Rancang Bangun Sistem Informasi Pengembangan Sumber Daya Pada
Level Model Menggunakan Java dan Oracle (Studi Kasus: PT
Chevron Pacific Indonesia)
Sadrak Gunadi1, Wawan Yunanto2 & Juni Nurma Sari3
1,2,3
Jurusan Komputer - Politeknik Caltex Riau
Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak
Peranan seorang karyawan sangat mempengaruhi kemajuan sebuah perusahaan. Untuk menjadi seorang yang berkompetensi tentunya harus mempunyai pengalaman kerja terkait disiplin ilmu tertentu bagi seorang karyawan. PT Chevron Pacific Indonesia mempunyai sebuah program pengembangan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan karyawan yang ahli dalam bidang masing-masing sehingga bisa bekerja dalam skala global. Program pengembangan sumber daya ini meliputi kegiatan training, mentoring, dan assignment. Semua proses pelaporan yang ada masih menggunakan cara konvensional dan tidak efektif untuk jangka waktu yang cukup lama. Dengan ini dikembangkan sebuah Sistem Informasi Pengembangan Sumber daya yang bernama People Development Information System (PDIS) yang memudahkan departemen Human Resource (HR) dalam proses pelaporan, rekapitulasi data, perencanaan kegiatan training, mentoring, dan pemberian assignment bagi peserta program pengembangan sumber daya ini. Sistem ini dikembangkan menggunakan teknologi Spring Framework menggunakan arsitektur Model, View, Controller (MVC) serta database Oracle sebagai Database Management System (DBMS). Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, pengembangan sistem dengan arsitektur Model, View, Controller efektif dalam pengerjaan karena terjadinya pemisahan antara data dan operasi-operasinya, serta kemampuan dari kelas-kelas model yang dapat digunakan kembali oleh aplikasi lain yang memiliki fungsi yang sama dengan sistem ini. Sistem ini memudahkan pihak perusahaan dalam pengelolaan laporan serta pengambilan keputusan bagi pihak Human Resource (HR) dalam program pengembangan sumber daya.
Kata kunci: PDIS, Oracle, Spring Framework Abstract Abstract
Employee roles have affected for company performance. As Chevron Employee, they have to be a competence person for their job experience especially for current job discipline. Chevron Pacific Indonesia have a people development program that have aim for created professional employee for their discipline and may work in worldwide. The People Development Program have many activities such as training activities, assignment activities, and mentoring activities. All current reporting process still work in conventional way and not applicable for long term. So that, a system for people development have created that named “People Development Information System”. The PDIS allow Human Resource ( HR ) for reporting, data recapitulation, training activities planning, mentoring program, and assignment for People Development Program. The System was developed using Spring Framework technology with Model, View, Controller (MVC) architecture and Oracle as Database Management System. Based on testing, System development with Model, View, and Controller Architecture is effective for developing process because the separated between data and its operations; and reusability class for model. The System helped the company for reporting management and decision support for Human Resource in People Development Information System.
Keywords: PDIS, Oracle, Spring Framework
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
PT Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang minyak bumi dan gas juga harus mempunyai karyawan yang berkualitas dan berkompeten dalam bidang masing-masing. Sehingga dengan demikian, bisa menghasilkan karyawan yang
ahli dalam bidangnya masing-masing dan mampu bekerja pada skala global. Di PT Chevron Pacific Indonesia, kualitas seseorang karyawan di tentukan dari 10% training (pelatihan-pelatihan yang bersifat teknis/non teknis untuk masing-masing disipin ilmu), 20% mentoring (setiap karyawan akan dibimbing oleh seorang karyawan lain), dan 70% job
assignment/experience (karyawan akan diberikan beberapa pekerjaan pada disiplin ilmu yang
berbeda-beda).
Di PT Chevron Pacific Indonesia, terdapat sebuah program yang bertujuan untuk pengembangan sumber daya yang difokuskan kepada karyawan baru yang memiliki pengalaman kerja terkait dengan sebuah disiplin ilmu yang ditempati di perusahaan tersebut yang kurang dari empat tahun dan akan diseleksi oleh pihak HRD (Human Resource Development) untuk mengikuti program ini. Program pengembangan sumber daya ini, difokuskan pada lima tahun pertama untuk karyawan tersebut. Setiap karyawan tersebut akan diikutsertakan dalam program-program yang dapat mengembangkan kompetensi seperti mengikuti training, mentoring, dan
assignment.
Pengolahan data untuk Pengembangan Sumber Daya ini masih dilakukan secara konvensional menggunakan data spreadsheet dimana semua data diinputkan secara manual, proses pelaporan yang manual dengan mengolah data dari beberapa file spreadsheet dan kemudian diinputkan kedalam template yang sudah dibuat dalam file spreadsheet, dan kegiatan monitoring secara manual. Sistem manual ini tidak bisa digunakan untuk waktu yang cukup lama dikarenakan kurang efektif dalam penggunaannya mencakup, terbatas dalam proses input data apabila tidak berada di tempat, kesulitan dalam proses pembuatan laporan, data kurang akurat, kesulitan dalam memonitoring setiap aktifitas training dan mentoring, dan kesulitan dalam pengembangan sistem dalam skala yang besar jika sewaktu-waktu dibutuhkan sebuah sistem yang menyimpan data yang cukup besar.
Penelitian ini menitikberatkan pada perancangan pemodelan data menggunakan ERD
(Entity Relationship Diagram), membangun Class-class untuk operasi transaksi ke database
dengan Java dan bisa digunakan berulang-ulang (reusable), dan penerapan normalisasi database untuk sistem pengembangan sumber daya manusia sampai dengan bentuk normal ketiga (3NF). Penelitian ini diharapkan memudahkan Pihak HRD dalam mengelola dan memonitoring program pengembangan sumber daya yang ada di PT Chevron Pacific Indonesia mencakup dalam proses pembuatan laporan ( data training, data mentoring, dan data assignment ), alert
system bagi karyawan yang belum melakukan training, dan perencanaan training kepada
karyawan untuk jangka waktu berikutnya.
2 Tinjauan Pustaka
2.1 People Development Program
Gambar 1 Misi Program pengembangan Sumber Daya
People Development Program merupakan sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi seorang karyawan di PT Chevron Pasific Indonesia. Program ini
dilaksanakan pada 5 tahun pertama bagi karyawan baru yang ada di PT.Chevron Pasific Indonesia. Peserta dari Program ini adalah karyawan baru yang diseleksi oleh pihak HRD (Human Resource Development) yang memiliki pengalaman kerja terkait dengan disiplin ilmu yang ditempati di perusahaan tersebut kurang dari 4 tahun. Seperti pada gambar 2.1 karyawan tersebut akan diikutsertakan dalam kegiatan training, mentoring, dan job assignment.
2.2 Spring
Menurut Wartawarga [3], Spring merupakan Open Source framework yang diciptakan oleh Rod Johnshon. Pada akhir tahun 1996, Sun menerbitkan spesifikasi Java Beans 1.00A. Spesifikasi ini menjelaskan tentang peraturan – peraturan coding Java yang memperbolehkan suatu objek menjadi komponen yang dapat dipakai berulang – ulang ke dalam suatu aplikasi java yang lebih kompleks. Kemudian pada tahun 1998 menerbitkan EJB (Enterprise Java
Beans). Namun EJB ini sangat sulit penggunaannya bagi developer yang kemudian java
berkembang dengan adanya AOP ( Aspect Oriented Programming ) dan IoC (Inversion of
Control ) sehingga memberikan Java Beans kekuatan yang lebih, dibandingkan EJB yang sangat
rumit.
Spring merupakan sebuah framework (kerangka kerja) yang digunakan untuk membangun sebuah aplikasi Enterprise. Spring termasuk framework yang lightweight (ringan) untuk mendukung secara penuh dalam pengembangan aplikasi Enterprise siap pakai. Gambar 3.2 menunjukkan 17 modul yang terbagi menjadi beberapa kategori pada Spring Framework.
Gambar 2 Modul Spring Framework
2.3 MVC (Model, View, Controller)
Model, View, Controller (MVC) adalah design pattern atau arsitektur yang digunakan
dalam rekayasa perangkat lunak atau aplikasi yang dengan jelas memisahkan antara data (Model) dengan user interface atau tampilan (View) [1].
Dalam implementasinya model MVC memiliki tiga bagian yaitu, memisahkan data (model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya (controller) (Nuraini dkk, 2011). Setiap bagian dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Data (Model). Pola MVC memiliki layer yang disebut dengan Model yang
merepresentasikan data yang digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis diasosiasikan terhadapnya.
2. Tampilan (View). Layer ini mengandung keseluruhan detail dari implementasi user
interface.
3. Cara Pemrosesan (Controller). Layer ini menyediakan detail alur program dan transisi
layer, dan juga bertanggungjawab akan penampungan events yang dibuat oleh user dari
view dan melakukan update terhadap komponen Model menggunakan data yang
dimasukkan oleh user.
2.4 Database
Connolly dan Begg [2] menyatakan bahwa “database adalah sekumpulan data tersebar
yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi”. Data dalam database saling berhubungan yang
disimpan (biasanya dengan redudansi yang terkontrol dan terbatas) berdasarkan skema, serta dapat melayani single atau multiple applications.
3 Perancangan
3.1 Arsitektur Sistem
Gambar 4 menunjukkan arsitektur perancangan sistem dari Sistem Informasi Pengembangan Sumbe Daya.
Database Server ( Oracle 11g R2 )
Client ( View ) Client
Application Server
Gambar 4 Arsitektur Perancangan Sistem
3.2 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD menggambarkan hubungan antar entitas didalam suatu sistem. Terlampir rancangan ERD pada sistem pengembangan sumber daya manusia. Beberapa perancangan tabel yang digunakan dalam Sistem Informasi Pengembangan Sumber Daya adalah :
Tabel 1 Tabel Participant
Tabel 2 Tabel Employee
Field Tipe Data Keterangan
Badge_number Varchar2(20) Primary_key
CAI Varchar2(10) Emp_name Varchar2(50) Date_of_birth Date Hire_date Date Class Int Title Varchar2(30) Address Varchar2(50) Email Varchar2(40) Phone_number Varchar2(30) Network_id Varchar2(20)
Subfunc_id Varchar2(20) Foreign key tabel subfunction Parent_company Varchar2(40)
Expat_status Varchar2(40)
Cost_Center_id Varchar2(20) Foreign key table cost center
Enabled Int
Tabel 3 Tabel Training
Field Tipe Data Keterangan
Training_ID Varchar2(20) Primary key
Training_Name Varchar2(255)
Subfunc_id Varchar2(20) foreignkey reference
subfunction
Training_Group Varchar2(20)
Training_type Varchar2(25)
Durations Varchar2(20)
Tabel 4 Tabel Assignment
Field Tipe Data Keterangan
Assignment_id Varchar2(20) Primary Key
Assignment_name Varchar2(200)
Field Tipe Data Keterangan
Participant_id Varchar2(20) Primary key tabel participant
Badge_number Varchar2(20) Foreign key tabel employee
Hiring_remarks Varchar2(50)
date_entering_program Date
On_boarding Varchar2(40)
Mentor_id Varchar2(20) Foreign key tabel Employee
Mentoring_status Varchar2(2)
Current_assignment Varchar2(5)
Graduation_date Date
Status Varchar2(20)
Tabel 5 Tabel Training_hist
Field Tipe Data Keterangan
Participant_id Varchar2(20) Foreign key tabel participant
, Primary Key
Training_ID Varchar2(20) Foreign Key tabel training,
Primary Key
Start_Date Date
Forecast Varchar2(10)
Provider_id Varcahar2(20)
Foreign Key tabel training, Primary Key
End_date Date
Remarks Varchar(255)
Tabel 6 Tabel Assignment_hist
Field Tipe Data Keterangan
Participant_id Varchar2(20) Foreign key tabel participant
, Primary Key
Assignment_id Varchar2(20) Foreign Key tabel
assignment, Primary Key
Assign_start_date Date
Assign_end_date Date
Assign_supervisor Varchar2(20)
Foreign key tabel Employee, Primary key
Assign_status Varchar2(40)
Remarks Varchar2(255)
3.3 Perancangan Use Case Diagram
Gambar 5 menunjukkan perancangan use case diagram dari Sistem Informasi Pengembangan Sumber Daya.
System
Human Resource
manage participant
manage training
manage training history
manage assignment
manage assignment history
view report view assignment history
view training history
view participant data
participant
leader
Gambar 5 Use Case Diagram PDIS
4 Pengujian dan Analisa
4.1 Pengujian
Tahapan pengujian pada Sistem Informasi Pengembangan Sumber Daya ini, dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode white box, reusability testing dan kuisioner. Pengujian yang dilakukan pada Sistem Informasi Pengembangan Sumber Daya ini menitik beratkan kepada pengujian dari sisi model yang mencakup unit test terhadap detail
perancangan dimana sistem ini dikembangkan dengan integrasi dari Model, View dan
Controller.
4.1.1 Pengujian Sistem Dengan Metode White Box
Pengujian dengan menggunakan metode white box dilakukan pada semua class yang berhubungan dengan business logic yang mencakup Data Access Object meliputi semua operasi yang berhubungan dengan CRUD (Create, Read, Update, Delete). Pengujian White Box yang dilakukan yaitu pengujian Unit Testing untuk semua class yang mencakup model yang ada.
1. Unit Testing Assignment History
Tabel 7 menunjukkan method yang di uji.
Tabel 7 Tabel unit testing assignment history
Model Test Method Hasil
AssignmentHist deleteData Sukses getAssignHist Sukses getAssignHistByID Sukses getAssignHistList Sukses insertData Sukses updateData Sukses
Gambar 6 menunjukkan hasil dari Unit Testing untuk Data Access Object Assignment
History.
Gambar 6 Hasil unit testing AssignmentHist DAO
Berdasarkan Gambar 6 dapat diperhatikan bahwa semua proses transaksi database bekerja berdasarkan fungsinya, pemetaan entitas serta kebenaran SQL Statement yang terdapat dalam Data Access Object.
2. Unit Testing Training History
Tabel 7 menunjukkan method yang di uji.
Tabel 8 Tabel unit testing assignment history
Model Test Method Hasil
TrainingHist deleteData Sukses getTrainiHistList Sukses getTrainingHist Sukses insertData Sukses updateData Sukses
Gambar 7 menunjukkan hasil dari Unit Testing untuk Data Access Object Training History.
Gambar 7 Hasil unit testing TrainingHist DAO
Berdasarkan Gambar 7 dapat diperhatikan bahwa semua proses transaksi database bekerja berdasarkan fungsinya, pemetaan entitas serta kebenaran SQL Statement yang terdapat dalam Data Access Object.
4.1.2 Pengujian Reusability
Pengujian reusability pada sistem ini, dilakukan dengan percobaan menggunakan Data
Source atau Database Management System (DBMS) yang berbeda. Pengujian ini dilakukan
untuk membuktikan class yang dapat dipakai berulang kembali untuk Data Source yang berbeda tanpa mengubah kelas model secara keseluruhan. DBMS yang digunakan dalam sistem ini yaitu menggunakan Database Oracle 11g r2, dan diuji menggunakan DBMS yang lain yaitu Database MySQL
Pengujian reusability untuk model ini bisa dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter yand terdapat pada konfigurasi Data Source yang terdapat pada front controller sistem ini. Gambar 8 menunjukkan konfigurasi Data Source yang dilakukan untuk transaksi ke database.
Selanjutnya, dilakukan perubahan untuk properti driverClassName, url, username, dan
password. Tabel 9 menunjukkan konfigurasi Data Source yang berbeda untuk database Oracle
11g r2 dan MySQL.
Tabel 9 Tabel konfigurasi Data Source
Properti Oracle 11g r2 MySQL
driverClassName oracle.jdbc.driver.OracleDriver com.mysql.jdbc.Driver
URL jdbc:oracle:thin:@localhost:1521:orcl jdbc:mysql://localhost:3306/pds
Username Your username Your username
Password Your Password Your Password
Gambar 9 menunjukkan hasil dari penggunaan DBMS yang berbeda tanpa mengubah kelas
model. Output yang diberikan oleh View tidak berubah, serta controller tidak melakukan
perubahan terhadap perubahan yang dilakukan oleh model.
Gambar 9 Hasil Output dengan Data Source yang berbeda
4.2 Analisa
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan metode white box, didapat bahwa semua proses transaksi database bekerja berdasarkan fungsinya, pemetaan entitas serta kebenaran SQL Statement yang terdapat dalam Data Access Object. Semua method yang ada dipastikan tidak melanggar constraint yang terdapat didatabase untuk menjaga kekonsistenan data serta mempengaruhi kinerja database untuk mengakses data berdasarkan pengujian unit
testing yang dilakukan. Pengujian dengan menggunakan metode white box, memastikan semua method yang ada di modul model bekerja sesuai dengan fungsinya dengan memanfaatkan method yang disediakan untuk melakukan unit testing didalam sebuah sistem.
Berdasarkan hasil pengujian reusability, didapat bahwa kelas-kelas model yang ada dapat digunakan berulang-ulang untuk berbagai Data Source yang berbeda selain Data Source yang digunakan dalam sistem saat ini, yaitu Database Oracle 11g r2. Perubahan terhadap Data
Source tidak mempengaruhi model seluruhnya yang terdapat didalam sistem. Perubahan kecil
yang ditemukan dalam reusability testing yaitu penyesuaian untuk kelas Data Access Object dalam melakukan proses Query Data pada beberapa atttribut-attribut tertentu didalam database seperti, tipe data Date.
Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan menggunakan wawancara secara langsung dengan pihak Human Resource (HR), PT Chevron Pacific Indonesia, maka dapat dianalisa
bahwa Sistem Informasi Pengembangan Sumber Daya ini mempermudah dalam pengolahan data secara keseluruhan, pembuaran laporan dan sesuai dengan proses bisnis yang ada serta data yang akurat.
5 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisa dari Sistem Informasi Pengembangan Pada Level Model Menggunakan Java dan Oracle, dapat disimpulkan bahwa semua class untuk operasi transaksi kedatabase bekerja berdasarkan fungsinya, pemetaan entitas bekerja dengan baik dengan adanya konsep normalisasi, dan class yang disediakan oleh model, dapat digunakan kembali (reusable) didalam sistem yang dikembangkan.
6 Daftar Pustaka
[1] Nuraini. et al. (2011). Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Online Menggunakan
Arsitektur MVC ( Model, View, Controller ) di Universitas Muhammadiyah Riau. Dalam Jurnal FASILKOM [Online], Vol.1 (1). Tersedia : http://repo.umri.ac.id/21/4/umri-
teknik-informatika-SISTEM-PENERIMAAN-MAHASISWA-BARU-ONLINE-MENGGUNAKAN-ARSITEKTUR-MVC.pdf [18 November 2013].
[2] T. Connolly, and C. Begg. (2010). Database Systems: A Practical Approach to Design,
Implementation, and Management, 5th edition. Canada : Addison-Wesley.
[3] WartaWarga. (5 April 2010). Diambil 24 Desember 2013 dari