• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 27 November 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 27 November 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyalemen dari teknikal menunjukan IHSG dalam pekan ini terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut tercermin dari berberapa indikator, seperti Stchastics mengindikasikan trend pelemahan. Demikian dengan indikator MACD terkonfirmasi downtren bagi indeks. Meski dari lagging indikator masih mensinyalkan positif untuk indeks saham Indonesia ini.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5133.036 14.091 5,722.25 4,719.60

LQ-45 884.587 3.31 944.46 2,963.07

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan hari Rabu (26/11), IHSG menguat 14,09 poin (0,27%) dari level 5.118,95 ke level 5.113,04. Pergerakan pada IHSG dibayangi oleh prediksi pemerintah yang meyakini perlambatan ekonomi pada tahun ini. Namun, pemerintah berjanji akan menggenjot pertumbuhan ekonomi tahun depan agar bisa kembali tumbuh tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan perlambatan ekonomi yang sudah terjadi sepanjang tiga kuartal, sangat sulit untuk mencapai target pertumbuhan 5,5% pada tahun ini. Bank Indonesia memperkirakan bahwa ekonomi pada tahun ini hanya akan tumbuh sebesar 5%-5,1%. Akan tetapi, pemerintah tidak melihat perlambatan ini sebagai masalah. Pasalnya, tahun ini masih menjadi periode konsolidasi bagi Indonesia. Selain itu, perbaikan ekonomi AS juga akan menjadi pendorong kinerja ekspor pada tahun depan. Apalagi, AS adalah salah satu negara tujuan ekspor utama bagi Indonesia. Dari pasar global, data ekonomi AS menunjukkan hasil yang variatif. Pertumbuhan PDB AS telah kenaikan melampaui konsensus. Kementerian Perdagangan AS merevisi naik estimasi PDB AS pada kuartal ketiga ke 3,9% YoY dari 3,5% YoY. Di sisi lain, tingkat konsumsi personal AS juga meningkat sebesar 2,2% dari 1,8%. Namun, tingkat kepercayaan konsumen AS menurun ke level terendah dalam 5 bulan. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup melemah 24,04 poin (0,14%) dari level 17.407,62 ke level 17.383,58. Penurunan tipis pada indeks Nikkei 225 terjadi ditengah penguatan nilai tukar Yen. Adapun, indeks Shanghai Composite ditutup naik 36,75 poin (1,43%) dari level 2.567,60 ke level 2.604,35, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun, dipimpin oleh penguatan signifikan pada sektor finansial. Hal ini terjadi ditengah ekspetasi akan meningkatnya pendapatan perusahaan jasa keuangan setelah PBOC menurunkan suku bunga acuannya. Di sisi lain, indeks Hang Seng menurun tipis sebesar 268,07 poin (1,12%) dari level 23.843,91 ke level 24.111,98 di tengah kericuhan pembubaran aksi demonstrasi di Hong Kong. Dari Eropa, GDP Inggris dilaporkan tumbuh sebesar 3% YoY di kuartal ketiga 2014, sesuai dengan ekspektasi mayoritas konsensus. Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi konsumen yang mengalami kenaikan tertinggi dalam lebih dari 4 tahun terakhir. Adapun, bursa Eropa tentatif bergerak menguat di awal perdagangannya.

Perancis memutuskan untuk menunda pengiriman kapal perang ke Rusia di tengah memburuknya hubungan antara Eropa dengan Rusia. Di bahwa tekanan negara Barat lainnya, Perancis memutuskan untuk menunda pengiraman kapal perang Vladivostok. Namun, krisis Ukraina ini masih mebayangi kecemasan pelaku pasar zona Eropa, setelah Ukraina menuduh Rusia mengirimkan supplai persenjataan kepada pihak separatis di wilayah Ukraina timur. Ada 85 kendaraan yang terbagi atas 5 rangkaian kenderaan yang memasuki wilayah perbatasan Izvaryne dari Rusia. Di lain pihak, Rusia sebelumnya telah membantah bahwa pihaknya menyediakan tentara dan senjatan bagi separatis untuk melawan pemerintah Ukrain. Dari As, GDP negara ini dilaporkan oleh Departemen Perdagangan, meningkat dari 3.5% menjadi 3.9% pada kuartal ketiga. Pertumbuhan ekonomi AS masih menjadi titik terang dari ekonomi global. Sentimen atas pertumbuhan ekonomi AS tersebut sebagai katalis bagi indeks bursa pasar setempat. Sedangkan sentimen dari dalam negeri, pelarangan menteri menghadiri panggilan DPR yang telah menuai protes kalangan fraksi-fraksi, terutama fraksi Koalisi Merah Putih (KMP), polemik tersebut kian mencemaskan pelaku pasar. Meski, presiden menegaskan, bahwa tidak melarang menteri datang ke DPR, pemerintah hanya menunggu konflik di DPR selesai. Padalah Pihak Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indoneisa Hebat (KIH) sudah menandatangani perdamaian di DPR, dan KIH juga sudah menyerahkan daftar nama anggotanya untuk mengisi komisi-komisi di DPR. Bahkan DPR mengagendakan rapat paripurna yang dihadiri oleh kubu KMP dan KIH pada hari Rabu kemarin. Pasar juga akan menyikapi perkembangan yang terjadi berkenaan dengan rencana hak interpelasi yang diusulkan oleh sejumlah anggota DPR. KMP menyatakan resmi akan menggunakan hak interpelasi anggota Dewan terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Seperti diatur dalam UU 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, disebutkan bahwa DPR dapat menggunakan hak bertanya kepada pejabat negara ataupun pemerintah dengan syarat telah diusulkan oleh minimal 25 orang anggota DPR dari dua fraksi. Kabarnya sebanyak 18 anggota DPR telah menandatangani pengajuan usul hak interpelasi kepada Presiden Joko Widodo terkait kenaikan harga BBM bersubsidi. Seluruhnya berasal dari fraksi KMP. Ketidakpastian dari sisi politik diperkirakan masih menghambat laju IHSG menuju teritori positif hari ini.

DAILY REPORT

27 November 2014

•BUMI bukukan laba bersih USD 130,1 juta dari rugi USD 269,7 juta

•BUMI akan restrukturisasi utang Rp 45 triliun

•DEWA bidik kenaikan pendapatan 13,8%

•RIGS peroleh pinjaman USD 5 juta dari PT. Batuah Abadi Lines

•SIMP raih pinjaman Rp800 miliar

•KAEF akan tingkatkan ekspor

•PGAS uji coba gas meter prabayar

•PTPP targetkan laba 2015 sebesar Rp 730 miliar

•PTPP targetkan proyek baru tahun 2015 senilai Rp 27,37 triliun

•JSMR, WSKT, PTPP bentuk perusahaan patungan bidang jalan tol

•WTON akan bangun pabrik Rp250 miliar

•SMBR siapkan capex Rp 900 miliar dan jajaki utang Rp600 miliar

•SMBR targetkan penjualan semen 2014 naik 4% YoY

•SMBR akan diversifikasi usaha bisnis precast

•SPMA optimis penjualan tahun 2015 tumbuh 20% YoY

•SPMA akan operasikan mesin produksi ke-9 di awal 2015

•TPIA jajaki investasi kilang minyak

•TRST investasi mesin Rp 50 miliar

•EPMT siapkan dana Rp 200 miliar untuk investasi tahun 2015

•SCMA targetkan pendapatan iklan Rp5,45 triliun di 2015

•TLKM incar saham 2degrees hingga 30%

•ISAT akan peroleh dana Rp6,73 triliun

•BPFI akan melakukan rights issue dan akan tambah 9 cabang

•BMRI siap dirikan multifinance

•SMRA raih penjualan apartemen Midtown Rp2 triliun

•Harga saham baru CPGT Rp 111 per lembar

Support Level 5115/5096/5085 Resistance Level 5144/5155/5174 Major Trend Up

(2)

     

           

 

 

27 November 2014

27 November 2014

Bumi Resources (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 148% pada 2014 menjadi USD 130,1 juta atau Rp 1,57 triliun (kurs Rp12.100 per USD) dibanding sebelumnya rugi USD 269,7 juta. Penjualan aset berupa saham PT Fajar Bumi Sakti digunakan untuk merestrukturisasi utang. Hal ini juga dilakukan guna mengurangi beban bunga dan memperkuat struktur keuangan perseroan.

Bumi Resources (BUMI) akan merestrukturisasi utang mulai tahun depan. Nilai restrukturisasi utang tersebut mencapai USD 3,7 miliar atau sekitar Rp 45 triliun. Perseroan akan mengajukan proposal restrukturisasi dalam 6 bulan ke depan setelah berdiskusi dengan para kreditor. Adapun opsi yang dapat ditempuh antara lain penjualan aset, tukar saham, pemangkasan kupon obligasi dan perpanjangan masa jatuh tempo.

Darma Henwa (DEWA) membidik peningkatan pendapatan sebesar 13,8% menjadi USD 360,8 juta pada 2015. Pertumbuhan pendapatan ini didukung estimasi kenaikan pengupasan lapisan tanah batubara menjadi 119,3 juta bcm dan coal getting mencapai 18,7 juta ton sepanjang 2015. Peningkatan ini diharapkan berasal dari proyek tambang batubara Bengalon. Kenaikan pendapatan ini diharapkan berdampak terhadap perolehan laba bersih tahun depan sebesar USD 5,14 juta.

Rig Tenders (RIGS) telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Batuah Abadi Lines (BAL) pada 25 November 2014 sebesar USD 5.000.000 yang akan ditarik secara bertahap dengan tingkat bunga berdasarkan deposito 3 bulan dalam dolar AS di Bank Stantard Chartered atau bank lain yang disetujui kedua belah pihak. Perseroan akan membayar kembali kepada BAL paling lama 30 Juni 2016, dan pembayaran bunga akan dilakukan setiap tiga bulan atau berdasarkan periode lain yang disepakati kedua belah pihak. BAL merupakan afiliasi perseroan karena perseroan memiliki 100% saham dalam Grundtvig, sementara Grundtvig memiliki 95% saham dalam BAL dan Muhkhnizam Bin Mahmud yang menjabat sebagai direktur perseroan juga menjabat sebagai salah satu komisaris di BAL.

Salim Ivomas Pratama (SIMP) mendapatkan pinjaman senilai Rp800 miliar dari induk usahanya, Indofood Agri Resources Ltd., pada 24 November 2014 untuk melunasi utang. Perseroan akan melunasi utang pokok Obligasi Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 dengan jumlah pokok senilai Rp452 miliar dan utang pokok Sukuk Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 dengan jumlah pokok Rp278 miliar. Sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja perseroan sehingga tidak mengganggu ketersediaan dana internal perseroan yang diperlukan untuk membiayai belanja modal. Kimia Farma (KAEF) berencana meningkatkan penjualan ke luar negeri guna mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan harga BBM dapat meningkatkan biaya operasional perseroan. Selain biaya distribusi, kenaikan harga BBM diperkirakan akan meningkatkan inflasi dan upah buruh. Salah satu strategi efisiensi yang ditempuh KAEF adalah dengan mengganti bahan bakar yang digunakan untuk produksi dari solar menjadi gas. Langkah ini diperkirakan akan menghemat sekitar 30%-40% bahan bakar. Disamping itu, perseroan juga akan menekan pengeluaran yang sifatnya rutin, seperti perjalanan dinas. Hal ini dilakukan dengan mengurangi frekuensi perjalanan dan menurunkan anggaran untuk akomodasi. Perseroan juga akan berhemat dari sisi pengeluaran kantor. Adapun langkah perseroan untuk meningkatkan ekspor, tidak hanya untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM, namun sebagai natural hedging demi mengurangi dampak depresiasi rupiah.

Enseval Putera Megatrading (EPMT) menyiapkan dana investasi sebesar Rp 200 miliar untuk tahun 2015 yang akan dipergunakan untuk mengembangkan bisnis tahun 2015. Dana capex itu bersumber dari kas internal perusahaan. Perusahaan berencana mengalokasikan dana capex tersebut untuk memperluas jaringan distribusi dengan membuka 4 cabang baru dan 13 kantor penjualan. Pada tahun 2015, perseroan akan membuka di Sibolga dan Sorong. Sedangkan sales office (kantor penjualan) akan tersebar di Subang, Sumedang, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Blora, Klaten, Sukoharjo, Situbondo, Lumajang, Pasuruan, Tulungagung, dan Sidikalang. Dana capex juga akan digunakan untuk pengembangan sistem teknologi informasi, distribution finance, dan operasional perseroan.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) melakukan uji coba gas meter (prabayar) atau alat pengukur penggunaan pelanggan elpiji di wilayah DKI Jakarta. Perangkat gas meter itu sudah diuji teknik. Menurut perseroan, secara umum tidak ada masalah dan tahap berikutnya melakukan pengujian keekonomian dari perangkat itu. Selama ini pelanggan gas dari pipa PGN menggunakan gas meter pasca bayar, dimana pelanggan membayar dulu penggunaan gas setelah dilakukan pemeriksaan meteran gas dengan secara manual oleh petugas.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan laba bersih tahun 2015 mencapai Rp 730 miliar atau meningkat sekitar 35% dari estimasi perolehan laba bersih PTPP hingga akhir tahun 2014. PTPP menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 35% YoY menjadi Rp 19 triliun. Kenaikan target ini juga sejalan dengan proyeksi perolehan kontrak baru PTPP tahun 2015 yang ditargetkan sebesar Rp 27 triliun. Perseroan menargetkan kontrak baru Rp 22 triliun hingga akhir tahun 2014. Anggaran

belanja modal atau

capital expenditure

(capex) tahun 2015

sebesar Rp 1,8 triliun atau naik lebih dari 3x lipat.

Pembangunan Perumahan (PTPP) telah meraih total kontrak atau order book Rp 37 triliun per November 2014. Nilai tersebut berasal dari proyek carry over tahun 2013 senilai Rp 21,93 triliun. Sedang perolehan kontrak baru diperoleh Rp 15,1 triliun.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan proyek baru di tahun 2015 senilai Rp 27,37 triliun, atau meningkat 25% dari proyeksi perolehan tahun 2014 sebesar Rp 21,9 triliun. Sejumlah proyek properti yang akan dibangun perseroan diantaranya pembangunan apartemen kelas menengah atas di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat berjumlah 5 tower dengan biaya sekitar Rp 2,1 triliun. Perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp 3 triliun dari apartemen tersebut. Perseroan menggandeng PT Pertamina (Persero) untuk lahannya. Perseroan akan fokus menggarap proyek properti dalam empat tahun mendatang. Porsi properti nantinya mencapai 40%. Proyek di Setiabudi dan Tanjung Duren rencanannya mulai dibangun pada kuartal I 2015.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 1,8 triliun, atau naik signifikan sebesar 286,26% dari capex tahun 2014 sebesar Rp 466 miliar. Sebagian besar belanja modal perseroan di tahun 2015 atau sekitar Rp 800 miliar akan digunakan untuk pembangunan properti melalui anak usaha PT PP Properti. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk pembangunan sejumlah proyek.

Pembangunan Perumahan (PTPP) melalui anak usahanya

PT PP

(3)

     

           

 

 

27 November 2014

27 November 2014

membangun residensial hunian apartemen 12 unit tower dan pusat komersial dengan investasi sekitar Rp 1,1 triliun. Masa pembangunan sekitar 3 tahun. Ekspansi usaha PP ke Australia akan dimulai tahun 2015. PP segera menyelesaikan kajian mendalam termasuk menyelesaikan berbagai aspek mulai dari akuisisi lahan hingga aspek legal yang dibutuhkan dalam berinvestasi di Australia. PP akan menggandeng salah satu dari dua perusahaan konstruksi terkemuka di Australia, yaitu Brookfield Multiplex Limited dan Pindan Construction. Bersama mitra lokal di Australia, PTPP akan mendirikan perusahaan patungan (joint venture), dimana PP menjadi pihak mayoritas sebesar 51%.

PT PP Properti

, anak usaha Pembangunan Perumahan (PTPP), direncanakan akan mencatatkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) pada kuartal II 2015. PT PP Properti berencana melepas 30%-35% saham ke publik. Dana dari aksi korporasi itu diproyeksikan mencapai Rp 1,5 triliun.

Jasa Marga (JSMR) pada 25 November 2014 telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan dalam rangka pembentukan atau pendirian perseroan terbatas yang akan bergerak di bidang pengusahaan jalan tol dengan nama PT Jasamarga Kualanamu Tol atau nama lain yang akan disepakati dan disetujui Kementerian Hukum dan HAM. Para pihak dalam perjanjian usaha patungan adalah Jasa Marga (JSMR), Waskita Karya (WSKT), Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Hutama Karya. Perseroan akan melakukan penyertaan pada perusahaan baru dengan nilai Rp 44.000.000.000 atau sebanyak 44.000 saham yang mewakili 55% dari total saham perusahaan patungan.

Wijaya Karya Beton (WTON) berencana membangun pabrik beton pracetak di Kalimantan Timur dengan investasi mencapai Rp250 miliar pada tahun depan. Pembangunan pabrik tersebut ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 ton/tahun. Kemudian, kapasitas akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan beton precast di Kawasan Indonesia Timur. Saat ini WTON telah memiliki delapan pabrik precast dan dua anak usaha. Tahun depan, ditargetkan dua pabrik precast akan berproduksi sehingga kapasitas dapat meningkat dari saat ini 2,2 juta ton/tahun.

Semen Baturaja SMBR menargetkan penjualan semen dapat mencapai 1.315.089 ton hingga akhir tahun 2014 atau naik sekitar 4% dibanding realisasi penjualan semen perseroan pada tahun 2013 yang sebesar 1.262.389 ton. Volume penjualan yang dihasilkan perseroan dikarenakan ada peningkatan kapasitas pabrik. Harga jual rata-rata Rp 957.425 per ton atau meningkat 3% dari tahun 2013. Hasil penjualan hingga akhir tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp 1,25 triliun, atau meningkat 8% dari perolehan di akhir 2013 sebesar Rp 1,16 triliun. Dengan penjualan tersebut, ditargetkan perseroan dapat mencatat peningkatan laba bersih sebesar 6% menjadi Rp 330 miliar di tahun 2014 dari sebelumnya Rp 312 miliar.

Semen Baturaja (SMBR) berencana melakukan diversifikasi usaha ke dalam bisnis precast (beton pra cetak) dalam rangka meningkatkan kinerja SMBR pada tahun 2015. Saat ini perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lain untuk melakukan sinergi dalam pengembangan bisnis barunya tersebut.

Semen Baturaja (SMBR) tengah mencari pinjaman senilai Rp600 miliar untuk mendanai pembangunan pabrik Baturaja II yang berlokasi di Sumatra Selatan. Saat ini perseroan sudah menetapkan pemenang tender/kontraktor yang akan menjalankan proyek pabrik Baturaja II. Penandatanganan kontrak antar

keduanya juga sudah dilakukan. Perseroan tengah mempersiapkan semua peralatan dan mesin-mesin yang akan digunakan, sedangkan lahan juga sudah siap. Perseroan menargetkan pabrik Baturaja II dapat berdiri pada 2016 dan mulai beroperasi komersial pada awal 2017. Pabrik dengan kapasitas 1,85 juta ton per tahun ini akan meningkatkan kapasitas produksi perseroan menjadi 3,85 juta ton per tahun. Kapasitas produksi saat ini sebanyak 2 juta ton per tahun. Adapun investasi pabrik Baturaja II senilai Rp2,9 triliun akan dipenuhi dari dana hasil penawaran umum perdana (IPO), kas internal, dan pinjaman perbankan atau menerbitkan obligasi.

Tahun depan, Semen Baturaja (SMBR) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 900 miliar. Seluruh dana akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi semen.

Suparma (SPMA) optimis tahun 2015 akan membukukan pertumbuhan penjualan sekitar 20% dari pencapaian tahun 2014. Hal ini karena potensi pasar kertas dan tissue di Indonesia masih cukup besar, sehingga penjualan tetap akan tumbuh. Konsumsi kertas di Indonesia masih cukup rendah, dimana rata-rata per kapita per tahun mengkonsumsi kertas 32 kg. Sementara di Malaysia dan Singapura sebanyak 109 kg dan 159 kg.

Suparma (SPMA) akan meningkatkan kapasitas produksinya terutama untuk kertas tissue menyusul akan dioperasikannya mesin produksi ke-9 pada awal tahun 2015. Perseroan mengalokasikan dana investasi USD 27,8 juta, dimana sekitar USD 25 juta digunakan untuk menambah mesin produksi yang ke 9. Sekitar 20% dana itu dari kas internal, dan sisanya dari pinjaman bank. Mesin ini akan mulai diinstal pada akhir tahun 2014 dan diharapkan pada awal April 2015 sudah bisa berproduksi. Mesin baru ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi kertas tissue 25 ribu metric ton per tahun, sehingga kapasitas produksinya akan menjadi 40 ribu MT per tahun. Saat ini kapasitas terpasang kertas tissue 15 ribu MT dengan utilisasi mencapai 98%. Tahun 2014 kontribusi kertas tissue masih 15% terhadap total sales Rp 1,1 triliun hingga September. Pada tahun 2015 diperkirakan bisa lebih besar.

Chandra Asri Petrochemical (TPIA) menjajak investasi kilang minyak untuk membangun industri petrokimia terintegrasi. Hal ini menjadi salah satu perhatian utama perusahaan, selain ekspansi pabrik dan investasi patungan dengan perusahaan ban asal Prancis Michellin.

Trias Sentosa (TRST) menginvestasikan dana Rp 50 miliar untuk menambah satu mesin produksi pengolahan tahap lanjut (metalizing) untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Investasi ini akan meningkatkan kapasitas produksi barang-barang bernilai tambah dari 12,5 ribu ton menjadi 15 ribu ton.

Surya Citra Media (SCMA) menargetkan pendapatan iklan pada tahun depan senilai Rp5,45 triliun, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi yang mendorong naiknya belanja iklan korporasi. Hal tersebut berarti perseroan menargetkan pendapatan iklan pada tahun depan tumbuh 10%-11% YoY. Pada tahun ini, pertumbuhan iklan diestimasi hanya sebesar 8% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan belanja iklan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 15%-16%. Apabila target pendapatan iklan tahun ini tercapai, maka SCMA berpotensi memperoleh Rp4,91 triliun. Surya Citra Media (SCMA) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 150 miliar pada 2015. Dana capex akan digunakan untuk program digitalisasi dan peremajaan alat-alat. Tahun depan, perseroan

(4)

     

           

 

 

27 November 2014

27 November 2014

sudah menyiapkan beberapa program unggulan untuk meningkatkan pendapatan di antaranya program drama dan talent show baru.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) mengincar 25-30% saham Two Degrees Mobile Limited (2degrees), operator telekomunikasi terbesar ketiga di Selandia baru. Negosiasi akuisisi tersebut ditargetkan selesai akhir tahun ini. Perseroan masih melakukan uji tuntas (due diligence) dengan salah satu pemegang saham 2degrees. Sementara itu, TLKM menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% pada 2015. Pertumbuhan bisnis tahun depan akan ditopang oleh pengelolaan bisnis baru, termasuk monetisasi menara telekomunikasi.

Setelah memperoleh Rp2,5 triliun dari emisi obligasi baru-baru ini, Indosat (ISAT) kini menunggu utang baru dari perbankan asing senilai Rp4,23 triliun. Dengan demikian, total dana yang diperoleh perseroan sebelum akhir tahun ini mencapai Rp6,73 triliun.

Bank Mandiri (BMRI) telah memasukkan pembentukan perusahaan pembiayaan produk otomotif dalam rencana bisnis bank (RBB) 2015. Investasi yang dikeluarkan perseroan untuk membentuk perusahan pembiayaan tersebut mencapai Rp100 miliar.

Verena Multi Finance (VRNA) siap melunasi utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp200 miliar yang jatuh tempo pada 15 Desember 2014. Sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran pokok MTN itu berasal dari piutang pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, dan fasilitas perbankan yang masih bisa digunakan Rp694 miliar per 31 Oktober 2014.

Batavia Prosperindo Finance (BPFI) berencana untuk menambah setidaknya 9 kantor cabang pemasaran pada tahun depan. Ambisi tersebut tidak terlepas dari target BPFI untuk meraih modal kerja dari pasar modal senilai Rp300-Rp350 miliar pada awal tahun mendatang. Perseroan merencanakan untuk melakukan rights issue pada Desember tahun ini atau 2015. Hingga Oktober 2014, kantor cabang BPFI tercatat mencapai 47 unit yang tersebar di Indonesia.

Batavia Prosperindo Finance (BPFI) akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 700 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 500 per saham dan rasio 10:7. RUPSLB akan diadakan pada 1 Desember 2014 dan cum HMETD pada perdagangan di pasar reguler dan negosiasi pada 8 Desember 2014.

Summarecon Agung (SMRA) melalui unit usahanya di Summarecon Serpong mencatat penjualan hingga Rp2 triliun melalui penjualan perdana apartemen Serpong Midtown. Dalam peluncuran perdana yang dilakukan akhir pekan lalu, tercatat sebanyak 7.458 orang yang mendaftar, sementara produk yang tersedia hanya 2.753 unit.

Garuda Indonesia (GIAA) akan membuka sejumlah rute baru dari Semarang seiring permintaan masyarakat yang semakin mulai semester I 2015. Ada empat rute baru dari Bandara Ahmad Yani Semarang yaitu Semarang-Bandung, Semarang-Sampit, Semarang-Banjarmasin, dan Semarang-Balikpapan. Perseroan sudah memperoleh semua izin termasuk dari Kementerian Perhubungan untuk pembukaan empat rute baru tersebut.

Cipaganti Citra Graha (CPGT) menetapkan pelaksanaan penambahan modal tanpa HMETD di level Rp 111 per saham. Rencananya, pelaksanaan penambahan modal dilakukan pada 4 Desember 2014 sebanyak 361.111.100 saham, dimana saham ini akan diterbitkan untuk Parallax Venture Partners Ltd.

Pemerintah menargetkan defisit APBN tahun 2015 sebesar 2,2%. Namun Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menegaskan akan menekan angka tersebut hingga 2%. Hal ini didorong dengan penerimaan negara dari sektor pajak.

(5)

      

 

 

 

 

 

27 November 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 73,54 -0,15 TLKM (US) 46 14.117 207 Natural Gas (US$)/mmBtu 4,35 0,00 ANTM (GR) 0,06 822 -30 Gold (US$)/Ounce 1198,10 0,19

Nickel (US$)/MT 16350,00 -175,00 Tin (US$)/MT 20275,00 75,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 62,65 -- Coal (RB) (US$)/MT* 66,60 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 762,50 7,50 CPO (MYR)/MT 2186,50 -5,50 Rubber (MYR/Kg) 615,50 -0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 737,13 1,94 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17827,75 0,07 7,55 15,69 14,93 2,97 2,78 5.040,7 USA NASDAQ COMPOSITE 4787,32 0,61 14,62 23,83 19,75 3,60 3,26 7.508,9 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6729,17 -0,03 -0,30 14,18 13,43 1,82 1,73 1.471,4 CHINA SHANGHAI SE A SH 2727,08 1,44 23,15 10,64 9,47 1,43 1,28 3.165,7 CHINA SHENZHEN SE A SH 1468,81 0,59 33,07 25,78 19,87 2,86 2,53 1.926,5 HONG KONG HANG SENG INDEX 24111,98 1,12 3,46 11,22 10,46 1,33 1,23 1.906,5 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5133,04 0,28 20,09 17,10 14,66 2,89 2,55 395,5 JAPAN NIKKEI 225 17383,58 -0,14 6,70 19,16 16,98 1,68 1,57 2.760,5 MALAYSIA KLCI 1842,17 0,20 -1,33 17,16 15,71 2,10 1,98 314,8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3349,66 0,14 5,75 14,57 13,49 1,33 1,26 422,1

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.177,53 13,53 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0001

EUR/IDR 15.228,24 39,95 EUR / USD 1,25 -0,0001

JPY/IDR 103,49 0,16 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.377,86 20,53 SGD / USD 0,77 -0,0004

AUD/IDR 10.390,60 33,13 AUD / USD 0,85 -0,0015

GBP/IDR 19.226,74 101,69 GBP / USD 1,58 -0,0003

CNY/IDR 1.983,81 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.642,42 10,32 MYR / USD 0,30 0,0008

KRW/IDR 11,04 0,03 100 KRW / USD 0,09 0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.69

BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

27 November 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'14 Sep'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 4.19 3.71 SBI (9M) 6,86651

Inflation YOY % 4.83 4.53 SBIS (9M) 6,86651

Inflation MOM % 0.47 0.27

Foreign Reserve (USD) 111.97 Mn 111.16 Mn GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,480,807.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

01 Dec Indonesia CPI YoY --

01 Dec Indonesia CPI MoM --

01 Dec Indonesia Trade Balance -- 01 Dec Indonesia Total Exports YoY -- 01 Dec Indonesia Total Imports YoY --

01 Dec US ISM Manufacturing Turun menjadi 58.2 dari 59.0 01 Dec US ISM Prices Paid Turun menjadi 52.8 dari 53.5 02 Dec US Construction Spending MoM Naik menjadi 0.5% dari -0.4% 02 Dec US Total Vehicle Sales Naik menjadi 16.50 juta dari 16.35 juta 02 Dec US Domestic Vehicle Sales Turun menjadi 13.10 juta dari 13.12 juta

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 7025 1.81 5.43 EXCL IJ 5075 -5.14 -2.52 BBRI IJ 11475 1.77 5.24 JSMR IJ 6700 -3.25 -1.64 TLKM IJ 2815 1.08 3.25 SCMA IJ 3260 -2.69 -1.41 GGRM IJ 60975 1.63 2.01 INDF IJ 6675 -1.48 -0.94 UNTR IJ 18175 2.68 1.90 TBIG IJ 9225 -1.86 -0.90 BMRI IJ 10525 0.72 1.86 LPPF IJ 15425 -1.75 -0.86 BDMN IJ 4190 3.84 1.58 INCO IJ 3995 -1.96 -0.85 CTRA IJ 1335 4.30 0.90 UNVR IJ 31600 -0.32 -0.82 MEDC IJ 3800 5.56 0.72 ISAT IJ 3460 -3.89 -0.82 PGAS IJ 6075 0.41 0.65 KLBF IJ 1755 -0.85 -0.75

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Soechi Lines Shipping Transportation

550.00 1,059.00 24 Nov-26 Nov’14 02 Dec 2014 Mandiri Sekuritas RHB OSK Securities PT Intan Baruprana

Finance

Finance 311-383 1,670.48 26 Nov-28 Nov’14 04 Dec 2014 BNI Securities

PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 08 Dec-09 Dec’14 15 Dec 2014 CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Impack Pratama

Industri

Manufacture & Industries

3200-3900 193.35 10 Dec-11 Dec’14 17 Dec 2014 Ciptadana Securities PT Bank Agris Banking &

Finance

105-115 900.00 12 Dec-16 Dec’14 22 Dec 2014 Indo Premier Securities PT Golden Plantation Plantation

Agriculture

250-300 800.00 15 Dec-17 Dec’14 23 Dec 2014 CIMB Securities

PT Karisma Aksara Mediatama

Books Store Trade & Service

175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas

(7)

      

 

 

 

 

 

 

27 November 2014

27 November 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BATA 16.16 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 16 Dec-14 KPIG 10.00 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 17 Dec-14 INCO $0.0101 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 17 Dec-14 UNVR 336.00 Cash Dividend 02 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 12 Dec-14 BHIT 3.00 Cash Dividend

 

02 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 19 Dec-14 BBCA 50.00 Cash Dividend

 

04 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 23 Dec-14 HMSP 1143.00 Cash Dividend

 

04 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 23 Dec-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BBRM Rights Issue 100:43 230.00 20-Nov-14 21-Nov-14 27 Nov – 03 Dec’14 BPFI Rights Issue 10:7 500.00 01-Dec-14 02-Dec-14 08 Dec – 19 Dec’14 BNII Rights Issue 9:1 221.00 05-Dec-14 08-Dec-14 12 Dec – 18 Dec’14

BSWD Rights Issue 5:1 2800.00 TBA TBA

 

TBA

 

CENT Rights Issue 5:1 200.00 24-Dec-14 29-Dec-14 06 Jan – 12 Jan’15 SUPR Rights Issue 25:12 7000.00 29-Dec-14 30-Dec-14 07 Jan – 14 Jan’15

MAYA Rights Issue TBA TBA TBA TBA

 

TBA

 

BWPT Rights Issue 1:6 400.00 TBA TBA

 

TBA

 

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA

 

TBA

 

SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- TBA

 

TBA

 

LTLS Stock Split 1:2 -- -- TBA TBA

FORU Tender Offer -- 695.00 -- -- 30 Oct – 28 Nov’14

SCPI Tender Offer -- 100,000.00 -- -- 12 Nov – 05 Dec’14

ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA

CPGT Tender Offer -- TBA -- -- TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BWPT RUPSLB 27-Nov-14

APLN RUPSLB 27-Nov-14

UNVR RUPSLB 27-Nov-14

BNLI RUPST 27-Nov-14

BSWD RUPSLB 28-Nov-14

INPC RUPSLB 28-Nov-14

DSSA RUPSLB 01-Dec-14

TBIG RUPSLB 02-Dec-14

KBRI RUPSLB 03-Dec-14

BLTA RUPST 04-Dec-14

MAYA RUPSLB 09-Dec-14

PTSN RUPST 10-Dec-14

LTLS RUPSLB

 

10-Dec-14 RAJA RUPSLB

 

11-Dec-14 GIAA RUPSLB

 

12-Dec-14 PSAB RUPSLB

 

15-Dec-14 MYRX RUPSLB

 

18-Dec-14

(8)

      

 

 

 

 

 

27 November 2014

27 November 2014

BBRI

TRADING BUY

S1 11350 R1 11550 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 11200 R2 11700 Closing

Price 11475

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 11350-Rp 11700

•Entry Rp 11475, take Profit Rp 11700

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 44.64 Positif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) 77.41 Positif Bollinger Band (Mid) 18608 Negatif

MA5 11260 Positif 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000

May Jun Jul August September October November

BBRI Upward Sloping Channel

Bullish Breakout 11,150 11,040 11,033.3 11,033.3 10,975 10,330.3 11,203.1 11,260 11,295.5 11,295.5 11,475 11,475 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 84.66, Stochastic %K = 85.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

84.6577 80 20 84.6577 85.831 85.831 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0

BBRI - MACD (5,3) = -64.44, Signal() = -49.42

-64.4384 -49.4169 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 77.41 67.582 0.00000 77.4096 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

BBRI - William's % R(14) = -2.78, Volume() = 17,530,600.00 -2.77778

17,530,600

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

BJBR

TRADING BUY

S1 790 R1 830 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 750 R2 870

Closing

Price 800

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 780-Rp 830

•Entry Rp 800, take Profit Rp 830

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 75.76 Positif

MACD 6.41 Positif

True Strength Index (TSI) 58.94 Positif Bollinger Band (Mid) 757 Positif

MA5 777 Positif 700 800 900 1,000 1,100

May Jun Jul August September October November

BJBR Decending Triangle 722.823 720 720 692.857 692.857 692.857 756.5 765 765 777 800 800 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 80.63, Stochastic %K = 79.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

79.6825 79.6825 20 80 80.6349 80.6349 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 BJBR - MACD (5,3) = -7.79, Signal() = -6.27 -7.79306 -6.27239 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BJBR - TSI(3,5,3) = 58.94 48.736 0.00000 58.9417 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BJBR - William's % R(14) = -11.11, Volume() = 11,218,800.00 -11.1111 11,218,800

(9)

      

 

 

 

 

 

27 November 2014

27 November 2014

TAXI

TRADING BUY

S1 1120 R1 1210 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1060 R2 1270 Closing

Price 1150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 1120-Rp 1210

•Entry Rp 1150, take Profit Rp 1210

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 7.54 Positif

MACD -3.99 Positif

True Strength Index (TSI) 4.70 Positif Bollinger Band (Mid) 1156 Negatif

MA5 1102 Positif 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600

May Jun Jul August September October November

TAXI Wedge 1,150 1,145 1,145 1,102 1,099.38 1,080 1,150 1,156 1,220 1,220 1,277.72 1,295 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

TAXI - Stochastic %D(6,3,3) = 25.37, Stochastic %K = 44.80, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

25.3734 25.3734 20 44.8016 44.8016 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0

TAXI - MACD (5,3) = -7.30, Signal() = -0.62

-7.30431 -0.623988 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TAXI - TSI(3,5,3) = 4.70 0.00000 -29.1046 4.70375 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

TAXI - William's % R(14) = -61.11, Volume() = 37,009,400.00

-61.1111 37,009,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

LPCK

TRADING BUY

S1 9600 R1 10050 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 9150 R2 10500 Closing

Price 9875

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 9600-Rp 10050

•Entry Rp 9875, take Profit Rp 10050

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 90.06 Negatif

MACD 128.41 Positif

True Strength Index (TSI) 89.67 Positif Bollinger Band (Mid) 8991 Positif

MA5 9475 Positif 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200

May Jun Jul August September October November

LPCK Upward Sloping Channel

9,475 9,337.5 9,250 8,991.25 7,900 7,802.93 9,737.5 9,737.5 9,875 9,875 10,558.3 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

LPCK - Stochastic %D(6,3,3) = 86.68, Stochastic %K = 90.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 86.6805

80 20 86.6805 90.1364 90.1364 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 LPCK - MACD (5,3) = -130.99, Signal() = -104.72 -130.991 -104.722 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPCK - TSI(3,5,3) = 89.67 81.6386 0.00000 89.6725 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPCK - William's % R(14) = -8.62, Volume() = 1,165,500.00 -8.62069 1,165,500

(10)

      

 

 

 

 

 

27 November 2014

27 November 2014

ISSP

TRADING BUY

S1 280 R1 305 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 265 R2 320

Closing

Price 296

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 290-Rp 305

•Entry Rp 296, take Profit Rp 305

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 75.31 Positif

MACD 3.18 Positif

True Strength Index (TSI) 69.55 Positif Bollinger Band (Mid) 272 Positif

MA5 282.2 Positif 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0 300.0 320.0

May Jun Jul August September October November

ISSP Decending Triangle

267 260 257.569 254.667 254.667 254.667 272.45 277 278 282.2 296 296 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

ISSP - Stochastic %D(6,3,3) = 83.35, Stochastic %K = 94.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 83.3526

80 20 83.3526 94.6296 94.6296 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 0.0

ISSP - MACD (5,3) = -4.28, Signal() = -3.23

-4.28081 -3.23101 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ISSP - TSI(3,5,3) = 69.55 54.1677 0.00000 69.5548 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

ISSP - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 79,390,496.00 0.00000

79,390,496

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

SIAP

TRADING BUY

S1 270 R1 305 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 250 R2 325

Closing

Price 284

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 270-Rp 305

•Entry Rp 284, take Profit Rp 305

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 77.84 Positif

MACD 9.15 Positif

True Strength Index (TSI) 65.50 Positif Bollinger Band (Mid) 213 Positif

MA5 247.8 Positif 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0

May Jun Jul August September October November

SIAP Upward Sloping Channel

Bullish Breakout 241.75 229.308 229.308 223 213.15 142.963 247.8 250 273.182 273.182 284 284 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

SIAP - Stochastic %D(6,3,3) = 71.08, Stochastic %K = 82.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

71.082 71.082 20 80 82.0711 82.0711 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0

SIAP - MACD (5,3) = -10.34, Signal() = -7.23

-10.3367 -7.23365 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 SIAP - TSI(3,5,3) = 65.50 61.3387 0.00000 65.5031 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

SIAP - William's % R(14) = -1.01, Volume() = 565,551,872.00 -1.0101

565,551,87

(11)

      

 

 

 

 

 

 

27 November 2014

27 November 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

26-11-14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 24175 24175 23675 22825 23675 24525 25375 Positif Positif Negatif 25450 19250 LSIP Trading Buy 2000 2000 2065 1930 1975 2020 2065 Positif Positif Negatif 2060 1735 SGRO Trading Sell 2280 2280 2260 2225 2260 2295 2330 Negatif Negatif Positif 2340 1750

Mining

BUMI Trading Sell 95 95 93 87 93 99 105 Positif Negatif Negatif 146 90 PTBA Trading Sell 13200 13200 13000 12500 13000 13500 14000 Negatif Negatif Positif 13400 11100 ADRO Trading Buy 1105 1105 1140 1065 1090 1115 1140 Positif Positif Positif 1150 920 MEDC Trading Buy 3800 3800 3865 3475 3670 3865 4060 Positif Positif Positif 3900 3560 INCO Trading Sell 3995 3995 3965 3895 3965 4035 4105 Negatif Negatif Negatif 4175 3515 ANTM Trading Sell 970 970 935 935 960 985 1010 Negatif Negatif Negatif 1010 920 TINS Trading Sell 1250 1250 1215 1215 1240 1265 1290 Negatif Negatif Positif 1295 1080

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 16000 16000 15600 15600 15875 16150 16425 Negatif Negatif Negatif 16350 15000 INTP Trading Buy 24900 24900 24575 24575 24775 24975 25175 Positif Positif Positif 24775 22000 SMCB Trading Sell 2240 2240 2205 2205 2230 2255 2280 Positif Negatif Negatif 2675 2205

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7025 7025 6850 6850 6950 7050 7150 Negatif Positif Positif 7200 6325 GJTL Trading Buy 1320 1320 1290 1230 1290 1350 1410 Positif Positif Positif 1550 1255

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6675 6675 6575 6575 6650 6725 6800 Negatif Negatif Negatif 7000 6375 GGRM Trading Buy 60975 60975 60450 59650 60450 61250 62050 Positif Positif Negatif 64250 55800 UNVR Trading Sell 31600 31600 31250 30675 31250 31825 32400 Negatif Negatif Positif 32200 29625 KLBF Trading Sell 1755 1755 1720 1720 1745 1770 1795 Negatif Negatif Negatif 1795 1595

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1715 1715 1695 1665 1695 1725 1755 Negatif Negatif Positif 1720 1450 PTPP Trading Buy 3020 3020 3100 2920 2980 3040 3100 Positif Positif Positif 3065 2290 WIKA Trading Buy 3020 3020 3045 2915 2980 3045 3110 Positif Positif Positif 3140 2690 ADHI Trading Sell 2765 2765 2735 2685 2735 2785 2835 Negatif Negatif Positif 2920 2425

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 6075 6075 5950 5950 6025 6100 6175 Positif Positif Negatif 6225 5600 JSMR Trading Buy 6700 6700 6925 6175 6550 6925 7300 Positif Positif Negatif 7075 5825 ISAT Trading Sell 3460 3460 3370 3150 3370 3590 3810 Negatif Negatif Positif 3885 3050 TLKM Trading Buy 2815 2815 2790 2750 2790 2830 2870 Positif Positif Positif 2900 2590 CMNP Trading Sell 3160 3160 3100 3100 3160 3220 3280 Negatif Negatif Positif 3300 3100

Finance

BMRI Trading Buy 10525 10525 10625 10400 10475 10550 10625 Positif Positif Positif 10725 9500 BBRI Trading Buy 11475 11475 11725 11200 11375 11550 11725 Positif Positif Positif 11400 10100 BBNI Trading Buy 5900 5900 6025 5725 5825 5925 6025 Positif Positif Positif 5950 5300 BBCA Trading Sell 13225 13225 13100 13100 13200 13300 13400 Negatif Negatif Negatif 13575 12500 BBTN Trading Sell 1120 1120 1105 1105 1115 1125 1135 Negatif Negatif Positif 1195 1090

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 18175 18175 18575 17750 18025 18300 18575 Positif Positif Negatif 19350 16700 MPPA Trading Sell 3285 3285 3230 3100 3230 3360 3490 Negatif Negatif Positif 3350 2785

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Namun pemilihan teknik aplikasi shading berpengaruh terhadap hasil tata rias karena shading adalah salah satu kosmetik yang digunakan untuk mengkoreksi bentuk

Untuk mencapai hal tersebut pelayanan yang diberikan harus benar-benar diperhatikan mulai dari persiapan kerja sampai pada penyajiannya kepada tamu selain didukung oleh aspek

“Sebenarnya sistem Aplikasi Dapodik mempermudah kami ditingkat daerah untuk mengakses Data Pokok Pendidikan setiap sekolah manakala data yang dilaporkan dalam aplikasi ini

Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan pelaksanaan kurikulum berkarakter dalam upaya pembentukan akhlak siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sukoharjo dan mendiskripsikan

di Desa Konda Maloba dapat berperan dalam peningkatan populasi nyamuk selain itu kepadatan larva dan nyamuk dewasa yang ditemukan dipengaruhi oleh lingkungan biotik,

Seperti (umur, jumlah produksi, jumlah pengrajin kopra, jumlah pengepul kopra, harga, dan besar margin ). Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat atau

Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor risiko penularan malaria di Desa Pamotan adalah penderita malaria carier atau tanpa gejala klinis dengan

Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan daerah yang banyak ditemukan desa endemis malaria tinggi, pada umumnya berada di daerah terpencil yang jauh dari unit