• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Andayani W Optimalisasi pemanfaatan lahan usahatani pola agroforestry. Tinjauan Teoritis. Jurnal Hutan Rakyat Vol IV No.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Andayani W Optimalisasi pemanfaatan lahan usahatani pola agroforestry. Tinjauan Teoritis. Jurnal Hutan Rakyat Vol IV No."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Andayani W. 2002. Optimalisasi pemanfaatan lahan usahatani pola agroforestry. Tinjauan Teoritis. Jurnal Hutan Rakyat Vol IV No.1:55-68

Awang SA, Wiyono EB, Sadiyo S. 2007. Unit Manajemen Hutan Rakyat: Proses Konstruksi Pengetahuan Lokal. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Banyumili Art Network

[BPDAS WU] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Wampu Sei Ular. 2010. Up Dating/Riview Lahan Kritis di SWP DAS Wampu Sei Ular. Buku: Laporan Akhir. Medan: BPDAS WU

[BPDAS WU] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Wampu Sei Ular. 2009. Karakteristik DAS Singkil. Buku I. Medan: BPDAS WU

[BPKH] Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Jawa Madura. 2009. Strategi Pengembangan Pengelolaan dan Arah Kebijakan Hutan Rakyat di Pulau Jawa. Yogyakarta: Laporan BPKH Wilayah XI Jawa Madura Tahun 2009

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi. 2009. Kabupaten Dairi Dalam Angka 2009. Sidikalang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi. Kecamatan Tanah Pinem Dalam Angka dari tahun 1997 sampai 2010. Sidikalang: Koordinator Statistik Darmawan S, Kurniadi R. 2007. Studi pengusahaan kemiri di Flores, NTT dan

Lombok, NTB. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Info Sosial Ekonomi Vol.7 No.2:117-129

Darusman D, Hardjanto. 2006. Tinjauan ekonomi hutan rakyat. Di dalam: Kontribusi Hutan Rakyat Dalam Kesinambungan Industri Kehutanan. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006; Bogor, 21 September 2006. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, hlm 7-13 Davis LS, Johnson KN, Bettinger PS, Howard TE. 2001. Forest Management: To

Sustain Ecological, Economic and Social Value. Fourth Edition. New York: Published by McGraw-Hill

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2009. Statistik Kehutanan Indonesia. Forestry Statistics of Indonesia 2008. Jakarta

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2007. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.35/Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

(2)

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2006. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kehutanan Tahun 2006-2025. Pusat Rencana dan Statistik Kehutanan. Jakarta: Badan Planologi Kehutanan

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2004. Peraturan Menteri Kehutanan No.P.03/Menhut-V/2004 tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

[DEPHUT] Departemen Kehutanan, FORDA, APAN, GTZ. 1997. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering di Indonesia. Kumpulan Informasi.

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 1994. Pedoman Teknis Budidaya Kemiri (Aleurites moluccana Willd). Informasi Teknis No.2/1994

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2009. Kemiri (Candlenut). Statistik Perkebunan Indonesia (The Crops Estate Statistic of Indonesia) 2007-2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2006a. Pedoman Budidaya Kemiri (Aleurites moluccana Willd). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2006b. Rancangan Pengembangan Kemiri 2005-2010. Jakarta: Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan. Direktorat Jenderal Perkebunan

Diniyati D, Sulistyati TW, Achmad B, Fauziyah E. 2008. Sikap petani Priangan Timur terhadap kelembagaan hutan rakyat. Puslitsosek. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. Info Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 8 No. 3:169-188

Dirgantara U. 2008. Analisis potensi fisik, sosial dan ekonomi untuk pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Sukabumi [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Djajapertjunda S. 2003. Mengembangkan Hutan Milik di Jawa. Cetakan I. Sumedang: Alqaprint Jatinangor

Fatmawati. 2001. Analisis kebijakan pengelolaan cendana di Kabupaten Timor Tengah Selatan [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Gujarati D. 2006. Ekonometrika Dasar. Alih bahasa: Sumarno Zain. Jakarta: Erlangga

(3)

Hardjanto. 2003. Keragaan dan pengembangan usaha kayu rakyat di Pulau Jawa [disertasi]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Hardjanto. 2001. Kontribusia hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga di Sub DAS Cimanuk Hulu. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol VII No.2:47-61

Hardjanto. 2000. Beberapa ciri pengusahaan hutan rakyat di Jawa. Di dalam: Didik S, penyunting. Hutan Rakyat di Jawa. Peranannya dalam Perekonomian Desa. Bogor: Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Masyarakat Fakultas Kehutanan IPB, hlm 7-11

Hardono GS, Saliem HP. 2006. Diversifikasi pendapatan rumah tangga di Indonesia: analisis data susenas. Di dalam: Kedi S, Yusmichad Y, Masdjidin S, Ketut K, penyunting. Diversifikasi Usahatani dan Konsumsi: Suatu Alternatif Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Monograph Series 27:81-98 Haryadi N. 2006. Peranan hutan rakyat bagi pelestarian lingkungan. Di dalam:

Aktualisasi Peran Litbang Mendukung Hutan Rakyat Lestari. Prosiding Seminar Pekan Hutan Rakyat Nasional I; Ciamis, 6 September 2006. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan, hlm 190-195

Hayono Y. 1996. Analisis pengembangan pengusahaan hutan rakyat di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Hindra B. 2006. Potensi dan kelembagaan hutan rakyat. Di dalam: Kontribusi Hutan Rakyat Dalam Kesinambungan Industri Kehutanan. Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006; Bogor, 21 September 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, hlm 14-20

Hiola AS. 2011. Agroforestri Ilengi: Suatu kajian pelestarian dan pemanfaatan jenis pohon (Studi kasus di Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo,Propinsi Gorontalo) [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Hutasoit A. 2008. Potensi kemiri dan durian di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara [skripsi]. Medan. Universitas Sumatera Utara

Ichwandi I. 2001. Dampak krisis ekonomi terhadap usaha kehutanan masyarakat: studi kasus di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Di dalam: Dudung D, editor. Resiliensi Kehutanan Masyarakat di Indonesia. Bogor: Debut Press, hlm 119-141

Irawan P. 2007. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan Kedua. Departemen Ilmu Administrasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

(4)

Kadariyah L, Karlina, Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

[KEMENHUT] Kementerian Kehutanan. 2010. Statistik Pembangunan RLPS Tahun 2010. Jakarta: Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial

Koji T. 2002. Kemiri (Aleurites moluccana) and forest resource management in Eastern Indonesia: An Eco-historical Perspective. Asian and African Area Studies No. 2: 5-2

[LEI] Lembaga Ekolabel Indonesia. 2001. Pedoman Sertifikasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari (PHBML). http://www.lei.or.id/id [10 November 2010]

Mahendra F. 2009. Sistem Agroforestri dan Aplikasinya. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nakayama FS, Osbrink WL. 2010. Evaluation of Kukui oli (Aleurites moluccana) for controlling termites. Industrial Crops and Products31:312-315

Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Cetakan ke-6. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia

Nugroho B. 2010. Pembangunan kelembagaan pinjaman dana bergulir hutan rakyat. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XVI (3):118-125

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2010. Analisis Kelayakan Bisnis. Departemen Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

Nurrochmat DR. 2001. Dampak krisis ekonomi dan moneter terhadap usaha kehutanan masyarakat: Kemenyan di Tapanuli Utara. Di dalam: Dudung D, editor. Resiliensi Kehutanan Masyarakat di Indonesia. Bogor: Debut Press, hlm 72-97

Paimin FR. 1994. Kemiri, Budidaya dan Prospek Bisnis. Jakarta: Penerbit Swadaya

[PPL] Penyuluh Pertanian Lapangan. 2010. Data Rekapitulasi luas areal, produksi dan produktivitas perkebunan rakyat Kecamatan Tanah Pinem. Keadaan Semester 1 (Januari sampai Juni)

Purnomo H. 2006. Degradasi hutan dan pengangguran: menuju pengelolaan hutan skala kecil. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol XII N0.2:44-56

Rahayu YDS dan Awang SA. 2003. Analisis jender dalam pengelolaan hutan rakyat. Jurnal Hutan Rakyat Vol V No.1:9-36

(5)

Romansyah D. 2007. Peran hutan rakyat dalam perekonomian wilayah di Kabupaten Sumedang [tesis]. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Sihotang IV. 2007. Analisis efesiensi produksi getah kemenyan di wilayah Tapanuli Utara Bagian Utara [tesis]. Banda Aceh: Program Pascasarjana, Universitas Syiah Kuala

Silamon RF. 2011. Karakteristik pengelolaan dan analisis ketersediaan lahan pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Bima [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Simatupang JT. 2001. Analisis ekonomi usahatani kemiri serta hubungannya dengan pengembangan wilayah di Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi [tesis]. Medan: Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara Sitompul M. 2011. Kajian pengelolaan hutan kemenyan (Styrax sp.) di Kabupaten

Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatera Utara [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi 2002. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Suharjito D. 2002. Pemilihan jenis tanaman kebun talun: suatu kajian pengambilan keputusan oleh petani. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol.VIII No.2:47-56

Suharjito D. 2002. Strategi adaptasi sosial kultural dan ekologi masyarakat pertanian lahan kering di Desa Buniwangi, Sukabumi, Jawa Barat [disertasi]. Jakarta. Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

Suharjito D. 2000. Hutan rakyat: kreasi budaya bangsa. Di dalam: Didik S, penyunting. Hutan Rakyat di Jawa. Peranannya dalam Perekonomian Desa. Bogor: Program Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Masyarakat Fakultas Kehutanan IPB, hlm 1-6

Suharjito D, Saputro E. 2008. Modal sosial dalam pengelolaan sumberdaya hutan pada masyarakat Kasepuhan, Banten Kidul. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol.5 No.4:317-335

Sumaryanto. 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani menerapkan pola tanam diversifikasi: Kasus di wilayah persawahan irigasi teknis DAS Brantas. Di dalam: Kedi S, Yusmichad Y, Masdjidin S, Ketut K, penyunting. Diversifikasi Usahatani dan Konsumsi: Suatu Alternatif Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Monograph Series 27:14-32

(6)

Sumodiningrat G. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengaman Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sunanto H. 1994. Budidaya Kemiri Komoditas Ekspor. Cetakan pertama. Yogyakarta: Kanisius

Supriadi D. 2002. Pengembangan hutan rakyat di Indoensia. Jurnal Hutan Rakyat Vol.4 No.1:55-68

Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi

Umar H. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wibowo S. 2007. Pengusahaan kemiri (Aleurites mollucana) di Desa Kuala, Tiga Binanga, Tanah Karo. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Info Sosial Ekonomi Vol.7 No.2:71-77

Widiarti A, Mindawati N. 2007. Dasar pemilihan jenis pohon hutan rakyat. Di dalam: Pemanfaatan IPTEK Untuk Kesejahteraan Masyarakat. Prosiding Gelar Teknologi; Purworejo, 30-31 Oktober 2007. Purworejo: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, hlm 217-235

Wijayanto N. 2002. Analisis strategis sistem pengelolaan repong damar di Pesisir Krui, Lampung. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VIII No.1:39-49 Wijayanto N. 2001. Dampak krisis ekonomi dan moneter terhadap usaha

kehutanan masyarakat: Repong damar di Pesisir Krui, Lampung. Di dalam: Dudung D, editor. Resiliensi Kehutanan Masyarakat di Indonesia. Bogor: Debut Press, hlm 27-39

Winarbowo S, Manoko IP. 2006. Kemiri (Aleurites moluccana L. Willd). tanaman industri potensial. Badan Penelitian dan pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Departemen Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri Vol. 12 No. 2:13-15

Yusran. 2005. Analisis performansi dan pengembangan hutan kemiri rakyat di kawasan pegunungan Bulusaraung Sulawesi Selatan [disertasi]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Yusran. 1999. Analisis model pengelolaan hutan kemiri rakyat di Kabupaten Maros Propinsi Sulawesi Selatan [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dari asumsi tersebut dapat membantu dalam pengembangan skenario yang dibuat, yaitu penerapan teknologi RFID pada retail yang bisa menekan atau

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 39 Peraturan Menteri

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran model PBL dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar peserta didik kelas VII

Indeks  Dow  Jones  kembali  melemah  pada  perdagangan  hari  Rabu  (19/2)  setelah  FOMC  minutes  meeting  yang  baru  dirilis  mengindikasikan  perdebatan 

Persepsi petani terhadap sifat inovasi Jarwo Transplanter sebagai mesin tanam padi ditinjau dari aspek kerumitan sebagian besar petani memberikan persepsi tinggi

Jika saya memiliki foto yang menarik pasti diunggah dan saya juga tidak akan mengunggah foto yang saya nya jelek, karena penampilan dalam Instagram penting juga

54 1-DA Universitas Gadjah Mada KRCI Berkaki 3 55 ICON UNISI 09 Universitas Islam Indonesia KRCI Berkaki 3 56 Ra The Det Universitas Islam Sultan Agung KRCI Berkaki 3 57

Politik pangan lebih menitikberatkan pada bagaimana partai pemerintah di kabupaten Klaten melaksanakan fungsi artikulasi, agregasi, dan advokasi kebijakan dalam hal