• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK DED Kawasan Wisata Pantai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK DED Kawasan Wisata Pantai"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) KAWASAN WISATA PANTAI AIR MATA PERMAI KABUPATEN KETAPANG

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang 1) Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini didukung dengan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat; 2) Meskipun demikian, sektor pariwisata khususnya pariwisata pantai

sangat rentan terhadap faktor-faktor lingkungan alam, keamanan, dan aspek global lainnya. Contoh kerusakan alam adalah rusaknya terumbu karang hampir di sepanjang pantai Indonesia, padahal terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki dan tidak ternilai harganya. Manfaat terumbu karang yang langsung adalah habitat bagi sumberdaya ikan, batu karang, pariwisata dan juga melindungi pantai wisata;

3) Saat ini permasalahan yang sering terjadi pada pengelolaan pariwisata pantai selain penurunan kualitas lingkungan dan keberadaan sarana dan prasarana yang kurang memadai adalah kurangnya integrasi antara masyarakat sekitar dengan kawasan pariwisata itu sendiri. Hal ini disebabkan karena manfaat yang dihasilkan dari keberadaan kawasan pariwisata tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dan menyebabkan kurangnya rasa memiliki terhadap kawasan pariwisata tersebut. Padahal dari keberadaan masyarakat yang sering dibaikan ini dapat dikembangkan potensi kebudayaan yang dimiliki masyarakat sekitar seperti upacara adat, dsb;

4) Pentingnya pengembangan obyek wisata pantai akan berpengaruh pada keberlanjutan obyek wisata pantai tersebut. Dalam kosep pariwisata berkelanjutan harus memenuhi syarat ekonomi, sosial dan budaya, dan lingkungan itu sendiri. Dengan kosep keberlanjutan ini ekowisata bisa di jadikan acuan dalam pengembangan suatu obyek wisata pantai. Menurut TIES ( The Interntional Ecotourism Society) pada awal tahun 1990an definisi ekowisata seperti berikut : “Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ekowisata mengandung unsur dan selaras dengah konsep pariwisata berkelanjutan yaitu dengan memperhatikan aspek Ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan;

(2)

2

5) Objek Wisata Pantai Air Mata Permai yang berada di Desa Sungai Awan Kanan kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, merupakan salah satu pantai yang sangat indah di Ketapang. Selain hamparan pasir putihnya, vegetasi flora dan fauna yang terdapat di pantai tersebut juga sangat menarik bagi para pengunjung. Vegetasi hutan bakau (Rhizophora sp, Bruiguera sp,) masih cukup terpelihara dengan habitat burung pantai yang sangat eksotik. Lokasi Pantai Air Mata Permai ini terletak 10 km dari Kota Ketapang. Pantai Air Mata Permai ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu tempuh kurang lebih sekitara 10 menit. Obyek wisata Pantai Air Mata Permai yang luasnya mencapai 100 hektar ini didominasi oleh hutan mangrove yang masih lengkap dan merupakan tempat pengamatan bagi satwa burung. Ada sekitar 27 jenis burung yang ditemukan sekitar pantai Air Mata Permai ini, antara lain butorides satriatus, haliastur indus, haliaetus leucogaster, numenius arquata, numenius phaeopus, tringa cinereus, tringa hypoleucos, streptopelia chinensis, pelargopsis capensis dan lain-lain.

6) Objek Wisata Pantai Air Mata Permai merupakan salah satu obyek wisata andalan bagi Kabupaten Ketapang, namun belum dikembangkan seluruh potensinya, hanya dibiarkan apa adanya dan sangat bersifat alami, artinya bahwa belum adanya fasilitas unggulan yang dapat di tawarkan pada wisatawan. Pantai Air Mata Permai memiliki kondisi air yang relatif tenang dan mempunyai letak yang strategis, yaitu terletak relatif dekat dengan Kota Ketapang. Sebagai salah satu aset wisata Kabupaten Ketapang, Pantai Air Mata Permai menjadi sangat potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai., mengingat obyek wisata pantai lain di jalur Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Ketapang terutama Objek Wisata Pantai Tanjung Belandang sudah lebih berkembang dibandingkan Pantai Air Mata Permai. Upaya pengembangan Pantai Air Mata Permai bukan ditujukan untuk menciptakan obyek wisata yang menandingi Objek Wisata Pantai Tanjung Belandang, tapi justru diharapkan dapat mensupport dan menjadi satu rangkaian paket wisata dengan obyek wisata Objek Wisata Pantai Tanjung Belandang dan obyek wisata lain di Jalur Pantura Kabupaten Ketapang;

7) Objek Wisata Pantai Air Mata Permai mempunyai potensi yang menyimpan keindahan dan keunikan tersendiri karena kondisi pantai relatif masih alami, ditambah keindahan pasir putih di sepanjang pantai. Guna mengakomodasi kepentingan pengembangan obyek wisata tersebut maka perlu disusun Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang yang nantinya akan menjadi dasar perencanaan pengembangan obyek wisata Pantai Air Mata Permai ke depan;

8) Pengembangan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai diharapkan dapat dijadikan alternatif tujuan wisata pantai di Kabupaten Ketapang dan diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan baru bagi pengembangan pariwisata perkotaan dan menjadi ciri khas/ landmark yang menjadi tujuan wisata daerah Ketapang sendiri maupun regional;

9) Upaya penataan dan pengembangan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai melalui penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang

(3)

3

merupakan suatu terobosan untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Ketapang. Selain diharapkan dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi mastarakat sekitar dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ketapang, pengembangan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pengembangan pada berbagai sektor, antara lain sektor industri dengan pemasaran produk-produk industri kecil, industri kerajinan rakyat, sektor kelautan dengan hasil ikan. Penataan dan pengembangan Pantai Air Mata Permai ini tentunya dengan pertimbangan memiliki karakteristik dan upaya tarik yang sesuai sebagai suatu rekreasi pantai bagi Kabupaten Ketapang dan diharapkan mampu mencerminkan citra kawasan Pantai Air Mata Permai sebagai obyek wisata andalan bagi Kabupaten Ketapang; 10) Dalam Pengembangan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai

melalui penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang mengacu pada ekowisata, pada dasarnya wisatawan di ajak untuk menikmati keindahan alam pantai dan laut sembari melakukan tindakan konservasi terhadap ekosistem dan alam di sekitar obyek wisata. Ekowisata akan memberikan wisatawan berbagai opsi atraksi wisata, tidak hanya sekedar atraksi wisata konvensinal seperti berenang, berjemur, berfoto dan lain sebagainya. Akan tetapi juga menambah wawasan wisatawan karena pembelajaran terhadap alam juga menjadi atrakasi tersendiri di konsep ini. Penerapan konsep ekowisata dalam pengembangan wisata pantai memberikan opsi lebih atau atraksi wisata lain bagi wisatawan. Tentunya ekowisata membutuhkan peran aktif dari wisatawan itu sendiri. Pada dasarnya semakin banyak atraksi wisata dalam sebuah obyek wisata akan berdampak pada semakin menariknya suatu daerah pariwisata;

2. Maksud dan Tujuan 1) Adapun Maksud dari pekerjaan ini adalah membuat suatu perencanaan teknis Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang yang mencakup kegiatan:

(a) Tahap Persiapan Perencanaan (Konsep Rancangan) (b) Tahap Pra Rencana

(c) Tahap Pengembangan

(d) Tahap Rancangan Gambar Detail dan Pengadaan RKS dan RAB

(e) Tahap Pelelangan

Serta Dokumen atau kelengkapan lain yang dianggap perlu sebagai penyempurnaan hasil perencanaan teknis Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang. 2) Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan hasil

perencanaan teknis Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang sesuai dengan kebutuhan dilapangan dan karakteristik daerah perencanaan sehingga didapatkan dokumen perencanaan yang lengkap dan dapat digunakan sebagai pedoman bagi tahapan perencanaan selanjutnya hingga ke pelaksanaan fisik.

Secara umum kegiatan ini harus menghasilkan dokumen yang diperlukan untuk Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang dengan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan;

(4)

4

3. Sasaran Terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek ekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang dan bisa menerjemahkan secara fisik berdasarkan aturan teknis yang yang berlaku serta pemenuhun keseluruhan data administrasi, teknis maupun kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahapan rencana selanjutnya hingga pembangunan Fisik;

4. Lokasi Kegiatan Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Desa Sungai Awan Kanan Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat;

5. Sumber Pendanaan

dan Perkiraan Biaya 1) Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kabupaten Ketapang Tahun Anggaran 2013; 2) Total perkiraan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebesar Rp. 137.500.000,00 (Seratus Tiga Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) (rincian rencana anggaran biaya terlampir);

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Nama PA : Kepala Dinas Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ketapang;

Nama PPK : Kepala Bidang Pariwisata;

Satuan Kerja : Dinas Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ketapang;

Data-data Penunjang

7. Data Dasar 1) Hasil pengamatan dan pemeriksaan pada lokasi pekerjaan secara komprehensif untuk mendapatkan data primer dalam penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Air Mata Permai;

2) Untuk penyusunan Kegiatan penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Air Mata Permai adalah dilokasi tersebut diperlukan data tentang batas-batas tanahnya yang syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku pada bangunan sipil maupun arsitektur antara lain :

Persyaratan peruntukan dan intensitas; Persyaratan arsitektur dan lingkungan; Persayaratan struktur bangunan;

Persyaratan ketahanan terhadap kebakaran;

Persyaratan pencahayaan darurat, tanda arah keluar dan sistem;

peringatan bahaya;

Persyaratan instalassi listrik, penangkal petir dan komunikasi; Persyaratan sanitasi dalam bangunan;

Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara; Persyaratan pencahayaan;

Persyaratan kebisingan dan getaran; Persyaratan keamdalan bangunan gedung; Persyaratan kemudahan/aksebilitas;

(5)

5

8. Standar Teknis 1) Peraturan Menteri PU No 45/ PRT/ M/ 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

2) Peraturan beton bertulang Indonesia ( PBI 1991 ), SKNI T-15.1919.03;

3) Tata cara pengedukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995; 4) Peraturan muatan Indonesia NI.8 dan Indonesia loading code

1987 (SKB-1.2.53.1987 );

5) Standar Nasional Indonesia No. 2837 Tahun 2008 tentang Tata Cara,Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

6) Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-3976-1995; 7) Peraturan konstruksi kayu di Indonesia (PKKI) NI.5; 8) Mutu Kayu bangunan SNI 03-3527-1984;

9) Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-1987; 10) Peraturan Porland Cement Indonesia 1972/NI-8;

11) Peraturan bata merah sebagai bahan bangunan NI 10; 12) Peraturan plumbing Indonesia;

13) Standar Nasional Indonesia Nomor 6897 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

14) Standar Nasional Indonesia Nomor 2835 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

15) Standar Nasional Indonesia Nomor 2836 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

16) Standar Nasional Indonesia Nomor 2839 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

17) Standar Nasional Indonesia Nomor 7393 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi dan Alumunium untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan; 18) Standar Nasional Indonesia Nomor 7394 Tahun 2008 Tentang

Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

19) Standar Nasional Indonesia Nomor 7395 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

20) Permen PU No. 24/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Ijin Mendirikan Bangunan Gedung;

21) Permendagri No. 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan;

22) Permen PU No. 24/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan/Gedung ;

(6)

6

24) Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Eksebilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;

25) Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung SNI 03-2407-1991;

26) Tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat emulsi SNI 03-2410-1991 Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan;

27) Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan pekerjaan bangunan yang direncanakan ;

9. Studi-studi Terdahulu Pengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga menghasilkan karya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis professional;

10. Referensi Hukum Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada referensi hukum :

Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standart yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia secara umum dan khusus;

Ruang Lingkup 11. Ruang Lingkup

Pengadaan/Lokasi Dan Data

1) Ruang lingkup pekerjaan perencanaan Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang adalah : a. Lingkup layanan Konsultan

(1) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan arahan dan kebijakan yang berkaitan dengan Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang;

(2) Melakukan peliputan data dan informasi terkait dengan pemanfaatan lahan dan penggunaan bangunan serta kapasitasnya;

(3) Mengidentifikasi permasalahan yang ada terutama masukan-masukan dari pihak Owner dan User;

(4) Melakukan kajian tentang kondisi lokasi kegiatan (Analisa Kontekstual);

(5) Melakukan pengukuran lahan serta informasi terkait dengan kondisi tanah pada tapak yang telah ditentukan; (6) Melakukan analisis dan kajian pada aspek makro tapak

(kebutuhan ruang, massa dan komposisinya pada tapak serta tata ruang luar (landscape) kawasan;

(7) Menetapkan konsep perancangan makro dan mikro; (8) Menetapkan konsep detail struktur yang bersifat satu

kesatuan;

(9) Menyiapkan gambar pra rancangan;

(10) Menyiapkan gambar teknis hasil perancangan untuk aspek struktur, mekanikal dan elektrikal, landscape, detail khusus, serta utilitas;

(11) Membuat rencana anggaran biaya pelaksanaan konstruksi (RAB) secara detail;

(7)

7

b. Lingkup Perencanaan perencanaan Pembangunan Kawasan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai Kab. Ketapang dimaksud minimum Konsultan harus melakukan hal berikut :

(1) Tahapan Persiapan :

Melakukan penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan studi format-format yang diperlukan dalam hal pengumpulan data dan analisa;

(2) Tahapan Survey Lapangan :

Kegiatan survey lapangan dimaksudkan untuk pengumpulan data sekunder dan data primer;

(3) Menyusun Rencana dan Analisis (a) Analisis Tapak dan Lingkungan

 Analisa Lahan

 Analisa Tata Bangunan

 Analisa Ruang Terbuka

 Analisa Infrastruktur (b) Pemograman Fasilitas Fisik

 Program Kegiatan

 Program Ruang

 Program Pengelolalaan

(c) Penataan Pola Ruang (Block Plan)

 Rencana Tata Aktifitas

 Rencana Tata Sirkulasi

 Rencana Tata Ruang

 Rencana Tata Bangunan

c. Menyusun Rencana Detail Rancang Bangunan

Pada bagian ini mencakup tahapan pekerjaan yang mencakup perancangan detail desain yang dibangun meliputi beberapa tahap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain :

(1) Penyusunan perancangan, yang meliputi :

 Rancangan Kawasan (Lay Out);

 Rancangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang kawasan wisata;

 Rancangan penggunaan struktur dan analisa perhitungan strukturnya;

 Rancangan mekanikal dan elektrikal;

 Rancangan detail lainnya;

Lingkup perencanaan penyusunan diatas merupakan ruang lingkup pekerjaan minimum yang harus tertuang dalam hasil pekerjaan, pengembangan pembahasan dan kajian serta modifikasi pola penyusunan pelaporan dalam konteks penyempurnaan hasil pekerjan akan didiskusikan secara bersama-sama pada saat pelaksanaan pekerjaan antara instansi terkait, tim teknis dan Konsultan Perencana;

Perancangan Objek Wisata Pantai Air Mata Permai harus mengakomodir prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan seperti yang tertuang dalam Pacific Ministers Conference on Tourism and Environment di Maldivest tahun 1997 yang meliputi kesejahteraan lokal, penciptaan lapangan kerja, konservasi sumber daya alam, pemeliharaan dan peningkatan kualitas hidup antar generasi dalam distribusi kesejahteraan. Gunn, 1994 mengemukakan bahwa suatu kawasan wisata yang baik dan berhasil secara optimal didasarkan pada empat aspek yaitu : 1) Mempertahankan kelestarian lingkungannya, 2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut, 3) Menjamin kepuasan pengunjung, 4) Meningkatkan keterpaduan dan kesatuan

(8)

8

pembangunan masyarakatdi sekitar kawasan dan zona pengembangan;

12. Fasilitas Penunjang Data dan fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/KPA/PPK adalah data teknis maupun data non teknis dan surat menyurat kepada instansi terkait dalam rangka pengumpulan data dan survey;

13. Keluaran Penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja pejabat pembuat komitmen mencakup hal berikut :

a) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran yang diminta, konsultan perencana menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi tugas dan tim teknis;

b) Konsultan wajib menyiapkan materi presentasi (jika diperlukan) dalam bentuk hard copy dan soft copy dihadapan tim teknis, semua pihak terkait, dan selanjutnya menghimpun seluruh masukan dan pertanyaan dalam upaya penyempurnaan hasil perencanaan;

c) Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus berpedoman pada masa pelaksanaan pekerjaan dengan batas waktu maksimum 4 (empat) bulan/120 hari kalender;

14. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

PPK/PA menyediakan surat referensi jika dibutuhkan untuk mempermudah mengakses data yang diperlukan;

15. Lingkup Kewenangan

Penyedia Jasa Penyedia Jasa berwenang mendapatkan penjelasan/ekspose laporan awal, dan laporan akhir, serta hasil pekerjaan; 16. Waktu Pelaksanaan

Yang Diperlukan Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah 4 (empat) bulan/120 hari kalender; 17. Personil Yang

Dibutuhkan Posisi Kualifikasi Orang Bulan Jumlah

Tenaga Ahli : 1) Ahli Arsitektur Lanscape (Team Leader) Berlatar belakang pendidikan S1 Arsitektur Lanscape/S2 Arsitektur Lanscape dan memiliki pengalaman kerja yang sesuai, dan pengalaman relevan minimal 3 tahun untuk S1 dan 1 tahun untuk S2; 1 org x 4 bln 2) Ahli Pengukuran dan Pemetaan (Team Leader) Berlatar belakang pendidikan S1 Geografi/S2 Penginderaan Jauh dan memiliki pengalaman kerja yang sesuai, dan

pengalaman relevan minimal 3 tahun untuk S1 & 1 tahun untuk S2;

(9)

9

3) Ahli Teknik Sipil Berlatar belakang pendidikan S1/S2 Teknik Sipil dan memiliki pengalaman kerja yang sesuai, dan pengalaman relevan minimal 3 tahun untuk S1 dan 1 tahun untuk S2.

1 org x 4 bln

Tenaga Pendukung (jika ada):

1) Surveyor S1/D3 Geografi/Geodesi/Teknik

Sipil; 3 org x 1 bln

2) Draftman S1/D3 Geografi/Geodesi/Teknik

Sipil; 1 org x 3 bln

3) Operator

Komputer D3/Komputer/Manajemen Administrasi; 1 org x 3 bln 18. Pelaporan 1) Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan memuat : Rencana Kerja, Metodologi dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (empat belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan, buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;

2) Laporan Kemajuan

Laporan Kemajuan memuat : hasil kegiatan penelitian lapangan (survey) dan studi literatur yang telah dilaksanakan berdasarkan Laporan Pendahuluan yang telah disampaikan, buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;

3) Draft Laporan Akhir

Draft Laporan Akhir memuat : laporan lengkap dari keseluruhan Pekerjaan Studi Review Luas Daratan Dan Lautan Kabupaten Ketapang sebagai bahan diskusi dengan pihak terkait, buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;

4) Laporan Akhir

Laporan Akhir memuat : Laporan ini sebagai hasil final dari seluruh pekerjaan yang disempurnakan dari serangkaian diskusi/seminar, buku laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan;

19. Bidang dan Sub Bidang Layanan Jasa Konsultansi

Klasifikasi jasa konsultansi bidang dan sub bidang sebagai berikut : 1) Bidang Arsitektural (11000);

2) Sub Bidang Jasa Arsitektural Lansekap (11002); Hal-hal Lain

20. Produksi Dalam

Negeri Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAKini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesiankecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. 21. Pedoman

Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan, yaitu memperoleh ijin dari pihak terkait dan membawa surat referensi dari pemilik pekerjaan.

22. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

(10)

10

23. Penutup Dengan tersusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) , maka tersedianya Detail Engineering Desain (DED) Kawasan Wisata Pantai Air Mata Permai Kabupaten Ketapang;

Diperiksa Oleh : Pejabat Pembuat Komitmen

DAHLAN, SE

NIP. 19620902 198103 1 002

Ketapang, April 2013 Dibuat Oleh :

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

FAUZAN

NIP. 195801011 198903 1 010 Mengetahui :

Kepala Dinas Informasi, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ketapang Selaku Pengguna Anggaran

YUDO SUDARTO, SP, M.Si. NIP. 19570517 197801 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan menjadikan dividen sebagai alat untuk mengatasi masalah keagenan yang terjadi dalam struktur kepemilikan terkonsentrasi yaitu antar pemegang saham pengendali dan

Perpustakaan UIN Raden Fatah Palembang belum sepenuhnya melaksanakan subject authority control , hal ini dibuktikan dengan masih ditemukannya kosakata yang tidak

Dalam makalah ini akan disampaikan tampilan aplikasi MoLearn berbasis Android yang dapat dilihat pada Tabel 4 dengan perhatian utama pada tiga aspek utama yaitu aspek

Melalui kegiatan media relations seperti penyelenggaraan event, media gathering dan yang lainnya telah memudahkan Corcomm CP Prima untuk menjalin relasi dengan para wartawan

Cornellia Sella Prasiska. HOROK-HOROK MAKANAN PENGGANTI NASI MASYARAKAT JEPARA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG. Program Studi S1 Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan

Pendek kata, doa ini Rabbana aatina fid dunya hasanah (Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia) dan seterusnya, akan bekerja hanya kepada orang-orang yang berdoa doa

Beberapa saran yang dapat diberikan kepada pemerintah daerah khususnya satuan kerja perangkat daerah kabupaten klungkung adalah: (1) untuk pemerintah daerah Kabupaten

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi dan Tenaga Kerja dengan metode Fuzzy Sugeno ini memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memutuskan atau