• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 10 October 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 10 October 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG dalam pekan lalu bergerak dalam fase konsolidasi, IHSG secara beruntun melemah. Penurunan tersebut secara teknis memperlihatkan trend IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut tercermin dari indikator MACD dan stochastics yang mengindikasikan bearish pattern IHSG akan menguji MA20, jika berhasil bertahan sebaliknya akan menjadi sinyal positif untuk potensi upside bagi IHSG.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5377.149 -32.195 8,460.56 6,022.82

LQ-45 924.821 -8.932 3,102.04 3,466.69

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup pada level 5.377,15 pada akhir pekan lalu. Dari

domestik, Badan Pusat Statistik(BPS) melaporkanindeks harga

konsumen(IHK) September 2016 mengalamiinflasisebesar 0,22%.

Angka ini lebih tinggi dibanding inflasibulan sebelumnya yang

tercatat 0,02%. Dengan demikian,inflasitahun kalender 2016 sebesar

1,97%. Sementara,inflasi tahun ke tahun September 2016 mencapai

3,07%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan bulan ke bulan hingga September 2016 menunjukkaninflasisangat terkendali.

Begitu juga denganinflasi tahunan, di mana sejak Januari hingga

September 2016 selalu berada di bawah angkainflasitahunan pada

tahun lalu.

Di berita lain, Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta, Kamis, bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp12.966, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp12.990 per dollar AS. Dollar AS melemah terhadap sejumlah mata uang di kawasan Asia meski terbatas, setelah pertambahan tenaga kerja versi Automatic Data Processing Inc naik lebih sedikit dari sebelumnya. Disamping itu, setelah tahap pertama amnesti pajak berakhir, optimis jumlah wajib pajak yang mengikuti program amnesti pajak masih bisa ditingkatkan di periode dua dan tiga karena potensinya sangat besar. Peserta amnesti pajak sebanyak 368 ribu wajib pajak, masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah wajib pajak yang seharusnya memanfaatkan amnesti pajak.

Dari pasar global, Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) mampu kembali bertumbuh pada bulan September dengan laju yang lebih baik. Kendati data secara keseluruhan masih menunjukkan pertumbuhan yang belum stabil seiring penurunan jumlah pekerjanya. ISM melaporkan kenaikan indeks manufaktur AS dari 49.4 pada bulan Agustus menjadi 51.5 pada bulan September, lebih baik dibandingkan dengan konsensus pada 50.3. Angka yang lebih tinggi dari 50 mengindikasikan sinyal pertumbuhan atau ekspansi. Penguatan dolar AS menjadi beban terbesar performa sektor manufaktur AS yang melambat dalam setahun terakhir. Pada bulan September, seiring terjadi kenaikan dalam pesanan baru dan produksi pabrik. Sedangkan indikator tenaga kerja dilaporkan dalam data ISM dilaporkan pada 49.7 yang mengindikasikan pengurangan pekerja.

Presiden the Fed bagian Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa data tenaga kerja bulan September solid. Mester mengatakan bahwa AS saat ini sudah menjadi kondisi tenaga kerja penuh dan upah meningkat. Perekonomian sangat kuat dan inflasi sudah meningkat seiring berkurangnya hambatan. Ini menjadi Mester bahwa masuk akal jika Fed menaikkan suku bunga sebanyak 25 bps. Mester, dikenal petinggi the Fed yang hawkish, bersama dengan Presiden the Fed bagian Boston Eric Rosengren dan Gubernut Esther George menolak keputusan untuk mempertahankan suku bunga di September dan menyarankan kenaikan menjadi 0.50%-0.75% dari 0.25%-0.50%.

Selama ini tertahannya kenaikan suku bunga the Fed, juga tidak lepas dari kondisi yang terjadi di eksternal terutama kondisi dari ekonomi global yang masih menunjukan perlmabatan serta ketidakpastian politik di Amerika Serikat (AS) itu sendiri. Sementara itu, dua kandidat pemilu Presiden AS, Hillary Clinton dan Donald Trump kembali bertemu di debat terbuka yang diselenggarakan pada Minggu, 9 Oktober waktu setempat (Senin, 10 Oktober waktu Indonesia). Ini menjadi pertemuan kedua, setelah debat sebelumnya dilakukan pada tanggal 27 September.

 

Berdasarkan survei dari debat pertama, Clinton lebih diunggulkan. Polling yang dilakukan oleh CNN menyebut 62% pemilih lebih berpihak kepada Clinton, sementara 27% memihak

kepada Trump.

 

Dalam pertemuan kedua, hal yang dipertaruhkan

Clinton dan Trump lebih tinggi. Kandidat dari Partai Demokrat dan Republik itu akan berdebat di aula Universitas Washington di St. Louis. Acara tersebut akan berlangsung selama 90 menit dan dimulai pukul 21:00 atau pukul 08:00 WIB.

Alasan lainnya kenapa the Fed, mempertahankan suku bunga, karena melihat dari kondisi ekonomi AS itu sendiri yang belum sepenuh solid. Di sisi lainnya, ekonomi global pun juga belum solid. Pertumbuhan ekonomi zona euro di kuartal ketiga tahun ini diperkirakan melambat. Referendum Inggris yang memutuskan negara itu meninggalkan Uni Eropa telah mengangkat ketidakpastian mengenai prospek ekonomi kawasan euro untuk paruh kedua tahun ini. Sentimen bisnis dan konsumen sentimen turun jauh di zona euro pada bulan Juli dan Agustus. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2016 melemah menjadi 1,6% dibanding kuartal sama tahun lalu.

Sedangkan faktor dari dalam negeri yang diperkirakan menjadi perhatian pelaku pasar kedepan, mengenai pelaksana amnesti pajak fase ke dua. Jika amnesti pajak fase kedua kembali menunjukan kesuksesan diperkirakan menjadi katalis bagi trend pergerakan Kendati demikian, sentimen di pekan ini fokus pelaku pasar pada debat calon presiden AS. Diperkirakan sentimen eksternal tersebut bisa membawa IHSG bergeral mixed, namun terbuka untuk menguat.

WEEKLY REPORT

10 October 2016

• BUMI raih US$425 juta

• BUMI kejar target penjualan batubara 85 juta ton

• DOID tawarkan global bond US$500 juta

• JSMR berharap kenaikan tarif 2 ruas tol pada Oktober 2016

• WTON akan lego treasury stock

• Kontrak baru WSBP mendekati target

• KRAS butuh pinjaman Rp 4,7 triliun

• PPRO tidak ekspnasi di perkantoran dalam waktu dekat

• PPRO jajaki tambah land bank di Surabaya

• BKSL revisi target prapenjualan tahun ini

• KLBF siap ekspansi Rp 1,5 triliun

• BBNI pertahankan kontribusi fee based income

• BMRI siapkan aplikasi buka rekening online

• GIAA kaji potensi rute penerbangan Lombok-Jeddah

• GIAA taregtkan transaksi Rp 225 miliar pada GATF II

• BBNI targetkan transaksi RP 90 miliar pada GATF II

• CASS ekspansi Rp 300 miliar

• TLKM adopsi ArcGIS untuk gandakan pelanggan

• EXCL tingkatkan jaringan 3G

• Proses PKPU TRIO selesai

(2)

     

           

 

 

10 October 2016

10 October 2016

Bumi Resources (BUMI) mencatatkan penjualan saham Newmont Nusa Tenggara (NNT) dalam laporan keuangan senilai US$425 juta, setara Rp5,5 triliun. Perjanjian jual beli 24% atau 1,64 juta saham NNT tersebut ditandatangani pada 30 Juni 2016. Penjualan itu dilakukan kepada PT Amman Mineral International.

Bumi Resources (BUMI) mengejar target penjualan batubara tahun ini mencapai 85 juta ton atau naik 7,2% YoY. Sepanjang semester I-2016, perseroan membukukan penjualan batubara 41,9 juta ton, meningkat 5,1% YoY. Di tengah kestabilan serta tren harga batubara yang meningkat, ditambah dengan pengendalian kas dan nisbah kupas, kinerja BUMI diharapkan membaik di sisa tahun ini. Prioritas utama perseroan adalah mencapai kesepakatan atas rencana perdamaian dari pada kreditor dalam proses perkara penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan.

Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) berencana menawarkan surat utang global (global bond) maksimal sebesar US$500 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang senilai US$520,54 juta. Perseroan menilai manfaat transaksi itu adalah memperluas dan mendiversifikasi basis kreditor. Langkah tersebut dapat membuat Buma memiliki akses untuk mengumpulkan pendanaan semakin luas dalam mendukung pertumbuhan kelompok usaha. Pemerintah menetapkan kenaikan tarif tol pada ruas Tol Soedijatmo (Tol Bandara Soekarno Hatta). Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 783/KPTS/M/2016 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Tol Soedijatmo. Selain Tol Bandara Soetta, tarif ruas Tol Jakarta-Cikampek juga akan mengalami kenaikan. Jasa Marga (JSMR) mengharapkan penyesuaian ruas Tol Jakarta-Cikampek bisa dilakukan pada Oktober. Untuk penyesuaian tarif ruas Tol Jakarta-Cikampek besaran inflasi yang ditetapkan adalah 8,3%.

Wijaya Karya Beton (WTON) berniat menjual saham treasury atau saham simpanan selepas kuartal I/2017 untuk modal ekspansi bisnis baru. Rencana penjualan saham treasury tersebut mundur karena hingga akhir tahun perseroan belum akan memulai bisnis yang direncanakan. Saat ini WTON masih memiliki saham simpanan sebanyak 377.175.951 lembar. Perseroan akan melego saham simpanan saat harga saham WTON Rp1.00-Rp1.200 per lembar. Jika mengacu pada kisaran tersebut, WTON diestimasi akan meraih dana sekitar Rp414,87 miliar-Rp452,61 miliar. Waskita Beton Precast (WSBP) telah memperoleh kontrak baru senilai Rp 7,45 triliun sampai dengan 30 September 2016. Jumlah tersebut setara 94,3% dari target hingga akhir Desember tahun ini yang sebesar Rp 7,9 triliun. Penambahan kontrak yang signifikan diperoleh perseroan dari proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi seksi 2, 3, dan 4 senilai total Rp 770 miliar. Dari sisi keuangan, pendapatan usaha WSBP hingga Agustus 2016 mencapai Rp 2,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp 312 miliar. Perseroan menargetkan pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 4,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp 620 miliar.

Krakatau Steel (KRAS) membutuhkan pinjaman sekitar Rp 4,78 triliun untuk pembangunan dua proyek besar perseroan yakni pabrik Hot Strip Mill (HSM) #2 dan PLTU berkapasitas 1X150 MW. Total investasi dua proyek tersebut sebesar Rp 9,24 triliun. Pinjaman yang dibutuhkan untuk pembangunan HSM#2 sebesar Rp 3,26 triliun dan PLTU Rp 1,52 triliun. Masa konstruksi PLTU 1X150 MW tersebut akan berlangsung 2016-2019. PLTU dengan sumber energi batubara akan digunakan untuk menghasilkan

listrik dengan biaya murah sebagai bagian dari upaya peningkatan daya saing dan menjamin pasokan listrik untuk proses produksi baja.

PP Properti (PPRO) memastikan tidak akan melakukan ekspansi di sektor perkantoran dalam waktu dekat, karena kondisi pasar yang masih melemah. Saat ini banyak unit di gedung perkantoran yang kosong. Hal tersebut merupakan imbas dari perekonomian dunia yang belum sepenuhnya membaik, sehingga tak sedikit perusahaan asing yang memutuskan untuk keluar. Setelah tahun 2020 mungkin PPRO baru masuk dalam bisnis tersebut.

PP Properti (PPRO) tengah melakukan penjajakan dengan pemilik lahan di Surabaya untuk menambah land bank di Surabaya. Nantinya jika akuisisi tersebut sukses, maka perusahaan akan membangun apartemen kelas menengah ke atas. Hingga saat ini PP Properti memiliki cadangan lahan (land bank) seluas 65 hektar (ha). Perusahaan masih berniat memperluas jumlah land bank hingga akhir tahun seluas 20-30 ha. Perseroan memperkirakan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2017 sebesar Rp 1 triliun. Dana tersebut akan digunakan menambah jumlah land bank tahun 2017 seluas 20-30 ha.

Sentul City (BKSL) merevisi target prapenjualan pada tahun ini menyusul tren penjualan yang belum meningkat meskipun sektor properti diberikan banyak stimulus. Hingga akhir Desember 2016, perseroan menargetkan prapenjualan Rp 1,2 triliun, lebih rendah dari target awal tahun sebesar Rp 1,5 triliun.

Kalbe Farma (KLBF) berencana menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1-1,5 triliun pada 2017. Dana akan digunakan untuk penyelesaian pabrik baru. Sementara itu, penyelesaian pembangunan pabrik biosimilar senilai USD 30 juta ditargetkan selesai pada kuartal IV-2016. Apabila berjalan sesuai target, komersial pabrik akan dilakukan pada 2018. Dengan demikian, penjualan produk baru ini mulai berkontribusi ke pendapatan perseroan dalam dua tahun mendatang. Tahun ini, perseroan optimis mampu untuk meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 8-10% dibandingkan tahun lalu.

Bank Negara Indonesia (BBNI) berupaya menjaga porsi kontribusi fee based income bisnis konsumer sebesar 48% terhadap total pendapatan non bunga perseroan. Untuk itu perseroan menargetkan tambahan penerbitan 7.500 kartu kredit dan 1.500 kartu debit baru selama acara Garuda Indonesia Travel Fair 2016 Fase II.

Bank Mandiri (BMRI) berencana meluncurkan aplikasi pembukaan rekening tabungan melalui perangkat pintar. Dengan aplikasi ini, calon nasabah simpanan dapat memasukan persyaratan tanpa harus ke kantor cabang bank.

Garuda Indonesia (GIAA) masih mengkaji potensi rute penerbangan dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, ke Jeddah, Arab Saudi, terutama pasar penumpang yang ingin melaksanakan ibadah umrah. Selama ini para penumpang yang ingin terbang ke Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umrah harus transit terlebih dahulu di Surabaya atau Jakarta, sebelum terbang lagi ke Jeddah. Pembukaan rute penerbangan dari Lombok langsung ke Jeddah juga mempertimbangkan ketersediaan pesawat dan perizinan dari Pemerintah Arab Saudi. Pasar penumpang umrah di NTB hampir mencapai 8.000 orang per tahun. Selain itu keberadaan orang NTB di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi, juga menjadi potensi, selain warga di negara tersebut yang berminat melakukan kunjungan wisata dan bisnis ke NTB.

(3)

     

           

 

 

10 October 2016

10 October 2016

Garuda Indonesia (GIAA) kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 phase ke-2 yang dilaksanakan serentak di 18 kota di Indonesia mulai tanggal 7 - 9 Oktober 2016. GIAA menargetkan total transaksi penjualan senilai Rp 386 miliar, dimana kota Jakarta merupakan target utama dengan total transaksi senilai Rp 225 miliar.

Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Garuda Indonesia (GIAA) kembali menggelar Garuda Indonesia Travel Fair (GITF) II untuk menarik konsumen berwisata. Ajang travel fair ini akan mendorong penggunaan transaksi kartu debit dan kartu kredit ketika konsumen melakukan transaksi untuk paket wisata yang ditawarkan. BBNI menargetkan transaksi BNI di Garuda Indonesia Travel Fair tahap II mencapai Rp 90 miliar.

Cardig Aero Services (CASS), melalui anak usahanya di bidang ground handling service, yaitu Jasa Angkasa Semesta (JAS), menyiapkan dana sebesar Rp 300 miliar untuk meremajakan peralatannya hingga akhir tahun ini. Perseroan harus mengganti peralatan motorize-nya yang telah berusia 15 tahun dan non-motorize yang berusia 10 tahun. Saat ini, JAS hampir menyelesaikan penggantian seluruh peralatan motorize.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) telah beralih teknologi analisis berbasis lokasi canggih, platform ArcGIS. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari usaha perseroan untuk menggandakan jumlah pelanggan IndiHome-nya, dari juta ke 4 juta pada 2020. XL Axiata (EXCL) yakin akan lebih kompetitif karena memperluas jangkauan layanannya hingga ke luar Jawa. Hal itu seiring dengan mulai komersialnya teknologi 3G yang memanfaatkan frekuensi 900 Mhz atau U900, sehingga membuat jangkauan jaringan telekomunikasi EXCL lebih luas dan efisien.

Proses restrukturisasi utang (PKPU) Trikomsel Oke (TRIO) telah berakhir damai. Namun para pemegang obligasi mengusulkan besaran saham yang ditawarkan sebesar 25% dapat dikelola melalui skema wali amanat. Trikomsel menerima usulan dan nantinya seluruh saham yang diterima para pemegang obligasi yang melakukan konversi akan dikelola sebagai satu blok oleh wali amanat.

Rapat umum Pemengang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sierad Produce (SIPD) menyetujui perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I atau rights issue. Perolehan dana hasil rights issue pada 28 Maret 2016 yang mencapai Rp 400 miliar akan digunakan untuk tiga pos belanja. Pertama, sebesar Rp 45 miliar untuk pengembangan kegiatan di bidang commercial farm. Pengembangan peternakan akan dilakukan secara bertahap melalui pengembangan produk baru. Kedua, sebesar Rp 65 miliar akan dipergunakan untuk pengembangan fasilitas unit usaha yang sudah dimiliki SIPD. Termasuk untuk fasilitas anak usaha perseroan. Ketiga, sebesar Rp 290 miliar akan dipergunakan untuk keperluan modal kerja umum, termasuk modal kerja umum anak usaha SIPD.

Anak usaha Indospring (INDS) yakni PT Sinar Indra Nusa Jaya (SIJ) telah melakukan perpanjangan perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan pada 5 Oktober 2016 dengan perusahaan terafiliasi PT MK Prima Indonesia (MKPI). Tanah dan bangunan yang menjadi transaksi sewa menyewa seluas 1.320 m2 yang terletak di Blok G-9 dan G-10 di Jalan Mayjen Sungkono Gresik. Selain itu tanah dan bangunan seluas 600,2 yang terletak di Blok G-5 terletak di Jalan Mayjen Sungkono Gresik. Nilai transaksi sebesar Rp 30 juta per tahun, dimana periode sewa dan

bangunan dari 6 Oktober 2016 hingga 31 Desember 2016 untuk tanah dan bangunan 1.320 m2. Sedangkan nilai transaksi periode 18 Oktober 2016 hingga 17 Oktober 2017 sebesar Rp 55 juta per tahun untuk lahan dan bangunan 600 m2.

Jababeka Residence

mulai memasarkan klaster baru

homestay

Beverly Hills Platinum dengan konsep lebih modern dan eksklusif di Kota Jababeka Cikarang. Saat ini di kawasan Jababeka Cikarang terdapat hampir 2.000 perusahaan multinasional yang berasal dari 30 negara. Sekurang-kurangnya ada 10.000 ekspatriat di Kota Jababeka Cikarang, sementara pekerja lokal lebih dari 600.000 jiwa. Populasi yang tinggi ini menjadi pasar penyewa yang potensial bagi

homestay

Beverly Hills Platinum. Dengan harga yang kompetitif, perseroan optimis properti ini dapat memberi keuntungan investasi yang sangat tinggi. Selama lima tahun pertama, Beverly Hills Platinum akan dioperasikan sebagai asrama mahasiswa oleh President University, sebab universitas itu mewajibkan mahasiswa untuk tinggal di asrama pada tiga semester pertama. Setelah lima tahun, kontrak bisa diperpanjang atau dikembalikan pada para pembeli.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, sampai dengan 6 Oktober 2016 realisasi belanja infrastruktur sudah mencapai 59,56% dari total anggaran sebesar Rp 98,027 triliun. Angka tersebut naik jika dibanding periode yang sama tahun 2015, serapan anggaran baru mencapai 42,9% dan fisik proyek baru 49,29%. Menteri Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat mengatakan kenaikan serapan belanja infrastruktur tersebut dipicu oleh perbaikan persiapan dan lelang proyek yang dilakukan kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat.

Bank Indonesia (BI) menilai penurunan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) berdenominasi valuta asing menunjukkan keberhasilan penerapan PBI No.17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah NKRI yang dirilis pada akhir Maret 2015. Ada dua faktor utama yang memicu penurunan pertumbuhan kredit dan DPK valas di hingga akhir kuartal III 2016. Selain itu penurunan kredit dan DPK valas juga dipengaruhi oleh tren penurunan nilai impor. Aktivitas impor menurun sejak tahun 2015 hingga 2016, sehingga kebutuhan debitur untuk membayar impor menggunakan valas juga turun.

Bank Indonesia menyebut cadangan devisa Indonesia dalam tren yang membaik. Terlebih adanya aliran

capital inflow

(arus dana masuk) yang cukup deras. Perbaikan cadangan devisa belakangan ini didorong oleh adanya

capital inflow

yang terjadi sejak awal Januari. Selain itu karena suku bunga AS lebih mudah diprediksi, sehingga capital inflow masuk ke

emerging markets.

BI mencatat cadangan devisa Indonesia akhir Agustus 2016 sebesar USD 113,5 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2016 sebesar USD 111,4 miliar. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa. Posisi cadangan devisa per akhir Agustus 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,7 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

(4)

      

 

 

 

 

 

10 October 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change (IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 49.34 -0.47 TLKM (US) 64 20,857 -399

Natural Gas (US$)/mmBtu 3.16 -0.03 ANTM (GR) 0.03 538 -29

Gold (US$)/Ounce 1260.19 3.26

Nickel (US$)/MT 10200.00 -55.00

Tin (US$)/MT 20000.00 -95.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 84.45 22.05

Coal (RB) (US$)/MT* 78.55 15.19

CPO (ROTH) (US$)/MT 680.00 -12.50

CPO (MYR)/MT 2690.00 -42.00

Rubber (MYR/Kg) 673.50 0.50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 661.57 -0.07

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X) Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18240.49 -0.15 4.68 16.96 14.90 3.09 2.90 5,452.2

USA NASDAQ COMPOSITE 5292.41 -0.27 5.69 22.22 18.93 3.49 3.16 8,284.9

ENGLAND FTSE 100 INDEX 7044.39 0.63 12.85 17.34 14.88 1.77 1.74 1,688.6

CHINA SHANGHAI SE A SH 3145.17 0.21 -15.09 14.10 12.49 1.45 1.34 3,964.2

CHINA SHENZHEN SE A SH 2087.32 0.49 -13.59 25.12 19.36 3.22 2.91 3,304.5

HONG KONG HANG SENG INDEX 23851.82 -0.42 8.84 13.08 11.94 1.21 1.14 1,947.5

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5377.15 -0.60 17.07 17.71 15.03 2.51 2.27 447.2

JAPAN NIKKEI 225 16860.09 -0.23 -11.42 16.80 15.72 1.49 1.40 2,918.7

MALAYSIA KLCI 1665.38 -0.08 -1.60 16.67 15.45 1.64 1.55 240.6

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2875.24 -0.35 -0.26 13.75 13.15 1.11 1.06 337.6

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12,989.00 2.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000

EUR/IDR 14,539.24 81.99 EUR / USD 1.12 -0.0008

JPY/IDR 126.10 0.98 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,462.30 11.38 SGD / USD 0.73 0.0003

AUD/IDR 9,870.28 32.35 AUD / USD 0.76 0.0017

GBP/IDR 16,152.99 5.86 GBP / USD 1.24 0.0002

CNY/IDR 1,946.85 9.92 CNY / USD 0.15 -0.0001

MYR/IDR 3,124.42 -6.56 MYR / USD 0.24 -0.0006

KRW/IDR 11.64 -0.04 100 KRW / USD 0.09 -0.0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.20

BI Rate (%) Indonesia 5.00 LIBOR (GBP) England 0.27

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03

BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.73

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description September-16 August-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.97 1.74 SBI (9M) 6.40

Inflation YOY % 3.07 2.79 SBIS (9M) 6.40

Inflation MOM % 0.22 -0.02 SBI (12M) 6.70

Foreign Reserve (USD) 115.67 Bn 113.54 Bn SBIS (12M) 6.70

(5)

      

 

 

 

 

 

10 October 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

10-20 Oct Indonesia Local Auto Sales --

10-20 Oct Indonesia Motorcycle Sales --

11-15 Oct US Monthly Budget Statement Sekitar $29.3 Bn

13 Oct FOMC Meeting Minutes --

13 Oct US Import Price Index MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.2%

13 Oct US Import Price Index YoY Naik menjadi -1.1% dari -2.2%

13 Oct US Initial Jobless Claims Naik menjadi 254 ribu dari 249 ribu

13 Oct US Continuing Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

MLBI IJ 12650 4.55 1.08 BBRI IJ 11975 -3.43 -9.63 PPRO IJ 1365 5.41 0.91 HMSP IJ 4100 -1.91 -8.64 INTP IJ 17950 1.41 0.85 ASII IJ 8200 -1.80 -5.64 MNCN IJ 2060 3.00 0.80 UNVR IJ 44500 -1.49 -4.78 CPIN IJ 3700 1.37 0.76 EMTK IJ 9500 -3.80 -1.96 AALI IJ 15325 2.17 0.58 BBNI IJ 5300 -1.85 -1.71 ITMG IJ 12875 4.46 0.58 GGRM IJ 65900 -1.42 -1.70 BBCA IJ 15800 0.16 0.57 ICBP IJ 9575 -1.54 -1.62 PNBN IJ 830 3.11 0.55 PGAS IJ 2600 -2.62 -1.58 GEMS IJ 1520 7.04 0.55 LPPF IJ 18175 -2.94 -1.49

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price (IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Anugerah Berkah

Mandiri

Property & Real Estate

800-1250 3,333.33 TBA 03 Oct’16 RHB Securities, Mandiri,

CIMB Securities PT Buyung Poetra

Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

10 October 2016

10 October 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

HEXA $ 0.1262 Cash Dividend 04 Oct’16 05 Oct’16 07 Oct’16 28 Oct’16

MLBI 95.00 Cash Dividend 05 Oct’16 06 Oct’16 10 Oct’16 26 Oct’16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

IGAR Tender Offer -- 274.00 -- -- 28 Sep – 27 Oct’16

UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA

TOTO Stock Split 1:10 -- TBA TBA TBA

SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 03 Oct’16 04 Oct’16 10 Oct – 17 Oct’16

BMAS Rights Issue 65:10 340.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 20 Oct’16

APIC Rights Issue 1:3 105.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 27 Oct’16

KRAS Rights Issue 250000:52592-59429 500-565 17 Oct’16 18 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16

WIKA Rights Issue TBA 1525-2505 27 Oct’16 28 Oct’16 03 Nov – 05 Nov’16

JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct’16 01 Nov’16 07 Nov – 11 Nov’16

PTPP Rights Issue TBA TBA 18 Nov’16 21 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16

BEKS Rights Issue TBA TBA 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

SILO RUPSLB 11-Oct-16

GWSA RUPSLB 12-Oct-16

SRAJ RUPSLB 13-Oct-16

MCOR RUPSLB 14-Oct-16

GREN RUPSLB 17-Oct-16

LPGI RUPSLB 19-Oct-16

INDF RUPSLB 21-Oct-16

MSKY RUPSLB 21-Oct-16

FASW RUPSLB 26-Oct-16

INVS RUPSLB 27-Oct-16

BEKS RUPSLB 31-Oct-16

YPAS RUPSLB 01-Nov-16

PBRX RUPSLB 07-Nov-16

(7)

      

 

 

 

 

 

10 October 2016

10 October 2016

ADRO

TRADING BUY

S1 1345 R1 1390 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1300 R2 1435

Closing

Price 1375

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 1345-Rp 1390

•Entry Rp 1375, take Profit Rp 1390

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 81.57 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 48.01 Positif

Bollinger Band (Mid) 1227 Positif

MA5 1326 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

March April May Jun Jul August September October

ADRO Upward Sloping Channel Bullish Breakout 1,289.38 1,230 1,227 1,190 1,190 1,175 1,080.15 1,326 1,370 1,370 1,375 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 82.32, Stochastic %K = 86.24, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 82.3227

80 20 82.3227 86.2431 86.2431 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ADRO - MACD (5,3) = -22.48, Signal() = -19.83

-22.4759 -19.8295 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ADRO - TSI(3,5,3) = 48.01, Volume() = 44,233,200.00

41.8884 0.00000 48.0081

44,233,20

ADROWilliam's % R(14)= 2 27Volume()= 44 233 200 00 -2.27273

44,233,20

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PTBA

TRADING BUY

S1 10625 R1 10975 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 10275 R2 11325

Closing

Price 10850

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 10625-Rp 11350

•Entry Rp 10850, take Profit Rp 11325

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 82.15 Positif

MACD 136.93 Positif

True Strength Index (TSI) 53.82 Positif

Bollinger Band (Mid) 9896 Positif

MA5 10395 Positif 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000

March April May Jun Jul August September October

PT BA Wedge 10,165.6 10,075 9,896.25 9,882.5 9,882.5 9,550 9,531.33 10,369.2 10,369.2 10,395 10,850 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 85.79, Stochastic %K = 89.85, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 85.7931

80 20 85.7931 89.8475 89.8475 -300.0 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 PT BA - MACD (5,3) = -166.78, Signal() = -134.20 -166.779 -134.201 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT BA - TSI(3,5,3) = 53.82, Volume() = 5,805,800.00 41.9194 0.00000 53.8161 5,805,800 PT BAWilliam's % R(14)= 3 39Volume()= 5 805 800 00 -3.38983 5,805,800

(8)

      

 

 

 

 

 

10 October 2016

10 October 2016

BMRI

TRADING BUY

S1 10825 R1 10975 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 10700 R2 11100

Closing

Price 10900

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold •Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 10825-Rp 11150

•Entry Rp 10900, take Profit Rp 11100

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 21.75 Positif

MACD -64.50 Negatif

True Strength Index (TSI) -51.44 Negatif

Bollinger Band (Mid) 11199 Negatif

MA5 11065 Negatif 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000

March April May Jun Jul August September October

BMRI Broadening Wedge

10,900 10,900 10,900 10,756 10,500 10,162.5 10,162.5 11,065 11,156.3 11,198.8 11,750 11,788.5 11,788.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 10.17, Stochastic %K = 10.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

10.4806 10.1677 10.1677 10.4806 20 80 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 74.26, Signal() = 70.08 70.0779 74.2629

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -51.44, Volume() = 14,421,800.00

-42.1974 51 4369

0.00000

14,421,80

BMRIWilliam's % R(14)= 91 89Volume()= 14 421 800 00 -91.8919

14,421,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

TLKM

TRADING BUY

S1 4170 R1 4250 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 4100 R2 4320

Closing

Price 4200

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold •Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 4170-Rp 4320

•Entry Rp 4200, take Profit Rp 4320

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.51 Negatif

MACD -1.79 Negatif

True Strength Index (TSI) -24.22 Negatif

Bollinger Band (Mid) 4207 Negatif

MA5 4290 Negatif 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600

March April May Jun Jul August September October

TLKM Downward Sloping Channel

4,207 4,200 4,200 4,200 4,100 3,856.5 3,856.5 4,287.5 4,290 4,388.41 4,388.41 4,391.45 4,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 45.88, Stochastic %K = 20.83, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20.8293 20.8293 20 45.8776 45.8776 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = 21.03, Signal() = 10.83 10.8315 21.0326 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TLKM - TSI(3,5,3) = -24.22, Volume() = 50,796,000.00 -1.04189 -24.2202 0.00000 50,796,00 TLKMWilliam's % R(14)= 66 67Volume()= 50 796 000 00 -66.6667 50,796,00

(9)

      

 

 

 

 

 

10 October 2016

10 October 2016

PPRO

TRADING BUY

S1 1305 R1 1405 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1205 R2 1505

Closing

Price 1365

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 1305-Rp 1405

•Entry Rp 1365, take Profit Rp 1405

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 82.74 Positif

MACD 38.85 Negatif

True Strength Index (TSI) 61.44 Positif

Bollinger Band (Mid) 1117 Positif

MA5 1326 Positif 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600

March April May Jun Jul August September October

PPRO Upward Sloping Channel

1,326 1,293.75 1,285 1,117.25 1,027 1,027 764.347 1,365 1,365 1,365 1,405 1,610.71 1,610.71 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PPRO - Stochastic %D(6,3,3) = 74.04, Stochastic %K = 70.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

70.6748 70.6748 20 74.0412 74.0412 80 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 PPRO - MACD (5,3) = -21.20, Signal() = -23.53

-23.5266 -21.1953 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PPRO - TSI(3,5,3) = 61.44, Volume() = 104,478,800.00

61.4395

0.00000

67.3088 104,478,80

PPROWilliam's % R(14)= 8 89Volume()= 104 478 800 00 -8.88889

104,478,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

AALI

TRADING BUY

S1 15025 R1 15525 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 14525 R2 16025

Closing

Price 15325

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 15025-Rp 15525

•Entry Rp 15325, take Profit Rp 15525

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 13.42 Positif

MACD -44.20 Positif

True Strength Index (TSI) 0.81 Positif

Bollinger Band (Mid) 15461 Negatif

MA5 15070 Positif 14,000 15,000 16,000 17,000 18,000 19,000

March April May Jun Jul August September October

AALI Downward Sloping Channel

15,325 15,175 15,070 15,012.5 14,800 14,512.5 14,512.5 15,325 15,325 15,461.3 15,657.5 15,657.5 16,671 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 43.23, Stochastic %K = 58.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.2255 43.2255 20 58.0342 58.0342 80 -400 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 0 AALI - MACD (5,3) = -39.81, Signal() = -1.02

-39.8123 -1.02169 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AALI - TSI(3,5,3) = 0.81, Volume() = 3,017,600.00

0.00000 -17.3515 0.814038

3,017,600

AALIWilliam's % R(14)= 64 41Volume()= 3 017 600 00 -64.4068

3,017,600

(10)

      

 

 

 

 

 

 

10 October 2016

10 October 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec

07-10-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 15325 15325 15525 14525 15025 15525 16025 Positif Positif Positif 16825 14800

LSIP Trading Buy 1515 1515 1530 1460 1495 1530 1565 Negatif Positif Negatif 1635 1455

SGRO Trading Sell 1910 1910 1890 1840 1890 1940 1990 Negatif Negatif Negatif 2180 1900

Mining

PTBA Trading Buy 10850 10850 11325 10275 10625 10975 11325 Positif Positif Positif 10750 9075

ADRO Trading Buy 1375 1375 1390 1300 1345 1390 1435 Positif Positif Positif 1370 1050

MEDC Trading Sell 1455 1455 1435 1375 1435 1495 1555 Negatif Positif Negatif 1685 1365

INCO Trading Sell 2670 2670 2620 2490 2620 2750 2880 Negatif Negatif Negatif 3160 2530

ANTM Trading Sell 800 800 785 750 785 820 855 Negatif Positif Negatif 860 615

TINS Trading Sell 795 795 790 770 790 810 830 Negatif Negatif Negatif 890 720

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 935 935 955 865 910 955 1000 Positif Positif Positif 955 840

SMGR Trading Sell 10400 10400 10325 10200 10325 10450 10575 Negatif Negatif Negatif 10750 9625

INTP Trading Buy 17950 17950 18100 17200 17650 18100 18550 Positif Positif Positif 18800 16900

SMCB Trading Sell 1010 1010 1000 980 1000 1020 1040 Negatif Negatif Negatif 1320 985

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 8200 8200 8125 7900 8125 8350 8575 Negatif Negatif Negatif 8875 7700

GJTL Trading Sell 1400 1400 1365 1300 1365 1430 1495 Negatif Positif Negatif 1590 1310

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 8900 8900 8825 8675 8825 8975 9125 Negatif Negatif Negatif 9200 7775

GGRM Trading Sell 65900 65900 64800 62600 64800 67000 69200 Positif Negatif Negatif 67725 59225

UNVR Trading Sell 44500 44500 44275 43650 44275 44900 45525 Negatif Negatif Negatif 46400 44000

KLBF Trading Sell 1710 1710 1700 1685 1700 1715 1730 Negatif Negatif Negatif 1805 1650

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 2170 2170 2140 2080 2140 2200 2260 Negatif Negatif Negatif 2290 1965

PTPP Trading Sell 4190 4190 4160 4100 4160 4220 4280 Negatif Negatif Negatif 4690 3970

WIKA Trading Sell 2830 2830 2810 2740 2810 2880 2950 Negatif Negatif Negatif 3340 2490

ADHI Trading Sell 2370 2370 2340 2250 2340 2430 2520 Negatif Negatif Negatif 2820 2310

WSKT Trading Sell 2620 2620 2600 2570 2600 2630 2660 Negatif Negatif Negatif 2800 2380

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2600 2600 2560 2460 2560 2660 2760 Negatif Negatif Negatif 3420 2630

JSMR Trading Buy 4680 4680 4690 4630 4660 4690 4720 Positif Positif Positif 5175 4550

ISAT Trading Sell 6350 6350 6300 6225 6300 6375 6450 Negatif Negatif Negatif 6400 5150

TLKM Trading Buy 4200 4200 4250 4100 4170 4250 4320 Negatif Negatif Negatif 4400 3950

Finance

BMRI Trading Buy 10900 10900 11100 10700 10825 10975 11100 Negatif Positif Negatif 11750 10500

BBRI Trading Sell 11975 11975 11825 11375 11825 12275 12725 Negatif Negatif Negatif 12400 11475

BBNI Trading Sell 5300 5300 5225 5075 5225 5375 5525 Negatif Negatif Negatif 5875 5300

BBCA Trading Sell 15800 15800 15700 15450 15700 15950 16200 Negatif Positif Negatif 16200 14800

BBTN Trading Sell 1925 1925 1915 1880 1915 1950 1985 Negatif Negatif Negatif 2040 1890

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 19450 19450 19550 18950 19250 19550 19850 Positif Positif Positif 19325 16525

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Mengenal lebih dalam tentang teknologi yang sesuai dengan bidang yang dipelajari di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS dengan penerapan teknologi di

Peran Pemerintah Desa adalah membangun relasi dengan masyarakat untuk mewujudkan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sebagai bagian dari upaya pengembangan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka simpulan penelitian ini adalah, tidak ada pengaruh job insecurity terhadap komitmen organisasi artinya bahwa ketidakamanan pekerjaan

PERANCANGAN SISTEM Perencaan sistem ini terdiri dari pembuatan hardware yang terdiri dari rangkaian minimum system ATmega 128 dan rangkaian serial serta perancangan

Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan daerah yang banyak ditemukan desa endemis malaria tinggi, pada umumnya berada di daerah terpencil yang jauh dari unit

FARID NUSAWIGUNA SD NEGERI MENUR PUMPUNGAN V-510 Kec.. SD KRISTEN PETRA 10

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai sifat fisis yang dilakukan terhadap elektroda karbon dari kayu karet dapat dilihat nilai densitas elektroda

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai aplikasi Metode Simpleks untuk menyelesaikan program kuadrat pada fungsi nonlinear biaya total dan pendapatan, maka