• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRICE DISCOUNT AND IN STORE DISPLAY IMPACT ON CONSUMER IMPULSE BUYING BEHAVIOUR ALFAMART CEMPAKA BESAR BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRICE DISCOUNT AND IN STORE DISPLAY IMPACT ON CONSUMER IMPULSE BUYING BEHAVIOUR ALFAMART CEMPAKA BESAR BANJARMASIN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

79

BANJARMASIN

Muhammad Claudio Octaviandra¹

Mohammad Yudy Rachman²

Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia¹²

ABSTRAK

Penelitian ini menguji dan membuktikan secara empiris pengaruh Price Discount dan In Store Display terhadap Impulse Buying Konsumen Alfamart Cempaka Besar Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hubungan kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Cempaka Besar Banjarmasin, dengan sampel sebanyak 50 orang responden. Sampel diambil menggunakan metode nonprobability sampling, dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Price Discount dan In Store Display berpengaruh terhadap perilaku Impulse Buying konsumen Alfamart Cempaka besar Banjarmasin. Kata Kunci :Price Discount, In Store Display, Impulse Buying

1. PENDAHULUAN

Era yang semakin modern seperti saat ini, tingkat persaingan bisnis yang kompetitif membuat perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan serta mempertahankan persaingan pasar sekaligus memperluas eksistensinya. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan untuk mempertahankan kemajuan dan memenangkan persaingan pasar yaitu dengan terus aktif melakukan kegiatan pemasaran secara konsisten. Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang inti bagi sebuah perusahaan dimana semakin berkembangnya perekonomian suatu negara maka akan selalu diiringi dengan perkembangan perusahaan. “Pemasaran dalam perusahaan merupakan hal utama untuk memperoleh atau meningkatkan nilai penjualan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya sehingga dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan” (Sari dan Rusli, 2009).

Alfamart sendiri bergerak dibidang ritel minimarket yang menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari dengan lokasi yang mudah dijangkau. Alfamart sendiri menerapkan beberapa strategi promosi penjualan untuk meningkatkan omzet mereka, dimana hal ini akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian di Alfamart itu sendiri. Ada beberapa strategi penjualan yang dilakukan, yang paling sering dilakukan Alfamart ialah melakukan potongan harga(price discount) dan in store display(tampilan produk didalam toko) untuk produk-produk yang mereka jual sehingga dapat bersaing dengan pebisnis ritel lainnya yang juga menerapkan strategi penjualan yang sama. Price Discount dan in store display merupakan bagian dari strategi promosi penjualan yang sering digunakan perusahaan dalam meningkatkan pembelian konsumen maupun menambah pelanggan baru di perusahaan tersebut, dengan adanya potongan harga konsumen dapat berbelanja lebih banyak barang dengan mengeluarkan biaya yang sedikit, hal inilah yang menyebabkan konsumen melakukan pembelian tanpa terencana atau impulse buying.

Price discount dan In Store Display merupakan promosi penjualan yang banyak digunakan oleh pebisnis ritel modern. Kotler (2003) mengatakan bahwa “price discount

(2)

merupakan penghematan yang ditawarkan pada konsumen dari harga normal akan suatu produk yang tertera pada label atau kemasan produk tersebut”. Belch & Belch, (2009) mengatakan bahwa “promosi price discount memberikan beberapa keuntungan diantaranya: dapat memicu konsumen untuk membeli dalam jumlah yang banyak, mengantisipasi promosi pesaing, dan mendukung perdagangan dalam jumlah yang lebih besar”. Hong & Zhe (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh price discount terhadap impulse buying. Hasil penelitian itu menunjukan bahwa “produk-produk yang mendapat perubahan harga hingga menjadi lebih murah dapat memicu para pembeli untuk melakukan impulse buying terhadap produk tersebut. Selain itu, para pembeli juga menjadi ingin segera melakukan pembelian pada produk tersebut karena tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan produk tersebut dengan harga yang lebih murah dibandingkan ketika membeli di lain waktu”. Hal ini merangsang mereka untuk membeli produk tersebut pada saat itu juga.

Sutisna (2012;158) memberikan sebuah contoh kasus yaitu ketika seorang konsumen berjalan-jalan disebuah toko ritel, dan tidak bermaksud melakukan pembelian tiba-tiba konsumen tersebut melihat produk kesukaannya sedang melakukan potongan harga, pada saat itu konsumen tersebut memutuskan untuk melakukan pembelian pada produk tersebut. Dari pemaparan contoh tersebut, sebuah produk yang sedang melakukan strategi promosi potongan harga serta dibantu dengan penempatan produk yang tepat dan produk tersebut sesuai dengan keinginan konsumen maka akan menimbulkan dorongan untuk melakukan pembelian. Hal ini juga mendorong perilaku impulsif pada konsumen tersebut.

Alfamart Cempaka Besar merupakan salah satu dari 10 Alfamart pertama yang memasuki wilayah kota Banjarmasin, sehingga brand alfamart lebih melekat dikalangan warga cempaka besar. Alfamart Cempaka Besar sering melakukan promosi price discount dan in store display penerapan strategi ini dilakukan dengan melihat dari segi waktu, kegunaan, serta efek dari diadakannya strategi price discount dan In Store Display tersebut. Untuk penerapan strategi Price Discount yang dilakukan pihak Alfamart mereka melakukan beberapa pemotongan harga terhadap item-item tertentu setiap bulannya serta ada penambahan promo setiap akhir pekan, untuk strategi In Store Display yang mereka terapkan, pihak alfamart meletakkan produk-produk secara strategis ini bertujuan untuk menarik perhatian pelanggan agar mudah mengamati, memeriksa dan menarik pelanggan melakukan impulse buying. Fenomena yang terjadi yaitu dengan adanya price discount pada waktu berkala sehingga menarik konsumen untuk membeli dan juga dengan tatanan instore display yang sangat menarik perhatian konsumen dapat menimbulkan impulse buying meskipun beberapa ada yang merasa setelah membeli dirasa produk itu tidak terlalu penting. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti mengambil pokok masalah yang dapat dirumuskan yaitu : (1). Apakah Price Discount berpengaruh terhadap Impulse Buying pada pelanggan Alfamart Cempaka Besar ? (2). Apakah In Store Display berpengaruh terhadap Impulse Buying pada pelanggan Alfamart Cempaka Besar ?

2. KAJIAN LITERATUR

Pengaruh Price Discount terhadap Impulse Buying

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Melva Sianipar (2017) yang berjudul pengaruh Potongan Harga terhadap Impulse Buying pada konsumen Indomaret Jamin Ginting Padang Bulan, menyatakan bahwa potongan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku impulse buying pada Indomaret Jamin Ginting Padang Bulan dan juga potongan harga dengan impulse buying memiliki hubungan cukup erat dan variabel dependen (impulse buying)

(3)

mampu dijelaskan oleh variabel independen (impulse buying) dan selebihnya dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak ditemukan dalam penelitian ini.

Hasil penlitian lainnya yang dilakukan oleh Hong Zhou & Zhe Gu (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh price discount terhadap impulse buying. Hasil penelitian itu menunjukan bahwa produk-produk yang mendapat perubahan harga hingga menjadi lebih murah dapat memicu para pembeli untuk melakukan impulse buying terhadap produk tersebut. Selain itu, para pembeli juga menjadi ingin segera melakukan pembelian pada produk tersebut karena tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan produk tersebut dengan harga yang lebih murah dibandingkan ketika membeli di lain waktu..

Pengaruh In Store Display terhadap Impulse Buying

Penelitian yang dilakukan Melina dan M. Amin Kadafi (2017) yang berjudul “pengaruh price discount dan in store display terhadap impulse buying Matahari Department Store Samarinda”, menunjukkan hasil bahwa variabel in store display mempunyai pengaruh positif terhadap impulse buying. Dari pengujian yang dilakukan menyatkan adanya in store display dapat meningkatkan impulse buying, adapun dengan in store display yang kurang atau rendah maka impulse buying akan turun. Pengujian hipotesis mengindikasikan bahwa in store display pada Matahari Department Store menggambarkan adanya ketertarikan calon konsumen yang melintas di depan toko setelah melihat barang serta gambar-gambar yang terpajang di depan, hingga konsumen ingin masuk ke dalam toko.

Kerangka Pikir & Hipotesis

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan pustaka, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 = Diduga variabel price discount berpengaruh terhadap impulse buying.

H2 = Diduga variabel in store display berpengaruh secara signifikan terhadap impulse buying.

3.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah

explanatory reaserch

dengan konsumen Alfamart

Cempaka besar Banjarmasin sebagai responden sebanyak 50 orang. Penarikan sampel

menggunakan teknik

Porpusive sampling

. Teknik analisis yang digunakan adalah

Analisis regresi berganda dengan Spss 21. Menurut Sugiono (2018), “analisis regresi

linier berganda digunakan dalam penelitian yang bermaksud meramalkan bagaimana

keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor

predictor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”. Teknik pegumpulan

data berupa data primer yang didapatkan dari hasil pembagian kuesioner.

Populasi Dan Sampel

Impulse

Buying

(Y)

In Store Display (X2)

(4)

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart cempaka besar

Banjarmasin. Adapun jumlah konsumen Alfamrt cempaka besar Banjarmasin jumlahnya

begitu banyak, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik porpusive

sampling. “

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono

2017:116). Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 50 orang. Adapun kriteria yang

digunakan dalam menentukan sampel pada penelitian ini adalah :

konsumen yang pernah

berbelanja dengan impulsif atau tanpa direncanakan, minimal satu kali di Alfamart

Cempaka Besar, dan usia minimal 17 tahun dan sudah memiliki penghasilan.

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel digunakan untuk memahami variabel dan

memberikan gambaran yang jelas dalam pelaksanaan penelitian. Defenisi operasional

dari variabel yang di teliti adalah :

1.

Price discount adalah “potongan tunai yang ditawarkan kepada para konsumen

yang membeli barang-barang dagangan”.

2.

In store display merupakan “banyaknya ragam barang yang dipajang dalam toko

dan penyusunan barang dari berbagai ukuran dan jenis yang dapat memberikan

dampak bagi konsumen dari dalam toko”.

3.

Impulse Buying. Impulse buying adalah “tindakan membeli barang oleh konsumen

tanpa merencanakan atau tanpa adanya keinginan untuk melakukan pembelian

barang tersebut sebelumnya”.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden menunjukkan bahwa semua konsumen Alfanart Cempaka besar Banjarmasin terdiri dari 17 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Terdapat 15 orang yang usianya <25 tahun, 16 orang yang dengan rentang usia 26-30 tahun, 10 orang yang berusia 31-35 tahun, dan 9 orang dengan usia >36 tahun. Sedangkan karakteristik responden berdasarkan pendidikan terdapat 27 orang yang berlatar belakang pendidikan SMA, dan 23 orang dengan pendidikan S1. Untuk karakteristik berdasrkan pekerjaan ada 7 orang mahasiswa, 16 orang wiraswasta, dan 9 orang PNS, dan 18 orang dengan pekerjaan lain-lain. Adapun karakteristik responden berdasarkan frekuensi kunjungan terdapat 23 orang dengan kunjungan 2-5 kali, 27 orang denganfrekuensi kunjungan >5 kali.

Uji validiatas dilakukan dengan menggunakan software Spss 21 dengan melihat nilai rhitung dan nilai signifikansi. Sebagai acuan batas nilai rhitung>rtabel yaitu dengan nilai rtabel 0,278 dan nilai signifikansi <0,05. Dari pengujian didapatkan bahwa semua item kuesioner dinyatakan valid

Uji reliabilitas untuk “mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Pengukuran realibitas dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha (a) dan didapatkan bahwa item yang digunakan penelitian ini diterima dengan Cronbach Alpha > 0,6”.

Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach

Alpha

Keterangan

Price discount (X1)

0,714

Reliabel

(5)

Impulse Buying (Y)

0,751

Reliabel

Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas “untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residul memiliki distribusi normal atau variabel penggangu” (Ghozali, 2018). Data dinyatakan telah memenuhi asumsi normalitas jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov, menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,060. Berdasarkan kriteria uji normalitas, data terdistribusi normal jika Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05.Hal tersebut menyatakan bahwa Price Discount (X1), dan In store display (X2) tidak mengalami gangguan distribusi normal dan telah memenuhi asumsi normalitas karena 0,060 > 0,05.

Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Price Discount (X1), In store display (X2) tidak terjadi multikolonieritas. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan Uji Glejser, dan hasilnya disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas karena nilai signifikasi antara variabel independen dengan absolute residual lebih > 0,05.

Uji linearitas menunjukan bahwa nilai signifikansi Linearity pada masing-masing variabel < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Price Discount (X1), dan In store display (X2) memenuhi syarat atau kriteria uji linearitas.

Analisis pada pengaruh kedua variabel independen terhadap variabel dependen (Uji hipotesis) bisa dilanjutkan apabila telah memenuhi syarat-syarat dari uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis didasarkan pada hasil analisis regresi berganda. Berikut hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada Tabel.2

Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel

Terikat

Variabel Bebas

Koefisie

n

Regresi

(β)

t hitung

Sig

Signifikan/tidak

Impulse

Buying

(Y)

Price Discount

(X1)

0,759

15,273

0,00

Signifikan

Store In Display

(X2)

0,665

12,442

0,00

Signifikan

Konstanta = 2,08

R Square = 0,978

Adjusted R Square = 0,977

F hitung = 10,220

Sig F = 0,000

Dari pengujian tersebut, diperoleh hasil analisis regresi berganda dengan pembahasan sebagai berikut:

Pengaruh Price Discount Terhadap Perilaku Impulse Buying Konsumen Alfamart Cempaka Besar

(6)

Hipotesis yang diajukan dapat diterima, yang berarti Price discount (X1) berpengaruh terhadap Perilaku Impulse buying konsumen Alfamart Cempaka Besar. Price discount merupakan penghematan yang diberikan pada konsumen dari harga normal akan suatu produk, yang tertera di label atau kemasan produk tersebut. Price discount adalah strategi promosi penjualan berbasis harga, ketika konsumen ditawarkan produk yang sama dengan harga yang dipotong. Belch & Belch (2009) mengatakan bahwa “promosi price discount memberikan beberapa keuntungan diantaranya: dapat memicu konsumen untuk membeli dalam jumlah yang banyak, mengantisipasi promosi pesaing, dan mendukung perdagangan dalam jumlah yang lebih besar”. Price discount dapat mempengaruhi Impulse buying konsumen Alfamart Cempaka besar. Price discount dibagi menjadi tiga indikator yaitu: Beli 1 dapat 2 (Buy one get one free), Harga yang ditawarkan lebih murah dari store lain, dan Potongan harga untuk setiap pembelian produk, dimana setiap indkator terdiri dari beberapa kuesioner dengan pernyataan yang meliputi Alfamart Cempaka besar menerapkan promo buy 1get 1 free, Alfamart memberikan potongan harga untuk produk tertentu, Alfamart memiliki promo potongan harga yang rutin, dan Harga yang ditawarkan pihak Alfamart lebih murah dari store lain.

Secara rinci tanggapan responden terhadap item kuesioner dengan nilai mean tertinggi terletak pada item pertanyaan yang menyatakan bahwa Alfamart memberikan potongan harga untuk produk tertentu. Hal ini menyatakan bahwa konsumen Alfamart cempaka besar sering mendapatkan potongan harga dari alfamart untuk produk tertentu.

Sebagian konsumen Alfamart cempaka besar menyatakan bahwa harga yang ditawarkan pihak alfamart tidak selalu lebih murah dari store lain tentunya oleh saingan mereka sendiri seperti Indomaret. Hal ini menyatakan bahwa konsumen Alfamart besar sebagian kecil masih merasa ada harga yang lebih murah di store lain daripada Alfamarat Cempaka besar.

Pengaruh In Store Display Terhadap Impulse Buying Konsumen Alfamarat Cempaka Besar Hipotesis yang diajukan dapat diterima yang berarti In store display (X2) berpengaruh terhadap Impulse buying konsumen Alfamart Cempaka Besar. In store display (tampilan dalam toko) merupakan “atribut atau tampilan yang didesain untuk memberikan kesan menarik pada produk tersebut. In store display suatu cara yang dilakukan para retailer untuk memamerkan suatu produk atau barang yang akan dijual”. In store display mempunyai hubungan terhadap impulse buying yang digambarkan dengan adanya ketertarikan calon konsumen yang melintas di depan toko setelah melihat barang-barang. Tendai dan Crispen (2009) In store display merupakan “tampilan dalam toko yang dibuat untuk menarik konsumen serta dapat meningkatkan pembelian tidak direncanakan”. In store display dapat mempengaruhi Impulse buying konsumen Alfamart Cempaka besar. Variabel In store display dibagi menjadi 2 indikator yaitu: Merchandise Display dan Store sign and decoration dimana setiap indkator terdiri dari beberapa kuesioner dengan pernyataan yang meliputi Pemasangan tanda produk yang didiskon pada Alfamart sangat baik, Penataan barang pada Alfamart rapi, dan Jarak antar rak mendukung kelancaran lalu lintas pengunjung saat berada didalam toko.

Konsumen Alfamart Cempaka Besar mendapati bahwa penataan barang yang diberikan Alfamart rapi dan memudahkan mereka saat berbelanja seperti produk yang dicari mudah ditemukan dan posisi yang terletak telah disesuaikan dan mudah diingat oleh para konsumen. Sebagian kecil konsumen Alfamart menyatakan bahwa pemasangan tanda produk yng didiskon pada Alfamart tidak semuanya sangat baik, masih ada hal-hal yang dirasa kurang jekas seperti label harga yang menumpuk dengan label harga produk lain sehingga konsumen perlu dengan jeli melihat label diskon, tanggal berlaku diskon yang tertulis cukup kecil dan bahkan terkadang ada

(7)

label produk yang didiskon sudah berakhir masa berlakunya akan tetapi belum di lepas sehingga sebgaian konsumen mengira bahwa produk tersebut masih dalam keadaan diskon.

5. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan

1. Price discount berpengaruh positif terhadap inpluse buying konsumen Alfamarat cempaka Besar. Hal ini berarti semakin tinggi Price discount maka akan semakin meningkat impluse buying konsumen Alfamarat cempaka Besar yang artinya Price discount mengindikasikan pengaruh positif terhadap impluse buying.

2. In Store Display berpengaruh positif terhadap impluse buying konsumen Alfamarat cempaka Besar. Hal ini berarti semakin baik In Store Display maka akan semakin meningkat impluse buying konsumen Alfamarat cempaka Besar yang artinya In Store Display mengindikasikan pengaruh positif terhadap impluse buying.

Rekomendasi

Penelitian ini menghasilkan rekomendasi yang dapat dipertimbangkan untuk ditindak lanjuti dan saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi kemajuan instansi terkait maupun bagi peneliti berikutnya, antara lain:

1. Hendaknya pihak manajemen Alfamart konsisten untuk terus memberikan price discount kepada konsumennya. cukup dengan melakukan pemotongan harga secara kecil akan tetapi dilakukan secara konsisten dan bervariasi cukup memberikan dampak positif terhadap impulse buying konsumen dan profit Alfamart tetap mengalami peningkatan. Mengingat bahwa price discount untuk produk tertentu sangat berpotensi terhadap impulse buying konsumen dimana konsumen melakukan pembelian sebuah produk tanpa direncanakan sebelumnya bahkan produk tersebut tidak terlalu diperlukan akan tetapi hanya karena produk tersebut mendapat potongan harga, maka dari itu hendaknya Alfamart rutin memberikan potongan harga dan dengan produk yang lebih bervariasi.

2. Hendaknya demi meningkatkan impulse buying maka dapat dilakukan dengan cara memperhatikan posisi setiap produk dalam 4 jam sekali dan merapikannya kembali, ini dikarenakan setiap jam tidak dapat dipungkiri berapa banyak konsumen yang keluar masuk alfamart untuk berbelanja sehingga tidak dipungkiri akan ada beberapa barang yang posisinya akan berubah dan berantakan.

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. (2013). Manajemen Pemasaran. cet. II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Alma, Buchari. (2012). Manajemen Pemasaran dan Komunikasi Promosi. Bandung: Alfabeta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Assauri, S. (2015). Manajemen Pemasaran. Edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Belch, George E., Belch, Michal, A. (2009). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective, 8th Edition. New York: Pearson Education.

Cahyoroni, Astri dan Effy Zalfiana Rusfian (2011), “The Effect of Packaging Design & Impulse Buying”, Jurnal of Administrative Science & Organization.

Dawson, S. and Kim, M., (2009). External and internal trigger cues of impulse buying online. Direct Marketing: An International Journal, 3(1), pp.20-34.

Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. (2011). Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universtias Diponegoro.

Haironi, Mohammad. (2018). “Pengaruh Discount, Bonus Pack, dan In Store Display terhadap Impulse Buying produk obat nyamuk HIT di Pamella Swalayan Yogyakarta”. Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.

Hidayah, Astry. (2017). “pengaruh promosi penjualan di dalam toko terhadap keputusan impulse buying pada konsumen carefour hypermarket lebak bulus jaksel“, kusioner penelitian, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institus Pertanian Bogor, Bogor.

Hong Zhou, & Zhe Gu. (2015). “ The Effect of Different Price Presentations on Consumer Impulse Buying Behavior: The Role of Anticipated Regret ”. Universitas Guangzhou China.

Kotler, P. & Armstrong, G. (2012), Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi 12 penerbit Erlangga.

Kotler, P. (2012). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2006). Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. Indonesia: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Ma’ruf, Hendri. (2006). Pemasaran Ritel, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Meigie Putri Dalihade, James D.D Massie, & Maria V. J Tielung. (2017). “ Pengaruh Potongan Harga dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Pada Matahari Department Store Mega Mall Manado “. Jurnal Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Manado.

(9)

Melina, & Kadafi, M. Amin. (2017) “ Pengaruh Price Discount dan In Store Display Terhadap Impulse Buying Pada Matahari Department Store ”. Jurnal Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, Samarinda.

Nur Rochman, Fajar. (2016). “Pengaruh Discount, Bonus Pack, dan In Store Display terhadap Impulse Buying pada Giant Supermarket Yogyakarta”. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Putri, Y., & Edwar, M. (2014). “Pengaruh Bonus Pack dan Price Discount Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Hypermarket Diponegoro Surabaya”. Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya, Surabaya.

Rusmini. (2013). Strategi Promosi Sebagai Dasar Peningkatan Respon Konsumen. Jurnal Pengembangan Humaniora , 13(1) : 73-79.

Sari, Aida dan F. Denisa Rusli. (2009). Analisa Persepsi Pembelian Product Bundling Cellular Phone Merek Esia Di Bandar Lampung. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5 No.2 Jan 2009.

Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Purchasing Behavior. Upper Saddle River: Pearson Prentice Hall.

Sianipar, Melva. (2017). “ Pengaruh Potongan Harga Terhadap Impulse Buying Pada konsumen Pelanggan Indomaret Jamin Ginting Padang Bulan ”, Skripsi Sarjana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,CV. Sumarwan, dkk. (2013). Riset Pemasaran Dan Konsumen. Bogor Edisi II : IPB Press.

Sutisna. (2012). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tendai, M. and Crispen, C. (2009), “In-store shopping environment and impulse buying”, African Journal of Marketing Management, Vol. 1 No. 4, pp. 102-108.

Tjiptono, F. (2008). Strategi Bisnis Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, F., & Candra, G. (2012). Pemasaran Stategik. Edisi 2. Yogyakarta: Andi.

Vinci, Maharani. (2009). Manajemen Bisnis Eceran. Cetakan Pertama, Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Berganda  Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan hukum progresif tidak menepis hukum positif, tetapi selalu berusaha mencari apa yang bisa kita lakukan dengan hukum ini untuk memberikan keadilan kepada perempuan

Bouldering Bagi Wanita Urban yang Terinspirasi dari Karst Citatah dapat disimpulkan bahwa memanfaatkan tren dan kebutuhan pasar busana activewear yang terus

Bahasa dan budaya memiliki ikatan yang kuat, bahasa adalah bagian yang tak terpisah dari budaya, dan budaya diwakilkan melalui bahasa.. Linguistik antropologi merupakan bagian

Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Toko Bangkit Jaya Tegal price discount, personal selling, dan in- store display berpengaruh

(2011).Kambing peranakan etawah sumberdaya ternak penuh berkah. Jakarta: Sinar Tani.. Samsudewa, &amp; E.T. Korelasi Lingkar Skrotum dengan Bobot Badan, Volume Semen, Kualitas

Semua yang datang dari Allah, dan semua yang dikirim dari bawah, berhenti disini. Sidratul Muntaha adalah dahan yang paling tinggi dari Pohon Eksistensi. Di bawah

2011 : Tubuh-Tubuh Margin, Philo Art Space, Jakarta, Indonesia ; To Know The Unknown (collaboration with Marbod Fritsch-Austria), Se- won Artspace, Yogyakarta, Indonesia;

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat