Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
ANALISIS COBB DOUGLAS
KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2013
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
UNIVERSITAS NUSANTARA
12.1.02.02.0017
COBB DOUGLAS PADA INDUSTRI FURNITURE UD. SINAR JEPARA KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen
Disusun Oleh:
Rizka Fauziah Kurniawati NPM. 12.1.02.02.0017
FAKULTAS EKONOMI (FE)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI
2016
simki.unpkediri.ac.id || 1|| UD. SINAR JEPARA KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2013-2015
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
ANALISIS COBB DOUGLAS
JEPARA KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK
Dr. Subagyo
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh
industri furniture. Selain itu penggunaan modal dan tenaga kerja yang kurang optimal juga mempengaruhi produktivitas furniture
dilakukan suatu analisis ulang terhadap kebutuhan serta penggunaan modal dan tenaga kerja dalam upaya mencapai produktivitas yang optimal.
Permasalah penelitian in UD. Sinar Jepara tahun 2013-2015? Sinar Jepara tahun 2013-2015? (3) UD. Sinar Jepara tahun 2013-2015?
furniture UD. Sinar Jepara tahun 2013
berpengaruh secara simultan terhadap produksi
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian industri
furniture Sinar Jepara Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk.
peneltian ini adalah seluruh populasi penelitian dengan jumlah 36 sampel yang merupakan data
series mulai bulan Januari 2013 sampai Desember 2015. Teknil analisis yang digunakan adalah teori Cobb Douglas dan analisisi regre
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Elastisitas permodalan pada
1% dalam industri furniture pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang tetap akan meningkatkan output sebesar 129. (2) Elastisitas tenaga kerja pada
furniture pada tingkat penggunaan modal yang tetap akan menurunkan output sebesar
secara parsial atau individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas pro
furniture UD. Sinar Jepara. (4) Tenaga kerja secara parsial atau individu berpengaruh secara signifikan
terhadap kuantitas produksi industri tenaga kerja berpengaruh secara Jepara.
Kata Kunci: Cobb Douglas, tenaga kerja, modal, kuantitas produksi
12.1.02.02.0017
COBB DOUGLAS PADA INDUSTRI FURNITURE
JEPARA KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK
TAHUN 2013-2015
Rizka Fauziah Kurniawati 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen Rizka.fau87@gmail.com
Dr. Subagyo dan Rony Kurniawan, M.M UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permintaan konsumen yang bersifat fluktuatif terhadap . Selain itu penggunaan modal dan tenaga kerja yang kurang optimal juga
furniture. Berdasarkan atas kondisi riil perusahaan, maka sangatlah perlu
dilakukan suatu analisis ulang terhadap kebutuhan serta penggunaan modal dan tenaga kerja dalam upaya mencapai produktivitas yang optimal.
Permasalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana elastisitas permodalan pada industri 2015? (2) Bagaimana elastisitas tenaga kerja pada industri
(3) Bagaimana pengaruh modal terhadap produksi pada industri
2015? (4) Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap produksi pada industri UD. Sinar Jepara tahun 2013-2015? (5) Apakah faktor produksi modal dan tenaga berpengaruh secara simultan terhadap produksi furniture UD. Sinar Jepara tahun 2013
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian industri Sinar Jepara Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah seluruh populasi penelitian dengan jumlah 36 sampel yang merupakan data
mulai bulan Januari 2013 sampai Desember 2015. Teknil analisis yang digunakan adalah teori dan analisisi regresi linier berganda.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Elastisitas permodalan pada setiap penggunaan modal sebesar pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang tetap akan meningkatkan output aga kerja pada setiap penggunaan tenaga kerja sebesar 1% dalam industri pada tingkat penggunaan modal yang tetap akan menurunkan output sebesar
secara parsial atau individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas pro
UD. Sinar Jepara. (4) Tenaga kerja secara parsial atau individu berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi industri furniture UD. Sinar Jepara. (5) Secara Simultan (bersama) modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi industri
, tenaga kerja, modal, kuantitas produksi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
FURNITURE UD. SINAR
JEPARA KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK
permintaan konsumen yang bersifat fluktuatif terhadap . Selain itu penggunaan modal dan tenaga kerja yang kurang optimal juga . Berdasarkan atas kondisi riil perusahaan, maka sangatlah perlu dilakukan suatu analisis ulang terhadap kebutuhan serta penggunaan modal dan tenaga kerja dalam upaya
Bagaimana elastisitas permodalan pada industri furniture (2) Bagaimana elastisitas tenaga kerja pada industri furniture UD. Bagaimana pengaruh modal terhadap produksi pada industri furniture Bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap produksi pada industri Apakah faktor produksi modal dan tenaga kerja
UD. Sinar Jepara tahun 2013-2015?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian industri Sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah seluruh populasi penelitian dengan jumlah 36 sampel yang merupakan data time mulai bulan Januari 2013 sampai Desember 2015. Teknil analisis yang digunakan adalah teori
setiap penggunaan modal sebesar pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang tetap akan meningkatkan output setiap penggunaan tenaga kerja sebesar 1% dalam industri pada tingkat penggunaan modal yang tetap akan menurunkan output sebesar -128.(3) Modal secara parsial atau individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi industri UD. Sinar Jepara. (4) Tenaga kerja secara parsial atau individu berpengaruh secara signifikan UD. Sinar Jepara. (5) Secara Simultan (bersama) modal dan signifikan terhadap kuantitas produksi industri furniture UD. Sinar
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia, maka diharapkan semua sektor ekonomi dapat berkontribusi di dalamnya. Pembangunan ekonomi paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti, yaitu peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok, peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial. Salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi dalam proses pembangunan ekonomi adalah sektor industri kecil (Sulistiana: 2014) Keberadaan industri kecil me
andil yang besar dalam memperkokoh struktur industri di Indonesia terutama berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan
Produk-produk industrial selalu memiliki dasar tukar (terms of trade yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk produk sektor lain, seperti industri tekstil dan produk tekstil yang merupakan salah satu jenis industri yang dapat dikembangkan selain untuk memenuhi permintaan dari dalam negeri juga untuk memenuhi permintaan dari luar negeri, nilai
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Dalam rangka pelaksanaan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia, maka diharapkan semua sektor ekonomi dapat berkontribusi di dalamnya. Pembangunan ekonomi paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti, yaitu peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang uhan hidup yang pokok, peningkatan standar hidup, dan pilihan ekonomis dan sosial. Salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi dalam proses pembangunan ekonomi adalah sektor (Sulistiana: 2014). Keberadaan industri kecil mempunyai andil yang besar dalam memperkokoh struktur industri di Indonesia terutama berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan.
produk industrial selalu
terms of trade)
yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan
produk-, seperti industri tekstil dan produk tekstil yang merupakan salah satu jenis industri yang dapat dikembangkan selain untuk memenuhi permintaan dari dalam uk memenuhi permintaan dari luar negeri, nilai
tambah per tenaga kerja tinggi dan memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja dibanding industri lainnya (Rohmana: 2011)
karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat baragam dan mampu memberikan manfaat marginal yang tinggi kepada pemakainya.
Kabupaten Nganjuk sebagai salah satu wilayah industri pengolahan memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya industri
furniture. Namun, p industri furniture
tantangan dan kendala dalam penyediaan bahan baku kayu. Kemudian masalah tenaga kerja, mulai menghadapi masalah serius dengan semakin menurunnya minat tenaga kerja untuk bergelut di industri
furniture. Masalah tenaga kerja, saat
ini sudah tidak ada suplai yang mencukupi untuk generasi selanjutnya atau belum bisa mengalami regenerasi. Bisa dikatakan jumlah tenaga kerja tetap bahkan menurun. Tenaga kerja yang ada masih didominasi oleh tenaga kerja yang usianya setengah baya sampai hampir lanju
Karena kalangan muda enggan untuk bekerja di sektor industri kecil, mayoritas mereka lebih tertarik untuk bekerja di industri besar.
simki.unpkediri.ac.id || 2|| tambah per tenaga kerja tinggi dan memiliki kemampuan menyerap tenaga kerja dibanding industri lainnya (Rohmana: 2011). Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat baragam dan mampu memberikan manfaat marginal yang tinggi kepada pemakainya.
Kabupaten Nganjuk sebagai salah satu wilayah industri pengolahan memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya industri . Namun, perkembangan
furniture saat ini mengalami
tantangan dan kendala dalam penyediaan bahan baku kayu. Kemudian masalah tenaga kerja, mulai menghadapi masalah serius dengan semakin menurunnya minat tenaga kerja untuk bergelut di industri . Masalah tenaga kerja, saat idak ada suplai yang mencukupi untuk generasi selanjutnya belum bisa mengalami regenerasi. Bisa dikatakan jumlah tenaga kerja tetap bahkan menurun. Tenaga kerja yang ada masih didominasi oleh tenaga kerja yang usianya setengah baya sampai hampir lanjut usia. Karena kalangan muda enggan untuk bekerja di sektor industri kecil, mayoritas mereka lebih tertarik untuk bekerja di industri besar.
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
Selain itu untuk memproduksi segala produk furniture
keahlian dan keterampilan dari tenaga kerja yang lebih berpengalaman dan sulit untuk di generasikan ke kalangan muda. Masalah lainnya, adalah masalah permodalan usaha yang semakin membelit para pelaku industri
furniture menengah ke bawah, serta
masalah marketing yang semakin ketat persaingannya. Tujuan
ini adalah untuk mengetahui bagaimana intensitas faktor produksi pada industri furniture
Nganjuk terutama di Sinar Jepara bagaimana elastisitas substitusi antar faktor produksi apakah relatif mudah atau sulit dilakukan,
penggunaan faktor produksi pada industri dan produk furniture
mencapai efisiensi optimum atau belum dan untuk mengetahui bagaimana tingkat skala ekonomi pada proses produksi pada industri dan produk furniture.
Mengingat pentingnya keberlangsungan industri
dalam rangka perkembangan industri kreatif Kabupaten Nganjuk, maka penulis mengambil judul
Cobb Douglas pada Industri Furniture UD. Sinar Jepara
Kecamatan Tanjunganom
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Selain itu untuk memproduksi
furniture memerlukan
keahlian dan keterampilan dari tenaga bih berpengalaman dan sulit untuk di generasikan ke kalangan Masalah lainnya, adalah masalah permodalan usaha yang semakin membelit para pelaku industri menengah ke bawah, serta masalah marketing yang semakin ketat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana intensitas faktor produksi di Kabupaten Nganjuk terutama di Sinar Jepara, substitusi antar faktor produksi apakah relatif mudah atau sulit dilakukan, apakah penggunaan faktor produksi pada
furniture telah
mencapai efisiensi optimum atau belum dan untuk mengetahui skala ekonomi pada proses produksi pada industri dan
Mengingat pentingnya dustri furniture dalam rangka perkembangan industri kreatif Kabupaten Nganjuk, maka penulis mengambil judul “Analisis pada Industri UD. Sinar Jepara
Kecamatan Tanjunganom
Kabupaten Nganjuk Tahun 2013 2015”.
II. METODE
Model analisis yang dalam penelitian
fungsi produksi
didukung oleh metode estimasi regresi. Kedua model
dirumuskan sebagai berikut 1. Analisis Cobb Douglas
Formula fungsi produksi
Douglas dalam bentuk asli
sebagai berikut:
Dimana Q adalah Tenaga kerjaK adalahElastisitas kerja.
Kemudian, dengan menggunakan sifat-sifat fungsi logaritma natural, persamaan diatas berubah menjadi:
LnQ = с + αLn L Keterangan:
LnQ = Logaritma natural kuantitas produksi
c = konstanta
LnK = Logaritma natural modal LnL = Logaritma natural tenaga kerja
α, β = koefisien
Ln
e
=
logaritma naturalsimki.unpkediri.ac.id || 3|| Kabupaten Nganjuk Tahun
2013-Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas yang didukung oleh metode estimasi Kedua model analisis tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Cobb Douglas
Formula fungsi produksi Cobb dalam bentuk asli dinyatakan
Q= LαKβ
Dimana Q adalah Produksi L adalah adalah Modaldan α,β Elastisitas modal dan tenaga
Kemudian, dengan menggunakan sifat fungsi logaritma natural, persamaan diatas berubah menjadi:
αLn L + βLn K + Ln е
= Logaritma natural kuantitas
= konstanta intersept = Logaritma natural modal = Logaritma natural tenaga
= koefisien
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas tehadap variabel terikat secara parsial maupun simultan.
a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Autokorelasi 2) Uji Multikolinieritas 3) Uji Heterokedestisitas 4) Uji Normalitas
b. Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda
Menurut Sanusi, (2014:135) persamaan analisis regresi linier berganda dapat dirumuskan sebagai berikut : Y= β0 + β1X1 + β2X Keterangan : Y =Variabel Produksi β0 = Konstanta β1,β2 = Koefisien regresi X1,X2 =Variabel
(Modal dan Tenaga Kerja) е = Standart error
c. Analisis Koefisien Determinasi ( )
Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependenya. Menurut Ghozali
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas tehadap variabel terikat secara parsial maupun
Uji Autokorelasi Uji Multikolinieritas Uji Heterokedestisitas
Persamaan Regresi
Menurut Sanusi, (2014:135) persamaan analisis regresi linier berganda dapat dirumuskan
X2 + e
Dependent/
Koefisien regresi
Variabel Independent
(Modal dan Tenaga Kerja) = Standart error
Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel Menurut Ghozali
(2011: 97) koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar kontribusi dalam menerangkan variasi variabel
dependent
besarnya koefisien determinasi totalnya (R
determinasi adalah 0 < R d. Uji Hipotesis
1) Uji Signifikasi Parsial (Uji t) 2) Uji Signifikansi Simultan
(Uji F)
III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Analisis Cobb Douglas
Hasil return to scale bahwa industri
Sinar Jepara menunjukan
Constant Return to Scale
artinya kenaikan
tenaga kerja) akan diikuti kanaikan
produksi) secara proporsional. 2. Analisis Regresi Linier
Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel modal dan tenaga kerja tehadap kuantita produksi baik secara parsial maupun simultan.
a. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Autokorelas
simki.unpkediri.ac.id || 4|| (2011: 97) koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa besar kontribusi dalam menerangkan variasi variabel
dependent dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2) nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2< 1. Uji Hipotesis
Signifikasi Parsial (Uji t) Uji Signifikansi Simultan
HASIL DAN KESIMPULAN Cobb Douglas
return to scale menunjukan
bahwa industri furniture UD. Sinar Jepara menunjukan
Constant Return to Scale yang
artinya kenaikan input (modal dan tenaga kerja) akan diikuti kanaikan output (kuantitas produksi) secara proporsional. Analisis Regresi Linier
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel modal dan tenaga kerja tehadap kuantitas produksi baik secara parsial maupun simultan.
Uji Asumsi Klasik Uji Autokorelasi
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
Berdasarkan nilai hasil pengujian statistik diketahui nilai DW sebesar 1,398 berarti bahwa DW berada diantara dL dan d
) , maka masuk dalam kriteria terjadi gejala autokorelasi. Untuk itu perlu dilakukan pembebasan gejala sehingga nilai regresi bisa diestimasikan. “Pembebasan gejala autokorelasi menggunakan uji Breusch Godfrey” (Widarjono 2010: 125)
Berdasarkan hasil uji pembebasan autokorelasi menggunakan uji Breusch Godfrey, nilai DW sebesar 2,211 yang berarti tidak ada gejala autokorelasi karena nilai DW berada diantara d dan 4-dU (dU < d < 4
sehingga model regresi dalam penelitian ini layak digunakan.
2) Uji Multikolinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada diketahui bahwa dalam regresi tidak terjadi multikolinearitas
korelasi antara variabel variabel bebas,
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Berdasarkan nilai hasil pengujian statistik diketahui nilai DW sebesar 1,398 yang berarti bahwa DW berada dan dU (dL≤ d ≤ dU
) , maka masuk dalam kriteria terjadi gejala autokorelasi. Untuk itu perlu dilakukan pembebasan gejala sehingga nilai regresi bisa diestimasikan. “Pembebasan gejala autokorelasi menggunakan uji Breusch-Godfrey” (Widarjono 2010:
Berdasarkan hasil uji pembebasan autokorelasi menggunakan uji Breusch-Godfrey, nilai DW sebesar 2,211 yang berarti tidak ada gejala autokorelasi karena nilai DW berada diantara dU
< d < 4 - dU)
sehingga model regresi dalam penelitian ini layak
olinieritas
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada diketahui bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas atau antara variabel-variabel bebas,
3) Uji Heterokedestisitas
Hasil Uji Heterokedestisitas menunjukkan tidak ada pola tertentu, serta titik menyebar diatas dan bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga model regresi dalam penelitian ini layak digunakan.
4) Uji Normalitas
Gambar grafik normal permodelan
menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Analisis
Linier Berganda
Berikut ini hasil persamaan regresi diturunkan sebagai berikut:
Y = 30,58 + ( 1,70X
Artinya:
1) Konstanta α= 30,58 artinya apabila modal (X dan tenaga kerja (X asumsikan tidak memiliki pengaruh sama sekali
simki.unpkediri.ac.id || 5|| Uji Heterokedestisitas
Uji Heterokedestisitas menunjukkan tidak ada pola tertentu, serta titik-titik menyebar diatas dan bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga model regresi dalam penelitian ini layak digunakan.
Uji Normalitas
ambar grafik normal permodelan regresi menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda
Berikut ini hasil persamaan regresi diturunkan sebagai berikut:
= 30,58 + (-6,3)X1 +
1,70X2 + 2,718e
Artinya:
Konstanta α= 30,58 artinya apabila modal (X1)
dan tenaga kerja (X2) di
asumsikan tidak memiliki pengaruh sama sekali
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
maka kuantitas produksi sebesar 30,58.
2) Koefisien β1
apabila modal (X
(satu) satuan dan tenaga kerja(X2) tetap maka
kuantitas produksi turun sebesar -6,3.
3) Koefisien β2
apabila tenaga kerja (X naik 1 (satu) satuan dan modal (X1) tetap maka
kuantitas produksi naik sebesar 1,70.
4) Nilai standard error sebesar 2,718. Ini menjadi bahan pengujian residu dan sudah terbebas dari gejala-gejala asumsi (autokorelasi, multikolinieritas, heterokedestisitas, dan normalitas). c. Analisis Koefisien Determinasi (R
Berdasakan hasil uji koefisien determinasi
R adalah sebesar 0,
atau mendekati 1
menunjukan bahwa keeratan hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah tinggi atau kuat.
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
maka kuantitas produksi sebesar 30,58.
1 = -6,3 artinya
apabila modal (X1) naik 1
(satu) satuan dan tenaga ) tetap maka kuantitas produksi turun
6,3.
2 = 1,70 artinya
apabila tenaga kerja (X2)
naik 1 (satu) satuan dan ) tetap maka kuantitas produksi naik sebesar 1,70.
Nilai standard error ,718. Ini menjadi bahan pengujian residu dan sudah terbebas dari gejala asumsi (autokorelasi, multikolinieritas, heterokedestisitas, dan Analisis Koefisien Determinasi (R2)
hasil uji koefisien determinasi diketahui nilai adalah sebesar 0,628 atau mendekati 1. Hal ini menunjukan bahwa keeratan hubungan variabel bebas dan variabel terikat adalah tinggi atau kuat.
Sementara itu diketahui nilai
adalah sebesar
ini menunjukan besarnya pengaruh
tenaga kerja kuantitas produksi
35,7%. Berarti masih ada pengaruh variabel lain sebesar
mempengaruhi produksi
tersebut tidak diteliti dalam penelitian in
d. Uji Hipotesis
1) Uji Signifikansi Parsial (U t)
a) Variabel
perhitungan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar
> 0,05. Berdasarkan perhitungan diatas maka modal (X
atau individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi (Y). Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi “diduga secara parsial modal berpengaruh secara signifikan terhadap
simki.unpkediri.ac.id || 6|| Sementara itu diketahui nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,357. Hal ini menunjukan besarnya pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap kuantitas produksi sebesar %. Berarti masih ada pengaruh variabel lain sebesar 64,3% yang mempengaruhi kuantitas produksi tetapi variabel tersebut tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji Hipotesis
Uji Signifikansi Parsial (Uji
Variabel modal dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,178 > 0,05. Berdasarkan perhitungan diatas maka modal (X1) secara parsial
atau individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi (Y). Dengan demikian hipotesis pertama yang berbunyi “diduga secara parsial modal berpengaruh secara signifikan terhadap
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
kuantitas produksi” tidak terbukti.
b) Variabel tenaga kerja perhitungan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar
< 0,05. Berdasarkan perhitungan diatas maka tenaga kerja (X
parsial atau individu berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi (Y). Dengan dem
kedua yang berbunyi “diduga secara parsial tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi” terbukti.
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Dari perhitungan uji signifikansi simultan diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar
nilai sig. = 0,000 < 0,05 Hal ini berarti secara bersama-sama Modal (X dan Tenaga Kerja (X berpengaruh signifikan terhadap kuantitas produksi (Y). Dengan demikian hipotesis ketiga
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
kuantitas produksi” tidak
tenaga kerja dari perhitungan di atas diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05. Berdasarkan perhitungan diatas maka tenaga kerja (X2) secara
parsial atau individu berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi (Y). Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi “diduga secara parsial tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi”
Uji Signifikansi Simultan
Dari perhitungan uji signifikansi simultan diketahui bahwa nilai sebesar 10,727 dan nilai sig. = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti secara sama Modal (X1)
dan Tenaga Kerja (X2)
berpengaruh signifikan terhadap kuantitas produksi (Y). Dengan demikian hipotesis ketiga
yang berbunyi “Diduga modal dan tenaga kerja
secara simultan
berpengaruh terhadap kuantitas produksi” terbukti.
KESIMPULAN
1. Elastisitas permodalan pada setiap penggunaan modal sebesar 1% dalam industri
tingkat penggunaan tenaga kerja yang tetap akan meningkatkan output sebesar 129 unit.
2. Elastisitas te
setiap penggunaan tenaga kerja sebesar 1% dalam industri
furniture
penggunaan modal yang tetap akan menurunkan output sebesar 128 unit.
3. Modal secara parsial atau individu
secara signifikan terhadap kuantitas p
furniture UD. Sinar Jepara.
4. Tenaga kerja
individu berpengaruh secara signifikan
produksi industri Sinar Jepara
5. Secara Simultan (bersama) modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi
simki.unpkediri.ac.id || 7|| yang berbunyi “Diduga modal dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh terhadap kuantitas produksi” terbukti.
KESIMPULAN
Elastisitas permodalan pada setiap penggunaan modal sebesar 1% dalam industri furniture pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang tetap akan meningkatkan output sebesar 129 unit.
Elastisitas tenaga kerja pada setiap penggunaan tenaga kerja sebesar 1% dalam industri
furniture pada tingkat penggunaan modal yang tetap akan menurunkan output sebesar
secara parsial atau individu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi industri
UD. Sinar Jepara. enaga kerja secara parsial atau individu berpengaruh secara terhadap kuantitas produksi industri furniture UD. Sinar Jepara.
Secara Simultan (bersama) modal dan tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kuantitas produksi
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
industri furniture Jepara.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2010. Statistika Deskriptif Plus Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Arsyad, Lincolin. 2012.
Manajerial. Yogyakarta: BPFE
Edisi 4.
Danilwan, Yuris. 2010. Analisis Industri
Rotan Jawa Barat dengan Model Constant Elasticity of Substitution (CES) dan Model Cobb-Douglas.
Trikonomika. Vol. 9 No. 2 Desember 2010: 113
Gaspersz, Vincent. 2011.
Economics(Cetakan ke Jakarta: PT Percetakan Penebar Swadaya.
Ghozali, Imam . 2011. Aplikasi
Multivariate dengan program ibm spss 19 (
Semarang: undip. Houston, Brigham. 2006.
of Financial Management
ke 10). Jakarta: Salemba Empat. http://www.rmol.co/read/2015/11/18/22
5072/Menperin:-Industri Furnitur-Indonesia Prospek-Yang-Cerah
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
furniture UD. Sinar
DAFTAR PUSTAKA
Statistika Deskriptif Plus.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Arsyad, Lincolin. 2012. Ekonomi
. Yogyakarta: BPFE
Analisis Industri Rotan Jawa Barat dengan Model Constant Elasticity of Substitution (CES) dan Model Douglas. Jurnal Trikonomika. Vol. 9 No. 2 Desember 2010: 113-123.
Gaspersz, Vincent. 2011. Managerial (Cetakan ke-8). Jakarta: PT Percetakan Penebar
Ghozali, Imam . 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program ibm spss 19 (Edisi ke5).
Houston, Brigham. 2006. Fundamental
Financial Management (Edisi
ke 10). Jakarta: Salemba Empat. http://www.rmol.co/read/2015/11/18/22 Industri- sia-Punya-Cerah- . Disakses tanggal 4 mei 2016 WIB.
Mankiw, Gregory. Wilson, Peter. Quah, Euston. 2014.
Ekonomi Mikro
Terjemahan Barlev Nicodemus Hutagalung. Jakarta: Salemba Empat.
Noor, henry faizal. 2011.
manajerial
Rajagrafindo Persada. Nugroho, Arissetanto. 2012.
Manajerial
Rajagrafindo Persada. Ramadhan, Rizal Syaiful. 2013.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Pada Tenaga Kerja
Mukkadimah
Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Ilmiah. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Salvatore, Dominic. 2011.
economics
Terjemahan
Jakarta: Salemba Empat. Salvatore, Dominic. 2007.
Ekonomi
simki.unpkediri.ac.id || 8|| 4 mei 2016 pukul 18.28
Mankiw, Gregory. Wilson, Peter. Quah, Euston. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro (Volume 1).
Terjemahan Barlev Nicodemus Hutagalung. Jakarta: Salemba
Noor, henry faizal. 2011. Ekonomi
manajerial. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Nugroho, Arissetanto. 2012. Ekonomi
Manajerial. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Ramadhan, Rizal Syaiful. 2013. Analisis
Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Pada Tenaga Kerja (Studi Kasus CV. Mukkadimah Agro Medica Desa Sawahan Kecamatan Turen Kabupaten Malang). Jurnal Ilmiah. Malang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Salvatore, Dominic. 2011. Managerial (Volume 5). Terjemahan IchsanSetyo Budi. Jakarta: Salemba Empat.
Salvatore, Dominic. 2007. Mikro
Rizka Fauziah Kurniawati | 12.1.02.02.0017 Ekonomi - Manajemen
Terjemahan Rudi Sitompul. Jakarta: Erlangga.
Sekaran, Uma. 2006.
Penelitian Untuk Bisnis
Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat.
Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi Yogyakarta: ANDI
Supriyanto, Firman Tejo dkk. 2014.
Analisis Produktivitas menggunakan Metode Cobb Douglas dan Metode Habberstad (POSPAC).
Rekavasi. Vol.2 No.1 Mei 2014: 25-32.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian
kombinasi (mixed methods)
Bandung: alfabeta. Widarjono, Agus. 2013.
Pengantar dan Aplikasinya
Yogyakarta: UPP STIM YKPN Widarjono, Agus. 2010.
statistika multivariat terapan
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
12.1.02.02.0017 simki.unpkediri.ac.id
Rudi Sitompul.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Buku 2
Edisi 4). Jakarta: Salemba
Teori Mikro Ekonomi.
Yogyakarta: ANDI.
nto, Firman Tejo dkk. 2014.
Analisis Produktivitas menggunakan Metode Cobb Douglas dan Metode Habberstad (POSPAC). Jurnal
Rekavasi. Vol.2 No.1 Mei 2014:
Metode penelitian kombinasi (mixed methods).
Bandung: alfabeta.
. Ekonometrika,
Pengantar dan Aplikasinya.
UPP STIM YKPN. Widarjono, Agus. 2010. Analisis
statistika multivariat terapan.
UPP STIM YKPN.
simki.unpkediri.ac.id || 9||