanggala Sub-District in Tana Toraja District of South Sulawesi Province. The objectives of this study are to determine the suitability index of ecological, socio-economic and cultural aspects to facilitate the change of forest status from protection forest KHLN to TAHURA without altering the primary functions of the area; and to analyze the management block of TAHURA. There are several stages to conduct this study include: 1) Pre-study to determine location, problems and questions of the research; 2) Data collection through field survey; 3) Data processing and analyzing, divided into spatial classification/reclassification, rescaling, buffering, weighting by ranking methods based on the expert judgment, suitability index and spatial overlay modeling technique. According to result of the study of biophysical and socio-economic-cultural aspects, the suitability index derived is in the 3rd category which means suitable within 36,49 point, close to the other three reference suitability index that are 38,16; 38,99 and 36,69. This result shows that the change of protection forest status to TAHURA is considerably suitable in Tondon Sub-Disctrict and Nanggala Sub-District. The area of main TAHURA candidate that positioned in the state forest area is 1.421,637 ha (12%), and the other TAHURA candidate within the public property status is 7.589,271 ha (66%). The management block area of main TAHURA candidate in the state forest area consists of protected block (556,729 ha) and utilization block (864,875 ha).

Keywords : Protected Forest Area Nanggala (KHLN), Grand Forest Park (TAHURA), Suitability Index, protected block, utilization block

(4)

RINGKASAN

YOSEPI KENDEKALLO. 2008. Kajian Kesesuaian Taman Hutan Raya di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala, Kabupaten Tana Toraja. Dibimbing oleh RINEKSO SOEKMADI, dan I NENGAH SURATI JAYA.

Kabupaten Tana Toraja merupakan salah satu daerah strategis dan penting di Provinsi Sulawesi Selatan. Namun kawasan hutannya seluas 156.906 ha (48,94%) saat ini mengalami banyak masalah, diantaranya penyerobotan lahan untuk perluasan areal pertanian maupun perkebunan, penebangan liar serta tumpang tindih pelaksanan program pemerintah dalam kawasan hutan. Salah satunya dalam Kawasan Hutan Lindung Nanggala (KHLN) sebagai bagian dari sub DAS Saddang hulu dengan potensi sumberdaya alamnya yang beragam..

Kondisi dan potensi tersebut di atas mengisyaratkan pentingnya pengelolaan KHLN yang lebih bijaksana untuk menjamin kelestarian sumber daya alam dan meningkatkan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat tanpa mengubah fungsi pokok kawasan. Saat ini upaya konkrit yang ingin diwujudkan pemerintah daerah adalah pembangunan Taman Hutan Raya (TAHURA) yang dimaksudkan untuk memperluas fungsi kawasan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji indeks kesesuaian terhadap aspek ekologi/biofisik, sosial-ekonomi dan budaya dalam upaya pengubahan status KHLN menjadi kawasan konservasi dengan kategori TAHURA tanpa mengubah fungsi pokok kawasan dan mengkaji blok pengelolaannya.

Ada beberapa tahapan penelitian yang dilakukan: 1) Pra penelitian untuk menentukan lokasi study, perumusan masalah dan tujuan. 2) Pengumpulan data dengan survey lapangan meliputi: analisis vegetasi, metode line transect, analisis habitat satwa, inventarisasi,ground checkserta survei mendalam (deep survey). 3) Pengolahan dan analisis data, meliputi: klasifikasi/reklasifikasi, rescaling, pembuatan sempadan (buffering), pembobotan (weighting) dengan metode rangking berdasarkan penilaian 7 orang ahli (expert judgement), indeks kesesuaian (IK) dan pemodelan spasial dengan teknikspatial overlay modeling.

Kajian kesesuaian calon TAHURA dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan reklasifikasi fungsi hutan berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 837/KPTS/UM/11/1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Dalam penelitian ini fungsi hutan hanya dikategorikan dua, yakni: hutan lindung (HL) dan hutan non lindung. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap indikator yang digunakan untuk tiap kriteria dalam mengkaji IK calon TAHURA meliputi kriteria biofisik/ekologi dan kriteria sosial-ekonomi-budaya.

Berdasarkan pendapat 7 responden ahli, kriteria ekologi mendapat total bobot tertinggi (w1IB) 0,5454 dan kriteria sosial-ekonomi-budaya dengan bobot (w1IS)

0,4546. Potensi sumber air sebagai salah satu indikator ekologi yang dinilai mendapat bobot (w11) 0,1643 dan skor (x1) 77,5. Potensi sumber air dan

pasokannya yang melimpah merupakan salah satu wujud tetap terpeliharanya fungsi hidroorologis KHLN sehingga ekosistem yang ada penting untuk dilindungi.

Indikator lainnya adalah vegetasi, satwa dan habitatnya dengan bobot (w12)

(5)

dari kumpulan plasma nutfah yang ditemukan dalam HL Nanggala: 1) 64 jenis anggrek diantaranya Arundina graminifolia, dan Paphiopedilum sp; 2) Jenis non anggrek 49 suku, 56 marga, 106 jenis yang juga berpotensi sebagai tanaman hias diantaranya Rhododendron sp; 3) 60 jenis tanaman obat-obatan dengan potensi spesies 7.815 individu/ha untuk habitus pohon. Berdasarkan hasil analisis vegetasi maka diperoleh indeks nilai penting (INP tertinggi baik pada tingkat pohon, tiang dan pancang adalah jenis ”asa” (Castanopsis buruana)dengan nilai berturut-turut 48,40%, 39,93% dan 42,23%. Sedangkan jenis satwa yang ditemukan adalahceba (Macaca tonkeana) dan ayam hutan. Habitatnya terletak pada ketinggian 1.000-1.300 meter dpl dan masih dalam kondisi baik.

Indikator slope dengan bobot (w13) 0,1294 penting dalam pengelolaan hutan

terutama untuk areal perlindungan hidroorologis dengan skor(x3) bervariasi. Skor

tertinggi100pada areal seluas 40,630 ha dan sekaligus sebagai skor terpilih. Hasil bobot indikator curah hujan adalah (w14) 0,1014. Curah hujan rata-rata

bulanan di kedua wilayah kecamatan 10 tahun terakhir adalah 369 mm/bulan dengan rata-rata jumlah hari hujan bulanan 13 hari menghasilkan skor(x4) 77,5.

Selanjutnya penilaian indikator potensi objek dan atraksi sosekbud dengan dengan bobot (w15) 0,1084. Ada enam macam objek dan atraksi sosekbud yang

berpotensi menjadi ODTW yakni Marante, habitat kelelawar dan aset budaya, bentang alam, habitat ceba dan ayam hutan, situ Lengke’ sertasimbuangbatu dan patanesehingga skornya(x5) 100.

Indikator penutupan lahan/landcover bobotnya (w16) 0,1434. Komposisi

landcover yang menempati indeks tertinggi sebagai patokan yakni tutupan lahan hutan sekunder 283,211 ha (2,443%), sehingga skornya(x6) 82.

Indikator masyarakat dan lingkungan bobotnya (w17) 0,1084. Kecamatan

Nanggala memiliki sembilan lembang dan satu lembang (Tondon Langi) di Kecamatan Tondon yang arealnya berada atau berbatasan langsung dengan KHLN. HL terluas 1.270,020 ha (31,760%) berada di Lembang Karre Limbong, Kecamatan Nanggala. Jumlah penduduknya di kedua kecamatan 16.880 jiwa yang berbanding dengan kepadatan penduduk 115 jiwa/km2 sehingga skor terpilih adalah 79,7. Variabel tingkat pendidikan ini menghasilkan skor 10. Mata pencaharian masyarakat kedua kecamatan adalah sebagai petani, menghasilkan skor 50. Variabel tata guna tanah dan perencanaan sesuai dengan rencana pembentukan TAHURA sehingga dihasilkan skor 100.Indikator potensi fasilitas umum bobotnya (w18) 0,0994 dan skornya berturut-turut 67,5dan32,5.

Berdasarkan hasil kajian, maka diperoleh IK calon TAHURA 38,58 atau kategori sesuai (3) untuk perubahan status KHLN menjadi kawasan konservasi dengan kategori TAHURA di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala dan IK calon TAHURA pembandingnya berturut-turut 38,27, 39,92 dan 37,93. Luas areal untuk calon TAHURA di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala adalah 1.421,637 ha (12%) untuk calon TAHURA utama yang merupakan hak milik negara dan 7.589,271 ha (66%) merupakan calon TAHURA lain dengan status hak milik masyarakat yang dikategorikan juga sebagai blok penyangga. Luas blok pengelolaan dalam calon TAHURA utama terdiri atas blok perlindungan 556,729 ha dan blok pemanfaatan 864,875 ha.

Kata kunci: Kawasan Hutan Lindung Nanggala, taman hutan raya, indeks kesesuaian

(6)

@Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjuan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)
(8)

KAJIAN KESESUAIAN TAMAN HUTAN RAYA

DI KECAMATAN TONDON DAN

KECAMATAN NANGGALA,

KABUPATEN TANA TORAJA

YOSEPI KENDEKALLO

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(9)

Judul Tesis : Kajian Kesesuaian Taman Hutan Raya di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala, Kabupaten Tana Toraja

Nama : Yosepi Kendekallo NRP : P 05106012

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Disetujui: Komisi Pembimbing:

Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M.Agr

Ketua Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam

dan Lingkungan

Prof . Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro,MS

(10)

PRAKATA

Penulis bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan Rahmat dan Berkat-Nya, sehingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis yang berjudul “KAJIAN KESESUAIAN TAMAN HUTAN RAYA DI KECAMATAN TONDON DAN KECAMATAN NANGGALA, KABUPATEN TANA TORAJA” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian dilaksanakan dalam periode Oktober 2007 sampai dengan Juli 2008, berlokasi di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya rencana Pemerintah Kabupaten Tana Toraja untuk merubah status Kawasan Hutan Lindung Nanggala menjadi kawasan konservasi dengan kategori Taman Hutan Raya yang merupakan salah salah satu kawasan hutan bagian dari Sub DAS Saddang hulu yang penting di Kabupaten Tana Toraja. Sebagai rimbawan muda, penulis terpanggil untuk berbuat sesuatu, sebelum rencana Pemda ini dilaksanakan dengan melakukan studi awal dan melihat bagaimana tingkat kesesuaian perubahan status kawasan ini.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Rinekso Soekmadi, M.Sc.F. selaku pembimbing utama yang telah membimbing dan memberikan saran berharga dalam pelaksanaan maupun penulisan tesis. Demikian pula untuk Bapak Prof. Dr. Ir. I Nengah Surati Jaya, M. Agr selaku pembimbing kedua yang telah mengenalkan saya tentang penataan ruang dansoftware Arc Viewsebagai tools yang dapat memberikan informasi penting serta menunjang dalam pengambilan keputusan terutama dalam pengelolaan kawasan hutan, terima kasih atas arahan dan bimbingannya. Penghargaan penulis sampaikan juga kepada Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tana Toraja dan staf, Bpk. Uus, Mas Edwin, Kak Sahabuddin, Kak Thoni sekeluarga, Kak Yosep, Pak Samsuddin, Kak Albert Kodea sekeluarga, Kak Heri, Kak Melewanto, Kak Rudi sekeluarga dan teman-teman yang lain atas pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini yang membantu kelancaran proses penelitian. Terima kasih juga kepada teman-teman PSL dan IPK angkatan 2006, sahabatku Kak Marthina Lebang, atas dukungan dan support semangatnya. Ungkapan terima kasih tak terhingga penulis haturkan untuk kedua orang tuaku Marthen Luther Bara’ dan Ibu Yustina Parirak atas perhatian, doa dan kasih sayangnya. Kepada Kak Tina sekeluarga, Kak Rampak, Kak Gaby sekeluarga, Neli sekeluarga, sahabat terbaikku Alberto Tambing Tanduklangi, terima kasih atas pengorbanan, doa dan cinta tulus kalian.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2008

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rantepao, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 17 Maret 1980 dari Bapak Marthen Luther Bara’ dan Ibu Yustina Parirak. Penulis merupakan putri keempat dari lima bersaudara. Pada Tahun 1992 penulis menyelesaikan pendidikan dasar dari SD Negeri Nomor 108 Rantelemo, pendidikan lanjutan tingkat pertama Tahun 1995 dari SMP Katolik Makale dan pendidikan lanjutan tingkat atas pada Tahun 1998 dari Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) Ujung Pandang serta Tahun 2006 menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana dari Program Studi Manajemen Hutan, Universitas Winaya Mukti, Jatinangor, Bandung. Pada tahun yang sama (2006), penulis melanjutkan studi tingkat magister di Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penulis bekerja pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tana Toraja, sejak Tahun 1999 sampai sekarang.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv I. PENDAHULUAN... ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Kerangka Pemikiran ... 4 1.3 Perumusan Masalah ... 7 1.4 Tujuan Penelitian ... 8 1.5 Manfaat Penelitian ... 8 1.6 Ruang Lingkup ... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA... ... 10

2.1 Kawasan Lindung dan Konservasi Sumberdaya Alam ... 10

2.2 Kategori Kawasan Dilindungi atau Kawasan Konservasi ... 13

2.3 Pengelolaan Hutan ... 18

2.4 Bank Plasma Nutfah dan Hutan dengan Nilai Konservasi Tinggi ... 20

2.5 Taman Hutan Raya (TAHURA) ... 22

2.6 Penataan Ruang dan Kesesuaian Lahan ... 27

2.7 Jenis-jenis Metode yang Digunakan ... 28

III. METODOLOGI PENELITIAN ... ... 32

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

3.2 Alat dan Bahan ... 32

3.3 Rancangan Penelitian ... 32

3.3.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 32

3.3.2 Tahapan Penelitian ... 36

IV KEADAAN UMUM WILAYAH ... ... 64

4.1 Kondisi Biofisik ... ... 64

4.1.1 Letak dan Luas ... 64

4.1.2 Iklim ... 66

4.1.3 Topografi dan Tanah ... 66

4.1.4 Hidrologi ... 67

4.1.5 Vegetasi dan Satwa ... 69

4.2 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya... ... 71

4.2.1 Demografi ... 71

4.2.2 Penggunaan Lahan dan Perekonomian Masyarakat... 72

(13)

……Lanjutan Daftar Isi

V HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... 77

5.1 Keterkaitan Hutan dan Adat di Kabupaten Tana Toraja ... 77

5.2 Kearifan dan Sejarah Hutan Lindung Nanggala ... 79

5.3 Kajian Kesesuaian Calon Taman Hutan Raya (TAHURA) ... 82

5.3.1 Komposisi Kawasan di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 84

5.3.2 Reklasifikasi Fungsi Hutan ... 86

5.3.3 Deliniasi Peta Fungsi Hutan dan Calon TAHURA ... 86

5.3.4 Pembobotan (weighting)... 97

5.3.5 Analisis Terhadap Indikator yang digunakan untuk Tiap Kriteria dalam Mengkaji Kesesuaian Calon Taman Hutan Raya (TAHURA... 101

5.3.6 Indeks Kesesuaian (IK) Calon TAHURA ... 117

5.4 PenataanZona/Blok Pengelolaan dalam Calon TAHURA... 118

5.4.1 Blok Pengelolaan dalam Calon TAHURA Utama... 120

5.4.2 Blok Pengelolaan dalam Calon TAHURA Lain ... 125

VI KESIMPULAN DAN SARAN .. ... 130

6.1 Kesimpulan ... 130

6.2 Saran... 130

DAFTAR PUSTAKA ... ... 131

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Matriks 6 kategori kawasan konservasi ... 17

2. Kriteria, indikator, variabel dan metode pengumpulan serta pengolahan dan analisis data/informasi yang digunakan dalam penelitian ... 37

3. Ukuran plot, jenis data dan teknik analisis vegetasi ... 38

4. Rancangan tabel kriteria dan indikator dalam pembobotan ... 44

5. Klasifikasi kelas lereng dan skornya... 46

6. Klasifikasi kelas tanah dan skornya ... 46

7. Klasifikasi kelas intensitas hujan dan skornya ... 46

8. Rancangan tabel indikator sumber air dengan beberapa variabel ... 49

9. Rancangan tabel indikator vegetasi dan satwa ... 50

10. Kriteria untuk menentukan prioritas konservasi bagi perlindungan spesies dan komunitas (Indrawan et al. 2007) ... 50

11. Variable yang digunakan dalam penilaian indikator lereng ... 52

12. Variable yang digunakan dalam penilaian indikator curah hujan ... 52

13. Indikator objek dan atraksi sosial-ekonomi-budaya dengan beberapa variabel ... 53

14. Indiaktor penutupan lahan... 53

15. Indikator masyarakat dan lingkungan dengan beberapa variabelnya .. 54

16. Indikator potensi fasilitas umum dan variabelnya ... 55

17. Kriteria blok /zonapengelolaan dalam TAHURA... 57

18. Bentuk dan metode pengambilan data ... 59

19. Penilaian terhadap objek dan atraksi wisata alam ... 59

20. Penilaian akseptibilitas masyarakat... 61

21. Penilaian peluang pemberdayaan masyarakat... 62

22. Keadaan lembang/kelurahan yang ada di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 65

23. Keadaan curah hujan 10 tahun terakhir di Kecamatan Nanggala dan sekitarnya ... 66

24. Kapasitas produksi PDAM Kabupaten Tana Toraja Tahun 2007... 69 25. Keadaan penduduk di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala 71

(15)

……Lanjutan Daftar Tabel

26. Fasilitas pendidikan di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala 72

27. Penggunaan lahan di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala .. 73

28. Produktifitas beberapa jenis tanaman budidaya di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala... 74

29. Populasi ternak masyarakat di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 75

30. Keadaan sarana-prasarana di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 76

31. Cakupan pelayanan air minum oleh PDAM di Kabupaten Tana Toraja 84 32. Fungsi hutan menurut TGHK di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 85

33. Hasil pembobotan dengan 7 orang ahli ... 97

34. Bobot dari hasil penilaian ahli dengan jumlah terbanyak untuk urutan tingkat kepentingan yang bernilai 1 pada indikator yang dinilai ... 100

35. Penilaian ahli dengan jumlah terbanyak untuk urutan tingkat kepentingan yang bernilai 7 pada indikator yang dinilai ... 100

36. Hasil penilaian dengan bobot yang seimbang untuk tiap indikator yakni 0,1250 ... 100

37. Kondisi 5 vegetasi pohon yang dinilai ... 106

38. Kondisi 2 satwa yang dinilai ... 107

39. Hasil interpretasi komposisi 5 kelas lereng... 109

40. Hasil penilain 6 ODTW dalam blok pemanfaatan wisata alam ... 125

41. Hasil penilain tingkat akseptibilitas masyarakat 6 ODTW dalam blok pemanfaatan wisata alam ... 126

42. Hasil penilain peluang pemberdayaan masyarakat 6 ODTW dalam blok pemanfaatan wisata alam ... 127

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka pemikiran dalam upaya pencapaian pengelolaan kawasan hutan

lindung Nanggala dengan kategori TAHURA yangsustainable... 6

2. Kategori kawasan konservasi dan pengklasifikasian ... 18

3. Peta lokasi penelitian... 34

4. Tahapan penelitian ... 35

5. Bentuk dan urutan rencana petak contoh ... 38

6. Jenis tanamanMonochoria vaginalis... 67

7. Sebuahtongkonanyang dikelilingi hutan, kebun dan sawah ... 77

8. Gambaran hutan lindung di: a) Lembang Tandung Nanggala; b) Lembang Karre Limbong... 85

9. Perbandingan luas kawasan hasil analisis spasial ... 87

10. Peta kelas lereng di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 88

11. Peta jenis tanah di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 89

12. Peta kelas curah Hujan di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala 90 13. Peta fungsi hutan berdasarkan hasil reklasifikasi pertama... 91

14. Petabufferpada sumber air di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 92

15. Peta fungsi hutan berdasarkan hasil reklasifikasi kedua. ... 93

16. Peta fungsi hutan menurut hasil TGHK ... 94

17. Peta fungsi hutan dan calon TAHURA pertama ... 95

18. Peta fungsi futan dan calon TAHURA kedua ... 96

19. Peta hidrologi sebagai potensi sumber air di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 104

20. Jenis pakan lebah madu yang ditemukan di dalam dan di sekitar KHLN . 108 21. Peta letak beberapa ODTW di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala ... 112

22. Peta penutupan lahan di Kecamatan Tondon dan Kecamatan Nanggala .. 114

23. Peta fungsi hutan dan blok pengelolaan calon TAHURA ... 119

24. Peta blok pengelolaan dalam calon TAHURA utama sebelum deliniasi... 122

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Beberapa jenis tanaman yang ditemukan dalam calon TAHURA ... 135 2. Hasil analisis vegetasi dan peta plot... 141 3. Potensi objek dan daya tarik wisata (ODTW)... 153 4. Penutupan lahan dan status kepemilikan lahan di Kecamatan Tondon dan

Kecamatan Nanggala ... 161 5. Hasil kusioner di blok pemanfaatan wisata alam calon TAHURA lain... 163 6. Kegiatan yang sudah dilakukan dalam kawasan hutan lindung

Nanggala (KHLN)... 166 7. Hasil pembobotan dan kajian indek kesesuaian calon TAHURA ... 169 8. Hasil analisis spasial ... 177

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Nazara (2010) disparitas antar daerah adalah masalah struktural di perekonomian Indonesia. Dimana selama empat dekade pembangunan ekonomi tidak terjadi pe- rubahan

surat suara lebih dari jumlah yang. surat suara lebih dari jumlah

literatur yang ada, serta melakukan penafsiran terhadap ayat-ayat al- Qur’an yang menjelaskan tentang zuhud dengan bantuan tafsir al-Mishba>h karya M.. Quraish

Sehubungan dengan kegiatan E-Lelang Umum Pekerjaan Marka Jalan Tol pada Lokasi Pekerjaan Pemeliharaan Periodik dan Rekonstruksi Perkerasan Jalan Tahun 2016 Pada

Sugiono (2017), mengambil lokus penelitian pada pelaku usaha, industri kreatif subsektor gastronomi yang tahap hidup organisasi sedang berada pada tahap formalization Hasil

• Upah adalah penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk sesuatu pekerjaan yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk

[r]

Dimulai dari ruang lingkup yang kecil (RT, Lingkungan, dan Kelurahan) maka kajian water balance akan diperlukan untuk menjadi model bagi pengukuran dan diterapkan pada lingkup