• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Marasmus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Marasmus"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Malnutrisi dapat terjadi akibat dari konsumsi makanan yang tidak sesuai atau Malnutrisi dapat terjadi akibat dari konsumsi makanan yang tidak sesuai atau tidak cukup akibat dari penyerapan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan, tidak cukup akibat dari penyerapan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan, kebiasaan diet jelek, mengikuti mode makanan dan faktor-faktor emosi dapat kebiasaan diet jelek, mengikuti mode makanan dan faktor-faktor emosi dapat membatasi konsumsi. Upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah membatasi konsumsi. Upaya untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat telah di

dilaklaksasananakakan n memelallalui ui beberbrbagagai ai prprogograram m peperbrbaikaikan an gigizi zi ololeh eh DeDepapartrtememenen Keseha

Kesehatan bekerja tan bekerja sama dengan masyarakat. Marasmus adalah salah sama dengan masyarakat. Marasmus adalah salah satu bentuk satu bentuk  gizi buruk yang sering ditemui pada Balita. enyebabnya multifaktorial antara gizi buruk yang sering ditemui pada Balita. enyebabnya multifaktorial antara lain asupan makanan yang kurang, faktor penyakit dan faktor lingkungan serta lain asupan makanan yang kurang, faktor penyakit dan faktor lingkungan serta ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi dan keadaan ekonomi yang ketidaktahuan untuk memilih makanan yang bergizi dan keadaan ekonomi yang rendah. Diagnosis berdasarkan gambaran klinis

rendah. Diagnosis berdasarkan gambaran klinis yaitu untuk menentukan penyebabyaitu untuk menentukan penyebab dar

dari i perperlunlunya ya anamanamnesnesis is makmakanan anan dan dan penpenyakyakit it lailain. n. enencegcegahaahan n terhterhadaadapp marasmus ditujukan kepada penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan, serta marasmus ditujukan kepada penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan, serta  penyuluhan

 penyuluhan yang yang baik. baik. engobatan engobatan marasmus marasmus ialah ialah pemberian pemberian diet diet tinggi tinggi kalorikalori dan tinggi protein. enatalak

dan tinggi protein. enatalaksanaan di sanaan di rumah sakit yang rumah sakit yang dibagdibagi i atas! tahap atas! tahap a"al,a"al, tahap penyesuaian dan rehabilitasi. Marasmus adalah permasalahan gizi serius tahap penyesuaian dan rehabilitasi. Marasmus adalah permasalahan gizi serius yang terjadi di negara-negara berkembang.

yang terjadi di negara-negara berkembang.

#izi buruk $

#izi buruk $ severe malnutrition severe malnutrition% adalah suatu isti% adalah suatu istilah teknis yang umumnyalah teknis yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. #izi buruk adalah bentuk  dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. #izi buruk adalah bentuk  terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Menurut Departemen terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun. Menurut Departemen Kesehatan $&''(%, pada tahun &'') terdapat sekitar &*,+ $+ juta balita kurang Kesehatan $&''(%, pada tahun &'') terdapat sekitar &*,+ $+ juta balita kurang gizi%, ),+ juta anak $,&% dalam tingkat gizi kurang, dan ,+ juta anak gizi gizi%, ),+ juta anak $,&% dalam tingkat gizi kurang, dan ,+ juta anak gizi  buruk

 buruk $/,)%. $/,)%. 012 012 $% $% mengelompokkan mengelompokkan "ilayah "ilayah berdasarkan berdasarkan pre3alensipre3alensi gizi kurang ke dalam ( kelompok yaitu! rendah $di ba"ah '%, sedang gizi kurang ke dalam ( kelompok yaitu! rendah $di ba"ah '%, sedang $'-%, tinggi $&'-&%, sangat tinggi $)'%.

%, tinggi $&'-&%, sangat tinggi $)'%.(,+(,+

#izi buruk masih merupakan masalah di 4ndonesia, "alaupun emerintah #izi buruk masih merupakan masalah di 4ndonesia, "alaupun emerintah 4ndon

4ndonesia esia telah telah berupberupaya aya untuuntuk k menanmenanggulaggulanginynginya. a. Data Data DusenDusenas as menunmenunjukkajukkann  bah"a jumlah

(2)
(3)

meningkatkan dari ;,)  menjadi *,&  tahun & dan mencapai puncaknya meningkatkan dari ;,)  menjadi *,&  tahun & dan mencapai puncaknya 

,;,;  papada da tatahuhun n ++. . UpUpayaya a eememeririntntah ah anantatara ra lailain n memelallalui ui pepembmberierianan mak

makanaanan n tamtambahbahan an daldalam am jarijaringangan n penpengamgaman an sossosial ial $<$<7% 7% dan dan penpeningingkatkatanan  pelayanan

 pelayanan gizi gizi melalui melalui pelatihan-pelatihan pelatihan-pelatihan tatalaksana tatalaksana gizi gizi buruk buruk kepada kepada tenagatenaga kes

kesehatehatan, an, berberhashasil il menmenuruurunkankan n angangka ka gizgizi i burburuk uk menmenjadi jadi '', , padpada a tahtahunun /, /, pada tahun , dan ;,) tahun &''. 9amun pada tahun &''& /, /, pada tahun , dan ;,) tahun &''. 9amun pada tahun &''& terjadi peningkatan kembali *

terjadi peningkatan kembali * dan pada tahun &'') menjadi /,+.dan pada tahun &'') menjadi /,+.(,*(,*

Menurut Badan usat 7tatistik $B7% dan =aporan 7ur3ei Departemen Menurut Badan usat 7tatistik $B7% dan =aporan 7ur3ei Departemen Kesehatan-Unicef tahun &''+, dari )() kabupaten5kota di 4ndonesia penderita Kesehatan-Unicef tahun &''+, dari )() kabupaten5kota di 4ndonesia penderita gizigizi  buruk

 buruk sebanyak sebanyak ; ; kabupaten5kota kabupaten5kota tergolong tergolong pre3alensi pre3alensi sangat sangat tinggi tinggi dan dan &+*&+* kab

kabupaupatenten5ko5kota ta lailainnynnya a prepre3al3alensi ensi tintinggiggi. . DarDari i datdata a DepDepkes kes jugjuga a terterungungkapkap masalah gizi di 4ndonesia ternyata lebih serius dari yang kita bayangkan selama masalah gizi di 4ndonesia ternyata lebih serius dari yang kita bayangkan selama ini. #izi buruk atau anemia gizi tidak hanya diderita anak balita, tetapi semua ini. #izi buruk atau anemia gizi tidak hanya diderita anak balita, tetapi semua kelompok umur. erempuan adalah yang paling rentan, disamping anak-anak. kelompok umur. erempuan adalah yang paling rentan, disamping anak-anak. 7ekitar ( juta ibu hamil, setengahnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya 7ekitar ( juta ibu hamil, setengahnya mengalami anemia gizi dan satu juta lainnya kekurangan energi kronis $K>K%. Dalam kondisi itu, rata-rata setiap tahun lahir  kekurangan energi kronis $K>K%. Dalam kondisi itu, rata-rata setiap tahun lahir  )+'.''' bayi lahir dengan kekurangan berat badan $berat badan rendah%.

(4)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI 2.1 DEFINISI Ma

Mararasmsmus us adadalalah ah bebentntuk uk mamalnlnututrisrisi i enenerergi gi prprototeiein n yayang ng teterurutamtamaa disebabkan kekurangan kalori berat dalam jangka "aktu lama, terutama terjadi disebabkan kekurangan kalori berat dalam jangka "aktu lama, terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan, yang ditandai dengan retardasi pertumbuhan selama tahun pertama kehidupan, yang ditandai dengan retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak ba"ah kulit dan otot secara progresif tetapi biasanya dan pengurangan lemak ba"ah kulit dan otot secara progresif tetapi biasanya masih ada nafsu makan dan kesadaran mental.

masih ada nafsu makan dan kesadaran mental.((

2.2 ETIOLOGI 2.2 ETIOLOGI

#izi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. 7ecara #izi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. 7ecara garis besar penyebab anak kekurangan gizi disebabkan karena asupan makanan garis besar penyebab anak kekurangan gizi disebabkan karena asupan makanan yang kurang dan anak sering sakit atau terkena infeksi. 7elain itu gizi buruk  yang kurang dan anak sering sakit atau terkena infeksi. 7elain itu gizi buruk  di

dipepengngararuhuhi i ololeh eh fafaktktor or lalain in sesepeperti rti sososiasial l ekekononomomi, i, kekepapadadatatan n pependndududukuk,, kemiskinan, dan lain-lain.

kemiskinan, dan lain-lain.(,+(,+

Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan Keadaan ini merupakan hasil akhir dari interaksi antara kekurangan makanan dan penyakit infeksi. 7elain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain pada diri dan penyakit infeksi. 7elain faktor lingkungan, ada beberapa faktor lain pada diri anak sendiri yang diba"a sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinya anak sendiri yang diba"a sejak lahir, diduga berpengaruh terhadap terjadinya marasmus.

marasmus.

7ecara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagai berikut! 7ecara garis besar sebab-sebab marasmus ialah sebagai berikut! .

. MasMasukaukan mn makaakanan nan yanyang kg kuraurang.ng.

Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit,pemberian makanan Marasmus terjadi akibat masukan kalori yang sedikit,pemberian makanan yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang yang tidak sesuai dengan yang dianjurkan akibat dari ketidaktahuan orang tua si anak? misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu tua si anak? misalnya pemakaian secara luas susu kaleng yang terlalu encer.

(5)

&. 4nfeksi

4nfeksi yang berat dan lama menyebabkan marasmus, terutama infeksi enteral misalnya infantil gastroenteritis, bronkhopneumonia, pielonephritis dan sifilis kongenital.

). Kelainan struktur ba"aan

Misalnya! penyakit jantung ba"aan, penyakit 1irschprung, deformitas  palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosispilorus, hiatus hernia,

hidrosefalus, cystic fibrosis pancreas.

(. rematuritas dan penyakit pada masa neonatus

ada keadaan-keadaan tersebut pemberian @74 yang kurang. +. emberian @74

emberian @74 yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup.

;. #angguan metabolik 

Misalnya! renal asidosis, idiopathic hypercalcemia, galactosemia, lactose intolerance.

*. Aumor hypothalamus

<arang dijumpai dan baru ditegakkan bila penyebab marasmus yang lain telah disingkirkan.

/. enyapihan

enyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang akan menimbulkan marasmus.

. Urbanisasi

Urbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisi untuk timbulnya marasmus? meningkatnya arus urbanisasi diikuti pula perubahan kebiasaan  penyapihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu yang terlalu encer akibat dari tidak mampu membeli susu? dan bila diserta idengan infeksi berulang, terutama gastro enteritis akan menyebabkan anak jatuh dalam marasmus.

(6)

2.3 PATOFISIOLOGI

Malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. aktor-faktor ini dapat digolongkan atas tiga faktor penting yaitu ! tubuh sendiri $host%, agent $kuman penyebab%, en3ironment $lingkungan%. Memang faktor diet $makanan% memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan. Marasmus adalah compensated malnutrition atau sebuah mekanisme adaptasi tubuh terhadap kekurangan energi dalam "aktu yang lama. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk  mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat  penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat $glukosa% dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, tetapi kemampuan tubuh untuk  menyimpan karbohidrat sangat sedikit. @kibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. 7elama kurangnya intake makanan, jaringan lemak akan dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. 7etelah lemak  tidak dapat mencukupi kebutuhan energi, maka otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan. ada akhirnya setelah semua tidak dapat memenuhi kebutuhan akan energi lagi, protein akan dipecah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme basal tubuh. roses ini  berjalan menahun, dan merupakan respon adaptasi terhadap ketidak cukupan

asupan energi dan protein.

2.4 KLASIFIKASI

Aujuannya adalah untuk menentukan pre3alensi K> di suatu daerah, sehingga dapat menentukan presentasi gizi-kurang dan berat di daerah tersebut.(

44.(. Klasifikasi menurut derajat beratnya K>

(7)

Klasifikasi tersebut berdasarkan atas berat badan indi3idu dibandingkan dengan berat badan yang diharapakan pada anak sehat yang seumur. 7ebagai baku  patokan dipakai persentil +' baku 1ar3ard $7tuart dan 7te3enson, (+%. #omez

mengelompokkan K> dalam K> ringan, sedang, dan berat.(

Aabel &.. Klasifikasi K> menurut #omez(

Derajat K> Berat Badan  dari bakuC '  normal E ' 

  ringan /-*+ 

&  sedang *(-;'  )  berat 6 ;'  CBaku  persentil +' 1ar3ard

 b. Modifikasi Bengoa atas Klasifikasi #omez

Bengoa pada tahun *' mengadakan modifikasi pada klasifikasi #omez, yang hanya didasarkan pada defisit berat badan saja. enderita K> dengan edema, tanpa menlihat defisit berat badannya digolongkan oleh Bengoa dalam derajat ). enderita k"arsiorkor berat badannya jarang menurun hingga kurang dari ;' disebabkan oleh adanya edema, sedangkan lemak tubuh dan otot-ototnya tidak mengurang sebanyak seperti pada keadaan marasmus. adahal k"arshiorkor  merupakan penyakit yang serius dengan angka kematian tinggi.

c. Modifikasi yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan F.4.

Demi keseragaman dalam membuat rencana dan menge3aluasi program- program pangan dan gizi serta kesehatan masyarakat, maka =okakarya

@ntropometri #izi Departemen Kesehatan F.4 yang diadakan pada tahun *+ membuat keputusan yang merupakan modifikasi klasifikasi #omez. Berbeda dengan penggolongan yang ditetapkan #omez, lokakarya mengklasifikasikan status gizi dalam gizi lebih, gizi kurang, dan gizi buruk.

(8)

Aabel &.&. Klasifikasi K> menurut Dep.Kes $*+%

Derajat K> Berat badan  dari bakuC

'  normal E /'

  gizi kurang ;'-*  &  gizi buruk 6 ;'  C7ebagai baku patokan dipakai persentil +' 1ar3ard.

44.(.& Klasifikasi menurut tipe $Klasifikasi Kualitatif%.

Klasifikasi ini menggolongkan K> menurut tipenya! gizi kurang, marasmus, k"arshiorkor, dan marasmus-k"arshiorkor.

a. Klasifikasi kualitatif menurut 0ellcome Arust.

:ara 0ellcome Arust dapat dipraktekan dengan mudah, tidak ditemukan  penentuan gejala klinis maupun laboratories, dan dapat dilakukan oleh para tenaga medis setelah diberi latihan seperlunya. :ara ini dapat digunakan untuk sur3ei lapangan, namun apabila dilakukan pada penderita yang sudah mengalami  pera"atan dan pengobatan selama beberapa hari dapat membuat diagnosa menjadi salah. Misalnya pada penderita k"arshiorkor dengan berat badan G ;',  jika dira"at selama  minggu maka edema akan hilang dan berat badan menjadi 6 ;' "alaupun gejala lainnya masih ada. Dengan berat badan 6 ;' dan tidak ada edema, maka penderita tersebut dapat didiagnosa sebagai marasmus dengan menggunakan metode 0ellcome Arust$)%.

Aabel &.). Klasifikasi Kualitatif K> menurut 0ellcome Arust. Berat badan  dari bakuC >dema

Aidak ada @da

(9)

6;' Marasmus Marasmic-K"arshiorkor   C baku  persentil +' 1ar3ard.

 b. Klasifikasi Kualitatif menurut Mc=aren

Mc=aren mengklasifikasikan golongan K> berat dalam ) kelompok  menurut tipenya. #ejala klinis edema, dermatosis, edema disertai dermatosis,  perubahan pada rambut, dan pembesaran hati diberi angka bersama-sama dengan menurunnya kadar albumin atau total protein serum. :ara seperti ini dikenal sebagai scoring system McLaren.

Aabel. &.(. :ara emberian @ngka menurut Mc=aren. #ejala klinis5laboratoris @ngk 

a

>dema )

Dermatosis &

>dema disertai dermatosis ; erubahan pada rambut 

1epatomegali 

@lbumin serum atau protein total serum5g 

6 .'' 6 ).&+ * .'' H .( ).&+ H ). ; .+' H . (.'' H (.*+ + &.'' H &.( (.*+ H +.( ( &.+' H &. +.+' H ;.&( ) ).'' H ).( ;.&+ H ;. & ).+' H ). *.'' H *.*( 

(10)

enentuan tipe didasarkan atas jumlah angka yang dapat dikumpulkan dari tiap penderita!

' H ) angka  marasmus

( H / angka  marasmic-k"arshiorkor   H + angka  k"arshirkor 

:ara demikian dapat mengurangi kesalahan jika dibandingkan dengan cara 0ellcome Arust, akan tetapi harus dilakukan oleh seorang dokter dengan bantuan laboratorium$)%.

c. Klasifikasi K> menurut 0aterlo"

0aterlo" $*)% membedakan antara penyakit K> yang terjadi akut dan menahun. Beliau berpendapat, bah"a defisit berat badan terhadap tinggi badan mencerminkan gangguan gizi yang akut dan menyebabkan keadaan wasting  $kurus-kering%, sedangkan defisit tinggi badan menurut umur merupakan akibat kekurangan gizi yang berlangsung sangat lama. @kibat tersebut dapat mengganggu laju pertumbuhan tinggi badan, sehingga anak menjadi pendek  (stunting) untuk umurnya. 0aterlo" membagi keadaan wasting dan  stunting  dalam ) kategori.

Aabel &.+. Klasifikasi K> menurut 0aterlo". Derajat gangguan Stunting 

$tinggi menurut umur%

Wasting 

$berat terhadap tinggi%

' G+ G'

 + H ' ' H /' 

& /' H *' /' H *' 

(11)

=okakarya @ntropometri Dep.Kes. F.4 pada tahun *+ memutuskan untuk  mengambil baku 1ar3ard persentil +' sebagai patokan dan menggolongkannya sebagai berikut!

Bagi tinggi menurut umur 

Ainggi normal ! diatas /+ 1ar3ard persentil +' Ainggi kurang ! *' H /(  1ar3ard persentil +' Ainggi sangat kurang ! 6 *' 1ar3ard persentil +'

Bagi berat terhadap tinggi

#izi baik ! E ' 1ar3ard persentil +'

#izi kurang dan buruk ! 6 ' 1ar3ard persentil +'

Beberapa cara membuat klasifikasi direncanakan sedemikian, sehingga hanya memerlukan alat-alat yang sederhana, tidak diperlukan untuk menkalkulir  hasilnya, tidak perlu mengetahui umur yang akan diperiksa, sehingga dapat dilakukan oleh tenaga paramedik atau sukarela"an setelah mendapat petunjuk  seperlunya. :ara Iuack stick $@rnold, ;% merupakan salah satu cara yang dapat digunakan, dengan mengukur lingkar lengan dan tinggi badan$)%.

#izi buruk juga dapat dikaslifikasikan berdasarkan gambaran klinis sebagai  berikut!

. Marasmus $atrofi, infantile, kelemahan, insufisiensi nutrisi bayi $athrepesia%% Malnutrisi berat pada bayi sering terdapat di daerah dengan makanan yang tidak cukup atau hygiene jelek. 7inonim marasmus ditetapkan pada pola penyakit klinis yang menekankan satu atau lebih tanda defisiensi protein dan kalori. #ambaran klinis marasmus berasal dari masukan kalori yang tidak cukup karena diet yang tidak cukup. 1al ini berhubungan dengan kebiasaan makan yang tidak  tepat seperti pada hubungan orang tua dan anak yang terganggu, atau karena kelainan metabolik atau malformasi kongenital. #angguan berat setiap sistem tubuh dapat mengakibatkan malnutrisi$(%.

(12)

ada a"alnya, terjadi kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat badan sampai berakibat kurus, dengan kehilangan turgor pada kulit, sehingga kulit menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang. =emak pada daerah pipi adalah bagian yang terakhir hilang, sehingga dalam  beberapa "aktu "ajah bayi tampak terlihat relatif normal sampai nantinya menyusut dan berkeriput. @bdomen dapat kembung atau datar dan gambaran usus dapat dengan mudah dilihat. Aerjadi atrofi otot akibat hipotoni. 7uhu biasanya subnormal, nadi mungkin lambat, dan angka metabolisme dasar cenderung menurun. Mula-mula mungkin bayi re"el, tapi kemudian menjadi lesu dan nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi,tetapi dapat muncul diare dengan buang air besar sering, tinja berisi mucus dan sedikit.

&. Malnutrisi protein $Malnutrisi protein kalori, k"arshiorkor%.

@nak harus mengkonsumsi cukup makanan nitrogen untuk mempertahankan keseimbangan positif $karena sedang dalam masa pertumbuhan%. 0alaupun defisiensi kalori dan nutrient lain mempersulit gambaran klinik dan kimia, gejala utama malnutrisi protein disebabkan karena masuknya protein tidak cukup  bernilai biologis baik. Dapat juga karena penyerapan protein terganggu, seperti  pada diare kronis, kehilangan protein abnormal seperti proteinuria atau nefrosis, infeksi, perdarahan atau luka bakar, dan gagal mensintesis protein seperti pada  penyakit hati kronis$(%.

K"arshiorkor merupakan sindroma klinis akibat dari malnutrisi protein  berat $M> berat% dan masukan kalori tidak cukup. Dari kekurangan masukan atau dari kehilangan yang berlebihan atau kenaikan angka metabolic yang disebabkan oleh infeksi kronis, akibat defisiensi 3itamin dan mineral dapat turut menimbulkan tanda dan gejala tersebut. Bentuk malnutrisi yang paling serius dan menonjol di dunia saat ini terutama pada daerah industri belum berkembang. K"arshiorkor berarti Janak tersingkirkan yaitu anak yang tidak lagi mengisap, dapat menjadi jelas sejak masa bayi sampai sekitar usia + tahun, biasanya sudah menyapih dari @74. 0alaupun penambahan tinggi dan berat badan dipercepat

(13)

dengan pengobatan, ukuran ini tidak akan pernah sama dengan tinggi dan berat  badan anak normal$(%.

2.5 ANTROPOMETRI

Berat Badan

Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah diukur dan diulang dan merupakan indeks untuk status nutrisi sesaat. 1asil  pengukuran berat badan dipetakan pada kur3a standar Berat badan5 Umur $BB5U% dan Berat Badan5 Ainggi Badan $BB5AB%. @dapun interpretasi pengukuran berat  badan yaitu!(

BB5U dibandingkan dengan acuan standard $:D: &'''% dan dinyatakan dalam persentase!(

• G &'  ! disebut gizi lebih • /' H &'  ! disebut gizi baik 

• ;' H /'  ! tanpa edema ? gizi kurang dengan edema ? gizi buruk $k"ashiorkor%

• 6 ;' ! gizi buruk ! tanpa edema $marasmus% dengan edema $marasmus H k"ashiorkor%

Ainggi Badan $AB%

Ainggi badan pasien harus diukur pada tiap kunjungan . engukuran berat  badan akan memberikan informasi yang bermakna kepada dokter tentang status

nutrisi dan pertumbuhan fisis anak. 7eperti pada pengukuran berat badan, untuk   pengukuran tinggi badan juga diperlukan informasi umur yang tepat, jenis

kelamin dan baku yang diacu yaitu :D: &'''.(

(14)

• ' H '  ! baik5normal • *' H /  ! tinggi kurang

• 6 *'  ! tinggi sangat kurang

Fasio Berat Badan menurut tinggi badan $BB5AB%

Fasio BB5AB bila dikombinasikan dengan beraat badan menurut umur dan tinggi badan menurut umur sangat penting dan lebih akurat dalam penilaian status nutrisi karena ia mencerminkan proporsi tubuh serta dapat membedakan antar  L"asting dan Lstunting atau pera"akan pendek. 4ndeks ini digunakan pada anak   perempuan hanya sampai tinggi badan )/ cm, dan pada anak lelaki sampai tinggi  badan (+ cm. 7etelah itu rasio BB5AB tidak begitu banyak artinya, karena adanya percepatan tumbuh $ growth spurt %. Keuntungan indeks ini adalah tidak  diperlukannya faktor umur, yang seringkali tidak diketahui secara tepat.),(

BB5AB $%  $BB terukur saat itu% $BB standar sesuai untuk AB terukur% N '', interpretasi di nilai sebagai berikut!(

• G &'  ! 2besitas • ' H &'  ! 23er"eight • ' H '  ! normal • *' H '  ! gizi kurang • 6 *'  ! gizi buruk  2.6 GEJALA KLINIS

ada kasus malnutrisi yang berat, gejala klinis terbagi menjadi dua bagian  besar, yaitu k"ashiokor dan marasmus. ada kenyataannya jarang sekali ditemukan suatu kasus yang hanya menggambarkan salah satu dari bagian tertentu saja. 7ering kali pada kebanyakan anak-anak penderita gizi buruk, yang ditemukan merupakan perpaduan gejala dan tanda dari kedua bentuk malnutrisi

(15)

 berat tersebut. Marasmus lebih sering ditemukan pada anak-anak diba"ah usia satu tahun, sedangkan insiden pada anak-anak dengan k"ashiokor terjadi pada usia satu hingga enam tahun. ada beberapa negara seperti di @sia dan @frika, marasmus juga didapatkan pada anak yang lebih de"asa dari usia satu tahun $toddlers%, sedangkan di :hili, marasmus terjadi pada bulan pertama kehidupan anak tersebutnya.,&

#ejala pertama dari malnutrisi tipe marasmus adalah kegagalan tumbuh kembang. ada kasus yang lebih berat, pertumbuhan bahkan dapat terhenti sama sekali. 7elain itu didapatkan penurunan aktifias fisik dan keterlambatan  perkembangan psikomotorik. ada saat dilakukan pemeriksaan fisik, akan

ditemukan suara tangisan anak yang monoton, lemah, dan tanpa air mata, lemak  subkutan menghilang dan lemak pada telapak kaki juga menghilang sehingga memberikan kesan tapak kaki seperti orang de"asa. Kulit anak menjadi tipis dan halus, mudah terjadi luka tergantung adanya defisiensi nutrisi lain yang ikut menyertai keadaan marasmus. Kaki dan tangan menjadi kurus karena otot-otot lengan serta tungkai mengalami atrofi disertai lemak subkutan yang turut menghilang. ada pemeriksaan protein serum, ditemukan hasil yang normal atau sedikit meningkat. 7elain itu keadaan yang terlihat mencolok adalah hilangnya lemak subkutan pada "ajah. @kibatnya ialah "ajah anak menjadi lonjong,  berkeriput dan tampak lebih tua $old man face%. Aulang rusuk tampak lebih jelas. Dinding perut hipotonus dan kulitnya longgar. Berat badan turun menjadi kurang dari ;' berat badan menurut usianya. 7uhu tubuh bisa rendah karena lapisan  penahan panas hilang. :engeng dan re"el serta lebih sering disertai diare kronik 

atau konstipasi, serta penyakit kronik. Aekanan darah, detak jantung dan  pernafasan menjadi berkurang.&,)

Manif!"a!i K#ini$ 

Ma%a!&'!( K)!*i+%$+%( O,!i"a!

-• ertumbuh

an berkurang atau  berhenti

• erubahan

mental sampai apatis

• @nemia

• "ajah bulat

dengan pipi tembem dan dagu rangkap

(16)

• Aerlihat sangat kurus

• enampilan

"ajah seperti orangtua

• erubahan mental • :engeng • Kulit kering, dingin, mengendor, keriput • =emak subkutan menghilang hingga turgor kulit  berkurang

• 2tot atrofi

sehingga kontur tulang terlihat jelas

• Oena

superfisialis tampak  jelas

• Ubun H

ubun besar cekung

• tulang pipi

dan dagu kelihatan menonjol

• mata

tampak besar dan dalam

• Kadang

terdapat bradikardi

• Aekanan

darah lebih rendah dibandingkan anak sebaya

• erubahan

"arna dan tekstur rambut, mudah dicabut 5 rontok  • #angguan sistem gastrointestinal • embesara n hati • erubahan kulit • @trofi otot • >dema

simetris pada kedua  punggung kaki, dapat

sampai seluruh tubuh.

• leher relatif

 pendek 

• dada

membusung dengan  payudara membesar  - perut membuncit dan

striae abdomen

- pada anak laki-laki ! Burried penis,

gynaecomastia

- pubertas dini

- genu 3algum $tungkai  berbentuk P% dengan

kedua pangkal paha  bagian dalam

saling menempel dan  bergesekan yang dapat

menyebabkan laserasi kulit

CManifestasi klinis dari marasmic-k"ashiorkor merupakan campuran gejala marasmus dan k"ashiorkor 

2.- DIAGNOSIS

Diagnosis marasmus dibuat berdasarkan gambaran klinis, tetapi untuk  mengetahui penyebab harus dilakukan anamnesis makanan dan kebiasaan makan

(17)

anak serta ri"ayat penyakit yang lalu. ada a"alnya, terjadi kegagalan menaikkan  berat badan, disertai dengan kehilangan berat badan sampai berakibat kurus,

dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar  karena lemak subkutan hilang. =emak pada daerah pipih adalah bagian terakhir  yang hilang sehingga untuk beberapa "aktu muka bayi tampak relati3e normal sampai nantinya menyusut dan berkeriput. @bdomen dapat kembung atau datar  dan gambaran usus dapat dengan mudah dilihat. Aerjadi atrofi otot dengan akibat hipotoni. 7uhu biasanya subnormal, nadi mungkin lambat, dan angka metabolism  basal cenderung menurun. Mula-mula bayi mungkin re"el, tetapi kemudian menjadi lesu dan nafsu makan hilang. Bayi biasanya konstipasi, tetapi dapat muncul diare dengan buang air besar sering, tinja berisi mucus dan sedikit.),(

:iri dari marasmus antara lain!),(

- enampilan "ajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus - erubahan mental

- Kulit kering, dingin dan kendur 

- Fambut kering, tipis dan mudah rontok 

- =emak subkutan menghilang sehingga turgor kulit berkurang - 2tot atrofi sehingga tulang terlihat jelas

- 7ering diare atau konstipasi - Kadang terdapat bradikardi

- Aekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yang sebaya - Kadang frekuensi pernafasan menurun

7elain itu marasmus harus dapat dibedakan dengan kasus malnutrisi lainnya yaitu k"ashiokor agar tidak terjadi kesalahan dalam penegakkan diagnosa yang dapat berpengaruh pada tindak lanjut kasus ini. K"ashiorkor merupakan sindroma klinis akibat dari malnutrisi protein berat $M> berat% dengan masukan kalori yang cukup. Bentuk malnutrisi yang paling serius dan paling menonjol di dunia saat ini terutama yang berada didaerah industri belum berkembang. K"ashiorkor berarti Lanak tersingkirkan, yaitu anak yang tidak lagi menghisap, gejalanya dapat menjadi jelas sejak masa bayi a"al sampai sekitar usia + tahun,

(18)

 biasanya sesudah menyapih dari @74. 0alaupun penambahan tinggi dan berat  badan dipercepat dengan pengobatan, ukuran ini tidak pernah sama dengan tinggi

dan berat badan anak normal.)

:iri dari K"ashiorkor menurut antara lain!),( - erubahan mental sampai apatis

- 7ering dijumpai >dema - @trofi otot

- #angguan sistem gastrointestinal - erubahan rambut dan kulit - embesaran hati

- @nemia

Diagnosis ditegakkan dengan berdasarkan tanda dan gejala klinis serta  pengukuran antropometri. @nak didiagnosis gizi buruk apabila!

- BB5AB 6 -) 7D atau , *'  dari median $marasmus%

- >dema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh $k"ashiorkor! BB5AB G - ) 7D atau marasmic k"ashiorkor! BB5AB 6 -)7D%.

<ika BB5AB tidak dapat diukur, gunakan tanda klinis berupa anak tampak  sangat kurus $3isible se3ere "asting% dan tidak mempunyai jaringan lemak ba"ah kulit terutama pada kedua bahu, lengan, pantat, paha, tulang iga terlihat jelas, dengan atau tanpa adanya edema.

@nak H anak dengan BB5U 6;' belum tentu gizi buruk, karena mungkin anak tersebut pendek, sehingga tidak terlihat sangat kurus. @nak seperti itu tidak  membutuhkan pera"atan di rumah sakit, kecuali jika ditemukan penyakit lain yang berat.

2.( PENEGAHAN

Aindakan pencegahan terhadap marasmus dapat dilaksanakan dengan baik   bila penyebabnya diketahui. Usaha-usaha tersebut memerlukan sarana dan

(19)

 prasarana kesehatan yang baik untuk pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi. Beberapa diantaranya ialah!(,*

. emberian air susu ibu $@74% sampai umur & tahun merupakan sumber  energi yang paling baik untuk bayi.

&. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan bergizi dan berprotein serta energi tinggi pada anak sejak umur ; bulan ke atas

). encegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan

(. emberian imunisasi.

+. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.

;. enyuluhan5pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan usaha pencegahan jangka panjang.

*. emantauan $sur3eillance% yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan. /. Meningkatkan hasil produksi pertanian agar persediaan makan mencukupi. . Memperbaiki infrastruktur pemasaran dan mensubsidi harga bahan

makanan

'. Melakukan program transmigrasi ke daerah lain agar terjadi pemerataan  penduduk.

entingnya Deteksi Dan 4nter3ensi Dini

Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan gizi buruk  memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak. Aidak hanya dari dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak orang tua, keluarga, pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah. =angkah a"al pengelolaan gizi buruk  adalah mengatasi kega"atan yang ditimbulkannya, dilanjutkan dengan Lfrekuen feeding $ pemberian makan yang sering, pemantauan akseptabilitas diet $ penerimaan tubuh terhadap diet yang diberikan%, pengelolaan infeksi dan  pemberian stimulasi. erlunya pemberian diet seimbang, cukup kalori dan protein serta pentingnya edukasi pemberian makan yang benar sesuai umur anak. ada

(20)

daerah endemis gizi buruk, diperlukan tambahan distribusi makanan yang memadai.+,*

osyandu dan puskesmas sebagai ujung tombak dalam melakukan skrining atau deteksi dini dan pelayanan pertama menjadi 3ital dalam pencegahan kasus gizi buruk saat ini. enggunaan kartu menuju sehat dan pemberian makanan tambahan di posyandu perlu digalakkan lagi. Aindakan cepat pada balita yang &N  berturut-turut tidak naik timbangan berat badannya untuk segera mendapat akses  pelayanan dan edukasi lebih lanjut, dapat menjadi sarana deteksi dan inter3ensi yang efektif. Aermasuk juga peningkatan cakupan imunisasi untuk menghindari  penyakit yang dapat dicegah, serta propaganda kebersihan personal maupun

lingkungan. emuka masyarakat maupun agama akan sangat efektif jika membantu dalam pemberian edukasi pada masyarakat, terutama dalam menanggulangi kebiasaan atau mitos-mitos yang salah pada pemberian makan  pada anak.+,*

2./ PENATALAKSANAAN

Aatalaksana umum malnutrisi energi protein!

• enilaian triase anak dengan gizi buruk dengan tatalaksana syok   pada anak 

dengan gizi buruk

• <ika ditemukan ulkus kornea, beri 3itamin @ dan obat tetes mata kloramfenikol5tetrasiklin dan atropin? tutup mata dengan kasa yang telah dibasahi dengan larutan garam normal, dan balutlah. <angan beri obat mata yang mengandung steroid.

- <ika terdapat anemia berat, diperlukan penanganan segera $lampiran &% - enanganan umum meliputi ' langkah dan terbagi dalam ) fase yaitu!

fase stabilisasi, fase transisi, fase rehabilitasi dan fase tindak  lanjut.Ta,# 1. 7epuluh langkah tatalaksana gizi buruk ,*

(21)

N+ Tin0a$an P#aanan Fa! S"a,i#i!a!i Fa! R*a,i#i"a!i Fa! Tin0a$ #an'"C%

1  - & 1 ) - * Minggu ke ) - ; Minggu ke * -&;

. Mencegah dan mengatasi   hipoglikemia

&. Mencegah dan mengatasi   hipotermia

). Mencegah dan mengatasi   dehidrasi

(. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit +. Mengobati infeksi

;. Memperbaiki zat gizi mikro Tana F Dnan F

*. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan   transisi

/. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar  . Memberikan stimulasi

tumbuh kembang

'. Mempersiapkan untuk  tindak lanjut di rumah

C% ada fase tindak lanjut dapat dilakukan di rumah, dimana anak secara berkala $minggu5 kali% berobat jalan ke uskesmas atau Fumah 7akit.

ada pasien dengan gizi buruk dibagi dalam ( fase yang harus dilalui yaitu fase stabilisasi $1ari -*%, fase transisi $1ari / H (%, fase rehabilitasi $Minggu ke ) H ;%, fase tindak lanjut $Minggu ke * H &;% seperti tampak pada tabel diatas.,*

(22)

7emua anak dengan gizi buruk berisiko hipoglikemia $kadar gula darah 6 ) mmol5= atau 6 +( mg5dl% sehingga setiap anak gizi buruk harus diberi makan atau larutan glukosa5gula pasir ' segera setelah masuk rumah sakit.

<ika fasilitas setempat tidak memungkinkan untuk memeriksa kadar gula darah, maka semua anak gizi buruk harus dianggap menderita hipoglikemia dan segera ditangani sesuai panduan.

Tatalaksana

- 7egera beri -*+ pertama atau modifikasinya bila penyediaannya memungkinkan. - Bila -*+ pertama tidak dapat disediakan dengan cepat, berikan +' ml larutan

glukosa atau gula ' $ sendok teh gula dalam +' ml air% secara oral atau melalui 9#A.

- =anjutkan pemberian -*+ setiap &H) jam, siang dan malam selama minimal dua hari.

- Bila masih mendapat @74 teruskan pemberian @74 di luar jad"al pemberian -*+. - <ika anak tidak sadar $letargis%, berikan larutan glukosa ' secara intra3ena

$bolus% sebanyak + ml5kg BB, atau larutan glukosa5larutan gula pasir +' ml dengan 9#A.

- Beri antibiotik.  Pemantauan

<ika kadar gula darah a"al rendah, ulangi pengukuran kadar gula darah setelah )' menit.

- <ika kadar gula darah di ba"ah ) mmol5= $6 +( mg5dl%, ulangi pemberian larutan glukosa atau gula '.

- <ika suhu rektal 6 )+.+Q : atau bila kesadaran memburuk, mungkin hipoglikemia disebabkan oleh hipotermia, ulangi pengukuran kadar gula darah dan tangani sesuai keadaan $hipotermia dan hipoglikemia%.

 Pencegahan

Beri makanan a"al $-*+% setiap & jam, mulai sesegera mungkin atau jika perlu, lakukan rehidrasi lebih dulu. emberian makan harus teratur setiap &-) jam siang malam.

(23)

2. Mna* 0an &na"a!i *i+"%&ia

 Diagnosis

7uhu aksilar 6 )+.+Q : Tatalaksana

- 7egera beri makan -*+ $jika perlu, lakukan rehidrasi lebih dulu%.

- astikan bah"a anak berpakaian $termasuk kepalanya%. Autup dengan selimut hangat dan letakkan pemanas $tidak mengarah langsung kepada anak% atau lampu di dekatnya, atau letakkan anak langsung pada dada atau perut ibunya $dari kulit ke kulit! metode kanguru%. Bila menggunakan lampu listrik, letakkan lampu pijar  ;' 0 dengan jarak ;' cm dari tubuh anak.

- Beri antibiotik sesuai pedoman.  Pemantauan

- Ukur suhu aksilar anak setiap & jam sampai suhu meningkat menjadi );.+Q : atau lebih. <ika digunakan pemanas, ukur suhu tiap setengah jam. 1entikan pemanasan  bila suhu mencapai );.+Q :

- astikan bah"a anak selalu tertutup pakaian atau selimut, terutama pada malam hari

- eriksa kadar gula darah bila ditemukan hipotermia  Pencegahan

- =etakkan tempat tidur di area yang hangat, di bagian bangsal yang bebas angin dan pastikan anak selalu tertutup pakaian5selimut

- #anti pakaian dan seprai yang basah, jaga agar anak dan tempat tidur tetap kering - 1indarkan anak dari suasana dingin $misalnya! se"aktu dan setelah mandi, atau

selama pemeriksaan medis%

- Biarkan anak tidur dengan dipeluk orang tuanya agar tetap hangat, terutama di malam hari

- Beri makan -*+ atau modifikasinya setiap & jam, mulai sesegera mungkin, sepanjang hari, siang dan malam.

3. Mna* 0an &na"a!i 0*i0%a!i

(24)

:enderung terjadi diagnosis berlebihan dari dehidrasi dan estimasi yang  berlebihan mengenai derajat keparahannya pada anak dengan gizi buruk. 1al ini disebabkan oleh sulitnya menentukan status dehidrasi secara tepat pada anak  dengan gizi buruk, hanya dengan menggunakan gejala klinis saja. @nak gizi buruk  dengan diare cair, bila gejala dehidrasi tidak jelas, anggap dehidrasi ringan.

Tatalaksana

- <angan gunakan infus untuk rehidrasi, kecuali pada kasus dehidrasi berat dengan syok.

- Beri ReSoMal , secara oral atau melalui 9#A, lakukan lebih lambat disbanding  jika melakukan rehidrasi pada anak dengan gizi baik.

- Beri + ml5kgBB setiap )' menit untuk & jam pertama

- 7etelah & jam, berikan Fe7oMal +H' ml5kgBB5jam berselang-seling dengan -*+ dengan jumlah yang sama, setiap jam selama ' jam.

<umlah yang pasti tergantung seberapa banyak anak mau, 3olume tinja yang keluar dan apakah anak muntah.

- 7elanjutnya berikan -*+ secara teratur setiap & jam

- <ika masih diare, beri Fe7oMal setiap kali diare. Untuk usia 6  th! +'-''ml setiap buang air besar, usia E  th! ''-&'' ml setiap buang air besar.

4. M&%,ai$i an'an $!i&,anan #$"%+#i"  Pemantauan

antau kemajuan proses rehidrasi dan perbaikan keadaan klinis setiap setengah  jam selama & jam pertama, kemudian tiap jam sampai ' jam berikutnya. 0aspada terhadap gejala kelebihan cairan, yang sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan gagal jantung dan kematian.

 Periksalah: - frekuensi napas - frekuensi nadi

- frekuensi miksi dan jumlah produksi urin - frekuensi buang air besar dan muntah

7elama proses rehidrasi, frekuensi napas dan nadi akan berkurang dan mulai ada diuresis. Kembalinya air mata, mulut basah cekung mata dan fontanel berkurang

(25)

serta turgor kulit membaik merupakan tanda membaiknya hidrasi, tetapi anak gizi  buruk seringkali tidak memperlihatkan tanda tersebut "alaupun rehidrasi penuh

telah terjadi, sehingga sangat penting untuk memantau berat badan.

<ika ditemukan tanda kelebihan cairan $frekuensi napas meningkat +N5menit dan frekuensi nadi +N5menit%, hentikan pemberian cairan5Fe7oMal segera dan lakukan penilaian ulang setelah  jam.

 Pencegahan

:ara mencegah dehidrasi akibat diare yang berkelanjutan sama dengan pada anak  dengan gizi baik, kecuali penggunaan cairan Fe7oMal sebagai pengganti larutan oralit standar.

- <ika anak masih mendapat @74, lanjutkan pemberian @74 - emberian -*+ sesegera mungkin

- Beri Fe7oMal sebanyak +'-'' ml setiap buang air besar cair. Tatalaksana

- Untuk mengatasi gangguan elektrolit diberikan Kalium dan Magnesium, yang sudah terkandung di dalam larutan MineralMi! yang ditambahkan ke dalam -*+, -'' atau Fe7oMal

- #unakan larutan Fe7oMal untuk rehidrasi

- 7iapkan makanan tanpa menambahkan garam $9a:l%. 5. Mn+,a"i inf$!i

ada gizi buruk, gejala infeksi yang biasa ditemukan seperti demam, seringkali tidak ada, padahal infeksi ganda merupakan hal yang sering terjadi. 2leh karena itu, anggaplah semua anak dengan gizi buruk mengalami infeksi saat mereka datang ke rumah sakit dan segera tangani dengan antibiotik. 1ipoglikemia dan hipotermia merupakan tanda infeksi berat.

Tatalaksana

Berikan pada semua anak dengan gizi buruk! - @ntibiotik spektrum luas

- Oaksin campak jika anak berumur E ; bulan dan belum pernah mendapatkannya, atau jika anak berumur G  bulan dan sudah pernah diberi 3aksin sebelum  berumur  bulan.

(26)

- Aunda imunisasi jika anak syok.  Pilihan anti"iotik spektrum luas

- <ika tidak ada komplikasi atau tidak ada infeksi nyata, beri Kotrimoksazol per oral $&+ mg 7M8 R + mg AM5kgBB setiap & jam selama + hari

- <ika ada komplikasi $hipoglikemia, hipotermia, atau anak terlihat letargis atau tampak sakit berat%, atau jelas ada infeksi, beri!

 @mpisilin $+' mg5kgBB 4M54O setiap ; jam selama & hari%, dilanjutkan dengan @moksisilin oral $+ mg5kgBB setiap / jam selama + hari% @A@U, jika tidak  tersedia amoksisilin, beri @mpisilin per oral $+' mg5kgBB setiap ; jam selama + hari% sehingga total selama * hari

D4A@MB@1!

 #entamisin $*.+ mg5kgBB5hari 4M54O% setiap hari selama * hari.

- <ika diduga meningitis, lakukan pungsi lumbal untuk memastikan dan obati dengan Kloramfenikol $&+ mg5kg setiap ; jam% selama ' hari

- <ika ditemukan infeksi spesifik lainnya $seperti pneumonia, tuberkulosis, malaria, disentri, infeksi kulit atau jaringan lunak%, beri antibiotik yang sesuai.

- Beri obat antimalaria bila pada apusan darah tepi ditemukan parasit malaria.

- 0alaupun tuberkulosis merupakan penyakit yang umum terdapat, obat anti tuberkulosis hanya diberikan bila anak terbukti atau sangat diduga menderita tuberkulosis.

 Pemantauan

<ika terdapat anoreksia setelah pemberian antibiotik di atas, lanjutkan pengobatan sampai seluruhnya ' hari penuh. <ika nafsu makan belum membaik, lakukan  penilaian ulang menyeluruh pada anak.

6. M&%,ai$i $$'%anan a" ii &i$%+

7emua anak gizi buruk mengalami defisiensi 3itamin dan mineral. Meskipun sering ditemukan anemia, jangan beri zat besi pada fase a"al, tetapi tunggu sampai anak mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai bertambah berat adannya $biasanya pada minggu kedua, mulai fase rehabilitasi%, karena zat besi dapat memperparah infeksi.

(27)

Tatalaksana

Berikan setiap hari paling sedikit dalam & minggu! - Multi3itamin

- @sam folat $+ mg pada hari , dan selanjutnya  mg5hari% - 7eng $& mg 8n elemental5kgBB5hari%

- Aembaga $'.) mg :u5kgBB5hari%

- erosulfat ) mg5kgBB5hari setelah berat badan naik $mulai fase rehabilitasi%

- Oitamin @! diberikan secara oral pada hari ke  $kecuali bila telah diberikan sebelum dirujuk%, dengan dosis seperti di ba"ah ini !

Umur dosis

6; bulan ; H & bulan

 H + tahun

+' ''' $5& kapsul biru% '' ''' $ kapsul biru% &'' ''' $ kapsul merah%

<ika ada gejala defisiensi 3itamin @, atau pernah sakit campak dalam ) bulan terakhir, beri 3itamin @ dengan dosis sesuai umur pada hari ke , &, dan +.

-. M&,%i$an &a$anan 'n"'$ !"a,i#i!a!i 0an "%an!i!i

ada fase a"al, pemberian makan $formula% harus diberikan secara hati-hati sebab keadaan fisiologis anak masih rapuh.

Tatalaksana

7ifat utama yang menonjol dari pemberian makan a"al adalah!

- Makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering dan rendah osmolaritas maupun rendah laktosa

- Berikan secara oral atau melalui 9#A, hindari penggunaan parenteral - >nergi! '' kkal5kgBB5hari

- rotein! -.+ g5kgBB5hari

- :airan! )' ml5kgBB5hari $bila ada edema berat beri '' ml5kgBB5hari% - <ika anak masih mendapat @74, lanjutkan, tetapi pastikan bah"a jumlah - -*+ yang ditentukan harus dipenuhi seperti di ba"ah ini!

(28)

Ha%i $ 7

F%$'n!i 8+#'&9$BB9&,%ian 8+#'&9$BB9*a%i

 H & ) H + ; dst & jam ) jam ( jam  ml ; ml && ml )' ml )' ml )' ml

ada anak dengan nafsu makan baik dan tanpa edema, jad"al di atas dapatdipercepat menjadi &-) hari. <ika jumlah petugas terbatas, beri prioritas untuk pemberian makan setiap & jam hanya pada kasus yang keadaan klinisnya  paling berat, dan bila terpaksa upayakan paling tidak tiap ) jam pada fase  permulaan. =ibatkan dan ajari orang tua atau penunggu pasien.

emberian makan sepanjang malam hari sangat penting agar anak tidak terlalu lama tanpa pemberian makan $puasa dapat meningkatkan risiko kematian%. @pabila pemberian makanan per oral pada fase a"al tidak mencapai kebutuhan minimal $/' kkal5kgBB5hari%, berikan sisanya melalui 9#A. #angan mele"ihi $%%

kkal&kg''&hari paa ase awal ini.

ada cuaca yang sangat panas dan anak berkeringat banyak maka anak perlu mendapat ekstra air5cairan.

 Pemantauan

antau dan catat setiap hari!

 <umlah makanan yang diberikan dan dihabiskan  Muntah

 rekuensi defekasi dan konsistensi feses  Berat badan.

(. M&,%i$an &a$anan 'n"'$ "'&,'* $a%

Aanda yang menunjukkan bah"a anak telah mencapai fase ini adalah! S Kembalinya nafsu makan

S >dema minimal atau hilang.

(29)

=akukan transisi secara bertahap dari formula a"al $-*+% ke formula tumbuh-kejar $-''% $fase transisi%!

S #anti  *+ dengan  ''. Beri -'' sejumlah yang sama dengan -*+ selama & hari berturutan.

S 7elanjutnya naikkan jumlah -'' sebanyak ' ml setiap kali pemberian sampai anak tidak mampu menghabiskan atau tersisa sedikit. Biasanya hal ini terjadi ketika pemberian formula mencapai &'' ml5kgBB5hari.

S Dapat pula digunakan bubur atau makanan pendamping @74 yang dimodifikasi sehingga kandungan energi dan proteinnya sebanding dengan -''.

S 7etelah transisi bertahap, beri anak!

- pemberian makan yang sering dengan jumlah tidak terbatas $sesuai kemampuan anak%

- energi! +'-&&' kkal5kgBB5hari - protein! (-; g5kgBB5hari.

Bila anak masih mendapat @74, lanjutkan pemberian @74 tetapi pastikan anak  sudah mendapat -'' sesuai kebutuhan karena @74 tidak mengandung cukup energi untuk menunjang tumbuh-kejar. Makanan-terapeutik-siap-saji $reay to use

therapeutic oo  FUA% yang mengandung energi sebanyak +'' kkal5sachet

&g dapat digunakan pada fase rehabilitasi.

 Pemantauan

 Hindari terjadinya gagal jantung .

@mati gejala dini gagal jantung $nadi cepat dan napas cepat%. #ika nai maupun

 rekuensi napas meningkat $pernapasan naik +N5menit dan nadi naik &+N5menit%,

dan kenaikan ini menetap selama & kali pemeriksaan dengan jarak ( jam berturut-turut, maka hal ini merupakan tanda bahaya $cari penyebabnya%.

=akukan segera!

- kurangi 3olume makanan menjadi '' ml5kgBB5hari selama &( jam - kemudian, tingkatkan perlahan-lahan sebagai berikut!

- + ml5kgBB5hari selama &( jam berikutnya - )' ml5kgBB5hari selama (/ jam berikutnya

(30)

- selanjutnya, tingkatkan setiap kali makan dengan ' ml sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

- atasi penyebab

 Penilaian kema*uan

Kemajuan terapi dinilai dari kecepatan kenaikan berat badan setelah taha ptransisi dan mendapat -''!

• Aimbang dan catat berat badan setiap pagi sebelum diberi makan

• 1itung dan catat kenaikan berat badan setiap ) hari dalam gram5kgBB5hari

• <ika kenaikan berat badan!

- kurang $6 + g5kgBB5hari%, anak membutuhkan penilaian ulang lengkap

- sedang $+-' g5kgBB5hari%, periksa apakah target asupan terpenuhi, atau mungkin

ada infeksi yang tidak terdeteksi.

- baik $G ' g5kgBB5hari%.

/. M&,%i$an !"i&'#a!i 'n"'$ "'&,'* $&,an

- ungkapan kasih sayang

- lingkungan yang ceria

- terapi bermain terstruktur selama +H)' menit per hari

- akti3itas fisik segera setelah anak cukup sehat

- keterlibatan ibu sesering mungkin $misalnya menghibur, memberi makan,

memandikan, bermain%

1:. M&%!ia$an 'n"'$ "in0a$ #an'" 0i %'&a*

Bila telah tercapai BB5AB G -& 7D $setara dengan G/'% dapat dianggap anak  telah sembuh. @nak mungkin masih mempunyai BB5U rendah karena anak   berpera"akan pendek. ola pemberian makan yang baik dan stimulasi harus tetap

dilanjutkan di rumah.

Berikan contoh kepada orang tua!

- Menu dan cara membuat makanan kaya energi dan padat gizi serta frekuensi

 pemberian makan yang sering.

- Aerapi bermain yang terstruktur

(31)

- Melengkapi imunisasi dasar dan5atau ulangan

- Mengikuti program pemberian 3itamin @ $ebruari dan @gustus%

 Pemulangan sebelum sembuh total 

@nak yang belum sembuh total mempunyai risiko tinggi untuk kambuh. 0aktu untuk pemulangan harus mempertimbangkan manfaat dan faktor risiko. aktor  sosial juga harus dipertimbangkan. @nak membutuhkan pera"atan lanjutan melalui ra"at jalan untuk menyelesaikan fase rehabilitasi serta untuk mencegah kekambuhan.

Beberapa pertimbangan agar pera"atan di rumah berhasil! Ana$ !*a%'!na7

S telah menyelesaikan pengobatan antibiotik  S mempunyai nafsu makan baik 

S menunjukkan kenaikan berat badan yang baik 

S edema sudah hilang atau setidaknya sudah berkurang. I,' a"a' na!'* !*a%'!na7

S mempunyai "aktu untuk mengasuh anak 

S memperoleh pelatihan mengenai pemberian makan yang tepat $jenis, jumlah dan frekuensi%

S mempunyai sumber daya untuk memberi makan anak. <ika tidak mungkin, nasihati tentang dukungan yang tersedia.

Aindak lanjut bagi anak yang pulang sebelum sembuh

<ika anak dipulangkan lebih a"al, buatlah rencana untuk tindak lanjut sampai anak sembuh!

S 1ubungi unit ra"at jalan, pusat rehabilitasi gizi, klinik kesehatan local untuk  melakukan super3isi dan pendampingan.

S @nak harus ditimbang secara teratur setiap minggu. <ika ada kegagalan kenaikan  berat badan dalam "aktu & minggu berturut-turut atau terjadi penurunan berat  badan, anak harus dirujuk kembali ke rumah sakit.

(32)

Keadaan malnutrisi marasmus dapat menyebabkan anak mendapatkan  penyakit penyerta yang terkadang tidak ringan apabila penatalaksanaan marasmus

tidak segera dilakukan. Beberapa keadaan tersebut ialah!(,;

. 9oma

 9oma merupakan penyakit yang kadang-kadang menyertai malnutrisi tipe marasmus-k"ashiokor. 9oma atau stomatitis gangraenosa merupakan  pembusukan mukosa mulut yang bersifat progresif sehingga dapat

menembus pipi. 9oma terjadi pada malnutrisi berat karena adanya  penurunan daya tahan tubuh. enyakit ini mempunyai bau yang khas dan tercium dari jarak beberapa meter. 9oma dapat sembuh tetapi menimbulkan bekas luka yang tidak dapat hilang seperti lenyapnya hidung atau tidak dapat menutupnya mata karena proses fibrosis.

&. Peroftalmia

enyakit ini sering ditemukan pada malnutrisi yang berat terutama pada tipe marasmus-k"ashiokor. ada kasus malnutrisi ini 3itamin @ serum sangat rendah sehingga dapat menyebabkan kebutaan. 2leh sebab itu setiap anak dengan malnutrisi sebaiknya diberikan 3itamin @ baik secara  parenteral maupun oral, ditambah dengan diet yang cukup mengandung

3itamin @. ). Auberkulosis

ada anak dengan keadaan malnutrisi berat, akan terjadi penurunan kekebalan tubuh yang akan berdampak mudahnya terinfeksi kuman. 7alah satunya adalah mudahnya anak dengan malnutrisi berat terinfeksi kuman mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. (. 7irosis hepatis

7irosis hepatis terjadi karena timbulnya perlemakan dan penimbunan lemak pada saluran portal hingga seluruh parenkim hepar tertimbun lemak. enimbunan lemak ini juga disertai adanya infeksi pada hepar seperti hepatitis yang menimbulkan penyakit sirosis hepatis pada anak dengan malnutrisi berat.

(33)

+. 1ipotermia

1ipotermia merupakan komplikasi serius pada malnutrisi berat tipe marasmus. 1ipotermia terjadi karena tubuh tidak menghasilkan energi yang akan diubah menjadi energi panas sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh. 7elain itu lemak subkutan yang tipis bahkan menghilang akan menyebabkan suhu lingkungan sangat mempengaruhi suhu tubuh  penderita.

;. 1ipoglikemia

1ipoglikemia dapat terjadi pada hari-hari pertama pera"atan anak dengan malnutrisi berat. Kadar gula darah yang sangat rendah ini sangat mempengaruhi tingkat kesadaran anak dengan malnutrisi berat sehingga dapat membahayakan penderitanya.

*. 4nfeksi traktus urinarius

4nfeksi traktus urinarius merupakan infeksi yang sering terjadi pada anak   bergantung kepada tingkat kekebalan tubuh anak. @nak dengan malnutrisi  berat mempunyai daya tahan tubuh yang sangat menurun sehingga dapat

mempermudah terjadinya infeksi tersebut. /. enurunan kecerdasan

ada anak dengan malnutrisi berat, akan terjadi penurunan perkembangan organ tubuhnya. 2rgan penting yang paling terkena pengaruh salah satunya ialah otak. 2tak akan terhambat perkembangannya yang diakibatkan karena kurangnya asupan nutrisi untuk pembentukan sel-sel neuron otak. Keadaan ini akan berpengaruh pada kecerdasan seorang anak  yang membuat fungsi afektif dan kognitif menurun, terutama dalam hal daya tangkap, analisa, dan memori.

2.11 PROGNOSIS

rognosis pada penyakit ini buruk karena banyak menyebabkan kematian dari penderitanya akibat infeksi yang menyertai penyakit tersebut, tetapi  prognosisnya dapat dikatakan baik apabila malnutrisi tipe marasmus ini ditangani secara cepat dan tepat. Kematian dapat dihindarkan apabila dehidrasi berat dan

(34)

 penyakit infeksi kronis lain seperti tuberkulosis atau hepatitis yang menyebabkan terjadinya sirosis hepatis dapat dihindari. ada anak yang mendapatkan malnutrisi  pada usia yang lebih muda, akan terjadi penurunan tingkat kecerdasan yang lebih  besar dan irre3ersibel dibanding dengan anak yang mendapat keadaan malnutrisi  pada usia yang lebih de"asa. 1al ini berbanding terbalik dengan psikomotor anak 

yang mendapat penanganan malnutrisi lebih cepat menurut umurnya, anak yang lebih muda saat mendapat perbaikan keadaan gizinya akan cenderung mendapatkan kesembuhan psikomotornya lebih sempurna dibandingkan dengan anak yang lebih tua, sekalipun telah mendapatkan penanganan yang sama. 1anya saja pertumbuhan dan perkembangan anak yang pernah mengalami kondisi marasmus ini cenderung lebih lambat, terutama terlihat jelas dalam hal  pertumbuhan tinggi badan anak dan pertambahan berat anak, "alaupun jika dilihat

secara ratio berat dan tinggi anak berada dalam batas yang normal.,(,*

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

enyakit K> atau rotein >nergy Malnutrition $kekurangan energi dan  protein% merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting bagi negara-negara tertinggal maupun negara-negara berkembang seperti 4ndonesia dan lainnya. re3alensi tertinggi terdapat pada anak-anak diba"ah umur lima tahun $balita%, dan ibu yang sedang mengandung atau menyusui. ada kondisi ini ditemukan  berbagai macam keadaan patologis disebabkan oleh kekurangan energi maupun  protein dalam tingkat yang bermacam-macam. @kibat dari kondisi tersebut, ditemukan malnutrisi dari derajat yang ringan hingga berat. ada keadaan yang sangat ringan tidak ditemukan kelainan dan hanya terdapat pertumbuhan yang kurang sedangkan kelainan biokimia"i dan gejala klinis tidak terlihat. ada keadaan yang berat ditemukan dua tipe malnutrisi, yaitu marasmus dan k"ashiokor, serta diantara keduanya terdapat suatu keadaan dimana ditemukan  percampuran ciri-ciri kedua tipe malnutrisi tersebut yang dinamakan

(35)

khas. ada semua derajat maupun tipe malnutrisi ini mempunyai persamaan  bah"a adanya gangguan pertumbuhan pada penderitanya. Untuk membedakan tipe ataupun derajat beratnyamalnutrisi terdapat beberapa cara maupun klasifikasi, salah satunya menurut #omez atau 0ellcome trust dan yang biasa dipakai sehari-hari menurut perhitungan antropometri. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya malnutrisi pada anak, terutama adalah peranan diet sehari-hari yang kurang mencukupi kebutuhan gizi seimbang anak pada masa usia pertumbuhan, adanya penyakit penyerta yang memperburuk keadaan gizi serta peranan sosial ekonomi yang mempunyai peranan tinggi terutama kemiskinan dalam hal mempengaruhi status gizi seseorang. #ejala klinis yang timbul pada kekurangan gizi tipe marasmus mempunyai gambaran yang khas dalam hal membedakannya dengan kekurangan gizi tipe k"ashiokor. ada tipe marasmus, gejala klinis yang lebih menonjol bah"a penderita terlihat "ajahnya seperti orang tua dan anak  sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan atrofi dari otot-ototnya. 7edangkan pada tipe k"ashiokor, gejala klinis yang lebih terlihat adalah  penampilannya yang gemuk disertai adanya edema ringan maupun berat dan adanya ascites dikarenakan kekurangan protein, disamping itu juga terlihat  perubahan "arna rambut menjadi merah seperti rambut pada jagung serta mudah dicabut. engobatan marasmus adalah dengan pemberian diet tinggi protein, sedangkan pada malnutrisi tipe k"ashiokor terutama dengan pemberian diet tinggi  protein disertai pemberian cairan untuk menanggulangi dehidrasi jika ada. 7elain itu juga diberikan 3itamin @ untuk mencegah terjadinya kebutaan pada matanya dan pemberian mineral lain untuk membantu meningkatkan gizi penderita. enyakit ini mempunyai komplikasi dari yang ringan seperti infeksi traktus urinarius hingga yang berat seperti tuberkulosis. enatalaksanaannya dilakukan secara bersama-sama dengan memperbaiki keadaan gizinya. 0alaupun  prognosisnya terlihat buruk tetapi dengan penganganan yang cepat dan tepat dapat

menghindarkan penderitanya dari kematian.,&,*

(36)

enyakit marasmus ini merupakan penyakit kekurangan gizi yang banyak  sekali terjadi di 4ndonesia dan terutama anak-anaklah yang banyak terkena kondisi gizi buruk atau malnutrisi ini. <ika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut maka akan  banyak sekali anak indonesia yang terhambat perkembangan dan pertumbuhannya dalam menatap masa depannya, sehingga diperlukan usaha yang ekstra untuk  menanggulangi permasalahan tersebut, diantaranya adalah!(,*

. @nak-anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan sebaiknya mendapatkan asupan gizi yang adekuat sesuai Lempat sehat lima sempurna, yaitu kecukupan karbohidrat, lemak, protein, serat, 3itamin, dan mineral dalam makanan sehari-harinya.

&. 2rang tua harus lebih memperhatikan asupan anak-anaknya apakah makanan yang diberikan sudah mencukupi nutrisi yang dibutuhkan dalam masa tumbuh kembangnya, selain itu orang tua sebaiknya memeriksakan anak-anaknya ke pusat kesehatan terdekat seperti posyandu atau  puskesmas secara rutin untuk memantau tumbuh kembang anak-anaknya. ). emerintah bersama-sama dengan masyarakat melalui posyandu dan

 puskesmas turut berperan serta aktif sebagai basis terdepan dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama anak-anak dalam menuju indonesia sehat di masa yang akan datang.

(. emerintah menggalakan kembali program Keluarga Berencana melalui  puskesmas-puskesmas yang tersebar di kota maupun di daerah tertinggal untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk sehingga dengan rendahnya pertumbuhan penduduk maka akan meningkatkan tingkat kesejahteraan indi3idu dan keluarga terutama anak-anak. 7ehingga kasus gizi buruk pada anak-anak dapat ditekan serendah-rendahnya.

Referensi

Dokumen terkait

Walau bagaimanapun, peserta kajian ini menyatakan bahawa keterlibatan mereka terhadap MBK secara keseluruhannya adalah bersifat secara tidak langsung, iaitu apabila

Permasalahan yang muncul berkaitan dengan perlindungan terhadap benda bersejarah diatas adalah masalah pelaksanaan Peraturan Daerah kabupaten Rembang Nomor 5 Tahun

Sedemikian penting peran ibu dalam menentukan masa depan masyarakat dan negaranya, sampai kaum perempuan (ibu) tersebut diibaratkan tiang negara. Kasih sayang seorang ibu

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh keceerdasan emosiol, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual terhadap tingkat pemahaman akuntansi, dengan

Sesuai dengan judul yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu “Persepsi Santri Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya Terhadap Program Dakwah di TV9 dan

Sedangkan kelainan mikrodelesi atau mikroduplikasi yang berukuran kurang dari 4 Mb tidak akan tampak dalam pemeriksaan kromosom konvesional sehingga akan menampakan kariotip normal

Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara skor APRI dengan derajat keparahan sirosis hati yang diukur berdasarkan skor Child Turcotte di RSUD

To know the students writing ability in descriptive text at the eighth grade students’ of SMP Negeri 4 Palimanan after the application of Round Table strategy.. To know