• Tidak ada hasil yang ditemukan

ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh. 3 : 30) EDISI Oktober 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh. 3 : 30) EDISI Oktober 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

“ ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yoh. 3 : 30) EDISI Oktober 2015 Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus!

Selamat bertemu lagi dalam Warta KKI Edisi Oktober, bulan Rosario. Seperti yang telah menjadi tradisi kita, kegiatan doa Rosario bersama dilakukan dalam wilayah-wilayah dan kelompok kategorial KKI. Paus Fransiskus menekankan pentingnya doa Rosario dalam homilinya pada Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga pada tanggal 15 Agustus 2013. Terjemahan homili tersebut dapat Anda baca dalam edisi ini.

Kita baru saja mengadakan pemilihan ketua KKI pada bulan Agustus yang lalu dan ketua baru kita sdr Matheus Huang segera menghubungi para anggota untuk membentuk kepengurusan periode 2015 – 2018. Kepengurusan baru ini dilantik pada Hari Ulang Tahun KKI ke-28 hari Minggu tanggal 28 September 2015 di gereja St Peter Channel, Deer Park. Misa dan upacara pelantikan dipimpin oleh Bishop Vincent Long OFM Conv. didampingi oleh chaplain KKI Romo Bonifasius Buahendri SVD dan beberapa romo yang lain. Terima kasih kepada panitia penyelenggaraan HUT KKI dan Misa Pelantikan yang telah bekerja keras. Misa dan acara makan siang serta ramah tamah berlangsung dengan meriah dan menarik. Mari kita bekerja sama dan memberikan dukungan kepada ketua dan kepengurusan baru.

Di awal bulan ini pada tanggal 2 dan 3 Oktober 2015 Ordo SVD Box Hill mengadakan simposium missiologi dengan tema “Beyond ad Gentes”. “Ad Gentes” adalah Dekrit Konssili Vatikan Kedua mengenai kegiatan misioner Gereja. Para teolog dan filsuf SVD dari berbagai belahan dunia datang untuk menjadi pembicara dalam simposium ini yang intinya membahas kegiatan misioner Gereja, khususnya misi SVD. Kegiatan ini diadakan dalam rangka Mission Day yang menjadi acara tahunan SVD, ditutup dengan Misa di St Paschal’s, Box Hill yang dipmpin oleh Provinsial SVD Australia, Fr. Henry Adler. KKI berpartisipasi dengan kehadiran dan sumbangan makanan pada acara penutupan. Chaplain kita Romo Bonifasius menyampaikan kabar gembira tahbisan diakon dan imam yang akan diadakan pada tanggal 31 Oktober 2015 jam 10.00 pagi di gereja St Paschal’s Box Hill. Archbishop of Melbourne Most Rev Dennis Hart, DD akan menahbiskan tiga diakon: Anthony HongZhou Li SVD, Michael PengFei Wu SVD, Laurensius Wae Woda SVD dan dua imam: Marianus Supardi SVD dan Uili Uvea SVD. Frater Laurens dan Diakon Rian adalah dua calon imam yang tidak asing lagi di kalangan KKI. Sesudah tahbisannya Rian akan bertugas di negeri Belanda. Romo Bonifasius mengundang dan mengajak kita semua untuk menghadiri upacara tahbisan ini. Pada hari berikutnya tanggal 1 November Rian akan mempersembahkan misa pertamanya di gereja St Martin de Porres, Avondale Heights, tempat dia bertugas sebagai diakon selama ini.

Selain homili Paus Fransiskus, dalam edisi ini Anda juga dapat membaca artikel “Belajar” sumbangan sdr Frans Suryana, yang mengajak kita untuk lebih mendalami dan mencintai iman Katolik kita. Juga kita dapat mengikuti sharing pengalaman oleh Romo Michael Loke SVD yang selama tiga bulan melayani KKI sebagai acting chaplain

dan pesan-pesannya untuk kemajuan KKI. Juga sangat menarik membaca riwayat perjalanan pelayanan Romo Michael selama 20 tahun misinya di Australia. Banyak terima kasih, Romo Michael!

MISA KKI Minggu, 1 Nov 2015 St Martin de Porres 25 Bellin Street Laverton VIC Pukul: 11.30 Minggu, 8 Nov 2015 St. Joseph Church 95 Stokes Street Port Melbourne VIC

Pukul: 11.00 Minggu, 15 Nov 2015 St Francis’ Church 326 Lonsdale St Melbourne VIC Pukul: 14:30 Minggu, 22 Nov 2015 St. Paschal 98-100 Albion Rd

Box Hill VIC Pukul: 11.00 MISA MUDIKA Sabtu pertama Monastry Hall St. Francis Church 326 Lonsdale Street Melbourne VIC Pukul: 12.00 PDKKI Setiap Sabtu St. Augustine’s City Church

631 Bourke Street Melbourne VIC

(2)

Paus Fransiskus :

Doa Rosario Menopang Pertempuran Kita Melawan yang Jahat!

Berikut ini adalah terjemahan homili Paus Fransiskus pada Hari Raya Santa Perawan Maria diangkat ke Surga pada tang-gal 15 Agustus 2013:

Saudara-saudari terkasih!

Pada akhir Konstitusinya atas Gereja, Konsili Vatikan II mewariskan kita sebuah meditasi yang sangat indah mengenai Maria yang Tersuci. Biar saya ingat kembali kata-kata yang mengacu pada misteri yang kita rayakan hari ini: “Perawan suci yang terlindungi bebas dari segala noda dosa asal, diangkat tubuh dan jiwa ke dalam kemuliaan surgawi, ketika hidupnya di dunia sudah berakhir, dan ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu atas segala sesuatu” (no. 59). Kemudian menuju akhir, di sana: “Bunda Yesus dalam kemuliaan yang ia miliki dalam tubuh dan jiwa di surga merupakan gambaran dan awal gereja sebagaimana adanya disempurnakan di dunia yang akan datang. Demikian juga, ia bersinar seterusnya di bumi, sampai hari Tuhan datang “(no. 68). Dalam terang dari gambaran yang paling indah dari Ibu kita ini, kita dapat melihat pesan dari bacaan-bacaan Alkitab yang baru saja kita dengar. Kita bisa fokus pada tiga kata kunci: perjuangan, kebangkitan, pengharapan.

Kutipan dari Wahyu memperlihatkan visi perjuangan antara wanita dan naga. Sosok wanita, yang mewakili Gereja, adalah, di satu sisi, yang mulia dan penuh kemenangan dan sampai sekarang, di sisi lain, masih dalam kesusahan. Dan Gereja juga seperti itu: jika di surga ia sudah bersatu dengan berbagai cara dalam kemuliaan Tuhannya, dalam sejarah ia terus hidup melalui cobaan-cobaan dan tantangan-tantangan penuh konflik antara Allah dan si jahat, yang disebabkan oleh musuh abadi-Nya. Dan dalam perjuangan yang para murid harus hadapi – semua dari kita, semua murid-murid Yesus, kita harus menghadapi perjuangan ini – Maria tidak meninggalkan mereka sendirian: Ibu dari Kristus dan dari Gereja selalu bersama kita. Ia berjalan bersama kita selalu, ia bersama kita. Dan dalam sebuah cara, Maria berbagi dengan kondisi ganda ini. Dia tentu saja telah masuk, sekali untuk selamanya, ke dalam kemuliaan surgawi. Tapi ini tidak berarti bahwa ia jauh atau terpisah dari kita, melainkan Maria mendampingi kita, berjuang dengan kita, menopang umat Kristiani dalam perjuangan kita melawan kekuatan jahat. Doa bersama Maria, terutama Doa Rosario – tapi dengarkan dengan seksama: Doa Rosario. Apakah kalian berdoa Rosario setiap hari ? Tapi saya tidak yakin kalian melakukannya [orang-orang berte-riak “Ya !”] … Benarkah? Nah, doa bersama Maria, terutama Doa Rosario, memiliki dimensi “penderitaan ” ini, yaitu per-juangan, doa yang bertahan dalam pertempuran melawan si jahat dan para kaki tangannya. Doa Rosario juga menopang kita dalam pertempuran itu.

Bacaan ke-dua berbicara kepada kita tentang kebangkitan. Rasul Paulus, menulis kepada jemaat di Korintus, menegas-kan bahwa menjadi Kristiani berarti percaya bahwa Kristus benar-benar bangkit dari kematian. Seluruh iman kita didasar-kan pada kebenaran mendasar yang budidasar-kan merupadidasar-kan gagasan melaindidasar-kan sebuah peristiwa. Bahdidasar-kan misteri tubuh dan jiwa Maria diangkat ke surga sepenuhnya tertulis dalam kebangkitan Kristus. Kemanusiaan Bunda “ditarik” oleh Puteranya dalam bagian-Nya sendiri dari kematian kepada kehidupan. Sekali untuk selamanya, Yesus telah masuk ke dalam kehidu-pan kekal dengan semua umat manusia yang telah Dia ambil dari Maria; dan ia, sang Bunda, yang telah mengikutinya dengan setia sepanjang hidupnya, mengikutiNya dengan hatinya, dan telah masuk bersamanya ke dalam kehidupan kekal yang kita juga sebut surga, paradis, rumah Bapa.

Maria juga telah mengalami kemartiran Salib: kemartiran hatinya, kemartiran jiwanya. Ia telah menjalani kesengsaraan Pu-tranya ke kedalaman jiwanya. Ia sepenuhnya bersatu denganNya dalam kematian-Nya, sehingga ia diberi karunia kebang-kitan. Kristus adalah buah yang pertama dari antara orang mati dan Maria adalah[buah] yang pertama dari yang ditebus, yang pertama dari “orang-orang yang ada di dalam Kristus”. Ia adalah Ibu kita, tetapi kita juga dapat mengatakan bahwa ia adalah wali kita, saudari kita, saudari tertua kita, ia adalah yang pertama dari yang ditebus, yang telah sampai di surga.

(3)

Injil menunjukkan kepada kita kata ke-tiga itu: pengharapan. Pengharapan merupakan keutamaan orang-orang yang, mengalami konflik – perjuangan antara hidup dan mati, baik dan jahat – percaya pada kebangkitan Kristus, dalam ke-menangan kasih. Kita mendengar Kidung Maria, Magnificat (Kemuliaan): itu adalah lagu pengharapan, itu adalah lagu Umat Allah yang berjalan melalui sejarah. Ini adalah lagu dari banyaknya orang kudus, pria dan wanita, beberapa yang terkenal, dan banyak lagi orang lainnya yang tidak dikenal oleh kita, tetapi diketahui oleh Allah: ibu, ayah, katekis, mis-ionaris, imam, suster, orang-orang muda, bahkan anak-anak dan kakek-nenek: mereka ini telah menghadapi perjuangan hidup sewaktu sedang membawa di hati mereka pengharapan dari yang kecil dan yang rendah hati itu. Maria berkata: “jiwaku memuliakan Tuhan” – saat ini, Gereja juga menyanyikan ini di setiap belahan dunia. Lagu ini terutama kuat di tempat-tempat di mana Tubuh Kristus menderita sengsara. Bagi kita umat Kristiani, di mana pun Salib berada, di sana ada pengharapan, selalu. Jika tidak ada pengharapan, kita tidak kristiani. Itulah sebabnya saya ingin katakan: jangan biarkan dirimu kehilangan pengharapan. Semoga kita tidak kehilangan pengharapan, karena kekuatan ini adalah sebuah rahmat, sebuah karunia dari Allah yang membawa kita maju ke depan dengan mata kita tertuju pada surga. Dan Maria selalu ada di sana, dekat komunitas-komunitas itu, saudara-saudara kita, ia mendampingi mereka, menderita bersama mereka, dan menyanyikan Kemuliaan dari pengharapan bersama mereka.

Saudara-saudari terkasih, dengan segenap hati kita marilah kita juga menyatukan diri kita sendiri kepada lagu kesabaran dan kemenangan ini, [lagu] perjuangan dan sukacita, yang menyatukan Gereja yang menang dengan suatu penziarahan, bumi dengan langit, dan yang menghubungkan kehidupan kita menuju keabadian yang kita jalani. Amin.

(AR)

Paus Fransiskus,

Kastil Gandolfo, 15 Agustus 2013 Diterjemahkan dari : www.vatican.va Sumber: katolisitas.org

Belajar

Oleh Franciscus Suryana

Seorang penulis dan imam Katolik ternama dari Amerika pernah berdiskusi dengan seorang pendeta Hindu dan me-nyatakan bahwa dia lagi bepikir-pikir untuk menyeberang ke agama Hindu karena ketertarikan dia kepada ajaran Hindu. Tapi pendeta Hindu ini malah mempertanyakan apa perlu sih pindah agama dan menyarankan si imam ini untuk lebih mendalami agama Katolik.

Seorang penganut Muslim pernah curhat kepada seorang pemuka agama Islam terkenal bahwa dia sedang memper-timbangkan untuk pindah ke agama Kristen karena dia lihat ajaran Kristen lebih baik daripada ajaran Islam. Jawab sang pemuka agama sederhana saja: sudah belajar Islam sampai mendalam belum?

Kerap kali kita juga membandingkan agama Katolik dengan agama lain karena menurut kacamata kita agama lain itu punya sesuatu yang agama Katolik tidak punya. Dengan kata lain kita menganggap bahwa agama Katolik ini kurang ini lah kurang itu lah. Lebih-lebih lagi mungkin beberapa dari kita malah berpikir untuk menanggalkan agama Katolik dan menye-berang ke agama lain.

Sebelum kita melangkah lebih jauh dengan acara membandingkan agama, bagaimana kita lebih dulu menelaah lebih dalam ajaran Katolik. Misalnya dalam hal meditasi, agama lain punya ajaran meditasi atau malah kuat di bidang meditasi, apa agama Katolik punya? Jawabannya iya punya. Di Injil Matius kita bisa baca bahwa Yesus berpuasa seorang diri se-lama 40 hari di padang gurun. Ordo Serikat Yesus memiliki tradisi latihan spiritual (“spiritual exercise”) yang intinya adalah meditasi. Contoh yang lain dalam hal bekerja. Agama Katolik punya arahan dalam hal bekerja seperti yang dikatakan Santo Paulus dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Tesalonika: “… jika seseorang tidak mau bekerja,

(4)

jangan-Jadi janganlah kita pusing-pusing membandingkan agama Katolik dengan agama lain karena agama kita ini sebenarnya kaya dengan ajaran-ajaran yang mungkin saat ini kita tidak tahu atau tidak paham. Marilah kita lebih sering menggali ilmu dari ajaran Katolik dengan cara membaca (Kitab Suci atau majalah rohani) atau mengikuti pendalaman rohani atau semi-nar di KKI dan di gereja Katolik lokal.

Salam,

Franciscus Suryana

Penulis adalah warga lingkungan St Yohanes

PERCIKAN PENGALAMAN PRIBADI

SEBAGAI ACTING CHAPLAIN KKI MELBOURNE SELAMA TIGA BULAN

(15 Juni – 25 September 2015)

Oleh : Fr. Mikhael Loke, SVD

Setelah menyelesaikan masa tugas saya sebagai Acting Chaplain KKI Melbourne,yang berlangsung sejak bulan Juni hingga tanggal 25 September 2015, saya diminta oleh moderator “Warta KKI”, pak Rufin Kedang, untuk menyumbangkan sebuah tulisan singkat tentang pengalaman pribadi saya selama masa pelayananku kepada Keluarga Katolik Indonesia (KKI) di Melbourne. Sebelum bercerita lebih lanjut, saya ingin memperkenalkan diri dan tugas saya sebelum berada di Melbourne tahun 2015 ini.

Nama saya Fr.Mikhael Loke, SVD. Saya berasal dari sebuah kampung bernama Were, kabupaten Ngada, pulau Flores, Indonesia. Saya datang ke Australia untuk bekerja sebagai Missionaris di negara ini sejak 20 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 15 September 1995. Dalam kurun waktu 20 tahun itu, beberapa tugas dan pekerjaan yang telah saya jalani antara lain adalah sebagai berikut: Belajar Bahasa Inggris (di Sydney dan Melbourne mulai September 1995 -1997); Bekerja sebagai Pastor Pembantu di paroki Saint Patrick, Ingham, Keuskupan Townsville, North Queensland (tahun 1998 – 1999); Mengikuti Kursus di bidang Religious Formation di Manila, Philippine (tahun 2000); Bertugas sebagai Formator/ Pembimbing para Bruder SVD yang berkaul sementara di Boronia (tahun 2001 -2005); Belajar Bahasa Arrernte Abori-gin di Alice Springs, Central Australia, Northern Territory (tahun 2006 – 2007); Bekerja sebagai Pastor Paroki untuk umat Aborigin di paroki Santa Teresa yang terletak kurang lebih 80 km sebelah Selatan kota Alice Springs (tahun 2008-2010); Bekerja sebagai Chaplain untuk umat Katolik Aborigin di Paroki Our Lady of the Sacred Heart (OLSH) Alice Springs (tahun 2011 -2014); Membantu beberapa tugas di Komunitas SVD di Dorish Maru College (DMC) Box Hill, Melbourne, termasuk melayani umat KKI sebagai Acting Chaplain selama masa tiga bulan menggantikan Fr. Bone Buahendri, SVD yang berli-bur ke Indonesia (tahun 2015).

Berikut ini saya ingin membagikan pengalaman saya berupa kesan dan pesan, seluk-beluk, suka-duka yang saya alami dalam pelayanan pastoral saya kepada umat KKI Melbourne sebagai Acting Chaplain. Pengalaman ini saya uraikan dalam beberapa topik kecil sebagai berikut: Tantangan yang dihadapi; Manfaat positif dari tugas pelayanan ; Pesan untuk umat buat perkembangan dan kemajuan umat KKI di masa depan.

Tantangan yang saya alami:

1. Tantangan penyesuaian diri dengan umat KKI yang baru: Meskipun saya pernah melayani umat KKI pada tahun 1996- 1997, situasi dan keadaan umat KKI saat ini pada tahun 2015, sudah berbeda terutama dalam hal besarnya jum-lah anggota dan generasi KKI yang baru. Ada banyak umat yang belum saya kenal dan belum mengenal saya. Dalam pelayanan saya sebagai Acting Chaplain, mau tak mau saya harus berusaha sedapat mungkin dalam waktu yang singkat mengenal dan menyesuaikan diri dengan semua umat terlebih dengan ketua dan para anggota pengurus KKI baik pengu-rus inti maupun ketua dan anggota pengupengu-rus wilayah dan kelompok kategorial. Bagiku para ketua dan anggota pengupengu-rus ini bagaikan kunci atau jembatan yang sangat penting yang menghubungkan saya dengan umat KKI untuk bisa melak-sanakan tugas pelayanan dengan baik, lancar, teratur dan terorganisir. Tanpa bantuan mereka, pelaksanaan tugas pelay-ananku akan menjadi sangat sulit.

(5)

2. Tantangan dari segi geografis atau cakupan wilayah tempat tinggal umat KKI: Sambil tetap mengakui adanya manfaat positif pembagian empat wilayah KKI untuk Perayaan Missa hari Minggu yaitu di gereja Laverton, Port Melbourne, St. Francis dan Saint Pascal, Box Hill, tak dapat disangkal bahwa perjalanan pergi-pulang dengan mobil pada jarak yang lumayan harus saya tempuh cukup melelahkan. Perasaan lelah itu lebih terasa lagi bila beberapa Missa dirayakan dalam tiga hari berturut-turut pada minggu yang sama yaitu dari hari Jumat malam, hari Sabtu siang atau Sabtu Malam dan me-nyusul Misa hari Minggu keesokan harinya.

Manfaat positif yang saya alami selama bertugas sebagai Acting Chaplain:

Dengan pembagian wilayah KKI kedalam kelompok kecil, saya melihat banyak manfaat positifnya antara lain: lebih banyak umat yang ikut aktif dalam tugas-tugas tertentu yang dipercayakan dalam kelompoknya; lebih banyak anggota KKI yang mendapat kesempatan melatih diri untuk menjadi pemimpin, ketua atau anggota pengurus dalam wilayahnya; jumlah anggota wilayah yang kecil memberi kesempatan yang lebih banyak dan luas baik untuk para anggotanya maupun untuk Chaplain atau Acting Chaplain untuk saling mengenal secara lebih mendalam, lebih akrab dan lebih dekat terhadap satu sama lain; Kelompok umat yang jumlahnya kecil juga lebih mudah untuk diorganisir dan diatur untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas tertentu yang diperlukan oleh KKI.

Manfaat positif lain yang saya timba dan pelajari untuk pertumbuhan dan perkembangan hidup imanku sendiri dalam relasiku dengan Tuhan dan sesama adalah ketekunan dan keuletan iman dari umat KKI. Hal ini dapat saya saksikan lewat doa maupun perayaan Ekaristi bersama baik pada hari Minggu, pada Misa wilayah ataupun pada Misa untuk kebutuhan khusus dalam keluarga. Saya juga merasa diteguhkan, didukung dan dikuatkan dalam imanku saat merayakan Missa bersama anggota MUDIKA, anggota KTM maupun menghadiri doa bersama kelompok PDKKI.

Sebagai seorang misionaris yang baru menyelesaikan tugas missi bersama umat Katolik Aborigin di Central Australia selama 9 tahun, keberadaan saya di tengah umat KKI Melbourne selama tiga bulan sebagai Acting Chaplain bagaikan berada dalam dapur api iman yang bukan membakar hangus tapi api yang memberi kehangatan, semangat dan kekuatan baru; api yang tidak hanya berkedip-kedip tapi tetap tegar bernyala meski dihadang oleh tiupan angin topan dunia. Pesanku untuk direnungkan umat buat perkembangan dan kemajuan KKI di masa depan:

1. Meskipun wilayah KKI dibagi atas beberapa wilayah kecil dan juga kelompok-kelompok katergorial yang tentu saja mempunyai banyak manfaat positifnya serta memiliki fokus pelayanan yang berbeda, hendaknya tetaplah diingat, disadari dan disimpan dalam hati bahwa hanya ada satu tubuh KKI yang satu dan sama di Melbourne ini. KKI adalah satu tubuh laksana tubuh kita manusia yang mempunyai banyak anggotanya yang melaksanakan fungsi dan tugasnya yang berbeda sesuai kebutuhan yang berbeda dan beraneka ragam tetapi tetap merupakan bagian dari KKI.

2. Meski cuma selama tiga bulan bertugas sebagai Acting Chaplain, saya sungguh merasakan kerja sama yang baik antara saya dan semua umat KKI terlebih dengan Ketua dan pengurus inti KKI maupun dengan para ketua wilayah dan kelompok kategorial. Saya turut berdoa dan mengharapkan agar kerja sama yang baik ini terus dikembangkan atau diper-tahankan dalam hidup dan pelayan umat KKI di masa-masa yang akan datang.

Akhirnya, saya mengucapkan limpah terima kasih pertama-tama kepada Fr. Bone Buahendri, SVD sebagai Chaplain KKI, yang memberikan kesempatan kepada saya untuk melayani KKI sebagai Acting Chaplain selama tiga bulan masa tugas. Terima kasih juga atas bantuan dan kerja sama dari Ketua KKI dan semua anggota pengurusnya baik yang lama maupun yang baru terpilih. Terimakasih khusus yang berlimpah saya haturkan kepada para ketua wilayah dan ketua kelompok kat-egorial yang sudah dengan rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu dan memperlancar tugas saya untuk merayakan Missa buat umat KKI di wilayah anda.

Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan rahmatNya kepada saudara-saudari semua dalam hidup dan pelayanan anda pada umat Tuhan yang dipercayakan pada pimpinan kalian.

Referensi

Dokumen terkait

Choirul Rofiq, M.Fil.I Pemikiran Ahmad Ibnu Zaini Dahlan Dalam Asna Al-Matholib Fi Najah Abi Tholib Mengenai Keimanan Abi Tholib Dan Signifikansinya Terhadap Upaya

 Penggunaan SAP Solution Manager Enterprise Edition (dan setiap penerus SAP Solution Manager Enterprise Edition yang diberikan berdasarkan dokumen ini) akan tunduk

Kelakuan berkas berupa jangkau proton dan profil berkas di dalam target cair diamati dengan simulasi program SRIM, dan efek-efeknya tentang perubahan suhu dan tekanan yang

Daya serap pada benang marlon ini memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap lama perendaman dan neomor benang yang berbeda maka dapat dilanjutkan uji

Dari definisi di atas kiranya dapat di tarik kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang

Dalam mengeksiskan Pesantren sebagai organisasi Islam modren di masa penjajahan penuturan Azyumardi Azra tersebut diperkuat oleh Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh

Pondok merupakan tempat tinggal bersama antara kyai dengan para santrinya.Di Pondok, seorang santri patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang diadakan, ada

Cultural transform dan jenis konteks arkeologi di situs Benteng Putri Hijau Berdasarkan laporan penelitian tahun 2008 dan 2009, data artefaktual yang diperoleh dari