• Tidak ada hasil yang ditemukan

sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pendidikan menjadi sangat penting dan vital dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Peme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pendidikan menjadi sangat penting dan vital dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Peme"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

APLIKASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH MENENGAH ATAS

DI JAKARTA UTARA BERBASIS ANDROID

1

Hendi Ravasia (10107808) 2

Dr. Aviarini Indrati, SKom., MMSi. 1

Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma hendyravasia@gmail.com

2

Dosen & Staff Universitas Gunadarma avi@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK

Di kota besar seperti Jakarta, jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) tergolong tinggi. Di wilayah Jakarta Utara misalnya, memiliki kurang lebih 83 SMA Negeri dan Swasta. Banyaknya jumlah SMA tentunya baik karena memberikan banyak alternatif pilihan bagi calon peserta didik dan orang tua murid. Namun, sedikitnya informasi mengenai profil suatu SMA di Jakarta Utara serta lokasi keberadaannya, menjadi salah satu hambatan untuk menentukan pilihan. Oleh sebab itu penulis mengambil tema aplikasi Sistem Informasi Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Utara Berbasis Android. Aplikasi ini memungkinkan untuk melihat lokasi SMA di sekitar pengguna sekaligus memberikan informasi mengenai profil SMA tersebut. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini membuat masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi mengenai profil dan lokasi SMA di Jakarta Utara.

Kata kunci: Aplikasi Android, Pendidikan, Sekolah Menengah Atas, SMA. ABSTRACT

A big city, like Jakarta has a lot number of senior high school. In case, North Jakarta has approximately 83 senior high school, both public and private. Many number of schools give good feedback to the candidate of senior high’s students and their parents because it gives them many choices. But, the lack of information about the profile of senior high school in North Jakarta and also the information about location of the school made them harder to choose. Author made Application Information System Of Senior High School In North Jakarta Based On Android. This application enables people to see the location of senior high school and display the information about the profile of the school. Hopefully, this application make people easier to access the information about the profile and location of senior high school in North Jakarta.

Keyword : Android Application, Information System, School, Senior High School. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan yang mutlak diperlukan oleh setiap individu untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Pendidikan juga turut mengambil peranan penting dalam menentukan kualitas dari

(2)

2 sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pendidikan menjadi sangat penting dan vital dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.

Pemerintah sejak dulu telah mencanangkan program wajib belajar sembilan tahun, sehingga paling tidak setiap individu dapat mengenyam pendidikan hingga jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Namun, jika melihat keadaan sekarang ini, pendidikan hingga jenjang SMP dirasa sangat kurang untuk memenuhi tuntutan-tuntutan di masa kini. Oleh sebab itu, para lulusan SMP diwajibkan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu alternatifnya. Di kota besar seperti Jakarta, terdapat banyak sekali pilihan Sekolah Menengah Atas, dengan status milik negara maupun swasta yang tersebar hampir merata di setiap bagian pada 5 wilayah kotamadya. Sebagai contoh, di wilayah kotamadya Jakarta Utara memiliki 18 SMA Negeri dan kurang lebih 65 SMA Swasta.

Banyaknya jumlah SMA yang tersedia tentunya menyediakan banyak pilihan yang ditawarkan kepada peserta didik. Para peserta didik yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke SMA, biasanya akan selektif dalam memutuskan dimana mereka akan meneruskan pendidikannya, terlebih para orang tua peserta didik yang ingin anak-anaknya bersekolah di SMA yang tepat. Kurangnya informasi mengenai lokasi SMA, Jarak ke suatu SMA, fasilitas yang tersedia dan hal-hal lainnya menjadi salah satu hambatan untuk menentukan SMA yang tepat bagi mereka. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem informasi yang mampu memberikan informasi mengenai keberadaan SMA beserta informasi pendukung lainnya. Sistem informasi tersebut digunakan untuk menampilkan data dan memberikan kemudahan dalam penyajian serta pencarian informasi. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah Aplikasi Sistem Informasi mengenai Sekolah Menengah Atas di Jakarta Utara.

TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan

Sesuai isi dari Undang-Undang No.2 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Pendidikan dapat didefinisikan sebagai “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Selain definisi diatas, arti dari pendidikan sendiri sangatlah luas. Banyak definisi-definisi lain bermunculan seperti yang dikatakan oleh John Dewey, seorang filsuf asal Amerika Serikat yang mendefinisikan pendidikan sebagai “Proses tanpa akhir (education is the process without end), dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya fikir (daya intelektual) maupun daya emosional (perasaan) yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya”.

(3)

3 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia

Di Indonesia, dikenal ada beberapa tingkatan jenjang pendidikan diantaranya Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi / Universitas. Dua tingkatan awal yaitu SD dan SMP sudah diwajibkan oleh pemerintah lewat program Wajib Belajar 9 Tahun untuk diikuti oleh setiap peserta didik, dengan maksud agar setidaknya para peserta didik mendapatkan bekal pendidikan yang memadai. Namun jika melihat perkembangan dunia sekarang ini, pendidikan hingga jenjang SMP dinilai sangat kurang, sehingga ditakutkan mereka yang berpendidikan hanya sebatas SMP tidak mampu bersaing dengan yang berpendidikan lebih tinggi. Oleh sebab itu, Pemerintah mulai menghimbau kepada masyarakat agar setidaknya mereka mengeyam pendidikan hingga minimal tingkat SMA, dengan turut serta memberikan bantuan pada sektor pendidikan.

Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan lanjutan dari pendidikan dasar (SD dan SMP) sebagaimana tertulis pada UU No.20 Tahun 2003. SMA merupakan salah bagian dari pendidikan menengah yaitu SMU, yang dalam hal ini tingkatannya setara dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau sederajat lainnya. Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Pada tahun kedua (yakni kelas 11), siswa dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada, yaitu Sains, Sosial, dan Bahasa. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.

SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota

Java

Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek dan program java tersusun dari bagian yang disebut kelas. Kelas terdiri atas metode-metode yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah melakukan tugasnya. Para pemrogram Java banyak mengambil keuntungan dari kumpulan kelas di pustaka kelas Java, yang disebut dengan Java Application Programing Interface (API). Kelas-kelas ini diorganisasikan menjadi sekelompok yang disebut paket (package). Java API telah menyediakan fungsionalitas yang memadai untuk menciptakan applet dan aplikasi canggih. Jadi ada dua hal yang harus dipelajari dalam Java, yaitu mempelajari bahasa Java dan bagaimana mempergunakan kelas pada Java API. Kelas merupakan satu-satunya cara menyatakan bagian eksekusi program, tidak ada cara lain. Pada Java, program javac berfungsi untuk mengkompilasi file kode sumber Java menjadi kelas-kelas bytecode. File kode sumber mempunyai ekstensi *.java. Kompilator javac akan menghasilkam file bytecode kelas dengan ekstensi *.class. Interpreter merupakan modul utama sistem Java yang digunakan aplikasi Java dan menjalankan program bytecode Java.

(4)

4 Java menggunakan model pengamanan tiga lapis (three –layer security model) untuk melindungi sistem dari untrusted java code. Pertama, bytecode verifier yang membaca bytecode sebelum dijalankan dan menjamin bytecode memenuhi aturan-aturan dasar bahasa Java. Kedua, class loader menangani pemuatan kelas Java ke runtime interpreter. Ketiga, manajer keamanan menangani keamanan tingkat aplikasi dengan mengendalikan apakah program berhak mengakses sumber daya seperti sistem file, port jaringan, proses eksternal dan sistem window.

Eclipse

Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan disemua platform (platform -independent). Berikut adalah sifat Eclipse :

1. Multi-platform, target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft, Linux, Solaris, AIX dan Mac OS X.

2. Multi-language, dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, namun eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya seperti C/C++, Cobol, Phyton, Perl, PHP, dll.

3. Multi-role, selain untuk pengembangan aplikasi, Eclipse juga dapat digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya popular adalah kemampuannya untuk dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in

Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti handphone, smartphone dan tablet pc yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam-macam piranti bergerak. Awalnya, Google.Inc membeli Android.Inc, pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007 Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama, yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung dari Google, atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

(5)

5 Android sendiri mempunyai arsitektur sistem terdiri atas lima layer, pemisahan layer bertujuan untuk memberikan abstraksi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi. Layer-layer tersebut adalah layer aplikasi, layer framework aplikasi, layer libraries, layer run-time, dan layer kernel. Gambar 1. memberikan gambaran umum komponen-komponen dalam arsitektur sistem operasi Android.

1. Layer Applications adalah layer dimana aplikasi Android berjalan seperti email client, program SMS, kalender, peta, browser, dan lain-lain.

2. Layer Application Framework adalah layer yang berisi framework API yang dapat digunakan oleh programmer. Android tidak membedakan core applications dengan third-party applications dimana semuanya mempunyai akses ke API yang sama. Framework Android dirancang untuk memudahkan konsep reuse dari komponen.

Gambar 1. Arsitektur Android

3. Layer Libraries berisi library C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dalam sistem Android, seperti:

1. Sytem C library (libc) yang telah disesuaikan untuk perangkat embedded berbasis Linux.

2. Media Library untuk encoding berbagai format gambar, audio, video. 3. Surface Manager untuk mengatur tampilan.

(6)

6 4. LibWebCore, engine untuk WebBrowser.

5. SGL, engine untuk grafik 2D.

6. Libraries 3D yang berbasis API OpenGL ES 1.0. 7. FreeType untuk rendering huruf Bitmap dan vector.

8. Library SQLite, engine untuk database relasional yang ringan.

4. Layer Android Runtime berisi berbagai core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsionalitas yang serupa dengan API standar pada bahasa pemrograman Java. Pada layer ini juga terdapat Dalvik virtual machine (VM) dimana setiap aplikasi Android akan berjalan sebagai proses dengan instans tersendiri di atas VM ini.

5. Layer Linux Kernel berupa kernel Linux versi 2.6 sebagai core dari sistem yang menyediakan berbagai layanan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, stack jaringan, dan model driver. Layer ini juga menyediakan abstraksi antara perangkat keras dan lunak di atasnya

XML

XML (eXtensible Markup Language) dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis bebagai proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali dengan “<” dan diakhiri dengan “>”), tag penutup (diawali dengan “</ “diakhiri “>”) dan atribut elemen (parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag dan atribut sesuai kehendak kita. Tag yang ada pada xml buat sendiri sesuai keinginan kita. Sampai di sini XML tidak melakukan apapun. Yang ada hanyalah informasi yang di kemas dengan tag XML. Kita harus membuat software lagi untuk untuk mengirim, menerima atau menampilkan informasi di dalamnya.

XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraf, tabel dan lain sebagainya. Sama dengan HTML, file XML berbentuk teks sehingga bila diperlukan kita bisa membacanya tanpa memerlukan bantuan perangkat lunak khusus. Hal ini memudahkan pengembang

(7)

7 aplikasi yang menggunakan XML untuk men-debug programnya. XML lebih fleksibel dibanding HTML dalam hal kemampuannya menyimpan informasi dan data. Pada XML kita bisa menyimpan data baik dalam atribut maupun sebagai isi elemen yang diletakkan diantara tag pembuka dan tag penutup.

Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di pertukarkan dari satu sistem ke sistem lain yang berbeda platform. Misalnya dari Windows ke Unix, atau dari PC ke Machintos bahkan dari internet ke ponsel dengan teknologi WAP. METODE PENELITIAN

Dalam Metode Penelitian diuraikan prosedur yang dilakukan dalam penelitian dimana secara garis besar dibagi menjadi lima tahap yaitu pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan, pengkodean dan ujicoba.

Pengumpulan data, dalam tahapan ini Penulis melakukan proses pengumpulan data – data yang diperlukan untuk menunjang penulisan dan pembuatan aplikasi. Penulis melakukan riset lapangan ke Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Jakarta Utara untuk mendapatkan data mengenai profil sekolah. Penulis juga melakukan analisis peta untuk mendapatkan titik koordinat dari masing – masing SMA berdasarkan data yang telah didapatkan sebelumnya, dengan menggunakan peta digitalGoogle Maps dan aplikasi Peta Megapolitan 2009 – 2010 sebagai aplikasi pendukung.

Analisis kebutuhan, pada tahapan ini Penulis menganalisis kebutuhan informasi dan sasaran dari aplikasi yang dibuat. Sasaran pengguna dari aplikasi yang dibuat ini adalah para orang tua murid serta para peserta didik yang akan melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas. Informasi yang dibutuhkan adalah informasi mengenai profil SMA dan lokasi dari masing – masing SMA.

Perancangan, dalam tahapan ini Penulis membuat rancangan – rancangan dari aplikasi yang dibuat, antara lain struktur navigasi aplikasi, rancangan tampilan aplikasi dan rancangan database yang dipakai.

Pengkodean, tahapan ini mengenai proses pengkodean aplikasi sesuai dengan rancangan yang telah dibuat menggunakan tool Eclipse Galileo untuk proses pembuatan aplikasi.

Uji Coba, pada tahapan ini dilakukan uji coba untuk melihat sejauh mana aplikasi yang telah dirancang dan kemudian dibuat berfungsi dengan semestinya, sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba yang dilakukan menggunakan emulator Android versi 2.1 + Google APIs (SDK Version 7)

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Aplikasi

Aplikasi Sistem Informasi Sekolah Menengah Atas Jakarta Utara ini merupakan aplikasi berbasis mobile yang dibuat dengan bahasa pemrograman Android. Aplikasi ini digunakan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian lokasi dan informasi mengenai profil Sekolah Menengah Atas di wilayah Jakarta Utara. Informasi yang ditampilkan berupa informasi lokasi SMA, peta lokasi SMA, daya

(8)

8 tampung, jumlah kelas, program studi, dan fasilitas yang dimiliki masing – masing SMA. Aplikasi ini menggunakan peta digital dari Google Maps untuk menampilkan informasi mengenai lokasi pada peta yang diwakilkan oleh penanda (marker) untuk masing – masing SMA dan membutuhkan koneksi ke internet untuk mengakses peta yang disediakan Google serta sarana GPS untuk menentukan lokasi dari pengguna aplikasi.

Hasil Pengumpulan Data

Hasil dari pengumpulan data yang dilakukan di Suku Dinas Pendidikan Menengah Atas Jakarta Utara berupa data profil sekolah dalam bentuk digital dengan format .xls. Data yang didapat sebanyak 4 file .xls. Sesuai data yang didapatkan, terdapat 83 SMA, baik negeri dan swasta. Contoh data digital yang didapatkan sebagai berikut :

Tabel 1. File Daftar Alamat Sekolah.xls

Setelah data mengenai alamat SMA didapatkan, maka penulis menggunakan Google Maps dan aplikasi peta Megapolitan 2009 - 2010 untuk mencari lokasi keberadaan SMA untuk mendapatkan titik lintang dan titik bujur SMA. Adapun aplikasi peta Megapolitan 2009 – 2010 tersebut digunakan sebagai aplikasi bantuan untuk mendapatkan lokasi dari SMA, karena pada aplikasi ini sudah terdapat lokasi - lokasi dari beberapa SMA. Penulis kemudian membandingkanya dengan peta pada Google untuk mendapatkan koordinat titiknya. Adapun contoh data titik lintang dan titik bujur dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini :

(9)

9 Analisis Kebutuhan

Informasi yang dibutuhkan oleh orang tua dan calon siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya antara lain adalah :

a. Alamat dan nomor telepon SMA

b. Program studi apa saja yang diselenggarakan c. Fasilitas apa saja yang tersedia

d. Daya tampung serta jumlah kelas yang dimiliki SMA.

Banyaknya jumlah SMA, negeri maupun swasta yang berada di wilayah Jakarta Utara, yang tersebar di tiap kecamatan dan kelurahan, menimbulkan kebutuhan akan informasi bagi pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna adalah informasi mengenai SMA apa saja yang terletak di suatu kecamatan atau kelurahan. Oleh sebab itu, muncul pengelompokkan didalam penyajian daftar pilihan SMA, daftar pilihan SMA dapat ditampilkan berdasarkan lokasi yaitu kecamatan atau kelurahan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengguna memperoleh informasi mengenai profil SMA.

Perancangan Aplikasi

Pada tahap perancangan aplikasi ini akan dijelaskan tahapan perancangan struktur navigasi aplikasi, kemudian dijelaskan mengenai perancangan tampilan halaman – halaman aplikasi dan pengkodean aplikasi.

a. Struktur Navigasi

Pada tahapan ini akan dijelaskan rancangan dari struktur navigasi aplikasi yang akan berjalan pada perangkat mobile pengguna. Struktur aplikasi yang dijelaskan dibawah ini merupakan struktur ketika aplikasi tersebut dijalankan. Dari struktur ini dapat dilihat keterhubungan halaman – halaman yang ada pada aplikasi. Berikut ini Gambar 2. adalah rancangan struktur navigasi dari aplikasi yang dibangun.

(10)

10 b. Rancangan Tampilan

Pada tahapan ini akan dirancang tampilan yang akan digunakan pada aplikasi, meliputi rancangan tampilan untuk halaman splash screen, halaman menu utama, halaman kategori daftar SMA, halaman daftar SMA, halaman info SMA, halaman peta, halaman cari SMA, serta halaman bantuan. Berikut salah satu contoh rancangan halaman yang akan dibuat, halaman menu utama.

Gambar 3. Rancangan halaman menu utama

Halaman ini adalah halaman yang dituju aplikasi setelah menampilkan halaman splash screen. Pada halaman ini terdapat sebuah header yang berisi nama dari aplikasi, kemudian terdapat 5 buah pilihan menu yang dapat dipilih yaitu opsi Daftar SMA dengan gambar 1 yaitu gambar list sebagai icon-nya, Peta Lokasi SMA dengan gambar 2 yaitu gambar peta sebagai icon-nya, Cari SMA dengan gambar 3, berupa gambar kaca pembesar sebagai icon-nya, Bantuan dengan gambar 4 yaitu gambar tanda tanya sebagai icon-nya dan Keluar dengan gambar 5 untuk icon-nya

c. Rancangan Database

Pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai rancangan database yang dipakai dalam aplikasi. Adapun aplikasi ini memiliki 1 buah tabel database yaitu, dbSma yang berfungsi menyimpan data mengenai profil sekolah seperti alamat, no.telepon, program studi dan data lainnya. Dalam tabel ini terdapat 14 field, yaitu Id, Latitude, Longtitude, Nama, Jenis, Alamat, Kecamatan, Kelurahan, Telepon, Program Studi, Daya Tampung, Jumlah Kelas, Fasilitas, dan Desc.

Database yang digunakan pada aplikasi ini adalah database yang data-datanya berasal dari sebuah file teks, bukan dilakukan penginputan data lewat kode program. Saat aplikasi dijalankan, secara otomatis data – data tersebut di-generate ke tabel dari database yang telah dibuat.

(11)

11 Pengkodean Aplikasi

Setelah sebelumnya sudah dilakukan perancangan halaman – halaman tampilan aplikasi. Tahapan selanjutnya adalah proses pengkodean aplikasi. Proses ini adalah pembuatan halaman – halaman tersebut sesuai dengan rancangan yang telah dibuat yaitu halaman splash screen, halaman menu utama, halaman kategori daftar SMA, halaman daftar SMA, halaman info SMA, halaman peta, halaman cari SMA dan halaman bantuan. Berikut ini salah satu contoh pengkodean dari rancangan halaman yang telah dibuat yaitu halaman menu utama.

Tahap pengkodean halaman menu utama dibutuhkan kode untuk mengatur tampilan dan kode untuk mengatur aktivitasnya. Tampilan menu utama dirancang dengan tombol – tombol yang apabila dipilih akan langsung menjalankan fungsi yang diinginkan. Potongan kode tampilan pada halaman menu utama adalah sebagai berikut.

<Button android:text="Daftar SMA"

android:id="@+id/btnListSma" android:drawableLeft="@drawable/iconlist" android:drawablePadding="1sp" android:layout_height="60px" android:clickable="true" android:layout_width="250px" android:layout_centerInParent="true" android:layout_below="@id/tvJudul" android:textStyle="bold" android:textSize="20sp"></Button>

Pada penggalan kode xml diatas akan membuat tombol untuk menampilkan daftar SMA. Tombol yang dibuat akan berada ditengah – tengah layar karena sudah diset properti layout_centerInParent=”true”. Setelah halaman menu utama selesai dibuat, selanjutnya adalah pengkodean aktivitas yang berjalan pada halaman menu utama ini. Potongan kode aktivitas halaman menu utama ini sebagai berikut :

Button btnListSma = (Button) findViewById(R.id.btnListSma);

btnListSma.setOnClickListener(new

OnClickListener() {}

Kode diatas bertujuan untuk inisialisasi sebuah objek baru, dalam hal ini btnListSma sebagai sebuah tombol, objek tersebut direferensikan dari id yang ditentukan di file xml-nya.

public void onClick(View v) {

Intent i = null;

i= new Intent(MainMenu.this,

PilihanMenuDaftarSma.class);

(12)

12 Potongan kode diatas adalah sebuah method, apabila tombol diklik maka akan dijalankan sebuah aktivitas baru dari intent yang diberikan lewat sintaks startActivity(). Contoh hasil dari potongan kode - kode diatas adalah sebuah tombolsebagai berikut.

Gambar 4. Tombol pada menu utama Uji Coba

Setelah aplikasi berhasil dimuat ke emulator, secara otomatis aplikasi akan langsung dijalankan. Berikut beberapa tampilan aplikasi dijalankan, tampilan splash screen akan muncul dan dilanjutkan dengan tampilan menu utama seperti Gambar 5. berikut.

Gambar 5. Tampilan splashscreen dan menu utama aplikasi

Pada menu utama terdapat 5 pilihan menu yang dapat diakses oleh pengguna yaitu, Daftar SMA, Peta Lokasi SMA, Cari SMA, Bantuan dan Keluar. Berikut merupakan hasil tampilan menu - menu tersebut sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat. Jika menu Daftar SMA dipilih, maka akan muncul tampilan kategori daftar SMA seperti Gambar 6. dibawah ini.

(13)

13 Gambar 6. Tampilan kategori SMA

Pada submenu kategori SMA. Terdapat 3 pilihan yaitu Jenis SMA, Kecamatan dan Kelurahan. Jika kategori Jenis SMA dipilih akan muncul 2 jenis pilihan yaitu Negeri dan Swasta seperti Gambar 7. dibawah. Jika salah satu dari 2 pilihan tersebut dipilih maka akan menghasilkan list daftar SMA sesuai kategori, jika Negeri, maka akan tampil seluruh SMA Negeri dan begitu juga dengan pilihan Swasta.

Gambar 7. Tampilan kategori jenis SMA dan list hasil

Jika pada menu kategori Daftar SMA, dipilih opsi kecamatan, maka akan muncul list seluruh kecamatan yang ada di wilayah Jakarta Utara seperti pada Gambar 8. dibawah ini. Jika salah satu pilihan kecamatan dipilih, maka akan muncul list hasil yang berisi nama SMA yang berlokasi di kecamatan yang dipilih. Nama – nama SMA tersebut dapat dipilih dan akan menampilkan informasi mengenai Profil SMA yang dipilih.

(14)

14

Gambar 8. Tampilan kategori kecamatan dan list hasil

Jika pada submenu kategori Daftar List SMA memilih opsi kelurahan, maka akan muncul list yang berisi seluruh kelurahan yang memiliki SMA di wilayah Jakarta Utara seperti pada Gambar 9. Contoh, jika pada list tersebut dipilih pilihan kelurahan Kelapa Gading Barat, maka akan muncul list hasil yang berisi nama SMA yang berada di kelurahan tersebut antara lain SMAN 72, SMA Mahatma Gading dan SMA PGRI 12. Jika salah satu dari SMA tersebut dipilih, maka akan menampilkan informasi mengenai profil SMA tersebut.

(15)

15 PENUTUP

Kesimpulan

Aplikasi Sistem Informasi Sekolah Menengah Atas di Jakarta Utara berbasis Android ini sudah berhasil dibuat sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara pengambilan data langsung di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Utara, analisa peta digital yaitu Google Map untuk mendapatkan data titik koordinat, kemudian melakukan perancangan sistem, pembuatan aplikasi menggunakan Eclipse dan melakukan tahap ujicoba aplikasi melalui emulator Android. Aplikasi ini memberikan informasi mengenai profil Sekolah Menengah Atas dan menampilkan peta lokasi serta fasilitas pencarian SMA yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mencari informasi SMA dengan memasukkan nama SMA yang dicari. Aplikasi ini dikembangankan menjadi aplikasi berbasis mobile yaitu berbasis Android, sehingga dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, selama pengguna memiliki koneksi ke internet untuk mengakses peta yang disediakan oleh Google dan mengaktifkan fitur GPS pada perangkat yang digunakan sehingga aplikasi dapat mendapatkan lokasi dari pengguna. Aplikasi ini mempunyai tampilan yang mudah digunakan karena desain yang sederhana dan praktis sehingga mudah dimengerti oleh pengguna.

Saran

Pada aplikasi ini terdapat sejumlah kekurangan, untuk itu melalui bagian ini disarankan pengembangan dan penyempurnaannya dalam hal penambahan data dan fitur. Aplikasi ini hanya menampilkan informasi mengenai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan peta didalamnya hanya menampilkan penanda (marker) SMA, posisi pengguna dan jarak ke SMA yang dituju. Oleh sebab itu dapat ditambahkan fitur – fitur tambahan lain seperti filtering lokasi SMA, adanya fitur untuk menunjukkan rute ke SMA dari posisi pengguna sehingga aplikasi ini dapat dikembangkan ke arah Sistem Informasi Geografis (SIG). Penambahan objek - objek yang ditampilkan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan penambahan foto untuk masing – masing SMA juga dapat menjadi nilai tambah dalam pengembangan aplikasi ini. Untuk kedepannya diharapkan agar aplikasi ini lebih bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. DAFTAR PUSTAKA

[1] Agus Haryanto, “Sharing Knowledge Web And Mobile Technology”,

http://agusharyanto.net, 7 April 2011.

[2] Akhmad Sudrajat, “Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS”, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/

definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas,

(16)

16 [3] Anonim, “Android Developers – Location | Android Developers”,

http://developer.android.com/reference/android/location/Location.html, 6 Juli

2011.

[4] Hashimi, Sayed Y, et all, Pro Android, Apress, USA, 2009. [5] Murphy, Mark L. Beginning Android, Apress, USA, 2009.

[6] Safaat Nazruddin, Membangun Aplikasi Mobile Berbasis Android, Informatika Bandung, Bandung, 2010.

Gambar

Gambar 1. Arsitektur Android
Tabel 1. File Daftar Alamat Sekolah.xls
Gambar 2. Struktur navigasi aplikasi
Gambar 3. Rancangan halaman menu utama
+4

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa faktor yang dapat menentukan penggunaan femtocell untuk jaringan indoor adalah karena femtocell dapat mencakup dalam ruangan di mana macrocell tidak dapat mencakupnya,

Penulis sadar bahwa terselesaikannya tugas akhir dalam bentuk skripsi sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) program studi Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu

Kandungan unsur silica yang mencapai 68% pada fly ash merupakan salah satu indikator kemampuan fly ash untuk dijadikan sebagai bahan cetakan pada industri

Parameter yang diamati: persentase perkecambahan, salt injury, tinggi tanaman, luas daun, jumlah klorofil, letak daun bendera, volume akar, jumlah anakan total, jumlah anakan

Badak yang hidup pada zaman sekarang terdiri dari 5 spesies dalam 4 genus, 2 spesies tersebar di Afrika dan 3 spesies tersebar di Asia.. Spesies badak Afrika adalah badak hitam

Pada acara pembukaan peneliti menyampaikan kepada peserta tentang tujuan diadakannya kegiatan pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi guru fisika yaitu untuk untuk

pembelajaran kemudian dilakukan tanya jawab antara siswa dan guru serta diskusi kelompok, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektivitas

Penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan algoritma Fuzzy Logic pada sistem manajemen sumber daya manusia berbasis PHP, sehingga dengan sistem ini diharapkan suatu