LAMPIRAN 1
Panduan Penggunaan
L-2
Siemens Radio Access – Low Capacity
SRA L
I.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang salah satu perangkat media transimisi digital dengan teknologi gelombang mikro, yaitu SRA L. 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi perangkat SRA L dan
menggunakan perangkat SRA L.
II.
Alat – alat
1. Komputer
2. Perangkat SRA L (Indoor Unit dan Outdoor Unit) 3. Siemens Bit Error Measuring Set
4. Attenuator
III. Landasan Teori
Perangkat SRA L termasuk dalam perangkat dengan teknologi PDH versi Eropa. Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH) adalah suatu teknologi yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi untuk mengangkut sejumlah besar data melalui peralatan transportasi digital, seperti serat optik dan sistem radio gelombang mikro.
Sistem PDH versi Eropa dan Amerika memiliki sedikit perbedaan dalam beberapa detail teknis, tetapi prinsipnya tetap sama. PDH berdasarkan American
Standarts Institute (ANSI) menetapkan standar laju bitnya adalah 1,5 Mbit/s.
Sedangkan dalam sistem Eropa, PDH berdasarkan Conference Europeene des
administrations des poster et des Telecommunication (CEPT) menetapkan standar
laju bitnya adalah 2 Mbit/s. Hierarki PDH berdasarkan standar dari Eropa, Amerika, dan Jepang dapat dilihat pada gambar L-1.
L-3
Gambar L.1. Ilustrasi Hierarki PDH (Plesiochron Digital Hierarchy)
Perangkat SRA L terdiri dari 2 perangkat, yaitu : Indoor Unit dan Outdoor
Unit. Perangkat Indoor Unit atau IDU terdiri dari beberapa komponen, antara
lain : RTM, Controller Unit, Alarm Unit, Tributary Interface, D-channel,
Q-channel, dan EOW expansion.
Gambar L.2 Perangkat Indoor Unit (IDU)
Outdoor Unit atau ODU memiliki spesifikasi frekuensi Frekuensi
TX : 15.117 – 15.236 MHz, Frekuensi RX : 14.627 – 14.746 MHz, dan Shifter : +490 MHz.
L-4
Gambar L.3 Perangkat Outdoor Unit (ODU) dengan antena
Perangkat lain yang akan digunakan yaitu attenuator dan BER Test. Attenuator adalah sebuah perangkat yang berfungsi mengurangi nilai amplitude atau kekuatan dari suatu sinyal tanpa menyebabkan distrosi pada bentuk gelombang tersebut. Attenuator ini berfungsi memperlemah sinyal.
Attenuator digunakan untuk meredam daya transmitter dari perangkat SRA L sehingga daya yang diterima di perangkat SRA L lawan sehingga daya yang masuk tidak melebihi batas spesifikasi daya terima. Jika melebihi spesifikasi daya terima, maka perangkat SRA L tidak mengalami kerusakan.
Gambar L.4 Attenuator
Siemens Bit Error Measuring Set (BER Test) merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengetahui besar kesalahan data yang terjadi pada jaringan transmisi dalam hal ini adalah radio yang ada.
L-5
Gambar L.5 Siemens Bit Error Measuring Set (BER Test)
Keterangan mengenai gambar perangkat BER Tes diatas, antara lain : a : led error, sebagai tanda jika terjadi error pada link atau jaringan
b : led no signal, sebagai tanda bahwa jaringan belum atau tidak terhubung c : led no sync atau no frame, berfungsi sebagai tanda bahwa jaringan tidak
sinkron atau tidak ada frame yang diterima.
d : led AIS (Alarm Indication Signal), sebagai tanda bahwa jaringan putus. e : tombol clear Alarm, berfungsi menghilangkan tanda led error, led no signal,
led no sync / no frame, dan led AIS.
f – k : tombol menu pada layar, berfungsi untuk memilih menu pada layar. l : tombol start atau stop, berfungsi untuk mengaktifkan BER Test.
m : tombol locked, berfungsi untuk mengunci tampilan layar ketika proses tes kesalahan bit sedang dilakukan.
o : tombol up p : tombol down
t : jack banana kabel transmit (TX-ground) untuk ke tributari 120 Ohm
u : jack banana kabel transmit (TX-A) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s v : jack banana kabel transmit (TX-B) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s y : jack banana kabel transmit (RX-ground) untuk ke tributari 120 Ohm
z : jack banana kabel transmit (RX-A) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s aa : jack banana kabel transmit (RX-B) untuk ke tributari 120 Ohm, 2 – 8 Mbit/s
L-6
IV.
Percobaan 1
Percobaan 1 adalah melakukan konfigurasi dari perangkat SRA L. Beberapa langkah awal untuk melakukan konfigurasi perangkat SRA L :
1. Nyalakan Radio SRA L. Lalu tunggu hingga Controller Unit melakukan
startup (sekitar 30 – 60 detik).
2. Cek keadaan perangkat. Lihat apakah keadaan led aktif, pada:
 Led ON LINE di RTM unit
 Led CH di RTM unit
 Led URG dan ∑ di controller unit
3. Tidak ada perangkat (card) yang gagal (led Δ’ harus tidak aktif) 4. Tidak ada Alarm untuk kondisi OPEN CABLE.
5. Periksa keadaan receive field (receive signal level) pada tampilan di RTM. Tampilan pertama RSL tersebut adalah -99 dBm (jika tidak bernilai -99 dBm, maka cek kabel IDU dan ODU atau inteferensi frekuensi).
6. Nyalakan komputer dan sambungkan komputer ke IDU.
Untuk melakukan konfigurasi setiap perangkat SRA L, sambungkan kabel dari komputerke PC channel pada IDU di SRA L tersebut.
7. Run “SRA L direct connection” koneksi dial up dan pastikan TCP/IP running sebelum melanjutkan proses selanjutnya atau klik pada icon SRA L seperti pada gambar L.6.
L-7
8. Lalu akan muncul user and password seperti pada gambar L.7, gunakan sysmanager untuk USER NAME and admin user untuk PASSWORD.
Gambar L.7 Koneksi SRA L.
9. Setelah langkah diatas selesai dilakukan, buka program Local Craft Terminal. Klik tampilan program LCT, seperti pada gambar L.8.
L-8
10. Setelah masuk ke program LCT, klik File  Open Map, seperti pada gambar L.9.
Gambar L.9 Open Map pada Program LCT
11. Setelah langkah diatas selesai dilakukan, tampilan seperti gambar L.10 akan muncul, lalu pilihlah File LOCALNE.MAP.
Gambar L.10 Pemilihan File LOCALNE.MAP
12. Setelah LOCALNE.MAP dipilih, maka akan muncul tampilan windows seperti pada gambar L.11 . Lalu klik pada tulisan 192.168.255.3 untuk melakukan konfigurasi.
L-9
Gambar L.11 Tampilan File LOCALNE.MAP
13. Setelah itu akan muncul windows seperti gambar L.12 untuk login ke perangkat. Pilih Admin User untuk User Class dan readonly untuk Password.
Gambar L.12 Login ke Perangkat melalui LOCALNE.MAP
14. Setelah akses diterima akan mucul tampilan seperti gambar L.13 untuk melakukan konfigurasi. Klik pada icon + disamping tulisan configuration lalu akan muncul beberapa bagian yang dapat dikonfigurasi. Bagian – bagian penting untuk konfigurasi adalah equipment, system, Edit NE dan frekuensi.
L-10
Gambar L.13 Blok Diagram Perangkat Outdoor Unit (ODU)
15. Konfigurasi perangkat yang digunakan pada perangkat SRA L dilakukan pada menu equipment. Gambar L.14 menampilakan menu equipment yang telah dipilih. Konfigurasi dilakukan sesuai dengan spesifikasi perangkat SRA L yang digunakan. Dalam tugas akhir ini, ada 2 buah perangkat SRA L yang digunakan dan perlu dikonfigurasi terlebih dahulu.
 Konfigurasi untuk perangkat SRA L, antara lain : a. RTM1, kapasitasnya 8x2 Mbit/s
b. Q-adapter isikan unequipped c. EOW isikan equipped
d. Alarm isikan standard, dan Trib Int isikan Standard 120 Ohm
L-11
16. Setelah konfigurasi perangkat benar, proses konfigurasi dilanjutkan ke sistem (configurationsystem). Beberapa item yang perlu dikonfigurasi adalah kapasitas (capacity, 4x2 Mbit/s atau 8x2 Mbit/s), aktivasi sistem (System
Activation , on atau off), Mode kanal pengguna (User Chan Mode, codirectional atau contradirectional), Daya RF TX (dapat diisi dengan nilai
antara -4 sampai 20), seperti pada gambar L.15.
 Konfigurasi untuk perangkat SRA L, antara lain : a. Capacity isikan 8x2 Mbit/s
b. System Activation : ON.
c. User Chan Mode : contradirectional. d. RF TX Power : 10 dBm
e. Link Id Code TX : 15 dan Link Id Code TX : 15
f. ODU Power Up : Normal dan ODU Power Down : Normal.
Gambar L.15 Tampilan Menu System
17. Konfigurasi frekuensi (configuration  frequency). Item yang perlu dikonfigurasi adalah nilai frekuesi Tx dan Rx. Nilai frekuensi tersebut terbatas dan batasannya berbeda – beda sesuai dengan IDU yang digunakan. Selain itu, nilai shifter TX dan RX mengacu pada IDU yang digunakan. Kapasitas (capacity, 4x2 Mbit/s atau 8x2 Mbit/s). Frekuensi yang digunakan bisa diatur agar tidak terjadi interferensi dengan frekuensi lain yang telah digunakan oleh pihak lain. Nilai frekuensi yang ingin digunakan dapat diatur pada menu
L-12
 Konfigurasi untuk perangkat SRA L pertama, antara lain : a. Tx Frequency : 15.162, 500 MHz
Rx Frequency : 14.672, 500 MHz b. Frequency mode : Continuous Mode c. Capacity : 8x2 Mbit/s
 Konfigurasi untuk perangkat SRA L kedua, antara lain : a. Tx Frequency : 14.672, 500 MHz
Rx Frequency : 15.162, 500 MHz b. Frequency mode : Continuous Mode c. Capacity : 8x2 Mbit/s
Gambar L.16 Tampilan Menu Frequency
18. Konfigurasi tributari (configuration  tributary). Gambar L.17 kiri menunjukkan kapasitas tributari yang tersedia adalah 8x2 Mbit/s, tetapi sistem hanya menggunakan 4x2Mbit/s, sedangkan gambar L.17 kanan menunjukkan sistem dengan kapasitas tributari yang tersedia adalah 4x2Mbit/s dan sistem menggunakan semua kapasitas tributari yang tersedia.
L-13
Gambar L.17 Tampilan Menu Tributary
Konfigurasi Perangkat SRA L pertama dan kedua, yaitu : Trib 1 – Trib 4 :
enabled.
19. Langkah yang terakhir adalah pembuatan IP. Pembuatan IP dilakukan dengan membuka menu Network  NE Address sehingga muncul tampilan seperti gambar L.18, kemudian klik modify untuk mengganti IP Address. IP Address dapat diisikan dengan angka berapa pun sesuai dengan kesepakatan pembuat jaringan (IP Address planner).
 Konfigurasi untuk perangkat SRA L pertama, antara lain : a. IP Address : 10.10.10.10
b. Net Mask : 255.255.255.0
 Konfigurasi untuk perangkat SRA L kedua, antara lain : a. IP Address : 10.10.20.10
L-14
Gambar L.18 Tampilan Menu NE Address
V.
Percobaan 2
Percobaan 2 ditujukan untuk percobaan pembuatan map jaringan. Langkah – langkah pembuatan map adalah sebagai berikut :
1. Setelah melakukan langkah pengaktifan SRA L pada percobaan pertama. Bukalah program Net Builder pada start  program  Radio Management 6.5  Net Builder seperti gambar L.19.
Gambar L.19 Program NetBuilder
2. Lalu program Net Builder akan terbuka. Untuk membuat map baru, klik File  New. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar L.20.
L-15
Gambar L.20 Tampilan Program NetBuilder
3. Lalu klik kanan pada tulisan NewMap0 dan pilihlah background atau Edit 
background, setelah itu akan muncul windows untuk memilih background
yang akan digunakan. Pilihlah Two_ne, seperti pada gambar L.21 karena jaringan hanya menggunakan 2 perangkat SRA L.
L-16
4. Setelah tampilan pada program Net Builder berubah seperti gambar L.22.
Gambar L.22 Tampilan Background Map Two_ne
5. Lalu masukan dua Net Element seperti pada gambar L.23. Isikan NE Name dengan siteA untuk perangkat SRA L pertama dan NE Name dengan siteB untuk perangkat SRA L kedua.
Gambar L.23 Penambahan Net Element Pada MAP
6. Setelah NE Name terisi, klik Settings sehingga muncul windows seperti gambar L.24. Lalu isikan IP Address sesuai dengan IP Address perangkat yang telah di konfigurasi pada percobaan 1 langkah 19. Perangkat SRA L pertama dengan NE Name siteA, IP Address yang diisikan adalah 10.10.10.10.
L-17
Gambar L.24 Pengaturan IP untuk Net-Element
7. Setelah itu ulangi langkah 6 dan 7 untuk membuat net element baru dari perangkat SRA L kedua dengan NE Name : siteB dan IP Address : 10.10.20.10 sesuai dengan data pada percobaan 1 langkah 19. Gambar L.25 menunjukkan pembuatan net elemen untuk site B.
Gambar L.25 Pembuatan Net – Element Site B
8. Langkah diatas merupakan langkah terakhir dari pembuatan map sehingga muncul tampilan map akhir seperti gambar L.26.
L-18
Gambar L.26 Tampilan Map 2 Perangakt SRA L
VI.
Percobaan 3
Percobaan 3 dilakukan dengan melakukan simulasi gangguan pada perangkat SRA L. Pada percobaan ini akan digunakan 2 perangkat SRA L, attenuator, dan BER Test. Konfigurasi dari BER Tes :
1. Clock diatur menjadi eksternal dengan kapasitas 2Mbit/s 2. Output / Input : balance/balance
3. Pattern : PRBS 2↑9-1 4. Injection : Bit Error Off 5. Sensitivity : 0 dB
6. Evaluation Pattern : CCITT G.821 7. Interval : 24 hours
Percobaan 3 dilakukan seperti pada gambar L.27 dengan menghubungkan attenuator diantara perangkat SRA L dan menghubungkan BER Tes ke DDF pada perangkat SRA L. Penghubungan kabel dari BER Tes ke DDF pada perangkat SRA L ditampilkan pada gambar L.28.
Hubungkan kabel pertama, yaitu : banana plug ke perangkat BER Tes (u dan v) dan LSA Probe ke DDF bagian RX pada tributari 1. Kabel ke 2, yaitu :
banana plug ke BER Tes (z dan aa) dan LSA Probe ke DDF bagian TX pada
L-19
Gambar L.27 Percobaan 3
L-20
Setelah pengkabelan dilakukan, lakukanlah percobaan dengan mengubah nilai attenuator dari nilai 8 – 3,5 dan amati perubahan receive signal level (RSL) pada masing – masing site dan BER pada alat BER Tes dengan mengisi tabel dibawah ini.
Tabel L-1. Percobaan 1
Nilai pada atenuator (dB) RSL (dBm) BER Test Site A Site B BER
L-21
VII. Percobaan 4
Percobaan 4 dilakukan dengan mengubah looping pada site B. Kabel untuk looping dicabut dan digantikan dengan mengaktifkan remote loop pada program LCT, configuration  test, dan tampilan seperti pada gambar L.29. Setelah itu, lakukan percobaan dengan mengubah nilai attenuator dari angka 8 – 3,5.
Gambar L.29 Remote loop Site B pada Program LCT
Tabel L-2. Percobaan 2
Nilai pada atenuator (dB) RSL (dBm) BER Test Site A Site B BER
L-22
VIII. Percobaan 5
Percobaan 5 dilakukan untuk menguji jalur satu arah, yaitu : dari site A ke site B, seperti pada gambar L.30. Pengkabelan untuk percobaan ini dengan menghubungkan kabel pertama, yaitu : banana plug ke perangkat BER Tes (u dan v) dan LSA Probe ke DDF bagian RX pada tributari 1 di site A (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. RX ). Kabel ke 2, yaitu : banana plug ke BER Tes (z dan aa) dan LSA Probe ke DDF bagian TX pada tributari 1 di site B (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. TX ). Ambilah data pengamatan seperti pada percobaan sebelumnya.
L-23
IX.
Percobaan 6
Percobaan 6 dilakukan untuk menguji jalur satu arah, yaitu : dari site B ke site A, seperti gambar L.31. Pengkabelan untuk percobaan ini dengan menghubungkan kabel pertama, yaitu : banana plug ke perangkat BER Tes (u dan v) dan LSA Probe ke DDF bagian RX pada tributari 1 di siteB (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. RX ). Kabel ke 2, yaitu : banana plug ke BER Tes (z dan aa) dan LSA Probe ke DDF bagian TX pada tributari 1 di site A (Pada gambar, tributari 1, yaitu no 1. TX ). Ambilah data pengamatan seperti pada percobaan sebelumnya.
L-24
LAMPIRAN 2
L-25
Tabel L.1 Konektor Pin-Out Tributari 2 Mbit/s 1-4 PIN Sinyal Deskripsi
1 Tidak digunakan
2 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 4
3 RX41-a Sepasang sisi negatif RX kanal no 4
4 TX41-a Sepasang sisi negatif TX kanal no 4
5 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 3
6 RX31-a Sepasang sisi negatif RX kanal no 3
7 TX31-a Sepasang sisi negatif TX kanal no 3
8 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 2
9 RX21-a Sepasang sisi negatif RX kanal no 2
10 TX21-a Sepasang sisi negatif TX kanal no
11 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 1
12 RX11-a Sepasang sisi negatif RX kanal no 1
13 TX11-a Sepasang sisi negatif TX kanal no 1
14 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 4
15 RX41-b Sepasang sisi positif RX kanal no 4
16 TX41-b Sepasang sisi positif TX kanal no 4
17 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 3
18 RX31-b Sepasang sisi positif RX kanal no 3
19 TX31-b Sepasang sisi positif TX kanal no 3
20 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 2
21 RX21-b Sepasang sisi positif RX kanal no 2
22 TX21-b Sepasang sisi positif TX kanal no
23 GND (tambahan) Ground dari sisi TX kanal no 1
24 RX11-b Sepasang sisi positif RX kanal no 1
L-26
LAMPIRAN 3
Contoh
Rencana Pemasangan Perangkat SRA L
Dan
L-27 Gelombang mikro Worksheet - 280199-280090
280199 280090 Elevation (m) 264.56 303.17 Latitude 06 40 13.80 S 06 42 10.50 S Longitude 106 03 38.92 E 106 03 57.50 E True azimuth (°) 170.96 350.96 Vertical angle (°) 0.49 -0.51 Antenna model VHP2-71W VHP2-71W Antenna height (m) 47.00 40.00
Antenna gain (dBi) 30.40 30.40
TX line type 108 107
Circ. branching loss (dB) 1.10 1.10
Frequency (MHz) 7400.00
Polarization Vertical
Path length (km) 3.63
Free space loss (dB) 121.05 Atmospheric absorption loss (dB) 0.04
Net path loss (dB) 62.49 62.49
Radio model SRALxD ND 7-16 SRALxD ND 7-16 Configuration 1+1 HSB
TX Power (watts) 0.20 0.20
TX Power (dBm) 23.00 23.00
EIRP (dBm) 52.30 52.30
TX Channels 2L 7163.0000V 2H 7324.0000V RX threshold criteria BER 10-3 BER 10-3 RX threshold level (dBm) -84.00 -84.00
RX signal (dBm) -39.49 -39.49
Thermal fade margin (dB) 44.51 44.51
Geoclimatic factor 3.67E-05 Path inclination (mr) 8.71 Fade occurrence factor (Po) 9.38E-06
Worst month SESR 3.44E-10 3.44E-10 (seconds /month) 9.05e-04 9.05e-04 BBER - multipath 2.06E-09 2.06E-09 ESR - multipath 2.05E-06 2.05E-06 Worst month multipath unavailability 1.53E-11 1.53E-11 (seconds /month) 4.01e-05 4.01e-05
Rain region ITU Region P 0.01% rain rate (mm/hr) 145.00
Flat fade margin - rain (dB) 44.51 44.51 Rain rate (mm/hr) 1894.98 1894.98
Rain attenuation (dB) 44.51 44.51
Annual rain outage (min) 1.06e-15 1.06e-15 BBER - rain 2.05E-09 2.05E-09
ESR - rain 2.05E-06 2.05E-06
BBER - multipath + rain 2.06E-09 2.06E-09 ESR - multipath + rain 2.05E-06 2.05E-06 Annual unavailability 1.97E-12 1.97E-12 (minutes /year) 1.04e-06 1.04e-06 Mon, Jan 12 2009
02RKB062-314.pl4
Reliability Method - ITU-R P.530-7/8 Rain - ITU-R P530-7
L-29
Preliminary checks
Title work performed OK NOK NA
Preliminary site checks
 Factory test must be available and attach  Link Budget must be available and attach  Before starting (on arrival at the site)
- Check engineer’s certificate of competency level
- Check tools and equipment (completeness and calibrated with valid certificate. All equipment must be provided by vendor)
Measurement MW Input Power DC (see Table 1 and Table 2)
Indoor Unit is supplied by –48 V DC
Measurement Interference Signal (see Table 3 )
Specification for PRx Interference is lower than BER Threshold
                  Tabel 1 VInput MW Specification
Nominal Voltage Indosat’s Spec
Input MW (VDC) - 48 VDC –43.2 VDC to –56.0 VDC
Table 2
Test Item Neutral to (- 48 VDC) Vdc Neutral to Ground ( < 3 VDC ) Remark Input DC Power MW Tabel 3 MAIN STANDBY PRx Interference (dBm)
L-30
Terminal inventory
EQUIPMENTS CHECKING IDU ODU Note
OK/NOK OK/NOK Attach the print out of Inventory
ANTENNA CHECKING Type Diameter Serial Number Polarization Remark OK/NOK
PC Management
SW Package Windows Soft. Version Password Login IP Address Remark OK/NOK
Configuration check
Configuration  1 + 0  1 + 1 HSB  1 + 1 FD  1 + 1 DIV  N + 1 Freq. band  7 GHz  13 GHz  15 GHz  18 GHz ...GHz Hardware Capacity  2 x 2 MBit/s  4 x 2 MBit/s  8 x 2 MBit/s  16 x 2 MBit/s Software Capacity  2 x 2 MBit/s  4 x 2 MBit/s  8 x 2 MBit/s  16 x 2 MBit/s Polarization  Vertical  Horizontal
Indoor Unit Mechanical Check
ITEM TO BE CHECKED STATUS Remark
Installation of IDU  OK  NOK  NA
Label of IDU  OK  NOK  NA
Installation of DDF  OK  NOK  NA
Label of DDF  OK  NOK  NA
The equipment is correctly grounded  OK  NOK  NA
Outdoor Unit Mechanical Check
ITEM TO BE CHECKED STATUS Remark
Installation of ODU  OK  NOK  NA Installation of antennas and braces  OK  NOK  NA Installation of feeder or coaxial cable  OK  NOK  NA Antenna polarization  OK  NOK  NA
Grounding for feeder or coaxial cable  OK  NOK  NA
L-31
Local Test Performance
ITEM TEST SPECIFICATION MEASUREMENT REMARK MAIN ST BY
Transmit Power (dBm) Depend on type / target OK NOK NA Receive Power (dBm)  4 dB from link budget OK NOK NA
Transmit Frequency (kHz) Depend on NDB OK NOK NA Receive Frequency (kHz) Depend on NDB OK NOK NA Oscillator Frequency (kHz)*  5 ppm NA NA OK NOK NA ID Link (Frame) TX / RX Depend on NDB** / / OK NOK NA
VSWR* Depend on type NA OK NOK NA
Compressor check* Depend on type NA OK NOK NA
Alarm Check
ITEM TEST SPECIFICATION MEASUREMENT REMARK MAIN ST BY
IDU No Alarm OK NOK NA
ODU No Alarm OK NOK NA
HOUSEKEEPING* /
AUX. ALARM* Working Normally OK NOK NA
Hop Test Performance
ITEM TEST SPECIFICATION MEASUREMENT REMARK MAIN ST BY
BER vs. PRX* Depend on type NA NA OK NOK NA Service Channel Working Normally OK NOK NA
Remote Control Working Normally OK NOK NA
EOW Working Normally OK NOK NA
Switching 1+1* Working Normally OK NOK NA
(*) Please put NA if the test isn’t done (**) Put the default if the NDB not state
L-32
Quality Test
ITEM
TEST SPECIFICATION MEASUREMENT RESULT
TX/RX AIS Test
No Error at each ports for 2 minutes
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16  OK  NOK BER No Error at one port for 24
hours Please attach the print out  OK  NOK
Attachment Checking
ITEM TO BE ATTACH STATUS Page
Number
Total Pages Bill Of Quantity (BOQ) as Equipment Inv.  OK  NOK  NA
Module Inventory  OK  NOK  NA
Factory test  OK  NOK  NA
Link Calculation  OK  NOK  NA
L-33
LAMPIRAN 4
L-35