• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOKUS PAGI Selasa,2 Desember 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FOKUS PAGI Selasa,2 Desember 2014"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.

Iaf7400333sekuyah

MARKET REVIEW

WATCH LIST STOCK

IHSG

5,146.315

P

admin

GLOBAL HIGHLIGHT

Last +/- (%) WORLD INDEX HANGSENG 23,367.45 -620.00 -2.58% NIKKEI 17,544.68 -45.42 -0.26% S&P/ASX200 5,237.70 29.98 0.58% FTSE 6,656.37 -66.25 -0.99% DOW JONES 17,776.80 -51.44 -0.29% EIDO 27.63 0.12 0.44% COMMODITY Gold 1,206.12 -5.98 -0.49% Oil (WTI) 68.50 -0.50 -0.72% Coal (Monthly) 62.65 -0.55 -0.87% CPO (RM) 2,110 -47.0 -2.18% CURRENCY USD/IDR 12,280.50 75.0 0.61% U

P A R A M I T R A

FOKUS PAGI

Selasa,2 Desember 2014

2014

www.paramitra.com

%Change 14.400

Change % 0.280%

Foreign Net (Rp/Bill) 68.0

Day Range 5,134.754 – 5,167.691 Value (Rp/Bill) 5,777 Average PE 17.2 Year To Date 20.83% 1 Year 18.93% Source: Bloomberg Source : IDX

Ticker

Rating

Price Target Support Resist.

INDF Hold 6,625 6,850 6,500 6,850 UNVR Hold 31,375 32,000 30,050 30,500 CPIN Buy 4,125 4,220 3,950 4,220 UNTR BoW 17,925 20,400 18,000 18,900 LSIP SoS 1,910 1,995 1,995 2,145 BBRI Buy 11,625 11,800 10,625 11,150 JSMR SoS 6,800 6,850 6,850 6,950 PGAS Sos 5,950 5,700 5,700 6,100 AISA Buy 2,265 2,315 2,165 2,270 BBTN Buy 1,140 1,180 1,070 1,195 PTBA Buy 13,100 13,500 11,800 13,500

IHSG pada Selasa (2/12/2014) diperkirakan akan

bergerak Mixed menguat pada kisaran 5,130 – 5,190.

DJIA melemah sebesar 51,44 poin atau 0,29% menjadi

17,776.80. Pelemahan Indeks AS terjadi karena data

manufaktur AS tercatat sebesar 58,7 lebih rendah

dibanding bulan sebelumnya sebesar 59, ini menandakan

pabrik di AS kesulitan untuk berekspansi dan mulai

mengalami kontraksi, Serta data penjualan saat Thanks

Giving Day tercatat oleh National Retail Federation (NRF)

mengalami penurunan sebesar 11% dibanding periode

yang sama tahun lalu. Dari Asia, China merilis data

Purchasing Managers Index pada level 50,3 lebih rendah

dari prediksi pasar yang sebesar 50,5, Sedangkan PMI dari

HSBC Holdings Plc dan Markit Economics malah turun

sampai 50. Dari dalam negeri rilis data Consumer Price

yang meningkat sebesar 1,50% dan CPI YoY actual

sebesar 6,23%. Neraca Perdagangan Bulan Oktober juga

mengalami surplus sebesar 23,2 juta dolar AS, dimana

kinerja ekspor mencapai 15,35 miliar dolar AS dan impor

sebesar 15,33 miliar dolar AS.Amerika Serikat. Hal ini

terjadi karena karena surplus dari non-migas lebih tinggi

dari defisit migas. neraca perdagangan non-migas pada

Oktober 2014 mengalami surplus sebesar 1,13 miliar dollar

AS, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami

defisit sebesar 1,11 miliar dollar AS. Inflasi YoY November

juga tercatat sebesar 6,23%.

Source: Bloomberg,Reuteres,theice SoS : Sell On Strength; BoW : Buy On Weakness; Spec Buy : Speculative Buy

(2)

DAILY NEWS

SECTORAL PERFORMANCE

Last (Rp) +/- ( %) ) AGRI 2,248.24 -44.09 -1.92% MINING 1,415.74 -28.88 -2.00% BASIC-IND 556.11 9.95 1.82% MISC-IND 1,252.98 0.90 0.07% CONSUMER 2,128.67 -10.38 -0.49% PROPERTY 508.18 7.02 1.40% INFRASTRUC 1,153.06 11.08 0.97% FINANCE 725.53 4.54 0.63% TRADE 863.25 -2.86 -0.33% MANUFACTUR 1,314.38 3.46 0.26% MAKRO EKONOMI

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$23,2 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa neraca perdagangan Oktober 2014 mengantongi surplus sebesar 23,2 juta dolar AS, dimana kinerja ekspor mencapai 15,35 miliar dolar AS dan impor sebesar 15,33 miliar dolar AS.Amerika Serikat. Pada Oktober 2014 neraca perdagangan mengantongi surplus sebesar 23,2 juta dolar AS, karena surplus dari non-migas lebih tinggi dari defisit non-migas. neraca perdagangan non-non-migas pada Oktober 2014 mengalami surplus sebesar 1,13 miliar dollar AS, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 1,11 miliar dollar AS.

Sementara jika jika dilihat dari sisi volume perdagangan, pada Oktober 2014 juga mengalami surplus sebesar 30,66 juta ton, dimana surplus non-migas sebesar 31,18 juta ton dan defisit migas sebesar 520 ribu ton. Secara akumulatif, neraca perdagangan Januari-Oktober 2014 masih mengantongi defisit 1,65 miliar dolar AS, dimana defisit migas tercatat sebesar 10,73 miliar dolar AS dan surplus non-migas sebesar 9,08 miliar dolar AS. Kinerja ekspor pada periode Januari-Oktober 2014 mencapai 148,06 miliar dolar AS, atau menurun 1,06 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013 lalu. Dan ekspor non-migas juga mengalami penurunan sebesar 0,81 persen atau nilai ekspor mencapai 122,19 miliar dolar AS. Sementara untuk impor pada periode yang sama, mencapai 149,70 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 4,05 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 lalu. Nilai tersebut turun 3,68 persen dibanding impor golongan barang yang sama pada September 2014. Pada September 2014 lalu, tercatat defisit neraca perdagangan sebesar 270,3 juta dolar AS, yang dipicu oleh tingginya nilai impor terhadap angka ekspor nasional. Nilai ekspor tercatat 15,28 miliar dolar AS, atau naik sebesar 3,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 lalu. Sementara nilai impor tercatat mencapai 15,55 miliar dolar AS.

CORPORATE NEWS

GIAA : Kinerja Keuangan Masih Tertekan Biaya Investasi

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus memperluas pasar. Pekan lalu, GIAA telah menandatangani kerjasama code share dengan maskapai Myanmar yakni Myanmar Airways International. Menurut Perseroan, Myanmar merupakan pasar potensial bagi Indonesia, dan diharapkan kedua negara dapat bekerjasama dalam bidang pariwisata sehingga arus penumpang bisa meningkat antara Myanmar dan Indonesia. Namun sayangnya, kedua belah pihak masih menunggu persetujuan dari pemerintah dan akan terealisasi bulan ini. GIAA merugi lantaran, ekspansi bisnis membutuhkan belanja modal cukup besar. GIAA akan menambah 10 armada baru untuk mengimbangi penambahan rute yang ada. Untuk mengimbangi kenaikan biaya, GIAA menggunakan anak usaha sebagai penopang pendapatan perusahaan karena hingga kuartal III-2014 penumpang Citilink melesat 39,3% menjadi 5,3 juta penumpang. (Kontan)

PTBA : Genjot Ekspansi Tahun Depan

PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) mendorong penyelesaian sejumlah proyek di tahun depan. Karena itu, belanja modal PTBA pada tahun 2015 kemungkinan akan meningkat. Ada beberapa proyek yang akan dikerjakan tahun depan, Di antaranya adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Banko Tengah 2 x 620 Mega Watt (Sumsel 8). Saat ini, perseroan tengah menyelesaikan aspek pendanaan. Pada Semester I 2015, proyek itu akan mulai pembangunan konstruksi dalam tiga tahun. Lalu, tahun depan, PTBA juga akan menyelesaikan dua proyek pengembangannya, yakni PLTU Banjarsari 2x110 MW Mulut Tambang, Lahat, Sumatera Selatan. Sehingga bisa beroperasi penuh di awal tahun depan. PTBA juga sedang menggarap proyek PLTU bekerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Keduanya akan membangun PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 1.000 MW atau 3 x 350 MW. Saat

(3)

ini, perseroan masih dalam proses feasibility study (FS). Diharapkan Semester I 2015, proses FS akan selesai. Bila sudah beroperasi, nantinya, listrik yang diproduksi oleh PLTU itu akan diserap untuk kebutuhan Inalum sebanyak 700 MW. Sisanya, 300 MW akan dijual ke kawasan industri Kuala Tanjung dan kawasan industri Sei Mangkei. Karena sejumlah proyek itu, PTBA kemungkinan akan meningkatkan belanja modal dari tahun ini yang mencapai Rp 1,14 triliun. Kepastian akan jumlah Capex yang dianggarkan belum bisa dipastikan, namun akan lebih besar dibanding tahun ini, karena akan menyelesaikan beberapa proyek. (Kontan)

BKSL : Targetkan Porsi Recurring Income 30%

PT Sentul City Tbk (BKSL) berencana menambah porsi recurring income terhadap pendapatan perseroan. Dalam empat tahun ke depan, BKSL memperkirakan recurring income perseroan bisa menyumbang 30% ke pendapatan. Perusahaan memiliki mall dan hotel sebagai recurring income. Saat ini, recurring income perseroan saat ini masih terbilang kecil, yakni 15% dari pendapatan. Beberapa proyek yang menyumbang recurring income antara lain kawasan wisata keluarga Pasar Ah Poong, Hotel Green Savana, Wisata Taman Budaya, dan Wisata Ecopark. Untuk menggenjot porsi recurring income, BKSL telah menyiapkan berbagai proyek, termasuk pembangunan hotel di Lombok dan Hotel Alana di kawasan Sentul City, Bogor. Tak hanya itu, BKSL tahun ini juga menggandeng pengembang mal asal Jepang, AEON Mall untuk mengembangkan pusat perbelanjaan di kawasan Sentul City. Pembangunan pusat perbelanjaan ini akan berada di atas lahan seluas 7,8 hektare (ha). Adapun nilai investasinya diprediksi akan mencapai Rp 1,2 triliun. (Kontan)

SRTG : Anggarkan Capex US$ 150 Juta

Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berencana mengalokasikan US$ 100 juta hingga US$ 150 juta untuk belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2015. Dana tersebut akan dialokasikan untuk tiga lini bisnis yakni konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam. Ketiga sektor tersebut sejalan dengan program pemerintah baru, sehingga perusahaan yakin dapat tumbuh pada tahun 2015. Perseroan mencatat bisnis infrastruktur perusahaan melalui salah satu entitas perusahaan di bidang kilang minyak, PT Tri Wahana Universal (TWU) berkembang pesat. TWU hingga kuartal-III 2014 mencatat peningkatan penjualan 109 persen menjadi Rp 4,6 triliun dari Rp 2,4 triliun setahun lalu. Adapun, entitas bisnis infrastruktur di bidang pembangkit listrik, PT Medco Power Indonesia (MPI) berhasil meningkatkan kapasitas pembangkit listrik gas dari 200 megawatt (MW) menjadi 220 MW. Anak usaha, bersama entitas bisnis sektor perkebunan, PT Provident Agro Tbk menyumbang kenaikan laba bersih konsolidasi dari Rp 922 miliar menjadi Rp 2,6 triliun. Perusahaan juga berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/ PO) entitas perusahaan MPI dan TWU di paruh pertama tahun depan. Triwhanana dan Medco rencananya disiapkan 15 persen hingga 30 persen saham ke publlik dalam rangka ekspansi. SRTG berencana menggiring IPO anak usahanya apabila pasar cenderung kondusif dan saham perusahaan dapat diterima oleh Investor. (Investor Daily)

BBTN : Mencari Pinjaman Rp5,5 Triliun Pada 2015

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mengincar utang Rp5,5 triliun untuk mendanai kinerja perseroan pada 2015 mendatang. Perseroan berencana untuk melakukan aksi korporasi cukup besar pada tahun depan. BTN akan menerbitkan obligasi Rp3 triliun dan sekuiritisasi aset sekitar Rp2 triliun-Rp2,5 triliun. Secara keseluruhan, kebutuhan pendanaan tahun depan yang bersumber dari surat utang berjumlah Rp5 triliun-Rp5,5 triliun. Perseroan optimis akan pertumbuhannya tahun depan, BTN membidik target pertumbuhan kredit dan DPK mencapai 18%-20% dibandingkan tahun ini 17%. Selain pertumbuhan ekonomi yang membaik, optimisme perseroan juga tumbuh seiring dengan rencana pemerintah menaikkan subsidi pembangunan rumah hingga dua kali lipat. (Bisnis.com)

KRAS : Mempertimbangkan Aksi Korporasi Tahun Depan

Perusahaan pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. akan berhati-hati melakukan aksi korporasi pada tahun depan karena kinerja perseroan tengah tertekan. Kondisi pasar baja global yang masih buruk, membuat kinerja keuangan perseroan terus tertekan. Tahun depan, KRAS bahkan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) US$275 juta, lebih rendah dari tahun ini US$500 juta. Menurutnya, proyek-proyek yang tengah digarap KRAS dapat rampung dalam 3-4 tahun. Sehingga, perseroan berkonsentrasi untuk

(4)

menyelesaikan proyek hingga 2017-2018 mendatang. Akan tetapi, pada tahun depan, KRAS merencanakan satu aksi korporasi yang cukup besar. Pihaknya telah mendiskusikan dengan pemerintah terutama untuk membuat kinerja perseroan lebih positif. (Bisnis.com)

MEDC : Cari Pinjaman US$ 150 Juta

PT Medco Energi Internasional Tbk. Mencari Pinjaman US$ 150 JUta untuk refinancing, dan menunjuk Standard Charter sebagai arranger. Hutang yang akan di refinance sejumlah US$ 140 Juta yang akan jatuh tempo Juni 2016. Sedangkan untuk US$ 120 Juta refinancing akan dilakukan dalam waktu 2 bulan- 3 bulan, melalui kombinasi pinjaman Bank dan Opsi Pendanaan Lainnya. Per September Perseroan sudah membayar US$ 50 JUta dari total US$ 343 Juta yang jatuh tempo 2015 ini. Selain itu Perserroan mencari sumber pendanaan lain untuk membiayai proyek 2016, diperkirakan total keperluan dana mencapai US$ 1,4 miliar, yang terdiri dari kebutuhan domestic sebesar US$ 1,1 Miliar dan luar negeri US$ 300 JUta. Tahun depan perseroan akan mengerjakan proyek panas bumi sarulla dan senoro serta komersialisasi kedua untuk wilayah operasi 47 di Libya, yang dalam tahap appraisal untuk mengetahui cadangan minyak dan gas bumi. (Bisnis Indonesia)

(5)

Date Event Forecast Previous

Monday, Nov 1 Europe Manufacturing PMI (Nov) 50.4 50.4

US ISM Manufacturing Employment (Nov) 55.5

US ISM Manufacturing PMI

57.9 59.0

Tuesday, Nov 2 GBP Construction PMI (Nov) US Fed Chair Yellen Speaks China Non-Manufacturing PMI (Nov) China HSBC Service PMI (Nov)

61.2

52.5

61.4 53.8 52.9

Wednesday, Nov 3 Europe Service PMI (Nov) Europe Retail Sales (MoM)(Oct) US Service PMI (Nov)

US Unit Labor Costs (QoQ)(Q3) AUD Retail Sales

51.3 0.6% 56.3 0.3% 0.1% 51.3 -1.3% 56.3 0.3% 1.2%

Thursday, Nov 4 Europe Interest Rate Decision (Dec)

GBP Interest Rate Decision (Dec) US Initial Jobless Claims

0.05% 0.50% 297K 0.05% 0.50% 313K

Friday, Nov 5 Europe GDP (QoQ) (Q3)

US Unemployment Rate (Nov)

0.2% 5.8%

0.2% 5.8%

US Trade Balance (Oct) -41.20B -43.00B

PT. Paramitra Alfa Sekuritas

Cyber 2 Tower 20th Floor, Suite 2001, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13, Jakarta 12950 Telp. : 3002-6700, Fax : 3002-6910

Website : www.paramitra.com

Research Division

Putu Yani Arini ( Head Of Research ) ext 264 arini@paramitra.com

Putu Wahyu Suryawan ext 184 putu.suryawan@paramitra.com

Equity Sales Division

Ricky Bujung ( Head Of Equity ) ext 162-167 ricky@paramitra.com

Teguh Prabowo ext 157-168 teguh@paramitra.com

Aron ext 156 aron@paramitra.com

Parman ext 166-159-169 parman@paramitra.com

Andriyana ext 161 andri@paramitra.com

Disclaimer:

The information herein has been compiled by PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra), from sources that we believe are reliable, but no representation or warranty, is expressed or implied, and as to its accuracy or completeness. All opinions and estimates included in this document constitute our judgment as of this date and are subject to change without notice. This information is not an offer to sell or buy any securities. Neither Paramitra nor its affiliates and employees accept any liabilities whatsoever for any loss arising from any use of this information. Members of Paramitra and its affiliates and employees may from time to time have a position in or with the securities mentioned herein. PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra) generates mechanical trading system signals, and is not investment advice nor should it be construed as such. The information contained in this report is based on material we believe to be reliable; however, we do not represent that it is accurate, current, complete, or error free. Assumptions, estimates and opinions contained in this report constitute our judgement as of the date of the document and are subject to change without notice.Any projections are based on a number of assumptions as to market conditions and there can be no guarantee that any projected results will be achieved. Past performance is not a guarantee of future results. PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan andragogi dalam pembelajaran menuntut beberapa hal antara lain: menekankan kemandirian konsep diri dan penghargaan sebagai manusia yang dapat mengarahkan diri

BCM 2017 Proceedings Terbit Setya Pambudi, Dandi Yunidar, Asep Sufyan M.A, 2015, Indonesian Community Understanding on Sustainable Design Concept Critical Analysis

Umumnya konsep kekuatan berat menggambarkan besarnya pekeraan perluasan agen  peledakan dapat tampil di operasi peledakan lebih baik maka hanya energi yang dilepaskan .<atu harus

Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diperoleh dari guru adalah hasil belajar kognitif yang diambil dari penilaian terhadap kemampuan siswa menjawab dengan benar soal

Saya baru mendapat provit pada bulan Nopember sebesar 10% dari saham saya karena dalam surat perjanjian tersebut tertera pihak KSP Pandawa Group akan memberikan profit sebesar 10%

Selama ini kota Kudus sudah mempunyai tempat yang tepat untuk mewadahi sejarah industri rokok Kudus. Tempat tersebut yang selama ini kita kenal dengan nama

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini serta untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas adalah: (1) Komponen variabel

rata-rata epoh yang diperlukan oleh algoritma LM untuk mencapai kondisi error paling kecil tidak berbeda secara signifikan di antara ketujuh macam banyaknya neuron