• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6 Pandeglang Provinsi Banten. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive karena SMA Negeri 6 Pandeglang merupakan tempat pembinaan siswa dan merupakan sekolah percontohan di Kabupaten Pandeglang.

Cara Pengambilan Contoh

Contoh pada penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Negeri 6 Pandeglang kelas XI. Contoh ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria atau persyaratan bahwa contoh merupakan siswa SMA Negeri 6 Pandeglang, yaitu contoh dengan jurusan IPA sebanyak 68 orang, terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 46 siswa perempuan. Selain itu, kriteria lainnya yaitu contoh berusia 16 hingga 17 tahun, dalam keadaan sehat, bersedia mengisi kuesioner, serta tidak mempunyai masalah dengan pihak sekolah. Pertimbangan memilih siswa kelas XI adalah bahwa siswa kelas yang bersangkutan telah mengikuti pendidikan dalam kondisi stabil dan telah beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Siswa kelas X tidak dipilih dengan alasan masih membutuhkan penyesuaian dengan lingkungan sekolah dan siswa kelas XII akan mempersiapkan untuk kegiatan Ujian Nasional (UN).

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, penyebaran kuesioner dengan contoh dan pengukuran langsung. Data primer ini meliputi data karakteristik contoh, data pengetahuan gizi, antropometri (tinggi badan, berat badan, dan lemak tubuh), konsumsi pangan, denyut nadi, dan tekanan darah. Data sekunder yang berupa gambaran umum tempat penelitian SMA Negeri 6 Pandeglang. Cara pengumpulan data penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

(2)

Tabel 2 Cara pengumpulan data penelitian

No Jenis data Variabel Cara pengumpulan data 1. Karakteristik Contoh 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Kelas Wawancara dan pengamatan langsung 2. Pengetahuan Gizi Pertanyaan mengenai bidang gizi Wawancara dengan menggunakan kuisioner 3. Antropometri Contoh dan Status Gizi 1. Berat Badan/BB (kg) 2. Tinggi badan/TB (cm) 3. Lemak Tubuh (%) 4. IMT/U

1. Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan injak Bathromm Scale

2. Tinggi badan diukur menggunakan Microtoise dengan ketelitian 0,1 cm 3. Lemak tubuh dihitung

dengan menggunakan Body Fat Monitor tipe Omron HBF-306

4. IMT/U dihitung WHO Anthroplus 2007 4. Konsumsi Pangan 1. Jumlah Konsumsi 2. Kebiasaan makan 3. Recall 2x24 jam

1. Wawancara jenis dan frekuensi pangan dengan menggunakan metode Recall 2x24 jam

2. Konversi URT ke dalam gram sesuai dengan yang disajikan 5. Denyut Nadi dan Tekanan Darah 1. Denyut Nadi 2. Tekanan Darah

Denyut nadi dan tekanan darah diukur menggunakan Automatic Blood Pressure Monitor tipe OMRON HEM-780

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik inferensia. Tahapan pengolahan data dimulai dari pengkodean (coding), pemasukan data (entry), pengecekan ulang (cleaning), dan analisis data. Tahapan pengkodean (coding) dilakukan dengan cara menyusun code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Kemudian data dimasukan ke dalam tabel yang sudah ada (entry). Setelah itu, dilakukan pengecekan ulang (cleaning) untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Tahapan terakhir adalah analisis data yang diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excell 2007 dan Statistical Program for Social Sciences (SPSS) versi 16.0. Perbedaan antar

(3)

variabel diuji dengan menggunakan uji korelasi Spearman.

Data pengetahuan gizi contoh yang diperoleh dengan memberikan kuisioner sebanyak 20 pertanyaan tentang pangan dan gizi dinilai dengan cara jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0 sehingga total nilai sebesar 20. Persentase hasil dari nilai pengetahuan gizi contoh dibandingkan dengan persentase skor berdasarkan Khomsan (2000) yaitu : rendah jika kurang dari 60% (<60%), sedang jika 60 – 80%, dan tinggi jika lebih dari 80% (>80%). Data antropometri diperoleh dengan melakukan penimbangan berat badan (kg) menggunakan timbangan injak Bathroom Scale. Kemudian, pengukuran tinggi badan (cm) dilakukan dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Kadar lemak tubuh contoh diukur dengan menggunakan Body Fat Monitor. Menurut Hodgon & Beckett (1984), kategori persentase lemak tubuh untuk laki-laki yaitu rendah jika kurang dari 14% (<14%), normal jika 14-18%, agak tinggi jika lebih dari 18% (>18%), dan tinggi jika lebih dari 25% (>25%) lemak dari berat badan total. Sedangkan, untuk perempuan yaitu rendah jika kurang dari 21% (<21%), normal jika 21-25%, agak tinggi jika >25%, dan tinggi jika lebih dari 30% (>30%) dari lemak dari berat badan total.

Data status gizi contoh ditentukan berdasarkan data yang sudah diperoleh yaitu usia contoh, berat badan, dan tinggi badan dengan parameter Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) dengan software Anthroplus 2007. Nilai Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) yaitu (WHO 2007) :

Kurus = -3 SD < Z-score < -2 SD Normal = -2 SD < Z-score < +1 SD At Risk = +1 SD < Z-score < +2 SD Gemuk = +2 SD < Z-score < +3 SD Obesitas = Z-score ≥ +3 SD

Kecukupan energi contoh didapatkan hasil perkalian dari AMB (Angka Metabolisme Basal (AMB) berdasarkan formula dari Harris Benedict (1919) dengan faktor aktivitas siswa. Formula yang digunakan yaitu:

AMB Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U) AMB Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x U) AMB = Angka Metabolisme Basal (Kal)

U = Usia (tahun) BB = Berat Badan (kg)

(4)

TB = Tinggi Badan (meter)

AKE = AMB x FA AKE = Angka Kecukupan Energi (Kal) AMB = Angka Metabolisme Basal (Kal)

FA = Angka Kegiatan Fisik (sangat aktif bagi anak laki-laki usia 9-18 tahun yaitu 1.42 dan perempuan 1.31)

Data konsumsi pangan yang diperoleh dikonversikan untuk menentukan zat gizi contoh yang terdiri dari energi, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi (Fe), vitamin A, dan vitamin C dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) dengan rumus sebagai berikut (Hardinsyah & Briawan 1994)

Kgij = (Bj/100) X Gij X (BDDj/100) Keterangan :

Kgij = Kandungan zat gizi –I dalam bahan makanan –j Bj = Berat makan –j yang dikonsumsi (g)

Gij = Kandungan zat gizi dalam 100 gram BDD bahan makanan ke –j BDD j = Bagian bahan makanan –j yang dapat dimakan

Untuk menentukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) contoh yang dicari digunakan rumus:

AKGI = (Ba/Bs) x AKG Keterangan:

AKGI = Angka kecukupan zat gizi contoh yang dicari Ba = Berat badan aktual sehat (kg)

Bs = Berat badan patokan (kg)

AKG = Angka kecukupan energi atau protein yang dianjurkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WKNPG 2004)

Untuk mineral dan vitamin dihitung langsung dengan angka kecukupan tanpa menggunakan AKGI. Selanjutnya, tingkat kecukupan energi dan protein diperoleh dengan cara membandingkan jumlah konsumsi zat gizi tersebut dengan kecukupannya yaitu dengan menggunakan rumus tingkat kecukupan zat gizi yang di bawah ini:

TKG = (K/AKGI) x 100% Keterangan:

(5)

AKGI = Angka kecukupan zat gizi contoh yang dicari

Denyut nadi dan tekanan darah diperiksa dengan menggunakan Automatic Blood Pressure Monitor. Lengan atas dibalut dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan, secara otomatis kantong karet akan memompa dan tekanan akan naik. Kemudian secara otomatis pula tekanan darah dan denyut nadi akan dapat diketahui. Menurut Perace (1997) denyut nadi dapat dikategorikan kedalam : bradikardi (<60 denyut/menit), normal (60-80 denyut/menit), takikardi (>80 denyut/menit). Kategori pengukuran data penelitian dapat dilihat pada Tabeol 3.

Tabel 3 Kategori pengukuran data penelitian

No Jenis Data Variabel Kategori Pengukuran 1. Karakteristik

Contoh

1. Usia

2. Jenis Kelamin

Disesuaikan dengan data 2. Pengukuran Antropometri dan Status Gizi 1. Tinggi Badan 2. Berat Badan 3. Lemak Tubuh

Lemak tubuh (Hodgon & Beckett 1984) : Laki- laki 1. Rendah <14% 2. Normal 14-18% 3. Agak Tinggi 18-25% 4. Tinggi > 25% Perempuan 1. Rendah <21% 2. Normal 21-25% 3. Agak tinggi >25% 4. Tinggi >30%

IMT/U dengan kategori (WHO 2007): Kurus = -3 SD < Z-score < -2 SD Normal = -2 SD < Z-score < +1 SD At Risk = +1 SD < Z-score < +2 SD Gemuk = +2 SD < Z-score < +3 SD Obesitas = Z-score > +3 SD 3. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan Gizi Pengetahuan gizi (Khomsan 2000) : 1. Rendah <60% 2. Sedang 60-80% 3. Tinggi >80% 4. Konsumsi Pangan 1. Jumlah Konsumsi 2. Kebiasaan makan 3. Recall 2x24 jam

Tingkat konsumsi energi dan protein (Depkes 1996) :

1. Defisit tingkat berat (<70%) 2. Defisit tingkat sedang (70-79%) 3. Defisit tingkat ringan (80-89%) 4. Normal (90-119%)

5. Kelebihan (>120%)

Tingkat konsumsi vitamin dan mineral (Gibson 2005):

1. Kurang (<77% AKG) 2. Cukup (≥77% AKG)

(6)

Hasil pengolahan data selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan statistik. Analisis deskriptif dilakukan terhadap data karakteristik siswa, status gizi, pengetahuan gizi, pola konsumsi, tingkat kecukupan gizi, denyut nadi, dan tekanan darah. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji beda t (Independent Samples T-test) dan uji korelasi Rank Spearman. Uji beda t (Independent Samples T-test) digunakan untuk menganalisis perbandingan antara peubah pada penelitian ini, yaitu tingkat kecukupan energi, tingkat kecukupan protein, tingkat kecukupan lemak, denyut nadi, dan tekanan darah berdasarkan jenis kelamin. Analisis statistik uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara staus gizi dengan pengetahuan gizi, status gizi dengan tingkat kecukupan energi, status gizi dengan tingkat kecukupan protein, status gizi dengan tingkat kecukupan lemak, status gizi dengan tingkat kecukupan kalsium, status gizi dengan tingkat kecukupan besi, status gizi dengan denyut nadi, dan status gizi dengan tekanan darah.

Definisi Operasional

Remaja adalah siswa usia 16-17 tahun yang berada di SMAN 6 Pandeglang. Contoh adalah siswa SMAN 6 Pandeglang yang merupakan siswa berumur

16-17 tahun.

Umur adalah usia contoh pada saat pengambilan data ketika penelitian dilakukan (dalam tahun).

Konsumsi gizi adalah jumlah zat gizi yang dikonsumsi tubuh setelah mengkonsumsi pangan. 5. Denyut Nadi dan Tekanan Darah 2. Denyut Nadi 2. Tekanan Darah

Denyut nadi ( Pearce 1997) : 1. Bradikardi (<60 denyut/menit) 2. Normal (60-80 denyut/menit) 3. Takikardi (>80 denyut/menit)

Tekanan darah sitolik (National Institutes of Health 2010) :

1. Normal (<120 mmHg)

2. Prehipertensi (120-139 mmHg) 3. Hipertensi tk. 1 (140-159 mmHg) 4. Hipertensi tk. 2 (≥160 mmHg)

Tekanan darah diastol (Institutes of Health 2010) :

1. Normal (<80 mmHg)

2. Prehipertensi (80-89 mmHg) 3. Hipertensi tk. 1 (90-99 mmHg) 4. Hipertensi tk. 2 (≥100 mmHg)

(7)

maupun gizi mikro terhadap angka kecukupan yang dianjurkan menurut umur berdasarkan WKNPG (2004) dan dinyatakan dalam persen.

Pola konsumsi pangan adalah gambaran mengenai kebiasaan makan contoh yang pada akhirnya akan menentukan tingkat kecukupan gizi remaja melalui konsumsi pangan.

Kebiasaan makan adalah perilaku makan contoh yang kemudian akan mempengaruhi konsumsi pangan, baik jumlah maupun jenis.

Konsumsi pangan adalah jumlah dan jenis pangan tunggal atau beragam yang dikonsumsi oleh contoh yang akan menentukan tingkat kecukupan gizi. Antropometri adalah metode yang digunakan dalam melakukan penilaian status

gizi secara langsung yaitu tinggi badan, berat badan, lemak tubuh.

Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh contoh yang diakibatkan oleh konsumsi, absorpsi, dan penggunaan zat gizi yang ditentukan melalui Indeks Massa Tubuh menurut umur (IMT/U) dan dikelompokkan menjadi 5 kategori: Kurus = -3 SD < Z-score < -2 SD, Normal = -2 SD < Z-score < +1 SD, At Risk = +1 SD < Z-score < +2 SD, Gemuk = +2 SD < Z-score < +3 SD, Obesitas = Z-score > +3 SD.

Pengetahuan gizi contoh adalah pengetahuan gizi contoh yang diukur dengan cara menanyakan sebanyak 20 pertanyaan mengenai gizi secara umum. Denyut nadi adalah banyaknya denyut jantung contoh dalam satu menit yag

diukur dengan menghitung jumlah denyutan pada pergelangan tangan dalam posisi duduk dan isttirahat.

Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh darah contoh terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh yang terdiri dari tekanan sistol dan diastol.

Gambar

Tabel 2 Cara pengumpulan data penelitian
Tabel 3 Kategori pengukuran data penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Rumah pak Shohib, pak Tamzis dan juga mbah Munawaroh menggunakan bahan kayu untuk bagian bangunan yang ditampilkan atau yang diutamakan, seperti bagian depan dan

Disertasi dengan judul Makna Tradisi Gusjigang Pada Rumah Kaum Santri Pedagang di Kota Lama Kudus ini merupakan penelitian tentang kebudayaan masyarakat pada suatu

Dari hasil penggalian data umum (Grand Tour) yang didiskripsikan dalam bentuk ulasan umum tentang masyarakat Kudus kulon, kemudian dilanjutkan dengan bahasan yang

Dari pengertian di atas, pada kebudayaan terdapat faktor-faktor yang penting, yakni : kelompok atau masyarakat sebagai pelaku kebudayaan, wujud atau fenomena

Garis pangkal demikian tidak boleh ditarik ked an dari elevasi surut, kecuali apabila di atasnya telah dibangun mercusuar atau instalasi serupa yang secara permanen berada di

Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk lebih jelasnya lagi akan di bahas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai asal pemupukan susulan dengan dosis 100 kg/ha menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk susulan

5 Paulus, yakni dalam surat kedua kepada umat di Korintus, dan saat Paulus menulis surat kepada umat di Roma dari Korintus, Paulus menyebutkan salam Timotius dan