• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka 2015"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah dan Innayah-Nya sehingga berkat ridho-Nya penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2015 pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka dapat diselesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka berpedoman pada Rencana Stratejik (RENSTRA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Tahun 2014-2018, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Master Plan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

Mudah-mudahan dengan tersusunya Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2015 ini dapat memberdayakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

Majalengka, Nopember 2014

KEPALA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAJALENGKA

H. ALIMUDIN, S.Sos., M.M., M.M.Kes

Pembina Tk.I

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI. ... ii BAB I. PENDAHULUAN. ... 1 1.1. Latar Belakang. ... 1 1.2. Landasan Hukum. ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan. ... 5

1.4. Sistematika Penulisan. ... 6

BAB II. GAMBARAN UMUM... 8

2.1. Visi Kabupaten Majalengka. ... 8

2.2. Misi Kabupaten Majalengka ... 10

2.3. Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi BPLH Kabupaten Majalengka. .. 15

BAB III. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014. ... 18

3.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014. ... 18

3.2. Analisis Pelaksanaan Renja Tahun 2014. ... 21

3.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka. ... 43

3.4. Rencana Stratejik BPLH Kabupaten Majalengka. ... 45

BAB IV. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. ... 46

4.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional. ... 46

4.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD. ... 47

4.3. Program dan Kegiatan. ... 49

BAB V. PENUTUP. ... 74

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan Isu Strategis Bidang Sarana dan Prasarana Wilayah Kabupaten Majalengka Bidang Lingkungan Hidup yang terjadi ditingkat Nasional maupun Daerah merupakan perubahan ke arah kemajuan Sosial, Ekonomi dan Budaya yang perlu diantisipasi dan dihadapi dengan langkah perencanaan kerja yang Prospektif.

Dalam upaya memacu ke arah perbaikan Lingkungan Hidup, Pemerintah Republik Indonesia telah mengamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang meliputi : kebijakan penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,

pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Sejalan dengan kebijakan itu, Pemerintah membentuk Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 10 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah, merupakan perhatian Pemerintah Daerah dalam upaya melestarikan lingkungan hidup lebih baik sehingga Visi Kabupaten Majalengka yaitu MAKMUR (Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul, dan Religius) dapat terwujud.

(5)

5

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka menyusun Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2015 dengan berpedoman pada Rencana Stratejik (RENSTRA) 2014-2018 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang di dalamnya menetapkan Visi, Misi serta Program dan Kegiatan Tahun 2014 – 2018.

Mudah-mudahan dengan tersusunnya Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup diharapkan dapat melestarikan Fungsi Lingkungan Hidup melalui penataan, pemeliharaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam dan dapat meningkatkan etos kerja yang lebih baik.

(6)

6

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Tahun 2015 yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tanun 2009

(7)

7

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2009

tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Majalengka;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka; dan

12. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka.

(8)

8

Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Tahun 2015 disusun dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan untuk kurun waktu 1 (satu) tahun dalam rangka memenuhi ketentuan INPRES Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2015 ini adalah :

1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan Rencana Stratejik (RENSTRA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

2. Meningkatkan pelaksanaan Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka beserta seluruh unit kerjanya dalam pengedalian dampak lingkungan hidup dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.

(9)

9

Sistematika penulisan Rencana Kerja berdasarkan BAB yang terdiri atas:

BAB I : PENDAHULUAN

- Latar Belakang

- Landasan Hukum

- Maksud dan Tujuan

- Sistematika Penulisan

BAB II : - Visi Kabupaten Majalengka

“MAJALENGKA MAKMUR”. - Misi Kabupaten Majalengka.

- Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

BAB III : EVALUASI PELAKSANAAN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014

- Evaluasi Pelaksanaan RENJA Tahun

2014

- Analisis Pelaksanaan RENJA Tahun

2014

(10)

10

Lingkungan Hidup Kabupaten

Majalengka - Rencana Stratejik

BAB IV : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN

KEGIATAN.

- Telaahan terhadap kebijakan

Nasional

- Tujuan dan Sasaran Renja OPD

- Program dan Kegiatan

BAB V : PENUTUP

Penulisan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2015 mengacu kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, Rencana Stratejik, Master Plan Badan

Pengelolaan Lingkungan Hiup

Kabupaten Majalengka dan Subtansinya disesuaikan dengan kebutuhan OPD berdasarkan tupoksinya.

(11)

11

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Visi

Kabupaten

Majalengka

“MAJALENGKA

MAKMUR”

Makmur secara harpiah bermakna sejahtera, berkecukupan secara material dan agamis secara spriritual atau tatanan kehidupan yang rakyatnya mendapatkan kebahagian jasmani dan rohani sehubungan telah terpenuhi kebutuhannya.

Adapun definisi operasional atau yang dimaksud dengan MAJALENGKA MAKMUR dalam Visi kami adalah : “terwujudnya suatu tatanan masyarakat, pemerintahan, dan pembangunan Majalengka yang Maju, Aman, Kondusif, Mandiri, Unggul, dan

Religius” dalam arti :

Maju : Berada di depan dibanding daerah-daerah lain dilihat dari aspek pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, tata kelola pemerintahan, keagamaan dan berbagai sendi kehidupan lainnya dengan tetap memperhatikan aspek-aspek pembangunan berkelanjutan;

Aman : Kondisi Daerah yang bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan konflik sosial tanpa adanya diskriminasi terhadap golongan tertentu;

(12)

12

nyaman, disertai kualitas pelayanan aparatur yang bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) agar tercipta pembangunan yang seimbang di berbagai sektor;

Mandiri : Mampu meningkatkan kemampuan Daerah untuk menyelenggarakan seluruh urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dengan tidak

sepenuhnya bergantung kepada bantuan

Pemerintah yang lebih atas;

Unggul : Memiliki daya saing yang tinggi berfokus pada kepemilikan sumber daya alam berlimpah, sumber daya manusia berkualitas, dan inovaitif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK);

Religius : Seluruh aktivitas kehidupan masyarakat Kabupaten Majalengka dijiwai oleh nilai-nilai

keagamaan, mampu menjalankan dan

mengamalkan ajaran agama dengan didukung sarana dan prasarana keagamaan yang memadai.

(13)

13

Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan sarana prasarana perekonomian dalam rangka pencapaian pembangunan yang berkelanjutan;

2. Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good

governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur; 3. Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan

usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat;

4. Meningkatkan daya saing daerah dengan berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia,

inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan

mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan; 5. Mewujudkan Desa Mandiri;

6. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai.

Misi yang diemban sebagaimana tersebut di atas, dengan penjelasan sebagai berikut :

(14)

14

pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan

sarana prasarana perekonomian dalam rangka

pencapaian pembangunan yang berkelanjutan”

Pelayanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan dan sarana prasarana perekonomian merupakan tuntutan kebutuhan yang esenssial untuk dipenuhi secara terus menerus dengan penekanan pada kualitas pelayanan. Kelima unsur tersebut memiliki saling keterkaitan yang kuat dalam mencapai tujuan peningkatan IPM. Hal tersebut didasari pemikiran bahwa pendidikan akan mampu menciptakan masyarakat yang sehat secara individu dan lingkungan, produktif dalam menghasilkan barang /jasa dan mampu meningkatkan kemampuan investasi sehingga diperlukan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang baik dan penyediaan sarana prasarana perekonomian yang memadai. Kesemuanya itu memerlukan upaya Pemerintah Kabupaten untuk memberikan pelayanan yang berkualitas mengacu pada standar-standar pelayanan yang telah ditetapkan.

2. “Misi Kedua, Membangun tatakelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan aparatur”

(15)

15

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Hal ini didasari bahwa penatakelolaan pemerintahan yang baik akan menghasilkan produk layanan publik yang baik pula dan seiring dengan itu pula akan tercipta tingkat kesejahteraan pegawai yang baik . Penciptaan pemerintahan yang baik dapat diawali salah satunya mewujudkan sosok birokrasi yang ideal dengan upaya membangun harmonisasi regulasi, penataan kelembagaan, pembenahan struktur, pembentukan orentasi dan sistem nilai baru, penyederhanaan proses kerja dan pengembangan lingkungan politik yang sehat.

3. “Misi Ketiga, Membangun iklim investasi yang kondusif dan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat”

Kondusifitas iklim investasi teramat penting untuk dibangun dan dijaga serta tidak semata dibangun dari tingkat stabilitas keamanan belaka, namun iklim investasi harus juga terbangun dari prakarsa daerah dan kemudahaan investasi yang diberikan oleh daerah kepada berbagai pihak. Penumbuhkembangan investasi harus juga merupakan media bagi peningkatan pemberdayaan UMKM sehingga memiliki saling ketergantungan yang pada gilirannya akan mampu memberikan percepatan pertumbuhan perekonomian daerah yang tinggi.

(16)

16

berfocus pada pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan”

Daya saing daerah merupakan hal pokok dari substansi otonomi daerah, karena daya saing daerah inilah akan memacu pertumbuhan daerah dari berbagai hal. Daya saing daerah akan tercermin dari kemampuan daerah dalam menghasilkan keunggulan daerah yang tercipta dari hasil optimalisasi pemanfaatan atas sumber daya alam, sumber daya manusia yang tercipta dari kemampuan inovasi daerah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan beradaptasi dengan tekhnologi yang terkini.

5. “Misi Kelima, Mewujudkan Desa Mandiri”

Kemandirian desa ditengah tengah percepatan pembangunan daerah adalah hal mutlak yang harus diwujudkan karena kemandirian desa akan memberikan kontribusi besar terhadap capaian indikator kinerja daerah dalam berbagai sector pembangunan . Kemandirian desa ini tidak semata pada

penanaman nilai nilai baru dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa sebagai akibat dari telah terbitnya Undang-Undang tentang Desa, tetapi lebih dari itu yaitu menumbuhkembangkan otonomi desa melalui kapasitas dan

(17)

17

yang dimilikinya.

6. “Misi Keenam, Meningkatkan pemahaman dan

pengamalan ajaran agama disertai penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai”

Pemahaman ajaran agama dan penyediaan sarana prasarana keagamaan yang memadai merupakan hal yang mendasar bagi masyarakat di Majalengka. Dengan pemahaman ajaran agama yang baik dan benar dan didukung sarana prasarana keagamaan yang memadai akan dapat menciptakan sosok masyarakat Majalengka yang berkeyakinan, berprilaku, bersikap sesuai dengan norma norma agama yang dianutnya dan mampu menciptakan masyarakat yang maju dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(18)

18

Pengelolaan

Lingkungan

Hidup

Kabupaten

Majalengka.

2.3.1. Visi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

Mewujudkan Lingkungan Hidup “Bersih, Indah, Sejuk dan Asri”

( B I S A )

Bersih  Tanah, Air dan Udara terbebas dari

pencemaran

Indah Lingkungan Visual tertata rapi. Sejuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) tertata

proposional.

Asri Sumber Daya Alam (SDA) dan

Keanekaragaman Hayati (Kehati) terlestarikan.

2.3.2. Misi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

a. Menangani Pencemaran. b. Menata Lingkungan Visual.

c. Menata Ruang Terbuka Hijau (RTH).

d. Melestarikan Sumber Daya Alam dan

(19)

19

Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, Pasal 43 menyatakan Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka yaitu :

1. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan berada di bawah serta bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai Tugas Pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang lingkungan hidup.

3. Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud di atas, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis urusan

pemerintahan daerah bidang lingkungan hidup; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan

(20)

20

lingkungan hidup; dan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk penjelasan lebih terperinci tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor. 9 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Majalengka Bab VIII.

(21)

21

BAB III

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

(RENJA)

TAHUN 2014

3.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2014

3.1.1. Program

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

6. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan.

7. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). 9. Program Pengembangan Data dan Informasi.

10. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

(22)

22

1. Kegiatan Jasa Surat-menyurat.

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

3. Kegiatan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. 4. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

5. Kegiatan Penyediaan Cetakan dan Penggandaan. 6. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor.

7. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

8. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga. 9. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan.

10. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

11. Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Kelancaran Administrasi Perkantoran.

12. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintahan.

13. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

14. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

15. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu.

(23)

23

Monitoring dan Pelaporan.

17. Kegiatan Penelitian SPP dan SPM. 18. Kegiatan Penyusunan RENSTRA SKPD.

19. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun.

20. Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Administrasi Asset. 21. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran

(RKA).

22. Kegiatan Penyusunan DPA.

23. Kegiatan Penyusunan DPA Perubahan.

24. Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengolahan Persampahan.

25. Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan.

26. Kegiatan Peningkatan PeranSerta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan.

27. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura. 28. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup. 29. Kegiatan Peningkatan PeranSerta Masyarakat dalam

Pengendalian Lingkungan Hidup.

30. Kegiatan Kajian, Monitoring dan Pemantauan

Pelaksanaan AMDAL, UKL dan UPL (dokumen

lingkungan).

(24)

24

Pencemaran Lingkungan Hidup. 33. Kegiatan Pemeliharaan RTH. 34. Kegiatan Penataan Taman Kota.

35. Kegiatan Identifikasi Keanekaragaman Hayati.

36. Kegiatan Identifikasi Titik Pencemaran Tanah, Air dan Udara.

37. Kegiatan Konservasi Tanah.

3.2. Analisis Pelaksanaan Renja Tahun 2014

1. Kegiatan Jasa Surat-menyurat.

a. Input

Jumlah dana Rp 5.540.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terpenuhinya jasa surat-menyurat selama 12 bulan. c. Outcome

Terlaksananya pelayanan administrasi perkantoran dengan realisasi prosentase capaian kinerja 100 %.

(25)

25

Listrik. a. Input

Jumlah dana Rp. 35.400.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya jasa kantor, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan.

c. Outcome

Terlaksananya jasa kantor, sumber daya air dan listrik dengan realisasi prosentase capaian kinerja 100 %.

3. Kegiatan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. a. Input

Jumlah dana Rp. 15.700.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja selama 12 bulan.

(26)

26

Terpenuhinya jasa perbaikan peralatan kerja dengan realisasi prosentase capaian kinerja 100 %.

4. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. a. Input

Jumlah dana Rp. 41.526.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan c. Outcome

Terpenuhinya alat tulis kantor dengan realisasi prosentase capaian kinerja 100 %.

5. Kegiatan Penyediaan Cetakan dan Penggandaan. a. Input

Jumlah dana Rp. 48.034.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

(27)

27

Terpenuhinya barang cetakan dan penggandaan dengan realiasasi prosentase tingkat capaian kinerja 100 %.

6. Kegiatan Penyediaan Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.

a. Input

Jumlah dana Rp. 13.238.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya komponen listrik/penerangan bangunan kantor selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya komponen listrik/penerangan bangunan kantor dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja 100%.

7. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. a. Input

Jumlah dana Rp. 51.472.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

(28)

28

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor dengan realisasi prosentase tingkatcapaian kinerja100 %.

8. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga. a. Input

Jumlah dana Rp. 12.426.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya peralatan rumah tangga sebanyak 1 paket. c. Outcome

Terpenuhinya peralatan rumah tangga dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

9. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

(29)

29

Jumlah dana Rp. 18.000.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya bahan bacaan dan Perundang-undangan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %. 10. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

a. Input

Jumlah dana Rp. 29.050.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya makanan dan minuman selama 12 bulan. c. Outcome

Terpenuhinya makanan dan minuman dengan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

(30)

30

Perkantoran. a. Input

Jumlah dana Rp. 990.000.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya jasa penunjang kelancaran administrasi perkantoran selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya jasa penunjang kelancaran administrasi perkantoran dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

12. Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Dalam Rangka

Penyelenggaraan Pemerintahan. a. Input

Jumlah dana Rp. 110.000.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya koordinasi dan konsultasi dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan selama 12 bulan.

(31)

31

Terpenuhinya koordinasi dan konsultasi dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

13. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional. a. Input

Jumlah dana Rp. 105.455.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional selama 12 bulan

c. Outcome

Terpenuhinya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

14. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

(32)

32

Jumlah dana Rp. 216.600.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor selama 12 bulan

c. Outcome

Terpenuhinya pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

15. Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu. a. Input

Jumlah dana Rp. 87.750.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu sebanyak 1 paket

c. Outcome

Terpenuhinya pakaian khusus hari-hari tertentu dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

(33)

33

Pelaporan. a. Input

Jumlah dana Rp. 269.078.500,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya kegiatan perencanaan, evaluasi, monitoring dan pelaporan yang tepat waktu sebanyak 1 paket

c. Outcome

Terpenuhinya kegiatan perencanaan, evaluasi, monitoring dan pelaporan yang tepat waktu dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

17. Kegiatan Penelitian SPP dan SPM. a. Input

Jumlah dana Rp. 7.999.900,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

(34)

34

Terpenuhinya penelitian SPP dan SPM dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

18. Kegiatan Penyusunan RENSTRA SKPD. a. Input

Jumlah dana Rp. 35.080.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersusunya dokumen Renstra OPD Tahun 2014-2018 sebanyak 1 paket

c. Outcome

Tersedianya dokumen Renstra OPD Tahun 2014-2018 dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %. 19. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun.

a. Input

Jumlah dana Rp. 9.903.600,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

(35)

35

Terlaksananya laporan keuangan akhir tahun sebanyak 1 paket

c. Outcome

Terpenuhinya laporan keuangan akhir tahun dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

20. Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Administrasi Asset. a. Input

Jumlah dana Rp. 13.580.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terpenuhinya pelayanan administrasi aset sebanyak 1 paket

c. Outcome

Tersedianya pelaksanaan administrasi aset dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

(36)

36

a. Input

Jumlah dana Rp. 15.300.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2014 sebanyak 1 paket

c. Outcome

Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2014 dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

22. Kegiatan Penyusunan DPA. a. Input

Jumlah dana Rp. 10.175.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya penyusunan Dokumen Pelaksanaan

(37)

37

Terpenuhinya penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014 dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100%.

23. Kegiatan Penyusunan DPA Perubahan. a. Input

Jumlah dana Rp. 9.225.500,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya penyusunan Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (DPA) Perubahan sebanyak 1 paket c. Outcome

Terpenuhinya penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Perubahan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100%.

24. Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengolahan Persampahan.

a. Input

Jumlah dana Rp. 693.778.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

(38)

38

Terpenuhinya sarana dan prasarana persampahan sebanyak 1 paket

c. Outcome

Tersedianya sarana dan prasarana persampahan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

25. Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan.

a. Input

Jumlah dana Rp. 1.394.620.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terpenuhinya biaya operasional pelayanan kebersihan dan pengolahan sampah selama 12 bulan

c. Outcome

Meningkatnya pelayanan kebersihan dan persampahan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

(39)

39

Pengelolaan Persampahan. a. Input

Jumlah dana Rp. 31.950.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya pelaksanaan sosialisasi persampahan sebanyak 1 paket

c. Outcome

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

27. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura. a. Input

Jumlah dana Rp. 472.940.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tercapainya sinegritas aparatur masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan Majalengka yang bersih, indah, sejuk dan asri sebanyak 3 kali pemantauan

(40)

40

Terwujudnya Kota Majalengka yang bersih, indah, sejuk dan asri dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

28. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup. a. Input

Jumlah dana Rp. 365.000.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Teridentifikasinya kualitas air dan udara sebanyak 6 paket c. Outcome

Terpantaunya kualitas air dan udara dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

29. Kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam

Pengendalian Lingkungan Hidup. a. Input

Jumlah dana Rp. 258.160.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

(41)

41

Meningkatnya kesadaran dalam pengendalian lingkungan hidup sebanyak 1 paket

c. Outcome

Tercapainya pengendalian lingkungan hidup yang serasi dan seimbang dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100%.

30. Kegiatan Kajian, Monitoring dan Pemantauan Pelaksanaan AMDAL, UKL dan UPL (dokumen lingkungan).

a. Input

Jumlah dana Rp. 117.715.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terlaksananya kajian dan monitoring pelaksanaan AMDAL, UKL dan UPL sebanyak 35 perusahaan.

c. Outcome

Terkendalinya kegiatan usaha dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

(42)

42

a. Input

Jumlah dana Rp. 41.737.500,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terpenuhinya bimbingan teknis penyusunan AMDAL sebanyak 50 orang

c. Outcome

Terlaksananya bimbingan teknis penyusunan AMDAL dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %. 32. Kegiatan Pemantauan Continue Pengendalian dan Pencemaran

Lingkungan Hidup. a. Input

Jumlah dana Rp. 50.250.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terpantaunya dan terawasinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup sebanyak 100 perusahaan.

(43)

43

Tersedianya data pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

33. Kegiatan Pemeliharaan RTH. a. Input

Jumlah dana Rp. 430.550.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terpenuhinya biaya operasional dan pemeliharaan pertamanan selama 12 bulan

c. Outcome

Terpenuhinya biaya operasional dan pemeliharaan pertamanan dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

34. Kegiatan Penataan Taman Kota. a. Input

Jumlah dana Rp. 1.500.000.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

(44)

44

Pembuatan taman kota sebanyak 1 paket c. Outcome

Terbangunnya taman kota di jalan taman lingkar utara dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %. 35. Kegiatan Identifikasi Keanekaragaman Hayati.

a. Input

Jumlah dana Rp. 56.135.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersusunnya data dan peta keanekaragaman hayati sebanyak 1 paket

c. Outcome

Tersedianya Dasar pertimbangan untuk pelestarian keanekaragaman hayati dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

(45)

45

a. Input

Jumlah dana Rp. 27.797.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Tersusunnya data dan informasi tentang kerusakan tanah, air dan udara sebanyak 1 paket

c. Outcome

Tersedianya Dasar pertimbangan untuk menanggulangi pencemaran tanah, air dan udara dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

37. Kegiatan Konservasi Tanah. a. Input

Jumlah dana Rp. 187.400.000,00 dengan realisasi tingkat capaian kinerja 100 %.

b. Output

Terwujudnya kelembaban tanah untuk penampungan air resapan sebanyak 40 paket.

(46)

46

Tersedianya sumur resapan dan lubang biopori dengan realisasi prosentase tingkat capaian kinerja100 %.

3.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan

Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kabupaten Majalengka.

1) Di Kabupaten Majalengka luas lahan kritis sudah semakin parah. Aspek yang mempengaruhi status kerusakan lahan/tanah disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungan, cotohnya masih banyak masyarakat menebang pohon tanpa memperhatikan aturan serta tidak menanam kembali sehingga dapat berakibat erosi dan hutan gundul, kurang memahaminya peraturan atau kebijakan pemerintah tentang lingkungan hidup, masih rendahnya tingkat kesadaran terhadap dampak kerusakan lingkungan hidup, dan masih rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan kerusakan lahan/tanah yang tandus menjadi tanah yang subur dan dapat ditanami kembali dengan berbagai tanaman sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat petani di pedesaan.

Lahan kritis dan potensial lahan kritis di Kabupaten Majalengka yaitu :

(47)

47

Kidul, Tejamulya, Cibunut pada ketinggian 1138 mdpl. b) Lahan kritis berada di Desa Sagara, Sangiang, Sunia,

Gunungmanik, dan Desa Cipulus pada ketinggian 381 mdpl.

c) Potensial kritis berada di Cibodas, Kulur, Cijurey, Cipicung, Cengal dan Nunuk baru pada ketinggian 224 mdpl.

2) Tingginya degradasi lahan di bagian hilir, erosi dan bencana banjir yang diakibatkan penebangan pohon yang terus-menerus dan tidak ditanami kembali dan kurannya reboisasi hutan.

3) Hilangnya fungsi konservasi kawasan bantaran sungai. 4) Rusaknya perlindungan terhadap mata air.

5) Berkurangnya sumur-sumur resapan.

6) Sedikitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada kawasan perkotaan diakibatkan pembangunan yang terus-menerus tanpa memperhatikan kondisi lingkungan hidup.

7) Seringnya perubahan jadwal tanam.

8) Kurannya pengendalian hama dan penyakit. 9) Tingginya kerusakan produksi agro.

10) Masih banyaknya pencemaran air dan tanah pada daerah hulu.

(48)

48

kehidupan, masyarakat yang kurang arif dalam mengelola kawasan konservasi, sehingga menyebabkan pencemaran air dan tanah pada daerah hulu yang berakibat berkurangnya kuantitas resapan limpasan air permukaan dan menurunnya kandungan air tanah serta semakin banyaknya kejadian bencana dan bertambah luasnya potensi bencana yang terjadi setiap tahunnya.

3.4. Rencana Stratejik Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Kabupaten Majalengka

1. Strategi

Mengendalikan lingkungan hidup yang terpadu dan bersinergi dengan peningkatan industrialisasi dan antisipasi terjadinya bencana (lingkungan hidup).

2. Kebijakan

a) Pemenuhan target RTH Kabupaten Majalengka.

b) Pemantapan penetapan analisis AMDAL dalam proses penetapan ijin usaha.

c) Meningkatkan kinerja pengelolaan air limbah.

d) Pemenuhan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan.

(49)

49

BAB IV

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Sebagaimana diatur dalam Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 195, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penyediaan pelayanan publik, Daerah dapat mengembangkan kerjasama dengan Daerah lain atau kerjasama dengan pihak ketiga yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efetivitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan. Kerjasama tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk Badan Kerjasama Antar Daerah yang diatur dengan Keputusan Bersama.

Pasal 196 bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan yang mengakibatkan dampak lintas daerah dan untuk menciptakan efisiensi, Daerah wajib mengelola pelayanan publik secara bersama dengan daerah sekitarnya untuk kepentingan masyarakat.

Salah satu kendala mewujudkan kebijakan kerjasama antar Daerah dipengaruhi beberapa faktor antara lain :

1. Ego sektoral daerah.

2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia. 3. Keterbatasan Dana APBD Daerah.

(50)

50

Selanjutnya dalam upaya pemulihan kondisi lingkungan hidup yang kualitasnya mengalami pencemaran atau kerusakan merupakan prioritas yang harus dilaksanakan melalui Rencana Kerja Badan Pengelolaan Lingkugan Hidup.

4.2. Tujuan dan Sasaran Renja OPD

Tujuan dari penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Tahun 2015 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka adalah :

1. Sebagai tolok ukur dalam melaksanakan Program dan Kegiatan tahunan secara komprehensif, terpadu, terarah dan terukur. 2. Sebagai bahan pedoman dan kebijakan di dalam

merencanakan, menetapkan dan melaksanakan suatu program dan kegiatan.

Sasaran yang ingin dicapai adalah tercapainya pengelolaan lingkungan hidup yang terencana, terarah dan komprehensif sesuai dengan Visi dan Misi serta arah kebijakan strategis Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka.

Perumusan tujuan dan sasaran Rencana Kerja Tahun 2015 pada dasarnya berpedoman pada Rencana Stratejik yang di

(51)

51

dan Kegiatan.

Adapun rumusan tujuan dan sasaran yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Rencana Stratejik Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka antara lain :

1. Dalam rangka meningkatkan upaya pengelolaan sumber daya

alam dan lingkungan hidup secara rasional dan bertanggung jawab serta menjaga kemampuan lingkungan untuk dapat mendukung kehidupan masyarakat secara berkesinambungan dilakukan bimbingan teknis implementasi Perundang – undangan dan pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sistem informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2. Guna tercapainya kualitas lingkungan hidup sesuai baku mutu

dan mencegah perusakan serta pencemaran lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam berlebihan telah dilaksanakan Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran Air, Sekolah Adiwiyata dan Pontren berbudaya lingkungan, Pengembangan Pola Kemitraan dengan Lembaga Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam, terutama Pengelolaan Sumber Mata Air dan Koordinasi Kota Sehat/Adipura.

3. Dalam upaya menjaga keseimbangan pemanfaatan dan

(52)

52

Masyarakat dalam Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Koordinasi Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam.

4. Untuk tercapainya lingkungan yang bersih, indah, sejuk dan

asri serta terkelolaanya persampahan telah dilaksanakan

Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Sampah/Limbah,

Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan, Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Persampahan, Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Persampahan dan Penataan serta Pemeliharaan Taman.

4.3. Program dan Kegiatan.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka tahun 2015 terdapat 10 (sepuluh) Program dan 39 (tiga puluh sembilan) Kegiatan diantaranya terdapat Program Utama, Reguler dan Urusan Dasar.

Anggaran yang dialokasikan untuk Program Utama, Reguler dan Urusan Dasar pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kabupaten Majalengka Tahun 2015 yaitu sebesar

Rp. 14.674.992.146,00 (empat belas milliar enam ratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh dua ribu seratus empat puluh enam rupiah), anggaran tersebut berasal dari

(53)

53

Majalengka dan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat.

4.3.1. Program Tahun 2015

1. Program Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan dan Capaian Kinerja Keuangan. 5. Program Sinegritas Perencanaan Daerah. 6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.

7. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.

8. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah.

9. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan.

10. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

(54)

54

1. Kegiatan Jasa Surat-menyurat a. Input

Pagu Anggaran Rp. 5.540.000,00. b. Output

Terlaksananya jasa surat menyurat selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya jasa surat-menyurat dengan capaian kinerja 100%.

2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 57.080.000,00. b. Output

Tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik selama 12 bulan.

(55)

55

dan listrik dengan capaian kinerja 100%. 3. Kegiatan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 15.950.000,00. b. Output

Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya jasa perbaikan peralatan kerja dengan capain kinerja 100%.

4. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 43.948.600,00. b. Output

Terlaksananya penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan.

(56)

56

Terpenuhinya Alat Tulis Kantor dengan capain kinerja 100%.

5. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan

Penggandaan. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 49.484.000,00. b. Output

Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan selama 12 Bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya Barang Cetakan dan Penggandaan dengan capaian kinerja 100%.

6. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor. a. Input

(57)

57

Tersedianya Komponen Listrik/Penerangan

Bangunan Bangunan Kantor selama 12 bulan. c. Outcome

Terpenuhinya Komponen Listrik/Penerangan Bangunan Kantor dengan capaian kinerja 100%. 7. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan

Kantor. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 61.000.000,00. b. Output

Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor sebanyak 1 Paket.

c. Outcome

Terpenuhinya Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan capaian kinerja 100%.

(58)

58

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 18.159.000,00. b. Output

Tersedianya Peralatan Rumah Tangga sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terpenuhinya Peralatan Rumah Tangga dengan capaian kinerja 100%.

9. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 18.000.000,00. b. Output

Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya Bahan Bacaan dan Perundang-Undangan dengan capaian kinerja 100%.

(59)

59

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 34.454.796,00. b. Output

Tersedianya Makanan dan Minuman selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya Makanan dan Minuman dengan capaian kinerja 100%.

11. Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Kelancaran Administrasi Perkantoran.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 692.780.000,00. b. Output

Tersedianya Jasa Penunjang Kelancaran

(60)

60

Terpenuhinya Jasa Penunjang Kelancaran Administrasi Perkantoran dengan capaian kinerja 100%.

12. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 120.000.000,00. b. Output

Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi dalam rangka Penyelenggaraan Pemerintahan selama 12 bulan.

c. Outcome

Terpenuhinya Koordinasi dan Konsultasi dalam rangka Penyelenggaraan Pemerintahan dengan capaian kinerja 100%.

(61)

61

Dinas/ Operasional. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 86.999.000,00. b. Output

Tersedianya Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Operasional selama 12 bulan. c. Outcome

Terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Operasional dengan capaian kinerja 100%.

14. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 10.451.000,00. b. Output

Tersedianya Pemeliharaan Rutin/Berkala

(62)

62

Terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/Berkala

Perlengkapan Gedung Kantor dengan capaian kinerja 100%.

15. Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 75.754.000,00. b. Output

Tersedianya Pakaian Pakaian Kerja Lapangan sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terpenuhinya Pakaian pakaian kerja lapangan dengan capaian kinerja 100%.

16. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD.

a. Input

(63)

63

Terpenuhinya Penyusunan data perencanaan dan pelaksanaan evaluasi serta kegiatan monitoring kegiatan sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terlaksananya Penyusunan data perencanaan dan pelaksanaan evaluasi serta monitoring kegiatan dengan capaian kinerja 100%.

17. Kegiatan Penyusunan Pelaporan keuangan

semesteran dan prognosis realisasi anggaran. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 12.100.000,00. b. Output

Terlaksananya penyusunan laporan keuangan bulanan dan triwulanan pada BPLH Kabupaten Majalengka sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Tersedianya laporan keuangan bulanan dan triwulanan pada BPLH Kabupaten Majalengka dengan capaian kinerja 100%.

(64)

64

Tahun. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 9.500.000,00. b. Output

Terlaksananya Laporan Keuangan Akhir Tahun sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terpenuhinya Laporan Keuangan Akhir Tahun dengan capaian kinerja 100%.

19. Kegiatan Penyusunan Lakip OPD. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 10.000.000,00. b. Output

Terlaksananya penyusunan Lakip BPLH

Kabupaten Majalengka Tahun 2014 sebanyak 1 Paket.

(65)

65

Tersedianya penyusunan Lakip BPLH Kabupaten Majalengka Tahun 2014 dengan capaian kinerja 100%.

20. Kegiatan Penyusunan Profil OPD. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 10.000.000,00. b. Output

Terlaksasananya kegiatan penyusunan profil OPD BPLH Kabupaten Majalengka sebanyak 1 paket. c. Outcome

Tersedianya Profil BPLH Kabupaten Majalengka dengan capaian kinerja 100%.

d. Kegiatan Penyusunan RENJA OPD. a. Input

(66)

66

Terlaksananya penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2015 dan Rencana Kerja Perubahan Tahun 2015 sebanyak 2 paket.

c. Outcome

Tersdianya penyusunan Rencana Kerja Tahun 2015 dan Rencana Kerja Perubahan Tahun 2015 dengan capaian kinerja 100%.

e. Kegiatan Penyusunan RKA OPD. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 15.000.000,00 b. Output

Terlaksananya penyusunan Rencana Kerja Perubahan (RKA) tahun 2015 dan Rencana Kerja Angaran (RKA) tahun 2016 sebanyak 2 paket.

c. Output

Terlaksananya penyusunan Rencana Kerja Perubahan (RKA) tahun 2015 dan Rencana Kerja Angaran (RKA) tahun 2016 dengan capaian kinerja 100%.

(67)

67

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 10.000.000,00 b. Output

Terlaksananya Penyusunan Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun 2015 sebanyak 2 paket.

c. Output

Tersedianya Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun 2015 dengan capaian kinerja 100%.

g. Kegiatan Forum OPD a. Input

Pagu Anggaran Rp. 27.738.000,00 b. Output

Terpenuhinya kegiatan forum OPD Tahun 2015 sebanyak 1 paket.

(68)

68

Terlaksananya forum OPD tahun 2015 dengan capaian kinerja 100%.

h. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 208.140.000,00. b. Output

Tercapainya Sinegritas Aparatur, Masyarakat dan Dunia Usaha dalam mewujudkan Majalengka yang Bersih, Indah, Sejuk dan Asri sebanyak 3 kali pemantauan.

c. Outcome

Terwujudnya Kota Majalengka yang Bersih, Indah, Sejuk dan Asri dengan capaian kinerja 100%.

i. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan Hidup. a. Input

(69)

69

Teridentifikasinya Kualitas Air, Udara dan Tanah sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terpantaunya Kualitas Air, Udara dan Tanah dengan capaian kinerja 100%.

j. Pemantauan Continue Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 71.350.000,00. b. Output

Terpantaunya Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan Hidup sebanyak 26 kecamatan. c. Outcome

Pemantauan Pengendalian Pencemaran

(70)

70

Sarana dan Prasarana Persampahan. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 1.683.960.000,00. b. Output

Terpenuhinya Biaya Operasional Pelayanan Kebersihan dan Pengolahan Persampahan selama 12 bulan.

c. Outcome

Meningkatnya Pelayanan Kebersihan dan

Persampahan dengan capaian kinerja 100%. l. Kegiatan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 777.704.900,00. b. Output

Terpenuhinya Biaya Operasional dan

(71)

71

Terpenuhinya Biaya Operasional dan

Pemeliharaan Pertamanan dengan capaian kinerja 100%.

m. Kegiatan Penataan Taman Kota. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 1.200.000.000,00. b. Output

Terbangunnya Landscape Area jalan lingkar utara sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Tersedianya Landscape area jalan lingkar utara dengan capaian kinerja 100%.

n. Kegiatan Pengembangan RTH. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 2.400.000.000,00. b. Output

Terbangunnya Pengembangan RTH di Kabupaten Majalengka sebanyak 1 paket.

(72)

72

Tersediaya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kawasan Perkotaan Kabupaten Majalengka dengan capaian kinerja 100%.

o. Kegiatan Fasilitasi Sekolah Adiwiyata dan Pontren berbudaya lingkungan.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 88.460.250,00. b. Output

Terlaksananya Sosialisasi Sokolah adiwiyata dan Pontren berbudaya lingkungan sebanyak 26 kecamatan.

c. Outcome

Terciptanya masyarakat, siswa sekolah dan lingkungan pondok pesantren yang sadar lingkungan dengan capaian kinerja 100%.

p. Kegiatan Koordinasi Penyusunan AMDAL. a. Input

(73)

73

Terlaksananya AMDAL di Kabupaten Majalengka sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terpantaunya kegiatan dunia usaha dalam mengurangi pencemaran lingkungan dengan capaian kinerja 100%.

q. Kegiatan Pembuatan IPAL Industri dan IPLT. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 5.000.000.000,00. b. Output

Terkendalinya Pencemaran lingkungan sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Terlaksananya Revitalisasi IPLT TPA Heuleut dengan capaian kinerja 100%.

(74)

74

Pengolahan Persampahan. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 980.000.000,00. b. Output

Terlaksananya penyediaan sarana dan prasarana persampahan sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan sampah/limbah dengan capaian kinerja 100%. s. Kegiatan Pembuatan TPPS Cipaku Kecamatan

Kadipaten. a. Input

Pagu Anggaran Rp. 100.000.000,00. b. Output

Terlaksananya Study Kelayakan TPPAS Cipaku Kecamatan Kadipaten sebanyak 1 paket.

(75)

75

Study Kelayakan TPPAS Cipaku Kecamatan Kadipaten dengan capaian kinerja 100%.

t. Kegiatan Peningkatan Sistem Pengolahan Sampah menjadi Control Landfill.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 394.500.000,00. b. Output

Terkendalinya Pencemparan Sampah/Limbah di TPA Heuleut sebanyak 2 paket.

c. Outcome

Terkendalinya Sampah/Limbah di TPA Heuleut dengan system pengolahanan sampah/limbah menjadi gas metan dengan capaian kinerja 100%.

u. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan

Persampahan. a. Input

(76)

76

Tersosialisasinya Pengelolaan Sampah sebanyak 1 kali sosialisasi.

c. Outcome

Sosialisasi Persampahan dengan capaian kinerja 100%.

v. Kegiatan Identifikasi Kondisi Keanekaragaman Hayati.

a. Input

Pagu Anggaran Rp. 47.850.000,00. b. Output

Teridentifikasinya Kondisi Keanekaragaman Hayati sebanyak 1 paket.

c. Outcome

Tersedianya Data dan Informasi tentang Kondisi

Keanekaragaman Hayati di Kabupaten

(77)

77

BAB V

PENUTUP

Rencana Kerja (RENJA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Tahun 2015 berfungsi sebagai dasar, acuan dan pedoman di dalam melaksanakan/mengimplementasikan Visi dan Misi yang ditetapkan serta merupakan penjabaran dari Rencana Stratejik (RENSTRA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka 2014 – 2018.

Diharapkan dengan adanya Rencana Kerja ini bisa dijadikan dasar acuan dalam pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup yang semakin terencana dan terarah sesuai dengan kebijakan pembangunan Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam rangka mewujudkan Visi Kabupaten Majalengka sesuai dengan harapan, aspirasi dan kebutuhan masyarakat serta potensi dan kapasitas yang dimiliki, juga sebagai indikator kinerja untuk mengukur seberapa jauh program/kegiatan yang direncanakan telah dicapai, sehingga hasilnya dapat dinikmati dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2015 tergantung dari besarnya komitmen Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Majalengka.

(78)

78

melaksanakan Program dan Kegiatan Tahun 2015. Amiiin

Majalengka, Nopember 2014

KEPALA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAJALENGKA

H. ALIMUDIN, S.Sos., M.M., M.M.Kes

Pembina Tk.I

(79)

79

BAB VI

LAMPIRAN RKPD TAHUN 2015

6.1. Program Utama. 6.2. Urusan Reguler. 6.3. Urusan Dasar.

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah dalam mengatasi penyebaran tersebut, Perseroan menghimbau kepada para Pemegang Saham yang berhak untuk tidak menghadiri Rapat secara fisik,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN ...(Listijowati Hadinugroho) 61 umumnya memiliki kewajiban biaya bunga khususnya pada penggunaan hutang jangka panjang. Besar

Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs.Wagiran, M.Hum dan Pembimbing II: Drs. Kata kunci: keterampilan menulis, karangan narasi,

Dengan demikian, karakterisasi nonlinier dalam pengaruh eksitasi multinada dapat dijadikan salah satu metoda untuk menguji linieritas penguat daya frekuensi radio,

Mata kuliah ini berkaitan dengan pembuatan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran, yaitu pembuatan kalender akademik, silabus, RPP (Rancangan

Untuk memperoleh hasil tentang analisis besarnya kekuatan tarik dan struktur mikro baja karbon rendah yang telah mengalami pengelasan SMAW dengan variasi kuat arus, data

Hilangnya tutupan lahan hutan karena konversi hutan untuk pemukiman, perkebunan, pertanian dan kebutuhan untuk pembangunan di sektor lain, telah menyebabkan perubahan pola

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian quasy eksperiment , dimana penulis tidak terlibat langsung saat melakukan