• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. 21 Pelayanan SKPD Tantangan Peluang 24

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. 21 Pelayanan SKPD Tantangan Peluang 24"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI I BAB 1 : PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Landasan Hukum 3

1.3 Maksud dan Tujuan 5

1.4 Sistematika Rencana Strategis 6

1.5 Hubungan Rencana Strategi dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya 8

BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN SATUAN KERJA

PERANGKAT DAERAH 10

2.1 Tugas Pokok, Fungsi Dan Struktur Organisasi 10

2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi 10

2.1.2 Struktur Organisasi 11

2.2 Sumberdaya SKPD 15

2.2.1 Sumberdaya Aparatur 15

2.2.2 Sarana dan Prasarana 18

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD 19

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan SKPD 21

2.4.1 Tantangan 21

2.4.2 Peluang 24

BAB 3 : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI 27

3.1 Identifikasi Masalah 27

3.2 Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 31

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan 33

3.4 Telaahan Rencana Strategis Dinas Pendidikan

Provinsi Sulawesi Selatan 41

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis 46

3.5.1 Tuntas Wajar 12 Tahun 46

3.5.2 Tuntas Buta Aksara 48

3.5.3 Pelaksanaan Go Green School 48

3.5.4 Pengembangan IT untuk Pembelajaran 48

3.5.5 Kompetensi Tenaga Pendidik 49

3.5.6 Pemerataan Akses PAUD 49

3.5.7 Penguatan Tata Kelolah Manajemen Sekolah 50

3.5.8 Partisipasi Masyarakat 50

(3)

ii BAB 4 : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN 53

4.1 Visi dan Misi 53

4.1.1 Visi 53

4.1.2 Misi 54

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 55

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD 57

4.3.1 Target 57

4.3.2 Upaya Mewujudkan Visi 58

BAB 5 : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

59

5.1 Rencana Program dan Kegiatan 59

5.2 Indikator Kinerja Program, Kelompok Sasaran

dan Pendanaan Indikatif 64

BAB 6 : INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA PAREPARE YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KOTA PAREPARE TAHUN 2013-2018

66

6.1 Tujuan dan Sasaran RPJMD Kota Parepare Tahun 2013-2018

66

(4)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tantangan penyelenggaraan pendidikan pada masa sekarang ini, harus mampu menjawab tantangan penyelenggaraan pendidikan abad 21, yakni pendidikan mampu menyiapkan sumberdaya manusia yang handal, memiliki kompetensi yang tinggi dan mampu/memiliki dayasaing yang tinggi.

Tantangan pendidikan abad 21 Pelaksanaan Tantangan tersebut mustahil dapat dijangkau dan dicapai apabila tidak segera diantisipasi dengan cara dan langkah-langkah yang terencana, terukur dan terarah, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan, harus dapat menyesuaikan dengan tuntutan jaman. Perkembangan tehnologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat, menjadi pemicu atas pemanfaatan dan pengembangan teknologi pembelajaran di satuan pendidikan, masing-masing jenjang. Pengembangan dan pemanfaatannya masih menghadapi berbagai macam kendala, sehingga penerapannya di satuan pendidikan tidak serta merta dapat dilaksanakan sepenuhnya.

Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas menuntut ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan standar kecukupan sarana prasana, kompetensi tenaga pendidik yang tinggi, manajemen penyelenggaraan satuan pendidikan yang berkualitas dan terstandarisasi memerlukan dukungan yang cukup tinggi, termasuk didalamnya dukungan pembiayaan.

Tingginya biaya pendidikan untuk jenjang pendidikan menengah dan kejuruan sangat membebani orangtua siswa yang kurang mampu. Hal ini menjadi salahsatu pemicu adanya anak usia sekolah putus sekolah. Untuk itu, perlu diambil langkah menjawab persoalan tersebut.

(5)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 2 Ketersediaan layanan pendidikan di Kota Parepare, turut mengangkat angka partisipasi kasar pendidikan di kota ini. Namun hal ini juga berdampak pada ketersediaan ruang belajar yang mampu memenuhi kebutuhan peserta didik. Perbandingan jumlah peserta didik dengan jumlah ruang kelas, secara matematis mencukupi kebutuhan peserta didik. Persoalannya terletak pada persebaran dan distribusi peserta didik yang tidak merata pada semua satuan pendidikan, baik yang berstatus negeri maupun yang swasta. Kondisi ini memicu terjadinya penumpukan peserta didik pada satuan pendidikan yang berada di pusat kota.

Pemerataan tenaga pendidik untuk satuan pendidikan juga mengalami hal yang serupa, distribusi tenaga pendidik berpusat pada satuan pendidikan yang berada di pusat kota, belum merata pada satuan pendidikan yang tersebar di seluruh wilayah Kota Parepare. Hal ini, dapat mempengaruhi pelaksanaan proses belajar mengajar di satuan pendidikan, termasuk pembagian jam mengajar.

Kompleksitas persoalan yang dihadapi pada pembangunan bidang pendidikan, keterbatasan sumber pembiayaan, serta adanya tuntutan masyarakat yang tinggi atas penyelenggaraan pendidikan, perlu disikapi dengan menyusun rencana yang sesuai untuk menjawab tantangan dan persoalan yang dihadapi. Penyusunan rencana dilakukan secara menyeluruh atas tuntutan dan tantangan yang dihadapi, dan diharapkan dapat diselesaikan secara bertahap, terarah, terukur dan terencana serta sinergi dengan kebijakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah.

Penyusunan rencana dimaksud disusun dengan melibatkan seluruh stakeholder pendidikan yang ada di Kota Parepare, melalui Rapat Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Parepare, diskusi dan penjaringan informasi melalui MKKS, MGMP, KKG dan forum-forum pertemuan dengan orangtua siswa, serta laporan keluhan dari masyarakat, baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.

(6)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 3 Selanjutnya, seluruh rangkaian agenda tersebut disusun dalam sebuah rancangan rencana pembangunan yang dapat dijabarkan dalam jangka waktu tertentu, dan dapat dioperasionalkan dalam jangka waktu tahunan. Sehingga harapannya persoalan yang dihadapi, tantangan yang menghadang dan kendala yang menghalang dapat diselesaikan dengan cara yang tepat, dengan anggaran yang efisien dan efektif, dan memberdayakan seluruh sumberdaya yang tersedia.

Penyusunan Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi, sasaran, kebijakan dan program prioritas. Selain itu Rencana Strategis juga merupakan penjabaran gambaran permasalahan pendidikan yang dihadapi serta indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan secara terencana dan sistematis dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan tantangan yang ada.

Memperhatikan pentingnya dokumen rencana strategis yang harus dimiliki oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah, maka Dinas Pendidikan Kota Parepare menetapkan Rencana Strategis ini yang berisi visi, misi, tugas pokok, fungsi dan tujuan, analisis situasi strategis serta program prioritas Rencana Jangka Menengah dan Rencana Kerja yang realistis.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare Tahun 2013-2018 ini berdasarkan pada :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

(7)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 4 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028;

14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;

(8)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 5 16. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan di Kota Parepare;

17. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas;

18. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;

19. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 1 Tahun 2010 tentang Perencanaan dan Penganggaran Daerah Berbasis Masyarakat;

20. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Parepare Tahun 2013 - 2018.

1.3. Maksud Dan Tujuan

Rencana Strategis ini dimaksudkan untuk menjadi arahan dan pedoman dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi yang ditetapkan bersama dalam kurum waktu 2013 – 2018.

Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis ini adalah untuk :

1. Menjadi pedoman pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan lebih terarah, terukur, sistematik, dan terintegrasi sehingga dapat lebih efesien dan efektif serta mempertajam program pembangunan pendidikan berdasarkan berbagai permasalahan pendidikan di Kota Parepare;

2. Menjadi bahan penyusunan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Parepare.

3. Menjadi tolak ukur kinerja atas penyelenggaraan pembangunan bidang pendidikan dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan.

(9)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 6 1.4. Sistematika Rencana Strategis

Sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare Tahun 2013-2018 sebagai berikut :

Bab 1– Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan.

Bab 2 – Gambaran Pelayanan SKPD, memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumberdaya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.

BAB 3 – Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi, menjelaskan tentang permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhi, tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, menjelaskan tentang hasil telaahan Renstra Kementerian/ Lembaga, telaahan terhadap Rencana Pembangunan Bidang Pendidikan, serta penentuan isu-isu strategis.

BAB 4 – Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan, menjelaskan tentang hasil review visi dan misi daerah, rumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah serta strategi dan kebijakan Dinas Pendidikan dalam lima tahun mendatang.

BAB 5 - Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif, menjelaskan tentang program dam kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Pendidikan dalam lima tahun mendatang yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan pendanaan indikatifnya.

(10)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 7 BAB 6 - Indikator Kinerja SKPD, pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB 7 - Penutup, bab ini memuat kaidah pelaksanaan, dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja Dinas Pendidikan.

(11)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 8 1.5. Hubungan Rencana Strategis Dengan Dokumen Perencanaan

Lainnya

Rencana Strategis merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kota Parepare.

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare, antara lain berisi : 1. Gambaran pelayanan Dinas Pendidikan;

2. Isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi; 3. Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan

4. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif;

5. Indikator kinerja Dinas Pendidikan Kota Parepare yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Penyusunan dokumen perencanaan strategis, harus tetap berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Rencana Kerja Perangkat Daerah Kota Parepare, dengan tetap memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan kebijakan Pemerintah Daerah Kota Parepare yang dianggap penting dan strategis.

Oleh karena itu, sinkronisasi dokumen rencana pembangunan antara rencana pemerintah pusat, provinsi dan daerah perlu dilakukan, agar kebijakan yang ditetapkan dapat saling berhubungan dan memberikan dampak serta manfaat lebih besar, karena adanya kesinambungan antara pusat dan daerah.

(12)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 9 Untuk lebih jelasnya hubungan antar dokumen perencanaan antara dokumen rencana pemerintah pusat, provinsi dan daerah, dapat dilihat pada skema Hubungan Rencana Strategis dengan Dokumen Perencanaan lainnya dibawah ini.

Gambar 1. Skema hubungan Rencana Strategis dengan dokumen perencanaan lainnya. RPJM Nasional RPJM Daerah RENCA NA PEMBA NGUNA N JANGK A PANJA NGD & RTRW RKP Nasional RKP Daerah RENCA NA PEMBA NGUNA N JANGK A PANJA NG Nasional Renstra SKPD RKA SKPD Renja SKPD RAPBD APBD DPA SKPD

dipedomani dijabarkan dipedomani

dipedomani Bahan diacu diperhatikan dipedomani dijabarkan diacu dipedomani Bahan

(13)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 10 BAB 2

GAMBARAN PELAYANAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD 2.1.1.Tugas dan Fungsi

Uraian tugas pokok dan fungsi dari Dinas Pendidikan Kota Parepare tertuang dalam Peraturan Walikota Parepare Nomor 39 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Pendidikan.

Tugas Pokok Dinas Pendidikan Kota Parepare, adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam bidang pendidikan, dengan fungsi sebagai berikut :

1. Menyusun perencanaan di bidang pendidikan 2. Menyusun kebijakan teknis di bidang pendidikan 3. Menyelenggarakan pendidikan formal dan non-formal

4. Meningkatkan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

5. Melakukan pembinaan, koordinasi dan pengawasan sarana dan prasarana pendidikan

6. Mengendalikan pelaksanaan pendidikan

7. Melakukan pembinaan UPTD dan kelompok jabatan fungsional 8. Melaksanakan urusan ketatausahaan

Adapun rincian tugas Dinas Pendidikan Kota Parepare adalah sebagai berikut :

1. Menyusun, merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang pendidikan.

2. Menyusun, merumuskan dan menetapkan rencana program kerja bidang pendidikan.

3. Mengendalikan, mengkoordinasikan dan melaksanakan kewenangan di bidang pendidikan.

4. Melaksanakan dan menyelenggarakan standarisasi penyelenggaraan pendidikan.

(14)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 11 6. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

pengambilan keputusan.

7. Menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bahan evaluasi kinerja.

2.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Parepare sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas, merupakan tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare dibantu oleh :

1. Sekretaris, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelaksanaan kegiatan penatausahaan administrasi perkantoran dan pengelolaan keuangan, meliputi administrasi umum, kepegawaian, penyusunan dan perencanaan program dan kegiatan serta keuangan, evaluasi dan pelaporan.

Sekretaris mempunyai fungsi i) perumusan kebijakan teknis administrasi umum perkantoran, kepegawaian, perencanaan dan keuangan, evaluasi dan pelaporan; ii) pemberian dukungan atas penyelenggaraan dan pengelolaan urusan administrasi umum, kepegawaian, perencanaan dan pengelolaan keuangan, evaluasi dan pelaporan; iii) pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan subbagian; iv) penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan subbagian pelaksanaan urusan kepegawaian dinas; dan v) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

(15)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 12 Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretariatan, Sekretaris dibantu 3 (tiga) orang Kepala Sub Bagian, yakni sebagai berikut :

a) Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian b) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

c) Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

2. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis operasional di bidang pra sekolah dan pendidikan dasar.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, mempunyai fungsi i) pengkajian dan perumusan kebijaksanaan teknis operasional kurikulum, sarana dan prasarana, kesiswaan pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar; ii)pengkajian bahan kebijaksanaan teknis perencanaan pembangunan, pengadaan sarana dan prasarana; iii) pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan bidang pendidikan dasar; dan iv) pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan.

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Kepala Bidang, maka Kepala Bidang Pendidikan Dasar dibantu 3 (tiga) orang Kepala Seksi, yakni :

a) Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar b) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana

c) Kepala Seksi Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar

3. Kepala Bidang Kebudayaan, mempunyai tugas pokok merumuskan pembinaan dan pengembangan budaya

Kepala Bidang Kebudayaan, mempunyai fungsi i) pelaksanaan analisis terhadap data dan informasi, menginventarisir permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan tugas-tugas pengembangan budaya, ii) pelaksanaan pengembangan tugas-tugas dan fungsi kebudayaan, iii) menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis di bidang Kebudayaan, iv)

(16)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 13 melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsi

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Kepala Bidang, maka Kepala Bidang Kebudayaan dibantu 3 (tiga) orang Kepala Seksi, yakni :

a. Kepala Seksi Kebudayaan, Kesenian dan Perfilman

b. Kepala Seksi Permuseuman, Kepurbakalaan dan Sejarah

c. Kepala Seksi Inventarisasi dan Pemeliharaan Dokumen Kebudayaan 4. Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, mempunyai tugas pokok

membina dan mengembangkan pendidikan luar sekolah.

Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, mempunyai fungsi i) perumusan kebijakan teknis dalam bidang pendidikan luar sekolah; ii) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pendidikan luar sekolah; iii) pembinaan dan pelaksanaan pendidikan luar sekolah; dan iv) pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah, dibantu 3 (tiga) orang Kepala Seksi, yakni :

a. Kepala Seksi Pembinaan Kursus dan Kelembagaan b. Kepala Seksi Kesetaraan

c. Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini

5. Kepala Bidang Peningkatan Mutu, Tenaga Kependidikan, Data dan Program mempunyai tugas pokok mempersiapkan pembinaan dan pelaksanaan peningkatan mutu tenaga kependidikan, penyusunan program, pengumpulan dan penyajian data.

Selanjutnya, Kepala Bidang Peningkatan Mutu, Tenaga Kependidikan, Data dan Program, mempunyai fungsi i) perumusan kebijakan teknis bidang peningkatan mutu, tenaga kependidikan, data dan program; ii)pemberian dukungan atas penyelenggaraan bidang peningkatan mutu, tenaga kependidikan, data dan program; iii) pembinaan dan pelaksanaan bidang peningkatan mutu, tenaga kependidikan, data dan program; dan iv) pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan pimpinan.

(17)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 14 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Kepala Bidang Pendidikan Peningkatan Mutu, Tenaga Kependidikan, Data dan Program, dibantu 3 (tiga) orang Kepala Seksi, yakni :

a. Kepala Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan b. Kepala Seksi Data dan Program

c. Kepala Seksi Informasi dan Pelaporan

6. Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah 7. Kepala UPTD

Secara lengkap struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota Parepare, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(18)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 15 2.2. Sumberdaya SKPD

2.2.1.Sumberdaya Aparatur

Guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Dinas Pendidikan Kota Parepare sebagai lembaga Pemerintah Daerah yang menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan di Kota Parepare, maka didukung dengan sumberdaya aparatur, yang didistribusi dan ditempatkan dimasing-masing bidang, UPTD dan sekretariatan.Adapun jumlah pegawai, pangkat dan golongan serta jenjang pendidikan dapat dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.1. Komposisi sumberdaya aparatur Dinas Pendidikan Kota Parepare Menurut jumlah, pangkat dan golongan, serta jenjang pendidikan Tahun

2016

NO Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 S3 1 - 1 1 S2 21 6 28 2 S1 37 47 84 3 DIPLOMA 2 3 5 4 SMA 8 10 18 5 SMP 2 - 2 JUMLAH 71 66 137

NO Golongan/Pangkat Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Ivd 1 - 1 2 Ivc 1 - 1 3 Ivb 15 7 22 4 Iva 19 8 27 5 IIId 10 13 23 6 IIIc 5 7 12 7 IIIb 13 11 24 8 IIIa 8 7 15

(19)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 16 9 Iid 1 2 3 10 Iic - 2 2 11 Iib 2 2 4 12 Iia - 1 1 13 Id 2 - 2 Jumlah 77 60 137

NO Jabatan/Eselon Laki-laki Perempuan Jumlah

1 II 1 - 1 2 III 4 1 5 3 IV 17 7 24 4 Pengawas 15 12 27 5 Penilik 2 2 4 6 Staf 31 45 76 Jumlah 70 67 137 Laki-laki perempuan 137 1 PTT 9 11 PHL 4 Jumlah 9 15 24

Berdasarkan tabel tersebut diatas, maka dapat dijelaskan, bahwa jumlah aparat Dinas Pendidikan Kota Parepare menurut kualifikasi jenjang doktoral (S3) laki-laki 1 orang, pendidikan Magister (S-2) laki-laki 22 orang perempuan 6 orang jumlah 28 orang, Sarjana (S-1) laki-laki 37 orang perempuan 47 orang jumlah 84 orang, Diploma (D-3) laki-laki 2 orang perempuan 3 orang jumlah 5 orang, SMA/SMK laki-laki 8 orang perempuan 10 orang jumlah 18 orang dan SMP laki-laki 2 orang.

Selanjutnya, memperhatikan berdasarkan jenjang kepangkatan dan golongan, sesuai dengan jumlah pegawai yang ada, maka dapat dijelaskan bahwa yang berpangkat Pembina Utama Madya laki-laki 1 orang, berpangkat Pembina Utama Muda laki-laki 1 orang, berpangkat pembina

(20)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 17 Tk.I laki-laki 15 orang perempuan 7 orang jumlah 22 orang, berpangkat Pembina laki-laki 19 orang perempuan 8 orang jumlah 27 orang, berpangkat Penata Tk.1 laki-laki 10 orang perempuan 13 orang jumlah 23 orang, berpangkat Penata laki laki 5 orang perempuan 7 orang jumlah 12 orang, berpangkat Penata Muda Tk.1 laki-laki 13 orang perempuan 11 orang jumlah 24 orang, berpangkat Penata Muda laki-laki 8 orang perempuan 7 orang jumlah 15 orang, berpangkat Pengatur Tk.1 laki-laki 1 orang perempuan 2 orang jumlah 3 orang, berpangkat Pengatur perempuan 2 orang, berpangkat Pengatur Muda Tk.1 laki-laki 2 orang perempuan 2 0rang jumlah 4 orang, berpangkat pengatur muda perempuan 1 orang serta laki-laki 2 orang berpangkat Juru Tk.1

Berdasarkan jenjang jabatan atau eselon dapat diuraikan pejabat eselon II laki-laki 1 orang, eselon III Laki-laki 4 orang perempuan 1 orang jumlah 5 orang, eselon IV laki-laki 17 orang, perempuan 7 orang jumlah 24 orang, Pengawas laki-laki 15 orang, perempuan 12 orang jumlah 27 orang, Penilik laki-laki 2 orang, perempuan 2 orang jumlah 4 orang, Staf laki-laki 31, perempuan 45 jumlah 76 orang, sedangkan PTT laki-laki 9 orang perempuan 11 orang, PHL perempuan 4 orang.

(21)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 18 2.2.2.Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Terbagi dalam

Beberapa Item yang tergambar sebagai berikut :

NO NAMA BARANG JUMLAH

1 Meja 1 Biro 13 2 Meja 1/2 Biro 94 3 Meja Komputer 15 4 Meja Panjang 12 5 Lemari 2 Pintu 11 6 Lemari Kayu/Kaca 13

7 Lemari Rak Arsip 2

8 Layar Monitir 22

9 CPU 14

10 Printer 18

11 Kursi Kerja Pimpinan 8

12 Kursi Rapat Futura 44

13 Kursi Besi 32

14 Dispencer 4

15 Filling Kabinet 9

16 Lemari Rak Kayu/Kaca 1

17 AC 8

18 Lemari Kaca Almunium 8

19 Televisi 2 20 Laptop 7 21 Notebook 3 22 Kipas Agin 6 23 Kursi Tamu 2 24 Brangkas 2 25 Kursi kerja 22 26 Lemari Pendingin 2 27 Kursi chitos 6 28 Meja Bundar 1 29 UPS 2 30 LCD 1

(22)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 19 2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Pada tabel 2.1 dapat dijelaskan bahwa

- Angka rata-rata lama sekolah yang dimulai dari tahun 2010 -2014 target capaiannya 11 tahun sedangkan untuk realisasi capaian rata-rata 12 tahun pada tahun

(23)

-2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD

2014 2015 2016 2017 2018

1 Angka Melek Huruf 100% 97,45 % 97,65 % 97,70 % 97,75 % 97,45 % 97,26 % 97,30 % 97,46 % 2 Angka Rata-rata LamaSekolah

10,58 thn 10,58 thn 11,00 thn 11,00 thn 9,50 thn 12,00 thn 12,00 thn 12,00 thn

3 Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD / MI / Paket A 102,00 % 102,00 % 100,00 % 100,00 % 102,46 % 109,49 % 110,40 % 109,49 % SMP / MTs / Paket B 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 111,55 % 112,25 % 112,75 % 113,25 % SMA / MA / SMK / Paket C 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 106,75 % 94,41 % 95,41 % 96,41 %

4 Angka Pendidkan yangditamatkan

SD / MI / Paket A 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 96,20 % 97,45 % 98,55 % 100,00 %

SMP / MTs / Paket B 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 85,10 % 90,57 % 92,70 % 95,00 % SMA / MA / SMK / Paket C 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 106,75 % 111,90 % 112,60 % 113,00 %

5 Angka Partisipasi Murni (APM)

SD / MI / Paket A 90,00 % 96,00 % 97,00 % 98,00 % 87,17 % 93,69 % 93,69 % 93,69 % SMP / MTs / Paket B 85,00 % 95,00 % 96,00 % 97,00 % 79,64 % 77,36 % 77,36 % 77,36 % SMA / MA / SMK / Paket C 70,00 % 85,00 % 86,00 % 97,00 % 71,66 % 58,02 % 58,02 % 58,02 %

6 Angka Partisipasi Sekolah(APS)

Jenjang SD / MI 95% 98,88 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,15 % 100,55 % 100,55 % 100,55 % Jenjang SMP / MTs 90% 92,55 % 98,51 % 98,60 % 98,75 % 110,22 % 112,22 % 112,22 % 112,22 % Jenjang SMA / MA / SMK 60% 68,05 % 84,05 % 84,55 % 85,05 % 64,84 % 65,44 % 65,44 % 65,44 % 7 Rasio Ketersediaan Sekolah

Tingkat SD / MI / SMP / MTs 1 : 187 1 : 200 1 : 234 1 : 255 1 : 198 1 : 274 1 : 280 1 : 285 Tingkat SMA / MA / SMK 1 : 292 1 : 295 1 : 298 1 : 300 1 : 292 1 : 406 1 : 408 1 : 410

8 Rasio Jumlah Guru denganJumlah Sekolah

Tingkat SD / MI / SMP / MTs 1 : 5 1 : 6 1 : 6 1 : 7 1 : 6 1 : 6 1 : 7 1 : 7 Tingkat SMA / MA / SMK 1 : 3 1 : 4 1 : 4 1 : 4 1 : 3 1 : 3 1 : 3 1 : 3

2018

REALISASI CAPAIAN TAHUN

2014 2015

Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan

2016 2017 2018

RASIO CAPAIAN PADA TAHUN TARGET CAPAIAN TAHUN

2014 2015 2016 2017

NO INDIKATOR KINERJASESUAI TUGAS DAN FUNGSI TARGET SPM TARGETIKK TARGET INDIKAT OR LAINNYA

(24)

2014 2015 2016 2017 2018 2018

REALISASI CAPAIAN TAHUN

2014 2015 2016 2017 2018

RASIO CAPAIAN PADA TAHUN TARGET CAPAIAN TAHUN

2014 2015 2016 2017

NO INDIKATOR KINERJASESUAI TUGAS DAN FUNGSI TARGET SPM TARGETIKK TARGET INDIKAT OR LAINNYA

9 Rasio Jumlah Guru denganJumlah Siswa

Tingkat SD / MI / SMP / MTs 1 : 13 1 : 12 1 : 12 1 : 12 1 : 12 1 : 12 1 : 12 1 : 12 Tingkat SMA / MA / SMK 1 : 8 1 : 9 1 : 9 1 : 9 1 : 8 1 : 9 1 : 9 1 : 9

10 Rasio Jumlah Guru denganJumlah Kelas 1 : 2 1 : 2 1 : 2 1 : 2 1 : 2 1 : 2 1 : 2 1 : 2

11 Rasio Jumlah Siswa denganRuang Kelas 1 : 26 1 : 23 1 : 22 1 : 20 1 : 26 1 : 23 1 : 22 1 : 20

12 Tuntas Buta Aksara Lanjutan 100% 93,54 % 96,50 % 98,65 % 100 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 100,00 % 13 Fasilitas Pendidikan

Jenjang SD / MI 100 % 100 % 100 % 100 % 0,98 % 0,98 % 100 % 100 % Jenjang SMP/MTs/

SMA/MA/SMK

78,13 % 83,1 % 90 % 95 % 90 % 95 % 100 % 100 %

14 Angka Putus Sekolah

Jenjang Sekolah Dasar < 1 % 0,13 % 0,01 % 0,01 % 0,01 % 0,06 % 0,05 % 0,04 % 0,02 % Jenjang Sekolah Menengah

Pertama < 1 %

0,41 % 0,01 % 0,01 % 0,01 % 0,16 % 0,07 % 0,06 % 0,04 % Jenjang Sekolah Menengah

Atas < 1 %

1,17 % 0,54 % 0,40 % 0,30 % 0,72 % 0,41 % 0,30 % 0,20 %

15 Angka Kelulusan

Jenjang Sekolah Dasar 93,99 % 100 % 100 % 100 % 98,3 % 99,9 % 100 % 100 % Jenjang Sekolah Menengah

Pertama

82,02 % 100 % 100 % 100 % 98,5 % 100 % 100 % 100 % Jenjang Sekolah Menengah

Atas

89,13 % 100 % 100 % 100 % 95,5 % 100 % 100 % 100 %

16 Angka Melanjutkan Sekolah Angka Melanjutkan SD ke SMP 95% 118,00 % 110,00 % 100 % 100 % 117,12 % 109,99 % 110,00 % 110,00 % Angka Melanjutkan SMP ke SMA 70% 153,66 % 140,57 % 100 % 100 % 149,37 % 129,13 % 129,13 % 129,13 % Parepare, 01 Februari 2017 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

(25)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 20 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagai lembaga pemerintah daerah yang menyelenggarakan pendidikan di daerah, akan dipengaruhi berbagai faktor baik dari internal dan eksternal yang turut mempengaruhi kinerja SKPD. Untuk itu, SKPD harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi, serta dapat menyikapinya untuk menunjang kinerja SKPD. Tantangan dan peluang harus disikapi, bukan untuk dihindari atau diabaikan.

2.4.1.Tantangan

Perkembangan masyarakat menuntut layanan pendidikan yang berkualitas dan berdayasaing, dengan harapan akan membentuk masyarakat yang kreatif, inovatif dan mandiri. Tuntutan ini pula sejalan dengan tantangan penyelenggaraan pendidikan pada abad 21, apalagi dengan diluncurkan Kurikulum 2013.

Untuk menjawab tantangan yang muncul dan yang dihadapi sekarang ini, maka optimalisasi sumberdaya yang dimiliki dapat dimaksimalkan untuk menjawab tantangan tersebut, termasuk sumberdaya aparatur, pembiayaan, sarana dan prasarana.

Adapun tantangan-tantangan yang ada, antara lain adalah sebagai berikut : a. Tantangan Pendidikan Abad 21 yang mengarah pada penyelenggaraan

pendidikan dan model pembelajaran yang relevan dengan tuntutan jaman, perlu disikapi dengan menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan yang mampu beradaptasi terhadap persoalan tersebut, perubahan paradigma proses belajar mengajar, penyiapan infrastruktur penunjang pembelajaran dan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan.

(26)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 21 b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ikut serta mendorong kemajuan teknologi pendidikan, termasuk dalamnya adalah teknologi pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran, baik di ruang kelas, laboratorium, bengkel atau workshop. Kemajuan ini menuntut perubahan paradigma atas kemajuan teknologi pembelajaran tersebut.

c. Pelaksanaan kurikulum 2013, yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 menuntut adanya perubahan paradigma pendidikan dari semua tenaga pendidik, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan ketersedian sarana dan prasarana, termasuk ketersediaan buku baik untuk siswa dan pegangan guru. Penyiapan tenaga pendidik, kepala sekolah dan pengawas untuk memahami pelaksanaan kurikulum 2013.

d. Sertifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan yang disinergikan dengan peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan . Namun pelaksanaannya masih banyak dijumpai kendala, hingga perlu penanganan yang sistematis dan berkesinambungan. Penanganan ini perlu dilakukan agar tujuan dari sertifikasi tenaga pendidik dapat dicapai dan memberikan manfaat dan dampak yang besar terhadap dunia pendidikan.

e. Layanan pendidikan untuk anak yang berkebutuhan khusus dan cerdas istimewa, yang belum dipahami secara benar oleh tenaga pendidik dan kependidikan, satuan pendidikan, masyarakat dan para pengambil kebijakan. Ketentuan yang diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa Pemerintah juga menyelenggarakan pendidikan untuk anak yang berkebutuhan khusus dan cerdas istimewa. Pendidikan anak yang berkebutuhan khusus dan cerdas istimewa, belum terselenggara dengan baik, termasuk pemenuhan sarana prasarana dan ketersediaan tenaga pendidik.

(27)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 22 f. Pendidikan Menengah Universal yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Tuntas Wajib Belajar Sembilan Tahun menjadi Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun. Untuk itu, guna menjawab penyelenggaraan pendidikan menengah universal ini, Pemerintah Daerah mendukung pelaksanaannya di daerah masing-masing, yakni dengan memperluas akses layanan pendidikan bagi anak usia sekolah jenjang pendidikan menengah, berupa penyediaan ruang kelas, pemberian beasiswa bagi siswa tidak mampu, penyediaan pembiayaan penyelenggaraan pendidikan jenjang pendidikan menengah. Namun perlu juga dipahami bahwa untuk pendidikan menengah universal ini, peran dan partisipasi orangtua masih sangat diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan jenjang menengah.

g. Penyelenggaraan Pendidikan Gratis merupakan kebijakan bersama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh Propinsi Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk mengurangi beban pembiayaan pendidikan untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar sampai menengah. Oleh karena itu, penyediaan biaya penyelenggaraan pendidikan disiapkan oleh Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan proporsi 40% banding 60%. Harapan dengan terselenggaranya pendidikan gratis ini, peserta didik tidak lagi dibebani dengan biaya-biaya pendidikan yang berhubungan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan. Persoalan ini, perlu juga disikapi karena ada beberapa persoalan terkait pembiayaan yang berhubungan dengan tenaga sosial yang ada di satuan pendidikan, yang tidak dibiayai melalui pembiayaan APBN maupun APBD.

h. Pelayanan pendidikan untuk anak usia dini yang dicanangkan satu desa satu PAUD, adalah upaya untuk menjembatani adanya kesenjangan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, yang belum terlayani secara optimal. Untuk itu, perlu disiapkan sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di setiap pedesaan atau

(28)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 23 kelurahan pada wilayah Kabupaten atau Kota. Termasuk didalamnya adalah penyediaan tenaga pendidik dan sarana penunjang lainnya.

i. Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif, nyaman dan aman untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di satuan pendidikan, perlu mendapatkan perhatian. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kualitas belajar mengajar di satuan pendidikan. Upaya-upaya yang perlu dilakukan antara lain dengan mendorong terciptanya “Sekolah Hijau” yang berbasis pada upaya peduli terhadap lingkungan.

j. Pemenuhan standar nasional pendidikan dalam penyelenggaraan layanan pendidikan, belum dapat dipenuhi secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan kendala pembiayaan yang cukup besar, termasuk penyediaan peralatan praktek bagi peserta didik yang duduk pada jenjang pendidikan menengah kejuruan, yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Pemenuhan standar nasional pendidikan akan mendorong terciptanya kualitas pendidikan yang bermutu dan berdaya saing tinggi. k. Masih terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan

dalam bidang kebudayaan, sehingga hal ini menjadi bagian yang berpengaruh terhadap penyusunan dan perencanaan serta pelaksanaan program.

l. Belum tersedianya bank data kebudayaan, terutama yang memanfaatkan potensi teknologi informasi sebagai sarana untuk mendapatkan akses informasi secara utuh, efektif dan mudah.

m. Belum optimalnya pengelolaan dan pemeliharaan situs budaya, kekayaan seni budaya dan kearifan lokal.

2.4.2.Peluang

a. Penetapan Kota Parepare sebagai Kota Pendidikan akan mendorong percepatan pembangunan, khususnya pembangunan bidang pendidikan, baik pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi. Percepatan pembangunan bidang pendidikan akan memberikan dampak

(29)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 24 positif terhadap tumbuhnya motivasi masyarakat tentang pendidikan. Motivasi masyarakat akan menumbuhkan kesadaran akan arti pentingnya pendidikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan angka partisipasi sekolah, baik untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, maupun untuk pendidikan tinggi. Selanjutnya penetapan Kota Parepare sebagai Kota Pendidikan akan diikuti pula dengan kebijakan program dan pembiayaan yang signifikan, sehingga akan memberikan peluang besar bagi masyarakat Kota Parepare untuk berpartisipasi.

b. Ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang berhubungan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ada di Kota Parepare, mendorong perkembangan dan pemanfaatan tehnologi informasi dan komunikasi untuk penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran, baik oleh tenaga pendidik maupun kependidikan. Ketersediaan fasilitas dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi ini, harus diikuti pula dengan ketersediaan sumberdaya manusia yang mampu dan menguasainya, sehingga pengembangan, perluasan dan pemanfaatannya untuk pendidikan dapat dilakukan. Selanjutnya ketersediaan ini, dapat menumbuhkan budaya teknologi informasi dan komunikasi di kalangan tenaga pendidik dan kependidikan, untuk menunjang pelaksanaan tugas mereka di satuan pendidikan masing-masing.

c. Penyelenggaraan Kurikulum 2013 yang telah dilaksanakan pada tahun 2013, dapat menjadi pemicu untuk menjawab tantangan pendidikan abad 21, yang berorientasi pada tuntutan jaman, mencetak peserta didik yang mandiri, kreatif, dan inovatif, serta mendorong tenaga pendidik yang profesional sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang dia punya. Pemerintah juga menaruh perhatian atas pelaksanaan kurikulum 2013, yakni dengan menyusun silabus pembelajaran, melatih tenaga pendidik dan kependidikan, penyiapan buku pegangan untuk siswa maupun tenaga pendidik, dan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013.

d. Penyelenggaraan sertifikasi tenaga pendidik dan kependidikan akan mendorong profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar. Tuntutan atas pelaksanaan

(30)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 25 sertifikasi menuntut tenaga pendidik mampu bertindak dan bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, termasuk kelengkapan administrasi pembelajaran, teknik dan metodologi pembelajaran, strategi dan model pembelajaran, serta pengayaan konten bahan ajar serta penggunaan media dalam pembelajaran.

e. Penyelenggaraan pendidikan untuk anak yang berkebutuhan khusus dan cerdas istimewa sudah diamanatkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.

f. Potensi kekayaan seni budaya, situs budaya lainnya, serta adat budaya dan kearifan lokal cukup besar

g. Posisi geografis Kota Parepare yang sangat strategis, yang berada ditengah dapat menjadi pusat arus mobilitas khususnya bagi warga Sulawesi Selatan.

h. Dukungan kebijakan pemerintah yang cukup besar dalam mendukung pembangunan dan pengembangan kebudayaan.

(31)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 26 BAB 3

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Masalah

Kinerja penyelenggaraan dan layanan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Parepare dipengaruhi oleh beberapa hal, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Identifikasi masalah yang berpengaruh dan mempengaruhi kinerja dimaksud perlu dilakukan, sehingga layanan dan penyelenggaraan pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik, serta sejalan dan sinkron antara kebijakan pembangunan pendidikan di Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan dan Nasional.

Adapun beberapa masalah yang teridentifikasi dan diasumsikan dapat mempengaruhi kinerja layanan dan penyelenggaraan pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Untuk pemenuhan Standar Nasional Pendidikan, yang mencakup sumberdaya manusia, proses belajar mengajar, kurikulum, maupun sarana prasarana pendidikan, membutuhkan dukungan kebijakan dan regulasi baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Daerah, serta dukungan pembiayaan yang cukup besar untuk memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Sementara, jika memperhatikan kemampuan pembiayaan yang ada, melalui dana yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan Kota Parepare, pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. 2. Pemerataan dan distribusi tenaga pendidik yang tidak merata di seluruh sekolah dalam wilayah Kota Parepare. Distribusi tenaga pendidik masih terkonsentrasi pada Satuan Pendidikan yang berada di pusat kota, dan yang berstatus sebagai sekolah favorit atau unggulan. Sementara untuk Satuan Pendidik yang berada di wilayah pinggiran, kebutuhan tenaga pendidiknya masih belum seimbang antara jumlah siswa, mata pelajaran dan jumlah tenaga pendidik yang tersedia, di satu sisi ada Satuan Pendidikan yang kelebihan.

(32)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 27 3. Bergulirnya Program Pendidikan Gratis mulai dari jenjang Pendidikan Dasar hingga Pendidikan Menengah dan Kejuruan, menuntut pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat sasaran dan memberikan manfaat serta dampak yang besar bagi peningkatan mutu dan kualitas penyelenggaraan dan layanan pendidikan, baik kepada tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik maupun orangtua peserta didik. Hal ini makin diperkuat dengan tuntutan masyarakat yang menghendaki tersedianya pendidikan yang bermutu dan berkualitas serta dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Pemberian layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk peran dari dunia usaha dan industri, partisipasi masyarakat dan pemerintah.

4. Partisipasi Orangtua Peserta Didik dan Masyarakat menurun, sebagai salahsatu dampak atas penyelenggaraan Program Pendidikan Gratis dan BOS. Penafsiran yang tidak tepat yang berkembang di masyarakat luas atas pelaksanaan program tersebut, menimbulkan pemahaman yang keliru, dimana semua pembiayaan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Terlebih lagi untuk jenjang Pendidikan Menengah dan Kejuruan, diselenggarakan Pendidikan Menengah Universal (PMU) atau yang lebih sering disebut dengan Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun. Pada penyelenggaraan PMU, peranserta dan partisipasi masyarakat masih diberikan peluang untuk itu.

5. Perkembangan tehnologi informasi yang sedemikian pesat, ikut pula mempengaruhi perkembangan peserta didik. Dampak atas ketersediaan tehnologi informasi yang ada dan dapat diakses oleh peserta didik, apabila tidak diikuti dengan penguatan mental dan keimanan peserta didik akan menimbulkan hal-hal yang negatif, seperti pornografi, pornoaksi, bullying, judi On-line, dan sejenisnya. Maka penguatan pemahaman, bimbingan mental serta keimanan dan ketaqwaan peserta didik perlu terus dilakukan secara kontinu, sistematik dan terukur dan terkontrol, akan membawa dampak yang positif bagi peserta didik.

6. Pemanfaatan tehnologi informasi untuk proses belajar mengajar bagi tenaga pendidik masih perlu didorong pemanfaatannya secara lebih luas

(33)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 28 untuk pembelajaran di satuan pendidikan. Tehnologi informasi untuk pembelajaran belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh tenaga pendidik, hal ini dikarenakan beberapa hal, antara lain :

a. keterbatasan dan ketersediaan infrastuktur di masing-masing satuan pendidikan, terlebih khusus pada satuan pendidikan yang berada pada wilayah pinggiran dan berada di perbukitan. Jaringan telepon belum sepenuhnya dapat menjangkau wilayah tersebut.

b. Tenaga pendidik yang belum menguasai atau belum tahu penggunaan komputer sebagai dasar dari pemanfaatan tehnologi informasi.

c. Ketersediaan sumber-sumber belajar tentang pemanfaatan tehnologi informasi yang terbatas atau belum diketahui, membuat motivasi belajar tenaga pendidik untuk memanfaatkantehnologi informasi tersebut berkurang.

7. Tantangan global terhadap penyelenggaraan pendidikan turut serta mempengaruhi mutu dan kualitas pendidikan. Keterbukaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dilaksanakan pada tahun 2015, menuntut Satuan Pendidikan, khususnya Pendidikan Kejuruan lebih memperhatikan kompetensi peserta didik sesuai program keahlian yang mereka pelajari, peningkatan kompetensi tenaga pendidik, ketersediaan peralatan dan bahan praktek untuk menunjang proses belajar mengajar, serta kemitraan dengan dunia usaha dan industri untuk mensinkronkan muatan yang tertuang dalam kurikulum dengan perkembangan yang terjadi di dunia usaha dan industri, yang tidak/atau belum dipelajari di satuan pendidikan kejuruan.

8. Tuntutan penyelenggaraan pendidikan pada Satuan Pendidikan sebagai sekolah yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan belum dapat dipenuhi. Hal ini dikarenakan berbagai faktor yang turut serta ikut mempengaruhi pencapaian dan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan merupakan salah satu tolok ukur untuk menakar penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Terpenuhinya standar tersebut, ikutserta dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

(34)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 29 Pemenuhan standar ini masih menemui berbagai kendala yang harus dipecahkan agar mutu dan kualitas pendidikan dapat dicapai.

9. Masih Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) Di Bidang Kebudayaan (SDM) baik kuantitas maupun kualitas yang diharapkan mempunyai daya saing tinggi ternyata masih jauh dari memadai. Terutama SDM yang memiliki pemikiran strategiks dan visioner. Hal ini dapat berimplikasi pada pembangunan dan pengembangan di bidang kebudayaan.

10. Perilaku budaya masyarakat belum sepenuhnya mencintai nilai-nilai seni budaya secara penuh. Kemajuan bidang teknologi, komunikasi, informasi, transportasi serta globalisasi telah memberi pengaruh budaya luar (westernisasi) yang begitu besar dalam kehidupan masyarakat Aceh. Kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap pengaruh budaya luar yang dapat merubah perilaku dan gaya hidup masyarakat perlu terus ditingkatkan melalui penguatan dan peningkatan kebanggaan dan rasa cinta terhadap budaya daerah yang berdasar pada kearifan lokal.

11. Masih lemahnya penataan, pemeliharaan, pemanfaatan dan pendataan situs dan cagar budaya daerah. Hal ini diakibatkan karena masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan situs-situs dan cagar budaya yang memiliki nilai-nilai sejarah/budaya dan arkeologis telah berdampak pada kerusakan dan kehancuran. Diperlukan peran Pemerintah untuk mendorong keseriusan dan keterlibatan masyarakat dalam melakukan upaya perlindungan dan pelestarian cagar budaya dari berbagai kerusakan dan kehancuran serta pemanfaatan warisan peninggalan sejarah yang bertujuan sebagai media penelitian, edukasi dan wisata bagi masyarakat.

12. Belum maksimalnya pemanfaatan aset budaya secara optimal bagi aktifitas pagelaran budaya dan kesenian. Keberadaan sanggar seni atau semacamnya perlu terus didorong untuk dibangun dan dikembangkan. Karena wadah seperti ini sangat penting dan strategis sebagai media pengumpulan, penyimpanan, pagelaran, pameran dan atraksi seni budaya daerah belum dimanfaatkan secara maksimal, baik oleh

(35)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 30 Pemerintah maupun masyarakat dalam berbagai penyelenggaraan even seni dan budaya. Partisipasi, kreatifitas dan peran seniman perlu ditingkatkan dalam memberdayakan sebagai media kreatifitas dan pagelaran atraksi seni budaya.

3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjabarkan visi dan misi Kepala Daerah terpilih agar dapat dilaksanakan dan dioperasionalkan. Penjabaran ini harus diturunkan dalam bentuk Program dan Kegiatan yang diatur pelaksanaannya dalam jangka waktu 1 (satu) tahunan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) dan jangka waktu 5 (lima) dalam bentuk Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Dinas Pendidikan Kota Parepare sebagai salah satu dinas tehnis yang menyelenggarakan pendidikan di Kota Parepare, berkewajiban menindaklanjuti visi dan misinya Walikota dan Wakil Walikota Parepare terpilih untuk periode 2013 – 2018. Visi dan misi Pemerintah Kota Parepare periode tahun 2013 - 2018, adalah sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA KOTA PAREPARE YANG MAJU, PEDULI, MANDIRI DAN BERMARTABAT”

Visi Pembangunan Kota Parepare Tahun 2013-2018 di atas, memiliki makna :

a.Maju, mengandung arti mempunyai kualitas dan kemampuan untuk berprestasi dan berdaya saing sehingga masyarakat Kota Parepare dapat sejajar atau bahkan lebih tinggi dari daerah lain, ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan tercukupinya kebutuhan kehidupan masyarakat.

b.Peduli, mengandung arti mempunyai keikhlasan dan empati untuk maju serta berkembang demi masa depan bersama, yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah dan kelestarian lingkungan.

(36)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 31 c. Mandiri, mengandung arti mempunyai inisiatif untuk menyelesaikan permasalahan berdasarkan rujukan dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.

d.Bermartabat, mengandung arti harkat atau harga diri yang menunjukkan eksistensi atau identitas (jati diri) masyarakat Kota Parepare yang dapat dijadikan teladan dalam berbagai sendi kehidupan. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan 5 (lima) Misi Pembangunan Kota Parepare Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan optimalisasi pelayanan pendidikan dan kesehatan secara

berkeadilan, berkualitas dan berkesinambungan.

b. Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah yang berbasis pada sumberdaya lokal, mengembangkan investasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

c. Mempercepat pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah melalui keseimbangan penataan ruang dan adaptibilitas perubahan lingkungan hidup.

d. Memantapkan penegakan supremasi hukum, menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan meningkatkan partisipatif aktif masyarakat.

e. Mengaktualisasikan nilai-nilai agama dan budaya lokal dalam mengembangkan kehidupan bersama yang lebih baik.

Mencermati misi tersebut diatas, bahwa Pemerintah Kota Parepare pada periode tahun 2013 – 2018, khusus untuk bidang pendidikan berkeinginan untuk meningkatkan layanan dan penyelenggaraan pendidikan di Kota Parepare. Peningkatan layanan disini mencakup aksesibilitas, ketersediaan, keterjangkauan dan pemenuhan standar layanan pendidikan di satuan pendidikan.

Peningkatan layanan pendidikan ini, perlu dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Program dan kegiatan yang dijabarkan dalam Program Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah

(37)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 32 3.3. Telaahan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Rencana Strategis yang dibuat pada periode 2010 – 2014, memprioritaskan beberapa hal yang menjadi perhatian, yakni :

a. Pemerataan Akses Layanan Pendidikan

Dalam rangka untuk meningkatkan pemerataan akses dan layanan pendidikan kepada anak usia sekolah untuk mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan jenjangnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan beberapa program untuk itu, yakni : 1) Penyediaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Bantuan Operasional Sekolah ditujukan untuk membantu operasional sekolah yang sifatnya operasional, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidikan dapat berjalan dengan baik. Bantuan operasional sekolah ini diberikan kepada satuan pendidikan dasar dan untuk pendidikan menengah diberikan pada tahun 2013 dengan konsep Rintisan BOS (R-BOS).

2) Bantuan Bagi Siswa Miskin (BSM)

Bantuan bagi siswa yang kurang mampu diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu dan terkendala biaya untuk melanjutkan pendidikan. Bantuan ini diberikan agar peserta didik dimaksud dapat terus melanjutkan pendidikannya. Bantuan ini diberikan kepada peserta didik, mulai dari pendidikan dasar, menengah dan kejuruan yang memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemberian bantuan ini dilaksanakan satu kali dalam satu tahun pelajaran kepada peserta didik.

Bantuan ini dipergunakan untuk memenuhi keperluan peserta didik yang berhubungan dengan kepentingannya dalam mengikuti pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan yang ditempuh oleh peserta didik.

(38)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 33 3) Rehabilitasi Sekolah

Tujuan rehabilitasi sekolah adalah untuk mengembalikan fungsi bangunan gedung sekolah agar dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar di satuan pendidikan, sehingga peserta didik mendapatkan haknya untuk memperoleh pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditemputnya.

Bantuan rehabilitasi sekolah yang diberikan kepada Pemerintah Daerah maupun Satuan Pendidikan, dapat berupa bantuan melalui alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, Blockgrant maupun Hibah.

4) Pendidikan Menengah Universal (PMU)

Tujuan diselenggarakannya Pendidikan Menengah Universal (PMU) adalah untuk memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu. Selain itu, PMU diharapkan dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah, yang ditujukan dengan makin meningkatnya rata-rata lama sekolah.

Untuk menunjang terselenggaranya PMU ini, maka jaminan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan menengah mutlak diperlukan, untuk meningkatkan daya tampung, kemudian perimbangan antara SMA-SMK sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerah, meningkatkan layanan pendidikan menengah untuk wilayah yang tidak terjangkau, meningkatkan jumlah lulusan SMK untuk dapat bekerja, serta meningkatkan APK di daerah.

5) Satu Desa Satu PAUD

Maksud pelaksanaan Satu Desa Satu PAUD bertujuan untuk dapat melayani peserta didik usia dini agar dapat pelayanan pendidikan. Pendidikan anak usia dini yang bagus akan mengantarkan anak-anak belajar menjadi pribadi yang mandiri, kuat bersosialisasi, percaya diri, cepat beradaptasi dan semangat untuk belajar.

Oleh karena itu, untuk menjangkau anak-anak untuk dapat menempuh pendidikan PAUD, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan untuk mendirikan PAUD untuk

(39)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 34 satu desa satu PAUD. Hal ini dimaksud agar anak-anak usia dini dapat memperoleh layanan pendidikan.

b. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing

Bahwa dalam rangka untuk menghadapi tantangan global, pendidikan merupakan salahsatu bagian yang memegang peranan yang cukup penting. Oleh karena itu, dalam menyiapkan generasi penerus bangsa, tidak melulu hanya fokus pada penyediaan akses dan pemerataan, tetapi peningkatan kualitas dan relevansi juga sangat penting, karena hal ini akan ikut berperan dalam persaingan tersebut.

Untuk menjawab tantangan tersebut diatas, maka ada beberapa kebijakan dan Program yang ditetapkan yakni :

1) Kurikulum 2013

Kurikulum bertujuan sebagai panduan bagi tenaga pendidik untuk melaksanakan tugasnya mendidik, membimbing, mengajar dan mengevaluasi peserta didik. Sebagai panduan dalam pembelajaran, maka kurikulum harus mempunyai karakteristik menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan tehnologi.

Kurikulum 2013 direncanakan dilaksanakan untuk menjawab tantangan pembelajaran abad 21, pembelajaran yang mandiri, aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan serta menarik, dan mampu menjawab kontruksi pendidikan yang berkarakter.

Kurikulum 2013 disiapkan untuk memberi bekal bagi peserta didik untuk mengantisipasi terhadap perubahan masa depan yang semakin kompleks. Harapan atas pelaksanaan kurikulum 2013 ini, akan menciptakan sumberdaya manusia yang punya nilai kompetetif dan kompetensi yang tinggi, sehingga mempunyai nilai dayasaing yang tinggi, berkarakter, dan mandiri, kreatif serta kritis.

2) Penilaian Kinerja Guru

Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, perlu ditetapkan penilaian atas kinerja yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik. Hal ini ditujukan untuk mengetahui penguasaan atas mata pelajaran yang diajarkan, kompetensi tenaga pendidik serta

(40)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 35 kemampuan tenaga pendidik untuk melaksanakan pengembangan diri selaku tenaga pendidik.

Mekanisme penilaian kinerja guru diatur secara detail melalui keputusan bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

3) Ujian Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru

Uji Kompetensi Guru (UKG) merupakan salahsatu cara untuk memberikan layanan pembinaan dan pengembangan profesi guru yang baik kepada guru. UKG mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi serta kemampuan pedagogik. Kompetensi dasar bidang studi yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru. Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah intergrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi tersebut di kelas.

UKG dilakukan untuk pemetaan kompetensi, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dan sebagai titik masuk penilaian kinerja guru (PKG)

4) Ujian Nasional

Evaluasi atau ujian adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan. Ujian juga merupakan salahsatu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, dan ujian merupakan suatu mekanisme penilaian untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik.

Pro kontra atas pelaksanaan UN sejak dikeluarkannya putusan MA pada tahun 2010 terus mengalir. Ada hal yang perlu diluruskan bahwa dalam amar putusan MA, tidak ada satupun yang menyebutkan UN harus dihentikan. Dalam putusan tersebut disebutkan bahwa pemerintah harus a) melalukan perbaikan sarana dan prasarana, b) peningkatan kualitas guru dan c) penyebarluasan informasi pendidikan.

(41)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 36 c. Tata Kelola dan Regulasi

Dalam rangka untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pembiayaan pembangunan dan layanan pendidikan, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui menetapkan kebijakan dan program sebagai berikut :

1) Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan

Bertujuan untuk menjaring pencapaian tujuan program dan kegiatan yang tepat sasaran dan memberikan dampak yang besar bagi penerima manfaat. Dengan adanya umpan balik dari para pemangku kepentingan ini, maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat melakukan evaluasi atas semua program dan kegiatan agar lebih besar dampak yang dihasilkan.

2) Anggaran Berbasis Kinerja

Penetapan anggaran berbasis kinerja ini bertujuan untuk mencapai manfaat yang sebesar-besarnya dari pembiayaan yang disiapkan dan disediakan untuk menunjang pelaksanaan program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini dilakukan sebagai salahsatu bentuk dari adanya perubahan dan menjalankan reformasi birokrasi.

3) Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Pendidikan

Sebagai salahsatu upaya untuk mengontrol dan mengendalikan pembangunan pendidikan, upaya pengawasan dan pengendalian secara berjenjang perlu dilaksanakan agar dampak program dan kegiatan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian dimaksud tidak semata pada hasil semata, namun proses pelaksanaannyapun dilakukan pengawasan dan pengendalian.

Mengingat pembiayaan pendidikan yang bersumber dari APBN cukup besar disalurkan ke Pemerintah Daerah, maka pengawasan dan pengendalian ini perlu dilakukan terhadap penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunjangan Sertifikasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Bantuan Rehabilitasi Bangunan Gedung Sekolah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan, Bantuan

(42)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 37 Siswa Miskin (BSM), Bantuan Pembangunan Ruang Kelas/Sekolah melalui Blockgrant.

d. Pengembangan Kebudayaan

1) Pelestarian Hak Berkebudayaan

Hak dalam berkebudayaan adalah sebagai hak yang secara kodrati melekat kepada setiap orang sebagai manusia yang berbudaya. Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggungjawab untuk mewujudkan hak berkebudayaan. Perwujudan hak berkebudayaan dilaksanakan di bidang ideology, politik, ekonomi dan sosial. Hak berkebudayaan tersebut bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat b. Membangun ketahanan budaya

c. memperkukuh Jati Diri dan Karakter Bangsa. 2) Pembangunan dan Jati Diri dan Karakter Bangsa

Pembangunan nasional yang selama ini dilaksanakan telah menunjukkan kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat, yang meliputi bidang sosial budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, pertahanan dan keamanan, hukum dan aparatur, pembangunan wilayah dan tata ruang, penyediaan sarana dan prasarana, serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun, di samping banyak kemajuan yang telah dicapai ternyata masih banyak masalah dan tantangan yang belum sepenuhnya terselesaikan, termasuk kondisi karakter bangsa yang akhir-akhir ini mengalami pergeseran. Pembangunan karakter bangsa yang sudah diupayakan dengan berbagai bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal itu tecermin dari kesenjangan sosial-ekonomi-politik yang masih besar, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai di seluruh pelosok negeri, masih terjadinya ketidakadilan hukum, pergaulan bebas dan pornografi yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi yang dan merambah pada semua sektor kehidupan masyarakat.

(43)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 38 3) Penguatan Multikulturisme

Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk, beragam sosial, etnis, budaya, agama, aspirasi politik dan lain sebagainya, sehingga bangsa Indonesia sering disebut sebagai bangsa multikultural. Pada pihak lain, realitas "multikultural" tersebut berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk merekonstruksi kembali "kebhine-katunggalikaan yang dapat menjadi "integrating force" yang dapat mengikat seluruh keragaman etnis, budaya, dan agama". Kesadaran tentang multikulturalisme sudah muncul sejak negara Republik Indonesia terbentuk dan digunakan oleh pendiri bangsa Indonesia untuk mendesain kebudayaan bangsa Indonesia.

Perbedaan budaya, agama, aspirasi politik, kepentingan, visi dan misi, keyakinan, dan tradisi merupakan sebuah konduksi dalam hubungan interpersonal yang kadang-kadang juga menjadi perbedaan perilaku dalam memahami sesuatu. Maka dapat dikatakan bahwa berbagai kekisruan etnis yang merebak dibanyak tempat di wilayah Negara Kesatauan Republik Indonesia, merupakan akibat dari rendahnya kesadaran dan wawasan multikulturalime. Maka sebagai terobosan baru ditempuh strategi menjadikan sekolah sebagai pusat sosialisasi dan pembudayaan nilai-nilai multikulturalis. Melalui pendekatan inilah, dari SD sampai Perguruan Tinggi, Indonesia akan berhasil membentuk bangsanya yang dalam perkembangannya melampaui masyarakat kebhinekatunggalikaan. Kaitannya dengan nilai-nilai kebudayaan yang perlu diwariskan dan dikembangkan melalui sistem pendidikan pada suatu masyarakat.

4) Pelestarian Sejarah dan Warisan Budaya

Peninggalan sosial budaya haruslah dilestarikan agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan, juga untuk menanamkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia. Melestarikan peninggalan sosial budaya merupakan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia.

(44)

Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Parepare | 39 Peninggalan-peninggalan yang masih ada atau terekam sampai sekarang kemudian menjadi warisan budaya. Warisan budaya diartikan sebagai produk atau hasil budaya fisik dan tardisi-tradisi yang berbeda dan prestasi-prestasi spiritual dalam bentuk nilai dari masa lalu yang menjadi elemen pokok dalam jati diri suatu kelompok atau bangsa. Jadi, warisan budaya merupakan hasil budaya fisik (tangible) dan nilai budayanya (intangible) dari masa lalu.

Melestarikan peninggalan Sosial Budaya merupakan cara agar peninggalan – peninggalan sosial budaya tersebut tidak hilang atau punah nantinya. Melestarikan peninggalan sosial budaya juga dapat dilakukan dengan cara seperti dengan tarian adat, alat musik adat, museum atau bangunan – bangunan bersejarah, cagar alam, dan sebagainya

5) Pengembangan Industri Budaya

Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain Industri Budaya. Industri budaya adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. ndustri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian, berbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama dan bahwa “industri abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan inovasi. Oleh karena itu produk kreatif yang berbasis kearifan lokal daerah harus diberi ruang untuk dikembangkan menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi.

Gambar

Gambar 1. Skema hubungan Rencana Strategis dengan dokumen perencanaan lainnya.RPJMNasionalRPJMDaerahRENCANAPEMBANGUNANJANGKAPANJANGD &amp;RTRWRKPNasionalRKPDaerahRENCANAPEMBANGUNANJANGKAPANJANGNasionalRenstraSKPD RKA SKPDRenjaSKPD RAPBD APBDDPA SKPD
Tabel   2.1.       Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan
Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan Kota Parepare

Referensi

Dokumen terkait