• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 45/09/Th. XI, 1 September 2008

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

AGUSTUS 2008 INFLASI SEBESAR 0,51 PERSEN

Pada bulan Agustus 2008 terjadi inflasi sebesar 0,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 112,16. Dari 66 kota, tercatat 60 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 3,21 persen dengan IHK 117,56 dan terendah terjadi di Pematang Siantar 0,02 persen dengan IHK sebesar 111,49. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kupang 0,97 persen dengan IHK 110,77 dan terendah terjadi di Kendari 0,06 persen dengan IHK 114,79.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok- kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,94 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,59 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,53 persen, kelompok kesehatan 0,56 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,36 persen. Sedangkan kelompok barang dan jasa yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,53 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2008 sebesar 9,40 persen, sedangkan laju inflasi “year on

year” (Agustus 2008 terhadap Agustus 2007) sebesar 11,85 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus 2008 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan Agustus 2008 terjadi inflasi 0,51 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,59 pada bulan Juli 2008 menjadi 112,16 pada bulan Agustus 2008. Laju inflasi tahun kalender 2008 yaitu 9,40 persen, sedangkan inflasi “year on year” (Agustus 2008 terhadap Agustus 2007) adalah 11,85 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok- kelompok barang dan jasa sebagai berikut : kelompok bahan makanan 0,94 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,59 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,53 persen, kelompok kesehatan 0,56 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,36 persen. Sedangkan kelompok barang dan jasa yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,53 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Agustus 2008 antara lain: ikan segar, daging ayam ras, bahan bakar rumahtangga, uang sekolah SLTA, telur ayam ras, tahu mentah, bubur, kontrak rumah, uang sekolah SD, uang kuliah Akademi/Perguruan Tinggi, biaya administrasi kartu ATM, bakso, daging sapi, ikan diawetkan, susu bubuk, bayam, kacang panjang, kentang, tempe, pisang, cabe rawit, kelapa, ayam goreng, mie, nasi beserta lauk, rokok kretek filter, pasir, semen, upah tukang bukan mandor, uang sekolah taman kanak-kanak, uang sekolah SLTP dan

(2)

bahan pelumas/oli. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah : emas perhiasan, bawang merah, bensin, cabe merah, minyak goreng, jeruk dan angkutan udara.

Pada bulan Agustus 2008 kelompok-kelompok komoditi memberikan andil/sumbangan inflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,20 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,13 persen; kelompok kesehatan 0,03 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,10 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil/sumbangan deflasi adalah kelompok sandang 0,05 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,01 persen.

Tabel 1

Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Agustus 2008, Tahun Kalender 2008 dan Agustus 2008 terhadap Agustus 2007 Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

IHK Kelompok Pengeluaran Agustus

2007 Desember 2007 Agustus 2008 Inflasi bulan Agustus 2008 *) Laju Inflasi tahun Kalender 2008 **) Inflasi Tahun ke tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m 100,28 102,52 112,16 0,51 9,40 11,85 1 Bahan Makanan 99,68 105,46 119,70 0,94 13,50 20,08 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan

Tembakau 100,50 102,18 111,20 0,59 8,83 10,65

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

100,47 101,89 110,55 0,53 8,50 10,03

4 Sandang 99,50 104,60 108,91 -0,53 4,12 9,46

5 Kesehatan 100,39 101,08 107,55 0,56 6,40 7,13

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 101,72 102,98 108,27 1,36 5,14 6,44 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa

Keuangan

100,17 99,79 110,27 -0,01 10,50 10,08

*) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2008 terhadap IHK bulan sebelumnya.

**) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2008 terhadap IHK bulan Desember 2007 ***) Persentase perubahan IHK bulan Agustus 2008 terhadap IHK bulan Agustus 2007

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Agustus 2008 (persen) Andil Inflasi Kelompok Pengeluaran (%) [1] [2] U M U M 0,51 1. Bahan Makanan 0,20

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,11 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,13

4. Sandang -0,05

5. Kesehatan 0,03

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,10 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0,01

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Januari-Agustus 2008 90 95 100 105 110 115 120

Jan-08 Feb-08 Mrt-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Ags-08 Umum Bhn Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang KesehatanKelompok Pengeluaran Pendidikan Transpor

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Agustus 2008 -0,10 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 Persen Umum 1. Bhn.makanan

2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang

5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor

1

2

3

4

5

6

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan

Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Agustus 2008 mengalami inflasi 0,94 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,59 pada Juli 2008 menjadi 119,70 pada Agustus 2008.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 9 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan segar 3,91 persen dan inflasi terendah pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,03 persen. Sedangkan deflasi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 2,94 persen dan sub kelompok lemak dan minyak 0,55 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2008 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,20 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: ikan segar 0,09 persen; daging ayam ras 0,05 persen; telur ayam ras 0,03 persen; tahu mentah 0,02 persen; bakso, daging sapi, ikan diawetkan; susu bubuk, bayam, kacang panjang, kentang, tempe, pisang, cabe rawit dan kelapa masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: bawang merah 0,06 persen; cabe merah dan minyak goreng masing-masing 0,02 persen dan jeruk 0,01 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada Agustus 2008 mengalami inflasi 0,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,55 pada Juli 2008 menjadi 111,20 pada Agustus 2008.

Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi, masing-masing yaitu : sub kelompok makanan jadi 0,71 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,45 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,33 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2008 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah : bubur 0,02 persen; ayam goreng, mie, nasi beserta lauk dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada Agustus 2008 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 109,97 pada bulan Juli 2008 menjadi 110,55 pada Agustus 2008.

Semua sub kelompok yang ada dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu : sub kelompok. biaya tempat tinggal 0,51 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,71 persen, sub kelompok perlengkapan rumahtangga 0,52 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,33 persen

Pada Agustus 2008 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bahan bakar rumahtangga 0,04 persen; kontrak rumah 0,02 persen; pasir, semen dan upah tukang bukan mandor masing-masing 0,01 persen.

4.

S a n d a n g

(5)

laki-laki 0,53 persen; sub kelompok sandang wanita 0,65 persen dan sub kelompok sandang anak-anak 0,43 persen. Sedangkan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami deflasi 2,62 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2008 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah : emas perhiasan 0,07 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Agustus 2008 mengalami inflasi 0,56 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 106,95 pada bulan Juli 2008 menjadi 107,55 pada Agustus 2008.

Semua sub kelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,96 persen, dan inflasi terendah pada sub kelompok obat-obatan 0,37 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2008 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,03 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Agustus 2008 mengalami inflasi 1,36 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 106,82 pada Juli 2008 menjadi 108,27 pada Agustus 2008.

Dari 5 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok pendidikan 2,49 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok rekreasi 0,06 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2008 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,10 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah uang sekolah SLTA 0,04 persen; uang sekolah SD dan uang kuliah akademi/perguruan tinggi masing-masing 0,02 persen; uang sekolah taman kanak-kanak dan uang sekolah SLTP masing-masing 0,01 persen.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Agustus 2008 mengalami deflasi 0,01 persen atau terjadi penurunan indeks dari 110,28 pada Juli 2008 menjadi 110,27 pada Agustus 2008.

Dari 4 sub kelompok yang ada dalam kelompok ini 2 sub kelompok mengalami deflasi dan 2 sub kelompok mengalami inflasi. Sub kelompk yang mengalami deflasi, yaitu : sub kelompok transpor 0,17 persen dan sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,01 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi, yaitu : sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,42 persen dan jasa keuangan 3,87 persen.

Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain bensin 0,03 persen dan angkutan udara 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah biaya administrasi kartu ATM 0,02 persen dan bahan pelumas/oli 0,01 persen.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2008 sebesar 9,40 persen. Besarnya laju inflasi ”year on year” untuk Agustus 2008 terhadap Agustus 2007 sebesar 11,85 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2006–2008

Inflasi 2006 2007 2008

(2007=100)

(1) (2) (3) (4)

1. Agustus 0,33 0,75 0,51

2. Januari–Agustus (Tahun Kalender) 3,67 3,58 9,40

3. Agustus terhadap Agustus (year on year)

(tahun n) (tahun n-1) 14,90 6,51 11,85

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari−Agustus) 2006−2008

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Year On Year, 2006−2008

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Ags

INFLASI (%) 2006 2007 2008 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul-Jul Ags-Ags

(7)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada bulan Agustus 2008 terjadi inflasi 0,51 persen. Dari 66 kota tercatat 60 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 3,21 persen dan inflasi terendah di Pematang Siantar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kupang 0,97 persen dan terendah terjadi di Kendari 0,06 persen.

Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatra

Pada bulan Agustus 2008 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatra yang berjumlah 16 kota, 13 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 2,91 persen dan inflasi terendah di Pematang Siantar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Banda Aceh 0,56 persen dan deflasi terendah terjadi di Padang Sidempuan 0,33 persen (lihat Tabel

4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2008 Kota-kota di Pulau Sumatra. dengan Nasional (2007=100)

Agustus 2008 K O T A IHK Inflasi (%) [1] [2] [3] 1 Banda Aceh 110,20 -0,56 2 Lhokseumawe 110,52 1,14 3 Sibolga 111,17 0,09 4 Pematang Siantar 111,49 0,02 5 Medan 111,02 -0,36 6 Padang Sidempuan 113,56 -0,33 7 Padang 113,26 0,15 8 Pakanbaru 111,55 1,21 9 Dumai 115,47 0,19 10 Jambi 114,65 0,37 11 Palembang 115,05 0,79 12 Bengkulu 115,18 0,03 13 Bandar Lampung 115,53 1,04 14 Pangkal Pinang 118,55 2,91 15 Batam 109,16 0,08 16 Tanjung Pinang 115 11 , 2,39 Nasional 112,16 0,51

(8)

Pada bulan Agustus 2008 kota-kota IHK di pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang 1,14 persen dan inflasi terendah terjadi di Purwokerto 0,03 persen (lihat Tabel 5).

Tabel 5

Perbandingan Indeks dan Inflasi Agustus 2008 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional (2007=100)

Agustus 2008 K o t a IHK Inflasi (%) [1] [2] [3] 1 Jakarta 110,98 0,24 2 Bogor 113,88 0,26 3 Sukabumi 110,85 1,09 4 Bandung 111,80 0,41 5 Cirebon 114,51 0,23 6 Bekasi 111,42 0,66 7 Depok 112,17 0,72 8 Tasikmalaya 112,30 0,70 9 Purwokerto 111,24 0,03 10 Surakarta 108,12 0,04 11 Semarang 111,36 0,61 12 Tegal 111,47 0,22 13 Yogyakarta 111,38 0,67 14 Jember 114,28 0,25 15 Sumenep 108,41 0,61 16 Kediri 112,03 0,81 17 Malang 111,72 0,45 18 Probolinggo 115,44 0,43 19 Madiun 116,31 0,05 20 Surabaya 110,31 0,79 21 Serang 113,53 1,14 22 Tangerang 113,76 1,13 23 Cilegon 113,16 0,29 Nasional 112,16 0,51

Perbandingan antar kota di luar Pulau Jawa dan Sumatra

(9)

Tabel 6

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Agustus 2008

Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatra dengan Nasional (2007=100) Agustus 2008 K o t a IHK Inflasi (%) [1] [2] [3] 1 Denpasar 109,88 1,09 2 Mataram 113,78 0,56 3 Bima 116,01 0,44 4 Maumere 120,46 2,85 5 Kupang 110,77 -0,97 6 Pontianak 113,01 0,15 7 Singkawang 115,57 1,27 8 Sampit 111,54 0,05 9 Palangka Raya 112,95 0,93 10 Banjarmasin 111,51 -0,13 11 Balikpapan 113,49 0,89 12 Samarinda 115,57 0,52 13 Tarakan 118,24 0,52 14 Manado 114,98 0,65 15 Palu 113,77 1,08 16 Watampone 118,75 0,64 17 Makassar 111,88 0,69 18 Parepare 117,84 0,94 19 Palopo 120,28 0,43 20 Kendari 114,79 -0,06 21 Gorontalo 112,81 2,34 22 Mamuju 117,56 3,21 23 Ambon 115,33 2,31 24 Ternate 115,18 1,36 25 Manokwari 119,55 1,79 26 Sorong 131,50 2,01 27 Jayapura 112,97 0,33 Nasional 112,16 0,51

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu caranya adalah suplementasi tablet besi dianggap merupakan cara yang efektif karena kandungan besinya padat dan lengkap dengan asam folat yang sekaligus dapat mencegah

Variabel yang berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja di kotamadya Surakarta adalah jumlah perusahaan besar dan sedang dengan nilai koefisien regresi jangka panjang

Serta pihak-pihak lain yang turut membantu penulis baik secara langsung.. maupun

ANGGARAN 2013 RINCIAN ALOKASI SEMENTARA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG DIBAGIKAN KEPADA SELURUH.. KABUPATEN DAN KOTA TAHUN

Abstrak: Anemia sering ditemukan pada gagal jantung terutama pada pasien yang berusia tua, dengan jenis kelamin perempuan, menderita kelainan ginjal kronik, pengguna ACE inhibitor

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 7/6/PBI/2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah (selanjutnya dalam penelitian

Berdasarkan hasil uji kualitas modul dengan metode validasi oleh ahli, respon peserta didik dalam uji kelas terbatas dan uji keterbacaan dapat disimpulkan bahwa

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan