• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PELATIHAN PEMBUATAN VERMIKOMPOS SEBAGAI

IMPLEMENTASI SISTEM PERTANIAN TERPADU DAN

BERKELANJUTAN DI DESA PALUR, KECAMATAN

MOJOLABAN, KABUPATEN SUKOHARJO

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh :

Chairul Anwar H0712049 Angkatan 2012 Habib H0712087 Angkatan 2012 Danu Prasetyo Aji H0712053 Angkatan 2012 Faizal Akbarrul Huda H0213015 Angkatan 2013

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

(2)
(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN ………..……….. ii

DAFTAR ISI ……….…...……… iii

RINGKASAN ……… iv

BAB 1 PENDAHULUAN ………. 1

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARA ………. 2

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ……… 3

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……….. 4 LAMPIRAN

(4)

iv RINGKASAN

Pertanian adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia karena dari sektor inilah kebutuhan pangan manusia dapat terpenuhi. Kegiatan produksi pangan di sektor petani saat ini sangat bergantung pada berbagai jenis pupuk kimiawi yang sebenarnya kurang baik untuk kelanjutan sistem pertanian. Sudah saatnya petani mulai menerapkan pertanian terpadu dan berkelanjutan yang ramah lingkungan, antara lain dengan penggunaan pupuk organik

Penggunaan pupuk kimiawi sebaiknya mulai dikurangi dan diganti dengan jenis lain, misalnya kompos. Penggunaan kompos tentu akan menjadi lebih efisien kaitannya dengan biaya. Salah satu jenis kompos yang baik adalah vermikompos yang dibuat dengan bantuan cacing.

Masyarakat Desa Palur, Mojolaban, Sukoharjo yang sebagian besar merupakan petani. Pada praktik budidaya mereka masih menggunakan pupuk kimiawi sebagai penunjang produksi. Padahal hal itu akan menurunkan kualitas tanah jika digunakan secara berlebihan. Hadirnya pupuk organik dapat menyeimbangkan penggunaan pupuk kimia. PKM-M mencoba untuk membantu petani memanfaatkan jerami untuk dibuat vermikompos sehingga meminimalkan biaya pembelian pupuk kimiawi.

(5)

BAB 1. PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu aspek yang penting guna menunjang kebutuhan pangan manusia. Kebutuhan manusia akan pangan yang terus meningkat menuntut ketersediaan produksi pangan yang cukup. Kondisi tersebut menuntut para petani menggunakan berbagai metode agar hasil yang diperoleh tinggi. Program ekstensifikasi lahan dan intensifikasi merupakan hal yang sering dilakukan. Ekstensifikasi berarti memperluas area produksi, sedangkan intensifikasi menggunakan berbagai masukan seperti pupuk ke dalam tanah agar tanaman berproduksi maksimal. Penggunaan pupuk yang bersifat kimiawi tanpa perhitungan memiliki dampak negatif yang cukup serius.

Penggunaan pupuk kimiawi akan lebih bermanfaat jika diseimbangkan dengan pupuk organik sebagai wujud pemeliharaan tanah. Hal ini juga akan mendukung kondisi lingkungan yang lebih baik. Penggunaan pupuk organik juga dapat mendukung terwujudnya suatu pertanian yang terpadu serta berkelanjutan. Sistem pertanian terpadu dan berkelanjutan dapat berhasil salah satunya adalah dengan menggunakan pupuk yang berasal dari sisa hewan serta sisa tanaman yang kemudian diproses menjadi kompos. Salah satu jenis kompos yang baik adalah vermikompos. Vermikompos merupakan salah satu jenis kompos yang dibuat dengan bantuan cacing. Menurut Sulistyorini (2005) keunggulan dari vermikompos adalah vermikompos mempunyai kemampuan menahan air sebesar 40-60% sehingga mampu mempertahankan kelembapan, mampu memperbaiki struktur tanah dan menetralkan pH tanah. Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, Bo, dan Mo tergantung pada bahan yang digunakan dan membantu menyediakan nutrisi bagi tanaman. Meningkatkan kesuburan tanah, membantu proses penghancuran limbah organik dan vermikompos berperan memperbaiki kemampuan menahan air.

Manfaat yang baik dari vermikompos inilah yang mendorong untuk melaksanakan pengabdian atau pendampingan serta pelatihan pembuatan vermikompos sebagai upaya penciptaan pertanian yang terpadu dan berkelanjutan kepada masyarakat di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Hal tersebut perlu dilakukan karena sebagian besar masyarakat petani disana sudah sejak lama menggunakan pupuk kimiawi dan tanpa mencoba menggunakan pupuk organik.

Masyarakat mejadi terampil membuat vermikompos sehingga mampu mengelola sisa limbah organik dan membantu masyarakat menciptakan suatu sistem pertanian yang mendukung lahan agar daya kesuburannya meningkat.

(6)

2

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Isu global yang terus menyoroti kelestarian lingkungan terus digalakkan sehingga perlu revisi dalam praktek bertani. Vermikompos adalah pupuk organik dengan bahan dasar limbah pertanian khususnya padi meskipun tidak selalu bergantung dengan komoditas padi. Manfaat vermikompos dari beberapa jenis pupuk lain menjadi perhatian utama dalam program pemberdayaan petani Indonesia dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mereka. Metode vermikompos yang bisa dilakukan siapa saja menjadi faktor lain program ini harus berjalan.

Desa Palur, kecamatan Mojolaban, kabupaten Sukoharjo menjadi sasaran dalam pelatihan pembuatan vermikompos hal ini tidak terlepas dari topografi wilayah maupun penduduknya. Desa Palur yang terletak sekitar 3 km ke timur dari UNS memiliki luas wilayah keseluruhan 173 Ha. Dari 173 Ha lahan yang ada di Desa Palur, kebanyakan digunakan sebagai lahan sawah. Jenis komoditas yang ditanam di Desa Palur ini kebenyakan adalah padi. Data tersebut menunjukkan potensi besar program pemberdayaan pembuatan vermikompos dapat dilaksanakan.

Vermikompos akan mengolah limbah padi dan cacing sebagai bahan dasar karena memang komoditas utama di desa Palur adalah padi. Umur padi dengan lama pembuatan vermikompos sangat mendekati sehingga pembuatan dilakukan pada saat panen dan dapat diaplikasiakan pada saat kegiatana tanam berikutya. Struktur kelompok tani di desa Palur juga tergolong aktif dengan penyuluh yang rutin melakukan program peyuluhan. Kelompok tani di desa Palur berdiri atas inisiatif warga yang berprofesi sebagai petani. Kelompok tani “Marsudi Utomo” memiliki angota yang aktif 80 orang dan kebanyakan berprofesi sebagai petani. Kenyataan ini menjadi modal berharga dalam proses pemberdayaan karena mampu menjadi wadah dan mempercepat sosialisasi program. Keberhasilan akan mampu menjadi pionir bagi daerah-daerah lain untuk mengurangi kebiasaan membakar limbah padi dan sebaiknya digunakan untuk bahan dasar pembuatan pupuk organik yang dapat mengurangi input pupuk dan juga pelestarian tanah dalam jangka panjang sebagai implementasi pertanian terpadu dan berkelanjutan.

(7)

BAB 3. METODE PELAKSANAAN 1. Tempat

Pelaksanaan program di Desa Palur, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo yang bertempat di salah satu warga, alasan menggunakan tempat tersebut karena mempunyai halaman yang memungkinkan untuk kegiatan ini.

2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan:

 Sekop  Cangkul

 Papan tempat proses pembuatan vermikompos  Ember

 Pisau

 Peralatan lain Bahan yang digunakan:

 Cacing tanah (Lumbricus rubellus)  Kotoran Sapi

 Jerami 3. Cara Pembuatan

Langkah-langkah pembuatan vermikompos dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Langkah pertama dalam proses pembuatan vermikompos adalah mencacah jerami dengan menggunakan alat pencacah sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil lalu melakukan perendaman kedalam air selama satu malam yang bertujuan untuk melunakkan bahan serta menghilangkan reidu pestisida yang mungkin masih tersisa.

2. Membuat wadah pengomposan dari papan dengan ukuran 3x3 meter dengan tinggi 1 m.

3. Menyusun potongan jerami dengan kotoran sapi secara bergantian. 4. Tumpukan jerami dan kotoran sapi ditutup dengan menggunakan terpal

kemudian diaduk 3 hari sekali selama 2 minggu dan siap digunakan sebagai media cacing.

5. Kompos yang sudah jadi kemudian dimasukkan kedalam drum/tong dan memasukkan cacing tanah (Lumbricus rubellus) sebanyak 20 gram/kg kedalam kompos tersebut.

6. Setelah itu melakukan penyiraman pada media. Penyiraman ini bertujuan untuk menjaga kelembaban media agar cacing dan mikroorganisme dapat tetap hidup

7. Melakukan panen jika dalam media telah nampak butiran atau media telah lebih halus dan warnanya lebih gelap. Waktu pemanenan kurang lebih 3 minggu mulai dari pencampuran media.

(8)

4

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 8.975.000,-

2 Bahan habis pakai 1.000.000,-

3 Perjalanan 507.000,-

4 Lain-lain: administrasi, laporan dan lain-lain 1.708.000,-

Jumlah 12.190.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 1 Survey Tempat v 2 Persiapan bahan: v  Alat v  Bahan v 3 Pelaksanaan v  Pemberian Materi v  Pelatihan pembuatan v  Pengemasan v 4 Evaluasi v 5 Penyusunan laporan v

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

1. N a m a : Ir. Sumani, MSi. 2. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Tempat / tanggal lahir : Solo, 4 Juli 1963

4. NIP : 196307041988032001

5. Pangkat / Golongan : Pembina /IV a 6. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala 7. Jabatan Strukural : -

8. Bidang keahlian : Agroklimatologi

9. Alamat Rumah / Telp : Jl.Krakatau V No.1 Bibis Baru RT 04 RW 23 Surakarta

HP. 081548532235

RIWAYAT PENDIDIKAN

Jenjang Bidang Studi Universitas Tahun

Lulus

S-1 Budidaya Tanaman UNS 1987

S-2 Agroklimatologi IPB 1993

MATA KULIAH YANG DIAMPU

No. Mata Kuliah SKS Semester

1. Agroklimatologi 3 I

2. Ilmu alamiah Dasar (IAD) 2 I dan II

3. Agroekologi 3 II

4. Pengelolaan Air 2 IV

5. Pengelolaan DAS 2 V

(16)

PENELITIAN 5 TAHUN TERAKHIR

1. Emisi CH4 (metana) dan sumbangannya terhadap Global Warming pada lahan sawah organic. 2009.

2.

Peran pohon dalam perlindungan kawasan konservasi DAS Bengawan Solo : Model Kepadatan Tajuk sebagai deteksi awal pencegahan kerusakan permukaan tanah (2009)

3. Identifikasi fenomena “Anakan Kemarau” di lahan tadah hujan guna antisipasi kegagalan panen akibat pemanasan gobal (2010)

4.

Karakterisasi curah hujan Lahan tadah Hujan Kec.Jumantono-Karanganyar sebagai Dasar Penyusunan Strategi Antisipasi Gagal Panen Akibat

Perubahan Iklim (2011) 5.

Analisis Proses Pergeseran Musim Sebagai Dampak Anomali Iklim Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sistem Budidaya Pertanian Di Lahan Kering (Studi Kasus Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah) ( Tahun I : 2011)

6..

Analisis Proses Pergeseran Musim Sebagai Dampak Anomali Iklim Dan Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sistem Budidaya Pertanian Di Lahan Kering (Studi Kasus Di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah) (Tahun II: 2012)

7.

Upaya amitigasi perubahan Iklim guna mengantisipasi “Short

drought”Akibat Anomali Cuaca pada Lahan Kering Dengan Embungisasi Mikro di Kabupaten Karanganyar. (Tahun I : 2013)

8.

Upaya amitigasi perubahan Iklim guna mengantisipasi “Short

drought”Akibat Anomali Cuaca pada Lahan Kering Dengan Embungisasi Mikro di Kabupaten Karanganyar. (Tahun II : 2014)

9.

Pemanfaatan Informasi ENSO (El Nino Southern Oscillation) untuk Evaluasi dan Pengembangan Pranata Mangsa dan kearifan lokal sejenis sebagai strategi adaptasi perubahan iklim mendukung ketahanan pangan (Tahun I : 2014)

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1.

Teknologi lubang resapan biopori untuk meningkatkan resapan air dan pencegahan banjir di kecamatan Jebres Surakarta. Sumber dana Program Penerapan IPTEKS DIKTI. 2009

2. Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Pemerhati Sungai “Ngudi Mulyo” Desa Gedongrejo, Giriwoyo, Wonogiri (2010)

3. KKN-PPM Sekolah Lapangan Ikilm di desa Sukosari Kec. Jumantono (2012)

4. IbM - Perubahan Iklim Global Untuk Pertanian Lahan Kering Di Kab. Karanganyar.(2013)

(17)
(18)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Terpal 5x5 m Sarana pembuatan substrat 5 buah 250.000,- 1.250.000,- Kayu dan Bambu Tempat pembuatan

substrat kompos 5 set 150.000,- 750.000,- Paku, Palu, tali Media dalam pembuatan tempat kompos 10 set 50.000,- 500.000,-

Sekop Besar Menyampurkan

Bahan 3 buah 100.000 300.000

Drum Tempat pembuatan

vermikompos 5 buah 150.000,- 750.000,- Mesin Cacah Pencacah bahan 2 unit 2.500.000,- 5.000.000,-

Selang Pengairan 10 m 10.000,- 100.000,-

Plastik Besar Wadah

Vermikompos 5 pak 15.000 75.000,- Termometer Digital Pengukur Suhu Seresah 1 100.000,- 100.000,- pH Meter Pengukur keasaman Seresah 1 150.000 150.000,- SUB TOTAL (Rp) 8.975.000,-

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga Satuan

(Rp) Keterangan

Jerami Bahan dalam

vermikompos 20 Karung - - Kotoran Sapi Bahan dalam pembuatan substrat kompos 100 kg 1.000,- 100.000,- Cacing Pembuatan fermentasi 15 kg 60.000,- 900.000,- SUB TOTAL (Rp) 1.000.000,-

(19)

Perjalanan ke Desa Palur 1. Survey 2. Perizinan 3. Sosialisasi 4. Pelaksanaan program 2 L x 3 2 L x 3 2 L x 3 2 L x 3 (10 minggu/ pertemuan) 6.500,- 6.500,- 6,500,- 6.500,- 39.000,- 39.000,- 39.000,- 390.000,- SUB TOTAL (Rp) 507.000,- 4. Lain-Lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Kertas A4 Penyusunan laporan 2 rim 30.000,- 60.000,-

Tinta Printer Penyusunan

laporan 4 buah 35.000,- 140.000,- Jasa penjilidan Penyusunan

laporan 6 buah 5.500,- 33.000,- Jasa peminjaman camera Dokumentasi pelaksanaan program 1 buah 150.000,- 150.000,- Snack untuk tamu undangan Jamuan saat sosialisasi 80 dus 7.500,- 600.000,- Air mineral Jamuan saat

sosialisasi 2 dus 20.000,- 40.000,- Leafleat Media Sosialisas 50 3000,- 150.000,- Sewa sound

sistem

Alat penunjang

dalam sosialisasi 1 hari 200.000,- 200.000,- Sewa LCD dan

Projektor

Alat penunjang

dalam sosialisasi 1 hari 150.000,- 150.000,- Spanduk Dekorasi 1 buah 100.000,- 100.000,- Piagam Penghargaan

untuk masyarakat 80 lembar 1.500,- 120.000,- Vendel

Kenang-kenangan untuk kelompok tani

1 buah 25.000,- 25.000,- Laporan akhir Penyusunan

laporan akhir Rangkap 4 25.000,- 100.000,- Transportasi Pengangkutan

Jerami 1 unit 200.000,- 200.000,-

SUB TOTAL (Rp) 1.708.000,- Total (keseluruhan) 12.190.000,-

(20)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan Dan Pembagian Tugas No Nama Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (Jam/ minggu) Uraian Tugas 1. Habib Agroteknologi Pertanian 10 jam/

minggu Selaku ketua dalam pelaksanaan PKM, maka tugas-tugasnya antara lain : a. Melakukan survei b. Melakukan perizinan ke tempat objek sasaran c. Mengontrol d. Sebagai PJ dalam kelompok ini. 2. Chairul Anwar

Agroteknologi Pertanian 10 jam/ minggu Melaksanakan dan mendampingi masyarakat yang melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk 3. Danu Prasetyo Aji

Agroteknologi Pertanian 10 jam/ minggu Melaksanakan dan mendampingi masyarakat yang melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk 4 Faizal Akbarrul Huda

Ilmu Tanah Pertanian 10 jam/ minggu Melaksanakan dan mendampingi masyarakat yang melaksanakan pelatihan pembuatan pupuk

(21)
(22)
(23)

Gambar

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

Referensi

Dokumen terkait

Program pelatihan Kader Remaja adalah program pemberdayaan yang tidak sekadar memberikan tambahan pengetahuan tentang kesehatan kepada para remaja saja, tetapi output dari

Harapan kami, dengan adanya program “Pembuatan Website Masjid untuk Peningkatan Religiusitas Masyarakat dalam menyikapi Maraknya Korupsi di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari,

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian

Metode pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat ini yaitu metode pengarahan dan pendampingan kepada genarasi muda dalam beternak ayam Kampung dengan memanfaatkan

Lokasi pengabdian masyarakat berada di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.,kira-kiraa sekitar 7 km dari pusat kota wonogiri, daerah tersebut merupakan daerah

Program Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan Agensia Hayati sebagai solusi permasalahan hama penyakit sawah di Desa Ngebung, meningkatkan produksifitas

Berdarkan kondisi demikian, tim pkm m berkeinginan memberikan suatu pelatihan terhadap petani dan masyarakat desa doromantek kecamatan doro kabupaten pekalongan

2.3 Target Luaran Luaran dari kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat ini diharapkan bisa sebagai penambahan ilmu pengetahuan pada anak- anak serta pengurus