• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tatakelola Blud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tatakelola Blud"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

POLA TATA KELOLA PPK-BLUD UPTD PUSKESMAS BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah diIndonesia yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

Dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam menyajikan layanan kesehatan yang menjadi hak Peserta program Jaminan Kesehatan. Sementara itu, menteri/ pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.. Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.

Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti UPT Puskesmas. Dengan demikian, UPT Puskesmas dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun

(2)

dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan sebutan Badan Layanan Umum. Untuk dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), ada tiga persyaratan

yang harus dipenuhi yaitu persyaratan substantive, teknis dan administratif.

Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan administratif yang harus dimiliki oleh UPT Puskesmas yaitu adanya Pola Tata Kelola.

2 Tujuan

Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD dengan tujuan :

1 Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam organisasi;

2 Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi;

3 Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi;

4 Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif.

3 Dasar Hukum

1 Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

3 Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

4 Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

5 Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

7 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah.

8 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

(3)

9 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.

10 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.

11 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara.

12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan Layanan Umum Daerah.

13 Peraturan Daerah Kab Bandung Barat Nomor ….Tahun… tentang .

14 Peraturan Daerah Kab Bandung Barati Nomor Tahun tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat DaerahKabupaten Bandung Barat

15 Peraturan Bupati Kabupaten Bandung Barat nomor 45 tahun 2008 tentang Pembentukan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat

16 Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Nomor tentang Pembentukan Tim Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat

4 Sistimatika Penulisan

Sistimatika dalam penulisan dokumen Pola Tata Kelola UPT Puskesmas Batujajar ini terdiri dari sembilan (9) Bab yaitu :

Bab I Bab II Bab III Bab IV

Bab V

Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Tujuan, Dasar Hukum dan Sistimatika Penulisan.

Struktur Organisasi, yang memuat Gambaran Struktur Organisasi UPT Puskesmas.

Prosedur Kerja, yang memuat Gambaran Hubungan dan Mekanisme Kerja Antar Posisi Jabatan dan Fungsi serta Tugas dalam Organisasi.

Pengelompokan Fungsi Yang Logis, yang memuat Pengelompokan antara Fungsi Pelayanan dan Fungsi Pendukung Pelayanan di UPT PUSKESMAS Batujajar

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), yang memuat Penerimaan dan Penempatan Pegawai, System Remunerasi, Jenjang Karier, Pembinaan termasuk System Reward dan Punishment dan Pemutusan Hubungan Kerja.

(4)

Bab VI

Bab VII

Bab VIII BAB IX

Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja, yang memuat Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular, Upaya Kesehatan Lingkungan, Upaya Promosi Kesehatan, Upaya Pengobatan, Usaha Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Usia Lanjut, Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat, Upaya Perkesmas, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Mata, Upaya Kesehatan Kerja, Registrasi Pasien dan Catatan Medik, Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi), Laboratorium Sederhana, SP2TP, Upaya Rujukan dan Administrasi.

Kebijakan Keuangan, yang memuat Kebijakan Mengenai Tarif Berdasarkan Unit Cost dan Subsidi, serta Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan.

Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah, yang memuat Tata Kelola Limbah Non Medis dan Tata Kelola Limbah Medis.

Penutup

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bandung Barat Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat tertanggal 22 Desember

(5)

bidang pengelolaan puskesmas sesuai dengan wilayah dan lingkup tugasnya. Struktur organisasi dari UPT Puskesmas terdiri dari Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat menentukan pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif dan produktif. Guna memenuhi syarat tata kelola organisasi Puskesmas menuju Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Maka Struktur organisasi menjadi Kepala UPT Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan empat Koordinator sebagaimana tercantum pada bagan dibawah.

Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala UPT Puskesmas dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha dengan tiga Sub Bagian yakni Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan dan Aset, dan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring. Masing-masing Sub Bagian dapat dibantu oleh beberapa staf fungsional sebagai pengelola urusan atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program, Kepala UPTDPuskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni :

1 Koordinator Upaya Kesehatan Wajib dengan 6 Sub Koordinator (Subkor) yaitu : Subkor Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit Menular, Gizi, dan Subkor Pengobatan.

2 Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan dengan 6 Subkor yaitu : Subkor Usaha Kesehatan Sekolah, Kesehatan Khusus (mata, jiwa, olah raga dan lansia), Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Gigi dan Mulut, Subkor Rawat Sehari (oneday care) dan Subkor dokter Spesialist.

3 Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang dengan 3 Subkor yaitu : Subkor SP2TP, Farmasi, dan Subkor Laboratorium Sederhana.

4 Koordinator Jejaring Pelayanan dengan 3 subkor yaitu subkor Balai Pengobatan Desa Panyocokan dan Balai Pengobatan Desa Panundaan.

(6)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Batujajar.

KEPALA PUSKESMAS

H.Nandan Suhendan S.Pd.,SKM.,M.Mkes

SUBAG UMUM &

KEPEGAWAIAN SUBAG KEUANGAN& ASET SUBAG PERENCANAAN& MONITORING

SUBKOR. KES. GIGI & MULUT SUBKOR. PERKESMAS SUBKOR. KES.KHUSUS SUBKOR. KEMITRAAN SUBKOR. LABORATORIUM SUBKOR. UKS

SUBKOR. PELKES KHUSUS SUBKOR. BP Desa Malasari

KEPALA TATA USAHA

SUBKOR. FARMASI SUBKOR. SP2TP KOORD. UPAYA KES.

PENUNJANG KOORD. JEJARING

PELAYANAN

SUBKOR. BP Desa KOORD. UPAYA KESEHATAN

PENGEMBANGAN

SUBKOR. PROMKES

SUBKOR. GIZI SUBKOR. P2PM SUBKOR. KIA & KB

SUBKOR. KESLING

SUBKOR. PENGOBATAN KOORD. UPAYA KESEHATAN WAJIB

(7)

BAB III PROSEDUR KERJA

Dalam rangka menunjang kebutuhan pola tata kelola Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) maka Struktur organisasi Puskesmas Batujajar dengan kebutuhan yaitu terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha dengan tiga sub bagian, Koordinator Upaya Kesehatan Wajib, Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan, Koordinator Upaya Kesehetan Penunjang dan Koordinator Jejaring Pelayanan yang masing-masing dengan sub koordinator yang disesuaikan dengan kebutuhan UPT Puskesmas.

Kelembagaan PPK-BLUD Puskesmas Batujajar di dalam melaksanakan prosedur kerjanya, masing-masing jabatan mempunyai tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab.

1 Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :

1 Memimpin, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Puskesmas.

2 Menyusun rencana kerja bidang upaya pelayanan kesehatan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok Puskesmas.

3 Merumuskan kebijakan operasional dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan operasional dari Dinas Kesehatan Kota.

4 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama dan pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. 5 Mengadakan koordinasi/kerjasama lintas sektor dan lembaga terkait lainnya,

untuk kepentingan pelaksanaan tugas pembangunan kesehatan di wilayah kerja. 6 Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, bimbingan, motivasi, dan

evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pegawai.

7 Melakukan evaluasi kinerja upaya pelayanan kesehatan puskesmas berdasarkan rencana kerja.

8 Mempertanggungjawabkan tugas puskesmas secara administratif dan oprasional kepada Kepala DinasKesehatan Kabupaten.

9 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 10

(8)

2 Kepala Tata Usaha

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :

1 Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah ditetapkan, menyangkut perencanaan keuangan dan barang, kepegawaian dan umum serta kerumah tanggaan Puskesmas.

2 Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3 Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi dan kesatuan tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama maupun tugas penunjang. 4 Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan Puskesmas yang meliputi

administrasi, keuangan, kepegawaian, dan umum.

5 Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja.

6 Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan/ program berdasarkan rencana kerja.

7 Menyusun laporan ketatausahaan dan menyiapkan laporan tahunan (data profil). 8 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/ pertanggungjawaban

kepada Kepala Puskesmas.

9 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian yang mencakup kegiatan kerumahtanggaan, pengelolaan barang perlengkapan, surat menyurat, perpustakaan, hukum dan humas, kebutuhan dan pendayagunaan serta penempatan tenaga Puskesmas. 2 Menyiapkan dan melengkapi persyaratan bagi petugas didalam

melaksanakan tugasnya, administrasi perjalanan dinas pegawai dan mengajukan usul pengembangan pegawai termasuk proses kepangkatan. 3 Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan, surat keputusan,

rekomendasi, dan surat perintah tugas.

4 Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peraturan kepegawaian, absensi pegawai, dan cuti pegawai.

(9)

5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan kepegawaian serta melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 2 Sub Bagian Keuangan dan Aset Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan aset berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2 Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub – sub unit pelayanan yang berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta perbekalan untuk pelaksanaan tugas.

3 Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara terkoordinasi. 4 Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset sesuai dengan

pedoman dan peraturan yang berlaku.

5 Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada, melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6 Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian Keuangan dan melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada kepala Tata Usaha.

7 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 3 Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring yang mencakup kebutuhan sarana, prasarana dan pembiayaan kesehatan berdasarkan kebijakan, membuat dan menyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas, Rencana Strategik, Laporan Tahunan, dan Profil Puskesmas. 2 Mengkoordinasikan kegiatan kepada sub Bagian dan Koordinator

maupun Sub Koordinator Program

3 Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pengendalian yang berkaitan dengan mutu pelayanan Puskesmas dan Jaringannya.

4 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.

(10)

3 Koordinator Upaya Kesehatan Wajib Mempunyai Tugas :

1 Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang upaya kesehatan wajib yang meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu, Anak dan KB, Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Perbaikan Gizi, dan Pengobatan.

2 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang Upaya Kesehatan Wajib. 3 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Wajib. 4 Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Wajib.

5 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala UPT Puskesmas.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 1 Sub Koordinator Promosi Kesehatan Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan.

2 Mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program yang berkaitan dengan Promosi Kesehatan.

3 Mengkoordinasikan kepada sub kegiatan Promkes seperti JPKM/JKBM, PSM, dan Desa Siaga.

4 Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengkaajian terhadap Upaya Kesehatan yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

5 Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian terhadap perkembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap tatanan. 6 Melaksanakan kemitraan, bimbingan, pengendalian dan pengembangan

terhadap Jaminan Kesehatan Masyarakat.

7 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.

8 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 2 Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan penyehatan lingkungan berdasarkan kebijakan dibidang kesehatan.

(11)

2 Mengkoordinasikan sub-sub kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan.

3 Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan penyehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan lingkungan, rumah sehat, penyehatan tempat-tempat umum dan tempat pengolahan makanan/minuman, serta pengamanan dan pengelolaan limbah.

4 Melaksanakan bimbingan dan pengendalian serta pengembangan klinik sanitasi.

5 Mengadaklan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan. 6 Mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengkaji terhadap indikator

yang berkaitan dengan kota sehat dan Indonesia Sehat.

7 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Kesehatan Wajib.

8 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 3 Sub Koordinator KIA – KB Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan.

2 Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan KIA-KB sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

3 Melaksanakan pengendalian dan pembinaan Kesehatan Keluarga yang meliputi Kesehatan Ibu, Perinatal, Neonatal, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah, Remaja dan Keluarga Berencana (KB).

4 Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan Kesehatan Reproduksi.

5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga termasuk Kesehatan Reproduksi.

6 Menilai hasil kerja berdasarkan rencana dan pelaksanaan kegiatan. 7 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban

kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.

8 Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. 4 Sub Koordinator P2PM Mempunyai Tugas :

(12)

1 Menyusun rencana kegiatan di bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku. 2 Mengkoordinasikan kegiatan di bidang P2PM sesuai dengan peraturan

dan kebijakan yang berlaku.

3 Melaksanakan kegiatan surveilans epidemioligi, penyelidikan wabah/KLB, imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, serta pengendalian operasional penanggulangan penyakit akibat bencana dan wabah.

4 Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.

5 Mengadakan penilaian terhadap hasil kerja kegiatan pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular.

6 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.

7 Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. 5 Sub Koordinator Gizi Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan di bidang gizi sesuai dengan kebijakan di bidang kesehatan.

2 Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang gizi sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku secara lintas program dan lintas sektoral.

3 Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Gizi ibu hamil, nifas, bayi, balita, pra sekolah, usia sekolah, remaja putri, lansia, penyakit kronis dan lainnya yang berkaitan dengan sindrom metabolik.

4 Melaksanakan pengendalian dan pemantauan Gizi seperti gangguan gizi buruk, kecamatan rawan gizi, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Pemantauan Status Gizi balita di Posyandu (PSG), dan pemanfaatan garam beryodium melalui survei anak sekolah.

5 Melaksanakan kegiatan pemberian mikronutrien sesuai dengan kebijakan yang berlaku seperti pemberian zat besi (Fe), Vitamin A, dan Kapsul yodium.

(13)

6 Melaksanakan penanggulangan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bersifat Pemulihan dan Penyuluhan kepada sasaran Ibu hamil KEK, Balita gizi kurang dan buruk dan penyakit menular kronis (TBParu).

7 Melaksanakan pembinaan dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait untuk penanggulangan masalah gangguan gizi masyarakat.

8 Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan di bidang gizi.

9 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.

10 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 6 Sub Koordinator Pengobatan Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan termasuk Medical Chek up di Puskesmas, serta upaya rujukan.

2 Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di setiap poli pengobatan rawat jalan seperti poli umum, poli anak, Poli Lansia, UGD, poli gigi, poli kebidanan dan poli khusus (Klinik Pelangi) dengan kebijakan yang berlaku.

3 Melaksanakan kegiatan pengobatan sesuai dengan pedoman pelayanan kesehatan tingkat pertama.

4 Melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan rujukan dan sistem rujukan serta pelayanan kesehatan swasta.

5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dan upaya rujukan dan pelayanan swasta.

6 Menilai hasil kerja yang berkaitan dengan pengobatan dan rujukan. 7 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban

kepada Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.

8 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 4 Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan Mempunyai Tugas:

1 Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan yang sudah menjadi pilihan Puskesmas dan mengembangkan inovasi pelayanan baru seperti pelayanan pengobatan umum, dan UGD .

(14)

2 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan yang sudah ada meliputi program UKS, Kesehatan Khusus (Kesehatan jiwa, indra, olah raga, lansia, kesehatan kerja), Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), Kesehatan Gigi dan Mulut, Rawat sehari (one day care) sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

3 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan inovasi seperti pengobatan umum dan UGD .

4 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan dan inovatif.

5 Menilai hasil kerja kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Pengembangan.

6 Melaporkan hasil kerja sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.

7 Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. 1 Sub Koordinator UKS Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan di bidang Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berdasarkan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkordinasikan pelaksanaan tugas secara lintas program dan lintas sektoral.

3 Melaksanakan kegiatan di bidang UKS seperti penjaringan anak sekolah di setiap jenjang pendidikan.

4 Melaksanakan pembinaan dan pengendalian dokter kecil, PHBS di sekolah, Guru UKS, dan gizi anak sekolah.

5 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKS. 6 Menilai hasil kegiatan di bidang UKS.

7 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

8 Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan. 2 Sub Koordinator Kesehatan Khusus Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Khusus yang meliputi Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Kesehatan Telinga, Kesehatan Olah Raga, Kesehatan Lanjut Usia, dan Kesehatan Kerja.

(15)

2 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. 3 Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan pengendalian serta

menyelenggarakan upaya kesehatan khusus.

4 Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya kesehatan khusus.

5 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 3 Sub Koordinator Perkesmas Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. 2 Mengkoordinasikan kegiatan Perkesmas dengan lintas program dan

lintas sektoral.

3 Melaksanakan kegiatan program Perkesmas termasuk pelayanan klinik Kesuma sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku.

4 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Perkesmas.

5 Mengadakan penilaian, bimbingan dan pengendalian kegiatan Perkesmas.

6 Melaporkan hasil kegiatan Perkesmas sebagai bahan informasi/ pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

7 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 4 Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut baik dengan lintas program maupun lintas sektoral.

3 Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut seperti pelayanan kesehatan gigi anak sekolah, kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, ibu nifas serta masyarakat umum sesuai dengan standar.

(16)

4 Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan mulut.

5 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 5 Sub Koordinator Pelayanan Rawat jalan sore dan one day care persalinan

Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat sehari/one day care persalinan (perawatan nifas, perawatan perinatal) sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat sehari (one day care) dengan lintas program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

3 Melaksanakan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat sehari (one day care) dan pengendalian upaya rujukan.

4 Mengadakan evaluasi, penilaian serta pengendalian terhadap pelaksanaan pelayanan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat sehari (one day care) .

5 Melaporkan hasil kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter umum sore dan rawat sehari (one day care) sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 6 Sub Koordinator Pengobatan dokter Spesialist Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan dokter spesialist di UPT Puskesmas.

2 Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di poli rawat jalan dokter spesialist sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

3 Melaksanakan kegiatan pengobatan dokter spesisialist sesuai dengan praturan yang berlaku.

(17)

4 Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dokter spesialist. 5 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban

kepada Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 5 Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang Mempunyai Tugas :

1 Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan upaya kesehatan penunjang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan penunjang seperti ; kegiatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Kesmas (SP2TP), Sistem Informasi Kesehatan (SIK) termasuk registrasi dan catatan medik, pelayanan farmasi dan perbekalan kesehatan, laboratorium.

3 Mengadakan evaluasi, pembinaan, bimbingan serta pengendalian kegiatan upaya kesehatan penunjang.

4 Menilai hasil kegiatan upaya kesehatan penunjang.

5 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada kepala UPT Puskesmas.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 1 Sub Koordinator SP2TP Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan pencatatan dan pelaporan secara terpadu sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan secara lintas program dan terpadu.

3 Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu UPT Puskesmas sesuai dengan standar.

4 Mengevaluasi dan menganalisa hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas.

5 Melaporkan hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.

(18)

2 Sub Koordinator Farmasi Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan kefarmasian termasuk perbekalan kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan dengan lintas program.

3 Melaksanakan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan sesuai dengan standar.

4 Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengendalian kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan.

5 Mengadakan evaluasi dan penilaian hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan.

6 Melaporkan hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.

7 Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. 3 Sub Koordinator Laboratorium, Mempunyai Tugas:

1 Menyusun rencana kegiatan pelayanan penunjang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan laboratorium laboratorium, dengan lintas program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

3 Melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium, sesuai standar. 4 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium,

5 Mengadakan penilaian dan pengendalian hasil kerja pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium.

6 Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan penunjang sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.

7 Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan. 6 Koordinator Jejaring Pelayanan Mempunyai Tugas :

1 Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan jejaring pelayanan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

(19)

2 Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan jejaring seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pelayanan Kesehatan Khusus (Klinik Sekolah, Klinik perusahaan, pelayanan P3K).

3 Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak swasta dalam pelaksanaan tugas 4 Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian kegiatan

pelayanan jejaring.

5 Melaporkan hasil kegiatan pelayanan jejaring sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring Pelayanan.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 1 Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.

2 Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu, lintas program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta. 3 Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan pengawasan

pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan swasta (klinik dokter umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic, batra) .

4 Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan pelayanan kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja.

5 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring Pelayanan.

6 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. 2 Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Khusus Mempunyai Tugas :

1 Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan seperti screening kesehatan/MCU, pelayanan kesehatan dan pengobatan di luar klinik puskesmas termasuk kegiatan P3K dalam kegiatan khusus atau tertentu. 2 Membangun dan menyusun kesepakatan kerjasama dengan fihak-fihak

swasta, organisasi, even organizer, dll yang memerlukan pelayanan kesehatan atau pengobatan khusus.

3 Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang terikat hubungan kerjasama pelayanan kesehatan khusus dengan puskesmas

(20)

seperti screening kesehatan/MCU bagi calon pelajar atau calon pegawai, pelayanan kesehatan dan pengobatan di sarana /Klinik tertentu (perusahaan, perkantoran, Sekolah), pelayanan P3K dalam kegiatan tertentu.

4 Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan secara lintas program, lintas sektoral.

5 Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan khusus

6 Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring Pelayanan.

7 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola BLUD terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis. Pemimpin BLUD, bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.

Pemimpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala UPT Puskesmas, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan BLUD. Tugas dan kewajiban Kepala UPT Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah sebagai berikut :

1 Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD.

2 Menyusun renstra bisnis BLUD. 3 Menyiapkan RBA.

4 Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada kepala daerah sesuai ketentuan.

5 Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

6 Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan BLUD kepada kepala daerah.

Pejabat Keuangan BLUD yang terdiri dari PPK, Pembantu PPK dan bendahara penerima dan pengeluaran mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab keuangan

(21)

1 Mengkoordinasikan penyusunan RBA. 2 Menyiapkan DPA-BLUD.

3 Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya. 4 Menyelenggarakan pengelolaan kas.

5 Melakukan pengelolaan utang-piutang.

6 Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi. 7 Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan. 8 Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing koordinator yaitu koordinator upaya kesehatan wajib, pengembangan, penunjang dan jejaring pelayanan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing- masing. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya, dengan tugas dan kewajiban :

1 Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya. 2 Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.

3 Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Masing-masing pejabat teknis mengajukan pencarian dananya kepada bendahara penerimaan dan pengeluaran setelah mendapat persetujuan kepala UPT Puskesmas selaku pemimpin BLUD sebagaimana prosedur kerja UPT PUSKESMAS ... yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

(22)

Gambar 3.1 Prosedur Kerja UPT Puskesmas Batujajar mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Kepala UPT Puskesmas

SPM

Kepala Tata Usaha

Subkor. Farmasi Subkor. SP2TP

Subkor Kes. Gigi & Mulut Subkor Kesling

Subkor KIA & KB

Subkor Gizi Subkor Pengobatan Koord. Upaya

Kesehatan Wajib Koord. UpayaKesehatan

Pengembangan Koord. Upaya Kesehatan Penunjang Koord. Jejaring Pelayanan

Subag Keuangan & BU

SP2 SPP SPM FINAL Subkor P2PM Subkor Promkes Subkor Perkesmas Subkor Kes. Khusus Subkor UKS Subkor. Lab. Sederhana Subkor Rawat sehari Subkor BP Panyocokan Subkor BP Panundaan

(23)

BAB IV

PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi PUSKESMAS Batujajar, fungsi-fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

1 Fungsi Pelayanan (services).

Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, dan jejaring pelayanan.

1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib memiliki 6 (enam) upaya pelayanan yaitu : 1 Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :

a Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. b JPKM / JKBM

c UKBM dan PSM. d Desa Siaga.

2 Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi : a Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.

b Pengawasan tempat umum dan pengolahan makanan/Minuman. c Klinik Sanitasi.

d Monitoring dan evaluasi Kota sehat / Indonesia Sehat. e Pengelolaan Limbah Puskesmas

3 KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi : a Kesehatan Ibu.

b Kesehatan Anak c Keluarga Berencana. d Kesehatan Reproduksi.

4 Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi : a Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK). b Gizi Klinik.

5 Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak menular, dengan sub upaya meliputi :

a Imunisasi.

b Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA, Diare, Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.

c Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD,Flu burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.

(24)

d Surveilens dan Epidemiologi

e Pemberantasan Penyakit Tidak Menular. 6 Upaya Pengobatan, meliputi :

a Pengobatan Rawat Jalan Umum. b Pengobatan Rawat Jalan Gigi. c UGD dan Tindakan.

2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Kesehatan Pengembangan, memiliki 5 (lima) upaya pelayanan yaitu 1 Upaya pelayanan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

2 Upaya pelayanan kesehatan Khusus dengan sub upaya meliputi : a Upaya Kesehatan Mata.

b Upaya Kesehatan Jiwa c Upaya Kesehatan Kerja d Upaya Kesehatan Olah Raga. e Upaya Kesehatan Lanjut Usia

3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). 4 Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut..

5 Upaya Rawat Sehari. 3 Jejaring Pelayanan

Upaya Kesehatan Pelayanan Jejaring Puskesmas yaitu : 1 Balai Pengobatan Desa Panyocokan

2 Balai Pengobatan Desa Panundaan.

3 Pelayanan Kesehatan Khusus/jaminan Pelayanan Kesehatan yang memiliki MOU khusus dengan Puskesmas (Klinik Perusahaan, Klinik Sekolah) termasuk pelayanan P3K dalam event tertentu.

4 Kemitraan

2 Fungsi Pendukung ( supporting ).

Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan dalam rangka efektifitas adalah sebagai berikut :

1 Upaya Kesehatan Penunjang

Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :

1 Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP). 2 Upaya Sistem Informasi Puskesmas.

(25)

4 Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana.

2 Upaya Pelayanan Administrasi

Upaya Pelayanan Administrasi, yang meliputi : 1 Administrasi Keuangan termasuk aset. 2 Administrasi Umum dan Kepegawaian.

3 Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi.

BAB V

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 1 Penerimaan dan Penempatan Pegawai

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan penempatan pegawai pada BLUD yaitu :

1 Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari PNS dan atau non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.

(26)

2 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan dan perundangan yang berlaku.

3 Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang pengangkatan dan pemberhentian dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam peningkatan pelayanan.

4 Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Pengguna Anggaran / Barang Daerah pada SKPD induknya.

5 Pemimpin BLUD-Unit Kerja yang berasal dari non PNS, Pejabat Keuangan BLUD wajib berasal dari PNS yang merupakan Pejabat Kuasa Pengguna Pengguna Anggaran / barang daerah pada SKPD induknya.

2 Sistem Remunerasi

Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau pensiun. Pejabat pengelola BLUD, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupati

Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas diberikan dalam bentuk honorarium. Remunerasi untuk BLUD-SKPD/Unit Kerja ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupatiberdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD-SKPD / Unit Kerja melalui Sekretaris Daerah.

1 Pemimpin BLUD

Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor – faktor yang berdasarkan :

1 Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan serta produktivitas.

2 Perimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis. 3 Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.

(27)

4 Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah/Bupatidengan mempertimbangkan antara lain indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

2 Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD

Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD ditetapkan paling banyak 90 % (sembilan puluh persen) dari remunerasi pemimpin BLUD.

3 Pegawai BLUD

Pemberian remunerasi untuk para pegawai BLUD dapat dihitung berdasarkan beberapa indikator penilaian yaitu :

1 Pengalaman dan masa kerja ( basic index ).

2 Keterampilan, ilmu pengetahuan dan prilaku ( competency index ). 3 Resiko kerja ( risk index ).

4 Tingkat kegawatdaruratan (position index ). 5 Hasil/ capaian kinerja ( performance index ). 6 Tingkat kegawatdaruratan ( emergency index ) 4 Honorarium Dewan Pengawas

Honorarium bagi Dewan Pengawas pada instansi yang akan menerapkan PPK-BLUD dapat ditetapkan sebagai berikut :

1 Ketua Dewan Pengawas : paling banyak sebesar 40 % (empat puluh persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

2 Anggota Dewan Pengawas : paling banyak 36 % (tiga puluh enam persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

3 Sekretaris Dewan Pengawas : paling banyak 15 % (lima belas persen) dari gaji Pemimpin BLUD.

3 Jenjang Karir

Jenjang karir disesuaikandengan peraturan kepegawaian yang ada yaitu sesuai jenjang karirjabatan struktural atau jabatan fungsional.

4 Pembinaan termasuk sistem reward dan punishment

Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas/pemimpin BLUD dan pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah

(28)

Kabupaten), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment).

5 Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan perundangan yang berlaku. Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan skretaris dewan pengawas yang diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari remunerasi/honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang jabatan yang bersangkutan.

Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari remunerasi bulan terakhir di BLUD sejak tanggal diberhentikan atau sebesar gaji PNS berdasarkan surat keputusan pangkat terakhir.

BAB VI

SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA

Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.

Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan evaluasi kerja.

Rencana strategis bisnis UPT Puskesmas Batujajar mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Kab Bandung Barat Tahun 2010 – 2015 yang menjabarkan visi, misi dan program

(29)

Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kab Bandung Barat dalam rencana pembangunan lima tahun yang bersifat indikatif. Jadi dengan sendirinya Renstra Bisnis UPT PUSKESMAS Batujajar terkait dengan RPJMD Kabupaten Bandung Barat

Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal (SPM), ada sekitar 21 upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Batujajar sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat

1 Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) 1 Kegiatan Pokok

a Pendataan Bumil, bayi dan balita b ANC dan pemberian buku KIA c pencatatan kohort ibu ,bayi balita. d Deteksi bumil resti/komplikasi e Pertolongan Persalinan

f Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan neonatus di dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus, audit kesakitan dan kematian neonatus.

g Pembuatan PWS KIA

h Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di dalam dan diluar gedung.

iPelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah. jPelayanan KB yang berkualitas.

2 Indikator Kinerja

a Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K-4. b DO K1 – K4.

c Cakupan DDRT ibu hamil.

d Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk. e Cakupan kunjungan neonatus.

f Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. g Cakupan kunjungan bayi.

(30)

i Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah. j Cakupan peserta KB baru.

k Cakupan peserta KB aktif. 2 Imunisasi

1 Kegiatan Pokok.

a Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar

b Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi Imunisasi Dasar Lengkap,BIAS Campak,DT TD, WUS.

c Pendataan jumlah murid kelas I ,II DAN III SD.

d Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan epidemiologi. e Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi.

f Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI 2 Indikator Kinerja

a Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari. b Cakupan imunisasi BCG.

c Cakupan imunisasi Hb- DPT 3. d Cakupan imunisasi polio 4. e Cakupan imunisasi campak f DO Hb-DPT 3 – Campak. g Desa/ kelurahan UCI. h Status T5 ibu hamil.

i Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.

j Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan Td kelas 2-3 SD. k Kejadian KIPI.

3 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. Kegiatan Pokok

a Penimbangan bayi dan balita di posyandu.

b Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan. c Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas . d Pelaksanaan Kadarzi.

(31)

f Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK g Monitoring GAKI

h Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dg D/S < 80% 2 Indikator Kinerja

a Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA b Cakupan D/S, N/D.N/S

c Balita Gizi kurang tertangani. d Balita Gizi Buruk tertangani.

e Balita mendapat Vit. A 2 kali pertahun. f Pelaksanaan PSG posyandu.

g Pemantauan Kadarzi.

h Ibu hamil yang diukur LILA. i Ibu hamil KEK tertangani. j Ibu Nifas dapat Vitamin A. k Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet. l MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.

4 Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular 1 Kegiatan Pokok

a Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai, dan pengamatan pasca KLB.

b Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang.

c Penemuan kasus,diagnosa dan pengobatan Tb paru, dan kunjungan rumah. d Penemuan dan pengobatan pneumonia.

e Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS. f Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN. g Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE. h Diagnosis dan tatalaksana malaria.

i Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah. j Diagnosis dan tatalaksana IMS.

k Sosialisasi rabies dan tatalaksana gigitan HPR. 2 Indikator Kinerja

(32)

a Desa/ kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam. b Desa/kelurahan bebas rawan gizi.

c AFP per 100.000 penduduk< 15 tahun. d Penemuan suspek TB Paru.

e TBParu BTA +

f Kesembuhan TB Paru BTA +

g Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +. h Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani. i Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS. j Penderita DBD yang ditangani.

k Balita dengan diare yang ditangani. l Penderita malaria yang diobati.

m Penderita kusta yang selesai berobat (RFT). n IMS yang diobati.

o Kasus gigitan HPR ditangani. 5 Upaya Kesehatan Lingkungan

1 Kegiatan pokok

a Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi. b Inspeksi sanitasi.

c Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat) d Pelayanan klinik sanitasi.

e Pengelolaan limbah sesuai standar. 2 Indikator kinerja

a Institusi yang dibina.

b Rumah/bangunan bebas jentik Aedes. c TTU/TPM yang diawasi.

d TTU/TPM yang memenuhi syarat. e Cakupan SAB.

f Cakupan jamban keluarga. g Cakupan SPAL.

h Cakupan klinik Sanitasi.

(33)

6 Upaya Promosi Kesehatan 1 Kegiatan Pokok

a Pembinaan dan pengendalian UKBM.

b Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium, posyandu, NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak menular.

c Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap tatanan.

d Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat. e Pembinaan jaminan kesehatan nasional/JKN

2 Indikator Kerja

a Bayi yang dapat ASI eksklusif. b Desa dengan garam beryodium baik. c Strata Posyandu.

d Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan. e Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional f Cakupan jaminan kesehatan Gakin.

g Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan. 7 Upaya Pengobatan

1 Kegiatan Pokok

a Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama sesuai standar. b Input riwayat penyakit pasien ke dalam SIMPUS dan medical record

c Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik. d Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar. 2 Indikator kinerja

a Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan). b Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi

c Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar. 8 Usaha Kesehatan Sekolah

1 Kegiatan Pokok

a Penjaringan anak kelas 1 SD b Pemeriksaan berkala

(34)

c Pembinaan dokter kecil. d Pembinaan sekolah sehat. 2 Indikator Kinerja

a Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan b Pembentukan dokter kecil tingkat SD.

c Cakupan pelayanan kesehatan remaja. d Cakupan sekolah sehat.

9 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 1 Kegiatan Pokok

a Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut. b Pembinaan kelompok usia lanjut.

c Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi. 2 Indikator Kerja

a Cakupan Pelayanan usia lanjut.

b Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu. c Adanya pelayanan dengan sistem UPT Puskesmas Santun Lansia. 10 Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat

1 Kegiatan Pokok

a Penemuan kasus dan pelayanan b pencatatan dan pelaporan. 2 Indikator Kinerja

a Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat. b Pelayanan gangguan jiwa di UPT Puskesmas. 11 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

1 Kegiatan Pokok

a Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang rawan kesehatan. b Pembinaan dan pelayanan bagi penduduk miskin.

c Melaksanakan upaya rujukan. 2 Indikator Kinerja

(35)

b Cakupan Perkesmas bagi masyarakat miskin. 12 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

1 Kegiatan Pokok

a Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai stándar. b Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat. c Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak sekolah. 2 Indikator Kinerja

a Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut. b Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut. c Cakupan desa binaan UKGMD.

d Ratio penambalan dan pencabutan. 13 Upaya Pengobatan Rawat Inap

1 Kegiatan Pokok

a Melaksanakan pelayanan persalinan normal sesuai dengan standar.

b Melaksanakan pelayanan persalinan dengan penyulit sesuai dengan standar. c Melaksanakan upaya rujukan sesuai stándar.

2 Indikator Kinerja

a Cakupan penanganan persalinan normal dan persalinan dengan penyulit sesuai standar.

b Cakupan visite rate.

c Cakupan pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga para medis. 14 Upaya Kesehatan Mata

1 Kegiatan Pokok

a Melaksanakan screning/hunting untuk gangguan penglihatan karena katarak. b Melaksanakan upaya rujukan penanganan katarak.

c Melaksanakan kerja sama dengan dokter spesialis mata dan yayasan kemanusian yang bergerak di bidang kesehatan mata.

2 Indikator Kinerja

a Cakupan Skrining penderita katarak.

b Cakupan Penemuan penderita mata katarak. c Cakupan Penderita katarak di operasi.

(36)

d Cakupan Perawatan Pasca operasi 15 Upaya Kesehatan Kerja

1 Kegiatan Pokok

Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, dan monev. 2 Indikator Kinerja

a Cakupan Pos UKK yang di bina. b Kasus penyakit akibat kerja

c Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja 16 Registrasi Pasien dan Catatan Medik

1 Kegiatan Pokok

a Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga b Melaksanakan registrasi pasien dengan SIMPUS

c Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan pemusnahan.

2 Indikator Kinerja

a Lama waktu pendaftaran pasien.

b Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.

c Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan.

d Waktu tunggu pasien di rawat jalan. e Kenyamanan ruang tunggu.

f Tata kelola rekam medik. 17 Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi)

1 Kegiatan Pokok

a Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.

b Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari obat. c Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling survey. 2 Indikator Kinerja

a Ketersediaan obat sesuai kebutuhan. b Ketersediaan obat esensial dan generik. c Tata kelola obat sesuai standar.

d Tidak ada kesalahan pemberian obat. e Tata kelola dokumen resep.

(37)

18 Laboratorium Sederhana 1 Kegiatan Pokok

a Persiapan sarana dan prasarana

b Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana c Peningkatan kompetensi petugas

d Pencatatan dan pelaporan. 2 Indikator Kinerja

a Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana. b Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis. 19 SP2TP

1 Kegiatan Pokok

Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan puskesmas dan koordinasi lintas program.

2 Indikator Kinerja

Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu. 20 Upaya Rujukan

1 Kegiatan Pokok

a Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan kab. Bandung Barat. b Pencatatan dan pelaporan

2 Indikator Kinerja Rujukan sesuai standar. 21 Administrasi dan Kepegawaian 1 Kegiatan Pokok

a Pembinaan pegawai dan waskat.

b Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.

c Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan, dan sebagainya.

2 Indikator Kinerja

(38)

b Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Batujajar.
Gambar 3.1 Prosedur Kerja UPT Puskesmas Batujajar mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Kepala UPT Puskesmas

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan Program Statistical Package for Social Science (SPSS). Kajian ini mendapati bahawa terdapat ciri-ciri reka bentuk tertentu yang

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang sudah disampaikan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: (1)

- Guru dan siswa berdiskusi di sertai dengan tanya jawab tentang penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat. - Guru dan siswa membuat kesimpulan

Tema Bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut : Hakim, Quantity Surveyor, Petugas Commisioning atau peran yang bisa memiliki kekuatan

[r]

Dari hasil yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan yang dihasilkan individu, maka individu tersebut menjadi lebih

Menurut Akmad Rohani dan Abu Ahmadi (1991:1) pembelajaran merupakan aktivitas yang sistematis dan terdapat komponen-komponen dimana masing-masing komponen

Berenang bisa menjadi latihan yang baik untuk pasien dengan diabetes, tetapi jika mereka berenang secara teratur penggunaan petroleum jelly pada kaki dan jari kaki