• Tidak ada hasil yang ditemukan

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business TINJAUAN NIAT MEMBELI KONSUMEN PADA E-COMMERCE DI SULAWESI TENGGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Journal Of Management, Accounting, Economic and Business TINJAUAN NIAT MEMBELI KONSUMEN PADA E-COMMERCE DI SULAWESI TENGGARA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

59 | P a g e

TINJAUAN NIAT MEMBELI KONSUMEN PADA

E-COMMERCE

DI SULAWESI TENGGARA

Waode Maratun Shaleha

1

,

2

Fitri Lapau,

3

Riez Kifli Kolewora

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Muhammadiyah Kendari, Kendari 3Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ekonomi Enam-Enam Kendari, Kendari wdmaratunshaleha@febi.umkendari.ac.id1, 2lapaufitri@gmail.com, 3riezkiflikolewora@gmail.com

Received: 14 Januari 2021; Accepted:08 Februari 2021; Published: 25 Februari 2021

Abstract (Indonesia)

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan e- questionnaire yang disebarkan secara online melalui google form. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang pernah bertransaksi secara online di e-commerce. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sehingga jumlah sampel adalah 285 responden. Hasil dari penelitian ini adalah perceived privacy berpengaruh negative terhadap perceived trust, information quality berpengaruh positif terhadap perceived trust, perceived security sebuah situs memiliki pengaruh positif pada perceived trust, Perceived trust berpengaruh positif terhadap perceived value, Perceived value berpengaruh negatif terhadap purchase intention, perceived trust berpengaruh positif terhadap purchase intention, effort expectancy berpengaruh negatif terhadap purchase intention, performance expectancy berpengaruh positif terhadap purchase intention, facilitating conditions berpengaruh negatif terhadap purchase intention, hedonic motivations berpengaruh positif terhadap purchase intention, product risk berpengaruh positif terhadap purchase intention, dan perceived risk berpengaruh negatif terhadap purchase intention.

Kata kunci: Perceived Trust; Perceived Value; Purchase Intention; E-Commerce; Sulawesi Tenggara

Abstract (English)

The data collection instrument in this study used an e-questionnaire distributed online via google form. The data analysis technique in this study uses Structural Equation Modeling (SEM). The population in this study is infinite. The sample in this study were respondents who had transacted online in e-commerce. The sampling technique in this study used purposive sampling so that the number of samples was 285 respondents. The results of this study are that perceived privacy has a negative effect on perceived trust, information quality has a positive effect on perceived trust, perceived security of a site has a positive effect on perceived trust, Perceived trust has a positive effect on perceived value, Perceived value has a negative effect on purchase intention, perceived trust has a positive effect on purchase intention, effort expectancy has a negative effect on purchase intention, performance expectancy has a positive effect on purchase intention, facilitating conditions have a negative effect on purchase intention, hedonic motivations have a positive effect on purchase intention, product risk has a positive effect on purchase intention, and perceived risk has a negative effect on purchase intention.

(2)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

60 | P a g e

PENDAHULUAN

Pertumbuhan pesat pasar e-commerce di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terbukti dengan pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa hingga kuartal II 2020 (Laporan money kompas.,2020). Pasar e-commerce memiliki potensi yang besar sendiri ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa pertumbuhan nilai perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia mencapai 78 persen tertinggi di dunia (Laporan Menkominfo.,2020).

Pada tahun 2020, volume bisnis e-commerce di Indonesia mencapai USD 130 miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen (Laporan Menkominfo.,2020). Dengan pertumbuhan bisnis online yang sangat pesat, masyarakat Indonesia mendapatkan manfaat positif dalam perekonomian seperti pertumbuhan kesejahteraan, pertumbuhan lapangan kerja baru dan lain-lain(Rahayu & Day, 2017). Dengan berkembang pesatnya penggunaan e-commerce sehingga memberikan kemudahan bagi konsumen dalam bertransaksi ataupun berbelanja sehari-hari.

Karakteristik e-commerce yaitu terjadinya transaksi antara dua belah pihak, adanya pertukaran barang dan jasa ataupun informasi dan internet merupakan medium utama dalam proses suatu transaksi. Dalam praktiknya, transaksi e-commerce dapat terjadi antara organisasi bisnis dengan konsumen (B2C) dan organisasi bisnis dengan sesama organisasi bisnis (B2B) (Chiu et al., 2014). E-commerce menawarkan berbagai pilihan produk yang tidak terbatas secara online sehingga konsumen harus lebih berhati-hati dalam mengevaluasi produk potensial yang untuk dibeli atau dikonsumsi (Adomavicius et al., 2019).

Konsumen dalam melakukan minta beli pada e-commerce terdiri dari tiga tahap yaitu pencarian informasi, transfer informasi dan pembelian produk (Choon Ling et al., 2011). Purchase intention atau niat membeli dalam

e-commerce adalah sebagai kecendrungan konsumen untuk melakukan pembelian dari penjual online (Lu et al.,

2016). Niat membeli adalah hasil akhir dari semua isyarat yang ditangani oleh konsumen e-commerce (Rosillo-Díaz et al., 2019).

Banyak factor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan niat beli pada e-commerce, mengingangat banyaknya kasus cybercrime dan penipuan dalam e-commerce, sehingga menimbulkan keraguan dalam pikiran ataupun perilaku konsumen dalam melakukan pembelian di e-commerce (Nisar & Prabhakar, 2017), selain itu walaupun pasar e-commerce di Indonesia terus berkembang tapi masih banyak penduduk Indonesia masih belum pernah berlanja online. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut yaitu rendahnya penetrasi kartu debit dan kredit, ketidakpercayaan dan juga penyebab – penyebab lainnya yang ikut serta mempengaruhi penduduk Indonesia masih belum pernah belanja Online.

Pada penelitian ini untuk mengukur factor-faktor yang mempengaruhi purchase intention pada

e-commerce menggunakan effort expectancy, performance expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation,

product risk, perceived risk, perceived trust, perceived privacy, information quality, perceived security, dan perceived value.

(3)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

61 | P a g e

TINJAUAN PUSTAKA

Perceived Privacy

Perceived privacy adalah suatu konstruksi psikologis yang berkaitan dengan persepsi dari sejauh mana

konsumen dapat mengontrol distribusi informasi pribadi mereka (Featherman & Hajli, 2016). Perceived privacy merupakan sesuatu yang dirasakan yang mengacu pada penilaian diri individu pada perusahaan yang memiliki akses terbatas (Chang et al., 2018). Perceived privacy adalah privasi yang dirasakan adalah hasil dari trade-off antara persepsi kontrol dan risiko (Anic et al., 2019). Perceived privacy merupakan sebuah persepsi bahwa terdapat persyaratan hukum dan praktik yang baik untuk mengelola data pribadi seseorang (Kim & Peterson, 2017).

Selama transaksi online, penjual online meminta dan mengumpulkan informasi pribadi tentang konsumen dalam jumlah besar, seperti namanya, alamat rumah, nomor telepon, alamat email, rekening bank dan rincian kartu kredit; konsumen dapat menduga bahwa penjual online akan memberikan atau menjual informasi ini kepada entitas, perusahaan dan orang lain (Bonsón Ponte et al., 2015).

Information Quality

Information quality adalah karakteristik dari informasi sebuah produk yang memiliki nilai yang tinggi untk

para penggunannya dan informational quality juga memperhitungkan konteks, penyajian dan kebutuhan konsumen (Putri & Pujani, 2019). Information quality dapat dipahami adalah sebagai persepsi umum konsumen tentang kelengkapan dan ketepatan informasi situs mengenai layanan yang ditawarkan dan prosedur untuk melaksanakan transaksi pembelian secara online. Kemudian, tergantung pada kualitas informasi situs, konsumen dapat melihat bahwa situs tersebut cocok atau tidak untuk melakukan pembelian secara online dengan benar (Bonsón Ponte et al., 2015).

Perceived Security

Perceived security adalah sebagai persepsi konsumen bahwa penjual online sudah memiliki kemanan

terdahulu seperti verifikasi, otentikasi, enkripsi, perlindungan, dan non-repudiation (Bonsón Ponte et al., 2015). Konsumen melihat bahwa situs penjual online menawarkan faktor keamanan seperti kebijakan keamanan, jaminan keamanan belanja, dan mekanisme perlindungan lainnya, mereka akan menyimpulkan bahwa penjual

online menjamin keamanan pembelian secara online. Dengan demikian, persepsi konsumen bahwa situs penjual

online menjamin keamanan selama transaksi online, semakin besar kemungkinan mereka untuk melihat bahwa

situs penjual online itu dapat dipercaya.

Perceived Trust

Perceived trust adalah keyakinan subjektif bahwa penjual online akan memenuhi kewajiban

transaksional, seperti kewajiban yang dipahami oleh konsumen (Hallikainen & Laukkanen, 2018). Konsumen memiliki kepercayaan terhadap seorang penjual online, mereka akan mengeluarkan usaha yang lebih sedikit

(4)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

62 | P a g e

dalam mencari informasi tentang penjual pejual online dan mengeksekusi transaksi secara online. Persepsi kepercayaan dapat mengurangi biaya transaksi non-moneter; biaya ini menggabungkan variabel seperti waktu dan upaya yang diperlukan untuk memilih penjual online dan persepsi risiko belanja online (Bonsón Ponte et al., 2015).

Perceived Value

Value adalah harga, apa yang saya dapatkan untuk apa yang telah saya berikan,pertukaran antara persepsi kualitas dan harga dan semua faktor subjektif dan objektif yang membentuk pengalaman belanja yang lengkap (Gallarza & Gil Saura, 2020). Perceived value adalah evaluasi keseluruhan konsumen dari penawaran pasar berdasarkan persepsi mereka tentang apa yang mereka terima dan apa yang mereka berikan (Pham et al., 2018). Persepsi nilai dari transaksi dengan penjual online adalah keuntungan bersih dan konsumen ingin berbelanja bebagai produk dengan vendor yang menawarkan nilai yang maksimum (Bonsón Ponte et al., 2015).

Effort Expectancy

Effort expectancy adalah tingkat kemudahan yang terkait dalam penggunaan suatu system dan dirasakan

oleh pengguna dengan memanfaatkan system atau teknologi (Al-Hazmi, 2020). Effort expectancy (EE) didefinisikan bagaimana perasaan seseorang baik dia menggunakan teknologi dengan cara yang mudah dan seberapa besar kekuatan kemudahan yang ada dalam penggunaan teknologi (Ali & Qaisar, 2018)

Performance Expectancy

Performance expectancy adalah sejauh mana pengguna mengharapkan bahwa menggunakan system

akan membantunya mencapai apa yang diinginkannya dalam pekerjaannya (Al-Hazmi, 2020). Performance

expectancy merupakan gambaran tingkat kepercayaan bahwa penggunaan teknologi akan memberikan manfaat

atau keuntungan sehingga akan berpengaruh terhadap keinginan untuk terus menggunakan teknologi tersebut (Doana, 2020).

Facilitating Conditions

Facilitating conditions adalah kondisi yang memfasilitasi sejauh mana konsumen percaya bahwa ada

infrastruktur dan teknis yang mendukung dalam penggunaan suatu system (Al-Hazmi, 2020). Facilitating

conditions merupakan kondisi fasilitas yang mengacu pada persepsi konsumen tentang sumber daya dan

dukungan yang tersedia untuk melakukan sesuatu yang mereka rasa dan memiliki kendali atas sistem teknologi (Blaise et al., 2018).

Hedonic Motivation

Hedonic motivation adalah keinginan belanja seseorang untuk mendapatkan kesenangan (Novela et al.,

(5)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

63 | P a g e

penawaran menarik sehingga dapat mendorong dan mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dengan berbelanja (WM Shaleha et al., 2020).

Product Risk

Product risk merupakan factor penting dalam mempengaruhi bagaimana konsumen mengevaluasi produk

dari sumber informasi (Wang & Hazen, 2016). Konsumen mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi lebih lanjut tentang kepercayaan terhadap sumber jika risiko produk yang relatif. Proses evaluasi untuk produk berisiko tinggi cenderung lebih berhati-hati, konsumen fokus pada kepercayaan sumber mereka dalam situasi ini. Sebaliknya, konsumen cenderung hati-hati mengevaluasi produk berisiko rendah. Dalam hal ini, konsumen kurang memperhatikan kepercayaan dari sumber-sumber mereka (Pascual-Miguel et al., 2015).

Perceived Risk

Perceived risk adalah risiko yang dirasakan oleh konsumen sebagaimana konsumen percaya bahwa

menggunakan situs web dapat memiliki konsekuensi negative (Sullivan & Kim, 2018). Risiko yang dirasakan oleh konsumen kecil maka niat konsumen untuk melakukan pembelian akan semakin besar, dan sebaliknya, apabila resiko yang dirasakan konsumen besar maka niat konsumen untuk melakukan pembelian di e-commerce.

Purchase Intention

Niat membeli dalam e-commerce diartikan sebagai kecenderungan konsumen untuk melakukan pembelian dari penjual daring (Lu et al., 2016). Purchase intention adalah hasil akhir dari semua keputusan konsumen dalal penggunaan e-commerce (Ganguly et al., 2010). Untuk mencapai penerimaan yang lebih besar terhadap e-commerce, penting bagi konsumen untuk menggunakan platform e-commerce dan memperoleh informasi yang diperlukan untuk melakukan transaksi saat membeli produk atau layanan (Zhu et al., 2020) METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan factor-faktor yang mempengaruhi purchase intention pada perusahaan e-commerce di Sulawesi Tenggara. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan e- questionnaire yang disebarkan secara online melalui google form. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang pernah bertransaksi secara online di e-commerce. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling, besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan jumlah indicator (item

pernyataan) dikalikan lima. Indicator variabel pada penelitian ini berjumlah 57 indikator, sehingga minimal sampel yang harus dikumpulkan oleh peneliti berjumlah 285 responden.

(6)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

64 | P a g e

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam uji Goodness of fit yaitu seberapa baik model yang ditentukan memproduksi covariance matrix antara indicator items, artinya aka nada item pernyataan/indicator yang harus dikeluarkan untuk menyesuaikan model. Penghapusan item pernyataan/indikator dilakukan agar mendapatkan nilai Goodness of Fit yang baik, sehingga model pengukuran menunjukan nilai Goodness of Fit yang baik.

Tabel 1. Uji Goodness of Fit Measurement Model

Ukuran GoF Target Kecocokan Hasil Output Model Keterangan

GFI > 0,9 0,875 Marginal fit

AGFI > 0,9 0,836 Marginal fit

CMIN/DF < 3 1,785 Good Fit

SRMR < 0,08 0, 0439 Good Fit

RMR < 0,08 0,067 Good Fit

RMSEA ≤ 0,08 0,051 Close fit

NFI ≥ 0,90 0,883 Marginal fit

CFI > 0,9 0,944 Good Fit

TLI ≥ 0,90 0,931 Good Fit

Sumber : Hasil Pengolahan SEM (2021)

Berikut factor loadings dari masing – masing item pernyataan/indicator :

Tabel 2. Scales and Factor Loadings

Scales Measurement Factor

Loading

Effort Expectancy Saya mudah menggunakan situs “online store” sesuai dengan apa yang saya inginkan. 0,864

Interaksi saya dengan “online store” jelas dan mudah dimengerti. 0, 864

Saya merasa “online store” mudah digunakan. 0,780

Performance Expectancy Dengan menggunakan “online store”, performa berbelanja akan meningkatkan. 0,599

Saya merasa berbelanja di “online store” berguna bagi saya dalam berbelanja/ melakukan pembelian.

0,920

Saya berpikir bahwa berbelanja online sangat berharga bagi saya. 0,685

Facilitating Conditions Saya dapat berbelanja online bahkan jika tidak ada orang disekitar saya untuk membantu

saya.

0,864

Saya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk berbelanja online. 0,819

Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk berbelanja online. 0,742

Hedonic Motivation Berbelanja online menyenangkan. 0,902

Berbelanja online nyaman. 0,894

(7)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

65 | P a g e

Product Risk Produk sesuai dengan deskripsi. 0,877

Produk tidak rusak dalam pengiriman. 0,719

Produk sesuai dengan harapan saya. 0,719

Perceived Risk Saya percaya bahwa risiko pembelian online dari “online store” sangat tinggi. 0,771

Ada ketidakpastian yang besar yang terkait dengan pembelian secara online. 0,937

Perceived Privacy Saya khawatir bahwa situs “online store” akan menggunakan informasi pribadi saya untuk

tujuan lain tanpa ijin dari saya.

0,908 Saya khawatir situs “online store” akan membagi informasi pribadi saya dengan badan lain

tanpa ijin dari saya.

0,958 Saya khawatir bahwa situs “online store” akan menjual informasi pribadi saya kepada orang lain tanpa izin.

0,868

Information Quality Situs “online store” memberikan informasi yang akurat tentang produk yang ingin saya

beli.

0,872 Situs “online store” menyediakan informasi yang cukup dalam mengenai produk yang

dijual.

0 935 Informasi yang diberikan oleh situs “online store” membantu saya dalam pembelian sebuah produk.

0,886

Perceived Security Saya merasa aman mengenai sistem pembayaran elektronik dari situs “online store”. 0,768

Saya merasa aman dalam melakukan transaksi di situs “online store”. 0,819

Perceived Value Mempertimbangkan uang yang saya bayar untuk membeli sebuah produk di “online store”,

belanja online di sini merupakan kesepakatan yang baik.

0,854 Mempertimbangkan upaya yang saya lakukan dalam berbelanja di “online store” ini,

berbelanja di sini bermanfaat.

0,941 Mempertimbangkan risiko yang ada dalam berbelanja di “online store” ini, berbelanja online di sini bernilai.

0,833

Purchase Intention Bila ada kesempatan, Saya berniat untuk berbelanja online di “online store” tersebut. 0,950

Di "online store" sangat mungkin bahwa saya akan berbelanja online dalam waktu dekat. 0,727 Peluang bahwa saya akan mempertimbangkan untuk membeli produk dari situs “online

store” ini, cukup tinggi.

0,646

Perceived Trust Saya percaya bahwa teknologi “online store” cocok untuk berbelanja online. 0,753

Saya memiliki keyakinan bahwa teknologi yang digunakan oleh penyedia “online store” akan bekerja dengan baik

0,904

Sumber : Hasil Output AMOS (2021)

Seperti terlihat pada Tabel 2. faktor loadings dari masing-masing item berada dalam kisaran yang dapat diterima. The faktor loadings hampir semua item di atas 0,70, kecuali untuk dua item dalam dimensi

(8)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

66 | P a g e

Table 3. Hasil Output Regression Weights

Relationships SPC P

Hipotesis 1 Perceived privacy -> Perceived trust 0,028 0,319

Hipotesis 2 Information quality -> Perceived trust 0,130 0,023

Hipotesis 3 Perceived security -> Perceived trust 0,453 ***

Hipotesis 4 Perceived trust -> Perceived value 0,528 ***

Hipotesis 5 Perceived value -> Purchase intention 0,067 0,150

Hipotesis 6 Perceived trust -> Purchase intention 0,491 ***

Hipotesis 7 Effort expectancy -> Purchase intention -0,133 0,028

Hipotesis 8 Performance expectancy -> Purchase intention 0,110 0,047

Hipotesis 9 Facilitating conditions -> Purchase intention 0,086 0,107

Hipotesis 10 Hedonic motivations -> Purchase intention 0,128 0,015

Hipotesis 11 Product risk -> Purchase intention 0,103 0,038

Hipotesis 12 Perceived risk -> Purchase intention 0,063 0,125

Variance explained (R2)

Perceived trust 0,264

Perceived value 0,279

Purchase intention 0,395

Sumber : Hasil Output AMOS (2021)

Perceived Privacy Terhadap Perceived Trust

Perceived privacy (PP) memiliki nilai estimasi yang terendah. Besar estimasi pengaruh PP terhadap PT,

yaitu sebesar 0,28 dengan nilai p-value 0,319 atau > 0,050. Hasil ini menunjukan bahwa persepsi responden terhadap privasi (perceived privacy) tidak memiliki pengaruh terhadap kepercayaan (perceived trust)responden.

Information Quality Terhadap Perceived Trust

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa perceived trust dipengaruhi oleh information quality. juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh di antara kedua variabel tersebut diterima.

Dengan demikian, persepsi konsumen bahwa situs penjual online berisi informasi yang berkualitas tinggi, semakin besar kemungkinan konsumen untuk berpikir bahwa situs penjual online tersebut dapat dipercaya. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan (perceived trust) pelanggan. Hasil output standardized

regression weights menunjukan bahwa information quality memiliki pengaruh terhadap perceived trust. Diketahui

bahwa 3 indikator information quality dengan nilai estimasi terbesar yaitu IQ2 (Situs “online store” menyediakan informasi yang cukup dalam mengenai produk yang dijual) sebesar 0,936, IQ3 (Informasi yang diberikan oleh situs “online store” membantu saya dalam pembelian sebuah produk) sebesar 0,886 , dan IQ1 (Situs “online store” memberikan informasi yang akurat tentang produk yang ingin saya beli) sebesar 0,872. Penelitian ini membuktikan bahwa ketika situs “online store” memberikan informasi yang cukup dalam mengenai produk yang dijual, dapat memberikan informasi yang membantu responden dalam pembelian sebuah produk, dan

(9)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

67 | P a g e

memberikan informasi yang akurat tentang produk yang dijual, maka responden akan memiliki kepercayaan pada “online store” tersebut.

Perceived Security Terhadap Perceived Trust

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa perceived trust dipengaruhi oleh perceived security. Nilai estimasi menunjukan 0,453. Sementara itu nilai p-value *** atau < 0,001 juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh di antara kedua variabel tersebut diterima.

Hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa perceived security memiliki pengaruh terhadap perceived trust. Diketahui bahwa 2 indikator perceived security dengan nilai estimasi terbesar yaitu PS3 (Saya merasa aman mengenai sistem pembayaran elektronik dari situs “online store”) sebesar 0,799, PS5 (Saya merasa aman dalam melakukan transaksi di situs “online store”) sebesar 0,775. Penelitian ini membuktikan bahwa ketika situs “online store” memberikan rasa aman mengenai sistem pembayaran elektronik, dan rasa aman dalam melakukan transaksi, maka responden akan memiliki kepercayaan pada “online store” tersebut.

Perceived Trust Terhadap Perceived Value

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa perceived value dipengaruhi oleh perceived trust. Nilai estimasi menunjukan 0,528. Sementara itu nilai p-value *** atau < 0,001 juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh di antara kedua variabel tersebut.

Hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa perceived trust memiliki pengaruh terhadap perceived value. Diketahui bahwa 2 indikator perceived trust dengan nilai estimasi terbesar yaitu PT6 (Saya memiliki keyakinan bahwa teknologi yang digunakan oleh penyedia “online store” akan bekerja dengan baik) sebesar 0,868, PT5 (Saya percaya bahwa teknologi “online store” cocok untuk berbelanja online) sebesar 0,77. Penelitian ini membuktikan bahwa ketika situs “online store” dipercaya bahwa memiliki teknologi yang akan bekerja dengan baik, dan dipercaya bahwa teknologi tersebut cocok digunakan untuk berbelanja online, maka responden akan merasakan manfaat berbelanja pada “online store” tersebut.

Perceived Value Terhadap Purchase Intention

Perceived value (PV) memiliki nilai estimasi yang rendah. Besar estimasi pengaruh PV terhadap PI, yaitu sebesar 0,67 dengan nilai p-value 0,150 atau > 0,050. Hasil ini menunjukan bahwa manfaat yang dirasakan (perceived value) responden tidak memiliki pengaruh terhadap niat beli (purchase intention) responden.

Dalam penelitian ini jenis kelamin responden lebih dominan kepada laki-laki dan usia rata – rata responden berkisaran 17 tahun sampai 25 tahun. Dan dilihat dari aktivitas berbelanja responden dalam 3 bulan terakhir, rata-rata hanya 1-3 kali saja. Ini dapat diartikan bahwa responden tidak terlalu sering berbelanja di “onine store”. Sehingga mereka kurang merasakan manfaat / nilai yang didapat dari berbelanja di suatu “online store”. Namun bukan berarti tidak dibutuhkan manfaat yang dirasakan oleh responden dalam berbelanja pada “online store”. Karena hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa mempertimbangkan

(10)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

68 | P a g e

uang yang dibayar pelanggan untuk membeli sebuah produk di “online store”, belanja online di sini merupakan kesepakatan yang baik (PV1), mempertimbangkan upaya yang dilakukan pelanggan dalam berbelanja di “online store” ini, berbelanja di sini bermanfaat (PV2), dan mempertimbangkan risiko yang ada dalam berbelanja di “online store” ini, berbelanja online di sini bernilai.

Perceived Trust Terhadap Purchase Intention

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa purchase intention dipengaruhi oleh perceived trust. Nilai estimasi menunjukan 0,491. Sementara itu nilai p-value *** atau < 0,001 juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh di antara kedua variabel tersebut.

Hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa perceived trust memiliki pengaruh terhadap purchase intention. Diketahui bahwa 2 indikator perceived value dengan nilai estimasi terbesar yaitu PT6 (Saya memiliki keyakinan bahwa teknologi yang digunakan oleh penyedia “online store” akan bekerja dengan baik) sebesar 0,868, PT5 (Saya percaya bahwa teknologi “online store” cocok untuk berbelanja online) sebesar 0,770. Penelitian ini membuktikan bahwa ketika situs “online store” dipercaya bahwa memiliki teknologi yang akan bekerja dengan baik, dan dipercaya bahwa teknologi tersebut cocok digunakan untuk berbelanja online, maka semakin kuat niat beli mereka pada “online store” tersebut.

Effort Expectancy Terhadap Purchase Intention

Effort expectancy (EE) memiliki nilai estimasi yang rendah. Besar estimasi pengaruh EE terhadap PI, yaitu sebesar – 0,133 dengan nilai p-value 0,028 atau < 0,050. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat kemudahan penggunaan situs (effort expectancy) memiliki pengaruh negatif terhadap niat beli (purchase intention) responden, yang berarti semakin mudah menggunakan “online store” semakin kecil niat beli.

Dalam penelitian dimana responden memiliki usia rata – rata berkisaran 17 tahun sampai 25 tahun dan memiliki pengalaman menggunakan internet rata – rata > 10 tahun serta menggunakan internet rata – rata 6 jam / hari atau lebih. Ini menandakan bahwa internet sudah bukan barang baru lagi dan mereka sudah memiliki pengalaman tentang internet. Sehingga responden dapat dengan mudah menggunakan “online store”. Dan sehingga fasiltas kemudahan yang diberikan oleh “online store” tidak terlalu berdampak. Tetapi bila berpengaruh negative yang berarti semakin mudah menggunakan “online store” semakin kecil niat beli. Ini kembali lagi kepada kepercayaan responden. Dimana bila terlalu mudah menggunakan “online store” juga akan dapat membuat responden menjadi merasa tidak aman. Karena sistemnya terlalu sederhana dan mudah digunakan. Karena sistemnya terlalu sederhana dan mudah digunakan, mereka akan takut karena akan merasa tidak ada keamanan pada “online store” online store tersebut. Hal ini yang menyebabkan niat beli mereka menjadi kecil. Namun bukan berarti tidak butuh diperhatikan kemudahaan dalam berikteraksi dengan situs “online store”. Karena hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa pelanggan mudah menggunakan situs “online store” sesuai dengan apa yang diinginkan (EE1), interaksi saya dengan “online store” jelas dan mudah dimengerti (EE2), dan responden merasa “online store” mudah digunakan (EE3). Masing-masing indikator memiliki nilai estimate sebesar 0,861; 0,866 dan 0,780.

(11)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

69 | P a g e Performance Expectancy Terhadap Purchase Intention

Performance expectancy (PE) memiliki nilai estimasi yang rendah. Besar estimasi pengaruh PE terhadap

PI, yaitu sebesar 0,11 dengan nilai p-value 0,047 atau > 0,050. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat ekspektasi kinerja (performance expectancy) memiliki pengaruh positif terhadap niat beli (purchase intention) responden.

Diketahui bahwa 3 indikator performance expectancy dengan nilai estimasi yaitu bahwa dengan menggunakan “online store”, performa berbelanja akan meningkatkan (PE1) sebesar 0,598, berbelanja di “online

store” berguna bagi pelanggan dalam berbelanja/ melakukan pembelian (PE2) sebesar 0,922, dan pelanggan

berpikir bahwa berbelanja di “online store” sangat berharga baginya (PE3) sebesar 0,684.

Penelitian ini membuktikan bahwa ketika situs “online store” dipercaya bahwa dengan menggunakan “online store”, performa berbelanja akan meningkatkan, berbelanja di “online store” berguna bagi pelanggan dalam berbelanja/ melakukan pembelian, dan pelanggan berpikir bahwa berbelanja di “online store” sangat berharga baginya maka semakin kuat niat beli mereka pada “online store” tersebut.

Facilitating Conditions Terhadap Purchase Intention

Facilitating conditions (FC) memiliki nilai estimasi yang rendah. Besar estimasi pengaruh FC terhadap PI,

yaitu sebesar 0,860 dengan nilai nilai p-value 0,107 atau > 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa fasilitas yang disediakan perusahaan e-commerce (facilitating conditions) kepada responden tidak memiliki pengaruh terhadap niat beli (purchase intention) responden.

Dalam penelitian ini jenis kelamin responden lebih dominan kepada laki-laki dan usia rata – rata responden berkisaran 17 tahun sampai 25 tahun dan memiliki pengalaman menggunakan internet rata – rata > 10 tahun serta menggunakan internet rata – rata 6 jam / hari atau lebih, Sehingga kemungkinan tidak terlalu memerlukan fasilitas – fasilitas yang dapat berupa informasi untuk dapat berbelanja pada “online store”. Dan pada mengatakan yang membutuhkan fasilitas ini adalah wanita yang lebih tua dan kelompok dari konsumen ini. Sehinga bisa saja untuk kelompok laki-laki dengan usia berkisaran 17 sampai 25 tahun, dan dimana responden memiliki pengalaman menggunakan internet rata – rata > 10 tahun serta menggunakan internet rata – rata 6 jam / hari atau lebih. Sehingga tidak terlalu membutuhkan fasilitas ini.

Hedonic Motivations Terhadap Purchase Intention

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa purchase intention dipengaruhi oleh hedonic motivations. Nilai estimasi menunjukan 0,128 atau pengaruh yang dihasilkan sebesar 0,128. Sementara itu nilai p-value 0,015 (α = 5%) juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh di antara kedua variabel tersebut sehingga H10 diterima.

Dalam penelitian ini jenis kelamin responden lebih dominan kepada laki-laki dan usia rata – rata responden berkisaran 17 tahun sampai 25 tahun, sehingga hal ini dapat mempengaruhi niat beli (purchase intention) pelanggan.

Diketahui bahwa 3 indikator hedonic motivations dengan nilai estimasi terbesar yaitu HM1 (Berbelanja online menyenangkan) sebesar 0,896, HM2 (Berbelanja online nyaman) sebesar 0,895, dan HM3 (Berbelanja

(12)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

70 | P a g e

online sangat menghibur) sebesar 0,841. Penelitian ini membuktikan bahwa ketika responden merasakan bahwa berbelanja di “online store” itu menyenangkan, nyaman, dan dapat menghibur, maka semakin kuat niat beli mereka pada “online store” tersebut.

Product Risk Memiliki Pengaruh Positif Terhadap Purchase Intention

Product risk (PR) memiliki nilai estimasi yang rendah. Besar estimasi pengaruh PR terhadap PI, yaitu sebesar 0,103 dengan nilai p-value 0,038 atau > 0,50. Hasil ini menunjukan bahwa resiko barang (product risk) tidak memiliki pengaruh terhadap niat beli (purchase intention)responden.

Hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa product risk memiliki pengaruh terhadap purchase intention. Diketahui bahwa 3 indikator Product risk dengan nilai estimasi terbesar yaitu produk sesuai dengan deskripsi (PR1) sebesar 0,876, produk tidak rusak dalam pengiriman (PR2) sebesar 0,721, dan produk sesuai dengan harapan pelanggan (PR3) dari pembelian pada “online store” sebesar 0,719.

Perceived Risk Terhadap Purchase Intention

Perceived risk (R) memiliki nilai estimasi yang rendah. Besar estimasi pengaruh R terhadap PI, yaitu sebesar 0,630 dengan nilai p-value 0,125 atau > 0,050. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat risiko (perceived risk) tidak memiliki pengaruh terhadap niat beli (purchase intention) responden.

Dalam penelitian ini aktivitas berbelanja responden dalam 3 bulan terakhir, rata-rata hanya 1-3 kali saja. Ini dapat diartikan bahwa responden tidak terlalu sering berbelanja di “onine store”. Dan dikatakan meskipun, suatu riset menunjukkan bahwa orang Indonesia juga sudah mulai nyaman berbelanja produk mahal, seperti gadget dan peralatan rumah tangga, meski fashion masih menjadi primadona yang paling banyak dibeli. Hal tersebut menunjukan bahwa orang Indonesia masih membeli barang dengan harga yang relatif murah pada “online store”.

Namun bukan berarti tidak diperhatikan tingkat resiko yang akan dialami responden dalam berbelanja pada situs “online store”. Karena hasil output standardized regression weights menunjukan bahwa pelanggan percaya bahwa risiko pembelian online dari “online store” sangat tinggi (R1),dan Ada ketidakpastian yang besar yang terkait dengan pembelian secara online (R2) Masing-masing indikator memiliki nilai estimate sebesar 0,791 dan 0,913.

KESIMPULAN

1. Perceived privacy tidak memiliki pengaruh terhadap k perceived trust. Konsumen telah merasakan

kepercayaan pada situs “online store” karena kualitas informasi dan keamanan yang dirasakan konsumen, tetapi bukan karena privasi mereka yang dirasakan pada situs-situs. Sehingga hal ini menyebabkan

perceived privacy tidak mempengaruhi perceived trust.

2. Information quality memiliki pengaruh positif terhadap perceived trust. Artinya kepercayaan konsumen

(13)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

71 | P a g e

memiliki pengaruh positif terhadap perceived trust. Dimana kepercayaan konsumen tergantung pada faktor keamanan yang dirasakan pada situs “online store”.

3. Perceived trust memiliki pengaruh positif terhadap perceived value. Yang berarti semakin besar kepercayaan

yang dirasakan pelanggan, semakin besar nilai/manfaat yang dirasakan, yang mungkin mereka peroleh dari berbelanja di situs “online store” perceived value tidak memiliki pengaruh terhadap purchase intention. Hal ini dikarenakan aktivitas berbelanja responden dalam 3 bulan terakhir, rata-rata hanya 1-3 kali saja. Ini dapat diartikan bahwa responden tidak terlalu sering berbelanja di “onine store”.

4. Perceived trust memiliki pengaruh positif terhapad purchase intention. Dimana kepercayaan memiliki

pengaruh pada niat beli responden. Ini berarti bahwa kepercayaan pelanggan yang lebih besar pada situs “online store”, semakin kuat niat beli mereka. Effort expectancy memiliki pengaruh negatif terhadap purchase

intention. yang berarti semakin mudah menggunakan “online store” semakin kecil niat beli pelanggan.

5. Performance expectancy memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Hubungan Performance

Expectancy dengan Behavioral Intention merupakan gambaran tingkat kepercayaan bahwa penggunaan

teknologi akan memberikan manfaat atau keuntungan sehingga akan berpengaruh terhadap keinginan untuk terus menggunakan teknologi tersebut. Facilitating conditions tidak memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Facilitating conditions pada niat perilaku lebih nyata untuk wanita yang lebih tua dan kelompok dari konsumen ini memandang ketersediaan sumber daya, pengetahuan, dan dukungan sebagai penting untuk penerimaan teknologi baru.

6. Hedonic motivations memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Dalam penelitian ini

membuktikan bahwa ketika responden merasakan bahwa berbelanja di “online store” itu menyenangkan, nyaman, dan dapat menghibur, maka responden akan memiliki niat beli pada “online store” tersebut.

7. Product risk memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa

ketika responden merasakan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan deskripsi, produk tidak rusak dalam pengiriman, dan produk sesuai dengan harapan, maka responden semakin kuat niat beli mereka pada “online store” tersebut. Perceived risk tidak memiliki pengaruh terhadap purchase intention. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini aktivitas berbelanja responden dalam 3 bulan terakhir, rata-rata hanya 1-3 kali saja. Ini dapat diartikan bahwa responden tidak terlalu sering berbelanja di “onine store” dan dalam riset dikatakan bahwa fashion menjadi primadona bagi orang Indonesia. sehingga membuat resiko yang dialami oleh responden dalam berbelanja online relatif kecil.

SARAN

1. Pada saat uji pendahuluan (wording test), penerjemahan indikator atau item pernyataan dari penelitian terdahulu perlu diperhatikan. Karena istilah yang berbeda dapat menimbulkan makna yang berbeda di tiap-tiap negara.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan peneliti melakukan pretest terlebih dahulu sebelum melakukan main test agar data yang didapat bisa diketahui apakah valid dan reliabel sebelum dilanjutkan ke dalam main test, sehingga bila data tersebut tidak valid dan reliabel maka peneliti bisa mengubahnya dahulu sebelum dilanjutkan.

(14)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

72 | P a g e

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel penelitian lain, dengan demikian akan diketahui variabel – variabel apa saja yang mempengaruhi purchase intention pada konsumen Indonesia terhadap perusahaan e-commerce Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Adomavicius, G., Bockstedt, J., Curley, S. P., Zhang, J., & Ransbotham, S. (2019). The hidden side effects of recommendation systems. MIT Sloan Management Review, 60(2), 13–15.

Al-Hazmi, N. M. (2020). The effect of total quality management on marketing educational services in Saudi universities. Management Science Letters, 10(10), 2329–2336.

Ali, S., & Qaisar, R. (2018). Effect of Performance Expectancy and Effort Expectancy on the Mobile Commerce

Adoption Intention through Personal Innovativeness among Pakistani Consumers.

Anic, I. D., Škare, V., & Kursan Milaković, I. (2019). The determinants and effects of online privacy concerns in the context of e-commerce. Electronic Commerce Research and Applications, 36(October 2018).

Blaise, R., Halloran, M., & Muchnick, M. (2018). Mobile Commerce Competitive Advantage: A Quantitative Study of Variables that Predict M-Commerce Purchase Intentions. Journal of Internet Commerce, 17(2), 96–114. Chang, Y., Wong, S. F., Libaque-Saenz, C. F., & Lee, H. (2018). The role of privacy policy on consumers’

perceived privacy. Government Information Quarterly, 35(3), 445–459.

Chiu, C. M., Wang, E. T. G., Fang, Y. H., & Huang, H. Y. (2014). Understanding customers’ repeat purchase intentions in B2C e-commerce: The roles of utilitarian value, hedonic value and perceived risk. Information Systems Journal, 24(1), 85–114.

Choon Ling, K., Bin Daud, D., Hoi Piew, T., Keoy, K. H., & Hassan, P. (2011). Perceived Risk, Perceived Technology, Online Trust for the Online Purchase Intention in Malaysia. International Journal of Business and Management, 6(6).

Doana, T. T. T. (2020). Factors affecting online purchase intention: A study of Vietnam online customers.

Management Science Letters.

Featherman, M. S., & Hajli, N. (2016). Self-Service Technologies and e-Services Risks in Social Commerce Era. Journal of Business Ethics.

Gallarza, M. G., & Gil Saura, I. (2020). Consumer value in tourism: a perspective article. In Tourism Review. Ganguly, B., Dash, S. B., Cyr, D., & Head, M. (2010). The effects of website design on purchase intention in

online shopping: the mediating role of trust and the moderating role of culture. International Journal of Electronic Business.

(15)

Vol 02. No. 01, 2021

TRIANGLE

Journal Of Management, Accounting, Economic and Business

http://trianglesains.makarioz.org

73 | P a g e

Hallikainen, H., & Laukkanen, T. (2018). National culture and consumer trust in e-commerce. International

Journal of Information Management.

Kim, Y., & Peterson, R. A. (2017). A Meta-analysis of Online Trust Relationships in E-commerce. Journal of Interactive Marketing, 38, 44–54.

Lu, B., Fan, W., & Zhou, M. (2016). Social presence, trust, and social commerce purchase intention: An empirical research. Computers in Human Behavior, 56, 225–237.

Nisar, T. M., & Prabhakar, G. (2017). What factors determine satisfaction and consumer spending in e-commerce retailing? Journal of Retailing and Consumer Services.

Novela, S., Sihombing, Y. O., Novita, Caroline, E., & Octavia, R. (2020). The effects of hedonic and utilitarian motivation toward online purchase intention with attitude as intervening variable. Proceedings of 2020

International Conference on Information Management and Technology, ICIMTech 2020, August, 75–80.

Pham, Q. T., Tran, X. P., Misra, S., Maskeliunas, R., & Damaševičius, R. (2018). Relationship between convenience, perceived value, and repurchase intention in online shopping in Vietnam. Sustainability (Switzerland).

Putri, W. K., & Pujani, V. (2019). The influence of system quality, information quality, e-service quality and perceived value on Shopee consumer loyalty in Padang City. The International Technology Management Review.

Rahayu, R., & Day, J. (2017). E-commerce adoption by SMEs in developing countries: evidence from Indonesia.

Eurasian Business Review.

Sullivan, Y. W., & Kim, D. J. (2018). Assessing the effects of consumers’ product evaluations and trust on repurchase intention in e-commerce environments. International Journal of Information Management, 39(December 2017), 199–219.

Wang, Y., & Hazen, B. T. (2016). Consumer product knowledge and intention to purchase remanufactured products. International Journal of Production Economics.

WM Shaleha, Al Asy Ari Adnan Hakim, & Nisrina Hamid. (2020). Pengaruh Hedonic Shopping Value, Utilitarian Value, Dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Pada Minnisou Lippo Plaza Kendari. JBMP Jurnal

Bisnis Manajemen Dan Perbankan, 6, 91–99.

Zhu, L., Li, H., Wang, F. K., He, W., & Tian, Z. (2020). How online reviews affect purchase intention: a new model based on the stimulus-organism-response (S-O-R) framework. Aslib Journal of Information

Gambar

Tabel 1. Uji Goodness of Fit Measurement Model
Table 3. Hasil Output Regression Weights

Referensi

Dokumen terkait

keanekaragaman serangga permukaan tanah tergolong tinggi, hal ini disebabkan karena pada lokasi hutan primer berada pada kondisi heterogen yaitu dimana kondisi hutan

Menurut Pasal 56 ayat (1) UUK bahwa &#34;Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 56A, setiap kreditur yang memegang Hak Tanggungan, hak gadai atau hak agunan atas kebendaan

Namun demikian, di- lakukan evaluasi terhadapprototipe yang dibuat berdasarkan konsep rancangan terpilih dengan menghitung nilai risiko yang dihasilkan dari skenario penggunaan

Beberapa tugas pekerja sosial yang berkaitan dengan fungsi ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, membangun konsensus bersama, serta

Pada teknik dilusi agar, antibiotik sesuai dengan pengenceran akan ditambahkan ke dalam agar, sehingga akan memerlukan perbenihan agar sesuai jumlah pengenceran

Persepsi khalayak dalam menonton program acara reality show ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu orang yang mempresepsi (khalayak siaran), objek atau stimulus

 Efek animasi gambar adalah pengaruh potongan gambar cerita yang kelihatan tampak nyata pada tayangan film kartun Little Krishna di televisi swasta MNC TV. Variabel Y

seperangkat tatanan posisi-posisi, seperti dalam suatu perusahaan, keluarga, asosiasi- asosiasi sukarela, partai politik atau organisasi-organisasi sejenis; (2) keteraturan