PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS
KONTEKSTUAL DENGAN MENGINTEGRASIKAN
KONTEKSTUAL DENGAN MENGINTEGRASIKAN
KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN
KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA MAHASISWA
PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA MAHASISWA
Muhammad Satriawan
Muhammad Satriawan1)1),, RoRosmismiatiati2)2) 1), 2)
1), 2)Dosen Program Studi Pendidikan Fisika STKIP BimaDosen Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Bima
E-mail:
E-mail: [email protected]@gmail.com E-mail:
E-mail: [email protected]@gmail.com
Abstrak
Abstrak :: Penelitian ini adalah penelitian pengemPenelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengembangan yang mengembangkan bahan ajar fisika berbasis konteksbangkan bahan ajar fisika berbasis kontekstual dengantual dengan mengintegrasikan kearifan lokal. Untuk lebih jauh penelitian ini sebagai dasar pengembangan buku ajar Fisika yang bernilai mengintegrasikan kearifan lokal. Untuk lebih jauh penelitian ini sebagai dasar pengembangan buku ajar Fisika yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Bahan ajar dikembangkan ekonomi tinggi. Penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika peserta didik. Bahan ajar dikembangkan menggunakan model
menggunakan model R R & & DD dengan modedengan modell pengempengembangan yang digunbangan yang digunakan adalah modeakan adalah model Borg & Gall (1989) dan Kemp &l Borg & Gall (1989) dan Kemp & Dayton (1985) yang terdiri atas; (1) penelitian dan pengumpulan data melalui survei, (2) perencanaan, (3) penyusunan bahan ajar Dayton (1985) yang terdiri atas; (1) penelitian dan pengumpulan data melalui survei, (2) perencanaan, (3) penyusunan bahan ajar cetak dalam bentuk lem
cetak dalam bentuk lembar kerja siswa, (4) uji validitasbar kerja siswa, (4) uji validitas pakar, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan skapakar, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan skala kecil, (7) revisila kecil, (7) revisi produk, (8)
produk, (8) uji uji coba coba lapangalapangan n skala luas, skala luas, (9) (9) revisi revisi produk produk final, final, dan dan (10) (10) disemindiseminasi asi dan dan implementasimplementasi. i. Uji Uji coba coba bahan bahan ajar ajar dilakuka
dilakukan mahasiswa program studi pendidikn mahasiswa program studi pendidikan fisika denganan fisika dengan model tesmodel tes one group pretest-posttes designone group pretest-posttes design . Dan berdasarkan hasil. Dan berdasarkan hasil analisis dari data validasi dan uji coba bahwa bahan ajar yang dikembangkan menunjukkan kriteria”sangat layak” untuk analisis dari data validasi dan uji coba bahwa bahan ajar yang dikembangkan menunjukkan kriteria”sangat layak” untuk digunakan serta dapat m
digunakan serta dapat meningkatkan pemahaman konsep eningkatkan pemahaman konsep fisika mahasiswa padafisika mahasiswa pada perkuliahan fisika dasar.perkuliahan fisika dasar. Kata kunci
Kata kunci :: PengembPengembangan bahan ajar fisika, pembelajaran konteangan bahan ajar fisika, pembelajaran kontekstual, kearifan lokal, pemahamam konsekstual, kearifan lokal, pemahamam konsep fisika.p fisika. Abstract
Abstract:: This research is a development reseaThis research is a development research that develops teaching march that develops teaching materials physics based contexterials physics based contextual by integrating localtual by integrating local wisdom. To further this research as the basis for the development of textbook physics of high economic value. This study intends wisdom. To further this research as the basis for the development of textbook physics of high economic value. This study intends to improve the mastery of concepts of physics students. Teaching materials developed using models of R & D with develop to improve the mastery of concepts of physics students. Teaching materials developed using models of R & D with develop model used is a model development Borg & Gall (1985) and Kemp and Dayton (1985), which consists of; (1) research and data model used is a model development Borg & Gall (1985) and Kemp and Dayton (1985), which consists of; (1) research and data collection through surveys, (2) planning, (3) the preparation of teaching materials printed in the form of student worksheets, (4) collection through surveys, (2) planning, (3) the preparation of teaching materials printed in the form of student worksheets, (4) test the validity of the expert, (5)
test the validity of the expert, (5) product revisionproduct revision, (6) , (6) field trials small scale, (7) the revised product, (8) broad-scale field trials,field trials small scale, (7) the revised product, (8) broad-scale field trials, (9) the revision of the final product, and (10) the dissemination and implementation. The trials conducted teaching materials (9) the revision of the final product, and (10) the dissemination and implementation. The trials conducted teaching materials student of physics education by test model one group pretest-posttes design. And based on the analysis of the data validation and student of physics education by test model one group pretest-posttes design. And based on the analysis of the data validation and testing that the teaching materials developed showing the criteria of "very feasible" to use and to improve the procurement of the testing that the teaching materials developed showing the criteria of "very feasible" to use and to improve the procurement of the concepts of physics students in basic physics lectures.
concepts of physics students in basic physics lectures. Keywords
Keywords:: DevelopmDevelopment of teaching materials physicsent of teaching materials physics, contextual learning, local wisdom, contextual learning, local wisdom, understanding of physics concep, understanding of physics conceptsts
II. PENDAHULUAN. PENDAHULUAN
Dunia pendidikan memegang peranan penting Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam peningkatan SDM bermutu. Peningkatan mutu dalam peningkatan SDM bermutu. Peningkatan mutu SDM dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran SDM dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Menurut kajian Sudarman (2007) yang berkualitas. Menurut kajian Sudarman (2007) menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran sampai saat menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran sampai saat ini merupakan pilihan strategis untuk mencapai tujuan ini merupakan pilihan strategis untuk mencapai tujuan individual yang berkompeten. Namun, hal tersebut individual yang berkompeten. Namun, hal tersebut masih jauh dari harapan karena selama ini pembelajaran masih jauh dari harapan karena selama ini pembelajaran di sekolah masih cukup banyak yang bersifat di sekolah masih cukup banyak yang bersifat meneruskan informasi dari pendidik kepada peserta meneruskan informasi dari pendidik kepada peserta didik. Apabila hal ini tidak segera diatasi melalui suatu didik. Apabila hal ini tidak segera diatasi melalui suatu inovasi pembelajaran yang memadai maka akan inovasi pembelajaran yang memadai maka akan menjadi pengalaman buruk bagi peserta didik. Oleh menjadi pengalaman buruk bagi peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya memfokuskan pada karena itu, pembelajaran hendaknya memfokuskan pada proses
proses transformasi transformasi dan dan tidak tidak sekadar sekadar mentransfer mentransfer
pengetahuan
pengetahuan begitu begitu saja. saja. Semua Semua itu itu akan akan dapatdapat dicapai
dicapai dengan dengan menyiapkan menyiapkan sarana/prasarana sarana/prasarana sertaserta infrastruktur yang memadai sebagai pendukung utama infrastruktur yang memadai sebagai pendukung utama dalam
dalam pembelajaran pembelajaran serta serta harus harus dimanfaatkan dimanfaatkan secarasecara optimal.
optimal.
Salah satu pendukung pembelajaran yang perlu Salah satu pendukung pembelajaran yang perlu dikembangkan saat ini untuk melengkapi dikembangkan saat ini untuk melengkapi sarana/prasarana yang telah ada adalah ketersediaan sarana/prasarana yang telah ada adalah ketersediaan bahan
bahan ajar ajar yang yang memadai. memadai. Dengan Dengan adanya adanya bahan bahan ajar ajar yang memadai, peserta didik dapat belajar dan yang memadai, peserta didik dapat belajar dan mendiskusikan materi ajar sebelum pembelajaran mendiskusikan materi ajar sebelum pembelajaran dimulai. Di samping itu, bahan ajar juga mampu dimulai. Di samping itu, bahan ajar juga mampu memberikan tuntunan yang jelas mengenai kompetensi memberikan tuntunan yang jelas mengenai kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik. Walaupun yang ingin dicapai oleh peserta didik. Walaupun ketersediaan bahan ajar fisika saat ini memang sudah ketersediaan bahan ajar fisika saat ini memang sudah banyak,
masih kurang dapat dicerna oleh peserta didik masih kurang dapat dicerna oleh peserta didik khususnya di sekolah-sekolah yang letaknya luar kota khususnya di sekolah-sekolah yang letaknya luar kota atau pinggiran kota. Hal ini dikarenakan oleh gaya atau pinggiran kota. Hal ini dikarenakan oleh gaya bahasa yang
bahasa yang terlalu rumit, terlalu rumit, permasalahan yang permasalahan yang diangkatdiangkat tidak pernah dialami atau diketahui oleh peserta didik, tidak pernah dialami atau diketahui oleh peserta didik, gambar-gambar yang ditunjukkan kurang jelas dan gambar-gambar yang ditunjukkan kurang jelas dan cenderung gambar-gambar tersebut masih asing untuk cenderung gambar-gambar tersebut masih asing untuk peserta
peserta didik didik konsumsi. konsumsi. Berdasarkan Berdasarkan hasil hasil penelitianpenelitian Japa
Japa (2013) (2013) bahwa bahwa peserta peserta didik didik menyatakan menyatakan sanggupsanggup ketika
ketika ditugaskan mencari ditugaskan mencari sumber di perpustakasumber di perpustakaan atauan atau internet. Tetapi, ada beberapa persoalan yang mereka internet. Tetapi, ada beberapa persoalan yang mereka tem
temui, ui, didi antantaraaranyanya: (1) : (1) pespeserterta dia didik dik serseringing menemukan
menemukan sumber sumber yang yang materinya materinya kurang kurang validvalid (tidak lengkap); (2) penulis bahan (artikel) di (tidak lengkap); (2) penulis bahan (artikel) di internet sering tidak jelas terutama yang bersumber dari internet sering tidak jelas terutama yang bersumber dari blog
blog dan dan setelah setelah dianalisis dianalisis banyak banyak ditemukanditemukan miskonsepsi; (3) peserta didik hanya mengambil materi miskonsepsi; (3) peserta didik hanya mengambil materi yang mudah, sedangkan yang relatif sulit di buang yang mudah, sedangkan yang relatif sulit di buang karena tidak dipahami, sehingga takut menyajikan. karena tidak dipahami, sehingga takut menyajikan.
Widodo (2015) mengungkapan cukup banyak Widodo (2015) mengungkapan cukup banyak penelitian
penelitian yang yang menghasilkan menghasilkan produk produk berupa berupa bukubuku siswa. Secara umum, berdasarkan amatan penulis saat siswa. Secara umum, berdasarkan amatan penulis saat sebgai pembimbing, reviewer, atau validator, buku sebgai pembimbing, reviewer, atau validator, buku yang dihasilkan dari karya penelitian cenderung: (1) yang dihasilkan dari karya penelitian cenderung: (1) berupa “kumupulan deskripsi
berupa “kumupulan deskripsi pengetahuan” ; (2) pengetahuan” ; (2) ditulisditulis dengan program pengolah kata yang bukan khusu dengan program pengolah kata yang bukan khusu untuk untuk publishing;
publishing; (3) (3) layoutnya layoutnya kaku, kaku, membosankan, membosankan, dandan tidak menunjang perwajahan yang layak sebagai buku; tidak menunjang perwajahan yang layak sebagai buku; (4) gambar/foto yang mengiringi “asal comot” tanpa (4) gambar/foto yang mengiringi “asal comot” tanpa editingfoto yang memadai dan (5) aspek kebenaran isi, editingfoto yang memadai dan (5) aspek kebenaran isi, bahasa dan penyajian y
bahasa dan penyajian yang kurang validasi.ang kurang validasi.
Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan Berdasarkan kondisi tersebut perlu dilakukan sebuah te
sebuah terobosan baru unrobosan baru untuk tuk menghasilkan menghasilkan bahan ajar bahan ajar yang menyajikan sumber bahan yang baik dan yang menyajikan sumber bahan yang baik dan susunannya teratur, sistematis, bervariasi, serta kaya susunannya teratur, sistematis, bervariasi, serta kaya akan informasi. Di samping itu harus mempunyai daya akan informasi. Di samping itu harus mempunyai daya tarik kuat karena akan mempengaruhi minat peserta tarik kuat karena akan mempengaruhi minat peserta didik terhadap bahan tersebut. Oleh karena itu, bahan didik terhadap bahan tersebut. Oleh karena itu, bahan ajar itu hendaknya menantang, merangsang, dan ajar itu hendaknya menantang, merangsang, dan mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata, sehingga dapat membantu peserta didik nyata, sehingga dapat membantu peserta didik memahami materi pelajaran. Berdasarkan uraian memahami materi pelajaran. Berdasarkan uraian tersebut salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu tersebut salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual. mengembangkan bahan ajar berbasis kontekstual. Pembelajaran
Pembelajaran kontekstual kontekstual merupakan merupakan pembelajaranpembelajaran yang berorientasi pada penciptaan semirip mungkin yang berorientasi pada penciptaan semirip mungkin dengan situasi “dunia nyata” peserta didik. Melalui dengan situasi “dunia nyata” peserta didik. Melalui pembelajaran
pembelajaran kontekstual kontekstual dapat dapat membantu membantu pendidik pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi
memberikan tuntunan yang jelas mengenai kompetensi memberikan tuntunan yang jelas mengenai kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik.
yang ingin dicapai oleh peserta didik. Trianto
Trianto (2011) (2011) menjelaskan menjelaskan bahwa bahwa dengandengan menerapkan prinsip pembelajaran kontekstual menerapkan prinsip pembelajaran kontekstual diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna bagi diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna bagi peserta
peserta didik, didik, karena karena peserta peserta didik didik akan akan bekerja bekerja secarasecara ilmiah dan mengalami sendiri bukan hanya mentransfer ilmiah dan mengalami sendiri bukan hanya mentransfer pengetahuan
pengetahuan pendidik pendidik ke ke peserta peserta didik. didik. DenganDengan demikian bahan ajar yang dikembangkan akan demikian bahan ajar yang dikembangkan akan dicantumkan permasalahan-permasalahan atau dicantumkan permasalahan-permasalahan atau fenomena-fenomena fisika yang biasa terjadi atau sudah fenomena-fenomena fisika yang biasa terjadi atau sudah tidak asing lagi bagi peserta didik sehingga tidak asing lagi bagi peserta didik sehingga memudahkan peserta didik menerima atau menyerap memudahkan peserta didik menerima atau menyerap materi pelajaran.
materi pelajaran. Namun
Namun permasalahan permasalahan lainnya lainnya yang yang muncul smuncul saat aat iniini adalah degredasi moral anak bangsa yang cukup adalah degredasi moral anak bangsa yang cukup siginfikan. Noor (2011) menyatakan bahwa arus siginfikan. Noor (2011) menyatakan bahwa arus modern semakin memengaruhi terkikisnya moral anak modern semakin memengaruhi terkikisnya moral anak bangsa.
bangsa. Maka Maka perlu perlu dilakukan dilakukan pembinaan pembinaan watak watak sebagai salah satu cara untuk mengatasi krisis moral sebagai salah satu cara untuk mengatasi krisis moral pada
pada masa masa ini, ini, baik baik dengan dengan memaksimalkan memaksimalkan fungsifungsi sebagai pendidik tidak hanya sebagai pengajar maupun sebagai pendidik tidak hanya sebagai pengajar maupun dengan media-media pendidikan serta bahan ajar dengan media-media pendidikan serta bahan ajar peserta
peserta didik. didik. Oleh Oleh karena karena itu, itu, dalam dalam pengembanganpengembangan bahan ajar fisika
bahan ajar fisika selain berbasis selain berbasis kontekstual tetapi akankontekstual tetapi akan diintegrasikan dengan kearifan lokal sebagai solusi diintegrasikan dengan kearifan lokal sebagai solusi degredasinya mental anak bangsa. Pembinaan moral degredasinya mental anak bangsa. Pembinaan moral peserta
peserta didik didik menjadi menjadi bagian bagian penting penting dalam dalam tujuantujuan pendidikan
pendidikan nasional nasional kita, kita, karenakarena pendidikan pendidikan bagianbagian dari
dari mata pmata pelajaelajaran yaran yang ada dalng ada dalam kuram kurikulum ikulum pendi- pendi-dikan
dikan dasardasar dan dan menenmenengahgah memilmemiliki iki peran peran pentipenting dang dann st
straratetegigiss dadalam lam pepembmbenentutukakan mn menentatall dadan jn jatati i didiriri bangsa.
bangsa. Dan Dan pembelajaran pembelajaran yang yang bersumberbersumber pada pada nilainilai keari
kearifanfan lokal lokal juga pjuga pentinenting bagg bagi peni pengembagembangan ngan diridiri peserta didik (Sartini, 2006).
peserta didik (Sartini, 2006). Ri
Ridwdwan an (20(200707)) memengngememukaukakakann bahbahwa wa kekeararififanan lokal dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan lokal dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek atau peristiwa dan bersikap terhadap sesuatu, objek atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu. Dengan demikian yang terjadi dalam ruang tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal merupakan dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal merupakan seperangkat pengetahuan, nilai-nilai, perilaku, serta seperangkat pengetahuan, nilai-nilai, perilaku, serta cara bersikap terhadap objek dan peristiwa tertentu di cara bersikap terhadap objek dan peristiwa tertentu di lingk
lingkunganyunganya yang diakui kebaika yang diakui kebaikan danan dan kebenkebenarannyarannya.a. Dengan mengintegrasikan kearifan lokal pada bahan Dengan mengintegrasikan kearifan lokal pada bahan ajar fisika yang berbasis kontekstual, diharapkan akan ajar fisika yang berbasis kontekstual, diharapkan akan mempermudahkan peserta didik dalam memahami dan mempermudahkan peserta didik dalam memahami dan menerima pelajaran fisika. Selain itu, peserta didik menerima pelajaran fisika. Selain itu, peserta didik dapat mengambil pelajaran dari fenomena-fenomena dapat mengambil pelajaran dari fenomena-fenomena
membuat siswa tertarik dengan materi yang akan membuat siswa tertarik dengan materi yang akan disampaikan. Salah satu contoh adalah kearifan lokal. disampaikan. Salah satu contoh adalah kearifan lokal.
Ibrahim (2015) menyatakan bahwa
Ibrahim (2015) menyatakan bahwa
mengintegrasikan kearifan lokal dalam aktifitas mengintegrasikan kearifan lokal dalam aktifitas pendidikan
pendidikan dan dan pembelajaran pembelajaran sangat sangat potensial potensial untuk untuk memunculkan suatu inovasi dengan kebaharuan. memunculkan suatu inovasi dengan kebaharuan. Pengi
Pengintegntegrasian krasian kearifaearifann lokal ke dlokal ke dalam pealam pendidikndidikanan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tujuan, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tujuan, antara lain: (a) kearfian lokal sebagai model, yang dapat antara lain: (a) kearfian lokal sebagai model, yang dapat menjadi teladan untuk ditiru dan diamalkan dalam menjadi teladan untuk ditiru dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari; (b) kearifan lokal sebagai kehidupan sehari-hari; (b) kearifan lokal sebagai konten/isi pelajaran yang dapat berperan sebagai konten/isi pelajaran yang dapat berperan sebagai contoh-contoh yang diajarkan; (c) kearifan lokal contoh-contoh yang diajarkan; (c) kearifan lokal sebagai penginspirasi, yang memunculkan ide-ide baru sebagai penginspirasi, yang memunculkan ide-ide baru di dalam pembelajaran.
di dalam pembelajaran.
Salah satu contoh dalam pelajaran fisika kearifan Salah satu contoh dalam pelajaran fisika kearifan lokal
lokal sebagai msebagai model peodel perilaku rilaku hidup sehidup seimbang yimbang yaituaitu dengan memvisualisasikan konsep gerak peluru dengan memvisualisasikan konsep gerak peluru terhadap sumbu XY, di mana arah sumbu Y terhadap sumbu XY, di mana arah sumbu Y menunjukan hubungan seseorang dengan Tuhannya menunjukan hubungan seseorang dengan Tuhannya (( Hablumminallah Hablumminallah) dan arah sumbu X menunjukan) dan arah sumbu X menunjukan hubungan sesama manusia (
hubungan sesama manusia ( Hablumminannas Hablumminannas) yang) yang senantiasa selalu dijaga. Dengan kata lain, hidup yang senantiasa selalu dijaga. Dengan kata lain, hidup yang dimulai dari titik 0
dimulai dari titik 000 berangsur naik berangsur naik dan dan membentuk membentuk
sebuah
sebuah sudut elevasi sudut elevasi tertentu (semakin tertentu (semakin menunju menunju 454500,,
maka sem
maka semakin menujuakin menuju pada sebuah pada sebuah keselarasan hkeselarasan hidup,idup, di mana relasi antara sesama manusia dan sang p
di mana relasi antara sesama manusia dan sang p enciptaencipta seimbang) (Ibrahim, 2014).
seimbang) (Ibrahim, 2014). Mengintegrasikan
Mengintegrasikan kearifan kearifan lokal lokal pada pada pembelajaranpembelajaran yang kontekstual tentunya akan membantu pemahaman yang kontekstual tentunya akan membantu pemahaman konsep
konsep fisika fisika siswa. siswa. Dahar Dahar dalam dalam Parno Parno (2008)(2008) menyatakan bahwa pemahaman konsep dapat diartikan menyatakan bahwa pemahaman konsep dapat diartikan sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna sebagai kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah, baik konsep secara teori maupun secara ilmiah, baik konsep secara teori maupun penerapannya
penerapannya dalam dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.sehari-hari. Pemahaman konsep merupakan bagian dari hasil dalam Pemahaman konsep merupakan bagian dari hasil dalam komponen pembelajaran. Dengan demikian komponen pembelajaran. Dengan demikian pemahaman konsep merupakan bagian dari hasil belajar pemahaman konsep merupakan bagian dari hasil belajar pada
pada ranah ranah kognitif. kognitif. Belajar Belajar kognitifkognitif bertujuanbertujuan memperbaiki pemahaman siswa tentang konsep yang memperbaiki pemahaman siswa tentang konsep yang dipelajari.
dipelajari.
II. METODE PENELITIAN II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang
mengembangkan bahan ajar fisika berbasis kontekstual mengembangkan bahan ajar fisika berbasis kontekstual dengan mengintegrasikan kearifan lokal. Untuk lebih dengan mengintegrasikan kearifan lokal. Untuk lebih jauh
jauh penelitian penelitian ini ini sebagai sebagai dasar dasar pengembangan pengembangan bukubuku ajar Fisika yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian ini ajar Fisika yang bernilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bermaksud
bermaksud untuk untuk meningkatkan meningkatkan pemahaman pemahaman konsepkonsep fisika peserta didik. Bahan ajar dikembangkan fisika peserta didik. Bahan ajar dikembangkan menggunakan model
menggunakan model R R & D& D dengan model ujicobadengan model ujicoba oneone group
group pretest-posttes pretest-posttes designdesign. Model pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah model Borg & Gall (1989) dan yang digunakan adalah model Borg & Gall (1989) dan Kemp &
Kemp & Dayton (1985) yang Dayton (1985) yang terdiri atas;terdiri atas; (1) penelitian(1) penelitian dan pengumpulan data melalui survei, (2) perencanaan, dan pengumpulan data melalui survei, (2) perencanaan, (3) penyusunan bahan ajar cetak dalam bentuk lembar (3) penyusunan bahan ajar cetak dalam bentuk lembar kerja
kerja siswa, (4) uji vsiswa, (4) uji validitas pakar, (5) revisi aliditas pakar, (5) revisi produk, (6)produk, (6) uji coba lapangan skala kecil, (7) revisi produk, (8) uji uji coba lapangan skala kecil, (7) revisi produk, (8) uji coba lapangan skala luas, (9) revisi produk final, dan coba lapangan skala luas, (9) revisi produk final, dan (10) diseminasi dan implementasi. Pada tahap (10) diseminasi dan implementasi. Pada tahap penelitian dan pengumpulan data d
penelitian dan pengumpulan data d ilakukan studi bahanilakukan studi bahan kajian fisika studi muatan kontekstual dalam fisika kajian fisika studi muatan kontekstual dalam fisika studi muatan kearifan lokal dalam fisika. Pada tahap studi muatan kearifan lokal dalam fisika. Pada tahap perencanaan mengumpulkan referensi untuk bahan ajar, perencanaan mengumpulkan referensi untuk bahan ajar, pemilihan program
pemilihan program desain yang desain yang tepat, pemilihan tepat, pemilihan layoutlayout yang men
yang menarik, dan arik, dan menyiapkan menyiapkan bahan evaluasi bahan evaluasi dalamdalam bahan
bahan ajar. ajar. Pada Pada tahap tahap penyusunan penyusunan bahan bahan ajar ajar akanakan dihasilkan draft bahan ajar, yang kemudian pada tahap dihasilkan draft bahan ajar, yang kemudian pada tahap selanjutnya draft tersebut dilakukan uji validitas pakar selanjutnya draft tersebut dilakukan uji validitas pakar dengan komposisi satu orang pakar bahan ajar fisika, dengan komposisi satu orang pakar bahan ajar fisika, satu orang pakar media dan satu orang praktisi (guru satu orang pakar media dan satu orang praktisi (guru fisika).
fisika).
Terdapat beberapa jenis instrumen yang digunakan Terdapat beberapa jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1) lembar Penilaian bahan dalam penelitian ini, yaitu: 1) lembar Penilaian bahan ajar, berupa instrumen penilaian digunakan untuk ajar, berupa instrumen penilaian digunakan untuk memastikan bahwa bahan ajar yang dikembangkan memastikan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan
layak digunakan, antara lain: lem, antara lain: lembar penilaian bar penilaian validasi,validasi, tingkat keterbacaan dan lembar penilaian tingkat tingkat keterbacaan dan lembar penilaian tingkat kesulitan bahan ajar; 2) Instrumen Tes, berupa Lembar kesulitan bahan ajar; 2) Instrumen Tes, berupa Lembar penilaian
penilaian yang yang sudah sudah divalidasi divalidasi dan dan dinyatakan dinyatakan validvalid dan selanjutnya digunakan sebagai Instrumen Tes Hasil dan selanjutnya digunakan sebagai Instrumen Tes Hasil Belajar (THB) siswa; dan 3) Instrumen Angket skala Belajar (THB) siswa; dan 3) Instrumen Angket skala likert, dimaksudkan untuk mendapatkan tanggapan likert, dimaksudkan untuk mendapatkan tanggapan pengguna bahan ajar yan
pengguna bahan ajar yang dikembangkang dikembangkan
Adapun tahapan pengembangan perangkat Adapun tahapan pengembangan perangkat pembelajaran ini terdiri
pembelajaran ini terdiri dari sembilan komponen dari sembilan komponen sesuaisesuai dengan diagram
III. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI III. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
Berdasarkan hasil analisis data dari angket yang Berdasarkan hasil analisis data dari angket yang disebarkan pada mahasiswa fisika semester I sebanyak disebarkan pada mahasiswa fisika semester I sebanyak 15 o
15 orang rang pada pada studi pestudi pendahuluan ndahuluan bahwa bahwa semuanyasemuanya mahasiswa membutuhkan referensi baru untuk mahasiswa membutuhkan referensi baru untuk mempermudah pengusaan konsep fisika. Pada dasarnya mempermudah pengusaan konsep fisika. Pada dasarnya mahasiswa membutuhkan pembelajaran yang mahasiswa membutuhkan pembelajaran yang kontekstual, baik dalam penyampaian konsep maupun kontekstual, baik dalam penyampaian konsep maupun soal-soal yang diberikan harus kontekstual juga.
soal-soal yang diberikan harus kontekstual juga.
Tabel 1.
Tabel 1.Hasil studi pendahuluanHasil studi pendahuluan
N
Noo AAssppeekk KKeetteerraannggaann
1
1 RReeffeerreennssi i BBaarruu 110000% % ssaannggaatt dibutuhkan dibutuhkan 2
2 RReeffeerreennssi i yyaanngg mempermudah pemahaman mempermudah pemahaman konsep konsep 100% sangat 100% sangat dibutuhkan dibutuhkan 3
3 BBaahhaan n aajjaar r yyaanngg kontekstual kontekstual 93% sangat 93% sangat dibutuhkan dibutuhkan 4
4 MMeelliibbaattkkan an kkeeaaririffaan ln lokokaall pada bahan ajar
pada bahan ajar
80% sangat
80% sangat
dibutuhkan dibutuhkan
Hasil dari analisis kebutuhan pada tabel di atas Hasil dari analisis kebutuhan pada tabel di atas menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan referensi baru yang mempermudah mereka untuk referensi baru yang mempermudah mereka untuk mema
memahami hami konskonsepep fisikafisika. Se. Setelah telah itu, itu, dilandilanjutkanjutkan dengan penyususunan bahan ajar berdasarkan hasil dengan penyususunan bahan ajar berdasarkan hasil
bab
bab mekanika. mekanika. Bahan Bahan ajar ajar yang yang dihasilkan dihasilkan kemudiankemudian div
divalialidasdasi oleh 3 oi oleh 3 oranrang ahlg ahlii untuntuk meuk mengengetahutahuii kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan (Widyoko, 2012).
(Widyoko, 2012).
Tabel 2.
Tabel 2.Rekapitulasi Hasil Uji Validasi AhliRekapitulasi Hasil Uji Validasi Ahli
Bahan ajar yang telah divalidasi selanjutnya direvisi Bahan ajar yang telah divalidasi selanjutnya direvisi sesuai dengan masukan dan saran yang disampaikan sesuai dengan masukan dan saran yang disampaikan oleh validator ahli yang kemudian menghasilkan draft I. oleh validator ahli yang kemudian menghasilkan draft I. Adapun masukan dan saran yang diperoleh adalah Adapun masukan dan saran yang diperoleh adalah perlunya
perlunya memperbaiki memperbaiki tata tata bahasa bahasa dan dan gambar gambar yangyang perlu
perlu diberikan diberikan efek efek agar agar terlihat terlihat dengan dengan jelas. jelas. SelainSelain itu, perlu dilakukan penambahan contoh soal yang itu, perlu dilakukan penambahan contoh soal yang berbasis
berbasis kontekstual kontekstual yang yang memuat memuat kearifan kearifan lokal.lokal. Selanjutnya draft I dilakukan uji coba skala kecil pada 6 Selanjutnya draft I dilakukan uji coba skala kecil pada 6 orang mahasiswa untuk mengetahui untuk mengetahui orang mahasiswa untuk mengetahui untuk mengetahui keterbacaan dan tingkat kesulitan bahan ajar. keterbacaan dan tingkat kesulitan bahan ajar.
A
Assppeekk SSkkoorr rata-rata rata-rata
Ka
Katetegogoriri KeKeteterranangagann
Kelayakan Kelayakan isi
isi
3
3,,6622 AA SSaannggaat t llaayyaak k K
Keebbaahhaassaaaann 22,,9988 BB LLaayyaak k P
Peennyyaajjiiaann 33,,4466 AA SSaannggaat t llaayyaak k K
Keeggrraaffiikkaann 22,,9988 BB LLaayyaak k
Gambar 1.
Gambar 1.Model Pengembangan Borg & Gall (1989) dan Kemp & Dayton (1985)Model Pengembangan Borg & Gall (1989) dan Kemp & Dayton (1985) Lan
perkuliahan.
perkuliahan. Berikut Berikut grafik grafik data data rata-rata rata-rata hasil hasil belajar belajar mahasiswa pada pokok bahasan mekanika dengan mahasiswa pada pokok bahasan mekanika dengan menggunakan bahan ajar fisika berbasis kontekstual menggunakan bahan ajar fisika berbasis kontekstual dengan mengintegrasikan kearifan lokal pada dengan mengintegrasikan kearifan lokal pada mahasiswa fisika STKIP Bima semester I tahun ajaran mahasiswa fisika STKIP Bima semester I tahun ajaran 2015/2016:
2015/2016:
Ga
Gambmbarar 2.2.Grafik Hasil Belajar MahasiswaGrafik Hasil Belajar Mahasiswa
Berdasarkan hasil belajar yang ditunjukkan oleh Berdasarkan hasil belajar yang ditunjukkan oleh grafik pada g
grafik pada gambar 2 di ambar 2 di atas, terlihat atas, terlihat bahwabahwa nilai rata-nilai rata-rata kelas A
rata kelas A adalah 84,38 dengan kadalah 84,38 dengan kategori sangat tinggiategori sangat tinggi dari nilai rata-rata
dari nilai rata-rata pretest pretest 51. Begitu juga 51. Begitu juga dengan kelasdengan kelas B nilai rata-rata klasikal adalah 86,39 dari nilai rata B nilai rata-rata klasikal adalah 86,39 dari nilai rata pre- pre-test hanya 46,78. Hal ini menunjukkan bahwa adanya test hanya 46,78. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman konsep fisika
peningkatan pemahaman konsep fisika pada mahasiswapada mahasiswa melalui perkuliahan yang menerapkan bahan ajar fisika melalui perkuliahan yang menerapkan bahan ajar fisika berbasis
berbasis kontekstual dengan kontekstual dengan mengintegrasikan kearifanmengintegrasikan kearifan lokal.
lokal. Adanya Adanya peningkatan peningkatan pemahaman pemahaman konsep fisikakonsep fisika pada
pada mahasiswa mahasiswa diperjelas diperjelas oleh oleh N-Gain N-Gain Skor Skor padapada grafik berikut:
grafik berikut:
Gambar 3
Gambar 3. Grafik hasil analisis N-Gain skor . Grafik hasil analisis N-Gain skor
Dari grafik di atas terlihat bahwa Kelas A memiliki Dari grafik di atas terlihat bahwa Kelas A memiliki N-Gain skor 0,68 kategori sedang. Hal ini menunjukkan Gain skor 0,68 kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa,
bahwa, adanya adanya peningkatan peningkatan pemahaman pemahaman konsep konsep fisikafisika yang pada mahasiswa. Berbeda dengan kelas B yang pada mahasiswa. Berbeda dengan kelas B memiliki N-Gain skor 0,74 kategori tinggi. Hal ini memiliki N-Gain skor 0,74 kategori tinggi. Hal ini dikarenakan oleh Kelas B hanya memiliki jumlah dikarenakan oleh Kelas B hanya memiliki jumlah mahasiswa 18 orang sehingga suasana kelas sangat mahasiswa 18 orang sehingga suasana kelas sangat kondusif dan mahasiswa sangat antusias kondusif dan mahasiswa sangat antusias memperhatikan apa yang dijelaskan oleh dosen. Dari memperhatikan apa yang dijelaskan oleh dosen. Dari hasil
hasil diskusi diskusi peneliti peneliti dengan dengan beberapa beberapa mahasiswamahasiswa bahwa
bahwa mahasiswa mahasiswa sangat sangat tertarik tertarik dengan dengan materi materi yangyang
disampaikan dikarenakan hampir semua contoh soal disampaikan dikarenakan hampir semua contoh soal atau soal-soal yang dalam bahan ajar merupakan isu-isu atau soal-soal yang dalam bahan ajar merupakan isu-isu atau permasalahan yang pernah mereka hadapi. Selaras atau permasalahan yang pernah mereka hadapi. Selaras yang dikemukakan oleh Muchith (2008) bahwa yang dikemukakan oleh Muchith (2008) bahwa pendekatan
pendekatan kontekstual kontekstual merupakan merupakan pembelajaran pembelajaran yangyang bermakna dan menganggap
bermakna dan menganggap tujuan pembelajaran adalahtujuan pembelajaran adalah situasi yang ada dalam konteks tersebut, konteks itu situasi yang ada dalam konteks tersebut, konteks itu membantu siswa dalam belajar bermakna dan juga membantu siswa dalam belajar bermakna dan juga untuk menyatakan hal-hal yang abstrak. Dan Ibrahim untuk menyatakan hal-hal yang abstrak. Dan Ibrahim (2014) menjelaskan bahwa mengintegrasikan kearifan (2014) menjelaskan bahwa mengintegrasikan kearifan lokal dalam aktifitas pendidikan dan pembelajaran lokal dalam aktifitas pendidikan dan pembelajaran sangat potensial untuk memunculkan suatu inovasi sangat potensial untuk memunculkan suatu inovasi dengan kebaharuan dan kearifan lokal sebagai dengan kebaharuan dan kearifan lokal sebagai penginspirasi, yang
penginspirasi, yang memunculkan ide-ide baru di dalammemunculkan ide-ide baru di dalam pembelajaran.
pembelajaran.
IV. KESIMPULAN IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis kontekstual disimpulkan bahwa bahan ajar berbasis kontekstual dengan mengintegrasikan kearifan lokal yang dengan mengintegrasikan kearifan lokal yang dikembangka
dikembangkan sangat layak untuk digunn sangat layak untuk digunakan sertaakan serta dapatdapat meningkatk
meningkatkan pengusaan konsep an pengusaan konsep fisika mahasiswa padafisika mahasiswa pada perkuliahan
perkuliahan fisika dasar pfisika dasar pada pokok bahada pokok bahasan Mekanikasan Mekanikaa
REFERENSI REFERENSI
B
Baakkrryy,, NN.. ((22001111)).. Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan.Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. B
Boorrgg, , WW..RR.. && GGaallll, , MM..DD.. ((11998899)).. Educational Educational Research An Introduction
Research An Introduction. New York: Longman. New York: Longman Ib
Ibrarahihim, m, M.M. (2(201014)4).. Inovasi Inovasi Pembelajaran Pembelajaran SainsSains Berbasis
Berbasis Kearifan Kearifan Lokal Lokal . Dalam Makalah. Dalam Makalah Utama Seminar Nasional “Sains dan Inovasi Utama Seminar Nasional “Sains dan Inovasi Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal” 22 Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal” 22 November 2014 IKIP Mataram.
November 2014 IKIP Mataram. Ja
Japapa, Gs, Gst. Nt. N.. (2(201013)3).. Pengembangan Pengembangan Buku Buku Ajar Ajar Pendidikan
Pendidikan Matematika Matematika III III BerpendekatanBerpendekatan Pendidikan
Pendidikan Matematika Matematika Realistik Realistik dandan Perubahan
Perubahan Konseptual Konseptual . Laporan Penelitian.. Laporan Penelitian. Undiksha.
Undiksha. Ke
Kemmp, p, J.J.E.E. && DaDaytytonon, , D.D.K. K. 19198585.. Planning Planning and and Producing
Producing Instructional Instructional MediaMedia. Cambridge:. Cambridge: Harper & Row Pu
Harper & Row Publisheblishersrs New York New York Parno.
Parno. (2008)(2008).. PeninPeningkatan gkatan PemahPemahaman Kaman Konsep Donsep Dasar asar Fisika Sekolah Mahasiswa melaui Pembelajaran Fisika Sekolah Mahasiswa melaui Pembelajaran Menggunakan Peta Konsep dan PBI. FOTON: Menggunakan Peta Konsep dan PBI. FOTON: Jurnal Fisika
Jurnal Fisika dan Pembelajaran. Jurusan dan Pembelajaran. Jurusan FisikaFisika FMIPA Uninersitas
FMIPA Uninersitas Negeri Malang Negeri Malang . V. Vol.ol. 12, 12, NoNo 1, pp:7-20
1, pp:7-20 Rid
Ridwawan, n, N.AN.A.. (200(2007).7). Landasan Landasan Keilmuan Keilmuan KearifanKearifan Lokal
Lokal . P3M STAIN, Purwokerto. Vol 5. Januari-. P3M STAIN, Purwokerto. Vol 5. Januari-Juni 2007.
Juni 2007. Sa
Saekekhhanan, M, M.. (2(200008)8).. Pembelajaran Pembelajaran Kontekstual Kontekstual .. Semarang: Rasail
Semarang: Rasail Sa
Sartirtinini.. (2(2006006).). Menggali Menggali Kearifan Kearifan Lokal Lokal NusantaraNusantara Sebuah kajian Filsafat
diakses tanggal 30 April 2010. diakses tanggal 30 April 2010.
Sudarman. (2007). Problem Based Learning: Suatu Sudarman. (2007). Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan masalah.
masalah. Jurnal Pendidikan Jurnal Pendidikan Inovatif Inovatif . Vol 2. No.. Vol 2. No. 2. (6 ha
2. (6 halamlaman)an) .. T
Trriiaannttoo.. ((22001111)).. Model Model Pembelajaran Pembelajaran TerpaduTerpadu Konsep,Strategi
Konsep,Strategi dan dan Implementasinya Implementasinya DalamDalam Kurikulum
Kurikulum Tingkat Tingkat Satuan Satuan Pendidikan Pendidikan (KTSP)(KTSP).. Jakarta : Bumi Aksara.
Jakarta : Bumi Aksara.
Wi
Widodododo, , W.W. (2(201015)5).. Menjadikan Menjadikan karya karya akademik akademik bernilai ekonomi.
bernilai ekonomi. Dalam makalah utamaDalam makalah utama seminar nasional “Mengubah Karya Akademik seminar nasional “Mengubah Karya Akademik men
menjadijadi karkarya ya berbernilnilai ai ekoekonomnomi i ttingginggi”.i”. Universitas Surabaya: 23 januari 2016.
Universitas Surabaya: 23 januari 2016. Widyo
Widyoko, ko, S.E.P.S.E.P. (2012).(2012). Teknik Penyusunan InstrumenTeknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar